DISUSUN OLEH :
NAMA
NIS
KELAS
:
:
:
Arif Firmansyah
121310318
XII TKR 2
KATA PENGANTAR
AssalamualaikumWr. Wb.
Alhamdulillahirabbilalamiin, segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat atas segala limpahan karunia ruang dan waktu sehingga penulis mampu
untuk menyelesaikan laporan praktik kerja industri di PT Budi Jaya Mobilindo dengan baik.
Penyusunan laporan praktik kerja Industri ini berdasarkan pengetahuan yang saya
peroleh selama melakukan prakerin di PT Budi Jaya Mobilindo serta berdasarkan keterangan
dari pembimbing dan para staf di lingkungan kerja yang dengan ikhlas telah memberikan
kontribusi bagi saya sehingga Laporan ini dapat terselesaikan.
Penulis,
Arif Firmansyah
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya danmasyarakat. Salah ssatu usaha dalam
melaksanakan pendidikan adalah adanya sekolah, dan dalam hal ini adalah SMK.
Sekolah Menengah Kejuruan adalah sebuah Lembaga Pendidikan Menengah Atas, yang
memiliki kegiatan-kegiatan di bidang pendidikan yang mengarah kepada keterampilan dan
penguasaan ilmu pengetahuan di bidang kejuruan yang bertujuan agar siswa dapat memiliki
keterampilan dan keahlian untuk memasuki dunia usaha industri atau dunia kerja.
Maka dari itu, setiap Sekolah Menengah Kejuruan dianjurkan untuk melakukan Prektek
Kerja Industri ( PRAKERIN ) untuk memperkenalkan siswa pada dunia kerja yang nyata,
juga untuk mempersiapkan siswa agar dapat bersaing di dunia industri. Karena prakerin
merupakan salah satu bentuk emplementasi secara sistematis dan sinkron antara program
pendidikan di sekolah dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan
kerja secara langsung di dunia kerja untuk mencapai tingkat keahlian tertentu.
Dunia kerja yang sekarang tengah berkembang adalah dunia industri di
bidang otomotif seperti bidang jasa perbaikan, danperawatan ( servis ) pada kendaraan. Oleh
karena itu, siswa siswa lulusan Jurusan Teknik Kendaraan Ringan ( TKR ) di SMK
sangatlah dibutuhkan oleh dunia industri. Salah satu industri di bidang otomotif adalah PT
Budi Jaya Mobilindo .
PT Budi Jaya Mobilindo merupakan sebuah perusahaan dealer resmi TOYOTA yang
terletak di kabupaten Garut yang menggeluti bidang jasa perbaikan, servis, dan perawatan
pada kendaraan TOYOTA, juga menggeluti bidang perdagangan yang mendistribusikan
mobil mobil dengan merek dagang TOYOTA.Perusahaan ini hampir selalu menerima siswa
prakerin, karena sangat terkenal dikalangan masyarakat sekitar dan jumlah kendaraan
TOYOTA yang sangat banyak, sehingga pelanggan disana sering melebihi jumlah operator
yang melayani. Oleh karena itu PT Budi Jaya Mobilindo kadang kekurangan karyawan, dan
siswa prakerin merupakan salah satu solusi untuk menutupinya.
Saya memilih PT Budi Jaya Mobilindo untuk tempat prakerin karena selain tempatnya
yang masih terbilang dekat, banyak transportasi yang ada, juga tempatnya sangat cocok
untuk saya dalam mencari ilmu pengetahuan dibidang otomotif dan juga disana pekerjaannya
tidak menyeleweng dari kompetensi jurusan.
1.2. Tujuan Praktik Kerja Industri
1. Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas dan memiliki keahlian profesional dengan
tingkat pengetahuan dan keterampilan kerja sesuai dengan tuntutan lapangan kerja;
2. Dapat mengetahui perbedaan antara lingkungan Dunia Usaha/Industri dengan lingkungan
Sekolah;
3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas;
4. Memberikan pengalaman dan penghargaan terhadap siswa akanpengalaman kerja sebagai
bagian dari proses pendidikan;
5. Mampu untuk mengamalkan ilmu yang telah di dapat selama di bangku sekolah;
6. Memperoleh pengalaman bekerja langsung di tempat kerja sesuai kompetensi dasar
jurusan; dan
7. Memberikan kesempatan bagi masyarakat dunia industri untuk turut serta berpartisipasi aktif
memajukan pendidikan anak bangsa demi masa depan anak bangsa.
1.3. Manfaat Praktik Kerja Industri
1. Manfaat Bagi Siswa
Manfaat Praktik Kerja Industri bagi siswa yakni terbentuknya kemitraan
selama mengikuti program Praktek Kerja Industri itu sendiri, sehingga menjadi modal
peluang dimasa depan sebagai persiapan membangun karier dibidangnya.Selain itu juga
sebagai media penyalur ide, aspirasi, dan menunjukan prestasi pada perusahaan tempat
melaksanakan Praktek Kerja Industri.Manfaat yang bisa didapat juga sebagai pengenalan,
pemahaman, berbagai aspek suatu perusahaan, seperti: standar kerja, budaya perusahaan, dan
hal positif lainnya yang bermanfaat.
2. Manfaat Bagi Perusahaan
Manfaat Praktek Kerja Industri bagi perusahaan adalah terbentuknya jaringan antara
para siswa, sekolah, dan perusahaan untuk maju dan saling sinergis dengan tujuan institusi
masing-masing. Serta sebagai media pertukaran informasi dibidang teknologi dan aplikasi
keilmuan antara perusahaan sebagai pengguna teknologi dengan sekolah sebagai
pengembang studi ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Manfaat Bagi Sekolah
Manfaat Praktek Kerja Industri bagi sekolah adalah sebagai perwujudan program
keterkaitan dan kesepadanan antara sekolah dengan pihak industri. Juga sebagai umpan balik
penyempurnaan program Praktek Kerja Industri, sistem pembelajaran, menyelaraskan
kesepadanan dengan kebutuhan pemakai / pengguna lulusan dengan sistem pembelajaran di
Praktek Kerja Industri.Manfaat lainnya yakni sebagai bahan referensi bagi pihak sekolah
untuk menelaah efektivitas program pembelajaran yang dijalankan kepada siswa.
1.4.
1.8.
1.
2.
3.
1.9.
1.
BAB II
KONDISI TEMPAT PRAKERIN
2.1.
2.2.
Profil perusahaan
Nama perusahaan
Berdiri
Alamat
: Tahun 1994
: Jln. Cimanuk no. 303 Garut
Kepala Cabang
Bidang usaha
: Anton
: Jasa servis dan dealer mobil Toyota
Nomor telepon
Fax
Sejarah Singkat Perusahaan
: (0262) 232505
: (0262) 232808
2.4.
Bidang Usaha
PT Budi Jaya Mobilindo adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha jasa
perbaikan dan perawatan kendaraan Toyota, dan juga dalam bidang pendistribusian dan
perdagangan kendaraan Toyota.
Struktur Organisasi
Tabel nama nama anggota perusahaan
PT Budi Jaya Mobilindo beserta jabatannya
Jabatan
Nama
Kepala Cabang
Anton
Kepala Bengkel
Endjang Sudirman
Rudiana
Service Advistor
Agus Saeful
Kusnadi
Ajat Sudrajat
Foreman
Haris Sobari
Mekanik
Riki Harianto
Yayat Yanto
Sopian
Rifan Firmansyah
Dede
Derisman
Gaga Ridwan
Tri
Andri Hardiansyah
Ikbal
Andri
Jodi
Bertanggung
jawab penuh atas
segala
hal
yang
berhubungan
denganperusahaan, keuangan, staf dan mekanik serta penghubung antaraperusahaan dengan
perusahaan lain dalam urusan bisnis dan lain-lain.
2. Tugas dan wewenang kepala bengkel
Mengawasi dan memantau kerja dari para mekanik, penghubung antara pegawai dengan
pimpinan perusahaan dan menetapkan unit entry service ( Target Servis ).
3. Tugas dan wewenang service advistor
Melayani pelanggan yang akan melakukan transaksi servis dan perawatan kendaraan
sesuai Standard Service Transaction dalam rangka mencapai kepuasan pelanggan.
4. Tugas dan wewenang foreman
Mengatur , dan mengawasi pekerjaan para mekanik, membagikan perintah kerja yang telah
dirumuskan oleh service advistor kepada mekanik, dan membantu mekanik apabila terdapat
kesulitan dalam mengerjakan pekerjaannya.
5. Tugas dan wewenang mekanik
Melayani konsumen langsung dilapangan, dan juga memberi laporan tentang hal-hal yang
harus ada untuk pelayanan bagi para pelanggan.
6. Tugas dan wewenang pegawai spare part
Menyediakan spare part yang diperlukan oleh mekanik, serta melaporkan tentang kondisi,
dan jumlah spare part yang tersedia.
2.6.
BAB III
KAJIAN TEORITIS
3.1.
Rem cakram (disc brake) terdiri dari cakram ( brake disc ) yang terbuat dari besi tuang
yang berputar dengan roda, dan brake pads yang berfungsi untuk mendorong dan menjepit
cakram. Daya pengereman dihasilkan karena gesekan antara brake pads dan brake disc.
Rem cakram memiliki beberapa keuntungan dan kerugian :
Keuntungan :
Radiasi panas baik.
Bila terkena air lebih cepat kering.
Konstruksi sederhana.
Mudah dalam perawatan serta penggantian pad.
Kerugian :
Self energizing effect kecil.
Membutuhkan tekanan hidraulis yang besar.
Pad lebih cepat aus.
b. Floating Caliper
Pada brake caliper tipe ini terdapat 1 piston yang digunakan untuk mendorong brake
pads. Tekanan hidraulis dari master cylinder mendorong piston (A) dan selanjutnya menekan
disc. Pada saat yang sama tekanan hidraulis menekan sisi pad (B) menyebabkan caliper
bergerak ke kanan dan menjepit ca kram dan terjadilah pengereman.
Pada kendaraan Toyota, tipe ini digunakan pada kendaraan penumpang seperti Avanza
dan Kijang Innova.
3.2. Tune Up
Tune up merupakan pekerjaan pemeriksaan, dan penyetelan secara berkala pada
mesin yang dilakukan seorang mekanik yang bertujuan untuk merekondisikan mesin agar
performanya dapat maksimal. Tune up harus selalu dilakukan pada kendaraan sehingga
kendaraan selalu siap bila digunakan kapanpun. Pekerjaan pekerjaan yang termasuk
pekerjaan tune up pada mesin mobil yaitu :
1. Pemeriksaan pada sistem pelumasan.
2. Pemeriksaan pada sistem pengapian.
3. Pembersihan saringan udara.
4. Pemeriksaan pada sistem bahan bakar.
5. Pemeriksaan pada sistem pendinginan.
A. Pemeriksaan pada sistem pelumasan.
Sistem pelumasan merupakan suatu sistem pada mesin yang berfungsi untuk
mensirkulasikan oli mesin supaya oli mesin dapat melumasi bagian bagian mesin yang
bergerak. Oli pelumas yang digunakan kekentannya harus sesuai dengan standar SAE
( Society of Automotive Enginery ) dan kualitasnya harus sesuai dengan standar API
( American Petroleum Institute ). Oli pelumas yang banyak digunakan pada kendaraan Toyota
pada umumnya digunakan oli mesin dengan standar SAE 15W 30 dan standar API SM.
Pekerjaan Tune Up yang harus digunakan pada sistem pelumasan mesin adalah :
1. Pemeriksaan kualitas ( mutu ) dan kekentalan oli mesin.
Pemeriksaan kualitas dilakukan secara visual dengan cara melihat warna oli mesin. Apabila
warna oli mesin telah menghitam, maka oli mesin tersebut terdapat banyak kotoran sehingga
oli mesin harus diganti. Pada kendaraan Toyota, penggantian oli mesin harus dilakukan tiap
5.000 KM.
2. Pemeriksaan kuantitas/kecukupan oli mesin.
Pemeriksaan kuantitas oli mesin pada oil pan dilakukan dengan menggunakan oil dip stick.
Jumlah minyak harus di garis F, jika minyak berada di bawah F maka minyak pelumas
harus ditambah.
3.
B.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1. Pemeriksaan baterai.
Pemeriksaan pada baterai terdiri dari pemeriksaan tegangan baterai, pemeriksaan
berat jenis elektrolit, dan pemeriksaan jumlah elektrolitnya pada baterai jenis basah.
Pemeriksaan tegangan baterai dilakukan dengan menggunakan AVO meter. Baterai
yang baik mempunyai tegangan normal sebesar 12 volt ( 2 volt tiap sel ), dan tegangan
pengisian baterai maksimal sebesar 14 volt.
Pemeriksaan berat jenis cairan elektrolit ( H 2SO4 ) baterai dilakukan dengan
menggunakan hidrometer. Semakin lama baterai digunakan, berat jenis H2SO4 pada cairan
elektrolit baterai semakin berkurang karena penguapan, sedangkan kandungan air pada cairan
elektrolit semakin bertambah. Bila hal tersebut terjadi pada baterai, maka baterai tidak dapat
menyimpan arus listrik dengan baik. Berat jenis cairan elektrolit baterai yang nomal ialah
1,25 1,27 pada suhu 200C. Pengukuran dilakukan dengan cara menghisap cairan elektrolit
baterai kedalam hidrometer dengan menekan rubber bulbnya, kemudian baca hasil
pengukuran pada float.
Kondisi elektrolit :
Berat jenis pada suhu 200 C
Lebih dari 1,30
1,25 1,27
1,10 1,21
Dibawah 1,10
Diagnosa
Sangat tinggi
Baik
Kurang
Sangat kurang
Koreksi
Tambahkan air suling
Strum accu
Strum accu
2. Pemeriksaan Busi
Busi merupakan komponen pada sistem pengapian yang berfungsi untuk
memercikkan bunga api melalui elektroanya pada akhir langkah kompresi. Baik buruknya
kondisi busi akan mempengaruhi sempurna atau tidaknya suatu proses pembakaran pada
mesin.
Pemeriksaan busi dilakukan dengan melihat secara visual kondisi elektrodanya
,melakukan pembersihan ulir dan penyetelan gap / celah antara elektroda dan massa busi
menggunakan feeler gauge busi.
Elektroda busi yang masih baik bentuknya rata atau tidak cacat. Bila bentuknya tidak
rata seperti terpotong ( cacat ), maka elektroda busi tersebut sudah jelek dan harus diganti.
Penggantian busi juga dilakukan bila elektroda busi sudah hampir habis / terkikis.
Pembersihan bagian ulir busi dilakukan dengan menyikatnya menggunakan sikat busi
kemudian menyemprotnya dengan tekanan angin dari kompresor. Saat melakukan penyikatan
ulir busi, hati hati jangan sampai merusak bagian elektrodanya.
Penyetelan celah / gap antara elektroda dan massa busi dilakukan dengan
menggunakan feeler gauge busi. Pada kendaraan Toyota, gap busi Avanza ,Rush, Agya, Yaris,
Etios, Vios dan Kijang EFI yaitu 1,00 mm, Kijang Innova 1,10 mm, dan Kijang mesin
karburator yaitu 0,80 mm.
Besar kecilnya sudut dwell akan berbanding terbalik dengan besar kecilnya sudut
platina. Semakin besar sudut dwell, semakin kecil sudut platinanya, dan semakin kecil sudut
dwell, semakin besar sudut platinanya.
Langkah langkah penyetelan celah platina adalah sebagai berikut :
Posisikan rubbing blok pada nok distributor yang rata, tempatkan feller gauge pada diantara
rubbing blok atau pada kontak point.
Kendorkan baut platina dan atur celah sesuai dengan ukuran feller gauge.
Keraskan baut pengikat platina.
Dengan menggunakan dwell angel tester, periksa sudut dwell apakah sudut dwell sudah
sesuai dengan stadar atau tidak. Bila tidak sesuai, setel kembali celah platina hingga sudut
dwell tepat sesuai standar.
Penyetelan campuran bahan bakar udara pada karburator dilakukan untuk mendapatkan
campuran gas yang ideal sesuai dengan kebutuhan mesin. Penyetelan dilakukan dengan
memutar idle mixture adjusting screw pada karburator hingga mesin tidak mengeluarkan asap
yang berlebihan.
BAB IV
KEGIATAN PRAKTIK
1.
a.
b.
2.
a.
b.
c.
-
22. Periksa dan sesuaikan tekanan ban depan dan ban belakang menggunakan tire pressure
tester hingga sesuai standar.
Tekanan udara ban depan
=
30
Psi.
Tekanan udara ban belakang
=
32
Psi.
23. Lepaskan fender cover, steer cover, seat cover, dan floor mat dari kendaraan. Kemudian
tutup kabin mesin.
24. Lapor kepada foreman bahwa pekerjaan telah selesai.
4.2.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
1.
2.
1.
2.
3.
-
C.
Proses Pengerjaan
a. Persiapan sebelum bekerja :
2. Naikkan kendaraan dengan lift stall, dengan menekan tombol Up hingga ketinggiannya
diatas kepala kita. Tekan tombol Lock untuk mengunci lift stall.
3. Kendorkan drain plug oil pan menggunakan kunci ring.
4. Lepaskan drain plug dengan tangan. Hati hati dalam menurunkan oli mesin karena oli
mesin kadang kadang masih panas.
5. Tampung oli mesin pada wadah penampungan oli mesin bekas yang disediakan.
6. Setelah oli mesin dikeluarkan dari oil pan, tutup kembali drain hole oil pan dengan drain
plugnya. Kencangkan drain plug-nya menggunakan kunci ring.
7. Buang oli mesin bekas pada drum penampungan oli mesin bekas.
8. Turunkan kendaraan. Tekan tombol Lock kembali untuk meng unlock lift stall, lalu tekan
tombol Down untuk menurunkan kendaraan.
9. Buka tutup oli mesin, dengan menggunakan corong oli masukkan Oli Mesin TGMO semi
Syntetic sebanyak 3,5 liter.
10. Periksa kuantitas oli mesin pada oil pan mengunakan oil dip stick. Terdapat 2 garis pada oil
dip stick, yaitu garis atas dan garis bawah. Pastikan jumlah oli mesin yang terukur pada oil
dip stick berada di garis atas oil dip stick.
11. Hidupkan mesin selama kurang lebih 3 menit, kemudian matikan mesin.
12. Periksa kembali kuantitas oli mesin pada oil pan mengunakan oil dip stick. Pastikan jumlah
oli mesin yang terukur pada oil dip stick tetap berada di garis atas oil dip stick.
e. Pembersihan Saringan Udara Mesin.
Periksa saringan udara. Bila saringan udara kotor, semprotlah saringan udara dengan
tekanan angin dari kompresor menggunakan air gun untuk membersihkannya.
f. Pemeriksaan Cairan Pendingin Mesin.
Periksa air radiator pada recervoir tank nya. Pastikan permukaan air radiator berada tepat
pada garis full, bila tidak tambahkan air pada recervoir tank-nya hingga permukaan air
radiator tepat pada garis full.
g. Pemeriksaan Baterai.
Pemeriksaan baterai meliputi :
1. Pemeriksa kecukupan cairan elektrolit baterai. Pastikan bahwa cairan elektrolit baterai berada
pada garis upper level. Bila tidak, tambahkan air suling pada baterai.
2. Periksa kondisi baterai. Alat yang digunakan adalah battery tester. cara penggunaannya
adalah :
h.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
a.
Hubungkan kabel berwarna merah dengan terminal positif baterai, dan kabel
berwarna hitam dengan terminal negatifnya. Setelah battery tester terkoneksi dengan baterai,
tekan tombol enter.
b.
Battery tester akan meminta kita untuk memilih jenis baterai, pilih standar
bila jenis baterai yang digunakan adalah baterai standar. Kemudian tekan tombol enter.
c.
Battery tester akan meminta kita untuk memilih lokasi baterai ( battery
location ), pilih in vehicle. Kemudian tekan tombol enter.
d.
Battery tester akan meminta kita untuk memilih kode baterai yang digunakan.
Tekan kursor atas atau bawah hingga menemukan kode baterai yang cocok. Karena baterai
yang diperiksa jenisnya standar, maka pilih 34B19, lalu tekan tombol enter.
e.
Kemudian akan muncul tulisan Testing . Tunggu hingga tulisan tersebut
hilang. Setelah itu battery tester akan memberitahukan voltase atau tegangan baterai pada saat
mesin tidak dihidupkan. Kemudian tekan tombol enter ketika muncul kata Press enter to
start engine. Hal ini menandakan bahwa battery tester akan memeriksa kondisi baterai pada
saat engine di start.
f.
Hidupkan mesin. Perhatikan ukuran tegangan baterai pada saat mesin di start (
cranking result ). Setelah itu tekan tombol enter.
g.
Setelah menekan tombol enter, battery tester akan mengukur tegangan
pengisian baterai ( charging voltage ). Tegangan pengisian baterai maksimal harus 14 volt.
Kemudian tekan enter untuk mencetak ( printer ) hasil pemeriksaan baterai.
Penutupan
Periksa kembali hasil pekerjaan kita.
Periksa kekerasan mur roda menggunakan kunci momen. Momen standar pengencangan mur
roda yaitu 12 Kg.m.
Periksa dan setel tekanan udara ban depan dan ban belakang dengan tire pressure tester.
Pastikan bahwa tekanan udara ban depan 30 psi dan tekanan udara ban belakang 32 psi.
Lepaskan fender cover, seat cover, gril cover, dan floor mat dari kendaraan.
Tutup kabin mesin.
Lapor kepada foreman bahwa pekerjaan kita telah selesai. Foreman akan melakukan test
drive untuk memeriksa kondisi kendaraan.
Setelah test drive selesai dan foreman memastikan kondisi kendaraan setelah tune up baik,
kendaraan akan diserahkan kepada pelanggan.
Bereskan
kunci
kunci
kedalam
cady.
BAB V
PENUTUP
5.1.
Kesimpulan
Praktek kerja industri merupakan program sekolah yang harus dilakukan oleh seluruh
siswa / siswi SMK. Dengan kegiatan ini di maksud supaya kita lebih mantap lagi pendidikan
kita, terutam praktik yang diperoleh di samping itu juga dengan adanya praktek kerja industri
ini siswa dapat memperoleh gambaran sacara langsung pada situasi pekerjaan di perusahaan
dan serta menerima kesempatan kepada siswa untuk melatih kerja secara langsung dan
disiplin kerja yang tinggi agar kelak di kemudian hari tidak merasa canggung lagi. Disamping
itu juga mudah-mudahan nantinya dapat menjadi tenaga kerja yang handal
5.2. Saran
1. Sebaiknya pelaksanaan prakerin itu dilaksanakan pada waktu kelas XI sebab yang kami
rasakan adalah terlalu merepotkan apabila segala macam tes dan kewajiban yang harus kami
lakukan di tumpuk pada satu tahun ( kelas XII ), seperti pelaksanaan prakerin itu sendiri,
pembuatan laporan, sidang prakerin, ujikom, UN, US, belum lagi kami harus mengejar
ketertinggalan pelajaran untuk semester ini.
2. Pembimbingan selama waktu kegiatan prakerin haruslah merata dan sering dilaksanakan,
tidak hanya ke beberapa orang di instansi yang sama sedangkan yang lainnya tidak,juga
jangan hanya sekali karena akan ada rasa berbeda bila kami siswa prakerin diberi perhatian
lebih dan dibantu dalam mengatasi masalah-masalah yang kami hadapi di tempat pelaksanaan
prakerin.
3. Para pembimbing pra sidang seharusnya menyibukan diri dengan siswa prakerin karena saya
melihat banyak sekali yang kebingungan bagaimana menyusun laporan prakerin yang baik.
Kalaupun tidak, berilah penjelasan yang sejelas jelasnya tentang bagaimana cara pembuatan
laporan prakerin yang baik dan benar.
4. Pihak sekolah seharusnya lebih profesional dalam memilih instansi apa yang mencetak buku
jurnal prakerin karena kualitasnya yang sangat aneh dan desain yang sangat menjauhkan
nama sekolah kita sebagai sekolah percontohan. Lebih baik pendesainan buku jurnal tersebut
diserahkan atau di lombakan kepada siswa seluruh sekolah atau kepada kami siswa prakerin
khususnya jurusan Otomotif.
DAFTAR PUSTAKA
New Step 1 Training Manual Toyota
Training Centre Isuzu
Toyota Astra Motor Buku Servis Berkala Avanza