0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
478 tayangan21 halaman
Metode perancangan merupakan tiap-tiap prosedur, teknik, dan alat bantu tertentu yang mempresentasikan sejumlah aktivitas tertentu yang digunakan oleh perancang dalam proses perancagan keseluruhan.
Ada banyak metode baru yang dikembangkan untuk membantu mempermudah masalah perancangan modern. Jones mengatakan dalam buku Design Methods ada 35 metode, yang menyangkut dibawah ini.
Beberapa metode, resmi dari prosedur konvensional seperti pencarian literatur, beberapa adalah aplikasi dari pengembangan pertama metode di tempat lain seperti brainstorming, dan beberapa diantaranya adalah metode baru seperti metode Alexander.
Dari seluruh metode diatas, dua prinsip terbaru muncul. Pertama adalah metode perancangan tersusun menegikuti prosedur perancangan tertentu, dan yang satu lagi adalah metode perancangan dengan konsep perancangan keluar. Penyusunan merupakan sebuah metode terbaru dimasa yang akan dari metode perancangan karena mereka berusaha untuk menghindari terjadinya kekeliruan, dari masalah yang tidak terpantau pada masalah perancangan, dari jenis kesalahan yang terjadi dengan meted yang tidak tersusun. Proses penyusunan sebuah prosedur juga tergantung pada luas cakupan yang digunakan dalam sebuah perancangan dan untuk memperluas pencarian solusi yang tepat.
Metode ini juga berhubungan dengan aspek umum lain dari masalah perancangan, bahwa mereka berpikir tentang perancangan lingkungan luar, seperti mereka menggunakan diagram dan peta untuk mendeskripsikan apa yang ada diluar kepalamu. Lingkungan luar ini adalah sebuah peralatan tambahan yang sangat penting ketika pengambilan keputusan masalah yang kompleks, tapi juga merupakan sebuah kebutuhan yang penting bagi regu kerja.
Judul Asli
Laporan Metode Perancangan Ragum dengan Pengatur sudut
Metode perancangan merupakan tiap-tiap prosedur, teknik, dan alat bantu tertentu yang mempresentasikan sejumlah aktivitas tertentu yang digunakan oleh perancang dalam proses perancagan keseluruhan.
Ada banyak metode baru yang dikembangkan untuk membantu mempermudah masalah perancangan modern. Jones mengatakan dalam buku Design Methods ada 35 metode, yang menyangkut dibawah ini.
Beberapa metode, resmi dari prosedur konvensional seperti pencarian literatur, beberapa adalah aplikasi dari pengembangan pertama metode di tempat lain seperti brainstorming, dan beberapa diantaranya adalah metode baru seperti metode Alexander.
Dari seluruh metode diatas, dua prinsip terbaru muncul. Pertama adalah metode perancangan tersusun menegikuti prosedur perancangan tertentu, dan yang satu lagi adalah metode perancangan dengan konsep perancangan keluar. Penyusunan merupakan sebuah metode terbaru dimasa yang akan dari metode perancangan karena mereka berusaha untuk menghindari terjadinya kekeliruan, dari masalah yang tidak terpantau pada masalah perancangan, dari jenis kesalahan yang terjadi dengan meted yang tidak tersusun. Proses penyusunan sebuah prosedur juga tergantung pada luas cakupan yang digunakan dalam sebuah perancangan dan untuk memperluas pencarian solusi yang tepat.
Metode ini juga berhubungan dengan aspek umum lain dari masalah perancangan, bahwa mereka berpikir tentang perancangan lingkungan luar, seperti mereka menggunakan diagram dan peta untuk mendeskripsikan apa yang ada diluar kepalamu. Lingkungan luar ini adalah sebuah peralatan tambahan yang sangat penting ketika pengambilan keputusan masalah yang kompleks, tapi juga merupakan sebuah kebutuhan yang penting bagi regu kerja.
Metode perancangan merupakan tiap-tiap prosedur, teknik, dan alat bantu tertentu yang mempresentasikan sejumlah aktivitas tertentu yang digunakan oleh perancang dalam proses perancagan keseluruhan.
Ada banyak metode baru yang dikembangkan untuk membantu mempermudah masalah perancangan modern. Jones mengatakan dalam buku Design Methods ada 35 metode, yang menyangkut dibawah ini.
Beberapa metode, resmi dari prosedur konvensional seperti pencarian literatur, beberapa adalah aplikasi dari pengembangan pertama metode di tempat lain seperti brainstorming, dan beberapa diantaranya adalah metode baru seperti metode Alexander.
Dari seluruh metode diatas, dua prinsip terbaru muncul. Pertama adalah metode perancangan tersusun menegikuti prosedur perancangan tertentu, dan yang satu lagi adalah metode perancangan dengan konsep perancangan keluar. Penyusunan merupakan sebuah metode terbaru dimasa yang akan dari metode perancangan karena mereka berusaha untuk menghindari terjadinya kekeliruan, dari masalah yang tidak terpantau pada masalah perancangan, dari jenis kesalahan yang terjadi dengan meted yang tidak tersusun. Proses penyusunan sebuah prosedur juga tergantung pada luas cakupan yang digunakan dalam sebuah perancangan dan untuk memperluas pencarian solusi yang tepat.
Metode ini juga berhubungan dengan aspek umum lain dari masalah perancangan, bahwa mereka berpikir tentang perancangan lingkungan luar, seperti mereka menggunakan diagram dan peta untuk mendeskripsikan apa yang ada diluar kepalamu. Lingkungan luar ini adalah sebuah peralatan tambahan yang sangat penting ketika pengambilan keputusan masalah yang kompleks, tapi juga merupakan sebuah kebutuhan yang penting bagi regu kerja.
AKADEMI TEKNIK SOROAKO KEGIATAN & LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK BENGKEL
Mata / Sub Mata Kuliah : Metoda Perancangan
Instruktur
: Duddy Arisandi : 22 Oktober 2012 Kodifikasi Mata Kuliah : 261MKK1MD
Tanggal Praktik Minggu Praktik ke : 2 (Dua)
s/d 25 Oktober 2012
Hari Kegiatan Waktu (dalam jam) S e n i n
Apel pagi 8
J a m Toolbox meeting Mengambil Ragum yang akan dibongkar Menyiapkan alat dan membongkar ragum Beres- beres Apel sore S e l a s a
Apel pagi 8
J a m Toolbox meeting Membuat sket part-part ragum Membuat alternative design Beres- beres Apel sore R a b u
Apel pagi 8
J a m Toolbox meeting Memeriksa gambar sket Menggambar ragum sesuai tugas masing-masing Beres- beres Apel sore K a m i s
Apel pagi 8
J a m Toolbox meeting Memeriksa gambar Menggambar gambar bagian ragum pada etiket standar Beres - beres Apel sore J u m a t
Aspek Penilaian Nilai Catatan Instruktur Tanda Tangan Instruktur 1 Kualitas
______________________ B/N : _________ 2 Keselamatan Kerja 3 Kecepatan 4 Disiplin 5 Kreativitas 6 Sikap 7 Laporan Kerja
iii
Akademi Teknik Soroako KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas karunia- Nyalah laporan ini dapat penulis selesaikan sesuai waktu yang telah di tentukan.
Penulis menyadari bahwa untuk menyelesaikan laporan ini diperlukan proses perjuangan dan ketekunan. Dalam proses penyusunan laporan ini penulis tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak lain. Untuk itulah pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Duddy Arisandi sebagai dosen/instruktur mata kuliah Metode Perancangan, teman-teman mahasiswa, dan semua yang terkait dalam pembuatan laporan ini.
Semoga segala bantuan dari semua pihak yang telah membantu penulis mendapatkan berkatdari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan penulis. Untuk itu penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun untuk menyempurnakan laporan ini.
Akhir kata semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi yang membacanya.
Soroako, 31 Oktober 2012
Penulis
iv
Akademi Teknik Soroako DAFTAR ISI Lembar Penilaian ................................................................................................................ ii Kata Pengantar .................................................................................................................... iii Daftar Isi ............................................................................................................................. iv-v Daftar Gambar .................................................................................................................... vi BAB I. Teori Dasar 1.1 Pengertian Tentang Ragum ............................................................................... 1 1.2 Bagian-Bagian Ragum ...................................................................................... 1 1.3 Jenis-Jenis Ragum ............................................................................................. 1 1.4 Fungsi Meja Ragum .......................................................................................... 2 1.5 Morfologi Perancangan ..................................................................................... 3 BAB II. Keselamatan Kerja 2.1 APD (Alat Pelindung Diri)................................................................................ 5 2.2 Area Kerja ......................................................................................................... 5 2.3 Kondisi Alat Gambar ........................................................................................ 5 2.4 Persiapan Sebelum Menggambar ...................................................................... 5 2.5 Hal-Hal yang Harus Diingat.............................................................................. 6 2.6 Potensi Bahaya .................................................................................................. 6 BAB III. Pembahasan Pendahuluan ............................................................................................................ 7 3.1 Menentukan Masalah ........................................................................................ 8 3.2 Membuat Sket dan Mengukur Dimensi Ragum ............................................... 8 3.3 Membuat Alternatif Design............................................................................... 9 3.4 Penilaian Alternatif ........................................................................................... 10 3.5 Alternatif Terpilih ............................................................................................. 11 3.6 Gambar Perakitan .............................................................................................. 12
v
Akademi Teknik Soroako BAB IV. Masalah dan Solusi 4.1 Masalah ............................................................................................................. 13 4.2 Solusi ................................................................................................................. 13 BAB V. Penutup 5.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 14 5.2 Saran .................................................................................................................. 14 Daftar Pustaka ..................................................................................................................... 15
vi
Akademi Teknik Soroako DAFTAR GAMBAR
Gambar 01. Fixed Vice ...................................................................................................... 1 Gambar 02. Swivel Vice .................................................................................................... 2 Gambar 03. Compound Vice .............................................................................................. 2 Gambar 04. Ragum Biasa .................................................................................................. 8 Gambar 05. Tuntutan Ragum ............................................................................................. 8 Gambar 06. Sket dan Dimensi Ragum ............................................................................... 8 Gambar 07. Pilihan Alternatif ............................................................................................ 9 Gambar 08. Alternatif 1 ..................................................................................................... 10 Gambar 09. Alternatif 2 ..................................................................................................... 10 Gambar 10. Alternatif Terpilih .......................................................................................... 11 Gambar 11. Bagian Ragum ................................................................................................ 11 Gambar 12. Gambar Perakitan ........................................................................................... 12
1
Akademi Teknik Soroako BAB I TEORI DASAR
1.1 Pengertian tentang Ragum Ragum adalah suatu alat penjepit untuk menjepit benda kerja yang akan dikikir, dipahat, digergaji, di tap, di sney,dan lain lain. Dengan memutar tangkai (handle) ragum. Maka mulut ragum akan menjepit atau membuka/melepas benda kerja yang sedang dikerjakan. Bibir mulut ragum harus dijaga jangan sampai rusak akibat terpahat, terkikir dan lain sebagainya.
1.2 Bagian-bagian pada Ragum Dalam sebuah ragum terdapat bagian-bagian antara lain : 1. Rahang gerak 2. Rahang tetap 3. Tangkai
1.3 Jenis Jenis Ragum Adapun beberapa jenis ragum yang biasa digunakan pada pengerjaan di mesin frais adalah sbb :
1.3.1 Fixed Vice Alat ini digunakan untuk mencekam benda kerja umumnya yang berbentuk persegi.
Gambar 01. Fixed Vice
2
Akademi Teknik Soroako 1.3.2 Swivel Vice Pencekam ini dapat diubah-ubah sudutnya, dan hanya memiliki 1 sudut putar saja sehingga bisa digunakan untuk membuat benda dengan sudut tertentu.
Gambar 02. Swivel Vice 1.3.3 Compound Vice Hampir sama dengan swivel vice, tetapi memiliki 2 sudut putar sehingga dapat mengerjakan benda yang lebih rumit/kompleks.
Gambar 03. Compound Vice 1.4 Fungsi Ragum Meja Ragum meja ini merupakan perlengkapan standar operasi sebuah perbengkelan yang berfungsi sebagai pemegang kerja di sisi meja kerja dengan cara menjepitnyadiantara kedua rahangnya atau untuk menjepit benda kerja secara kuat dan benar, artinya penjepitan oleh ragum tidak boleh merusak benda kerja. Fungsi ini biasanya digunakan pada pekerjaan mengikir, memahat, menggergaji, dan lainnya. Karena dalam proses penjepitan, benda kerja tidak diharapkan mengalami kerusakan atau cacat pada
3
Akademi Teknik Soroako permukaannya maka pada saat melakukan penjepitan benda kerja dengan ragum hendaknya rahang ragum dilapisi dengan pelapis.
Pelapis tersebut dapat terbuat dari bahan yang lunak seperti baja lunak pelat tembaga, karet pejal, dan pelat seng yang tebal. Di sisi lainnya, ragum haruslebih kuat dari benda kerja yang dijepitnya. Untuk menghasilkan penjepitan yang kuat maka pada mulut ragum / rahangnya dipasangkan baja bergerigi, sehingga benda kerja dapat dijepit dengan kuat.
Rahang-rahang ragum digerakkan oleh batang ulir yang dipasangkan pada rumah ulir. Apabila batang ulir digerakkan /diputar searah jarum jam maka rahang ragum akan menutup, tetapi bila diputarberlawanan dengan arah jarum jam maka rahang ragum akan membuka. Untukpenjepitan benda kerja yang berlubang seperti pipa yang tipis, digunakan bahan tambahan lain yang dimasukkan ke dalam pipa, sehingga pipa yang dijepit tidakakan mengalami kerusakan / perubah bentuk.
Berdasarkan kapasitasnya untuk mencekam dengan kuat atau memberikan tekanan tetap, ragum dapat digunakan untuk menyelesaikan berbagai masalah dalam produksi di bengkel-bengkel kecil,dimana umumnya memerlukan penyesuaian peralatan dan teknik/metode untuk pekerjaan-pekerjaan secara manual dengan tangan. Operasi-operasi di bengkel besar akan memerlukan jig atau alattekan yang dapat digabung dengan ragum tertentu atau alat lain dari ragum biasa. Ragum meja ini dikategorikan sebagai ragum mejapresisi, memiliki rahang keras rata (dapat diganti juga dengan jenis rahangkeras bergerigi/optional), sisi permukaan yang paralel dengan kesejajaran yangbertoleransi sempit. Bentuk benda kerja yang dapat dipegang oleh ragum meja inidapat berbentuk persegi, bulat, panjang, atau pendek dengan dimensi tertentuyang dibatasi oleh lebar rahang dan lebar bukaan rahang serta batas antararahang dan elemen poros penggerak rahang.
1.5 Morfologi Perancangan Perancangan adalah usulan pokok yang mengubah sesuatu yang sudah ada menjadi sesuatu yang lebih baik, melalui tiga proses: mengidentifikasi masalah-masalah, mengidentifikasi metoda untuk pemecahan masalah, dan pelaksanaan pemecahan masalah. Dengan kata lain adalah pemograman, penyusunan rancangan, dan pelaksanaan rancangan.
4
Akademi Teknik Soroako
Di dalam diagram alir pemecahan konstruksi secara metodik menurut persatuan Insinyur jerman (verein Deutcher Ingenieure) VDI 2222, aspek teknis ekonomis dapat membantu kita untuk mencari pemecahan masalah yang optimal. Skema penilain yang digunakan dalam bekerja dengan prinsip bahwa setiap pekerjaan memiliki beberapa alternative pemecahan fungsional yang berbeda, tetapi batasan tuntutan yang diinginkan oleh suatu produk tetap harus dipenuhi, yang tentunya harus dibedakan berdasarkan hasil penelitian. Ilmu-ilmu keteknikan dan rekayasa (engineering) akan diperlukan dalam perancangan sebuah produk terutama berkaitan dengan aspek mekanikal dan elektrikal-nya; sedangkan psikologi dianggap penting untuk menelaah perilaku dan hal-hal yang dipikirkan oleh manusia yang akan menggunakan rancangan produk tersebut. Selanjutnya studi tentang ergonomi (human factors) akan mencoba mengkaitkan rancangan produk untuk bisa diselaras-serasikan dengan manusia. Hubungan antara manusia dengan lingkungan fisik kerjanya juga merupakan fokus studi ergonomi. Lingkungan fisik kerja yang dimaksudkan dalam hal ini meliputi setiap faktor (kondisi suhu udara, pencahayaan, kebisingan dan sebagainya) yang bisa memberikan pengaruh signifikan terhadap efisiensi, keselamatan, kesehatan kenyamanan, maupun ketenangan orang bekerja sehingga menghindarkan diri dari segala macam bentuk kesalahan manusiawi (human errors) yang berakibat kecelakaan kerja. Seperti pada pencekaman terhadap benda kerja pada proses pengikiran/kerja bangku adalah salah satu hal yang sangat penting. Sebab baik buruknya ataupun presisi tidaknya suatu pengerjaan pengikiran benda kerja tergantung dari baik tidaknya pencekaman terhadap benda kerja tersebut. Pencekaman yang baik akan membuat benda kerja tetap pada posisinya saat pengerjaan sedang berlangsung. Oleh karenanya untuk mendapatkan pencekaman benda kerja yang baik, diperlukan suatu alat bantu pencekaman, salah satu jenis dari alat pencekaman ini adalah ragum.
5
Akademi Teknik Soroako BAB II KESELAMATAN KERJA
2.1 APD (Alat Pelindung Diri) Kacamata safety Pakaian kerja standard ATS Sepatu safety
2.2 Area Kerja Harus dalam kondisi aman dan bersih. Bebas dari benda-benda berserakan dilantai. Bebas dari genangan oli dan air. Terdapat penerangan yang cukup. Sirkulasi udara yang baik Bebas dari bunyi bising Letak alat dan peralatan gambar harus tertata rapi
2.3 Kondisi Alat Gambar Cek kondisi alat gambar yang akan digunakan Periksa kelengkapan alat-alat pendukung yang ada dalam box meja gambar Lapor jika ada kerusakan atau kehilangan
2.4 Persiapan Sebelum Menggambar Membaca dan mempelajari modul Persiapkan alat pelindung diri Menerima pengarahan dari instruktur Mengetahui apa yang harus dikerjakan Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan Menyiapkan alat ukur yang digunakan untuk pengambilan dimensi dari benda nyata.
6
Akademi Teknik Soroako 2.5 Hal-hal yang harus diingat Gunakan alat pelindung diri yang baik dan benar. Pastikan posisi atau letak alat dan peralatan selama proses praktik berada pada posisi yang aman. Jangan menumpuk alat gambar. Gunakan alat dan peralatan gambar sesuai dengan fungsinya. Bersihkan alat gambar jika telah selesai digunakan.
2.6 Potensi Bahaya Tergores alat/peralatan gambar misalnya jangka Untuk mengatasi hal ini, kita harus hati-hati dalam menggunakan jangka, gunakan jangka dengan baik dan benar serta jangan bercanda yang berlebihan saat menggunakan alat tersebut. Alat gambar rusak misalnya mistar patah, rompal karena terjatuh atau karena saling bertumpukan dengan benda-benda lain. Adapun cara penanganannya adalah dengan menyimpan dan memastikan alat/peralatan gambar yang digunakan disimpan pada posisi yang aman.
7
Akademi Teknik Soroako BAB III PEMBAHASAN Pendahuluan
Sebelum masuk ke dalam pembahasan mengenai perancangan ragum, Penulis terlebih dahulu memaparkan kegiatan apa saja yang akan di lakukan penulis selama proses perancangan.
Adapun beberapa kegiatan yang penulis lakukan adalah sebagai berikut :
Melakukan pengukuran dimensi part-part ragum sinus yang akan dirancang.
Pencarian referensi dan ide untuk model alternative ragum dan bagaimana cara menggunakan alternatif ragum yang sudah di pilih, agar dapat di pakai dalam proses pengerjaan kerja bangku.
Merancang alternatif-alternatif dudukan ragum yang dituangkan dalam bentuk gambar sket.
Kemudian melakukan suatu penilaian terhadap alternatif-alternatif yang telah di rancang dengan sistem penilaian yang telah di standarkan sebelumnya pada tahap pemilihan produk.
Memilih alternatif rancangan dengan nilai tertinggi berdasarkan referensi-referensi yang ada.
Pembuatan gambar bagian dan kelengkapan dimensi yang dibutuhkan.
Penyelesian rancangan dengan menggambar di CAD dan AUTODESK INVENTOR sebagai bukti hasil akhir dari rancangan yang dibuat.
8
Akademi Teknik Soroako ` 3.1 Menentukan Masalah Ragum yang telah ada hanya memiliki pergerakan kearah vertical dan gerakan memutar. Ragum di harapkan dapat di atur menyudut sebesar 45 terhadap bidang horizontal.
45
Gambar 04. Ragum Biasa Gambar 05. Tuntutan Ragum
3.2 Membuat Sket dan Mengukur Dimensi Ragum Membuat sket dan mengukur dimensi ragum yang telah ada merupakan langkah awal melakukan perancangan terhadap alat tambahan yang akan di rancang untuk memenuhi tuntutan ragum. Sket dan dimensi yang telah ada akan menjadi acuan bentuk dan dimensi rancangan.
Gambar 06. Sket dan Dimensi Ragum
9
Akademi Teknik Soroako 3.3 Membuat Alternatif Design
Ragum yang telah ada
Alternatif 1 Alternatif 2
Alat tambahan hasil perancangan Alat tambahan hasil perancangan Alternatif 1 Alternatif 2
Gambar 07. Pilihan Alternatif
10
Akademi Teknik Soroako 3.4 Penilaian Alternatif Alternatif 1
Gambar 08. Alternatif 1 Total 31 Alternatif 2
Gambar 09. Alternatif 2 Total 29
Dari hasil penilaian alternatif maka yang terpilih adalah alternatif 1 karena memiliki nilai yang lebih unggul di bandingkan alternatif 2. No Kriteria Nilai 1 3 5 1 Keamanan 2 Penggunaan 3 Kekuatan 4 Perawatan 5 Umur 6 Ergonomik 7 Pembuatan 8 Harga
9 Material No Kriteria Nilai 1 3 5 1 Keamanan 2 Penggunaan 3 Kekuatan 4 Perawatan 5 Umur 6 Ergonomik 7 Pembuatan 8 Harga 9 Material
11
Akademi Teknik Soroako
3.5 Alternatif Terpilih
Gambar 10. Alternatif Terpilih
Ket : 1 Rahang Tetap 2 Dudukan Rahang Tetap 3 Baut Heksagonal M8 x 50 4 Plat Cover 5 Pengatur Sudut Atas 6 Baut Inbus M12 x 28 7 Pengatur Sudut Bawah 8 Baut Heksagonal M18 x 155 9 Dudukan Pengatur Sudut 10 Kaki Ragum 11 Baut Heksagonal M8 x 50
Gambar 11. Bagian Ragum
9 8 7 6 5 4 3 1 2 11 10
12
Akademi Teknik Soroako 3.6 Gambar Perakitan
Gambar 12. Gambar Perakitan
13
Akademi Teknik Soroako BAB IV MASALAH DAN SOLUSI
4.1. Masalah
a. Penggunaan referensi masih kurang atau sering terabaikan. b. Pembuatan alternative yang masih kurang inovatif. c. Adanya perbedaan pendapat dengan teman kelompok.
4.2. Solusi
a. Jika ingin menentukan dimensi terhadap benda atau alternative yang akan dirancang maka sebaiknya selalu gunakan referensi dan berpatokan pada standar. b. Perbanyak melihat dan mencari referensi tentang alternative- alternative disain yang ingin dirancang. c. Mengemukakan pendapatnya masing-masing. Dengan memberi kesempatan setiap orang untuk menjelaskan /
14
Akademi Teknik Soroako BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan proses perancangan diatas, maka penulis dapat menyimpulkan beberapa hal antara lain :
Dalam melakukan suatu rancangan terhadap suatu tuntutan, sangat dibutuhkan referensi-referensi penunjang untuk memudahkan dalam melakukan perancangan. Alternatif-alternatif yang dibuat dilakukan berdasarkan beberapa hasil pemeriksaan ataupun pengecekan terhadap suatu rancangan yang akan diubah atau akan ditambahkan. Melakukan suatu kriteria penilaian terhadap alternatif-alternatif yang sudah ada, sangat diperlukan suatu referensi yang nantinya akan menjadi bahan pertimbangan untuk nilai yang akan di berikan pada satu alternatif tertentu.
5.2. Saran
Dalam melakukan atau menentukan ukuran kita harus selalu berpatokan atau menggunakan catalog dan mengikuti standar standar penggambaran. Gunakan referensi yang benar dan jelas dalam melakukan perancangan sehingga tidak asal dalam merancang.
15
Akademi Teknik Soroako DAFTAR PUSTAKA
ATS, ISTC .Gambar Teknik Mesin 1.Soroako.Akademi Teknik Soroako, 1991. ATS,ISTC.Gambar Teknik Soroako IV.Soroako,Akademi Teknik Soroako,1991. http://Makalah Ragum.blogspot.com/2011/11/Makalah-Ragum.html
Algoritma Dalam bidang komputer, algoritma sangat diperlukan dalam menyelesaikan berbagai masalah pemrograman, terutama dalam komputasi numeris. Tanpa algoritma yang dirancang baik maka proses pemrograman akan menjadi salah, rusak, atau lambat dan tidak efisien. Pelaksana algoritma adalah Komputer.
Manusia dan komputer berkomunikasi dengan cara: manusia memberikan perintah-perintah kepada komputer berupa instruksi-instruksi yang disebut program. Alat yang digunakan untuk membuat program tersebut adalah bahasa pemrograman. Bahasa pemrograman sangat bermacam-macam: C, C++, Pascal, Java, C#, Basic, Perl, PHP, ASP, JSP, J#, J++ dan masih banyak bahasa lainnya. Dari berbagai bahasa pemrograman cara memberikan instruksinya berbeda-beda namun bertujuan menghasilkan output yang sama.