I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Sering kita dengar salah satu faktor penyebab kecelakaan pada kendaraan
bermotor adalah sistem rem yang tidak dapat berfungsi dengan baik, yang dapat
mengakibatkan pegemudi atau kendaraan mengalami hal-hal yang tidak
diinginkan, maka dari itu perlunya analisa terhadap rem yang dapat memberikan
kenyamanan bagi pemakai kendaraan.
Pada tugas praktikum ini dilakukan suatu analisis tentang suatu elemen mesin
yaitu rem yang lazim digunakan pada suatu kendaraan, suatu komponen mesin di
katakan layak pakai yaitu apabila memenuhi berbagai yang antara lain aspek
ekonomis, keindahan bentuk dan aspek teknik. Untuk mendapatkan suatu elemen
mesin yang seperti persyaratan tersebut maka diperlukan perhitunganperhitungan.
Frekuensi penggunaan rem pada kendaraan bermotor sangat tinggi terutama
pada pemakaian terus menerus (continue) hal ini akan menyebakan umur menjadi
singkat karena aus/gesekan yang terjadi.
Pada kesempatan ini penulis mencoba menganalisa rem tromol pada
kendaraan bermotor sebagai komparasi untuk yang lebih baik.
Oleh karena itu dalam tugas Desain Elemen Mesin 2 ini membahas topik
tentang Analisa Rem Tromol Belakang pada Motor Automatic Scoppy Tahun
2012.
Dari berbagai masalah yang terjadi pada analisa ini tujuannya penulis hanya
akan menganalisa ulang sebuah rem tromol pada motor matik dan parameterparameter yang berkaitan dengan rem tromol. Adapun tujuan dari analisa rem
tromol pada motor matik adalah :
Menentukan kapasitas pengereman dengan beban berlebih.
Menentukan umur pemakaian kampas rem tromol.
Menentukan material kanvas rem tromol.
I.3 Ruang Lingkup
maksimal.
Menentukan umur komponen rem.
Diharapkan material kanvas mempunyai sifat bahan yang tidak
dipengaruhi oleh lingkungan seperti kelembaban, mempunyai daya tahan
terhadap suhu tinggi, dan ketahanan yang baik terhadap keausan.
Bab ini menjelaskan tentang teori-teori dasar yang menyangkut rem tromol
dan bagian-bagiannya, serta persamaan-persamaan yang akan digunakan pada
perhitungan-perhitungan mengenai kinerja rem.
c) III. TAHAPAN ANALISIS
Bab ini berisikan tahapan-tahapan yang dimulai pada penyusunan laporan
serta besaran yang diperlukan untuk penganalisaan.
d) IV. PERHITUNGAN ANALISIS
Bab ini berisikan perhitungan-perhitungan yang berkaitan dengan proses
pengereman.
e) V. KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini memuat kesimpulan dari seluruh hasil atau temuan yang ditulis
secara singkat dan padat berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan serta
kesimpulan hasil analisa yang dilakukan.
Klasifikasi Rem
Fungsi utama rem adalah menghentikan putaran poros, mengatur putaran
poros, dan juga mencegah putaran yang tidak dikehendaki, seperti telah di
kemukakan di muka. Efek pengereman secara mekanis diperoleh dengan gesekan,
dan secara listrik dengan serbuk magnet, arus putar, fasa yang di balik, arus searah
yang di balik atau penukaran kutup, dll.
Rem gesekan dapat di klasifikasikan lebih lanjut di atas
a) Rem blok, yang dapat di bagi lagi atas rem blok tunggal, dan ganda
b) Rem drum
c) Rem cakera
d) Rem pita, dan beberapa macam lain nya.
1. Rem blok tunggal
Rem blok macam yang paling sederhana terdiri dari satu blok rem yang
ditekan terhadap drum rem, biasanya pada blok rem tersebut pada permukaan
geseknya dipasang lapisan rem atau bahan gesek yang dapat diganti bila telah
aus.Jika gaya tekan blok terhadap drum adalah Q (kg), koefisien gesek adalah ,
dan gaya gesek yang di timbulkan pada rem adalah (kg), maka
= Q
(1.1)
(1.2)
Jika panjang tuas rem adalah 1, jarak engsel tuas sampai garis kerja Q adalah 2,
dan gaya yang diberikan kepada tuas adalah F, dan jika garis kerja gaya melalui
engsel tuas, maka dari keseimbangan momen.(Sularso, K. S. (1997). Dasar
perencanaan dan pemilihan elemen mesin. Cet: 9. Jakarta: Pradnya Paramita)
Rem pita pada dasarnya terdiri dari pita baja yang di sebelah dalamnya
dilapisi dengan bahan gesek, drum rem, dan tuas, Gaya rem akan timbu bila pita
dikaitkan pada drum dengan gaya tarik pada kedua ujung pita tersebut.
Jika gaya tarik pada kedua ujung pita adalah F 1 dan F2 (kg), maka besarnya gaya
gesek adalah sama dengan (F1 F2). (Sularso, K. S. (1997). Dasar perencanaan
dan pemilihan elemen mesin. Cet: 9. Jakarta: Pradnya Paramita)
10
11
brake shoes
lining brake
brake cam shaft
pivot side
brake lever
CVT
stang
12
Kelebihan: dari rem tromol adalah dapat di gunakan pada beban angkut
yang berat (heavy duty) dengan bekerja secara maksimal.di gunakan untuk
kendaraan yang memerlukan kerja ekstra dalam pengereman.contoh:
kendaraan operasional seperti bus,truk,minibus dan sejenisnya.
13
sehingga rem tromol akan kering karena panas akibat gesekan setelah itu
rem dapat digunakan kembali. Stolk dan Kros, Elemen Mesin, Edisi ke-21,
Erlangga, Jakarta (1994).
2.5 Efek Pengereman
Suatu kendaraan yang sedang bergerak memiliki energi kinetik. Energi
kinetik ini berbanding lurus dengan massa dan kuadrat kecepatannya. Untuk
memperlambat atau menghentikan kendaraan yang sedang bergerak diperlukan
suatu mekanisme pengereman sehingga energi kinetik dapat diubah menjadi
energi lain. Perubahan energi kinetik tersebut dapat terjadi karena adanya gesekan
antara material gesek rem dengan tromol atau drum pada kendaraan yang
menghasilkan panas. Kemampuan rem meredam energi kinetik kendaran per
satuan waktu dinamakan daya pengereman.
Untuk memperbesar daya pengereman, maka gaya gesek antara bidang
gesek perlu diperbesar pula, oleh sebab itu gaya penekanan pada sepatu rem
terhadap tromol harus besar.
Gaya gesek yang terjadi dipengaruhi pula oleh material yang bersinggungan
atau berkontak, oleh sebab itu harus dipilih suatu material yang memiliki
koefisien gesek yang besar dan permukaan yang halus agar dapat meningkatkan
gaya gesek serta meringankan pengemudi dalam mengoperasikan kendaraannya.
Selain itu perlu juga dipertimbangkan masalah tekanan maksimum yang dapat
diterima material gesek, karena setiap material mempunyai batas kerja
maksimumnya. Stolk dan Kros, Elemen Mesin, Edisi ke-21, Erlangga, Jakarta
(1994).
2.6 Bahan Benda Gesek
Bahan benda gesek untuk rem atau klos harus mempunyai perilaku
berikut, sampai suatu tingkat yang tidak tergantung pada berat pelayanannya:
1. Koefisien gesekan yang tinggi dan merata.
2. Sifat bahan yang tidak dipengaruhi oleh lingkungan, kondisi, seperti
kelembaban.
3. Daya tahan
terhadap
suhu
yang
tinggi,
bersama-sama
dengan
14
2.7 Rumus-Rumus
15
MF :
M N M F
c
MN :
f p a b r 2 (cos 1cos 2)
sin
kapasitas pengereman, T:
T =T R +T L
Pv Wtot
Gaya pengereman :
Momen gesek pengereman :
bv
g
M R 1,1 Pv
D
2
tR
Waktu pengereman yang di butuhkan :
Jarak Pengereman :
SR
Vmax
bv
Vmax t R
2
16
Kerja kinetik :
Am
Am z
27 10 4
LB
Umur material :
F 2 L b G
ta
VV
L b
Vv
qv N R
17
Studi Pendahuluan
Identifikasi Masalah
Tujuan Analisis
Pengumpulan Data
Studi Pustaka
Analisis Data Hasil
Percobaan
Kesimpulan
3.2
Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan menjelaskan tentang latar belakang analisis pada sistem
kerja rem tromol, ruang lingkup kajian merupakan batasan dari masalah sehingga
dapat ditekankan pada suatu pokok bahasan, cara kerja dari sistem pengereman
rem tromol dan sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan.
3.3
Identifikasi Masalah
Sub bab ini membahas tentang permasalahan pada rem tromol dan
penyebab dari permasalahan yang akan di analisis sehingga menjadi acuan dalam
proses analisa.
18
3.4
Studi Pustaka
Berisi tentang literatur yang digunakan dalam penyusunan serta teori-
Tujuan Analisis
Pada sub bab ini di jelaskan tentang sasaran dalam proses analisa,
Pengumpulan Data
Landasan teori dari literatur yang digunakan sebagai pembanding,
sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai acuan yang akan dianalisa dalam
proses analisis.
3.7
dengan literatur yang digunakan sebagai acuan dasar serta pembahasan lebih
lanjut dari hasil percobaan yang dilakukan sehingga dapat ditarik suatu
kesimpulan.
3.8
Kesimpulan
Bagian ini berisi rangkuman hasil analisis untuk menjawab rumusan
masalah, tujuan dari analisa yang telah dibandingkan dengan landasan teori dari
literatur serta percobaan yang dilakukan.
19
Kapasitas pengereman
Umur rem
Material Kanvas
Selesai
20
: 1240 mm
: 150 mm
- Berat kosong
: 94 kg
- Tipe rangka
: Tulang punggung
: Teleskopik
- Rem depan
- Rem belakang
: Tromol
: 3,5 liter
- Tipe mesin
: 4 langkah, SOHC
- Diameter x langkah
: 50 x 55 mm
- Volume langkah
: 108 cc
- Perbandingan Kompresi
: 9,2 : 1
- Daya Maksimum
- Torsi Maksimum
- Gigi Transmsi
: Otomatis V-Matic
- Starter
- Aki
: MF 12 V - 3 Ah
- Busi
- Sistem Pengapian
: DC-CDI, Baterai
21
indikator
22
Baut Rem
23
Ukuran benda asli yang telah mengalami pengujian yang berulang kali,
sehingga mendekati kesempurnaan secara teoritis.
24
25
4.2 Perhitungan
4.2.1 Kapasitas pengereman
1 = 0
b = 25 mm
2 = 120
f = 0,32
a= 90
Pa = 1000 kPa
c = 52 + 50 = 102 mm
502+ 202
a=
= 53,85 = 54 mm
Penyelesaian :
MN
MN =
p a .b .r .a 1
sin 2 2
sin a 2 4
1000.10
( 3)(0,025)(0,065)(0,054) 120 1
.
sin 2. 120
sin 90
2 180 4
MF
f . pa. b . r
a
r .r cos 2 sin 2 2
sin a
2
MF =
1000.10
( 3)(0,25)(0,065)
0,054 2
(0,32)
0.0650,065 cos 120
sin 120
sin 90
2
F=
11140
= 0,7kN
102
TR =
TR
f p a b r 2 (cos 1cos 2)
sin 2
1000.10
2
= (0,32) ( 3)(0,025) ( 0,065 ) (cos 0 cos 120 )
sin 90
0,7 =
111 p a
1000
MF =
40 p a
1000
M N+MF
C
111 pa 40 pa
+
1000 1000
102
Pa =
= Pa
0,7102
111+ 40
1000
111+40
1000
102
f p a b r (cos 1cos 2)
sin 2
TC
TC
473.10
2
= (0,32) ( 3)(0,025) ( 0,065 ) (cos 0 cos 120 )
sin 90
Kapasitas pengereman, T :
T = T R + TC
= 51 + 24 = 75 N.m
A=
1 2
sin 2 =
2
B=
2 1
sin 2 2 =
2 4
1 2
sin 120 = 0,375
2
(120) 1
sin ( 2.120 ) = 1,264
2(180) 4
D=
pa. b . r
sin a
(1000)(0,025)(0,065)
sin 90
= 1,6 kN
Rx= D (A f . B) - Fx
= 1,6 (0,375 0,32 (1,264)) 0,7 sin 30
= -0,397 kN
Ry= D (B + f . A) - Fy
= 1,6 (1,264 0,32 (0,375)) 0,7 cos 30
= 1,6 kN
Resultan pada pena engsel : R =
0,3972 +1,62
= 1,648 kN
pa. b . r
sin a
(473)(0,032)(0,065)
sin 90
= 0,98 kN
Rx= D (A +f . B) - Fx
= 0,98 (0,375 0,32 (1,264)) 0,7 sin 30
= 0,413 kN
Ry= D (B -f . A) - Fy
= 0,98 (1,264 0,32 (0,375)) 0,7 cos 30
= 0,514 kN
Resultan pada pena engsel : R =
0,4132+ 0,5142
= 0,659 kN
+ fx = 0
Br RRf RRr + (W1 sin ) + (W2 sin ) + (W3 sin ) + (Wbb
sin ) + (Wb sin ) + (Wm sin ) + Ri w1 + Ri w2 + Ri w3 + Ri
wbb
+ Ri wb + Ri wm = 0
RRf = . Nf = 0,07 . Nf
RRfr = . Nr = 0,07 . Nr
fx = 0
Nr = 2237,2 Nf . . . . . . . . . . 2
+
61,304
1,24
Persamaan 3
= 49,43 N. . . . . . . . . . 3
Persamaan 2
Persamaan 1
Kecepatan maksimum :
Operasi pengereman :
z = 20 kali/jam
Perlambatan
bv = 5 m/s2
Efesiensi mekanisme :
G = 0,9
W1 (orang)
45 kg
W2 (orang)
45 kg
W3 (orang)
45 kg
Wb (berat barang)
25 kg
Wm (berat motor)
94 kg
Lebar muka
b = 22mm = 2,5 cm
: 0,47
: 0,2 cm
: 0,19 cm3
Wtot bv
g
=
254 .5
9.81
= 129 N
72324 20
Am z
27 10 4 = 5,3
27 10 4
= 48,735
dimana : G = 0,9
L = 9,5 cm
Volume material gesek yang boleh aus (Vv)
Vv = F . Sv =48,735.0,2 = 9,747
Umur material (LB)
LB
9,747
Vv
0,19 5,3
qv N R
= 9,67
artinya jika sepeda motor tersebut dioperasikan selama 4 jam per hari dengan 20
kali pengereman tiap jam, dan setiap pengereman lamanya 6,95 detik maka setiap
harinya rem akan mengalami pengereman selama :
1 jam
jam
1
jam
6,95 det ik
4
0,154
hari
3600 det ik
hari
jam
Jmlpengereman 20
Umur Rem
LB
jam
Jmlpengereman
hari
9,67 jam
62
jam
0,154
hari
hari
1bulan
2bulan
30hari
62hari
: 0,47
: 0,2 cm
: 0,19 cm3
5.2 Saran
Saran penulis mengenai Praktikum Disain Elemen Mesin 2 ini adalah agar
pengerjaan praktikum ini lebih sistematis dan terarah, sehingga mahasiswa bisa
lebih mengerti dengan proses-proses yang ada pada Praktikum ini.
Untuk menyempurnakan hasil penelitian ini, maka beberapa hal berikut
perlu dipertimbangkan.
1. Pada penelitian ini perlu diketahui terdapat kesulitan dalam melakukan
pengukuran pengurangan tebal kampas rem di profil proyektor dibutuhkan
ketelitian yang tinggi untuk menepatkan titik acuan untuk menentukan ukuran
selanjutnya.
2. Perbandingan pengukuran harus dengan kampas rem yang baru, agar terlihat
selisih yang terjadi pada kampas rem yang sudah terpakai.
DAFTAR PUSTAKA
1. Shigley Joseph E, Perancangan Teknik Mesin Edisi ke Empat Jilid 2.
Erlangga, Jakarta (1983).
2. Stolk dan Kros, Elemen Mesin, Edisi ke-21, Erlangga, Jakarta (1994).
3. Sularso, K. S. (1997). Dasar perencanaan dan pemilihan elemen mesin.
Cet: 9. Jakarta: Pradnya Paramita.
4. Adiwibowo.
R,
(n.d).
at
6:46
pm.
Cara
kerja
rem
tromol,
http://trampilan.blogspot.co.id/2013/07/cara-kerja-rem-sepeda-motor.html.
LAMPIRAN
Rem Tromol belakang Honda Scoopy tahun 2012