Disusun Oleh:
Nama
Nis/Kelas
:00857/ XI TKR A
Jurusan
Nama DU/D I
Alamat DU/DI
IDENTITAS DU/DI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Nama DU/DI
Jenis Usaha / Bidang Pekerjaan
Alamat
Nomor Telp.
Nama Pemimpin
Nama Pembimbing
Siswa
M.Sayfudin
IDENTITAS SISWA
1.
2.
3.
4.
5.
Nama
Tempat/ Tgl. Lahir
Jenis Kelamin
Golongan Darah
NIS/ Kelas
Catatan Kesehatan
:
:Wonorejo Banyuwangi Bandungan
:08999408092
LEMBAR PENGESAHAN
Berdasarkan hasil kerja siswa pada program Praktek Kerja Industri (Prakerin),
Yang dilaksanakan pada:
Hari/ Tanggal
Tempat
Alamat
Maka pihak sekolah/ Bengkel mengesahkan hasil laporan Praktek Kerja Industri (Prakerin),
yang sebenar-benarnya pada:
Hari/ Tanggal
Tempat
Alamat
Widiyono S.Pd
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
4. Memberi kesempatan bagi siswa yang memiliki potensi untuk menjadi tenaga
kerja yang terampil, produktif dan beretos kerja tinggi di Dunia Usaha/ Dunia
Industi.
5. Sebagai syarat mengikuti ujian nasional.
BAB II
PROFIL TEMPAT PRAKERIN
A. Profil Perusahaan.
1. Nama DU/ DI
:
2. Melayani
:
3. Alamat
:
4. Nomor Telp.
:
5. Nama pemimpin :
Sejarah bengkel:
Bengkel PIT STOP adalah bengkel yang didirikan pada tahun 2010.Pendirinya
adalah BpSyaifudin.Di sana banyak sekali meknik mekanik yang handal.Nma
pembimbing saya di sana yaitu Bp.Romadhon.
B. Struktur Organisasi
1. Pemimpin :M.Syaifudin
2. Mekanik : 1.Romadhon
2.Febry
3.Agung
3. Toolman : 1.Nanang
2.Aries
BAB III
Pelaksanaan Kegiatan Prakerin
A. Materi Pekerjaan
1. Fungsi System Kopling
Secara umum, Kopling adalah alat yang digunakan untuk menyambung dua
poros yang didalam perangkat mobil adalah poros penggerak dan poros pemindah
daya atau dari putaran engine (mesin) ke transmisi.
a.Syarat-syarat kopling :
1. Mampu memutuskan dan menghubungkan putaran mesin ke transmisi
dengan lembut.
2. Setelah terhubung, kopling dapat memindahkan seluruh daya secara penuh
(100%) tanpa slip.
3. Waktu terputus dan terhubungnya putaran dapat berlangsung dengan relatif
cepat.
b. Komponen-komponen kopling:
1. Release Fork (Tuas Pembebas)
2. Fly Wheel (Roda gaya)
3. Release Bearing (Bantalan tekan)
4. Clutch Shaft (Poros kopling)
5. Crank Shaft (Poros engkol)
6. Pilot Bearing (Bantalan pilot)
7. Clutch Plate (Plat kopling)
8. Diaphragm Spring (Pegas diafragma)
9. Pressure Plate (Plat penekan)
10. Pressure Unit (Unit penekan)
didalamnya
terdapat
komponen-komponen
lainnya
yang
b.Diafragma spring
Berfungsi menekan dan menarik presure plate pada clucth cover,
saat pedal kopling diinjak gaya dari pedal sampai pada diafragma spring
dengan serangkaian komponen pendukung dan diafragma spring menarik
presure plate supaya tidak menekan disc plate dan putaran flywheel dgn
disc plate bebas. Begitu sebaliknya saat pedal kopling dilepas.
c.Disc clutch
Berfungsi sebagai penerus putaran dan bidang gesek antara
flywheel dengan presure plat dan clutch cover, disc plate bekerja sama
dengan unit clutch cover untuk meneruskan putaran dari flywheel ke
input shaft transmisi.
d.Presure plate
Berfungsi sebagai bidang gesek pada clucth cover untuk
menghimpit disc clutch dengan flywheel. Presure plate diatur kerjanya
oleh diafragma spring, presure plate berotasi bersamaan dengan clucth
cover.
e. Release Fork (Tuas Pembebas)
dengan
plat
penekan.
dengan
perantaraan
suatu
alur
pada
poros
tersebut
yang
3.
kehilangan tenaga.
habis
Saat
memasang
C. Jenis Pekerjaan
Penggatian plat kopling/Kampas kopling Avanza
D. Langkah pembongkaran
Pada kendaraan, sebelum dapat membongkar unit kopling haruslah terlebih
dahulu membongkar komponen komponen yang mengganggu/ terkait:
(1).Release cylinder unit (dengan pipa tetap terpasang).
(2).Propeller unit (kendaraan tipe RWD atau 4WD).
(3).Unit transmisi dan sistem pemindahnya.
Pada umumnya jika unit transmisi sudah dilepas, maka unit release bearing dan
release fork akan terbawa pada rumah transmisi, sehingga dapat dilepaskan dengan
melepas pengunci release fork terhadap porosnya, kemudian tarik keluar porosnya
dari rumah transmisi. Release fork dan release bearing akan terlepas.
Unit kopling segera dapat dilepas/ dibongkar setelah unit transmisi dilepas.
Langkah-langkahnya adalah :
1. Buatlah tanda pada rumah kopling dan fly whee.l
2. Pasangkan center clutch atau alat bantu yang lain untuk menahan
platkopling pada tempatnya.
3. Kendorkan baut-baut pengikat rumah kopling ke fly wheel dengan urutan
menyilang secara bertahap dan merata.
4. Lepaskan baut pengikat satu persatu dan kemudian lepaskan clutch cover
dan Clutch disch.
Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain adalah :
1. Lepaskan clutch cover dengan hati-hati jangan sampai clutch disc terjatuh.
2. Jagalah kebersihan permukaan clutch disc, pressure plate dan fly wheel.
Jangan sampai terkena minyak atau gemuk.
3. Bersihkanlah kotoran, debu dan beram-beram yang dapat mengganggu
kinerjakopling.
8
Pada kopling dengan pegas spiral unit rumah kopling dan plat penekan dapat
dengan mudah dibongkar, dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Gunakan penekan untuk menekan clutch cover menahan tekanan pegas
kopling
2. Lepaskan baut-baut pengikat rumah kopling ke fly wheel maupun baut
penahan penyetel tinggi tuas pembebas
3. Buatlah tanda pada fly wheel dan clutch cover
4. Lepaskan secara pelan-pelan penekanan alat penekan.
Lepaskan clutch cover
5. Lepaskan pegas-pegas penekan
6. Lepaskan pin dan release
E. LANGKAH PEMERIKSAAN
(1) Release bearing
Release bearing umumnya merupakan unit bearing tertutup dengan tipe
pelumasan
permanen,
sehingga
tidak
memerlukan
pembersihan
pada
dapat dibersihkan dengan kertas amplas yang halus. Jika kerusakannya parah, ganti
dengan
unit
yang
baru.
pegas
penekan
dan
tahapan yaitu :
(a) Pemeriksaan secara fisual, adalah dengan melihat apakah ada kotoran, luka
bekas gesekan/ terbakar, tergores dan atau retak. Jika ada kotoran, luka
bekas gesekan/ terbakar, tergores dan itu hanya sedikit dapat dibersihkan dengan
kertas amplas yang halus. Jika kerusakannya parah, sebainya diganti.
(b) Lakukan pengukuran kedalaman dan lebar keausan bekas gesekan release
bearing.
9
Kedalaman maksimal adalah 0.6 mm dan lebar maksimal 5.0 mm. Jika
keausan melebihi spesifikasi ganti dengan yang baru
(c) Pemeriksaan dengan SST dan filler gauge (thickness gauge). Dengan bantuan
SST dan Filler gauge, periksa kerataan permukaan ujung pegas diphragm
atau
ujung tuas pembebas. Selisih pengukuran atau ketidakrataan maximal 0.5 mm.
(d) Pemeriksaan dengan dial indicator
Dengan dial indikator dan alat pemutar juga dapat dilakukan pengukuran
ketidakrataan permukaan ujung pegas diphragm atau ujung tuas pembebas.Untuk
memudahkan pengukuran pasanglah dial dengan magnetik base pada mesin.
Penyimpangan maximal : 0.5 mm.
(e) Pemeriksaan panjang dan kesikuan pegas penekan
Panjang bebas pegas penekan mempunyai limit yang bervariasi tergantung
ukuran kopling unit. Demikian juga dengan ketidaksikuan pegas penekan (lihat
buku manual) Semakin besar unit kopling biasanya limit/ tolerensi semakin besar.
(f) Pemeriksaan tegangan pegas penekan
Tegangan pegas penekan sangat berpengaruh pada kekuatan kerja kopling
dalam
meneruskan putaran dan daya mesin. Semakin berat suatu kendaraan maka akan
semakin kuat/ besar tegangan pegas penekan yang digunakan. Spesifikasi
tegangan
pegas dapat
dilihat
pada
buku
manual
pegas
juga tidak boleh terlalu besar, karena akan membuat penekanan kopling tidak
merata.
(g) Perbaikan/ penyetelan
Bila penyimpangan tidak masuk dalam spesifikasi, lakukan penyetelan
kerataan :
Pegas diaphragm
Pada pegas diaphragm lakukan penyetelan ketinggian dan kerataan dengan
SST
Tuas pembebas
10
luka bekas
gesekan/ terbakar,tergores dan atau retak. Jika ada kotoran, luka bekas gesekan/
terbakar, tergores dan itu hanya sedikit dapat dibersihkan dengan kertas amplas
yang halus. Jika kerusakannya parah,perbaiki dengan menggunakan mesin bubut
atau jika tidak memungkinkan, ganti dengan plat penekan baru.
(b)
Lakukan pengukuran kerataan plat kopling dengan straigh edge dan filler
gauge.
Ketidakrataan max.adalah 0.5 mm.
(c) Jika ketidakrataannya melebihi spesifikasi, ratakan dengan menggunakan
bubut atau ganti dengan plat penekan yang baru.
11
plat
kopling dengan
atau
kerusakan
bantuan
torsion
roller instrumen
dumper.
Jika
F. Langkah Pemasangan
12
Pemasangan unit kopling dengan pegas spiral adalah diawali dengan merakit unit
penekan dan rumah kopling.
a)
b)
c)
d)
e)
f)
dapat dipasangkan.
g) Lepaskan tekanan mesin penekan,dan lakukan penyetelan tinggi pressure
lever.
Setelah unit clutch cover terpasang, pemasangan kampas
kopling dan unit kopling
dapat dilakukan.Prosedur pemasangannya adalah sebagai berikut :
a) Berilah sedikit gemuk khusus pada alur plat kopling (clutch hub).
b) Masukkan center clutch pada clutch hub dan atur posisiplat kopling.
c) Pasangkan plat kopling pada fly wheel dengan panduan center clutch dan atur
posisinya supaya tepat di tengah.
d) Pasangkan clutch cover unit dengan memperhatikan tanda yang telah kita
buat pada saat pembongkaran dan ketepatan knock pin.
e) Pasangkan baut-baut pengikat clutch cover.
f) Lakukan pengerasan baut-baut pengikat secara bertahap. Mulailah
pengerasan daribaut yang paling dekat dengan knock pin secara menyilang.
Sebelum bautdikeraskan, pastikan lagi posisi plat kopling dengan mengatur
posisi center clutch.
g) Keraskan baut pengikat sesuai momen spesifikasi pengencangan yaitu
berkisar cm atau 19 N-m.
H. Hasil
Hasil dari penggantian kampas kopling:
1) Proses perpindahan gigi percepatan menjadi mudah.
2) Tidak terjadi selip saat perpindahan gigi
3) Putaran mesin menjadi halus
4) Pelangan puas
13
14
BAB IV
PENUTUP
A Kesimpulan
Kegiatan Praktek Kerja Industri merupakan kegiatan yang wajib diikuti oleh
Siswa dalam rangka menyelesaikan pendidikannya. Kegiatan Praktek Kerja Industri
merupakan bentuk kerja lapangan yang berfungsi untuk menambah ketrampilan dan
kemampuan dari pesertanya dalam mengaplikasikan teori teori yang telah dipelajari
di bangku Sekolah untuk dikembangkan dan diterapkan serta dimanfaatkan untuk
kepentingan masyarakat.
Sehingga dalam rangka pelaksanaan kegiatan perlu dipersiapkan dengan baik
mulai dari perencanaan, menetapkan obyek, persiapan. Sehingga setelah mengikuti
kegiatan. Siswa benar benar mendapatkan tambahan ketrampilan dan pengatahuan
terapan yang nyata. Selain itu kegiatan ini juga berfungsi untuk meningkatkan kerja
sama antara pihak Sekolah dengan pihak instansi. Hal ini akan menjadi momen untuk
saling meningkatkan kualitas antara pihak Sekolah dan Instansi obyek yang dijadikan
tujuan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Pelaksanaan kegiatan juga akan memberikan bekal ketrampilan yang nyata
kepada Siswa dalam mengaplikasikan teori teori yang didapatnya dibangku
Sekolah.Dan dengan diadakannya praktek kerja industri ini diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuan siswa akan dunia Industri dan masyarakat,sehingga dapat
dijadikan bekal dalam nanti di pendidikan yang lebih tinggi ataupun di dunia kerja.
15
B Saran
Melalui kegiatan laporanPrakerin ini kami berharap untuk kegiatan Prakerin
kedepan agar pihak sekolah/guru pembimbing untuk lebih memperhatikan dan
mengawasi siswanya saat mengikuti kegiatan. Selain itu jangan mementingkan diri
sendiri di tanya dulu siswanya cocok tidak dengan DU/DI yang di tempati.
Jika seandainya siswa tidak cocok di perbolehkan untuk pindah karena jika
tidak boleh maka siswa tidak nyaman dan akan tertekan karena yang melakukan siswa
bukan Bpk/Ibu Guru.
kami berharap pihak sekolah menempatkan siswanya ke tempat Instansi yang
sesuai dengan bidang jurusan masing-masing. Kalaw di sekolah prakteknya
mengunakan mobil maka siswa harus di tempatkan di bengkel mobil juga. jangan di
bengkel sepeda motor karna pada saat ujian praktek siswa yang tadinya di bengkel
motor akan kebingungan saat ujian praktek
Diharapkan dari saran diatas dapat meningkatkan kualitas dari,pelayanan
Instansi,Siswa dan Sekolah. Dalam laporan ini saya mengucapkan banyak terima
kasih kepada bengkel Pitstop yang telah melancarkan kegiatan ini dengan baik.
Serta pihak Sekolah yang telah banyak membantu suksesnya kegiatan ini.
Adapun kesalahan kesalahan yang timbul bukanlah suatu kesengajaan dan akan
saya perbaiki juga sebagai landasan untuk pelaksanaandiwaktu mendatang lalu saya
meminta maaf sebanyak-banyaknya kepada sekolah apabila ada salah penulisan di
atas.
16
17
18
19