Anda di halaman 1dari 41

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia –
Nya serta salawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Sang
Pemimpin Tauladan Rasulullah Muhammad Saw juga kepada keluarga para
sahabat serta juga para pengikutya.

Laporan tugas praktikum desain elemen mesin 2 ini dimaksudkan untuk


memenuhi atau melengkapi syarat kelulusan bagi penulis di dalam menyelesaikan
tugas mata kuliah praktikum desain elemen mesin 2 untuk program studi S1 di
Teknik Mesin Universitas Jenderal Achmad Yani ( Unjani ) Cimahi .

Laporan untuk praktikum desain elemen mesin 2 ini disusun dan dibuat
melalui referensi - referensi yang sudah ada, dan dikembangkan kembali lalu
dianalisis dan dibimbing oleh dosen pembimbing untuk mata kuliah desain
elemen mesin 2. Sehingga akhirnya penyusun atau penulis dapat menyelesaikan
laporan praktikum desain elemen mesin 2 dengan judul “ Analisa Rem Belakang (
Tromol ) Pada Motor Automatic Merek Honda Jenis Vario 110 FI Tahun 2014“.

Dalam kesempatan ini penulisan atau penyusun laporan desain elemen


desain 2 ini, saya sebagai penulis atau penyusun mengucapkan terimakasih
sebanyak – banyaknya dan sebesar – besarnya atas partisipasinya kepada semua
pihak yang telah membantu saya untuk mengerjakan tugas praktikum desain
elemen mesin 2, maka dalam kesempatan ini saya ucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Aji Gumilar, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing pada


praktikum desain elemen mesin 2

2. Bapak War’an Rosihan, S.T., M.T . sebagai koordinator dan dosen


mata kuliah desain elemen mesin 2

3. Dosen – dosen yang mengajar dan membimbing saya dan juga


kepada staf TU khusus untuk Teknik Mesin UNJANI Cimahi
4. Kawan – kawan dan rekan – rekan serta kerabat Teknik Mesin
Unjani Cimahi

5. Kepada kedua orangtua dan keluarga juga saudara yang saya hargai
dan saya cintai yang tidak pernah berhenti memberi semangat dan
memeberi materi kepada saya selaku penulis untuk menyelesaikan
tugas besar tersebut.

6. Semua pihak yang telah membantu dan berpartisipasi dalam


menyelesaikan laporan tugas praktikum desain elemen mesin 2
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar belakang

Perkembangan pada dunia di jaman sekarang untuk saat ini semakin tinggi
dan pesat untuk dibidang sains dan teknologi khususnya pemesinan dan
manufaktur. Diataranya pada bidang teknologi bisa menghasilkan karya yang
sangat cemerlang dan kreatif, kita ambil sebagai contoh pada sepedah motor yang
dulunya menggunakan sistem roda gigi kemudian berganti menjadi sistem
coupling lalu karena teknologi semakin maju sekarang berubah menjadi sepedah
motor dengan sistematis automatic yang biasa disebut tidak menggunakan gigi
ataupun coupling sehingga pada saat proses mengemudi dan pengeraman terjadi
perbedaan langkah kerja.

Pada motor kita selalu melihat pada 2 bagian yaitu bagian didalam atau
pada bagian yang berada diluar. Pada bagian luar kita bisa melihat desainya yang
elegan dengan estetika dan penglihatan yang menarik untuk menjadi daya tarik
dan jual yang terbilang sesuai bagi pembeli dan penjual, sedangkan untuk bagian
dalam kita bisa melihat mesin - mesin yang menempel pada sepedah motor
khususnya sepadah motor pada motor matic dan yang lainya yaitu chasis dan
pemindah daya, aksesoris yang menempel pada motor, sistem yang terdapat pada
motor tersebut.

Untuk sistem pada sepedah motor gigi, coupling ataupun matic bahkan
mobil sekalipun salah satunya pada proses pengereman terbilang sangat penting,
karena jika tidak ada komponen tersebut maka akan terjadi hal – hal yang tidak
diinginkan atau kecelakaan yang banyak terjadi dijalan raya yang mengakibatkan
orang – orang rentan meninggal dunia gara – gara pada proses pengereman yang
tidak sesuai atau karna sistem rem nya yang bermasalah inilah faktor penyebab
terjadinya kecelakaan. Maka dari itu kita perlu memperhatikan, mengamati dan
menganalisa terhadap suatu sistem yaitu salah satunya yang terdapat pada rem
kendaraan roda dua yang memberikan kenyamanan dan keselamatan bagi pemakai
kendaraan beroda dua yaitu kendaraan bermotor.

Pada tugas praktikum Desain Elemen Mesin II ini, Maka dari itu saya
sebagai penulis akan menganalisa tentang rem belakang yang biasa disebut rem
tromol khususnya pada sepedah motor untuk motor matic merek Honda jenis
vario, saya menganilis karna ditakutkan adanya kurangnya perawatan yang rutin
atau dikarenakan berbagai factor yang mengakibatkan motor menjadi cepat rusak.
Sehingga mengakibatkan terjadinya faktor – faktor yang tidak diinginkan seperti
rem belakang yang blong atau mengalami keausan mesin ( kehabisan ).

Pada suatu kendaraan, suatu komponen mesin di katakan layak pakai


yaitu apabila memenuhi berbagai ketentuan atau syarat yang berlaku diantara lain
yaitu pada aspek ekonomi, dan pada keindahan bentuk desain dan aspek teknik
pada pemesinan dan sistemnya. Untuk mendapatkan suatu elemen mesin yang
memenuhi persyaratan yang sudah ada dan berlaku pada pemasaran (manufaktur)
tersebut maka diperlukan perhitungan – perhitungan pada proses analisis.
Frekuensi penggunaan rem pada kendaraan roda dua yaitu kendaraan bermotor
sangatlah tinggi terutama pada pemakaian yang terus menerus atau biasa disebut
secara (continue). Hal ini yang akan menyebabkan umur pada motor menjadi
singkat dan cepat rusak juga mengakibatkan rentanya kecelakaan di jalan raya
karena ada kesalahan pada suatu mesin yang terdapat pada motor seperti kehausan
pada rem di motor.

Pada kesempatan ini saya sebagai penulis mencoba untuk menganalisa rem
tromol pada kendaraan roda dua yaitu kendaraan bermotor sebagai komparasi
untuk menegtahui kekurangan dan kelebihan yang ada pada motor matic agar
menanggulangi kejadian yang tidak diinginkan agar menjadi lebih baik dan
nyaman dengan menjaga kendaraan ahar tidak mudah rusak .

Rem tromol merupakan rem belakang atau biasa disebut rem drum yang
memiliki bidang lebih besar. Pengaplikasian rem tromol tidak hanya pada sepeda
motor dibagian belakang saja tapi bahkan rem tromol biasa digunakan pada
kendaraan roda empat seperti bus dan truk. Oleh karena itu dalam tugas praktikum
Desain Elemen Mesin II ini saya selaku penulis akan membahas topik tentang “
Analisa Rem Belakang ( Tromol ) pada Motor Automatic merek Honda Jenis
Vario ”.

I.2 Rumusan Masalah

Pada analisis ini, saya menganalisa tentang rem pada kendaraan roda dua
untuk sepeda motor automatic. Rumusan masalah yang terlibat diantaranya
adalah:

1. Bagaimana cara kerja untuk rem belakang ( tromol/drum ) pada motor


automatic merek Honda jenis Vario ?
2. Apa saja komponen untuk rem belakang ( tromol/drum ) yang ada
pada motor matic Honda vario ?
3. Kelebihan dan kelemahan pada system rem tromol pada motor matic
Honda
4. Bagaimana kapasitas pengereman untuk motor matic pada vario ?

I.3 Tujuan

Dari berbagai masalah yang terjadi pada Analisa yang saya lakukan
terdapat rumusan masalah sebagai bahan pokok untuk membuat makalah
terserbut. Lalu setelah mencari rumusan masalah, kita bisa mulai untuk mencari
tujuan analisis dari rumusan masalah yang telah didiskusikan dan dibuat oleh
penulis. Terdapat beberapa tujuan yang dapat diambil oleh penulis.

Saya sebagai penulis hanya akan menganalisa ulang sebuah rem


khususnya rem tromol pada motor automatic dan parameter - parameter yang
berkaitan dengan rem tromol pada kendaraan beroda dua yaitu sepeda motor.
Adapun tujuan dari analisa pada rem tromol untuk kendaraan roda dua yaitu
motor matik diantaranya adalah :
1. Dapat menentukan dan menghitung kapasitas pengereman pada
motor matic Honda vario.

2. Dapat menentukan umur pemakaian pada kampas rem untuk


kendaraan roda dua.

3. Mengetahui klasifikasi kelebihan dan kekurangan pada rem


belakang ( tromol/drum ) yang digunakan pada sepeda motor
matic Honda vario.

4. Dapat mengetahui kompnen – komponen yang terdapat pada


kendraan roda dua untuk motor matic Honda vario.

5. Kita bias mengetahui proses atau langkah kerja system rem


belakanf ( tromol/drum ) pada sepedah motor matic Honda vario.

I.4 Batasan Masalah

Untuk Analisa yang akan saya lakukan pada praktikum desain elemen
mesin II ini, saya akan membatasi masalah yang terjadi. Diataranya Batasan
masalah yang terdapat pada makalah saya yaitu :

1. Menganalisa sistem rem pada kendaraan roda dua untuk motor


matic, tidak pada kendaraan roda empat atau kendaraan roda dua
untuk motor gigi dan coupling.
2. Rem yang dianalisa yaitu hanya rem belakang ( tromol/drum )
yang lain tidak termasuk kedalam analisa yang saya buat.
3. Komponen pada area rem belakang bukan pada seluruh bagian
motor Honda vario. Diharapkan material mempunyai sifat bahan
yang tidak dipengaruhi oleh lingkungan seperti kelembaban,
mempunyai daya tahan terhadap suhu tinggi, dan ketahanan yang
baik terhadap keausan.
4. Hanya menentukan kapasitas pengereman ( koefisien gesek ),
sehingga didapat daya pengereman yang maksimal pada system
rem tromol.
I.5 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pembahasan dan pemahaman tentang analisis dan


perancangan ini, maka dalam penulisanya disusun dalam berbagai macam bab
yang masing – masing terdiri subab. Gambaran secara garis besar tentang bab
-bab tersebut diuraikan dan dijelaskan dibawah ini sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Berisi tentang gambaran umum yang diantaranya latar belakang masalah,


rumusan masalah, tujuan penelitian atau tujuan Analisa lalu setelah itu Batasan
masalah pada bab I.

Bab II Tinjauan Pustaka

Pada tinjauan pustaka terdapat landasan – landasan terori yang digunakan


untuk membaca masalah seperti yang pertama teori dasar lalu yang kedua jika
perlu menggunakan teori tambahan sebagai pelengkap.

Bab III Metode Penelitian

Berisi langkah - langkah kerjadan bias berupa pengolahan ataupun


pengumpulan data untuk pemecahan masalah yang sedang diteliti atau dianalisa.
Metodelogi penelitian berupa diagram alir atau kerangka (metodelogi) yang
dirancang dalam melaksanakan suatu penelitian atau analisa. Serta berisi tahapan
-tahapan yang dilakukan untuk menganalisa pada rem tromol untuk sepeda motor
kendaraan beroda dua untuk automatic.

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Untuk hasil dan pembahasan bisa berupa data kualitatif ( berdasarkan


wawancara atau observasi ) atau data kuantitatif ( berdasarkan perhitungan dan
angka ). Berisi data – data analisa berdasarkan yang sudah di analisis oleh penulis
baik secara perhitungan maupun desain dan juga observasi.

Bab V Kesimpulan
Kesimpulan berkaitan dengan bab sebelumnya yaitu pada bab IV hasil dan
pembahasan pada percobaan atau analisis. Kesimpulan merupakan sebuah
gagasan yang tercapai pada akhir pembicaraan atau eksperimen atau juga analisis.
Dengan kata lain, kesimpulan adalah hasil dari suatu pembicaraan atau
eksperimen atau juga analisis.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Rem

2.1.1. Definisi Rem

Rem adalah elemen yang digunakan dan berfungsi untuk mengubah energi
mekanis menjadi energi kalor. Keberadaan rem sangat diperlukan dalam teknik
kendaraan dan teknik transportasi. Efek pengereman secara mekanis diperoleh
melalui gesekan dan secara listrik dengan serbuk magnet, arus putar, fasa yang
berbalik, arus searah yang berbalik atau penukaran kutub dan lain-lain.
Selama mengatur kecepatan (pengaturan rem di mana rem selalu slip),
terjadi karena kerja gesek rem dirubah menjadi kalor. Dalam hal ini, kalkulasi
eleasan kalor kebanyakan menentukan besarnya ukuran.
Karena itu dalam banyak hal banyak rem tidak bertindak sebagai rem
penyetop (dalam hal ini intalasi dihentikan hanya karena gaya rem), melainkan
mempunyai tugas untuk mepertahankan pesawat dalam satu kedudukan tertentu
(rem penahan). Sebagian energi yang diperlukan untuk menghabiskan kecepatan
sering diperoleh dari momen penahan motor, dalam motor listrik dicari dengan
bantuan hubungan istimewa (hubunga rem arus bolak balik).
Momen rem yang terkecil adalah pada poros yang berputar paling cepat,
karena itulah rem sedapat mungkin dipasang pada poros yang digerakan oleh
motor, di mana piringan rem harus dirapikan dan diseimbangkan .
Adapun rem yang digunakan untuk kendaraan harus memenuhi syarat-
syarat sebagai berikut :
1. Dapat bekerja dengan baik dan cepat .
2. Bila muatan pada roda sama-sama besar, maka gaya pengeremannya harus
sama besar pula, bila tidak harus sebanding dengan muatan yang diterima
roda-roda tersebut.
3. Dapat dipercaya dan mempunyai daya tekan yang cukup.
4. Rem harus mudah diperiksa dan distel.

2.1.2 Prinsip Rem


Gambar 2.1 Prinsip Rem

Kendaraan akan bergerak walaupun mesin telah dimatikan, hal ini


disebabkan adanya tenaga dinamik yang terkandung pada kendaraan itu sendiri.
Dalam hal ini, tenaga dinamik akan diubah menjadi energi lain yang dapat
menghentikan kendaraan. Mesin ialah suatu bagian yang mengubah tenaga panas
ke tenaga dinamik, tetapi rem adalah suatu bagian yang membuat suatu perubahan
tenaga dinamik menjadi tenaga panas. Bekerjanya rem dengan jalan menekan
sepatu rem terhadap teromol. Sepatu rem tidak berputar dan tromol
berputar bersama dengan roda, sehingga akan menimbulkan gesekan. Tenaga dina
mik kendaraan kemudian diatasi oleh gesekan dan diubah menjadi tenaga panas
yang menyebabkan kendaraan berhenti. Panas yang dihasilkan akan dihilangkan
oleh udara.

2.1.3 Tujuan dan Kegunaan Rem

Rem digunakan untuk menghentikan dan mengatur gerakan. Karena itu, rem
sangat di perlukan dalam teknik-kendaraan dan teknik transport. Ketika merem
daya kinetik bagian yang bergerak harus dikurangi; disamping itu (umpamanya
ketika menurunkan suatu beban) sering harus diambat suatu momen beban
(kebalikan dari apa yang terjadi ketika menggerakkan lewat kopling-gesek).
Tujuan dipasangnya rem pada kendaraan untuk menuruti kemauan
pengemudi dalam mengurangi kecepatan, dengan kata lain melakukan control
terhadap kecepatan kendaraan untuk menghindari kecelakaan dan merupakan alat
pengaman yang berguna untuk menghentikan kendaran secara berkala.

2.2 Rem Drum (Tromol)

2.2.1 Definisi Rem Drum

Rem tromol adalah salah satu konstruksi rem yang cara pengereman
kendaraan dengan menggunakan tromol rem (brake drum), sepatu rem (brake
shoes), dan silider roda (wheel cylinder). Pada dasarnya jenis rem tromol yang
digunakan roda depan dan belakang tidak sama, hal ini dimaksudkan supaya
sistem rem dapat berfungsi dengan baik dan sesuai dengan persyaratan.
Adapun bagian–bagian utama rem tromol adalah sebagai berikut:
a. Sepatu Rem (Brake Shoes)

Gambar 2.2. Sepatu Rem


Berfungsi untuk menahan putaran brake drum melalui gesekan. Pada bagian
luar brake shoe terbuat dari asbes dengan tembaga atau campuran plastik yang
tahan panas.
b. Pegas pengembali (Return Spring)

Berfungsi untuk mengembalikan sepatu rem (Brake shoes) ke posisi semula


pada saat tekanan silinder roda turun.

2.2.2. Bagian - Bagian Rem Tromol

Gambar 2.3. Bagian - Bagian Rem Tromol

2.2.3 Prinsip Kerja Rem Tromol Pada Motor

1. Sebelum Rem Bekerja.


Pada saat tuas rem belum di tarik / di injak maka rem belum bekerja. Di
antara tromol dan kanvas rem masih ada celah dan tidak bersinggungan. Per
pengembali kanvas masih belum meregang.
2. Setengah Pengereman
Apabila tuas rem ditarik setengah maka akan mulai terjadi pergerakan pada
komponen rem. Cam akan bergerak memutar dan kanvas akan bergerak
keluar sehingga akan mulai bergesekan dengan drum/ tromol. Terjadilah
gesekan kecil dan rem bekerja sedikit.
3. Rem Bekerja Penuh
Pada saat rem tuas rem di tarik penuh maka akan terjadi gesekan yang kuat
antara tromol dan kanvas rem. Cam memutar maksimal dan penekanan
pada kanvas rem dengan tromol kuat sehingga dengan adanya gaya
gesekan yang kuat akan mampu menghentikan putaran  tromol. Per
pengembali juga meregang maksimal.

4. Pelepasan rem
Saat pelepasan rem adalah dimana tuas dilepas dan kembali pada posisi
semula. Per pengembali kanvas bekerja untuk mengembalikan kedudukan
kanvas seperti pada saat belum bekerja. Gesekan antara kanvas dan tromol
tidak ada.
Gambar 2.4. Rem Tromol

Gambar 2.5. Sistem Pengereman

Rem drum mempunyai ciri-ciri:


 Lapisan remnya terlindungi oleh drum.
 Dapat menghasilkan gaya pengereman yang besar untuk ukuran rem kecil,
 Umur lapisan rem lebih panjang

 Kelebihan rem tromol :

Dapat digunakan pada beban angkut yang berat dengan bekerja secara
maksimal.

 Kekurangan rem tromol :


1. Pada prosesnya menggunakan sistem tertutup, sehingga membuat partikel
kotoran tertahan di dalam tromol.
2. Sering terjadi panas yang berlebihan.

2.2.4. Gaya yang terjadi pada Rem Drum


Rem drum merupakan rem bersepatu dalam yang memuai, oleh karena itu
kita harus mengetahui gaya-gaya yang terjadi pada rem tersebut.
Gambar 2.6. Sepatu Gesekan Dalam
Untuk mencari gaya gerak F, dengan menggunakan kondisi bahwa jumlah
momen terhadap pena engsel adalah nol. Gaya gesek mempunyai lengan ke pena
engsel sebesar r-acosθ. Momen dari gaya gesekan ini adalah :
Pab r
M F= {¿
sinθ a
Dimana :
θa : sudut pada tengah-tengah sepatu diukur dari sumbu x
θ1 : sudut terdekat engsel sepatu diukur dari sumbu x
θ2 : sudut sepatu dari engsel sampai pada ujung bebas
Pa : tekanan maksimum, (Pa)
b : lebar sepatu , (mm)
a : jarak antara pusat ke pena engsel, (mm)
Lengan momen dari gaya normal dN terhadap pena engsel adalah a sinθ.

Dengan mengatakan momen dari gaya-gaya normal sebagai


MN dan
menjumlahkan momen-momen terhadap pena tersebut, maka momen gaya normal
adalah :

Pab r a θ sin 2θ
MN= (
sinθ a 2

4 )
Gaya gerak F harus mengimbangi momen-momen ini, jadi gaya gerak F
untuk sepatu rem sendiri adalah :
M N −M F
F=
c

Daya putar T yang diberikan pada drum oleh sepatu rem, adalah jumlah dari
gaya-gaya gesekan fdN kali jari-jari drum tersebut. Jadi daya putar T, untuk
sepatu rem sendiri adalah :

f Pab r 2 (cos θ1−cos θ 2)


T R dan T L =
sin θa
Sedangkan untuk Daya putar total :
T =T R +T L

Reaksi pena engsel didapat dengan mengambil penjumlahan gaya-gaya


horizontal dan vertikal, Jadi untuk reaksi horizontal (Rx)dan vertikal (Ry) pada
pena engsel untuk sepatu yang bertenaga sendiri , kita mempunyai :

Rx=D ( A−fB )−Fx


Ry=D ( B+fA )−Fy

dimana :
θ2
A= (1 2 sin θ )
2
θ1

θ2
θ 1
B= ( − sin 2 θ
2 4 )
θ1

D=¿

2.3 Rumus-Rumus yang berlaku pada Rem Tromol

M N + M F + FG 1 . l G 1−F G 2 . l G 2
A. Gaya gerak : F=
C
Dimana :
MN: Momen akibat Gaya Normal
MF : Momen akibat Gaya Gesek
FG : Gaya pada Pegas Rem
lG : Jarak dari engsel ke Pegas Rem
Pa. b . r . a θ sin 2θ
B. Momen akibat Gaya Normal : MN=
sin θa (2

4 )
Dimana :
Pa : tekanan maksimum, (Pa)
b : lebar sepatu , (mm)
a : jarak antara pusat ke pena engsel, (mm)
r : jari jari sepatu rem
f . Pa. b . r
C. Momen akibat Gaya Gesek :M F= {¿
sin θa
Dimana :
θa : sudut pada tengah-tengah sepatu diukur dari sumbu x
θ1 : sudut terdekat engsel sepatu diukur dari sumbu x
θ2 : sudut sepatu dari engsel sampai pada ujung bebas
Pa : tekanan maksimum, (Pa)
b : lebar sepatu , (mm)
a : jarak antara pusat ke pena engsel, (mm)
D. Kapasitas pengereman :T =T R +T L
f Pab r 2 (cos θ1−cos θ 2)
Dimana T R dan T L =
sin θa
TR: daya putar sepatu sebelah kanan
TL : daya putar sepatu sebelah kiri

E. Luas permukaan gesek :


F=2⋅L⋅b⋅ηG
Dimana :
L : panjang sepatu rem
b : lebar sepatu
hG : Efisiensi mekanisme

F. Volume material gesek yang boleh aus : Vv = F . Sv


F : Luas permukaan gesek
Sv : Tebal yang akan aus
VV
t a=
G. Tebal keausan Rem : L⋅b

Vv : Volume material gesek yang boleh aus


L : panjang sepatu rem
b : lebar sepatu
E
ΔT =
H. Kenaikan temperatur : C⋅m

T : kenaikan suhu, oC
C : panas spesifik; pakailah 500 J/kgoC untuk baja dan besi tuang
m : massa dari bagian bagian re, kg

2.4. Pegas
Pegas yang dipakai dalam rem drum adalah pegas tarik dan termasuk jenis
pegas ulir. Bila tarikan atau kompresi pada pegas ulir, besarnya momen puntir T
(kg/mm) adalah tetap untuk seluruh penampamg kawat yang bekerja.

Gambar 2.9. Pegas Tarik


BAB III
METODE ANALISIS

III.1. Tahapan Analisis Diagram Alir

Studi Pendahuluan

Identifikasi Masalah

Tujuan Analisis

Pengumpulan Data

Studi Pustaka

Analisis Data Hasil Percobaan

Kesimpulan

III.2. Penjelasan Diagram Alir ( Flow Chart )


Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan berfungsi untuk menjelaskan Bab I yang ada pada laporan
yang berisi mengenai latar belakang suatu masalah, batasan masalah dan juga
termasuk tujuan yang menjadi pokok bahasan topik dan juga sistematika
penulisan untuk menyusun laporan pada sistem pengereman pada rem belakang
( tromol/drum ) motor matic Honda Vario 110 FI Tahun 2014.
Identifikasi Masalah
Pada bagian ini membahas tentang seputar permasalahan dan penyebab atau
faktor yang terdapat pada laporan ini yaitu mengenai sistem rem belakang
( tromol/drum ) untuk menjadi acuan pada proses analisa penulis.
Tujuan Analisis
Tujuan analisis memiliki sasaran pada proses pengerjaan yaitu pada proses analisa
dan perancangan. Sehingga dapat menyelesaikan permasalah – permasalahan yang
sedang di uji coba pada anilis sepedah motor matic Honda Vario 110 FI tahun
2014.
Pengumpulan Data
Pengumpulan data bisa dibagi menjadi 2 bagian yaitu diantaranya baik secara
kulitatif atau kuantitatif. Untuk pengumpulan data secara kualitatif dilakukanya
melakukan berdasarkan data hail wawancara dan observasi serta studi kasus,
sedangkan pengumpulan data secara kuantitatif secara perhitungan dan
menggunakan rumu – rumus dengan hasil yang hamper memenuhi syarat atau
hamper mendekati angka keinginan ( real ).
Studi Pustaka
Bagi Studi pustaka merupakan referensi – referensi untuk menunjang analisis
yang sedang dikerjakaan untuk pelengkap laporan bahwa kita melakukan analisis
berdasarkan sumber yang sudah ada. Sumber tersebut bisa melalui referensi
teknologi berupa internet dan bias secara manual yaitu dengan menggunakan
beberapa buku refensi dengan mata kuliah yang sesuai.
Analisis Data Hasil Percobaan
Untuk analisa data hasil percobaan berisi tentang kumpulan data – data yang telah
didapat dari hasil pengumpulan data baik secara kualitatif atau kuantitatif untuk
diolah menajdi sebuah kesatuan. Setalah diolah untuk menjadi topic pemhasan
dari keselurahan makan bias dipetik ato diambil ringkasanya atau disebut
kesimpulan keseluruhan.
Kesimpulan
Kesimpulan berisi hasil analisis dan uji coba juga berisi rincian dan rangkuman
topic pembahasan dari bab pertama hingga bab terakhir.

III.3 Prinsip Kerja Rem Belakang ( Tromol ) Pada Motor Automatic Merek
Honda Jenis Vario
Rem tromol merupakan sistem rem yang telah menjadi metode
pengereman standar yang digunakan sepeda motor kapasitas kecil pada beberapa
tahun belakangan ini. Alasannya adalah karena rem tromol sederhana dan murah.
Konstruksi rem tromol umumnya terdiri dari komponen-komponen seperti: sepatu
rem (brake shoe),  tromol (drum), pegas pengembali (return springs), tuas
penggerak (lever), dudukan rem tromol (backplate),  dan cam/nok penggerak.
Cara pengoperasian rem tromol pada umumnya secara mekanik yang terdiri dari;
pedal rem (brake pedal) dan batang (rod) penggerak.
Pada saat kabel atau batang penghubung (tidak ditarik), sepatu rem dan
tromol tidak saling kontak. Tromol rem berputar bebas mengikuti putaran
roda.Tetapi saat kabel rem atau batang penghubung ditarik, lengan rem atau tuas
rem memutar cam/nok pada sepatu rem sehingga sepatu rem menjadi
mengembang dan kanvas rem (pirodo)nya bergesekan dengan tromol. Akibatnya
putaran tromol dapat ditahan atau dihentikan, dan  ini juga berarti menahan atau
menghentikan putaran roda. Konstruksi dan cara kerja rem tromol seperti terlihat
pada gambar di bawah ini: ( sumber : http://totalotomotif.com/rem-tromol-drum-
brake/ )

Gambar 3.1 Konstuksi Rem Belakang ( Tromol )


( sumber : http://totalotomotif.com/rem-tromol-drum-brake/ )

III.4 Komponen Utama dan Diagram Benda Bebas Rem Belakang ( Tromol )
Motor Matic Honda Vario

Gambar 3.2 Diagram Benda Bebas Rem belakang ( Tromol)


( sumber : http://totalotomotif.com/rem-tromol-drum-brake/rem-tromol-dan-
kelengkapannya-brake-pedal-pedal-rem/ )
Keterangan untuk bagian – bagian pada rem belakang ( tromol/drum ) pada
sepeda motor :
(1) Brake pedal (pedal rem),
(2) Operating rod (batang penghubung),
(3) Brake lever (tuas rem),
(4) Brake shoe (sepatu rem), dan
(5) Drum (tromol)

III.5 Klasifikasi dan Spesifikasi Motor Automatic Merek Honda Jenis Vario
110 FI Tahun 2014

Gambar 3.3 Motor Automatic Honda Vario 110 FI Tahun 2014 Hitam
(sumber : https://otomercon.com/2014/05/18/pilihan-warna-honda-vario-110fi-
tahun-2014/)
Klasifikasi Motor Automatic Merek Honda Jenis Vario 110 F1 Tahun 2014
No Electrical Keterangan
1 Indikator Lampu Yes
2 Adjustable Headlights Yes
3 Head Lamp LED
4 Outlet Aksesoris No
5 Lampu Belakang Bulb

No Sasis dan Suspensi Keterangan


1 Tipe Jok Dual Straight
2 Side Wings Yes
3 Tipe Rangka Backbone
4 Electronic Suspention Adjustment No
5 Garnish Korm No

No Fitur yang Membedakan Keterangan


1 Cruise Control No
2 Pengatur Ketinggian Kursi No

No Keselamatan dan Keamanan Keterangan


1 ABS No
2 Dimmer Switch Yes
3 Wheel Lock Depan/Belakang No
4 Penutup Lubang Kunci Yes
5 Central Locking No
6 Immobilizer No
7 Alarm No
8 Fitur Keselamatan CBS (Combi Brake System)
9 Reflektor Samping No
10 Sandaran Kursi No
11 Mode Berkendara Street
12 Stability Control No
13 Traction Control No
14 Launch Control No
15 Leg Guards No
16 Engine Check Warning No

No Konsol Keterangan
1 Panel Instrumen Digital
2 Indikator BBM Analog
3 Indikator Standar Samping Yes
4 Speedometer Analog
5 Indikator Penggantian Oli No
6 Layar Display No
7 Tripmeter No
8 Navigator No
9 Tachometer No

No Rem Keterangan
1 Rem Depan Disc
2 Rem Belakang Drum
Spesifikasi Motor Automatic Merek Honda Jenis Vario 110 F1 Tahun 2014
No Ban dan Pelek Keterangan
1 Ukuran Velg Depan R14
2 UkuranVelg Belakang R14
3 Jenis Ban Radial,Tubeless
4 Ban Depan 80/90 R14
5 Ban Belakang 90/90 R14

No Electrical Keterangan
1 Voltase Aki 12 V, 3 Ah

No Sasis dan Suspensi Keterangan


1 Suspensi Depan Swing Arm
2 Suspensi Belakang Telescopic Fork

No Mesin dan Performa Keterangan


1 Kapasitas 108.2 cc
2 Tenaga Maksimal 8.58 bhp
3 Tipe Injeksi Fuel Injection
4 Katup per Silinder 2
5 Konfigurasi Katup SOHC
6 Torsi Maksimal 9.1 Nm
7 Pipa Knalpot Single Exhaust
8 Jenis Penggerak Chain Drive
9 Jenis Coupling Automatic,Centrifugal,Dry
Type
10 Sistem Pendinginan Air Cooled
11 Rasio Kompresi 9.5:1
12 Jumlah Silinder 1
13 Kontrol Emisi Euro 2/Euro 3
14 Jenis Mesin 4-Steps,SOHC,Air
Cooler,eSP
15 Kecepatan Maksimum 128 kmph
16 Jumlah Langkah 4-Stroke
17 Diameter x Langkah 50 mm x 55.1 mm

No Dimensi Keterangan
1 Kategori Scooter
2 Lebar 679 mm
3 Tinggi 1091 mm
4 Panjang 1888 mm
5 Kapasitas Tempat Duduk 2 Kursi
6 Ground Clearance 140 mm
7 Ketinggian Jok 734 mm
8 Kapasitas Tangki Oil 0.7 L
9 Wheelbase 1256 mm
10 Bobot 96 Kg

No Bahan Bakar dan Keterangan


Pembakaran
1 Sistem Pembakaran Full Transisterized
2 Opsi Start Kick & Electric
3 Jenis Bahan Bakar Petrol
4 Sistem Bahan Bakar PGM-FI

No Gigi dan Transmisi Keterangan


1 Jenis Transmisi CVT
2 Gear Box Variable Speed

3.2 Pengumpulan Data

3.2.1. Spesifikasi Kendaraan

A. Dimensi
Dimensi (P x L x T) 1.863 x 675 x 1.072 (mm)
Jarak sumbu roda 1.255 mm
Jarak terendah ke tanah 140 mm
Berat kosong 93 kg
 
B. Rangka
Rangka Pipa baja
Suspensi depan Teleskopik
Suspensi belakang Lengan Ayun (Shockbreaket)
Ukuran Ban depan 80/90 – 14 M
Ukuran Ban Belakang 80/90 – 14 M
Rem depan Cakram / Disk brake
Rem belakang Tromol / Drum brake
 
C. Mesin
Tipe mesin 4 Langkah OHC
Diameter x langkah 50 x 55 mm
Volume langkah 108 cc
Perbandingan kompresi 9,2 : 1
Daya maksimum 6.2 kW (8,5 PS) / 8.000 rpm
Torsi maksimum 8.68 N.m (0,89 kgf.m) / 6.500 rpm
Kopling otomatis Otomatis, sentrifugal, tipe kering
Gigi transmisi Otomatis, V-matic
Starter Pedal dan Elektrik
NGK CPR9EA-9 ; DENSO
Busi
U27EPR9

D. Kapasitas
Kapasitas tangki bahan bakar 3,7 liter
Kapasitas minyak pelumas mesin 0,8 liter
 

E. Kelistrikan
Aki MF Battery, 12 V - 3 Ah
Sistem pengapian Full Transisterized, Baterai

3.2.2. Data Hasil Pengukuran dan Analisa

1. Lapisan yang di cetak :


a. Tekanan maksimal : 695 kPa
b. Koefesien gesek rata-rata : 0,49
2. Diameter Tromol Honda Beat : 122 mm = 0,122 m
3. Sudut tuas rem tromol : 15˚
4. Lebar sepatu rem (b) : 2,8 cm = 0,028 m
5. Tebal lapisan rem : 6 mm (baru)
6. Sudut awal (θ1) : 25˚
7. Sudut akhir (θ2) : 125 °
8. Sudut tekan maksimum (θa) : 90˚
9. Jari-jari tromol (rdrum = 1/2.d) : rdrum = 1/2. 122 mm = 0,061 m
10. Panjang pusat engsel ke cam : 105 mm
11. Panjang pegas :
Pegas 1
a. Awal : 22 mm
b. Terpasang : 28 mm
c. Saat pengereman : 30 mm
Pegas 2
a. Awal : 22 mm
b. Terpasang : 28 mm
c. Saat pengereman : 32 mm

3.3. Prinsip kerja


Adapun cara kerja dari mekanisme rem pada kendaraan ini yaitu sebagai
berikut. Apabila pedal rem di injak dan diberikan gaya maka batang pengait antara
pedal rem dengan kem akan mentransmisikan gaya tersebut. Setelah gaya
mencapai kem, maka kem akan berputar dan menekan sepatu rem, dimana gaya
yang trejadi pada sepatu rem akan lebih besar daripada gaya yang diberikan pada
pedal rem karena diakibatkan proses penyaluran gaya pada tiap komponen rem
berubah dengan adanya variasi dari dimensi komponen tersebut. Pada sepatu rem
terjadi dorongan hingga kampas rem mengenai tromol. Antara kampas rem
dengan teromol terjadi gesekan yang menyebabkan putaran teromol berkurang,
sehingga putaran ban pun berkurang. Hal ini dilakukan sampai kecepatan tertentu
sesuai dengan yang diinginkan atau setelah berhenti pedal rem dilepas, maka
sepatu rem kembali ke posisi semula karena tarikan pegas yang terdapat pada
kedua sepatu rem. Sehingga kecepatan kendaran pun akan berkurang atau
berhenti.

3.1 Diagram Alir


MULAI

RUMUSAN MASALAH

PENGUMPULAN DATA
Spesifikasi Kendaraan
Mengukur Komponen Rem

Tidak
ANALISIS DATA
Analisis Gaya
Analisis Tegangan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Ya
KESIMPULAN

SELESAI

Gambar 3.1. Diagram alir proses analisis rem

BAB IV
ANALISA DAN PERHITUNGAN

4.1. Analisa Perhitungan


Diketahuai data dari pengukuran dan analisis untuk motor Honda Beat
sebagai berikut :
Jarak antara roda depan dan belakang :

l==m
Berat Motor Kosong = 93 kg

W = 93 kg x 9,81 m/s2 = 912,33 N

Massa Roda Belakang = 53 kg

Wr = 53 kg x 9,81 m/s2 = 519,93 N

∑M=0

Wr = l – W. Lf = 0

Wf = W – wr = 912,33 – 519,93 = 392,4 N

wr . l 519,93.1,255
lf = = =0,715 m
w 912,33

lr = l – lf = 1,255 – 0,715 = 0, 54 m

 Menentukan tinggi titik berat ( H )

Diketahui :

h = 140 mm = 0,140 m

 Mencari sudut θ :

depan h
sin α = atau sinθ =
miring l

0,140
sin α= = 0,1115 atau sin-1 0,1115
= 6,40 o
1,255

 Mencari nilai Wr’, lf’ dan lr’ :

l’ = l.cos α = 1,255 x cos 6,40 = 1,247 m

Wr’= 50 kg x 9,81 m/s2 = 490,5 N


Wr ' .l ' 490,5. 1,255
lf’ = = =0,67 m
w 912,33

lr’ = l’- lf’ = 1,255 – 0,67 = 0,585 m

 Menentukan Tinggi Titik Berat ( H ) :

W .l f −W r . l'

H-r = ( ).cotanθ
W

W .l f −W r . l
'
H-r = ( ).cotanθ+r
W

912,33.0,715−490,5.1,25
H=( ¿. cotan6,40 °+0,249
912,33

H = 0,253 m = 25,3 cm

 Konstanta Pegas Rem (k)


Diketahui :
Massa beban (m) : 7 kg
panjang mula-mula pegas (y) : 22 mm
panjang pegas setelah diberi beban : 28 mm
F 7 .9,81
k= = = 11,44 N.mm
∆y 28−22

Gaya Pada Pegas F g

Pegas 1 Pegas 2
l o = 26 mm l o = 26 mm
l i = 30 mm l i = 32 mm
Δ 1= 30-26 = 4 mm Δ 1= 32-26 = 6 mm
F g 1 = k. Δ 1 = 11,44.4 = 45,78 N F g 2 = k. Δ 1 = 11,44.6 = 68,64N

 Energi Kinetik

m tot = m o 1 + m o 2 + m k
m tot = 80 kg + 60 kg + 93 kg = 233 kg
Dimana :
km m km m
v 0 = 140 = 38,89 a ' =±20 = 5,56
jam s jam s
m ' v 0−v i 38,89−11,09 m
vi = v 0- a '.t = 38,89-5.56.5 = 11,09 a= = = 5,56
s t 5 s
1 1 1
Ek = .m.V 2 = = .m tot .a ' = .233.5,56 = 647,74 N
2 2 2
M fR M fl M NR M Nl
= =
paR pal pa R pal
f . pa . b . r
M F= ¿
(sin θ¿¿ a) ¿
(0,49)( pa)(0,028)(0.061)
M F= ¿
sin 90°

M F = 1,690.10−5 N m pa
θ2
M N = p a .b . r .a θ − 1 sin 2 θ
¿¿¿ 2 4 [ ]
θ1

( pa ) . ( 0,028 ) . ( 0,061 ) .(0,072)


MN=
sin 90 °

π 125° sin ⁡( 2.125° ) π 25 ° sin ⁡( 2.25° )


([ .
180 2

4
−¿ .
180 2
−] [ 4 ])
M N = 1,685.10−4 N m pa
Jadi 2,77 paL = paR
paL = 0,36 paR

f pa b r 2 (cos θ 1−cos θ 2)
TR =
sin θ
2
T R = (0,49)( pa)(0,028) ( 0,061 ) (cos 25 °−cos 125 °)
sin 90°
T R = 7,555.10−5 paR

f pa b r 2 (cos θ 1−cos θ 2)
Tl =
sin θ
2
T l= (0,47)( pa)(0,025) ( 0,0605 ) ( cos 25 °−cos 125 °)
sin 90°
T l= 7,555.10−5 pal
Ek = T = 7,555.10−5 ( paR + 0,36 paR )
647,74 = 7,555.10−5 . 1,365 paR
647,74
paR = = 6281 kpa
7,555.10−5 . 1,365
pal = 0,36. paR = 0,36.6281 = 2261,16 kpa
 Perhitungan beberapa komponen Rem Tromol

a). Sepatu Rem

+∑ M =¿ 0

F.l-FG1.lG1 - FG2.lG2 -N.yN + fN .xf = 0

(F.0,105) - (45,78.0,91) - (68,64.0,17) – (16615.½)+(0,49.16615.0,54) = 0

(F.0,105) = (41,65) + (11,66) + (8307,5) – (4396,32)

(F.0,105) = (3964,49)

3964,49
F=
0,105

= 37,75 KN

b). Cam Pengoprasi


Fbt3 = 37,75 kN = 37750 N
y4F = 1,8 cm = 0,018 m
T = Fbt3.Cos θ . y4
= 37750.cos 15º . 0,018
= 656,34 Nm

c). Tuas Pengungkit


∑ F lengan = 0
Fbt3.Cos θ = Fbt2
y 3 = 78 mm = 0,078 m
∑M =0
T = Fbt3.Cos θ . y3
T
Fbt3 =
cos θ . y 3
656 , 34
=
cos 15 .0,078
= 8711,45 Nm

d). Kawat Penghubung


Fbt3 = Fbt2
Fbt2 = 8711,45 Nm

e). Handle Rem


Diketahui :
Fbt2 = Fbt1
Fbt1 = 8711,45 N
X1 = 160 mm
Y1 = 30 mm
θ = 15o
Ftangan.x 1 – Fbt3. Cos.y1 = 0

Fbt 3 . cos θ . ybt 8711 , 45 x cos 15 ᵒ x 0,030


Ftangan = = = 1577,74 N
X1 0,16

F tangan 1577,74
Gaya untuk pengereman = = = 160,82 Kg
g 9,81

 Kapasitas Pengereman dari daya putar (T)


T R = f.N .rdrum.
= 0,49. 16615. 0,061

= 496,62 N.m

T l = f.N .rdrum.
= 0,49. 5981,43. 0,061

= 178,78 N.m

T = T R + T l= 496,62 + 178,78 = 675,40 N.m

 Reaksi Pena Engsel ( Rax, Ray, dan Ra )


∑ Fx = 0
F - FG1 - FG2 - N + Rax = 0

40,49.103 – 45,78 – 68,64 - 16615 + Rax = 0

Rax = -40,49.103 + 45,78 + 68,64 + 16615

Rax = -23760,58 N = -23,76 KN

∑ Fy = 0
Ray – f.N = 0

Ray – 0,49.16615 = 0

Ray = 8141,35 N = 8,14135 KN

Maka Ra :

Ra = √ Rax 2+ R ay2

Ra = √ −23,762 +8,141352

Ra = 31,90 KN
LAMPIRAN

Lampiran 1. DBB Komponen Rem Tromol


1. Keadaan Motor Diam/Kosong (melaju lurus)

2. Sepatu Rem
3. DBB Handle Rem
4. DBB Kawat Penghubung

Lampiran 2. Daftar Singkatan dan Lambang


Singkata
Arti Satuan
n
M Massa sepatu kg
n Arah sepatu -
r Jarak pusat gravitasi sepatu m
R Radius bagian dalam rpm
N Gaya normal -
µ Koefisien gesek -
∞ Putaran sudut Rad/s
perbandingan (rasio) antara keliling lingkaran dengan
π -
diameternya
P Daya W
F Gaya N
l Panjang sepatu mm
Σ Sigma -
h Ketinggian -
T Kapasistas pengereman -
Pa Kapasitas tekanan Pa
k konstanta k
Ra Reaksi gaya pena engsel Ra
Lampiran 3. Tabel Koefisien Gesek dan Tekanan Rem

Tekanan
Bahan Bahan Koefisien
permukaan Keterangan
Drum Gesek Gesek µ
Pa (Kg/mm2)

0,10-0,20 Kering

Besi cor 0,09-0,17

0,8-0,12 Dilumasi

Kering
Perunggu 0,10-0,20 0,05-0,08
dilumasi

Besi cor,
baja cor, Kayu 0,10-0,35 0,02-0,03 Dilumasi
besi cor
khusus
Kapas,
Tenunan 0,35-0,60 0,007-0,07
asbes

Dammar,
Cetakan asbes,
0,30-0,60 0.003-0.18
pasta setengah
logam

Paduan
0,20-0,50 0,003-0,13 Logam
sinter
Lampiran 4. Dokumentasi
1. Pegas, Sepatu Rem

2. Tuas Pengungkit, Kawat Penghubung

3. Handle Rem

Anda mungkin juga menyukai