Anda di halaman 1dari 50

SERVICE BERKALA 20.

000 KM PADA NISSAN GRAND


LIVINA 1.5 TAHUN 2015

Laporan Praktek Kerja Industri

Sebagai salah satu Syarat dalam melaksanakan Sidang Praktek Kerja Industri pada
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif SMKN 6 Bandung

Tahun Pelajaran 2021/2022

oleh :

Rizki Dermawan

NIS.119200746

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

DINAS PENDIDIKAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 6 BANDUNG

2021
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 6 BANDUNG

Jl.Soekarno Hatta (Riung Bandung) Tlpn/Fak (022) 7563293 Bandung

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

(PRAKERIN)

Oleh :

RIZKI DERMAWAN

119200746

Bandung, 20 Desember 2021

Telah Disetujui oleh :

Ka. Kopetensi Keahlian Wakasek Hubungan Industri


Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 6 Bandung

ADI GUNAWAN, S.Pd JAENAL MUTAQIN, S.Pd


NIP.197408052005011014 NIP.198002012009021002
LEMBAR PENGESAHAN INDUSTRI

PT INDOSENTOSA TRADA

Jl.Soekarno Hatta No.382 Bandung Jawa Barat, No Telpon (022) 5207777

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

(PRAKERIN)

Oleh :

RIZKI DERMAWAN

119200746

Bandung, 20 Desember 2021

Menyetujui,

Kepala Bengkel Pembimbing Industri

M.Fajri Deny Setiawan


IDENTITAS SISWA

1. Nama : Rizki Dermawan


2. Tempat & Tanggal Lahir : Bandung, 10 Desember 2003
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Alamat : Cimincrang RT 01/ RW 05
Kec.Gedebage
Kota Bandung
5. Email : Rizkidermawan966@gmail.com
6. NIS : 119200746
7. Kelas : XII TKRO 4
8. Jurusan : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif
9. Sekolah : SMKN 6 BANDUNG
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan hidayah
dan rahmat-Nya sehingga memberi Penulis kesempatan dalam menyelesaikan
laporan Pratek Kerja Industri, serta dapat melaksanakan Praktek Kerja Indsutri di
PT. Indosentosa Trada Nissan Soekarno Hatta dari 1 April 2021 sampai 31 Juni
2021 dengan sangat baik.

Laporan ini disusun berdasarkan pengalaman Penulis dalam Praktek Kerja


Industri dengan mengangkat judul “SERVICE BERKALA 20.000 KM PADA
NISSAN GRAND LIVINA 1.5 TAHUN 2015” dikarenakan mulai banyak sekali
pengguna kendaraan ini dari awal diproduksi hingga saat ini. Sehingga kendaraan
ini mulai mendominasi bengkel-bengkel resmi Nissan setiap harinya untuk
melakukan service berkala maupun mengadukan keluhan. Penulis berharap
laporan ini dapat digunakan sebagai pedoman alternatif dalam menangani service
berkala 20.000 km untuk kendaraan Nissan Grand Livina.

Di kesempatan ini, Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada


pihak-pihak yang telah memberikan dukungan selama ini. Ucapan terima kasih ini
Penulis ajukan Kepada yang Terhormat :

1. Bapak Drs. H.R. Muhammad Lukman, M.SI, selaku Kepala SMKN 6


Bandung;

2. Bapak Adi Gunawan, S.Pd, selaku Kepala Program studi Teknik


Kendaraan Ringan Otomotif;

3. Bapak Jaenal Mutaqin, S.Pd, selaku Wakasek HUBIN SMKN 6


Bandung;

4. Bapak M.Fajri, Selaku Kepala Bengkel Nissan Soekarno Hatta;

5. Bapak Deny Setiawan, selaku Pembimbing Industri;


6. Guru-guru SMKN 6 Bandung yang senantiasa memberikan pengarahan
moral dan ilmu;

7. Rekan-rekan karyawan dan tekniksi Nissan Soekarno Hatta yang


senantiasa dengan sabar mendampingi dan mengajarkan penulis
mengenai prosedur pekerjaan di Nissan;

8. Orang tua dan teman-teman satu perjuangan yang senantiasa


mendukung setiap harinya.

Susunan Laporan PRAKERIN ini sudah dibuat dengan sebaik-baiknya,


namun penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat
kekurangan yang tidak disadari.

Bandung, Juni 2021


Penulis,

Rizki Dermawan
NIS.119200746
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH ........................................

LEMBAR PENGESAHAN INDUSTRI ........................................

IDENTITAS SISWA ......................................................................

KATA PENGANTAR ....................................................................

DAFTAR ISI ...................................................................................

DAFTAR GAMBAR ......................................................................

DAFTAR TABEL ...........................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN ...............................................................

A. Latar Belakang ....................................................................................


B. Tujuan Prakerin ...................................................................................
1. Tujuan Prakerin .............................................................................
2. Tujuan Penulisan Laporan.............................................................
C. Tempat Prakerin ..................................................................................
1. Identitas Tempat Prakerin .............................................................
2. Sejarah Tempat Prakerin ...............................................................

BAB 2 TEORI UMUM ...................................................................

A. Service Berkala pada Kendaraan ........................................................


B. Item – item Service Berkala 20.000 Km .............................................

BAB 3 PROSES KERJA ................................................................

A. Pemeriksaan Item Service Berkala 20.000 Km...................................


B. Prosedur/langkah Kerja Pemeriksaan dan Perbaikan ..........................
C. Hasil Pemeriksaan ...............................................................................

BAB 4 PENUTUP ...........................................................................

A. Kesimpulan .........................................................................................
B. Saran....................................................................................................

LAMPIRAN....................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................


DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan


suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Salah satu pendidikan ini adalah Sekolah Menengah Kejuruan


(SMK). Untuk Mewujudkan tujuan Pendidikan SMK, peserta didik
memerlukan pengalan nyata yang lebih sesuai dengan keadaan dan
perkembangan dunia industri yang semakin pesat.

Maka dari itu, setiap Sekolah Menengah Kejuruan dianjurkan untuk


melakukan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) untuk memperkenalkan
siswa pada dunia kerja yang nyata, juga untuk mempersiapkan siswa agar
dapat bersaing di dunia industri. Karena prakerin merupakan salah satu
bentuk implementasi secara sistematis dan sinkron antara program
pendidikan di sekolah dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh
melalui kegiatan kerja secara langsung di dunia kerja untuk mencapai
tingkat keahlian tertentu.

Dunia kerja yang sekarang tengah berkembang adalah industri di


bidang otomotif. Oleh karena itu, siswa – siswa lulusan Jurusan Teknik
Kendaraan Ringan Otomotif (TKRO) sangatlah dibutuhkan oleh dunia
Industri.
B. TUJUAN

1. Tujuan Prakerin
Tujuan dari Pratek Kerja Industri adalah sebagai berikut :
a) Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas dan memiliki keahlian
profesional dengan tingkat pengetahuan dan keterampilan kerja
sesuai dengan tuntutan lapangan kerja;
b) Dapat mengetahui perbedaan antara lingkungan Dunia
Usaha/Industri dengan Lingkungan sekolah;
c) Memberikan pengalaman dan penghargaan terhadap siswa akan
pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan;
d) Meningkatkan efisien proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja
yang berkualitas;
e) Memperoleh pengalaman bekerja langsung di tempat kerja sesuai
kompetensi dasar jurusan;
f) Mampu untuk mengenalkan ilmu yang telah di dapat selama di
bangku sekolah.

2. Tujuan Penulisan Laporan


Tujuan penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :
a) Mampu memahami, memantapkan dan mengembangkan pelajaran
yang didapatkannya di sekolah dan menerapkannya di dunia usaha;
b) Mampu mencari alternatif pemecahan masalah kejuruan sesuai
dengan program studi dipilih secara lebih luas dan mendalam yang
terungkap dari karya tulis yang disusunnya;
c) Mengumpulkan data guna kepentingan sekolah dan dirinya;
d) Menambah Perbendaharaan perpustakaan sekolah dan menunjang
peningkatan pengetahuan siswa/siswi angkatan selanjutnya
C. TEMPAT PRAKERIN

1. Identitas Industri

Gambar 1.1 Logo Indomobil Sentosa Trada

(Sumber : )

Nama Perusahaan : NISSAN SOEKARNO HATTA

Alamat Perusahaan : Jl.Soekarno Hatta No.382 Bandung Jawa


Barat

Jam Kerja : 08.00-16.30 WIB

2. Sejarah Perusahaan

Dulu PT Indosentosa Trada ini pertama kali berdiri pada tahun 1995.
Perusahaan ini didirikan oleh seorang direktur yang bernama Bapak
Iyon. Latar belakang dibangunnya perusahaan ini karena perusahaan
yang bernama Istana Motor hanya bertahan beberapa tahun yaitu dari
tahun 1991 sampai dengan tahun 1995 dan akhirnya dijual kepada PT
Indosentosa Trada. Perusahaan ini bertempat di jl. Soekarno Hatta No.
382, hingga saat ini.
PT Indosentosa Trada adalah perusahaan swasta yang didukung oleh
tenaga-tenaga profesional, terampil, dan terorganisir,
menspesialisasikan diri dalam bidang layanan jasa servis kendaraan
bermotor, khususnya dalam servis kendaraan bermotor, penjualan
sparepart kendaraan, penjualan produk Nissan dan Hino, serta
pelayanan ERA 24 Hours.
PT Indosentosa Trada mempunyai beberapa produk yang
dikeluarkan diantarannya yaitu: Nissan, Hino, Renault, Mazda, Volvo,
Suzuki, dan Cherry. Selain PT Indosentosa Trada mengeluarkan produk
kendaraan bermotor, perusahaan ini juga membuka beberapa kantor
cabang diseluruh Indonesia, diantaranya di pulau Jawa, Sumatra,
Kalimantan, Bali, dan sebagainya. Selain itu juga, pada setiap kantor
cabangnya terdapat seorang direktur yang tentunya berbeda-beda dan
mempunyai tugas sebagai energi pemimpin dan pengawas agar kantor
serta perusahaannya dapat maju dan berjalan dengan lancar.

3. Visi dan Misi PT Indosentosa Trada


 Visi PT Indosentosa Trada
Visi dari perusahaan ini yaitu dapat meningkatkan kualitas pekerjaan
perusahaan agar tetap menjadi yang terbaik diantara perusahaan jasa
servis bengkel lainnya, meningkatkan mutu serta kualitas pelayanan
dalam melayani konsumen agar tetap nyaman dan memuaskan.

 Misi PT Indosentosa Trada


1) Menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dibidang
jasa servis kendaraan bermotor.
2) Meningkatkan mutu dan kualitas dalam bekerja.
3) Mengembangkan perusahaan agar semakin maju dan
berkembang dibidang servis, dan penjualan produk.
4) Memberikan pelayanan yang terbaik disetiap pekerjaan.
4. Struktur Organigram Perusahaan

STRUKTUR PERUSAHAAN

PT. INDO SENTOSA TRADA

Workshop Head
Pranedya Pratama

Toh
M Fajri Al Ansori

Part Inventory Area Bengkel &OH SST & Area Tools


David M Nur Ongki DC Sony Wibowo

Area Ruang & Toilet Area Ruang kepala Ruang kasir


Service Advisor
Teknisi bengkeng Lany Sagita
M Eki R
Adjat Sutadji EkoAdi W

Security Ruang Tunggu


Hendra & Toilet
Julya Rizky A
BAB 2

TEORI UMUM

A. SERVICE BERKALA

Service berkala adalah suatu kegiatan service yang dilakukan secara


berkala dan sudah ter-jadwal-kan dalam suatu kurun waktu yang relatif cukup
lama atau setelah melewati beberapa kali melakukan service rutin. Service
berkala juga merupakan kegiatan merawat, menyetel, memperbaiki,
mengencangkan, mengganti part-part ada kendaraan yang mengalami
penurunan kinerja yang dilakukan dalam interval waktu tertentu secara berkala.
Service berkala terdiri dari service 1.000 km 5.000 km, 10.000 km, 20.000
km,40.000 km, dan 100.000 km. Setiap tingkatan service berkala memiliki
pekerjaan yang sama dengan tambahan di setiap tingkatannya.

B. ITEM ITEM SERVICE BERKALA 20.00 KM

Item-item pada servis berkala 20.000 kilometer pada mobil Nissan Grand
Livina :

1. Engine

Engine atau mesin merupakan sebuah benda yang mengubah energi


panas yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar menjadi tenaga
gerak yang nantinya akan memutarkan roda roda sehingga memungkinkan
kendaraan untuk bergerak.

Pada saat service berkala terdapat sistem mesin yang harus diganti
dan diperiksa, yaitu:

a. Oli mesin
oli atau minyak pelumas mesin adalah zat kimia yang berupa
cairan yang diberikan antara dua benda yang bergerak untuk
mengurangi gaya gesek.pelumas atau oli berfungsi sebagai pelapis
pelindung yang mencegah terjadinya benturan antara logam dengan
logam komponen mesin seminimal mungkin dan juga mencegah
goresan dan keausan.
penggantian oli pada service berkala dapat dilakukan jika pada
saat kendaraan mencapai jarak tempuh kelipatan 5.000 km atau 10.000
km tergantung jenis oli yang digunakan. Jenis oli kendaraan bermacam-
macam. Ada oli biasa dan oli sintetis. Jenis oli pun dapat dibedakan dari
tingkat kekentalan olinya, untuk kendaraan calya mesin tipe 3NR-VE
dapat menggunakan oli khusus Toyota yaitu :
1) TMO 0W – 20 W Full Syntethic Oil
(Diganti setiap 10.000 km)
2) TMO 5W – 25 W Syntethic Oil
(Diganti setiap 10.000 km)
3) TMO 20 W – 40 W
(Diganti setiap 5.000 km)
Catatan : jika ingin menggunakan oli merk lain, dapat menggunakannya
dengan spesifikasi oli 20W- 50W dan biasanya diganti setiap 10.000
km.

b. Saringan Oli Mesin


filter oli bertugas memastikan bahwa oli yang telah melalui nya
sudah bersih dari segala bentuk kontaminasi, baik jelaga, metal,
ataupun kotoran lain. Jika tidak, proses pelumasan mesin tidak akan
berjalan baik. Umumnya waktu penggantian oli yang ditetapkan
pabrikan saat ini setiap 10.000 km atau 6 bulan, mana yang lebih dahulu
tercapai.
c. Saringan Udara
saringan udara merupakan salah satu komponen dalam mesin
mobil yang berfungsi untuk membantu mencegah masuknya udara
kotor ke dalam ruang bakar. Mana service berkala 20.000 km, saringan
udara diperiksa. jika masih belum terlalu kotor, saringan udara cukup
dibersihkan.
d. Baterai
baterai merupakan sumber energi dari kendaraan agar semua
sistem kendaraan dapat bekerja. Baterai memiliki dua jenis, yaitu
baterai kering dan basah. 2jenis baterai ini memiliki perbedaan salah
satunya yaitu baterai kering yang bebas perawatan karena tidak perlu
melakukan pengisian ulang air accu,sedangkan baterai basah perlu
dirawat salah satunya dengan mengisi ulang air accu pada setiap sel.
Pemeriksaan baterai kendaraan terdiri dari memeriksa kondisi fisik
baterai, memeriksa tegangan baterai, dan berat jenis elektrolit baterai.
e. Busi
Fungsi busi adalah bertugas untuk memercikkan bunga api yang
dibutuhkan untuk membakar campuran udara dan bahan bakar yang
telah dikompresi hingga menjadi langkah usaha. Busi memiliki usia,
untuk service berkala 20.000 km. Komponen busi diperiksa dan disetel.
Gusi diganti setiap mencapai 40.000 km untuk yang biasa sedangkan
busi iridium diganti setiap 100.000 km.
f. Tali Kipas / V-belt
Fungsi utama dari tali kipas / van belt ini adalah untuk
memindahkan tenaga, menggerakkan poros dari komponen seperti
kompressor AC, poros alternator, waterpump dan lain sebagainya
dengan jalan menghubungkan poros-poros tersebut dengan sebuah tali
khusus yang biasa disebut V-belt. Tali kipas tidak boleh terlalu kendor
ataupun tidak terlalu kencang agar kipas tidak lepas atau putus. tali
kipas juga tidak boleh terlalu awas agar tidak terjadi selip dan
menimbulkan bunyi saat berputar.
g. Sistem Pendingin
sistem pendingin adalah sistem yang berfungsi menjaga agar
temperatur mesin dalam kondisi yang ideal. Pemeriksaan sistem
pendingin yaitu periksa air pendingin atau air radiator, jika air tidak
efektif untuk pendinginan, lakukan penggantian air radiator
menggunakan Air Coolant Radiator khusus.
h. Saringan Bensin
saringan bensin adalah filter yang berfungsi untuk menyaring dan
membersihkan bensin dari partikel dan kotoran sebelum dikirim ke fuel
pump di mesin. Jika saringan bensin sudah sangat kotor, bahan bakar
yang melewati saringan tersebut akan ikut kotor sehingga kotoran
masuk ke ruang bakar dan menyebabkan ruang bakar kotor. Akibatnya
mesin berkurang performanya.
2. Chassis dan Body
Chassis dan body merupakan bagian dari kendaraan yang menopang
berat beban kendaraan. Biasanya chassis dibuat dari kerangka besi atau baja.
Service berkala sasis dan body terdiri dari :
a. Sistem rem
sistem rem adalah mekanisme perlambatan kecepatan kendaraan
agar laju kendaraan bisa dikendalikan. Sistem pengereman,
menggunakan prinsip perubahan energi dari energi gerak ke energi
panas. Sehingga. Gerakan pada roda kendaraan bisa berkurang. Sistem
rem terbagi menjadi dua yaitu :
1) Pad Kit dan piringan rem depan (rem cakram)

Rem cakram (Disc Brake) memiliki komponen-


komponen yaitu :

a) Piringan Rem / Disc brake


fungsi piringan adalah sebagai media penekanan oleh
kampas rem untuk menimbulkan efek braking. Disc brake
berbahan baja karena komponen ini harus menahan panas yang
dihasilkan dari gaya gesek yang terjadi saat proses
pengereman.
b) Kampas Rem / Pad Kit
kampas rem atau brake pad adalah komponen
berfungsi menekan piringan rem saat proses pengereman
diaplikasikan
c) Caliper Rem
kaliper rem adalah komponen yang mengubah
tekanan hidrolik yang masuk ke kaliper menjadi gerakan
mekanis untuk menjepit brake pad.
d) Pedal / Tuas Rem
pedal atau tuas rem adalah komponen yang
bertugas sebagai media untuk mengaktifkan sistem rem.
Pedal rem bekerja dengan prinsip tuas sederhana. Dimana
ketika kuas atau pedal yang memiliki lengan yang lebih
panjang maka akan lebih mudah untuk menekan benda
dengan gaya yang besar.
e) Master Silinder dan Resevoir
Master silinder akan mengubah gerakan mekanis
pedal rem menjadi tekanan hidraulis. Master silinder
memiliki komponen piston yang terhubung dengan pedal
rem. Piston ini akan menekan fluida berdasarkan hukum
Pascal. Reservoir adalah komponen yang berfungsi
menampung fluida atau minyak rem cadangan. Tabung
reservoir terletak menyatu dengan master silinder.
f) Selang Hidrolik
Selang hidrolik menjadi komponen yang akan
mendistribusikan fluida rem ke setiap sistem.
g) Booster Rem
Booster rem fungsinya untuk meringankan
penekanan pedal rem tanpa mengurangi daya pengereman.
Booster rem dibuat dari membran yang terhubung dengan
intake manifold. Saat terdapat kevakuman di intake
manifold, membran yang terhubung dengan master
silinder akan menarik pedal rem, namun tidak sampai
melakukan pengereman.

2) Sepatu Rem dan Tromol Rem


Adapun bagian-bagian utama rem tromol sebagai berikut :
a) Silinder Roda (Wheel Cylinder)
Fungsinya adalah untuk menekan brake shoe (sepatu
rem) ke brake drum (Tromol rem). di dalam silinder roda
terpasang satu atau dua buah piston beserta selang tergantung
dari konstruksi rem tromol nya. Bila brake pedal diinjak, tekanan
minyak rem dari master silinder disalurkan ke semua wheel
silinder, tekanan di dalam wheel silinder menekan piston ke arah
luar dan selanjutnya piston menekan brake shoe lalu menggesek
tromol sehingga roda berhenti. Bila brake pedal dilepas maka,
brake shoe kembali ke posisi semula oleh tarikan pegas, roda
bebas.
b) Sepatu Rem (Brake Shoe)
Berfungsi untuk menahan putaran brake drum melalui
gesekan. Pada bagian luar brake shoe terbuat dari asbes dengan
tembaga atau campuran plastik yang tahan panas.
c) Pegas Pengembali (Return Spring)
Berfungsi untuk mengembalikan sepatu rem (brake shoe)
ke posisi semula pada saat tekanan silinder roda turun.
d) Backing Plate
berfungsi sebagai tumpuan untuk menahan putaran drum
sekaligus sebagai dudukan silinder roda.
Pada dasarnya terbagi tromol dalam 5 model, tiap model
prinsipnya berbeda-beda satu sama lain.
(1) Model Leading-Trailling Shoe
konstruksi konstruksi sepatu primer dan sekunder
dijamin oleh silinder yang mempunyai 2 buah piston dan bagian
bawahnya dijamin oleh pin. Pada saat tromol berputar sepatu
trailling cenderung menahan putaran tromol. Anak saat sepatu
leading mengerem baik sedangkan sepatu trailling cenderung
menahan putaran tromol. Pada saat sepatu leading mengerem
baik sedangkan sepatu trailling cenderung menahan putaran
tromol. Sepatu kiri disebut leading dan sepatu kanan disebut
teailling. Kedua leading trailling shoe menahan pengereman
yang dimana saat tromol berputar ke arah berlawanan maka
leading shoe menjadi trailling shie dan sebaliknya.
(2) Model Two-Leading
konstruksi model ini pada bagian atas sepatu primer dan
sekunder dipasang sebuah silinder roda dengan penyetel sepatu
rem menjadi leading jika berputar sebaliknya maka kedua sepatu
rem menjadi trailling.
(3) Model Dual Two-Leading
Konstruksi model ini dilengkapi dengan 2 buah silinder
roda yang dipasang diatas dan di bawah sepatu primer dan
sekunder. Pada model ini baik maju maupun mundur kedua
sepatu menjadi trailling.
(4) Model Uni-Servo
Konstruksi model ini dilengkapi dengan 2 buah silinder
di bagian atas sepatu primer dan sekunder. Bila pedal rem
ditekan maka piston bergerak mendorong sepatu rem searah
putaran tromol. Akibatnya timbul gesekan dan diteruskan ke
sepatu sekunder. Gerakan sepatu trailling dijaga silinder roda
dan tenaga yang dihasilkan besar. Bila putaran tromol terbalik,
maka kedua sepatu rem akan menjadi trailling dan efek
pengereman jelek.
(5) Model Duo Servo
Konstruksi model ini dilengkapi sebuah silinder roda
dengan dua buah piston. Tekanan dari silinder rem
diseimbangkan oleh penyetel sepatu rem.
b. Minyak Rem
minyak rem berfungsi sebagai penyalur sistem hidrolik
karena memang sifat dari minyak rem seperti fluida atau cairan
dalam sistem lainnya. biasanya minyak rem diganti pada saat service
berkala 40.000 km.
c. Sistem Kemudi / Steering System
sistem kemudi berfungsi untuk mengarahkan jalannya
kendaraan sesuai dengan yang diinginkan pengendara. sistem kemudi
pada mobil dapat mengatur arah kendaraan dengan cara membelokkan
roda bagian depan kendaraan ke arah kiri atau kanan sesuai dengan
putaran dari roda kemudi.
Ketika roda kemudi diputar maka batang kemudi (steering
shaft) akan meneruskan tenaga putarannya ke steering gear, pada
steering gear ini, momen putar akan membesar dan selanjutnya moment
putar ini akan diteruskan ke steering linkage dan kemudian ke roda-roda
bagian depan kendaraan.
Roda kemudi atau steering wheel terletak di ruang kabin
kendaraan. Pada umumnya roda kemudi berbentuk lingkaran yang
memiliki diameter tertentu. Semakin besar diameter kemudi maka gaya
diperlukan pengendara untuk membelokkan kendaraan akan semakin
ringan. sebaliknya semakin kecil diameter roda maka gaya yang
diperlukan pengendara untuk membelokkan kendaraan akan semakin
berat pula.
d. Kaki-kaki
Kaki-kaki mobil terdiri dari ball joint,bearing roda, end rod, tie
rod, steering rack, shock absorber, dan link stabilizer.
e. Lampu-lampu
Lampu lampu pada mobil terdiri dari lampu kecil/ kota, lampu
dekat, lampu jauh, lampu sein, lampu fog/kabut, lampu rem, lampu
kecil belakang, dan lampu mundur.
f. Wiper dan washer
Fungsi dari wiper adalah untuk membersihkan kaca depan
mobil dan di bagian belakang pada beberapa kendaraan yang
memilikinya. pembersihan ini dimaksudkan agar kotoran, minyak,
debu, air hujan, serta lainnya yang menempel pada kaca dapat
dihilangkan.
Fungsi Washer adalah menyemprotkan cairan pembersih pada
kaca mobil. Dengan begitu kotoran yang menempel pada kaca mobil
akan hilang dengan lebih mudah
g. Klakson
Fungsi klason sebagai alat komunikasi antar kendaraan. Lebih
dari itu, klakson merupakan salah satu fitur keselamatan, yang berguna
untuk meminimalkan potensi resiko berkendara
BAB 3

PROSES KERJA

A. ITEM-ITEM PEMERIKSAAN SERVICE BERKALA 20.000


KM
1. Periksa semua tali kipas;
2. Ganti oli mesin;
3. Ganti saringan oli;
4. Periksa cairan pendingin;
5. Periksa pipa-pipa gas buang dan dudukannya;
6. Periksa baterai;
7. Periksa saringan udara;
8. Periksa kandungan HC/CO dan asap gas buang saat idle;
9. Periksa pedal rem dan fungsi tuas rem parkir;
10. Periksa pedal kopling;
11. Periksa kanvas dan tromol rem;
12. Periksa pad-pad dan piringan rem;
13. Periksa minyak rem;
14. Periksa pipa dan selang-selang saluran minyak rem;
15. Perikss roda kemudi dan ssmbungannya;
16. Periksa ball joint dsn penutup debu;
17. Periksa suspensi depan dan belakang;
18. Periksa kondisi ban dan tekanan pompanya;
19. Rotasi ban dan balance;
20. Periksa lampu-lampu, klakson, penghapus dsn pembersih kaca depan;
21. Kencangkan baut-bsut pada chassis dan body
22. Periksa kecukupan isi cairan AC atau pendingin udara.
B. PROSEDUR/LANGKAH KERJA PEMERIKSAAN DAN
PERBAIKAN (MANUAL BOOK)
1. Perlengkapan Keselamatan Kerja

Ada beberapa perlengkapan keselamatan kerja untuk mencegah atau


mengurangi resiko ketika terjadi kecelakaan kerja antara lain :

a. Fender Cover, pasangkan fender cover pada kendaraan untuk


melindungi fender kendaraan dari goresan maupun kotoran.
b. Grill Cover, pasangkan grill cover untuk menutup bagian depan
kendaraan
c. Steerinng Cover, pasangkan steering cover pada roda kemudi agar
tidak kotor
d. Floor Cover, untuk melindungi lantai kendaraan bagian depan
e. Seat Cover, untuk melindungi tempat duduk bagian depan
f. Sepatu Safety, untuk melindungi kaki
g. Wearpack, sebagai pakaian kerja
h. Masker, sebagai pencegah kotoran untuk masuk ke hidung dan mulut.
i. Sarung Tangan, untuk melindungi tangan.
j. Helm Safety, sebagai pelindung kepala dari benturan.
2. Prosedur kerja
a. Pengecekan lampu-lampu

1) Lampu Kota

2) Lampu Kepala

3) Lampu Sein

4) Lampu Rem

5) Lampu Plat Nomor


b. Posisi lift 1
1) memasang bantalan lift dan menaikkan sampai posisi badan
terangkat tidak menyentuh permukaan.
2) memeriksa keamanan sebelum pengangkatan dengan cara
memegang bodi kendaraan dan menekan ke bawah dengan pelan
sambil menggoyangkan kendaraan.
3) jika aman menaikkan lift hingga roda setinggi lutut.
4) mengambil PKB di JPCB (Job Progress Control Board) dan
memindahkan chip ke start/finish, input jam mulaipada sistem
(clock on).
5) mempersiapkan tools troly oli dan kelengkapan stall.
6) melakukan pengambilan parts dan material.
7) meletakkan parts dan material di desk.
8) melakukan pemeriksaan nyala lampu-lampu.
9) melakukan pemeriksaan kondisi karet wiper.
10) menurunkan tuas rem parkir.
11) membuka kap mesin dan memasang fender cover dan grill cover.
12) melakukan pemeriksaan baterai menggunakan baterai checker
13) memeriksa air wiper dan air pada tabung reservoir radiator
(tambahkan jika kurang).
14) memeriksa air baterai (baterai jenis basah)
15) membersihkan filter udara
16) membersihkan ISC (Idle Speed Control)
17) memeriksa v-belt dan kebocoran radiator menggunakan RCT
(Radiator Cup Tester)
18) memeriksa minyak rem (tambahkan jika kurang)
c. Posisi lift 2
1) menaikkan lift hingga posisi ban setinggi dada.
2) memeriksa kaki kaki.
3) membuka roda dan meletakkan pada troly.
4) melakukan rotasi & balance.
5) memeriksa kebocoran shock absorber, selang fleksibel rem, dan
kebocoran pipa rem.
6) membuka caliper rem.
7) melepas Pad Kit lalu mengukur ketebalannya.
8) membersihkan pad kit lalu memasang kembali.
9) memasang kembali kaliper rem dan mengencangkan baut kaliper
sesuai spesifikasi.
10) membuka dan membersihkan drum brake.
11) membersihkan dan melumasi shoe kit malu mengukur ketebalan
brake shoe.
12) mengukur diameter shoe kit dan drum brake lalu menyetel rem
parkir hingga celah antara shoe kit dan drum brake sesuai dengan
spesifikasi Manual Repair.
13) memasang drum brake.
14) memasang roda yang telah di rotasi dan balance.
d. Posisi lift 3
1) menaikkan lift hingga posisi kendaraan berada di atas kepala.
2) mengatakan oil drain tepat di bawah baut pembuangan oli.
3) membuang oli dengan cara membuka baut pembuangan oli.
4) memasang baut pembuangan oli.
5) membuka oil filter lalu ganti.
6) mengencangkan baut baut yang berada di bagian bawah mobil
(understell)
e. Posisi lift 4
1) menurunkan lift hingga posisi kendaraan seperti posisi lift 1.
2) mengisi oli sesuai dengan spesifikasi kendaraan.
3) menarik tuas rem parkir.
4) menurunkan lift hingga bawah.
5) mengencangkan mur roda menggunakan kunci momen sesuai
dengan spesifikasi.
6) memeriksa tekanan angin pada roda (tambahkan jika kurang sesuai
spesifikasi mobil).
7) melakukan final cek.

3. Langkah pemeriksaan dan perbaikan

a. Periksa Tali Kipas

Gambar 3.1 Memeriksa tali kipas


(Sumber: Dokumentasi foto)

1) Siapkan spring scale dan penggaris.


2) Pasang fan belt pada pully.
3) Letakan ujung penggaris pada sisi fan belt.
4) Tarik fan belt menggunakan spring scale dengan tekanan 10 kg.
5) Baca defleksi fan belt pada penggaris (Standard Definisi :7-11 mm).
6) Jika kurang atau lebih, maka setel dengan menggerakan alternator
keatas atau kebawah, setelah selesai kencangkan kembali alternator.

b. Ganti Oli Mesin


a) Kapasitas Oli
Gambar 3.2 Memeriksa kapasitas oli
(Sumber: Dokumentasi foto)

1) Buka stik oli dan bersihkan.


2) Panaskan mesin, matikan mesin dan tunggu selama 5 menit.
3) Buka stick Oli, periksa level oli harus berada di antara tanda
low dan full pada dipstick.
4) Jika level oli low, periksa terhadap kebocoran dan tambahkan
oli sampai mencapai tanda level full.
PERHATIAN: Jangan mengisi oli mesin sampai di atas level
tanda full.

b) Kualitas oli

1) Buka stick oli, lihat secara visual bila oli tidak berwarna dan
kekentalan oli rasakan menggunakan tangan. Oli tidak boleh
berubah warna dan encer.
2) Buka tutup oli dan lihat secara visual.

c) Mengeluarkan oli

Gambar 3.3 Mengeluarkan oli


(Sumber: https://s3-ap-southeast-1.amazonaws.com/mobilkamu/artikel/images/cara-ganti-
olimobil/membuang-oli-mesin.jpg)
1) Siapkan wadah penampung oli/oil drain.
2) Buang oli dengan membuka baut pengikat oli menggunakan
kunci ring 14.
3) Setelah oli sudah terbuang maka pasangkan kembali dan.
kencangkan kembali baut pengikat oli. Pastikan baut
terpasang tidak terlalu kendor maupun terlalu kencang.
MOMEN: 38 N/m ( 382 kgf/cm)
4) Buka penutup oli, masukkan oli mesin sesuai standard mobil.
5) Setelah selesai, pasang kembali penutup oli.
d) Mengganti Oli Baru

Gambar 3.4 Ganti Oli Mesin

(Sumber : Dokumentasi Foto)

c. Ganti saringan oli/Filter oli

Gambar 3.5 Ganti filter oli


(Sumber: https://img.cintamobil.com/2020/08/11/ZXn5Pos1/biaya-ganti-oli-mobil-3-94c7.jpeg \
Dokumentasi Foto)
1) Siapkan oil drain, SST filter oli dan filter oli baru.
2) Lalu kendurkan saringan oli dengan SST filter oli, putar berlawanan
arah jam dan lepaskan Filter oli.
3) Setelah itu, bersihkan dudukan filter oli.
4) Lalu pasangkan filter oli baru, putar terlebih dahulu menggunakan
tangan hingga menyentuh permukaan dudukan.
5) Kemudian kencangkan menggunakan SST filter oli.

4. Periksa Cairan Sistem Pendingin


a) Level cairan pendingin mesin pada reservoir tank

Gambar 3.6 Level cairan pendingin


(Sumber: Dokumentasi foto)

Periksa apakah level cairan pendingin mesin berada di antara


garis Low dan Full saat mesin dingin, jika level cairan pendingin
rendah, periksa terhadap kebocoran dan tambahkan MITSUBISHI
LONG LIFE COOLANT atau merek COOLANT lainnya sampai
garis Full.
b) Kualitas cairan pendingin mesin
1) Buka tutup reservoir radiator.
2) Periksa apakah terdapat deposit karat yang berlebihan atau
kerak disekeliling radiator cap atau lubang pengisi radiator
Juga, cairan pendingin mesin harus bebas dari oli. Bila kotor
berlebihan bersihkan saluran cairan pendingin dan ganti cairan
pendingin.
3) Pasang tutup reservoir radiator.
c) Periksa selang-selang sistem pendingin
1) Periksa kekerasan selang, menggunakan tangan.
2) Periksa kebocoran pada selang.
5. Periksa Baterai
a) Kotak baterai

Gambar 3.7 Kotak baterai


(Sumber: Dokumentasi foto)
Periksa secara visual apabila ada keretakan atau kebocoran.

b) Berat Jenis Baterai

Gambar 3.8 Pengukuran berat jenis baterai


(Sumber: http://4.bp.blogspot.com/-7V71WcHHet8/UIz-xJ_L4iI/AAAAAAAAAQc/5ygRroRKb-
4/s1600/HIDROMETER.jpg)

Berat jenis baterai diukur menggunakan hydrometer.


Berat jenis standard: 1,25-1,27 kg/liter
c) Kualitas Tegangan Baterai
Gambar 3.9 Pengukuran tegangan baterai
(Sumber: https://otomotifmobil.com/wp-content/uploads/2014/12/gambar-cara-mengukur-
teganganaki-mobil.jpg)

Tegangan baterai diukur menggunakan Battery checker.


Tegangan standard: 12 volt.
d) Tutup baterai
Periksa lubang ventilasi pada tutup baterai, apabila ada yang
tersumbat.
e) Periksa terminal-terminal
Periksa apabila ada karat dan kabel-kabel baterai yang kendur.
f) Sel-sel
Periksa secara visual apabila air baterai kurang dari batas
minimal, tambahkan air baterai menggunakan cairan khusus isi
ulang baterai hingga diantara batas minimal dan maksimal.

6. Periksa Saringan Udara

Gambar 3.10 Item Filter Udara


(Sumber: Dokumentasi foto)
1) Buka penutup filter udara.
2) Periksa elemen filter udara terhadap adanya debu, partikel-partikel
yang tersumbat atau sobek.
3) Semprotkan angin menggunakan air gun dari sisi dalam elemen filter
udara.
4) Bersihkan juga bagian dalam kotak filter udara.
5) Pasang kembali filter uadara dan tutup, pastikan penguncinya sudah
terkunci.

7. Periksa pedal rem dan fungsi rem parkir


a) Tinggi pedal
Periksa ketinggian pedal dengan menggunakan penggaris.
Setel tinggi pedal apabila tidak sesuai dengan rentang yang
ditentukan.
b) Free play pedal rem

Gambar 3.11 Gerak bebas pedal rem


(Sumber: https://myjimny.files.wordpress.com/2012/08/setelrem2.jpg)

1) Tekan pedal beberapa kali sampai tidak ada vakum tertinggal


didalam booster. Kemudian bebaskan pedal.
2) Tekan pedal hingga hambatan mulai terasa.
3) Periksa free play pedal dengan mengukur jarak antara posisi
dalam step sebelumnya dan posisi pembebasan pedal. Free
play pedal: 1.0 - 6.0mm (0.0394 - 0.236 in.) Jika free play
pedal tidak sesuai spesifikasi, periksa celah switch pada step
berikutnya. Jika free play tidak sesuai spesifikasi, lanjutkan ke
prosedur "Pemeriksaan jarak cadangan pedal rem".
c) Periksa celah switch
Gambar 3.12 Celah Switch rem
(Sumber: https://4.bp.blogspot.com/-
dX5kFRAYyPI/VtgzlEsOrsI/AAAAAAAAAME/NuUnbRYcm-U/s1600/5.jpg)

Celah stop light switch berkisar: 1.5 – 2.5mm


Jika celah tidak sesuai spesifikasi, setel celah dan periksa kembali
free play pedal.
Jika celah tidak sesuai spesifikasi, lanjutkan ke prosedur
“pemeriksaan jarak candangan pedal rem”.
d) Jarak cadangan pedal rem
1) Bebaskan tuas rem parkir. Hidupkan mesin.
2) Tekan pedal dan periksa jarak candangan pedal. Tekan pedal
dengan gaya 490 N (50 kgf, 110 lbf) Ukur jarak antara pedal
dan dash panel.

8. Periksa Pedal Kopling


a) Tinggi pedal
Periksa apakah tinggi pedal kopling berada pada nilai standart.
Apabila tidak, setel tinggi pedal.
b) Gerak bebas/free play pedal

Gambar 3.13 Gerak bebas kopling


(Sumber: https://otomotif.web.id/image/11.5.jpg)
Free play atau jarak bebas adalah jarak pedal kopling tidak
bermain ketika ditekan. Ketinggian jarak bebas ini normalnya
berkisar 15-25mm (1,5-2,5cm).
Cara mengukurnya yaitu dengan menekan dengan lembut pedal
kopling dengan menggunakan jari tangan sampai adanya terasa
sedikit tahanan, itulah yang dinamakan jarak bebas atau free play.

9. Periksa Pad-Pad dan Piringan Rem


1) Angkat mobil menggunakan dongkrak, lalu tahan menggunakan
jack stand.
2) Buka mur roda dengan Impact Gun dan kunci sock 21, lalu buka
roda.
3) Buka baut caliper rem menggunakan kunci ring 14, kemudian buka
caliper rem.
4) Lepas kedua pad rem.
5) Bersihkan kanvas menggunakan hamplas kasar (grit 180) secara
merata.
6) Gunakan penggaris untuk ukur tebal pad kit.

Gambar 3.14 Mengukur tebal pad kit


(Sumber:https://tse2.mm.bing.net/th?id=OIP.DRB4WuzTKPu5OaxsrVeeNQAAAA&pid=Api&P=0
&w=319&h=165)

Tabel 3.1 Standard tebal pad kit


Tebal Standard 6.0 mm

Ketebalan minimum 2.0 mm


(Sumber:https://tse2.mm.bing.net/th?id=OIP.DRB4WuzTKPu5OaxsrVeeNQAAAA&pid=Api&P=0
&w=319&h=165)

1) Gunakan Micrometer untuk ukur tebal disc brake.


Gambar 3.15 Mengukur tebal disc brake
(Sumber: https://mediasharingku.my.id/wp-content/uploads/2020/06/7.png)

Tabel 3.2 Standard disc brake


Tebal Standard 28.0 mm

Ketebalan minimum 26.0 mm

2) Menggunakan Dial gauge, ukur run out (keolengan) disc 10mm


dari pinggir terluar disc.

Gambar 3.16 Mengukur keolengan disc brake


(Sumber: https://www.2carpros.com/forum/automotive_pictures/261618_Graphic2_72.jpg)

Run out disc maksimum: 0.05mm


3) Pastikan slide pin caliper mampu bergeser dengan mudah.
4) Periksa cylinder bore dan piston tidak ada korosi ataupun goresan.
Bila perlu, ganti disc brake cylinder dan disc brake piston.
5) Setelah semua selesai, pasang kembali pad kit, tutup caliper,
pasang dan kencangkan baut nya. Pasang kembali roda serta mur
nya.

10. Periksa Kanvas dan Tromol Rem


1) Pastikan rem parkir telah bebas. Kemudian buka tromol rem.
2) Ukur diameter dalam tromol rem menggunakan jangka sorong.
Bila diameter nya melebihi batas maksimum, ganti tromol rem.

Gambar 3.17 Mengukur diameter tromol


(Sumber:https://tse2.mm.bing.net/th?id=OIP.7WRPQLc8eLS0a8v280YjjgAAAA&pid=Api&P=0&
w=185&h=154)

Tabel 3.3 Standard diameter tromol


Standard diameter dalam 254.0 mm

Maksimum diameter dalam 256.0 mm

3) Ukur ketebalan lining sepatu rem menggunakan penggaris. Bila


tebal lining kurang dari nilai minimum, ganti sepatu rem. Tak lupa
bersihkan juga sepatu rem menggunakan hamplas kasar (Grit 180).

Gambar 3.18 Mengukur ketebalan linimh shoe kit


(Sumber: https://mediasharingku.my.id/wp-content/uploads/2020/06/28.png)

Tabel 3.4 Standard lining shoe kit


Tebal standard 5.1 mm

Tebal minimum 1.0 mm

11. Periksa Minyak Rem


Gambar 3.19 Memeriksa minyak rem
(Sumber: https://intersport.id/automotive/mengenal-lebih-dalam-master-rem)

1) Periksa permukaan minyak rem di dalam reservoir master silinder


apakah berada di garis MAX atau MIN. Apabila kurang dari garis
MIN, tambahkan minyak rem hingga garis MAX. (Permukaan
minyak rem menurun bila pad-pad rem atau pelapis sepatu rem
mengalami keausan)
2) Periksa permukaan minyak rem di dalam reservoir master silinder
apakah berada di garis MAX atau MIN. Apabila kurang dari garis
MIN, tambahkan minyak rem hingga garis MAX. (Permukaan
minyak rem menurun bila pad-pad rem atau pelapis sepatu rem
mengalami keausan).

12. Periksa Selang Saluran Minyak Rem

Gambar 3.20 Memeriksa selang saluran rem


(Sumber: https://wuling.id/id/blog/autotips/cara-kerja-fungsi-komponen-rem-cakram-mobil/)

Periksa terhadap kebocoran silinder master rem dan saluran rem.

13. Periksa Roda Kemudi dan Sambungannya


1) Gerakkan stir ke kanan dan ke kiri.
2) Pastikan tidak ada hal yang janggal pada sistem kemudi.
3) Lumasi bila perlu.

14. Periksa Sistem Suspensi


Gambar 3.21 Memeriksa sistem suspensi
(Sumber: https://3.bp.blogspot.com/-QlFfOXw-
o1E/WX59wVnCctI/AAAAAAAACE4/d8eimL6EbHYPJuC02FGYwlrDWRs3o7gSACLcBGAs/s200/m
4.png)

3) Periksa secara visual apakah ada yang janggal atau kebocoran pada
suspensi.
4) Pastikan tidak ada bunyi-bunyi pada supensi.

15. Periksa Kondisi Ban dan Tekanannya

Gambar 3.22 Memeriksa kondisi ban dan tekanannya


(Sumber: https://www.malukuonline.co.id/tips-memeriksa-tekanan-ban-mobil-terbaik/)

1) Periksa tapak dan dinding-dinding sisi ban terhadap keretakan,


potongan, atau kerusakan lain.
2) Periksa tapak dan dinding-dinding sisi ban terhadap adanya partikel-
partikel logam, batu-batu atau benda-benda asing lainnya yang
mungkin terjepit.
3) Periksa seluruh lingkaran ban terhadap keausan yang tidak merata
atau berundak.
4) Periksa tekanan angin.
5) Periksa terhadap kebocoran udara di sekitar katup/ban.
6) Periksa tepian dan piringan roda terhadap kerusakan, korosi,
perubahan bentuk, dan keausan.
16. Rotasi Ban dan Keseimbangan Ban

Gambar 3.23 Memeriksa Rotasi ban dan Keseimbangan ban


(Sumber: https://www.ngobrolyuk.com/index.php/2017/01/06/rotasi-ban-mobil-agar-lebih-awet-dantahan-
lama/& https://www.fleetmaintenance.com/in-the-bay/shopequipment/article/21014218/considerations-for-
truck-wheel-balancing)

Tujuan dari rotasi ban adalah untuk menjaga pola ban sama tinggi.
Hal ini terlihat jelas pada ban depan dimana tekanan ban dan roda yang
tidak seimbang dapat mengurangi daya tahan ban.

17. Periksa Lampu-lampu, klakson, Washer dan Wiper


a) Lampu – lampu

Gambar 3.24 Memeriksa lampu – lampu


(Sumber:https://www.blogger.com/blogin.g?blogspotURL=https%3A%2F%2Fautozs.blogspot.com
%2F2019%2F12%2Flampu-belakang-daihatsu-ayla.html&type=blog&bpli=1)

Dengan switch pengapian diputar ke ON, periksa apakah lampu


kendaraan (Lampu kepala, lampu kota, lampu sen/Hazard, lampu
rem, lampu kabut, lampu gigi mundur) menyala atau berkedip
dengan baik. Gunakan kaca spion untuk memeriksa lampu eksterior.
b) Klakson

Gambar 3.25 Memeriksa Klakson


(Sumber : Dokumentasi foto)

1) Periksa klakson dengan cara memastikan klakson berbunyi saat


pad klakson ditekan sepanjang area lingkaran roda kemudi.
2) Periksa bahwa volume dan nada suara tetap konstan.
c) Washer
1) Hidupkan mesin.
2) Periksa bahwa pembersih kaca menyemprot dengan tekanan
yang memadai. Bila kendaraan dilengkapi dengan fungsi
penghapus kaca yang terhubung dengan pembersih kaca,
periksa bahwa penghapus kaca bekerja secara bersamaan.
d) Wiper
1) Pengoperasian
Operasikan switch penghapus untuk memeriksa apakah setiap
fungsi penghapus bekerja dengan normal.
2) Posisi Berhenti
Periksa bahwa penghapus kaca secara otomatis berhenti pada
posisi berhentinya saat switch penghapus kaca di putar ke
posisi OFF.
3) Kondisi Penghapusan
Semprotkan fluida pembersih dan periksa bahwa penghapus
kaca tidak menunjukkan adanya masalah seperti jejak
penghapusan yang bergaris-garis dan penghapusan yang buruk.

18. Kencangkan Semua Mur dan Baut Pada Chassis dan Bodi

Gambar 3.26 Mengencangkan Baut dan Mur

(Sumber : Dokumentasi foto)

Periksa setiap baut dan mur yang ada pada chassis dan bodi (Seperti baut
caliper rem, Shock absorber, dan lain-lain). Cek setiap kekencangan baut
dan mur menggunakan kunci ring atau momen. Bila ada yang kendur
kencangkan sesuai spesifikasi.
A. HASIL PEMERIKSAAN

Nama dan Gambar Job Hasil Standar Kesimpulan


Pemeriksaan
(Pengukuran)
Sistem Penerangan depan Menyala Pastikan Kondisi dari Klakson, Head
dan klakson keadaan lamp, lampu Sein & Hazard,
lampu tidak Fog lamp, dan lampu Flash
redup/mati, masih berfungsi dengan
swtich dan baik.
klakson
masih bagus.
Sistem Penerangan Menyala Pastikan Kondisi dari lampu rem,
Belakang keadaan lampu mundur, lampu Sein
lampu tidak & Hazard, dan lampu tail
redup/mati masih berfungsi dengan
dan switch baik.
masih bagus.
Wiper Dan Washer Masih Berfungsi Switch dan Masih layak pakai karena
dan washer tidak wiper harus wiper masih berfungsi
tersumbat. dalam dengan normal dan washer
kondisi tidak tersumbat.
bagus.
Pemeriksaan (Tegangan) 12,90 Volt, 12 volt, Masih layak digunakan
Baterai terminal dalam terminal dan karena masih di atas
kondisi baik dan elektrolit minimum standar
elektrolit masih harus dalam pengukuran dan kondisi
dalam batas kondisi yang fisik baterai masih dalam
yang cukup. baik. kondisi yang bagus.
Air Filter Karena kondisi Saringan Cukup dibersihkan dengan
baik dan kotor udara harus menggunakan air gun.
yang wajar maka bersih dan
hanya bersihkan tidak sobek.
saringan udara.
Oli Mesin Diganti saat Diganti setiap Oli mesin diganti karena
20.000 km. 5.000 km. telah mencapai kelipatan
10.000 km.
Oil Filter Ganti saat Diganti setiap Oil filter diganti karena
20.000 km. 10.000 km. telah mencapai kelipatan
10.000 km.
Minyak Rem Masih bersih dan Diganti Masih layak pakai karena
masih di batas ketika minyak rem tersebut masih
MAX. kondisi bersih dan masih di batas
minyak sudah MAX.
kotor dan
kurang dari
batas MAX.
Sistem Pendingin Tekanan tetap Naikkan Tekanan tetap sama pada
sama. tekanan 118 kpa berarti tidak terjadi
sampai 118 kebocoran pada sistem
kpa. pendingin.
Air washer Air washer Harus Perlu diisi ulang dengan air
dalam keadaan dibersihkan gunakan air khusus washer
kosong. dan harus di bila perlu.
pas di tanda
full.
Kandungan CO/HC dan CO dan HC CO > 1.5% Masih layak pakai karena
Asap Buang Saat Idle masih termasuk HC > 200 CO/HC masih masuk dalam
dalam standar. ppm. standar.
Van Belt Masih bagus Tidak retak Masih bagus dan layak
(tidak ada kereta dan kendor pakai.
kan). apabila
kantor harap
setel kembali
penyetelan
tari kipas
atau v- belt.
Kencangkan Mur dan Mur dan baut Momen pada Kencangkan mur dan baut
Baut pada Chassis dan tidak ada yang mur absorber pada shock absorber,
Body kendor. belakang 800 caliper, dan sambungan-
kg per sambungan chassis lainnya.
moment pada
baut kaliper
200 kg/m.
Pipa dan Selang Minyak Masih bagus( Tidak Masih bagus dan layak
Rem tidak ada terdapat pakai.
kebocoran). kebocoran.
Roda Kemudi dan Masih dalam Dapat dilihat Masih bagus dan layak
Sambungannya kondisi yang secara visual. pakai.
baik.
Kaki-Kaki Masih dalam Harus bersih Masih layak pakai karena
kondisi yang dan tidak kondisi ball joint dan
baik. goyang/ penutup debu tidak goyang
getar. atau getar dan kondisi
suspensi dan absorber tidak
bocor.
Ketebalan Pad Kit 5 mm. Minimum 2 Kanvas rem masih layak
mm. digunakan karena masih di
atas standar pengukuran.
Ketebalan Brake Shoe 3 mm. Minimum 1 Masih layak digunakan
mm. karena sepatu rem masih
diatas minimum standar
pengukuran.
Tekanan Ban Depan 28 psi, Depan 33 Ban tersebut perlu ditambah
belakang 30 psi. PSI, belakang angin karena tekanan masih
36 PSI. di bawah standar.
BAB 4

PENUTUP

A. Kesimpulan
Praktek kerja industri merupakan program sekolah yang harus
dilakukan oleh seluruh siswa/i SMK (Sekolah Menengah Kejuruan). Dengan
kegiatan ini dimaksud supaya kita lebih menatap lagi pendidikan kita, terutama
praktik yang kita dapatkan. Di samping itu juga dengan adanya praktek kerja
industri ini siswa dapat memperoleh gambaran secara langsung pada situasi
pekerjaan di perusahaan dan serta menerima kesempatan kepada siswa untuk
melatih kerja secara langsung dan disiplin kerja yang tinggi agar kelak di
kemudian hari dapat beradaptasi dengan baik. Disamping itu juga semoga
kelak dapat menjadi tenaga kerja yang handal.
Serta lakukanlah servis berkala sesuai dengan buku servis di bengkel
resmi agar mobil selalu dalam kondisi prima dan mencegah hal-hal yang tidak
di inginkan. Dan utamakan keselamatan kerja dalam perawatan atau perbaikan
serta utamakan keselamatan berkendara.

B. Saran
b. Saran Untuk Sekolah
- Sekolah yang berstandar Nasional sebaiknya memiliki kelengkapan
alat dan bahan yang sesuai dengan perkembangan zaman.
- Pembagian jadwal kelas juga perlu di pertegas khususnya untuk kelas
binaan.
c. Saran Untuk Industri

- Mengaplikasikan filosofi (Rapih, Rajin, Rawat, Ringkas ,Resik)


dalam bekerja.
- Melakukan uji kompetensi kepada siswa yang telah selesai melakukan
PRAKERIN agar memudahkan dalam penilaian.
d. Saran Untuk Pembaca
- Selalu perhatikan jadwal Service berkala selanjutnya agar menjaga
kondisi kendaraan tetap Prima.
- Tetap menggunakan Prosedur Service Berkala Perusahaan.
- Jadikan Laporan ini sebagai Dasar dari Service Berkala.
-

Anda mungkin juga menyukai