TUGAS AKHIR
Oleh:
TUGAS AKHIR
Oleh:
Caterpillar.
Dengan ini menyatakan bahwa laporan Tugas Akhir ini adalah hasil karya saya
sendiri dan semua sumber baik di kutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan
benar.
Jika dikemudian hari terbukti ditemukan unsur plagiarisme dalam laporan Tugas
Akhir ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan perundang undangan
yang berlaku.
Pembimbing I Pembimbing II
Mengesahkan:
Dewan Penguji:
Penguji I,
Ir. Abdul Muis, M.T.
NIP. 19640622 199303 1 003
Penguji II,
Faisal Umar, S.T., M.T.
NIP.19690217 1998082 1 001
Penguji III,
Faisal Backrie
NIP.
Mengetahui:
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat
dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Tugas Akhir
yang berjudul Studi Kerusakan Cylinder Head pada Engine C7 Caterpillar dengan
baik dan tepat pada waktunya sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan jenjang
pendidikan program Diploma III (D3) di jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri
Samarinda.
2. Bapak Baso Cante, S.T., M.T selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Politeknik
Negeri Samarinda.
3. Bapak Faisyal Umar, S.T., M.T selaku Ketua Program Studi Teknik Alat Berat
5. Bapak Dr. Eng. Hidayat, S.T., M.T selaku pembimbing II yang telah bersedia
6. M. Arief Rosadi, A.Md dan Richie Feriyanto, A.Md yang turut membantu dalam
8. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun secara tidak
langsung.
Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Ibunda
Tri Mudjianti, Ayahanda Budiono, kepada kakak saya Okky Yudha Widjaya yang telah
kekurangan, dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saya sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar penulisan yang akan datang lebih
baik lagi. Semoga Laporan Tugas Akhir ini bermanfaat bagi saya khususnya dan
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................. i
ABSTRAK................................................................................. ........................ vi
3.7 Peralatan........................................................................................ 32
4.4 Mengukur diameter lubang Intake dan Exhaust Valve Seat .......... 47
5.1 Kesimpulan................................................................................... 52
LAMPIRAN
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.9 Hasil pengukuran Kerataan Ruang Bakar cylinder No.1 ........... 43
Gambar 4.10 Hasil pengukuran Kerataan Ruang Bakar cylinder No.2 ......... 43
Gambar 4.11 Hasil pengukuran Kerataan Ruang Bakar cylinder No.3 ......... 44
Gambar 4.12 Hasil pengukuran Kerataan Ruang Bakar cylinder No.4 ......... 44
Gambar 4.13 Hasil pengukuran Kerataan Ruang Bakar cylinder No.5 ......... 44
Gambar 4.14 Hasil pengukuran Kerataan Ruang Bakar cylinder No.6 ......... 45
Gambar 4.17 (B) Contoh erosi yang ada pada GRPTS SEBF9006-29.......... 46
Gambar 4.19 (B) gambar kerusakan yang didapat pada GRPTS SEBF9006-29 47
DAFTAR TABEL
Tabel 4.5. Pengukuran diameter lubang Intake dan Exhaust Valve Seat ... 48
Cylinder Head........................................................................... 51
1.2 RumusanMasalah
Permasalahan yang diangkat dalam penulisan tugas akhir ini dengan judul
“Studi Kerusakan Cylinder Head Pada Engine C7 Caterpillar” adalah untuk
mengetahui lebih mendalam tentang cylinder head dan gangguan – gangguan apa saja
yang sering terjadi pada cylinder head.
1
2
BAB 4 PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi tentang visual inspection, proses pembongkaran
cylinder head, proses inspeksi visual pada cylinder head, proses pembersihan,
proses pengukuran, analisa kerusakan, dan proses perakitan cylinder head.
BAB 5 PENUTUP
Pada bab ini berisikan kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
LANDASAN TEORI
Engine adalah suatu alat yang memiliki kemampuan untuk merubah energi
panas yang dimiliki oleh bahan bakar menjadi energi gerak. Berdasarkan fungsinya
maka terminologi Engine pada Caterpillar biasa digunakan sebagai sumber tenaga atau
penggerak utama (Prime Power) pada Machine, Generator-Set, Kapal (Marine) ataupun
Udara, yang berisi oksigen, diperlukan untuk membakar bahan bakar. Bahan bakar
menghasilkan tenaga. Saat dikabutkan, bahan bakar terbakar dengan mudah dan dengan
efisien.
Bahan bakar harus terbakar dengan cepat, dalam proses yang teratur untuk
Volume udara
4
5
bentuk dan juga ukuran (Gambar 2.1). Seluruh Engine Diesel Caterpillar menggunakan
sistem pembakaran dalam (Internal Combustion System) dengan prinsip kerja empat
langkah. Pengertian dari konsep empat langkah adalah untuk menghasilkan satu kali
kerja dibutuhkan empat kali langkah Piston dan dua kali putaran Crankshaft yaitu :
1 2 3 4
Sumber: Fundamental Engine,2000(10PT)
Pada langkah ini piston bergerak dari titik mati atas menuju titik mati
bawah. Katup hisap/intake terbuka sehingga akibat kevakuman yang terjadi dari
ekspansi volume pada ruang bakar maka udara dari luar dapat masuk ke dalam
Setelah piston mencapai titik mati bawah maka arah piston akan
berbalik menuju kembali ke titik mati atas, hanya saja pada langkah ini tidak ada
katup yang membuka. Sebagai akibat dari mengecilnya volume ruang bakar
maka udara yang ada di dalam ruang bakar menjadi terkompresi. Beberapa
derajat sebelum piston mencapai titik mati atas bahan bakar solar di-
ruang bakar berubah menjadi butiran-butiran cairan solar yang sangat halus
seperti kabut. Pada saat solar disemprotkan maka campuran antara solar dan
udara di dalam ruang bakar mulai terbakar akibat terkena panas yang dihasilkan
piston mencapai titik mati atas dan selanjutnya kembali berubah arah kembali
menuju titik mati bawah. Sebelum 10 derajat celsius piston sampai di titik mati
atas campuran udara dan bahan bakar akan terbakar sehingga menghasilkan
Setelah energi ledakan panas pada langkah power telah berubah bentuk
menjadi energi mekanis maka sisa proses pembakaran yang ada harus dibuang.
Proses ini terjadi ketika piston bergerak dari titik mati bawah menuju titik mati
atas dengan kondisi katup buang membuka. Gas sisa hasil pembakaran di dorong
keluar oleh piston melalui katup buang. Selanjutnya melalui muffler gas tersebut
Demikian siklus ini terjadi secara terus menerus pada diesel engine untuk
menghasilkan tenaga. Gambaran dari siklus empat langkah pada Engine Diesel
dapat dilihat pada gambar di atas (Gambar 2.2), dengan urutan gambar dari kiri
(exhaust).
beberapa sistem, yaitu: sistem bahan bakar, sistem pendingin, sistem pelumasan, sistem
pemasukan udara dan pengeluaran gas buang, dan juga sistem elektrik.
Cylinder head adalah komponen yang sangat penting pada sebuah engine karena
tanpa adanya silinder sebuah engine tidak akan dapat hidup sebagai mana mestinya.
Cylinder head adalah komponen yang di buat melalui proses pengecoran besi cair yang
dituang ke dalam cetakan dan setelah itu melewati proses pendinginan dan finishing
Kepala silinder di pasangkan pada blok silinder, yang di ikat dengan baut – baut
dan terbuat dari besi tuang, dalam melepas baut ini ada urutan – urutan tertentu dan di
lakukan secara bertahap, lihat buku manual untuk lebih jelas lagi, tetapi pada umumnya
untuk melepas baut – baut kepala silinder adalah dari luar ke dalam secara urut dan
Ada beberapa macam mekanisme katup yang di gunakan pada engine saat ini,
Cylinder head ohv (over head valve) adalah yang mekanisme katupnya
menggunakan komponen push rod, lifter, dan rocker arm assembly untuk meneruskan
gerak putar dari cam shaft menjadi gerak naik turun pada valve.
9
menggerakkan rocker arm tanpa melalui lifter dan push rod. Camshaft di gerakkan oleh
crankshaft melalui timing chain atau timing belt. Engine jenis ini sedikit lebih rumit di
bandingkan dengan OHV, namun tidak menggunakan lifter dan push rod
Sumber: Https://en.m.wikipedia.org/wiki/Overhead_camshaft
Double overhead camshaft. Atau dua camshaft pada cylinder head. Tiap
tonjolan pada camshaft langsung menekan satu mekanisme valve. Sistem DOHC sudah
tidak (perlu) lagi menggunakan rocker arm pada mekanisme kerjanya. Tujuan utama
lainnya agar penempatan posisi busi bisa berada tepat di tengah ruang bakar. Dua
camshaft di tempatkan pada kepala silinder, satu untuk menggerakkan katup masuk dan
yang lainnya untuk menggerakkan katup buang. Camshaft menbuka dan menutup katup
10
– katup secara langsung tanpa menggunakan rocker arm, sehingga berat komponen
menjadi berkurang, proses membuka dan menutup katup menjadi lebih presisi pada
putaran tinggi.
1. Valve Engine susah Valve yang aus atau valve Sekur valve atau
bocor running. seat yang sudah aus karena ganti valve dan
running.
bubut atau
mengganti
cylinder head
dengan yg baru.
head retak dengan air atau kurangnya pendingin pada head dengan
kebocoran engine. yang baru.
kompresi engine.
mengontrol pencemaran yang di sebabkan oleh masuknya material asing yang bersifat
merusak ke dalam sistem, hal ini di lakukan untuk mencegah kerusakan yang lebih fatal.
kebutuhan costumer (pelanggan). Saat biaya naik dan bisnis memperoleh lebih
kompetitif, Alat – alat perlengkapan juga harus memberikan kinerja maksimal untuk
Pencemaran dapat di definisikan sebagai material asing pada satu zat cair tidak
di inginkan. Hal ini meliputi zat – zat seperti debu, kotoran, pertikel bekas pengelasan,
cat, serpihan plastik dan partikel akibat keausan logam kontaminasi dapat bersumber
dari lingkungan tempat perbaikan, proses pembuatan dan perbaikan, fluida baru, operasi
unit dan dari dalam sistem engine, proses kontaminasi dari dalam sistem engine di
sebabkan oleh adanya panas, air udara beserta zat tercemar, kombinasi unsur ini
dapat memecah unsur kimia minyak pelumas, membentuk oksidasi dan asam, unsur –
Oli yang di pergunakan pada mesin memiliki efektifitas yang tinggi kecuali jika
pada sistem yang menggunakan oli. Oli tetap bersih, dingin dan tertutup. Ada dua jenis
akibat kerusakaannya :
1. Partikel kontaminan yang tidak dapat di lihat dengan mata biasa, yang paling
clearences (celah) yang lebih kecil. ( contoh : keausan logam, silica, pecahan
batuan, pecahan batubara dan kotoran yang tidak terlihat oleh mata ).
perbaikan unit, saat proses pembuatan komponen, dari fluida baru yang di
simpan, saat unit beroperasi dan dari dalam sistem itu sendiri. Hal ini
menyebabkan :
terjadi karena lingkungan kurang bersahabat. Pada sistem dimana cairan seperti pada
cooling system, hydraulic system, lubrication system air intake dan exhaust system akan
Selain daripada itu contaminant juga sangat berpengaruh besar dalam proses
Macam – macam tipe keausan yang terjadi pada komponen – komponen engine :
1. Abrasive wear.
2. Adhesive wear.
3. Erosi.
4. Cavitation erosion.
5. Contact sterss fatigue.
6. Corrosion.
7. Fretting corrosion.
keras yang berukuran lebih besar dari ketebalan film pelumas diantara dua
Permukaan yang keras tidak akan mudah terpotong seperti permukaan yang
lunak, tetapi menimbulkan panas yang lebih banyak karena partikel keras
kontak tanpa lubrikasi atau pendingin yang cukup. Permukaan yang bergerak ini
smearing (tergesek) pada permukaan yang lebih lemah. Ketika smearing terjadi,
Walaupun temperature akan turun dengan cepat melalui konduksi panas tapi
Erosive wear (keausan erosi) terjadi dalam semua sistem engine. Filter
dan interval penggantian filter dirancang untuk megontrol erosive wear dan
menggunakan filter yang tidak tepat fungsi kontrol masuknya kotoran tidak akan
16
bekerja sehingga erosive wear dan abrasive wear terjadi pada tingkatan yang
tidak di ijinkan.
dan interval penggantian filter dirancang untuk megontrol erosive wear dan
menggunakan filter yang tidak tepat fungsi kontrol masuknya kotoran tidak akan
bekerja sehingga erosive wear dan abrasive wear terjadi pada tingkatan yang
tidak di ijinkan.
gelembung uap air pecah pada permukaan metal. Semua cairan berisi larutan gas
17
yang membentuk gelembung udara di area yang bertekanan rendah, dan kondisi-
Cracks (retak) yang sangat kecil dan akan semakin banyak sampai
Bernoully).
4. Ketika tekanan sistem statis rendah (radiator cap yang jelek, operasi pada
5. Ketika terjadi tahanan pada bagian inlet sehingga menimbulkan fluid pump
cavitation.
6. Ketika bocor pada suction line memicu timbulnya gelembung udara Ketika
atau saling menekan terhadap bagian yang lain, menghasilkan tekanan yang
tinggi, pergerakan permukaan, dan retak fatik di salah satu atau kedua
3. Kualitas atau kwantitas pelumas yang tidak tepat menyebabkan tidak cukup
pelumasan.
besar, atau jika part itu sendiri yang terlalu lemah dan tidak tahan tehadap
rnernicu terjadinya crack, pitting dan rnengelupas pada permukaan yang disebut
adalah terlalu besar, akan terjadi crack (retak-retak) kecil pada permukaan dan
2.4.6 Corrosion
electrochemical terjadi apabila ada katoda (area metal yang kurang aktif) dan
19
anoda (area metal yang lebih aktif yang dikelilingi elektrolit. Anoda, katoda dan
2. Korosi Galvanis, di mana dua metal yang berbeda berada dalam larutan
elektrolit.
Fretting Corrosion terjadi bila dua part yang seharusnya diikat dengan
clearence lebih besar dan menyebabkan pitted pada area tersebut. lnspeksi
METODELOGI PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah deskriptif, yaitu studi
terhadap suatu permasalahan yang ada dengan tujuan untuk memperoleh hasil lebih baik
sebelumnya. Penelitian dilakukan dalam rangka untuk mencari dan mengumpulkan data
guna mendapatkan suatu gambaran fakta – fakta yang jelas tentang kerusakan pada
Samarinda. Cylinder head yang digunakan untuk pengambilan data penelitian ini adalah
24
25
Adapun data-data yang diperoleh dari cylinder head yang digunakan pada
Caterpillar, selalu utamakan prosedur keselamatan kerja. Gunakan APD (Alat Pelindung
Diri) yang tepat seperti safety shoes, safety glass, safety helmet dan safety gloves.
Pasang LOTO (Log Out and Tag Out) pada engine yang akan dikerjakan. Setelah semua
prosedur keamanan dilakukan, mulailah proses remove cylinder head sesuai urutan
pengerjaan dari SIS (Service Information System) atau manual book. Berikut langkah-
11. Lepas baut 1 dan 2 yang mengikat cylinder head dan cylinder block. Berhati
– hatilah saat pelepasan cylinder head dari cylinder block. Berat cylinder
12. Letakkan alat angkat pada posisi yang pas untuk proses pengangkatan.
7. Oleskan anti size compound di semua cylinder head bolt dan rocker shaft bolt.
8. Pasang bolt dan washer, jangan kencangkan bolt pada saat ini.
9. Install push rod & rocker shaft pada cylinder head, pastikan dowel pada
10. Install bolt dan washer rocker shaft assembly pada tempatnya.
31
a. Kencangkan baut sesuai nomor urutannya dengan torque 300 ± 15 N·m (221 ±
11 lb ft).
b. Kencangkan baut kembali sesuai dengan nomor urutannya dengan torque 130
c. Kencangkan baut sesuai dengan urutan huruf dengan torque 130 ± 15 N·m
(95 ± 11 lb ft).
3.7 Peralatan
2
Untuk membongkar
Socket Set dan memasang
Wrench komponen cylinder
head.
Digunakan untuk
Ball Pen
memasang
Hammer
komponen.
Untuk membongkar
dan memasang
Soft Hammer
komponen cylinder
head.
Digunakan untuk
mengeluarkan dan
Punch
memasukkan pin
ataupun shaft.
6
Untuk
mengencangkan baut
Torque Wrench
sesuai torsi yang telah
ditentukan.
33
Untuk mengukur
Vernier Caliper
komponen.
Untuk mengukur
Feeler Gauge
komponen.
Untuk membersihkan
Majun
komponen.
10
Untuk membersihkan
Kuas
komponen.
11
12
Untuk membersihkan
Solar dan mencuci
komponen.
34
13
Untuk membersihkan
Wire Brush
komponen.
PEMBAHASAN
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada cylinder head engine C7
permukaan ruang bakar, dikarenakan terjadinya erosi. Cylinder head adalah komponen
yang sangat vital pada sebuah engine. Karena terdapat beberapa sistem yang sangat
penting didalamnya.
Caterpillar, ditemukan bukti bahwa sebagian permukaan ruang bakar sudah mengalami
erosi. Karena itu cylinder head harus di bongkar kemudian di lakukan inspeksi ulang
untuk memastikan spesifikasi actual pada cylinder head yang mengacu pada GRPTS.
pengukuran dan spesifikasi komponen itu sendiri. Dalam proses ini diperlukan beberapa
Alat ukur yang di gunakan dalam pengukuran cylinder head adalah sebagai berikut:
37
38
1. Feeler gauge
2. Vernier caliper
3. Steel ruler
Data actual komponen diambil dengan metode visual inspection dan
pengukuran komponen yang mengacu pada SIS (service information system). Metode
ini akan mengacu pada literature yaitu GRPTS (guideline for reusable parts and
salvage operation) dan specification yang sesuai di rekomendasikan. Yang mana akan
GRPTS dan untuk mengetahui kerusakan secara visual. Karena kerusakan pada area ini
bisa berdampak besar bagi kinerja engine. Dampak dari kerusakan pada area ini antara
lain bocornya kompresi, masuknya oli kedalam ruang bakar, yang mengakibatkan
digunakan alat ukur vernier caliper dengan ketelitian 0,5 mm. Hasil pengukuran aktual
dengan spesifikasi pada GRPTS menunjukan ketebalan dari setiap permukaan ruang
1. 158.10 mm Good
2. 158.05 mm Good
5. 158.05 mm Good
6. 158.10 mm Good
Gambar 4.3 hasil pengukuran cylinder No.1 Gambar 4.4 hasil pengukuran cylinder No.2
Gambar 4.10 hasil pengukuran cylinder No.3 Gambar 4.5 hasil pengukuran cylinder No.4
Gambar 4.6 hasil pengukuran cylinder No.5 Gambar 4.7 hasll pengukuran cylinder No.6
41
menentukan status cylinder head apakah reuse atau ganti. Karena kerataan dari setiap
ruang bakar pada cylinder head sangat berpengaruh terhadap umur dan kinerja engine
itu sendiri. Karena apabila terjadi lengkungan pada permukaan cylinder head yang
terjadi sudah terlalu jauh dari spesifikasi akan mengakibatkan kerusakan yang fatal
yaitu:
3. Merusak komponen yang ada pada cylinder head karena adanya perubahan
posisi.
Pada langkah ini pengukuran dilakukan menggunakan alat ukur berupa feeler
gauge dan mistar baja. Hasil pengukuran actual dengan spesifikasi pada GRPTS
SEBF9006-29 menunjukan kerataan dari setiap permukaan ruang bakar tidak terjadi
C7
0.15 mm Over All 0.05 mm good
CAT
Berikut adalah gambar hasil pengukuran kerataan permukaan ruang bakar pada
cylinder head :
Gambar 4.8 Hasil pengukuran cylinder No.1 Gambar 4.9 Hasil pengukuran cylinder No.2
Gambar 4.10 Hasil pengukuran cylinder No.3 Gambar 4.11 Hasil pengukuran cylinder
No.4
43
Gambar 4.12 Hasil pengukuran cylinder No.5 Gambar 4.13 Hasil pengukuran cylinder
No.6
Proses ini dilakukan untuk mengetahui jenis dari kerusakan dan penyebab dari
kerusakan yang terjadi. Pada saat langkah ini harus dilakukan inspeksi visual di daerah
pembakaran untuk memeriksa kerusakan dan erosi. Erosi pada daerah-daerah tersebut
Erosi didaerah lain pada permukaan tidak akan mempengaruhi operasi mesin.
44
permukaan ruang bakar pada cylinder head. Ciri-ciri kerusakan tersebut menunjukan
bahwa telah terjadinya “erosi” pada permukaan ruang bakar, erosi terjadi pada
permukaan ruang bakar karena adanya gelembung udara yang pecah atau meledak saat
langkah usaha (power) pada siklus empat langkah engine. Erosi di tandai dengan
Berikut gambar erosi yang terdapat pada permukaan ruang bakar di cylinder head
engine C7 CAT :
A B
Gambar 4.21 (A) Gambar erosi yang terjadi aktual.
Gambar 4.22 (B) Contoh erosi yang ada pada GRPTS SEBF9006-29
A B
Gambar 4.23 (A) gambar kerusakan yang terjadi aktual.
Gambar 4.24 (B) gambar kerusakan yang didapat pada GRPTS SEBF9006-29
Dari hasil inspeksi visual dan pengukuran telah dilakukan bahwa cylinder head
bisa dinyatakan reuse part karena perbandingan actual dan GRPTS masih masuk pada
tabel 4.5 pengukuran diameter lubang Intake dan Exhaust valve seat
Gambar 4.15 Mengukur diameter intake Gambar 4.16 Mengukur diameter exhaust
4 Intake 1 1, 77 mm
Intake 2 1,69 mm
Exhaust 1, 54 mm
5 Intake 1 1, 59 mm
Intake 2 1, 76 mm
Exhaust 1,65 mm
6 Intake 1 1, 71 mm
Intake 2 1, 69 mm
Exhaust 1, 40 mm
Sumber: Guidelines For Reuseble Part SEBF9006-29
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Cylinder head merupakan salah satu komponen Engine yang berfungsi sebagai
tempat kedudukan mekanisme valve, saluran masuknya udara bersih menuju ruang
bakar dan saluran keluarnya gas sisa dari hasil pembakaran. Cylinder head dirancang
dengan struktur yang memiliki kekakuan yang tinggi, karena pada dasarnya komponen
Dari analisa yang dilakukan oleh penulis dan dari hasil yang diperoleh pada data
2. 158,05 mm Good
5. 158,05 mm Good
6. 158,10 mm Good
50
51
Dari hasil yang didapat keausan masih dapat ditoleransi karena telah
5.2 Saran
Adapun saran yang diberikan penulis dari kesimpulan diatas adalah sebagai
berikut
bekerja.
dini.
Dengan demikian pembuatan tugas akhir ini berjalan dengan baik. Jika dalam
penulisan terdapat kata – kata yang kurang baik, maka diharapkan untuk memberikan
saran dan kritikan yang dapat membangun demi kesempurnaan tugas akhir ini.
DAFTAR PUSTAKA
System.
Disetujui oleh,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Prodi Teknik Alat Berat