Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN PRAKTIKUM

DESAIN ELEMEN MESIN II

ANALISIS REM TROMOL BELAKANG MOTOR HONDA BEAT ESP


TAHUN 2015

Oleh :

Arif Indrawan

2113193006

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNOLOGI MANUFAKTUR

UNIVERSITAS JENDRAL ACHMAD YANI

2020
ANALISIS REM TROMOL BELAKANG MOTOR HONDA BEAT ESP
TAHUN 2015

LAPORAN PRAKTIKUM DESAIN ELEMEN MESIN II

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan

Praktikum Desain Elemen Mesin 2

Oleh :

Arif Indrawan

2113193006

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNOLOGI MANUFAKTUR


UNIVERSITAS JENDRAL ACHMAD YANI

2020
Lembar Pengesahan

“ANALISIS REM TROMOL BELAKANG MOTOR HONDA BEAT ESP


TAHUN 2015”

Oleh :

Arif Indrawan

2113193006

JURUSAN TEKNIK MESIN

UNIVERSITAS JENDRAL ACHMAD YANI

Tim Pembimbing

Bandung, 03 Januari 2020

Mengetahui, Mengetahui,

Koordinator Dosen Pembimbing

(War’an Rosihan,S.T.,M.T.,) (Wiwin Widaningrum,S.T.,M.T.,)

NID.412117868 NID.412117868
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah,puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT atas


segala rahmat dan nikmat-Nya sehingga penilus dapat menyelesaikan laporan
praktikum Desain Elemen Mesin II ini.

Penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran pembaca yang


membangun,guna perbaikan penulis ke depannya. Semoga laporan ini bermanfaat
bagi pembaca pada umumnya dan khususnya bagi penulis. Oleh karena itu saran
dan kritik yang bersifat membangun sangat diperlukan demi kesempurnaan
laporan ini.

Laporan Tugas Elemen Mesin II ini tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak, baik dalam memperoleh data maupun penyusunnya. Dalam hal ini
penyusun mengucapkan terima kasih kepada :

1. Keluarga tercinta yang selalu mendukung dan memberikan


dorongannya kepada penulis.

2. Ibu Wiwin Widaningrum,S.T.,M.T. selaku Selaku dosen pembimbing


Praktikum Desain Elemen Mesin II.

3. Bapak War’an Rosihan,ST.,MT. selaku Koordinator Desain Elemen


Mesin 2 Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Jenderal
Achmad Yani.

4. Kepada teman-teman seperjuangan yang telah membantu dalam


menyelesaikan laporan ini.

Penulis berharap laporan analisa ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya
bagi mereka yang memerlukan.

Bandung, 3 Januari 2020

Penulis
ABSTRAK

Tugas ini di latar belakangi dengan oleh kewajiban terpenuhinya tugas praktikum
Desain Elemen Mesin 2. Dimana isi dari tugas ini adalah tentang analisis
rem tromol yang terdapat pada kendaraan sepeda motor.

Dari hasil analisis rem belakang Honda Beat ESP Tahun 2015 didapat kapasitas
pengereman yang dapat dihasilkan dari proses pengereman.

Sumber data yang diperlukan dalam analisis rem ini selain berasal dari referensi –
referensi yang telah disarankan oleh dosen pembimbing, serta referensi yang di
dapat langsung dari pengukuran yang dilakukan penulis terhadap komponen –
komponen yang berhubungan dengan tugas analisis ini, serta referensi lain dengan
analisis rem cakram ini yang ada kaitannya.
ABSTRACT

For the task at hand in the because there with by an obligation places would
remain unfilled and superior such duties and ser lab work a design elements
a machine 2 . Where the contents of this task are about the analysis of drum
brakes contained in motorcycle vehicles.

From the results of the Honda Beat ESP 2015 rear brake analysis, the braking
capacity can be obtained from the braking process.

Data sources needed in this brake analysis are not only derived from references
that have been suggested by the supervisor, as well as references obtained
directly from the measurements made by the author of components related to the
task of this analysis, as well as other references with disc brake analysis. this is
what is related.
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Rem Drum

Gambar 2.2 Macam-macam rem drum

Gambar 2.3 Rem cakeram

Gambar 2.4 Rem pita tunggal

Gambar 2.5 Macam-macam rem pita

Gambar 2.6 Rem blok tunggal

Gambar 2.7 Macam-macam rem blok tunggal.

Gambar 2.8 Rem blok ganda

Gambar 2.9 Komponen Tromol

Gambar 2.10 Konstruksi rem tromol

Gambar 2.11 Rem tromol motor matic

Gambar 2.12 Bagian dalam rem tromol

Gambar 2.13 Kampas Rem Asbes

Gambar 2.14 Kampas rem organik

Gambar 2.15 Kampas rem semi metalic

Gambar 2.16 Sepatu gesekan dalam

Gambar 3.1 Diagram alir proses analisis rem

Gambar 3.2 Honda Beat ESP 2015

Gambar 4.1 Diagram Benda Bebas Rem Tromol

Gambar 4.2 Dimensi rem tromol Honda Beat ESP 2015


DAFTAR ISI

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………….
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………
1.3 Tujuan……………………………………………………………..
1.4 Batasan Masalah…………………………………………………..
1.5 Lokasi Praktikum………………………………………………….
1.6 Sistematika Penulisan……………………………………………..

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Rem…………………………………………………….
2.2 Klasifikasi Rem…………………………………………………….
2.3 Komponen Ssitem Rem Tromol……………………………………
2.4 Cara Kerja Sistem Rem Tromol……………………………………
2.5 Material Kampas Rem……………………………………………...
2.6 Gaya Yang Terjadi Pada Rem Tromol……………………………..
2.7 Rumus – Rumus Pada Rem Tromol………………………………..

BAB III
METODE ANALISIS
3.1 Tahapan Analisis Diagram Alir…………………………………….
3.2 Penjelasan Diagram Alir……………………………………………

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Diagram Benda Bebas Rem Tromol……………………………….
4.2 Hasil Perhitungan…………………………………………………..
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan…………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..

LAMPIRAN…………………………………………………………………….
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seperti telah kita ketahui bahwa di awal tahun 2015 honda telah merilis
tipe terbaru dari Beat yaitu Honda Beat ESP. Honda Beat ESP ini dilengkapi
dengan teknologi terbaru yaitu teknologi ESP yang membuat motor ini makin
ramah lingkungan dan hemat bahan bakar. dengan pilihan warna serta suguhan
grafis terbaru. Penyegaran ini membuat Beat semakin mengekspresikan gaya
hidup aktif remaja masa kini dengan tampilan yang lebih agresif dan sporti.
Honda Beat ESP nyaris terlihat sama dengan model sebelumnya, hanya ada
sedikit sentuhan ubahan pada bagian tutup setang dan dek bawah.

Kendaraan bermotor adalah kendaraan yang digerakkan oleh peralatan


teknik untuk pergerakkannya, dan digunakan untuk transportasi darat. Umumnya
kendaraan bermotor menggunakan mesin pembakaran dalam, namun motor listrik
dan mesin jenis lain (misalnya kendaraan listrik hibrida dan hibrida plug-in) juga
dapat digunakan. Kendaraan bermotor memiliki roda, dan biasanya berjalan di
atas jalanan. Selain dilengkapi motor listrik dan mesin untuk menggerakannya
kendaraan bermotor juga dilengkapi dengan sistem pengereman.

Rem secara umum adalah suatu sistem yang bekerja untuk memperlambat
atau menghentikan suatu perputaran, misalkan perputaran roda kendaraan. Prinsip
kerja sistem rem kendaraan adalah mengubah tenaga kinetik menjadi panas
dengan cara menggesekan dua buah logam pada benda yang berputar sehingga
putarannya akan melambat, dengan demikian laju perputaran roda kendaraan
menjadi pelan atau berhenti dikarenakan adanya kerja rem.

Sistem rem adalah mekanisme perlambatan kecepatan kendaraan agar laju


kendaraan bisa dikendalikan. Sistem pengereman, menggunakan prinsip
perubahan energi dari energi gerak ke energi panas. Sehingga, gerakan pada roda
kendaraan bisa berkurang.
Rem adalah suatu bagian kendaraan yang perannya sangat penting dalam
sistem mesin, misalnya pada mesin mobil, sepeda motor dan sebagainya. Pada
sistem rem pasti ada gangguan yang terjadi baik pada rem tromol maupun rem
cakram, gangguan yang sering terjadi pada sistem rem yaitu pengereman yang
kuram pakem yang disebabkan oleh keausan baik itu dari tromol maupun kampas,
handel lambat atau terlalu keras untuk kembali pada posisi semula dan terjadi
bunyi pada saat pengereman. Hal ini diakibatkan karena kurangnya pemeliharaan
dan pengecekan secara rutin seperti mengecek keausan pada kampas, keausan
tromol, kurangnya pelumas, dan sebagainya.

Pada perencanaan menganalisa ulang pengereman ini penulis akan


melakukan analisa ulang pada sistem pengereman kendaraan bermotor yang
menggunakan jenis rem tromol mulai dari komponen, cara kerja, kelebihan dan
kekurangan, menentukan material kanvas dan umur pemakaiannya, sampai
menghintung kapasitas pengereman motor tersebut.

Oleh karena itu dalam tugas Praktikum Desain Elemen Mesin II ini
praktikan akan membahas topik tentang “Analisis Rem Tromol Belakang Motor
Honda Beat ESP Tahun 2015”.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam sistem rem pasti sering terjadi masalah baik itu pada rem tromol
maupun rem cakram. Berikut beberapa masalah yang sering terjadi pada sistem
rem tromol sepeda motor :

1. Rem blong yang disebabkan oleh keausan pada tromol, keausan kampas
rem dan penyetelan rem yang kurang tepat.
2. Terjadi bunyi berderit pada saat melakukan pengereman yang di akibatkan
oleh keausan kampas rem, tromol tidak rata dan tromol bagian dalam
kotor.
3. Tuas handel rem yang lambat atau terlalu keras untuk kembali pada posisi
awal, kemungkinan penyebebabnya seperti terjadinya keausan pada
komponen, tromol macet akibat kontaminasi, kurangnya pelumas dan
penyetelan yang kurang tepat pada kabel dan tromol .
4. Rem macet yang disebabkan oleh adanya kotoran, terpapar air hujan
secara terus menerus dan lama tidak digunakan.

Pada analisa praktikum kali ini, penulis akan menganalisa tentang rem pada
kendaraan sepeda motor matic. Ada beberapa rumusan masalah yang akan
diangkat dalam penulisan laporan ini adalah :

1. Bagaimana cara kerja rem tromol belakang dan apa saja komponen rem
tromol belakang yang terdapat pada sepeda motor matic honda beat ?
2. Kapasitas pengereman ( Koefisien gesek ) untuk sepeda motor matic
honda beat.
3. Kelebihan dan kekurangan pada sistem rem tromol sepeda motor matic.

1.3 Tujuan

Sebagai praktikan penulis hanya akan menganalisa ulang sebuah rem


tromol dan parameter yang berkaitan dengan rem tromol pada kendaraan roda dua
yaitu sepeda motor automatic. Dari berbagai masalah yang terjadi pada analisa
yang penulis lakukan terdapat beberapa tujuan yang dapat diambil oleh penulis.
Tujuan dari analisa pada rem tromol kendaraan sepeda motor matic diantaranya
adalah :

1. Dapat mengetahui komponen – komponen yang terdapat pada kendraan


sepeda motor matic beat.
2. Bisa mengetahui proses atau cara kerja rem tromol belakang pada sepeda
motor matic honda beat.
3. Dapat menentukan dan menghitung kapasitas pengereman (koefiseien
gesek) pada motor matic honda beat.
4. Dapat mengetahui material dan umur pemakaian pada kampas rem untuk
kendaraan roda dua.
5. Mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan pada rem belakang yang
digunakan pada sepeda motor matic honda beat

1.4 Batasan Masalah


Dalam menyusun laporan ini penulis akan membatasi masalah yang
terjadi, Batasan masalah yang terdapat pada laporan ini diantaranya adalah :

1. Objek yang dianalisa yaitu jenis kendaraan sepeda motor matic honda beat
esp tahun 2015
2. Hanya menganalisa rem tromol belakang pada sepeda motor matic honda
beat
3. Hanya menentukan kapasitas pengereman ( koefisien gesek ), sehingga
didapat daya pengereman yang maksimal pada rem jenis tromol.

1.5 Lokasi Praktikum

Lokasi praktikum desain elemen mesin 2 ini bertempat di Universitas


Jenderal Achmad Yani Bandung. Yang berlangsung pada periode ke-1 ( 01
Oktober – 24 November) dan periode ke-2 ( 02 Desember – 29 Desember ).

1.6 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan laporan pada laporan ini adalah sebagai


berikut :

a) I. PENDAHULUAN
Bab pendahuluan ini memaparkan tentang latar belakang masalah, tujuan
analisa, ruang lingkup analisa, dan sistematika penulisan. Bab ini
memberikan gambaran umum tentang isi dari laporan ini.
b) II. TINJAUAN PUSTAKA
Pada tinjauan pustaka terdapat landasan – landasan terori yang digunakan
untuk membaca masalah seperti yang pertama teori dasar lalu yang kedua
jika perlu menggunakan teori tambahan sebagai pelengkap.
c) III. METODE PENELITIAN
Berisi langkah - langkah kerjadan bisa berupa pengolahan ataupun
pengumpulan data untuk pemecahan masalah yang sedang diteliti atau
dianalisa. Metodelogi penelitian berupa diagram alir atau kerangka
(metodelogi) yang dirancang dalam melaksanakan suatu penelitian atau
analisa. Serta berisi tahapan - tahapan yang dilakukan untuk menganalisa
pada rem tromol untuk sepeda motor kendaraan beroda dua untuk
automatic.

d) IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


Untuk hasil dan pembahasan bisa berupa data kualitatif ( berdasarkan
wawancara atau observasi ) atau data kuantitatif ( berdasarkan perhitungan
dan angka ). Berisi data – data analisa berdasarkan yang sudah di analisis
oleh penulis baik secara perhitungan maupun desain dan juga observasi.
e) V. KESIMPULAN
Bab ini memuat kesimpulan dari seluruh hasil atau temuan yang ditulis
secara singkat dan padat berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan
serta kesimpulan hasil analisa yang dilakukan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Rem

Rem adalah suatu peranti untuk memperlambat atau menghentikan


gerakan roda. Karena gerak roda diperlambat, secara otomatis gerak kendaraan
menjadi lambat. Energi kinetik yang hilang dari benda yang bergerak ini biasanya
diubah menjadi panas karena gesekan. Pada rem regeneratif, sebagian energi ini
juga dapat dipulihkan dan disimpan dalam rodagila (flywheel), kapasitor, atau
diubah menjadi arus bolak balik oleh suatu alternator, selanjutnya dilalukan
melalui suatu penyearah (rectifier) dan disimpan dalam baterai untuk penggunaan
lain.

Energi kinetik meningkat sebanyak pangkat dua kecepatan (E = ½m·v2).


Ini berarti bahwa jika kecepatan suatu kendaraan meningkat dua kali, ia memiliki
empat kali lebih banyak energi. Rem harus membuang empat kali lebih banyak
energi untuk menghentikannya dan konsekuensinya, jarak yang dibutuhkan untuk
pengereman juga empat kali lebih jauh.

Rem berfungsi untuk mengurangi kecepatan (memperlambat) dan


menghentikan kendaraan serta memberikan kemungkinan dapat memparkir
kendaraan ditempat yang menurun. Peranan rem sangat penting dalam sistem
mesin, misalnya pada mesin mobil, sepeda motor, mesin cuci, dan sebagainya.
Selain itu rem juga mempunyai kelemahan yaitu rem sering mengalami blong, hal
ini diakibatkan karena pemeliharaan yang kurang rutin dan penyebab terjadinya
rem blong yaitu pad rem habis (aus), minyak rem habis, dan terjadinya kebocoran
pada seal piston rem, master rem, ataupun pada selang remnya, maka dari itu
pemeliharaan rem harus sangat diperhatikan.
2.2 Klasifikasi Rem

Fungsi utama rem adalah menghentikan putaran poros, mengatur putaran


poros, dan juga mencegah putaran yang tidak di kehendaki. Efek pengereman
secara mekanis diperoleh dengan gesekan, dan secara listrik dengan serbuk
magnit, arus pusar, fasa yang di balik atau penukaran katup dll.

Rem gesekan dapat diklasifikasikan lebih lanjut atas :

1. Rem Drum ( Tromol )


Rem tromol ( brake drum ) pada umumnya terbuat dari besi tuang ( cast
iron ). Tromol rem ini dipasangkan hanya diberi sedikit renggang dengan sepatu
rem dan tromol ikut berputar dengan roda. Bila rem ditekan maka rem akan
menekan terhadap permukaan tromol, mengakibatkan terjadinya gesekan dan
panas yang tinggi.

Gambar 2.1 Rem Drum


Sumber : Sularso K. S. (1997). Dasar pemilihan dan perancanaan elemen mesin.
Jakarta: Pradya Pradya.

Gambar 2.2 Macam-macam rem drum.


Sumber : Sularso K. S. (1997). Dasar pemilihan dan perancanaan elemen mesin.
Jakarta: Pradya Pradya.
Rem jenis tromol juga mempunyai kelebihan dan kekurangan, diantaranya
yaitu :
 Kelebihan rem tromol
Rem tromol digunakan untuk kendaraan yang memerlukan kerja ekstra
dalam pengereman contoh : kendaraan operasional seperti bis, truk,
minibus, dan sebagainya. Jadi rem tromol dapat digunakan pada beban
angkut yang berat (heavy duty) dengan bekerja secara maksimal.
 Kekurangan rem tromol
Rem tromol yang masih menerapkan sistem tertutup dalam prosesnya.
Dengan sistem ini membuat partikel kotoran pada ruang tromol tersebut.
Jadi untuk perawatan membersihkannya harus membuka roda agar rumah
rem dapat dibersihkan dari debu atau kotoran. Pada saat banjir air akan
mengumpul pada ruang tromol sehingga air akan menyulitkan sistem rem
untuk bekerja, jadi setelah rem tromol menerjang banjir, maka harus
mengeringkannya dengan menginjak setengah rem saat melaju sehingga
bagian dalam rem tromol kering karena panas akibat gesekan, setelah itu
rem dapat digunakan kembali.

2. Rem Cakeram
Rem cakeram terdiri dari sebuah cakera dari baja yang dijepit oleh lapisan
rem dari kedua sisinya pada waktu pengereman, rem ini mempunyai sifat-sifat
yang baik seperti mudah dikendalikan, pengereman yang stabil dan radiasi panas
yang baik, dll, sehingga banyak digunakan pada roda depan. Adapun kelemahanya
adalah umur lapisan yang pendek, serta ukuran silinder rem yang besar pada roda.
(Sularso K. S. (1997). Dasar pemilihan dan perancanaan elemen mesin. Jakarta:
Pradya Pradya)
Gambar 2.3 Rem cakeram
Sumber : Sularso K. S. (1997). Dasar pemilihan dan perancanaan elemen mesin.
Jakarta: Pradya Pradya.

Rem jenis cakram juga mempunyai kelebihan dan kekurangan, diantaranya


yaitu :
 Kelebihan rem cakram
Rem cakram dapat digunakan dari berbagai suhu, sehingga hampir semua
kendaraan menerapkan sistem rem cakram sebagai andalanya. selain itu
rem cakram tahan terhadap genangan air sehingga pada kendaraan yang
telah menggunakan rem cakram dapat menerjang banjir. Kemudian rem
cakram memiliki sistem rem yang berpendingin diluar (terbuka) sehingga
pendinginan dapat dilakukan pada saat mobil melaju, ada beberapa cakram
yang juga dilengkapi oleh ventilasi (ventilatin disk) atau cakram yang
memiliki lubang sehingga pendinginan rem lebih maksimal digunakan.
Kegunaan rem cakram banyak dipergunakan pada roda depan kendaraan
karena gaya dorong untuk berhenti pada bagian depan kendaraan lebih
besar dibandingkan di belakang sehingga membutuhkan pengereman yang
lebih pada bagian depan. Namun saat ini telah banyak mobil yang
menggunakan rem cakram pada keempat rodanya.
 Kekurangan rem cakeram :
Rem cakram yang sifatnya terbuka memudahkan debu dan lumpur
menempel, lama kelamaan lumpur(kotoran) tersebut dapat menghambat
kinerja pengeraman sampai merusak komponen pada bagian caliper,
seperti piston bila dibiarkan lama. Oleh sebab itu perlu dilakukan
pembersihan sesering mungkin.

3. Rem Pita
Rem pita pada dasarnya terdiri dari pita baja yang disebelah dalamnya
dilapisi dengan bahan gesek, drum rem, dan tuas, gaya rem akan timbul bila pita
dikaitkan pada drum dengan gaya tarik pada kedua ujung pita tersebut.
Jika gaya tarik pada kedua ujung pita adalah F 1 dan F 2 (kg), maka besarnya gaya
gesek adalah sama dengan ( F 1 dan F 2).

Gambar 2.4 Rem pita tunggal

Gambar 2.5 Macam-macam rem pita

Sumber : Sularso K. S. (1997). Dasar pemilihan dan perancanaan elemen mesin.


Jakarta: Pradya Pradya.
4. Rem blok tunggal
Rem blok macam yang paling sederhana terdiri dari satu blok rem yang
ditekan terhadap drum rem, biasanya pada blok rem tersebut permukaan gesekna
dipasang lapisan rem atau bahan gesek yang dapat diganti bila telah aus, jika gaya
tekan blok terhadap drum adalah Q (kg), koefisien gesek adalah µ, dan gaya gesek
yang ditimbulkan pada rem adalah f (kg) maka,
f = µQ
Momen T yang diserap oleh drum rem adalah
D D
T= f .( ) atau T= µQ. ( )
2 2
Jika panjang tuas rem adalah l 1 jarak engsel tuas sampai garis kerja Q adalah l 2,
dan gaya yang diberikan pada tuas adalah F, dan jika garis kerja gaya f melalui
engsel tuas, maka dari keseimbangan momen (Sularso K. S. (1997). Dasar
pemilihan dan perancanaan elemen mesin. Jakarta: Pradya Pradya)

Gambar 2.6 Rem blok tunggal

Gambar 2.7 Macam-macam rem blok tunggal.


Sumber : Sularso K. S. (1997). Dasar pemilihan dan perancanaan elemen mesin.
Jakarta: Pradya Pradya.

Suatu hal yang kurang menguntukang dari rem blok tunggal adalah gaya
tekan yang bekerja dalam satu arah saja pada drum, sehingga pada poros timbul
momen lentur serta gaya tambahan pada bantalan yang tidak dikehendaki.

5. Rem blok ganda


Telah disinggung bahwa rem tunggal kurang menguntungkan karena drum
mendapat gaya tekan hanya dalam satu arah hingga menimbulkan momen lentur
yang besar pada poros serta gaya tambahan pada bantalan. Kekurangan tersebut
dapat diatasi jika dipakai dua blok rem yang menekan drum dari dua arah yang
berlawanan, baik dari sebelah dalam drum maupun dari sebelah luar drum.
Gambar 2.8 Rem blok ganda
Sumber : Sularso K. S. (1997). Dasar pemilihan dan perancanaan elemen mesin.
Jakarta: Pradya Pradya.

2.3 Komponen Sistem Rem Tromol


Keterangan :

1. Brake Pedal (Pedal Rem)

2. Operating Rod (Batang


Penghubung)

3. Brake Lever (Tuas Rem)

4. Brake Shoes (sepatu rem)

5. Drum (Tromol)

Gambar 2.9 Komponen tromol


Sumber: http://trampilan.blogspot.co.id/2013/07/cara-kerja-rem-sepeda-
motor.html

2.4 Cara Kerja Sistem Rem Tromol

1. Sebelum Rem Bekerja.


Pada saat tuas rem belum di tarik / di injak maka rem belum bekerja. Di
antara tromol dan kanvas rem masih ada celah dan tidak bersinggungan.
Per pengembali kanvas masih belum meregang.
2. Setengah Pengereman
Apabila tuas rem ditarik setengah maka akan mulai terjadi pergerakan
pada komponen rem. Cam akan bergerak memutar dan kanvas akan
bergerak keluar sehingga akan mulai bergesekan dengan drum/ tromol.
Terjadilah gesekan kecil dan rem bekerja sedikit.
3. Rem Bekerja Penuh
Pada saat rem tuas rem di tarik penuh maka akan terjadi gesekan yang
kuat antara tromol dan kanvas rem. Cam memutar maksimal dan
penekanan pada kanvas rem dengan tromol kuat sehingga dengan adanya
gaya gesekan yang kuat akan mampu menghentikan putaran  tromol. Per
pengembali juga meregang maksimal.
4. Pelepasan rem
Saat pelepasan rem adalah dimana tuas dilepas dan kembali pada posisi
semula. Per pengembali kanvas bekerja untuk mengembalikan kedudukan
kanvas seperti pada saat belum bekerja. Gesekan antara kanvas dan tromol
tidak ada.
Konstruksi dan cara kerja rem tromol seperti terlihat pada gambar di
bawah ini.

Gambar 2.10 Konstruksi rem tromol


Sumber : http://totalotomotif.com/rem-tromol-drum-brake/ .html
1. Brake Shoes
2. Lining brake
3. Brake cam
Shaft
4. Pivot side
5. Brake lever
6. CVT
7. Stang
8. Rear brake cable
9. Brake handle

Gambar 2.11 Rem tromol motor matic

Gambar 2.12 Bagian dalam rem tromol


Sumber: Stolk dan Kros, Elemen Mesin, Edisi ke-21, Erlangga, Jakarta (1940)

2.5 Material Kampas Rem

Untuk membuat kampas rem lebih lunak tanpa menghilangkan daya gesek,
maka kampas rem dibuat dari beberapa komposit bahan. Beberapa bahan
penyusun kampas rem adalah :

1. Asbes
Bahan penyusun rem pertama yaitu asbes. Bahan penyusun ini dulu sangat
populer dipakai sebagai bahan kampas rem.
Keunggulan :
karakteristik yang baik untuk sistem pengereman dan berharga murah,
memiliki ketahanan, jangkauan temperature dan umur yang lebih tinggi.
Kelemahan :
bersifat karsinogenik ketika masuk kedalam tubuh manusia.

Gambar 2.13 Kampas Rem Asbes

2. Bahan Organik

Material kampas rem pertama terbuat dari beberapa campuran bahan


organik. Jenis kampas ini dikenal dengan istilh NAO ( Non Asbestos Organic).
Yang menjadi bahan pengganti dari kampas rem berbahan asbes. Kampas rem
organik disusun dari bahan serbuk kaca, serat, kevlar, dan karbon.
Jenis ini banyak digunakan sebagai kampas bawaan mobil dari pabrik. Hal
itu karena kampas rem jenis ini memiliki daya gesek yang baik dan lebih ramah
lingkungan meski memiliki lebih banyak debu.
Kelebihan kampas rem organik :
Lembut, lebih tenang, mudah mencengkram piringan rem.
Tidak memerlukan pemanasan untuk menghasilkan daya pengereman.
Memiliki lebih sedikit debu daripada kampas metal.
Sangat cocok untuk pengemudian normal.
Kekurangan kampas rem organik :
Hanya sanggup bekerja pada range suhu tertentu
Lebih cepat aus jika dibandingkan jenis bahan lainya.
Bersifat high compressed, sehingga menyebabkan efek lembek bila pedal rem
Diinjak dan akan kehilangan daya gesekan saat overheat
Gambar 2.14 Kampas rem organik
3. Semi Metalic
Jenis yang kedua sesuai namanya, kampas rem metalic memiliki bahan metal
atau besi dengan komposisi 30-60%. Kampas rem jenis ini tersusun dari bahan
tembaga, besi, yang dilapisi grafit sebagai pelumas.
Keunggulan :
Pendinginan yang cukup baik untuk mendinginkan rotor. Sehingga cocok
untuk digunakan saat performance driving.
Kelemahan :
Adanya efek polusi udara

Gambar 2.15 Kampas rem semi metalic

2.6 Gaya Yang Terjadi Pada Rem Tromol ( Drum )

Rem drum merupakan rem bersepatu dalam yang memuai, oleh karena itu
kita harus mengetahui gaya-gaya yang terjadi pada rem tersebut.
Gambar 2.16 Sepatu gesekan dalam
Untuk mencari gaya gerak F, dengan menggunakan kondisi bahwa jumlah
momen terhadap pena engsel adalah nol. Gaya gesek mempunyai lengan ke pena
engsel sebesar r-acosθ. Momen dari gaya gesekan ini adalah :

Pab r
M F= {¿
sinθ a
Dimana :
θa : sudut pada tengah-tengah sepatu diukur dari sumbu x
θ1 : sudut terdekat engsel sepatu diukur dari sumbu x
θ2 : sudut sepatu dari engsel sampai pada ujung bebas
Pa : tekanan maksimum, (Pa)
b : lebar sepatu , (mm)
a : jarak antara pusat ke pena engsel, (mm)
Lengan momen dari gaya normal dN terhadap pena engsel adalah a sinθ.

Dengan mengatakan momen dari gaya-gaya normal sebagai


MN dan
menjumlahkan momen-momen terhadap pena tersebut, maka momen gaya normal
adalah :
Pab r a θ sin 2θ
MN= (
sinθ a 2

4 )
Gaya gerak F harus mengimbangi momen-momen ini, jadi gaya gerak F
untuk sepatu rem sendiri adalah :
M N −M F
F=
c
Daya putar T yang diberikan pada drum oleh sepatu rem, adalah jumlah dari
gaya-gaya gesekan fdN kali jari-jari drum tersebut. Jadi daya putar T, untuk
sepatu rem sendiri adalah :
f Pab r 2 (cos θ1−cos θ 2)
T R dan T L =
sin θa
Sedangkan untuk Daya putar total :
T =T R +T L
Reaksi pena engsel didapat dengan mengambil penjumlahan gaya-gaya
horizontal dan vertikal, Jadi untuk reaksi horizontal (Rx)dan vertikal (Ry) pada
pena engsel untuk sepatu yang bertenaga sendiri , kita mempunyai :

Rx=D ( A−fB )−Fx


Ry=D ( B+fA )−Fy
dimana :
θ2
1
A= ( 2
sin 2 θ )
θ1

θ2
θ 1
(
B= − sin 2 θ
2 4 )
θ1

Pa . b. r
D=¿
sin θa

2.7 Rumus – Rumus Pada Rem Tromol ( Drum )

M N + M F + FG 1 . l G 1−F G 2 . l G 2
A. Gaya gerak : F=
C
Dimana :
MN: Momen akibat Gaya Normal
MF : Momen akibat Gaya Gesek
FG : Gaya pada Pegas Rem
lG : Jarak dari engsel ke Pegas Rem
Pa. b . r . a θ sin 2θ
B. Momen akibat Gaya Normal : MN=
sin θa (
2

4 )
Dimana :
Pa : tekanan maksimum, (Pa)
b : lebar sepatu , (mm)
a : jarak antara pusat ke pena engsel, (mm)
r : jari jari sepatu rem
f . Pa. b . r
C. Momen akibat Gaya Gesek :M F= {¿
sin θa
Dimana :
θa : sudut pada tengah-tengah sepatu diukur dari sumbu x
θ1 : sudut terdekat engsel sepatu diukur dari sumbu x
θ2 : sudut sepatu dari engsel sampai pada ujung bebas
Pa : tekanan maksimum, (Pa)
b : lebar sepatu , (mm)
a : jarak antara pusat ke pena engsel, (mm)
D. Kapasitas pengereman :T =T R +T L
f Pab r 2 (cos θ1−cos θ 2)
Dimana : T R dan T L =
sin θa
TR: daya putar sepatu sebelah kanan
TL : daya putar sepatu sebelah kiri

E. Luas permukaan gesek :


F=2⋅L⋅b⋅ηG
Dimana :
L : panjang sepatu rem
b : lebar sepatu
G : Efisiensi mekanisme
F. Volume material gesek yang boleh aus : Vv = F . Sv
Dimana :
F : Luas permukaan gesek
Sv : Tebal yang akan aus
VV
t a=
G. Tebal keausan Rem : L⋅b

Vv : Volume material gesek yang boleh aus


L : panjang sepatu rem
b : lebar sepatu
E
ΔT =
H. Kenaikan temperatur : C⋅m

T : kenaikan suhu, oC
C : panas spesifik; pakailah 500 J/kgoC untuk baja dan besi tuang
m : massa dari bagian bagian rem, kg
BAB III

METODE ANALISIS

3.1 Tahapan Analisis Diagram Alir


Berikut adalah skema proses (flowchart ) untuk tahapan analisis rem
tromol pada motor Beat ESP 2015.

Mulai

Rumusan Masalah

Pengumpulan Data :

1. Spesifikasi Kendaraan

2. Mengukur Komponen Rem

Analisis Data :

1. Menghitung Data

2. Analisis Data

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan

Selesai
Gambar 3.1 Diagram alir proses analisis rem
3.2. Penjelasan Diagram Alir ( Flow Chart )

1. Mulai

Tahapan ini merupakan tahapan awal dalam sebuah proses dimana


seorang yang akan melakukan analisis mengambil sebuah topik yang akan
dianalisis yang akan dikembangkan pada tahapan selanjutnya. Dalam Hal
ini penulis mengangkat topik tentang sistem pengereman pada rem belakang
( tromol/drum ) motor matic Honda Beat ESP Tahun 2015.

2. Rumusan Masalah

Merumuskan masalah apa saja yang akan dianalisa pada rem tromol
tersebut. Perumusan masalah merupakan hal yang wajib dilakukan setiap
akan melaksanakan analisa. Tujuan dari perumusan masalah ini agar
mengetahui apa saja yang perlu dianalisa sehingga akan mendapatkan hasil
analisa yang sesuai.

3. Pengumpulan Data

Pengumpulan data bisa dibagi menjadi 2 bagian yaitu pengumpulan


spesifikasi kendaraan dan hasil pengukuran yang dilakukan pada komponen
rem. Untuk pengumpulan data spesifikasi kendaraan dilakukan melakukan
berdasarkan data yang sudah ada dilapangan berupa spesifikasi kendaraan
yang diperoleh dari dealer resmi kendaraan, sedangkan pengumpulan data
pengukuran komponen rem dilakukan secara langsung menggunakan alat
ukur dan alat bantu.

3.1. Pengunpulan Data Spesifikasi Teknik Kendaraan

Data yang penulis dapat melalui salah satu halaman online yang
membahas tentang spesifikasi Teknik kendaraan motor honda beat esp
2015, berikut dibawah ini adalah spesifikasinya :
Gambar 3.2 Honda Beat ESP 2015
Sumber : fadriazka.blogspot.com/2015/10/spesifikasi-honda-beat-esp-2015.html

Jarak Sumbu Roda 1.256 mm


Panjang X Lebar X Tinggi 1.873 x 678 x 1.074 mm
Jarak terendah ke tanah 140 mm
Berat kosong 93 kg
Kapasitas tangki bahan bakar 3,7 liter
Mesin 4-langkah, 110 CC, SOHC dengan
pendinginan udara, eSP
Volume Langkah 108,2 cm3
Diameter X Langkah 50 x 55,1 mm
Perbandingan Kompresi 9,5 : 1
Daya Maksimum 6.38 kW (8.68 PS) / 7.500 rpm
Torsi Maksimum 9,01 Nm (0,92 kgf.m) / 6.500 rpm
Kapasitas Minyak Pelumas Mesin 0,7 liter
Tipe Kopling Otomatis, sentrifugal, tipe kering
Tipe Transmsi Otomatis, V-Matic
Tipe Starter ACG Starter, pedal & elekterik
Rangka Tulang punggung
Tipe suspensi depan Teleskopik
Tipe suspensi belakang peredam kejut tunggal l
Ukuran Ban Depan 80/90 - 14 M/C 40P
Ukuran Ban Belakang 90/90 - 14 M/C 46P
Rem Depan Cakram hidrolik dengan piston tunggal
Rem Belakang Tromol
Tipe Battery Battery 12V-3Ah, tipe MF
Busi NGK MR9C-9N
Pengapian Full Transisterized, Baterai
Sumber : fadriazka.blogspot.com/2015/10/spesifikasi-honda-beat-esp-2015.html

3.2 Data Hasil Pengukuran


Data yang diperoleh penulis didapat dengan melakukan
pengukuran pada komponen rem menggunakan alat ukur dan alat bantu.
Data yang diperoleh sebagai berikut :
1. Lapisan yang di cetak :
a. Tekanan maksimal : 695 kPa
b. Koefesien gesek rata-rata : 0,49
2. Diameter Tromol Honda Beat : 122 mm = 0,122 m
3. Sudut tuas rem tromol : 15˚
4. Lebar sepatu rem (b) : 2,8 cm = 0,028 m
5. Tebal lapisan rem : 6 mm (baru)
6. Sudut awal (θ1) : 25˚
7. Sudut akhir (θ2) : 125 °
8. Sudut tekan maksimum (θa) : 90˚
9. Jari-jari tromol (rdrum = 1/2.d) : rdrum = 1/2. 122 mm = 0,061 m
10. Panjang pusat engsel ke cam : 105 mm
11. Panjang pegas :
Pegas 1
a. Awal : 22 mm
b. Terpasang : 28 mm
c. Saat pengereman : 30 mm
Pegas 2
a. Awal : 22 mm
b. Terpasang : 28 mm
c. Saat pengereman : 32 mm
4. Analisis Data

Untuk analisa data berisi tentang kumpulan data – data yang telah
didapat dari hasil pengumpulan data untuk diolah menjadi sebuah kesatuan.
Kemudian data tersebut diolah menggunakan rumus rumus dan dasar teori
untuk menjadi topik pembahasan, lalu dilakukan analisis untuk mengetahui
masalah masalah yang ada.

5. Hasil dan Pembahasan

Memeriksa hasil analisis data yang berupa perhitungan serta analisis,


apakah hasil yang didapat sudah sesuai dengan rumusan masalah atau tidak.

6. Kesimpulan

Menyimpulkan hasil dari analisa tersebut dan data yang dihasilkan


dari proses perhitungan beserta pemahaman teori dari bab pertama hingga
bab terakhir.

7. Selesai

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Diagram Benda Bebas Rem Tromol

Diagram benda bebas adalah diagram yang digunakan untuk menunjukkan


besaran dan arah relatif dari semua gaya yang bekerja pada suatu objek dalam
situasi tertentu. Diagram benda bebas adalah contoh khusus dari diagram vector.

Gambar 4.1 Diagram Benda Bebas Rem Tromol

4.2 Hasil Perhitungan

Diketahuai data dari pengukuran dan analisis untuk motor Honda Beat
sebagai berikut :
Gambar 4.2 Dimensi rem tromol Honda Beat ESP 2015

Jarak antara roda depan dan belakang :


l==m
Berat Motor Kosong = 93 kg

W = 93 kg x 9,81 m/s2 = 912,33 N

Massa Roda Belakang = 53 kg

Wr = 53 kg x 9,81 m/s2 = 519,93 N

∑M=0

Wr = l – W. Lf = 0

Wf = W – wr = 912,33 – 519,93 = 392,4 N

wr . l 519,93.1,255
lf = = =0,715 m
w 912,33

lr = l – lf = 1,255 – 0,715 = 0, 54 m

 Menentukan tinggi titik berat ( H )

Diketahui :

h = 140 mm = 0,140 m

 Mencari sudut θ :

depan h
sin α = atau sinθ =
miring l

0,140
sin α= = 0,1115 atau sin-1 0,1115
= 6,40 o
1,255
 Mencari nilai Wr’, lf’ dan lr’ :

l’ = l.cos α = 1,255 x cos 6,40 = 1,247 m

Wr’= 50 kg x 9,81 m/s2 = 490,5 N

Wr ' .l ' 490,5. 1,255


lf’ = = =0,67 m
w 912,33

lr’ = l’- lf’ = 1,255 – 0,67 = 0,585 m

 Menentukan Tinggi Titik Berat ( H ) :

W .l f −W r . l'
H-r = ( ).cotanθ
W

W .l f −W r . l
'

H-r = ( ).cotanθ+r
W

912,33.0,715−490,5.1,25
H=( ¿. cotan6,40 °+0,249
912,33

H = 0,253 m = 25,3 cm

 Konstanta Pegas Rem (k)


Diketahui :
Massa beban (m) : 7 kg
panjang mula-mula pegas (y) : 22 mm
panjang pegas setelah diberi beban : 28 mm
F 7 .9,81
k= = = 11,44 N.mm
∆y 28−22

 Gaya Pada Pegas F g

Pegas 1 Pegas 2
l o = 26 mm l o = 26 mm
l i = 30 mm l i = 32 mm
Δ 1= 30-26 = 4 mm Δ 1= 32-26 = 6 mm
F g 1 = k. Δ 1 = 11,44.4 = 45,78 N F g 2 = k. Δ 1 = 11,44.6 = 68,64N

 Energi Kinetik

m tot = m o 1 + mo 2 + m k
m tot = 80 kg + 60 kg + 93 kg = 233 kg
Dimana :
km m km m
v 0 = 140 = 38,89 a ' =±20 = 5,56
jam s jam s
m ' v 0−v i 38,89−11,09 m
vi = v 0- a '.t = 38,89-5.56.5 = 11,09 a= = = 5,56
s t 5 s
1 1 1
Ek = .m.V 2 = = .m tot .a ' = .233.5,56 = 647,74 N
2 2 2
M fR M fl M NR M Nl
= =
paR pal pa R pal
f . pa . b . r
M F= ¿
(sin θ¿¿ a) ¿
(0,49)( pa)(0,028)(0.061)
M F= ¿
sin 90°

M F = 1,690.10−5 N m pa
θ2
M N = p a .b . r .a θ − 1 sin 2 θ
¿¿¿ 2 4 [ ]
θ1

( pa ) . ( 0,028 ) . ( 0,061 ) .(0,072)


MN=
sin 90 °

π 125° sin ⁡( 2.125° ) π 25 ° sin ⁡( 2.25° )


([ .
180 2

4
−¿ .
180 2
−] [ 4 ])
M N = 1,685.10−4 N m pa
Jadi 2,77 paL = paR
paL = 0,36 paR

f pa b r 2 (cos θ 1−cos θ 2)
TR =
sin θ
2
T R = (0,49)( pa)(0,028) ( 0,061 ) (cos 25 °−cos 125 °)
sin 90°
T R = 7,555.10−5 paR

f pa b r 2 (cos θ 1−cos θ 2)
Tl =
sin θ
2
T l= (0,47)( pa)(0,025) ( 0,0605 ) ( cos 25 °−cos 125 °)
sin 90°
T l= 7,555.10−5 pal
Ek = T = 7,555.10−5 ( paR + 0,36 paR )
647,74 = 7,555.10−5 . 1,365 paR
647,74
paR = = 6281 kpa
7,555.10−5 . 1,365
pal = 0,36. paR = 0,36.6281 = 2261,16 kpa

 Perhitungan beberapa komponen Rem Tromol

a). Sepatu Rem


+∑ M =¿ 0

F.l-FG1.lG1 - FG2.lG2 -N.yN + fN .xf = 0

(F.0,105) - (45,78.0,91) - (68,64.0,17) – (16615.½)+(0,49.16615.0,54) = 0

(F.0,105) = (41,65) + (11,66) + (8307,5) – (4396,32)

(F.0,105) = (3964,49)

3964,49
F=
0,105

= 37,75 KN

b). Pengoprasi
Fbt3 = 37,75 kN = 37750 N
y4F = 1,8 cm = 0,018 m
T = Fbt3.Cos θ . y4
= 37750.cos 15º . 0,018
= 656,34 Nm

c). Tuas Pengungkit


∑ F lengan = 0
Fbt3.Cos θ = Fbt2
y 3 = 78 mm = 0,078 m
∑M =0
T = Fbt3.Cos θ . y3
T
Fbt3 =
cos θ . y 3
656,34
=
cos 15 .0,078
= 8711,45 Nm

d). Kawat Penghubung

Fbt3 = Fbt2
Fbt2 = 8711,45 Nm

e). Handle Rem


Diketahui :
Fbt2 = Fbt1
Fbt1 = 8711,45 N
X1 = 160 mm
Y1 = 30 mm
θ = 15o
Ftangan.x 1 – Fbt3. Cos.y1 = 0

Fbt 3 . cos θ . ybt 8711,45 x cos 15 ᵒ x 0,030


Ftangan = = = 1577,74 N
X1 0,16

F tangan 1577,74
Gaya untuk pengereman = = = 160,82 Kg
g 9,81

 Kapasitas Pengereman dari daya putar (T)


T R = f.N .rdrum.
= 0,49. 16615. 0,061

= 496,62 N.m

T l = f.N .rdrum.
= 0,49. 5981,43. 0,061

= 178,78 N.m

T = T R + T l= 496,62 + 178,78 = 675,40 N.m

 Reaksi Pena Engsel ( Rax, Ray, dan Ra )


∑ Fx = 0
F - FG1 - FG2 - N + Rax = 0

40,49.103 – 45,78 – 68,64 - 16615 + Rax = 0


Rax = -40,49.103 + 45,78 + 68,64 + 16615

Rax = -23760,58 N = -23,76 KN

∑ Fy = 0
Ray – f.N = 0

Ray – 0,49.16615 = 0

Ray = 8141,35 N = 8,14135 KN

Maka Ra :

Ra = √ Rax 2+ R ay2

Ra = √ −23,762 +8,141352

Ra = 31,90 KN

BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Rem adalah suatu peranti untuk memperlambat atau menghentikan


gerakan roda. Karena gerak roda diperlambat, secara otomatis gerak
kendaraan menjadi lambat. Energi kinetik yang hilang dari benda yang
bergerak ini biasanya diubah menjadi panas karena gesekan. dimana jenis rem
yang kita bahas disini adalah rem jenis tromol.

Fungsi utama rem adalah menghentikan putaran poros, mengatur putaran


poros, dan juga mencegah putaran yang tidak di kehendaki. Efek pengereman
secara mekanis diperoleh dengan gesekan, dan secara listrik dengan serbuk
magnit, arus pusar, fasa yang di balik atau penukaran katup dll.
Rem jenis tromol juga mempunyai kelebihan dan kekurangan, diantaranya
yaitu :
 Kelebihan rem tromol
Rem tromol digunakan untuk kendaraan yang memerlukan kerja ekstra
dalam pengereman contoh : kendaraan operasional seperti bis, truk,
minibus, dan sebagainya. Jadi rem tromol dapat digunakan pada beban
angkut yang berat (heavy duty) dengan bekerja secara maksimal.
 Kekurangan rem tromol
Rem tromol yang masih menerapkan sistem tertutup dalam prosesnya.
Dengan sistem ini membuat partikel kotoran pada ruang tromol tersebut.
Jadi untuk perawatan membersihkannya harus membuka roda agar rumah
rem dapat dibersihkan dari debu atau kotoran. Pada saat banjir air akan
mengumpul pada ruang tromol sehingga air akan menyulitkan sistem rem
untuk bekerja, jadi setelah rem tromol menerjang banjir, maka harus
mengeringkannya dengan menginjak setengah rem saat melaju sehingga
bagian dalam rem tromol kering karena panas akibat gesekan, setelah itu
rem dapat digunakan kembali.

Dari perhitungan yang telah di lakukan didapat hasil sebagai berikut :

 Menentukan tinggi titik berat ( H ) : 0,140 m


 Mencari sudut θ : 6,40 o
 Menentukan Tinggi Titik Berat ( H ) : 25,3 cm
 Konstanta Pegas Rem (k) : 11,44 N.mm
 Gaya Pada Pegas F g Pegas 1 : 45,78 N
Pegas 2 : 68,64 N
 Energi Kinetik : 2261,16 kpa

 Perhitungan beberapa komponen Rem Tromol

Sepatu Rem : 37,75 KN


Pengoprasi : 656,34 Nm

Tuas Pengungkit : 8711,45 Nm


Kawat Penghubung : 8711,45 Nm

Handle Rem : 160,82 Kg

 Kapasitas Pengereman dari daya putar (T) : 675,40 N.m


 Reaksi Pena Engsel ( Rax, Ray, dan Ra ) : 31,90 KN

DAFTAR PUSTAKA

Sularso, K. S. (1997). Dasar perencanaan dan pemilihan elemen mesin. Cet: 9.


Jakarta: Pradnya Paramita.
Shigley Joseph E. (1983) Perancangan Teknik Mesin Edisi ke Empat Jilid 2.
Erlangga, Jakarta.
http://trampilan.blogspot.co.id/2013/07/cara-kerja-rem-sepeda-motor.html
Stolk dan Kros, Elemen Mesin, Edisi ke-21, Erlangga, Jakarta(1940)
fadriazka.blogspot.com/2015/10/spesifikasi-honda-beat-esp-2015.html
https://www.blogotive.com/kelebihan-dan-kekurangan-rem-tromo/
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai