Anda di halaman 1dari 26

PORTOFOLIO

PRAKTIK KERJA LAPANGAN


DI
BENGKEL RIAN MOTOR

Disusun untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti ujian sidang PKL Tahun
2022

Oleh :
Adi Nugraha
Dian Hari Kusumah
Moh. Ali Mukti Januar

TEKNIK BISNIS SEPEDA MOTOR

PERWAKILAN YAYSAN PEMBINA LEMBAGA PENDIDIKAN


PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (YPLP – PGRI)
KABUPATEN SUMEDANG
SMK PGRI SITURAJA
TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN

PORTOFOLIO
PRAKTIK KERJA LAPANGAN
DI
BENGKEL RIAN MOTOR

Situraja, 29 September 2022

Ketua Program Keahlian Pembimbing Laporan

Ir. Rohman Hidayat. BSc Deny Anhar Fauzy S.Pd

Mengetahui:
Kepala Sekolah,

Drs. Asep Dudung Sunarya, M.M.Pd.


NIP. 13374828828737273782
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
laporan Praktik Kerja (PKL) ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Adapun judul yang diambil dalam laporan ini, yaitu Portofolio Praktik Kerja
Lapangan di Bengkel Rian Motor. Hasil yang diperoleh selama mengikuti proses
Pendidikan Sistem Ganda (PSG) melalui PKL di Bengkel Rian Motor selama 3
bulan mulai tanggal 4 Juli 2022 sampai dengan 31 Agustus 2022, penulis banyak
mendapatkan pengetahuan tambahan dari dunia Industri/Usaha (DU/DI).

Laporan PKL disusun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu syarat
mengikuti ujian sidang PKL. Setiap peserta setelah selesai melaksanakan PKL di
perusahaan/ instansi harus menyusun laporan untuk bisa mengikuti sidang, dengan
bimbingan dari guru pembimbing yang telah ditentukan. Setelah laporan
dinyatakan benar oleh pembimbing melalui pemberian tanda tangan pada lembar
pengesahan, disetujui oleh Kepala Program Keahlian, dan diketahui oleh Kepala
Sekolah, peserta dinyatakan berhak mengikuti sidang PKL.

Penyusun Laporan PKL ini tidak terlepas dari bimbingan dan dorongan
dari berbagai pihak baik secara moril maupun materil. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. Asep Dudung Sunarya, M.M.Pd. selaku Kepala SMK PGRI
Situraja yang telah memberikan kesempatan untuk peserta bisa
melaksanakan PKL di perusahaan/ instansi.
2. Bapak Ir. Rohman Hidayat. BSc selaku Kepala Program Keahlian Teknik
Bisnis Sepeda Motor SMK PGRI Situraja yang telah memberikan
dukungan baik berupa nasihat dan bekal keilmuan untuk menghadapi
PKL.
3. Bapak Deny Anhar Fauzy S.Pd selaku Guru Pembimbing yang senantiasa
dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan dalam penyusunan
laporan.
4. Bapak Agus selaku pimpinan perusahaan/ Instansi Rian Motor yang telah
memberikan izin untuk melaksanakan PKL di perusahaan/ Instansi yang
Bapak/ Ibu Pimpin.
5. Bapak Agus selaku Pembimbing Lapangan yang dengan ramah terus
mengenalkan penulis dengan perusahaan/ instansi Rian Motor sehingga
penulis semakin paham dengan kondisi yang harus diciptakan perusahaan/
instansi, bahkan sampai penulis bisa mendapatkan banyak ilmu tambahan
yang tidak didapatkan disekolah.
6. Bapak/ Ibu Guru dan Staf Tata Usaha SMK PGRI Situraja yang
memberikan dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
penyusunan laporan.
7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, baik yang
membantu secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan
laporan ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh jadi kesempurnaan. Oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun bagi
pembaca. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.

Situraja, 29 September 2022

Adi Nugraha
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan ......................................
1.2 Tujuan Praktik Kerja Lapangan....................................................
1.3 Tempat Dan Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan...........
BAB II PROSES DAN HASIL BELAJAR DI INDUSTRI/DUDI/INSTANSI
2.1 Proses ...........................................................................................
2.2 Hasil ...........................................................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan.......................................................................................
3.2 Saran.............................................................................................
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Lampiran 1
Profil/ sejarah singkat perusahaan/ instansi.......................................
Lampiran 2
Struktur Organisasi Perusahaan/ Instansi...........................................
Lampiran 3
Biografi penulis...................................................................................
Lampiran 4
Foto foto kegiatan pada saat pelaksanaan pkl.....................................
Jurnal kegiatan (lampiran terpisah)
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan


Sesuai dengan program pendidikan tiga tahun di Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) PGRI Situraja, maka setiap peserta didik diwajibkan untuk
melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL). Kegiatan tersebut dapat
memenuhi tuntutan setiap peserta didik SMK untuk mempunyai suatu
keahlian dan siap kerja. Kegiatan PKL merupakan penerapan salah satu
program Pendidikan Sistem Ganda (PSG) yang dapat memberikan manfaat
agar setiap peserta didik SMK mempunyai suatu pengalaman dalam dunia
usaha/ dunia industri (DU/DI) sebelum bekerja secara nyata setelah lulus
sekolah. Selain itu PKL bisa dikatakan sebagai ajang penerapan
pengetahuan dan keterampilan peserta didik serta sikap dalam menghadapi
dunia kerja yang nyata.
Sesuai dengan hasil pengamatan dan penelitian Pendidikan
Menengah Kejuruan, pola penyelenggaraan di SMK belum secara tegas
dapat menghasilkan tamatan sebagaimana yang diharapkan. Hal tersebut
dapat dilihat dari kondisi pembelajaran yang belum kondusif untuk
menghasilkan tenaga kerja yang profesional, karena keahlian profesional
seseorang tidak semata-mata diukur oleh penguasaan unsur pengetahuan
dan teknik bekerja, tetapi harus dilengkapi dengan penguasaan kiat (arts)
bekerja yang baik.
Ada dua pihak yang mampu memberikan pengaruh besar terhadap
kualitas lulusan peserta didik di SMK, yaitu lembaga pendidikan dan dunia
kerja yang harus bersama-sama menyelenggarakan suatu program keahlian
kerja. Dengan demikian kedua belah pihak harus terlibat dan bertanggung
jawab mulai dari tahap perencanaan program, tahap penyelenggaraan,
sampai penilaian peserta didik.
Maka berdasarkan uraian tersebut, SMK PGRI Situraja bekerja
sama dengan beberapa dunia kerja dari berbagai wilayah, melaksanakan
kegiatan PKL untuk menunjang kualitas kerja peserta didik dengan
mengenalkan sejak dini dengan lingkungan kerja, aktivitas di dunia kerja,
dan tambahan keilmuan yang tidak bisa didapatkan di sekolah. Dengan
harapan peserta didik setelah lulus SMK selain mempunyai keilmuan di
bidang kejuruannya juga memilik pengalaman dengan lingkungan dunia
kerja yang akan membuat peserta didik tidak terlalu asing dengan dunia
kerja.
1.2 Tujuan Praktik Kerja Lapangan
Tujuan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan SMK PGRI Situraja
tahun 2022 bagi peserta didik sebagai berikut:
1. Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas dan memiliki keahlian
profesional dengan tingkat pengetahuan dan keterampilan kerja sesuai
dengan tuntunan lapangan;
2. Dapat mengetahui perbedaan antara lingkungan dunia usaha/industri
dengan lingkungan sekolah;
3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja
yang berkualitas;
4. Memberikan pengalaman dan penghargaan terhadap peserta didik akan
pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan;
5. Memantapkan peserta didik dalam pengembangan dan penerapan
pembelajaran di sekolah ke dunia kerja dengan terpantau monitoring
dan jurnal PKL;
6. Membuat peserta didik mampu mencari alternatif lain dalam pemecahan
masalah seta lebih mendalam; dan
7. Peserta didik mencari dan mengolah informasi sebagai bahan untuk
menyusun laporan yang di arsipkan ke dalam jurnal yang bisa dijadikan
bukti kegiatan PKL untuk dipresentasikan.
1.3 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan

Praktek Kerja Lapangan (PKL) Bengkel Rian Motor dilaksanakan pada


tanggal 4 Juli 2022 sampai dengan 31 Agustus 2022 (Dusun Cijeler Desa
Cijeler Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang)
BAB II

PROSES DAN HASIL BELAJAR DI INDUSTRI/DUDI/INSTANSI

2.1.1 Proses

2.1 Membersihkan CVT Motor Beat PGM F1 (Adi Nugraha)

- A. Pengertian CVT
CVT, Countinuosly Variable Transmission. Adalah alat penggerak
otomatis pada motor matik, oleh karena itu CVT berfungsi untuk
meneruskan putaran dari mesin ke roda.

- B. Materi materi CVT


CVT merupakan cara paling fleksibel dalam memindahkan tenaga yang
dihasilkan mesin kepada roda - roda kendaraan. Sistem ini
menghasilkan pergerakan secara otomatis sesuai dengan putaran mesin,
sehingga pengendara terbebas dari keharusan memindahkan gigi.
Hasilnya, pengendara lebih nyaman dan santai dalam mengendarai
motor..

- C. Komponen – Komponen CVT


1. Pulley Primer ( Fixed Primary Sheeve )
Berperan sebagai penahan V-belt komponen ini tidak bergerak, berupa
piringan yang berfungsi untuk membesarkan perbedaan rasio, dibagian
pinggir komponen ini ada kipas pendingin yang berperan sebagai
pendingin ruangan CVT supaya V-belt tidak cepat panas dan aus.
2. Sliding Primary Sheeve
Berperan mendesak V-belt dalam putaran tinggi, karena sliding sheeve
ini bisa bergerak kekanan atau kekiri. Diding dala sebagai komponen
pulley yang bergerak mendesak CVT dan fungsinya supaya mendapat
kecepatan yang diinginkan.

3. Spacer
Merupakan sala satu komponen cvt dan fungsinya sebagai kutub
dinding dalam pulley supaya dinding dalam bisa bergerak mulus saat
berubah untuk hasilkan perubahan dinding puller bagian dalam dapat
terjadi dengan mulus dan lembut.

4. Poros Primer (Primary Shaft)


Selain itu komponen CVT dan fungsinya yang lain adalah poros
primer. Kutub primer berperan untuk menyambungkan perputaran
crankshaft / krug s dari mesin ke pulley primer.
5. Roller (Weight Primary Sheeve)
Komponen ini adalah bantalan keseimbangan gaya berat yang
bermanfaat untuk mendesak dinding dalam pulley primer saat terjadi
perputaran tinggi. Konsep kerja roller, makin berat karena itu ia akan
semakin cepat bergerak menggerakan movable drive face pada drive
pulley hingga dapat mendesak V-belt ke status paling kecil.

6. Slider
Slider atau tutup rumah roller berperan untuk merendam pergerakan
dinding dalam agar berubah menuju luar saat tergerak oleh roller.

7. V – Belt
Berperan sebagai penyambung perputaran dari priary fixed shaeve ke
secondary vixed shaeve. Besarnya diameter V-belt bervariatif
tergantung pabrikan motor.

8. Pulley Sekunder (Secondary fixed sheeve)


Merupakan komponen yang berputar. Bagian ini dibuat berbahan yang
enteng dengan bagian permukaan yang lembut supaya mempermudah
belt untuk bergerak.
9. Secondary sliding Sheeve
Adalah salah satu komponen cvt yang fungsinya untuk mengendalikan
kecil besarnya diameter pada pulley sekunder. Komponen ini memiliki
wujud tirus supaya gerakannya bisa memenuhi lebar lilitan pada V-
belt.

10. Spring
Spring ini berperan untuk kembalikan pulley ke status awalnya yakni
status belt paling luar konsep kerjanya ialah makin keras spring belt
bisa terbangun semakin lama keadaan terluar dari driven pulley.

11. Pulley Secondary Shaft


Komponen ini berfungsi untuk meneruskan perputaran dari puller
sekunder ke powertrain adapun wujud dari komponen yang ini yakni
kopling sentrifugal
12. Kopling Sentrifugal (Clutch Carrier)
Kopling sentrifugal atau kampas kopling berperan untuk salurkan
tenaga dari mesin ke arah roda belakang. Kampas kopling yang mulai
aus bisa membuat tenaga yang diteruskan jadi tidak optimal.

13. Clutch Housing


Merupakan komponen rumah kopling yang fungsinya digunakan untuk
melanjutkan perputaran V-belt dan menerikan perputaran dari kampas
kopling seterusnya akan dilanjutkan ke roda belakang

14. Torsi Cam


Bila mein memerlukan torsi yang lebih atau berjumpa dengan jalan
yang naik karena beban roda belakang bertambah dan kecepatan turun.
Pada keadaan ini status belt akan kembali pada sebelumnya, sama
seperti kondisi diam. Drive pulley akan buka hingga dudukan belt jadi
membesar, hingga kecepatan turun saat berikut torsi cam bekerja
15. Gigi Reduksi
komponen gigi reduksi yang berperan untuk mengurangi kecepatan
pemutaran yang didapat dari CVT agar melipat gandakan tenaga yang
bakal dikirimkan ke kutub roda. Tipe gigi yang digunakan adalah tipe
roda gigi helical yang memiliki bentuk miring pada kutub.

- D. Penyebab kerusakan
1. Roller
Roller menjadi salah satu komponen dalam CVT yang memliki peran
besar, dalam prakteknya, usia pakai komponen roller ini hanya
menempuh jarak 20.000 – 24.000 Km. apabila melebihi jarak totla
yang ditempuh roller akan mulai haus bahkan bisa sampai peyang.
2. Pulley atau rumah roller
Kinerja motor yang kurang maksimal juga dipengaruhi oleh komponen
pulley atau rumah roller yang bermasalah.
3. Kampas kopling
Kampas kopling yang mulai haus bisa mempengaruhi kinerja dari cvt
ciri ciri dari kampas kopling yang aus adanya bunyi decitan dari
bagian tranmisi.
4. Komponen V-belt
Keruksakan pada V-belt akan menunjukan tanda – tanda berupa suara
berisik yang bersala dari dalam cvt. Kinerja v-belt yang bermasalah
tersebut bisa sangat berpengaruh terhadap kinerja komponen yang lain.
5. Gear rasio CVT
Keruksakan ini bisa disebabkan karena jarang mengganti oli Gear,
sehingga kinerjanya terhambat dan menyebabkan gesekan antar
komponen menjadi terasa berat.

- E. Alat – alat dan langkah pengerjaan

A. Peralatan dan bahan-bahan untuk membersihkan CVT Motor PGM F1


1. Kunci shock 8
2. Kunci ring
3. Kunci shock 22
4. Kunci shock 19
5. Kunci mur kopling 39
6. Alat penahan pulley
7. Alat penahan per kopling

B. Langkah Kerja membersihkan CVT Motor Beat PGM F1


1. Buka cover cvt menggunakan kunci shock 8
2. Buka pulley primer menggunakan kunci ring / kunci shock 22,
bagian dalam pulley ditahan pakai baut
3. Lepaskan face drive dan face comp.
4. Buka mur driven pulley (pulley belakang) dengan menggunakan
kunci shock 19 dan alat penahan pulley
5. Buka outer comp clutch dan kendorkan mur kopling jangan sampai
lepas, menggunakan kunci mur kopling 39 dan ditahan pakai alat
penahan pulley
6. Lepas pulley sekender dan belt. Tahan per kopling dengan alat
penahan per kopling lalu buka mur kopling pakai tangan tidak perlu
pakai kunci karena sebelumnya sudah dikendorkan dilangkah
kelima.
7. Setelah semua komponen cvt sudah dibuka lalu dibersihkan satu
persatu, untuk permukaan pulley yang bersinggungan dengan belt,
kopling dan rumah kopling jangan dibersihkan pakai bensin cukup
dibersikan dgn lap kering yg bersih.
2.1.2 Hasil
1. Perfoma motor terjaga kembali optimal, rasa berkendara jadi enak
kembali.

2. Kita bisa tahu komponen apa saja yang sudah haus

3. Komponen CVT akan lebih awet karena dalam kondisi bersih.

 Dian Ari Hadikusumah ( Mengganti Busi )

A. Pengertian
Busi adalah suatu suku cadang yang dipasang pada mesin pembakaran
dalam dengan ujung elektrode pada ruang bakar. Busi dipasang untuk
membakar bensin yang telah dikompres oleh piston. Percikan busi
berupa percikam elektrik.

B. Materi - Materi Busi


Busi motor merupakan komponen yang penting dalam sistem
pengapian motor. Busi motor terhubung ke tegangan dimana besarnya
dari tegangan ini adalah ribuan volt yang di hasilkan dari ignition coil.
Tegangan inilah yang nantinya menghasilkan tenaga listrik yang beda
tegangan dengan elektroda pada bagian tengah busi dengan bagian
samping busi.

C. Komponen Busi
1. Terminal
Terminal berfungsi sebagai penghubung antara busi dengan
koil pengapian. Biasanya terminal busi memiliki konektor
berupa plug, namun ada juga yang mengunakan konektor
dengan model teminal kabel.
2. Ribs
Adalah lekuk – lekuk yang ada pada bagian insolator.
Berfungsi sebagai patokan jarak antara ini elektroda dengan
ground. Semakin jauh jaraknya hambatan antar inti besi dengan
ground semakin besar sehingga tegangan tidak dapat lompat
dari inti besi ke ground sekitar busi.

3. Insulator
Merupakan bagian busi yang berfungsi memberikan topangan
mekanik bagi inti elektroda yang berada ditegahnya sekaligus.
Sebagai insolator elektrik terhadap tegangan tinggi yang akan
mengalir ke inti elektroda.

4. Insulator Tip
Terletak pada ujung busi. Bagian ini akan mengalami
pembakaran pada ruang bakar, jadi bahan insulator tip biasanya
terbuat dari bahan yang tahan panas. Biasanya, insulator tip
akan tetap kuat menahan panasnya proses pembakaran hingga
600 derajat celcius dan mampu menahan beban hingga 60.000
volt.

5. Seal
Fungsi seal adalah sebagai penyegel atau pembatas agar
kompresi yang ada pada ruang bakar tidak mengalir keluar.

6. Metal Case
Fungsi metal case adalah pengunci busi ke selinder head, metal
case juga berfungsi sebagai konduksi hingga panas dari busi
biasa dikonduksikan ke tempat yang lain, selain itu metal case
berfungsi sebagai ground pada busi.
7. Centre Electrode
Terbuat dari campuran nikel, tembaga dan chromnium. Inti dari
centre electrode terhubung dengan bagian kepala busi melalui
penghubung internal yang diselubungi oleh keramik
insulatornya.

8. Ground
Bagian ini adalah bagian ujung busi yang bersigungan langsung
dengan bodi, pada bagian ini elektron akan melompat elektroda
inti ke ground terdekat. Biasanya bagian ini terbuat dari bahan
yang memiliki daya hatar yang baik.

D. Penyeban kerusakan Busi


1. Pemasangan kurang tepat
2. Kebocoran kompresi mesin
3. Setelan bahan bakar
4. Konsleting jalur pengapian

E. Alat – Alat dan Langkah Pengerjaan

1. Alat yang diperlukan

- Kunci Busi

- Obeng

- Langkah Pengerjaan

- Membuka cover sebelah kanan

- Membuka kop busi

- Membuka busi yang akan diganti

- Memasang busi yang baru


1.1.2. Hasil Dari Penggantian Busi

- Mudah menyala

- Perfoma motor semakin bagus

- Pengapian terkontrol dengan baik

 Moh. Ali Mukti Januar ( Mengganti Kampas Rem Bagian Depan )

A. Pengertian

Kampas rem motor atau breake pads adalah salah satu komponen
dalam sistem pengereman sepeda motor yang berfungsi untuk menekan
bagian cakrak atau dinding trombol bagian dalam, hingga daya gesek
yang diperlukan mampu memperlambat dan menghentikan putaran
roda.

B. Materi Kampas Rem

Rem merupakan salah satu komponenyang berguna untuk menahan


laju gerak kendaraan dengan menahan melalui mekanisme jepitan.
Rotasi roda dan laju kendaraan akan turun secara perlahan guna
menjawab kondisi diperjalanan. Biasanya sistem rem sepeda motor
dilakukan dengan menginjak pedal rem yang terletak dibawah kaki
atau bagian kanan tuas sepeda motor.

C. Komponen – Komponen Kampas Rem

1. Caliper

Komponen ini berfungsi untuk merubah tekanan hidrolik menjadi


energi gerak berupa tekanan
2. Piston

Pada sistem rem cakram, piston berfungsi untuk menekan plat


kampas rem sehingga kampas rem menjepit cakram secara merata.
Komponen ini berbentuk silinder.

3. Cakram

Cakram atau Disc berfungsi sebagai media yang akan bergesekan


dengan kampas rem agar putaran roda dapat dihentikan. Komponen
ini menempel pada velg dan menjadi satu kesatuan yang bisa
dilepas dan dipasang kembali.

4. Piston Seal

Komponen berbahan karet ini bekerja untuk mencegah terjadinya


kebocoran minyak rem pada caliper.
5. Nipple Bleed

Komponen ini berfungsi untuk membuang kandungan udara yang


ada dalam sistem hidrolik rem.

6. Brake Pad

Brake pad atau kampas rem merupakan komponen yang bekerja


untuk memberikan gaya gesek pada cakram. Komponen ini terbuat
dari bahan organik, keramik, dan metal.

7. Bracket Caliper

Bagian ini berfungsi sebagai pengikat atau pegangan caliper rem


agar tidak bergerak.

D. Penyebab Keruksakan

1. Ketebalan kampas rem yang berbeda

2. Kondisi jalan

3. Kapasitas mesin motor


4. Seal rem ruksak

5. Piringan cakram yang menipis

E. Alat – Alat dan Pengerjaan

1. Alat yang dibutuhkan

- Kunci L bintang

- Tang kombinasi

- Sstu set kampas rem baru

- Greasi / minyak rem

2. Langkah Pengerjaan

- Buka baut pengikat braket rem

- Lepas baut pengikat kampas rem (khusu double piston)

- Lepas kaliper dari fork arm suspension

- Lepas kampas rem (tipe dual piston)

- Lepas pin kampas rem dahulu (tipe single piston)

- Lepas braket rem

- Siapkan kampas rem baru

- Tekan piston pada caliper rem

- Rakit kembali caliper ke fork arm suspension


1.1.3. Hasil Dari Penggantian Kampas Rem

- Kualitas pengereman terjaga

- Menjaga terjadinya kecelakaan akibat rem blong

- Tekanan kampas rem menjadi lebih baik


BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

SIMPULKAN DARI PROSES DAN HASIL PADA BAB 2

3.2 SARAN

SARAN UNTUK PENULISAN YANG TELAH DIKERJAKAN

Anda mungkin juga menyukai