Anda di halaman 1dari 24

Laporan Prakerin Otomotif Lengkap

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI


PT BUDI JAYA MOBILINDO
JL. Cimanuk no. 303 Tlp/Fax (0262)232505/232808 GARUT
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mengikuti Sidang Prakerin
Tahun Ajaran 2014 2015

DISUSUN OLEH :
NAMA
NIS
KELAS

:
:
:

Arif Firmansyah
121310318
XII TKR 2

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA GARUT

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 GARUT


KELOMPOK TEKNOLOGI DAN INDUSTRI
Jalan Suherman No. 90 PO BOX 103 Telp. /Fax. 0262 233141 Garut
Email : smknegeri2garut@yahoo.co.id

KATA PENGANTAR
AssalamualaikumWr. Wb.
Alhamdulillahirabbilalamiin, segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat atas segala limpahan karunia ruang dan waktu sehingga penulis mampu
untuk menyelesaikan laporan praktik kerja industri di PT Budi Jaya Mobilindo dengan baik.
Penyusunan laporan praktik kerja Industri ini berdasarkan pengetahuan yang saya
peroleh selama melakukan prakerin di PT Budi Jaya Mobilindo serta berdasarkan keterangan
dari pembimbing dan para staf di lingkungan kerja yang dengan ikhlas telah memberikan
kontribusi bagi saya sehingga Laporan ini dapat terselesaikan.

Saya ucapkan terimakasih kepada:


1. Bapak Drs. H. Aban Suryana, MSi sebagai Kepala SMK Negeri 2 Garut
2. Bapak Drs.Gusti Gunawan S.Pd selaku ketua Pelaksana Prakerin
3. Bapak Nando Susanto S.Pd. sebagai ketua program Teknik Kendaraan Ringan.
4. Bapak Drs. Encep Mashur selaku pembimbing pra sidang.
5. Bapak Endjang Sudirman sebagai kepala bengkel PT Budi Jaya Mobilindo
6. Gaga Ridwan selaku Pembimbing Prakerin di PT Budi Jaya Mobilindo,
7. Pihak-pihak yang telah membantu saya dalam penyusunan laporan ini.
Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan saya
harap laporan ini dapat menambah wawasan serta pengetahuan bagi kita semua. Amiin.

Garut, 10 Oktober 2014

Penulis,

Arif Firmansyah

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya danmasyarakat. Salah ssatu usaha dalam
melaksanakan pendidikan adalah adanya sekolah, dan dalam hal ini adalah SMK.
Sekolah Menengah Kejuruan adalah sebuah Lembaga Pendidikan Menengah Atas, yang
memiliki kegiatan-kegiatan di bidang pendidikan yang mengarah kepada keterampilan dan
penguasaan ilmu pengetahuan di bidang kejuruan yang bertujuan agar siswa dapat memiliki
keterampilan dan keahlian untuk memasuki dunia usaha industri atau dunia kerja.
Maka dari itu, setiap Sekolah Menengah Kejuruan dianjurkan untuk melakukan Prektek
Kerja Industri ( PRAKERIN ) untuk memperkenalkan siswa pada dunia kerja yang nyata,
juga untuk mempersiapkan siswa agar dapat bersaing di dunia industri. Karena prakerin
merupakan salah satu bentuk emplementasi secara sistematis dan sinkron antara program

pendidikan di sekolah dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan
kerja secara langsung di dunia kerja untuk mencapai tingkat keahlian tertentu.
Dunia kerja yang sekarang tengah berkembang adalah dunia industri di
bidang otomotif seperti bidang jasa perbaikan, danperawatan ( servis ) pada kendaraan. Oleh
karena itu, siswa siswa lulusan Jurusan Teknik Kendaraan Ringan ( TKR ) di SMK
sangatlah dibutuhkan oleh dunia industri. Salah satu industri di bidang otomotif adalah PT
Budi Jaya Mobilindo .
PT Budi Jaya Mobilindo merupakan sebuah perusahaan dealer resmi TOYOTA yang
terletak di kabupaten Garut yang menggeluti bidang jasa perbaikan, servis, dan perawatan
pada kendaraan TOYOTA, juga menggeluti bidang perdagangan yang mendistribusikan
mobil mobil dengan merek dagang TOYOTA.Perusahaan ini hampir selalu menerima siswa
prakerin, karena sangat terkenal dikalangan masyarakat sekitar dan jumlah kendaraan
TOYOTA yang sangat banyak, sehingga pelanggan disana sering melebihi jumlah operator
yang melayani. Oleh karena itu PT Budi Jaya Mobilindo kadang kekurangan karyawan, dan
siswa prakerin merupakan salah satu solusi untuk menutupinya.
Saya memilih PT Budi Jaya Mobilindo untuk tempat prakerin karena selain tempatnya
yang masih terbilang dekat, banyak transportasi yang ada, juga tempatnya sangat cocok
untuk saya dalam mencari ilmu pengetahuan dibidang otomotif dan juga disana pekerjaannya
tidak menyeleweng dari kompetensi jurusan.
1.2. Tujuan Praktik Kerja Industri
1. Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas dan memiliki keahlian profesional dengan
tingkat pengetahuan dan keterampilan kerja sesuai dengan tuntutan lapangan kerja;
2. Dapat mengetahui perbedaan antara lingkungan Dunia Usaha/Industri dengan lingkungan
Sekolah;
3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas;
4. Memberikan pengalaman dan penghargaan terhadap siswa akanpengalaman kerja sebagai
bagian dari proses pendidikan;
5. Mampu untuk mengamalkan ilmu yang telah di dapat selama di bangku sekolah;
6. Memperoleh pengalaman bekerja langsung di tempat kerja sesuai kompetensi dasar
jurusan; dan
7. Memberikan kesempatan bagi masyarakat dunia industri untuk turut serta berpartisipasi aktif
memajukan pendidikan anak bangsa demi masa depan anak bangsa.
1.3. Manfaat Praktik Kerja Industri
1. Manfaat Bagi Siswa
Manfaat Praktik Kerja Industri bagi siswa yakni terbentuknya kemitraan
selama mengikuti program Praktek Kerja Industri itu sendiri, sehingga menjadi modal

peluang dimasa depan sebagai persiapan membangun karier dibidangnya.Selain itu juga
sebagai media penyalur ide, aspirasi, dan menunjukan prestasi pada perusahaan tempat
melaksanakan Praktek Kerja Industri.Manfaat yang bisa didapat juga sebagai pengenalan,
pemahaman, berbagai aspek suatu perusahaan, seperti: standar kerja, budaya perusahaan, dan
hal positif lainnya yang bermanfaat.
2. Manfaat Bagi Perusahaan
Manfaat Praktek Kerja Industri bagi perusahaan adalah terbentuknya jaringan antara
para siswa, sekolah, dan perusahaan untuk maju dan saling sinergis dengan tujuan institusi
masing-masing. Serta sebagai media pertukaran informasi dibidang teknologi dan aplikasi
keilmuan antara perusahaan sebagai pengguna teknologi dengan sekolah sebagai
pengembang studi ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Manfaat Bagi Sekolah
Manfaat Praktek Kerja Industri bagi sekolah adalah sebagai perwujudan program
keterkaitan dan kesepadanan antara sekolah dengan pihak industri. Juga sebagai umpan balik
penyempurnaan program Praktek Kerja Industri, sistem pembelajaran, menyelaraskan
kesepadanan dengan kebutuhan pemakai / pengguna lulusan dengan sistem pembelajaran di
Praktek Kerja Industri.Manfaat lainnya yakni sebagai bahan referensi bagi pihak sekolah
untuk menelaah efektivitas program pembelajaran yang dijalankan kepada siswa.
1.4.

Tujuan Penulisan Laporan

1. Untuk melatih kemampuan diri dalam memahami, menyimpulkan dan mengembangkan


pengetahuan yang didapat di dunia industri saat prakerin dalam bentuk laporan tertulis.
2. Untuk memperoleh pengalaman menyusun laporan sesuai dengan ketentuan.
3. Untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti sidang prakerin.
4. Bukti nyata bahwa siswa telah melaksanakan prakerin.
1.5.

Metode Yang Digunakan


Untuk menyusun laporan ini kami berusaha untuk mengumpulkan informasi profil
perusahaan atau instansi dan hal-hal yang berhubungan dengan Otomotif dan data-data yang
diperoleh dari hasil prakerin terhadap pembimbing dan staf karyawan, baik berupa informasi
suatu instansi maupun hal-hal yang berhubungan denganotomotif.

1.6. Landasan Hukum Praktek Kerja Industri


1. UU No.2 Tahun 1998
2. PP No. Tahun 1990
3. PP No.39 Tahun 1992

4. Keputusan Mendikbud No. 0490-U/1992


1.7.

1.8.
1.
2.
3.
1.9.

1.

Waktu dan Tempat Pelaksanaan Prakerin


Kegiatan prakerin ini di lakukan pada tanggal 1 Juli sampai tanggal 30 September
2014 yang bertempat di bengkel PT Budi Jaya Mobilindo yang beralamat di Jl. Cimanuk
nomor pedes Garut Jawa Barat.
Rumusan Masalah
Masalah masalah yang akan dibahas oleh penulis adalah :
Cara kerja dari sistem rem cakram dan sistem kopling mekanis pada kendaraan Toyota
Avanza.
Gangguan gangguan yang pada umumnya terjadi pada sistem rem cakram dan kopling.
Pekerjaan pekerjaan yang harus dilakukan pada saat men tune up mesin pada KM 30.000.
Sistematika Penulisan Laporan
Untuk sistematika penyusunan laporan prakerin ini, penulis deskripsikan berdasarkan
bagian-bagian, sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Meliputi latar belakang, tujuan, manfaat, metode penulisan,dasar hukum, waktu dan
tempat kegiatan, rumusan masalah dan sistematika penulisan laporan.

2. BAB II : KONDISI PERUSAHAAN


Meliputi profil perusahaan, sejarah singkat perusahaan, jabatan anggota perusahaan, tugas
dan wewenang masing masing bagian,dan fasilitas - fasilitas pendukung pada perusahaan..
3. BAB III : KAJIAN TEORI
Meliputi materi bahasan dan gangguan gangguan pada komponen.
4. BAB IV : HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
Meliputi kegiatan prakerin
5. BAB V : PENUTUP
Meliputi kesimpulan dan saran.

BAB II
KONDISI TEMPAT PRAKERIN
2.1.

2.2.

Profil perusahaan
Nama perusahaan

: PT. Budi Jaya Mobilindo

Berdiri
Alamat

: Tahun 1994
: Jln. Cimanuk no. 303 Garut

Kepala Cabang
Bidang usaha

: Anton
: Jasa servis dan dealer mobil Toyota

Nomor telepon
Fax
Sejarah Singkat Perusahaan

: (0262) 232505
: (0262) 232808

PT. Budi Jaya Mobilindo merupakan satu satunya delaerToyota di Kabupaten


Garut yang didirikan pada tahun 1994. Pada awalnya perusahaan ini bernama Setiabudi
Motor yang melayani perbaikan / servis mobil dari berbagai merk kendaraan. Pada saat
masih bernama Setiabudi Motor, perusahaan ini dipimpin oleh Bapak , dengan Kepala
bengkel yang bernama Bapak Haris.
Perusahaan ini pernah hampir mengalami kebangkrutan pada tahun 1998 yang
diakibatkan krisis moteter yang melanda Indonesia. Setelah krisis moteter berakhir,
perusahaan ini kembali bangkit dan pada akhirnya pada tahun 2004, perusahaan ini berganti
nama menjadi PT. Budi Jaya Mobilindo, yang merupakan dealer Toyota satu satunya di
Kabupaten Garut hingga saat ini.
Setelah berganti nama menjadi PT Budi Jaya Mobilindo, perusahaan ini dipimpin
oleh Bapak Anton hingga saat ini, tetapi kepala bengkelnya masih Bapak Haris. Hingga pada
awal tahun 2007, kepala bengkel diperusahaan ini digantikan oleh Bapak Endjang Sudirman,
hingga saat ini.
2.3.

2.4.

Bidang Usaha
PT Budi Jaya Mobilindo adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha jasa
perbaikan dan perawatan kendaraan Toyota, dan juga dalam bidang pendistribusian dan
perdagangan kendaraan Toyota.
Struktur Organisasi
Tabel nama nama anggota perusahaan
PT Budi Jaya Mobilindo beserta jabatannya
Jabatan
Nama
Kepala Cabang
Anton
Kepala Bengkel
Endjang Sudirman
Rudiana
Service Advistor
Agus Saeful
Kusnadi
Ajat Sudrajat
Foreman
Haris Sobari
Mekanik
Riki Harianto
Yayat Yanto

Pegawai Spare Parts

Sopian
Rifan Firmansyah
Dede
Derisman
Gaga Ridwan
Tri
Andri Hardiansyah
Ikbal
Andri
Jodi

2.5. Tugas masing masing bagian


1.

Tugas dan wewenang Kepala Cabang

Bertanggung
jawab penuh atas
segala
hal
yang
berhubungan
denganperusahaan, keuangan, staf dan mekanik serta penghubung antaraperusahaan dengan
perusahaan lain dalam urusan bisnis dan lain-lain.
2. Tugas dan wewenang kepala bengkel
Mengawasi dan memantau kerja dari para mekanik, penghubung antara pegawai dengan
pimpinan perusahaan dan menetapkan unit entry service ( Target Servis ).
3. Tugas dan wewenang service advistor
Melayani pelanggan yang akan melakukan transaksi servis dan perawatan kendaraan
sesuai Standard Service Transaction dalam rangka mencapai kepuasan pelanggan.
4. Tugas dan wewenang foreman
Mengatur , dan mengawasi pekerjaan para mekanik, membagikan perintah kerja yang telah
dirumuskan oleh service advistor kepada mekanik, dan membantu mekanik apabila terdapat
kesulitan dalam mengerjakan pekerjaannya.
5. Tugas dan wewenang mekanik
Melayani konsumen langsung dilapangan, dan juga memberi laporan tentang hal-hal yang
harus ada untuk pelayanan bagi para pelanggan.
6. Tugas dan wewenang pegawai spare part
Menyediakan spare part yang diperlukan oleh mekanik, serta melaporkan tentang kondisi,
dan jumlah spare part yang tersedia.
2.6.

Fasilitas fasilitas Pendukung di Bengkel PT Budi Jaya Mobilindo


Fasilitas pendukung di bengkel PT Budi Jaya Mobilindo antara lain :

a. 1 unit mobil THS ( Toyota Home Service ).


b. LED TV dan AC di ruang tunggu konsumen.
c. 1 unit playstation 2 di ruang istirahat mekanik.
d. 3 unit personal komputer di ruang service advistor.

e. 1 unit personal komputer di ruang kepala bengkel.


f. Peralatan SST yang cukup lengkap.
g. Tersedianya layanan EM ( Express Maintenance ).
h. Tersedianya 4 lift stall.

BAB III
KAJIAN TEORITIS
3.1.

Sistem Rem Cakram


Rem berfungsi untuk :
a. Mengurangi kecepatan (memperlambat) dan menghentikan kendaraan.
b. Memungkinkan parkir pada tempat yang menurun.
c. Sebagai alat pengaman dan menjamin pengendaraan yang aman.

Rem cakram (disc brake) terdiri dari cakram ( brake disc ) yang terbuat dari besi tuang
yang berputar dengan roda, dan brake pads yang berfungsi untuk mendorong dan menjepit
cakram. Daya pengereman dihasilkan karena gesekan antara brake pads dan brake disc.
Rem cakram memiliki beberapa keuntungan dan kerugian :
Keuntungan :
Radiasi panas baik.
Bila terkena air lebih cepat kering.
Konstruksi sederhana.
Mudah dalam perawatan serta penggantian pad.
Kerugian :
Self energizing effect kecil.
Membutuhkan tekanan hidraulis yang besar.
Pad lebih cepat aus.

A. Komponen komponen Rem Cakram


1. Cakram ( Brake Disc )
Disc rotor terbuat dari besi tuang dalam bentuk solid (biasa) dan berlubang-lubang untuk
ventilasi. Tipe ventilasi digunakan untuk menjamin pendinginan yang baik karena tipe ini
dapat mensirkulasikan udara dengan baik untuk mencegah terjadinya fading (koefisien gesek
berkurang), sehingga tipe ini banyak digunakan pada kendaraan.

2. Pad Rem ( Brake Pads )


Pad (disc pad) terbuat dari campuran metallic fiber dan serbuk besi, yang disebut semimetallic disc pad. Pada pad diberi celah untuk menunjukk an tebal batas pad yang diijinkan
(mempermudah pemeriksaan).
Pada beberapa pad terdapat anti - squel shim yang berfungsi untuk mencegah bunyi saat
pengereman, dan pad wear indicator untuk menginformasikan keausan pad yang sudah tipis.

3. Kaliper Rem ( Brake Caliper )


Kaliper Rem ( Brake Caliper ), berfungsi sebagai tempat komponen komponen rem
cakram. Pada kaliper rem terdapat piston yang berfungsi untuk mendorong pad rem, sehingga
pad rem dapat menjepit cakram dan bleeder plug yang berfungsi untuk membuang udara pada
sistem rem.
Kaliper rem terdiri dari 2 tipe, yaitu :
a. Fixed Caliper
Pada caliper tipe ini, terdiri dari 2 buah piston pada sisi kanan dan sisi kiri caliper. Daya
pegereman didapatkan bila pad ditekan piston secara hidraulis pada kedua sisi brake disc.
Pada kendaraan Toyota, tipe ini digunakan pada Toyota Fortuner dan Hilux.

b. Floating Caliper
Pada brake caliper tipe ini terdapat 1 piston yang digunakan untuk mendorong brake
pads. Tekanan hidraulis dari master cylinder mendorong piston (A) dan selanjutnya menekan
disc. Pada saat yang sama tekanan hidraulis menekan sisi pad (B) menyebabkan caliper
bergerak ke kanan dan menjepit ca kram dan terjadilah pengereman.
Pada kendaraan Toyota, tipe ini digunakan pada kendaraan penumpang seperti Avanza
dan Kijang Innova.

3.2. Tune Up
Tune up merupakan pekerjaan pemeriksaan, dan penyetelan secara berkala pada
mesin yang dilakukan seorang mekanik yang bertujuan untuk merekondisikan mesin agar
performanya dapat maksimal. Tune up harus selalu dilakukan pada kendaraan sehingga
kendaraan selalu siap bila digunakan kapanpun. Pekerjaan pekerjaan yang termasuk
pekerjaan tune up pada mesin mobil yaitu :
1. Pemeriksaan pada sistem pelumasan.
2. Pemeriksaan pada sistem pengapian.
3. Pembersihan saringan udara.
4. Pemeriksaan pada sistem bahan bakar.
5. Pemeriksaan pada sistem pendinginan.
A. Pemeriksaan pada sistem pelumasan.
Sistem pelumasan merupakan suatu sistem pada mesin yang berfungsi untuk
mensirkulasikan oli mesin supaya oli mesin dapat melumasi bagian bagian mesin yang
bergerak. Oli pelumas yang digunakan kekentannya harus sesuai dengan standar SAE
( Society of Automotive Enginery ) dan kualitasnya harus sesuai dengan standar API
( American Petroleum Institute ). Oli pelumas yang banyak digunakan pada kendaraan Toyota
pada umumnya digunakan oli mesin dengan standar SAE 15W 30 dan standar API SM.
Pekerjaan Tune Up yang harus digunakan pada sistem pelumasan mesin adalah :
1. Pemeriksaan kualitas ( mutu ) dan kekentalan oli mesin.
Pemeriksaan kualitas dilakukan secara visual dengan cara melihat warna oli mesin. Apabila
warna oli mesin telah menghitam, maka oli mesin tersebut terdapat banyak kotoran sehingga
oli mesin harus diganti. Pada kendaraan Toyota, penggantian oli mesin harus dilakukan tiap
5.000 KM.
2. Pemeriksaan kuantitas/kecukupan oli mesin.
Pemeriksaan kuantitas oli mesin pada oil pan dilakukan dengan menggunakan oil dip stick.
Jumlah minyak harus di garis F, jika minyak berada di bawah F maka minyak pelumas
harus ditambah.

3.

B.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Penggantian Oil Filter.


Oil filter pada mesin harus diganti secara rutin, sebab kotoran yang tertumpuk didalam oil
filter dapat menyumbat dan merusak oil filter, sehingga kinerja oil filter akan memburuk
dalam menyaring kotoran pada oli mesin. Pada kendaraan Toyota, oil filter harus diganti tiap
10.000 KM atau tiap ganti oli ke 2 dan kelipatannya.
Pemeriksaan pada Sistem Pengapian.
Sistem pengapian pada kendaraan berfungsi untuk menyediakan nyala api melalui busi
untuk membakar campuran udara - bahan bakar pada akhir langkah kompresi.
Pekerjaan tune up yang dilakukan adalah :
Pemeriksaan baterai.
Pemeriksaan busi.
Penyetelan platina dan sudut dwell ( pada mesin konvensional ).
Pemeriksaan kabel busi dan kabel tegangan tinggi.
Pemeriksaan vacuum dan governoor advancer ( pada mesin konvensional )
Pemeriksaan ignition coil.
Pemeriksaan timing pengapian.

1. Pemeriksaan baterai.
Pemeriksaan pada baterai terdiri dari pemeriksaan tegangan baterai, pemeriksaan
berat jenis elektrolit, dan pemeriksaan jumlah elektrolitnya pada baterai jenis basah.
Pemeriksaan tegangan baterai dilakukan dengan menggunakan AVO meter. Baterai
yang baik mempunyai tegangan normal sebesar 12 volt ( 2 volt tiap sel ), dan tegangan
pengisian baterai maksimal sebesar 14 volt.
Pemeriksaan berat jenis cairan elektrolit ( H 2SO4 ) baterai dilakukan dengan
menggunakan hidrometer. Semakin lama baterai digunakan, berat jenis H2SO4 pada cairan
elektrolit baterai semakin berkurang karena penguapan, sedangkan kandungan air pada cairan
elektrolit semakin bertambah. Bila hal tersebut terjadi pada baterai, maka baterai tidak dapat
menyimpan arus listrik dengan baik. Berat jenis cairan elektrolit baterai yang nomal ialah
1,25 1,27 pada suhu 200C. Pengukuran dilakukan dengan cara menghisap cairan elektrolit
baterai kedalam hidrometer dengan menekan rubber bulbnya, kemudian baca hasil
pengukuran pada float.

Kondisi elektrolit :
Berat jenis pada suhu 200 C
Lebih dari 1,30
1,25 1,27
1,10 1,21
Dibawah 1,10

Diagnosa
Sangat tinggi
Baik
Kurang
Sangat kurang

Koreksi
Tambahkan air suling
Strum accu
Strum accu

Pemeriksaan jumlah elektrolit baterai dilakukan secara visual dengan melihat


apakah ketinggian volume cairan elektrolit dibawah atau tepat pada garis upper level pada
baterai. Bila berada dibawah garis upper level, maka tambahkan air suling pada baterai
hingga ketingginnya tepat pada garis upper level.

2. Pemeriksaan Busi
Busi merupakan komponen pada sistem pengapian yang berfungsi untuk
memercikkan bunga api melalui elektroanya pada akhir langkah kompresi. Baik buruknya
kondisi busi akan mempengaruhi sempurna atau tidaknya suatu proses pembakaran pada
mesin.
Pemeriksaan busi dilakukan dengan melihat secara visual kondisi elektrodanya
,melakukan pembersihan ulir dan penyetelan gap / celah antara elektroda dan massa busi
menggunakan feeler gauge busi.
Elektroda busi yang masih baik bentuknya rata atau tidak cacat. Bila bentuknya tidak
rata seperti terpotong ( cacat ), maka elektroda busi tersebut sudah jelek dan harus diganti.
Penggantian busi juga dilakukan bila elektroda busi sudah hampir habis / terkikis.

Pembersihan bagian ulir busi dilakukan dengan menyikatnya menggunakan sikat busi
kemudian menyemprotnya dengan tekanan angin dari kompresor. Saat melakukan penyikatan
ulir busi, hati hati jangan sampai merusak bagian elektrodanya.
Penyetelan celah / gap antara elektroda dan massa busi dilakukan dengan
menggunakan feeler gauge busi. Pada kendaraan Toyota, gap busi Avanza ,Rush, Agya, Yaris,
Etios, Vios dan Kijang EFI yaitu 1,00 mm, Kijang Innova 1,10 mm, dan Kijang mesin
karburator yaitu 0,80 mm.

3. Penyetelan Celah Platina dan Sudut Dwell


Penyetelan celah platina dan sudut dwell hanya dilakukan pada mesin konvensional,
sedangkan pada mesin dengan sistem kontrol elektronik atau EFI tidak dilakukan sebab
mesin EFI tidak lagi menggunakan platina untuk menghubungkan dan memutuskan arus
listrik dari primer koil ke massa. Mesin EFI dilengkapi dengan igniter yang untuk
menyalakan percikan bunga api pada busi.
Platina pada mesin konvensional ditempatkan pada breaker plate distributor. Besar
nya celah platina di setel untuk mendapatkan sudut dwell yang tepat. Sudut dwell merupakan
sudut lamanya platina pada saat posisi celah platina tertutup. Sudut dwell harus distel hingga
ukurannya antara 460 580, tetapi sudut dwell yang baik ialah tepat pada 520. Pengukuran
sudut dwell menggunakan dwell angle tester atau tune up tester.

Besar kecilnya sudut dwell akan berbanding terbalik dengan besar kecilnya sudut
platina. Semakin besar sudut dwell, semakin kecil sudut platinanya, dan semakin kecil sudut
dwell, semakin besar sudut platinanya.
Langkah langkah penyetelan celah platina adalah sebagai berikut :
Posisikan rubbing blok pada nok distributor yang rata, tempatkan feller gauge pada diantara
rubbing blok atau pada kontak point.
Kendorkan baut platina dan atur celah sesuai dengan ukuran feller gauge.
Keraskan baut pengikat platina.
Dengan menggunakan dwell angel tester, periksa sudut dwell apakah sudut dwell sudah
sesuai dengan stadar atau tidak. Bila tidak sesuai, setel kembali celah platina hingga sudut
dwell tepat sesuai standar.

4. Pemeriksaan Kabel Busi dan Kabel Tegangan Tinggi


Kabel busi berfungsi untuk menghantarkan arus listrik tegangan tinggi dari
distributor ke busi, sedangkan kabel tegangan tinggi berfungsi untuk menghantarkan arus
listrik tegangan tinggi dari ignition koil ke distributor.
Cara pemeriksaannya dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Alat yang
digunakan untuk memeriksa tahanan kabel busi dan kabel tegangan tinggi adalah AVO meter.

Nilai tahanan kabel busi yang baik yaitu < 25 K.


5. Pemeriksaan Vacuum Advancer dan Governoor Advancer
Vacuum advancer pada sistem pengapian kovensional berfungsi untuk
memajukan timing pengapian berdasarkan besarnya kevakuman pada intake manifold,
dengan cara memajukan platina melawan putaran poros nok distributor untuk lebih cepat
membuka sehingga bunga api pada busi lebih cepat timbul. Pemajuan timing pengapian
terjadi bilamana beban mesin bertambah.

Pemeriksaan dapat dilakukan menggunakan vacuum tester atau dengan


menghisap selang pemasukan yang terhubung ke intake manifold. Pada saat dihisap, breaker
plate harus bergerak.

Governoor advancer merupakan salah satu komponen pada sistem pengapian


konvensional yang berfungsi untuk memajukan timing pengapian berdasarkan putaran mesin.
Pemajuan timing pengapian dilakukan dengan cara menggerakkan distributor cam lebih cepat
beberapa derajat dari putaran poros distributor, sehingga pembukaan platina akan terjadi lebih
cepat.
Pemeriksaan dilakukan dengan cara memutarkan rotor distributor berlawanan
dengan arah jarum jam. Apabila rotor dapat kembali ke posisinya semula setelah diputarkan,
berarti governoor advancer kondisinya masih baik, bila tidak berarti kondisinya sudah jelek
dan pegas governoor harus diganti.

6. Pemeriksaan Ignition Coil


Koil merupakan komponen pada sistem pengapian berfungsi untuk menaikkan
tegangan baterai dari 12 volt menjadi 5.000 25.000 volt untuk membangkitkan percikan api
pada busi.
Pengukuran tahanan ignition koil dilakukan untuk mengetahui besarnya
tahanan listrik pada kumparan primer dan sekunder koil. Alat yang digunakan pada proses
pengukuran tahanannya yaitu AVO meter. Spesifikasi tahanan primer koil yaitu 1,3 1,6 ,
sedangkan tahanan sekundernya 10,7 14,5 K.

7. Pemeriksaan Timing Pengapian


Timing pengapian adalah saat dimana busi memercikkan bunga api. Timing
pengapian merupakan awal proses pembakaran yang hasil akhirnya akan mendapatkan
tekanan pembakaran maksimal. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan alat timing
light. Kisaran timing pengapian saat selang vacuum advancer dilepas ialah 5 0 80menjelang
TMA.

C. Pembersihan Saringan Udara


Saringan udara merupakan bagian dari mesin yang berfungsi untuk memisahkan
kotoran dari udara yang akan masuk ke intake manifold. Bila kotoran tersebut tidak
dibersihkan, maka kotoran bersama sama udara akan masuk ke mesin dan mengotori mesin
dan menyebabkan mesin menjadi tersendat.
Pekerjaan ini dilakukan dengan menyemprotkan permukaan saringan udara dengan
tekanan angin dari kompresor hingga saringan udara bersih dari kotoran yang menempel.
D. Pemeriksaan Sistem Bahan Bakar
Sistem bahan bakar berfungsi untuk mensuplai bahan bakar ke mesin sesuai dengan
kebutuhan mesin. Jumlah bahan bakar yang di suplai ke mesin akan mempengaruhi baik
tidaknya suatu proses pembakaran pada mesin.
Pekerjaan pekerjaan tune up yang berkaitan dengan sistem bahan bakar antara lain :
1. Pembersihan fuel filter
Fuel Filter berfungsi untuk memisahkan kotoran dari bahan bakar. Pembersihan dilakukan
dengan menyemprotkan bagian dalam fuel filter dengan tekanan angin dari kompresor. Arah
penyemprotan dilakukan dari saluran masuk fuel filter.
2. Penyetelan campuran bahan bakar udara pada karburator

Penyetelan campuran bahan bakar udara pada karburator dilakukan untuk mendapatkan
campuran gas yang ideal sesuai dengan kebutuhan mesin. Penyetelan dilakukan dengan
memutar idle mixture adjusting screw pada karburator hingga mesin tidak mengeluarkan asap
yang berlebihan.

3. Penyetelan Putaran Idle


Putaran idle mesin ialah putaran pada mesin pada saat pedal gas tidak ditekan. Putaran idle
mesin harus distel sesuai dengan putaran idle yang di rekomendasikan manual book
kendaraan yang bersangkutan. Putaran idle di stel dengan memutar idle adjusting screw.
E. Pemeriksaan Sistem Pendingin
Pemeriksaan sistem pendingin dilakukan dengan memeriksa kecukupan air pendingin,
pemeriksaan tutup radiator, kebocoran radiator, dan selang selang cairan pendingin.

BAB IV
KEGIATAN PRAKTIK
1.
a.
b.
2.
a.
b.
c.
-

4.1. Mengganti Brake Pads Rem Cakram Depan


Alat dan Bahan
Alat
Kunci Roda
Kunci Ring
Dongkrak
Jackstand
Bahan
Brake pads baru
Stempet ( Grease )
Keselamatan Kerja
Keselamatan Alat
Gunakan alat alat kerja dengan benar dan hati hati, sesuai dengan SOP ( Standar
Oprational Procedure ).
Jangan sampai alat kerja berserakan di tempat kerja, segera bersihkan dan simpan alat kerja
ke caddy ( tempat kunci kunci ) setelah digunakan.
Keselamatan Bahan
Hindari kerusakan pada bahan kerja.
Pisahkan part part yang telah rusak dan yang masih bagus.
Jangan biarkan baut baut dan mur berserakan di tempat kerja.
Pasangkan fender cover, seat cover, steer cover, dan floor mat pada kendaraan.
Keselamatan manusia
Gunakan weapack yang sesuai dengan badan kita.

- Gunakan sarung tangan dan masker.


- Bekerjalah dengan benar dan hati hati.
3. Proses Kerja
1. Buka kap mesin.
2. Pasang fender cover pada bagian depan kendaraan.
3. Pasangkan seat cover pada jok supir.
4. Pasangkan floor mat di bawah jok.
5. Pasangkan steer cover pada steering wheel.
6. Tarik rem tangan, kemudian kendorkan mur roda depan menggunakan kunci roda.
7. Dongkrak bagian depan kendaraan.
8. Pasang jackstand pada bagian frame kendaraan.
9. Simpan kembali dongkrak ke ruang peralatan.
10. Lepaskan mur roda. Simpan mur roda diatas caddy atau pada wadah yang telah disediakan,
untuk mencegah agar mur tidak hilang.
11. Lepaskan roda depan kendaraan. Simpan roda pada tempat penyimpanan roda yang telah
disediakan.
12. Lepaskan baut sub pin caliper dengan menggunakan kunci ring. Simpan bautnya pada wadah
yang disediakan untuk mencegah baut tersebut hilang.
13. Buka caliper, dan lepaskan brake pads dari dudukan caliper. Simpan brake pads pada wadah
yang telah disediakan.
14. Sebelum melakukan penggantian brake pads, periksa terlebih dahulu keolengan Brake disc
dengan menggunakan dial indicator. Bila keolengannya melebihi limit, maka brake disc harus
di bubut atau di ganti. Bila brake disc masih baik, maka haluskan permukaan brake disc
menggunakan amplas.
15. Bersihkan permukaan brake disc, dan brake caliper dengan menyemprotkannya dengan
tekanan angin dari kompresor menggunakan air gun.
16. Sebelum melakukan pemasangan brake pads baru, pres caliper piston dengan bantuan brake
pads bekas dan kunci roda. Pengeppress-an piston ini bertujuan untuk menyesuaikan pad baru
dengan kaliper.
- Untuk rem cakram kanan, pasangkan brake pads sebelah kiri pada dudukan caliper.
Kemudian pasangkan baut baut pin kalipernya ( jangan dikencangkan ). Ungkit piston
dengan menggunakan kunci roda seperti gambar dibawah ini hingga piston beserta sil nya
masuk seluruhnya kedalam kaliper.
- Untuk rem cakram kiri, pasangkan brake pads sebelah kanan pada dudukan caliper.
Kemudian pasangkan baut baut pin kalipernya ( jangan dikencangkan ). Ungkit piston
kaliper dengan cara seperti pada gambar dibawah hingga piston beserta sil nya masuk ke
dalam kaliper.
17. Pasangkan brake pads pada dudukan caliper. Jangan tertukar antara brake pads bagian
dalam dan bagian luar. Brake pads bagian dalam terdapat bekas tekanan piston pada bagian
belakangnya. Karena brake pads ini diganti, maka setelah pemasangan brake pads, tekan
tekan pedal rem hingga pijakan pedal rem keras.
18. Tutup brake pads dengan brake caliper. Pasang dan kencangkan kembali baut sub pin
caliper pada caliper menggunakan kunci ring.
19. Pasangkan roda depan beserta mur-nya. Pres terlebih dahulu mur roda depan sebelum
kendaraan diturunkan untuk mencegah kerusakan pada roda pada saat kendaraan diturunkan.
20. Dongkrak bagian depan kendaraan. Lepaskan jackstand dari frame, lalu turunkan bagian
depan kendaraan dengan hati hati dengan menggunakan dongkrak.
21. Kencangkan mur roda depan dan belakang dengan menggunakan kunci momen. Momen
pengencangan mur roda adalah 12,0 Kg.m.

22. Periksa dan sesuaikan tekanan ban depan dan ban belakang menggunakan tire pressure
tester hingga sesuai standar.
Tekanan udara ban depan
=
30
Psi.
Tekanan udara ban belakang
=
32
Psi.
23. Lepaskan fender cover, steer cover, seat cover, dan floor mat dari kendaraan. Kemudian
tutup kabin mesin.
24. Lapor kepada foreman bahwa pekerjaan telah selesai.
4.2.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
1.
2.
1.
2.
3.
-

Tune Up Pada KM 30.000


Dalam hal ini, penulis akan membahas tentang pekerjaan pekerjaan tune up untuk
mesin Toyota Avanza pada KM 30.000. Pekerjaan pekerjaan yang dilakukan yaitu :
Pemeriksaan Busi
Mengganti filter oli mesin.
Mengganti Oli mesin.
Pembersihan saringan udara.
Pemeriksaan kecukupan cairan pendingin mesin.
Pemeriksaan baterai.
A.
Alat dan Bahan
Alat
1 set kunci yang terdapat pada caddy mekanik, yang terdiri dari kunci sock, handle, kunci
ring, kunci pas, obeng, palu, dan lain lain.
Lift Stall.
Air gun.
Corong oli.
Bak oli.
Battery tester.
Bahan
1 unit mobil Toyota Avanza
Oil Filter
Oli Mesin TGMO Semi Syntetic ( 4 liter )
B.
Keselamatan Kerja
Keselamatan manusia
Gunakan wearpack yang sesuai dengan badan kita untuk kenyamanan.
Gunakan masker dan sarung tangan.
Gunakan safety shoes untuk melindungi kaki.
Keselamatan alat
Gunakan alat alat kerja dengan benar dan hati hati untuk menghindari kerusakan pada
alat kerja.
Simpan kembali alat kerja setelah digunakan dalam caddy apabila telah selesai bekerja, bila
masih diperlukan simpan saja di atas caddy.
Keselamatan bahan
Hindari kerusakan pada bahan kerja.
Pisahkan bahan kerja yang dibutuhkan dengan bahan kerja yang rusak.
Hati hati dalam menangani bahan kerja.
Simpan baut baut dan mur mur yang dilepas pada wadah yang disediakan.

C.
Proses Pengerjaan
a. Persiapan sebelum bekerja :

1. Buka bagian kap mesin.


2. Pasangkan fender dan grill cover pada bagian fender dan grill kendaraan, untuk melindungi
kedua bagian bodi kendaraan tersebut dari kerusakan dan kotoran.
3. Pasangkan steer cover pada steering wheel ( roda kemudi ), pada floor mat pada bagian lantai
kendaraan, dan seat cover pada bagian jok supir.
b. Pemeriksaan Busi
i.
Pembongkaran :
1. Lepaskan selang yang terpasang pada box saringan udara, dengan mengendorkan bautnya
menggunakan rachet handle, sambungan pendek, dan kunci sock , lalu lepaskan selang
tersebut.
2. Lepaskan sensor THA, dan PIM serta selang pemasukannya dari box saringan udara.
3. Lepaskan box saringan udara dari mesin, dengan cara melepaskan baut bautnya terlebih
dahulu menggunakan rachet handle, sambungan pendek, dan kunci sock. Simpan box
saringan udara pada bagian rak bawah caddy.
4. Lepaskan ignition koil ( koil ini tipe stik koil ), dengan cara melepaskan bautnya
menggunakan rachet handle, sambungan pendek, dan kunci sock.
5. Lepaskan busi dari mesin, dengan menggunakan sliding, sambungan panjang, dan kunci busi.
ii.
Pemeriksaan busi :
6. Bersihkan bagian ulir dan ujung insulator busi menggunakan sikat busi dan
menyemprotkannya dengan tekanan angin kompresor menggunakan air gun. Hati hati
jangan sampai merusak electrode busi. Lalu setel celah businya menggunakan feeler gauge
busi. Celah busi TOYOTA Avanza yaitu 1,00 mm. Hati hati jangan sampai merusak
elektrode dan massa busi ketika menyetel celahnya.
iii.
Pemasangan :
7. Pasang kembali busi businya pada lubang busi. Alat yang digunakan adalah sliding,
sambungan panjang, dan kunci busi. Hati hati jangan sampai merusak busi ketika
mengencangkannya.
8. Pasang kembali ignition koil pada lubang busi, lalu kencangkan bautnya. Alat yang
digunakan adalah rachet handle, sambungan pendek, dan kunci sock. Hati hati jangan
sampai salah dalam memasang koil, pasang kembali masing masing koil pada busi sesuai
dengan urutannya pada saat melepas koil dari busi. Bila pemasangan koil tidak sesuai dengan
urutannya, pengapian tidak akan sesuai dengan Firing Order nya.
9. Pasang kembali box saringan udara pada mesin, dan kencangkan baut bautnya. Alat yang
digunakan adalah rachet handle, sambungan pendek, dan kunci sock.
10. Pasangkan sensor THA, dan MAP pada box saringan udara. Dan juga pasangkan selang
udara pada box saringan udara. Dengan cara :
- Pasangkan selang udara pada box saringan udara.
- Kencangkan baut pengikatnya, menggunakan rachet handle, beserta sambungan pendek dan
kunci sock.
c. Mengganti Oil Filter Mesin
1. Lepaskan oil filter dari dudukannya, menggunakan oil filter wrench. Putar berlawanan arah
jarum jam oil filternya untuk melepaskan oil filtyer dari dudukannya.
2. Bersihkan dudukan oil filter dari oli mesin.
3. Pasangkan oil filter baru pada dudukannya menggunakan tangan untuk pengerasan awalnya,
dan untuk pengerasan terakhir menggunakan oil filter wrench. Jangan terlalu kencang ketika
mengencangkan oil filter nya, sebab bila terlalu kencang dapat merusak seal oli pada oil
filter.
d. Mengganti Oli mesin
1. Persiapan pertama, siapkan wadah penampungan oli mesin bekas, sarung tangan dan lap
majun. Jangan lupa menggunakan helm.

2. Naikkan kendaraan dengan lift stall, dengan menekan tombol Up hingga ketinggiannya
diatas kepala kita. Tekan tombol Lock untuk mengunci lift stall.
3. Kendorkan drain plug oil pan menggunakan kunci ring.
4. Lepaskan drain plug dengan tangan. Hati hati dalam menurunkan oli mesin karena oli
mesin kadang kadang masih panas.
5. Tampung oli mesin pada wadah penampungan oli mesin bekas yang disediakan.
6. Setelah oli mesin dikeluarkan dari oil pan, tutup kembali drain hole oil pan dengan drain
plugnya. Kencangkan drain plug-nya menggunakan kunci ring.
7. Buang oli mesin bekas pada drum penampungan oli mesin bekas.
8. Turunkan kendaraan. Tekan tombol Lock kembali untuk meng unlock lift stall, lalu tekan
tombol Down untuk menurunkan kendaraan.
9. Buka tutup oli mesin, dengan menggunakan corong oli masukkan Oli Mesin TGMO semi
Syntetic sebanyak 3,5 liter.
10. Periksa kuantitas oli mesin pada oil pan mengunakan oil dip stick. Terdapat 2 garis pada oil
dip stick, yaitu garis atas dan garis bawah. Pastikan jumlah oli mesin yang terukur pada oil
dip stick berada di garis atas oil dip stick.
11. Hidupkan mesin selama kurang lebih 3 menit, kemudian matikan mesin.
12. Periksa kembali kuantitas oli mesin pada oil pan mengunakan oil dip stick. Pastikan jumlah
oli mesin yang terukur pada oil dip stick tetap berada di garis atas oil dip stick.
e. Pembersihan Saringan Udara Mesin.
Periksa saringan udara. Bila saringan udara kotor, semprotlah saringan udara dengan
tekanan angin dari kompresor menggunakan air gun untuk membersihkannya.
f. Pemeriksaan Cairan Pendingin Mesin.
Periksa air radiator pada recervoir tank nya. Pastikan permukaan air radiator berada tepat
pada garis full, bila tidak tambahkan air pada recervoir tank-nya hingga permukaan air
radiator tepat pada garis full.
g. Pemeriksaan Baterai.
Pemeriksaan baterai meliputi :
1. Pemeriksa kecukupan cairan elektrolit baterai. Pastikan bahwa cairan elektrolit baterai berada
pada garis upper level. Bila tidak, tambahkan air suling pada baterai.
2. Periksa kondisi baterai. Alat yang digunakan adalah battery tester. cara penggunaannya
adalah :

h.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

a.
Hubungkan kabel berwarna merah dengan terminal positif baterai, dan kabel
berwarna hitam dengan terminal negatifnya. Setelah battery tester terkoneksi dengan baterai,
tekan tombol enter.
b.
Battery tester akan meminta kita untuk memilih jenis baterai, pilih standar
bila jenis baterai yang digunakan adalah baterai standar. Kemudian tekan tombol enter.
c.
Battery tester akan meminta kita untuk memilih lokasi baterai ( battery
location ), pilih in vehicle. Kemudian tekan tombol enter.
d.
Battery tester akan meminta kita untuk memilih kode baterai yang digunakan.
Tekan kursor atas atau bawah hingga menemukan kode baterai yang cocok. Karena baterai
yang diperiksa jenisnya standar, maka pilih 34B19, lalu tekan tombol enter.
e.
Kemudian akan muncul tulisan Testing . Tunggu hingga tulisan tersebut
hilang. Setelah itu battery tester akan memberitahukan voltase atau tegangan baterai pada saat
mesin tidak dihidupkan. Kemudian tekan tombol enter ketika muncul kata Press enter to
start engine. Hal ini menandakan bahwa battery tester akan memeriksa kondisi baterai pada
saat engine di start.
f.
Hidupkan mesin. Perhatikan ukuran tegangan baterai pada saat mesin di start (
cranking result ). Setelah itu tekan tombol enter.
g.
Setelah menekan tombol enter, battery tester akan mengukur tegangan
pengisian baterai ( charging voltage ). Tegangan pengisian baterai maksimal harus 14 volt.
Kemudian tekan enter untuk mencetak ( printer ) hasil pemeriksaan baterai.
Penutupan
Periksa kembali hasil pekerjaan kita.
Periksa kekerasan mur roda menggunakan kunci momen. Momen standar pengencangan mur
roda yaitu 12 Kg.m.
Periksa dan setel tekanan udara ban depan dan ban belakang dengan tire pressure tester.
Pastikan bahwa tekanan udara ban depan 30 psi dan tekanan udara ban belakang 32 psi.
Lepaskan fender cover, seat cover, gril cover, dan floor mat dari kendaraan.
Tutup kabin mesin.
Lapor kepada foreman bahwa pekerjaan kita telah selesai. Foreman akan melakukan test
drive untuk memeriksa kondisi kendaraan.
Setelah test drive selesai dan foreman memastikan kondisi kendaraan setelah tune up baik,
kendaraan akan diserahkan kepada pelanggan.
Bereskan
kunci

kunci
kedalam
cady.

BAB V
PENUTUP
5.1.

Kesimpulan
Praktek kerja industri merupakan program sekolah yang harus dilakukan oleh seluruh
siswa / siswi SMK. Dengan kegiatan ini di maksud supaya kita lebih mantap lagi pendidikan
kita, terutam praktik yang diperoleh di samping itu juga dengan adanya praktek kerja industri
ini siswa dapat memperoleh gambaran sacara langsung pada situasi pekerjaan di perusahaan
dan serta menerima kesempatan kepada siswa untuk melatih kerja secara langsung dan
disiplin kerja yang tinggi agar kelak di kemudian hari tidak merasa canggung lagi. Disamping
itu juga mudah-mudahan nantinya dapat menjadi tenaga kerja yang handal

5.2. Saran
1. Sebaiknya pelaksanaan prakerin itu dilaksanakan pada waktu kelas XI sebab yang kami
rasakan adalah terlalu merepotkan apabila segala macam tes dan kewajiban yang harus kami
lakukan di tumpuk pada satu tahun ( kelas XII ), seperti pelaksanaan prakerin itu sendiri,
pembuatan laporan, sidang prakerin, ujikom, UN, US, belum lagi kami harus mengejar
ketertinggalan pelajaran untuk semester ini.
2. Pembimbingan selama waktu kegiatan prakerin haruslah merata dan sering dilaksanakan,
tidak hanya ke beberapa orang di instansi yang sama sedangkan yang lainnya tidak,juga
jangan hanya sekali karena akan ada rasa berbeda bila kami siswa prakerin diberi perhatian
lebih dan dibantu dalam mengatasi masalah-masalah yang kami hadapi di tempat pelaksanaan
prakerin.
3. Para pembimbing pra sidang seharusnya menyibukan diri dengan siswa prakerin karena saya
melihat banyak sekali yang kebingungan bagaimana menyusun laporan prakerin yang baik.
Kalaupun tidak, berilah penjelasan yang sejelas jelasnya tentang bagaimana cara pembuatan
laporan prakerin yang baik dan benar.
4. Pihak sekolah seharusnya lebih profesional dalam memilih instansi apa yang mencetak buku
jurnal prakerin karena kualitasnya yang sangat aneh dan desain yang sangat menjauhkan
nama sekolah kita sebagai sekolah percontohan. Lebih baik pendesainan buku jurnal tersebut
diserahkan atau di lombakan kepada siswa seluruh sekolah atau kepada kami siswa prakerin
khususnya jurusan Otomotif.

DAFTAR PUSTAKA
New Step 1 Training Manual Toyota
Training Centre Isuzu
Toyota Astra Motor Buku Servis Berkala Avanza

Anda mungkin juga menyukai