Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PRAKRIN

PENGGANTIAN KAMPAS KOPLING MOBIL AVANZA


PIT STOP

Disusun Oleh:
Nama

: Iqbal Ramdhan Munazil

Nis/Kelas

:00857/ XI TKR A

Jurusan

: Teknik Kendaraan Ringan

Nama DU/D I

: Bengkel PIT STOP

Alamat DU/DI

: Jagan Wetan Pasuruan Mertoyudan

SMK MUHAMADIYAH BANDONGAN


Jl. Kyai Arof Timur Lapangan Bandongan Magelang
Telp. (0293) 310217 Fax. (0293)310217

IDENTITAS DU/DI

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Nama DU/DI
Jenis Usaha / Bidang Pekerjaan
Alamat
Nomor Telp.
Nama Pemimpin
Nama Pembimbing

: Bengkel PIT STOP


: Bengkel Auto Service
: Jagan Wetan Pasuruan Mertoyudan
:0818286261
: M.Syaeifudin
: Muchtar hadi S.Pd

Maglang, 11 Mei 2015


Pembimbing DU/DI

Siswa

M.Sayfudin

Iqbal Ramdhan Munazil

IDENTITAS SISWA

1.
2.
3.
4.
5.

Nama
Tempat/ Tgl. Lahir
Jenis Kelamin
Golongan Darah
NIS/ Kelas

Catatan Kesehatan

: Iqbal Ramdhan Munazil


: Magelang,17 Januari 1998
: Laki-laki
:
: 00857/ XI TKR A
:

6. Nama Orang Tua/ Wali


7. Alamat Orang Tua/ Wali
8. No. Telp. Orang Tua/ Wali

:
:Wonorejo Banyuwangi Bandungan
:08999408092

Magelang, 11 Mei 2015


Siswa

Iqbal Ramdhan Munazil

LEMBAR PENGESAHAN

Berdasarkan hasil kerja siswa pada program Praktek Kerja Industri (Prakerin),
Yang dilaksanakan pada:
Hari/ Tanggal

: 21 Januari 2015 sampai dengan 20 April

Tempat

: Pitstop Mobil Auto Service

Alamat

: Jagan Wetan Pasuruan Mertoyudan

Maka pihak sekolah/ Bengkel mengesahkan hasil laporan Praktek Kerja Industri (Prakerin),
yang sebenar-benarnya pada:
Hari/ Tanggal

Tempat

: SMK Muhammadiyah Bandongan

Alamat

: Jl. Kyai Arof Timur Lapangan Bandongan

Magelang, 11 Mei 2015


Pembimbing Prakerin

Kepala Kopetensi Keahlian

Widiyono S.Pd

Muhtar Hadi S.Pd


Mengetahui
Kepala Sekolah

Drs. Sularta M.Pd

DAFTAR ISI

Identitas DU/DI ..................................................................................................................i


Identitas Siswa ....................................................................................................................ii
Lembar Pengesahan ............................................................................................................iii
Daftar Isi..............................................................................................................................iv
Bab I Pendahuluan............................................................................................................1
A. Latar Belakang Pelaksanaan Prakerin ..............................................................1
B. Tujuan Kegiatan Prakerin .................................................................................1
C. Manfaat Pelaksanaan Prakerin ..........................................................................2
Bab II Profil Tempat Prakerin.........................................................................................3
A. Profil Perusahaan ..............................................................................................3
B. Struktur Organisasi ...........................................................................................3
Bab III Pelaksanaan Kegiatan Prakerin.........................................................................4
A. Materi pekerjaan ...............................................................................................4
B. Ganguan.............................................................................................................8
C. Jenis pekerjaan...................................................................................................8
D. Langkah pembongkaran....................................................................................8
E. Langkah pemeriksaan .......................................................................................9
F. Langkah pemasangan........................................................................................13
G. Hasil...................................................................................................................13
Bab IV Penutup..................................................................................................................15
A. Kesimpulan .......................................................................................................15
B. Saran .................................................................................................................16
Lampiran ...........................................................................................................................17

BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN PRAKERIN SMK


MUHAMMADIYAH SATU BANDONGAN.
Siwa memiliki peran yang besar dalam proses pembangunan bangsa ini.
Sebagai agen of change, siswa berperan untuk melakukan perubahan perubahan yang
dianggap perlu untuk mencapai kemajuan. Perubahan perubahan itu sendiri dapat
dalam bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya atau lainnya sesuai dengan
kebutuhan bangsa. Terkait dengan hal tersebut, Siswa diharap akan memiliki
kemampuan nyata yang dapat diterapkan dalam pembagunan.Hanya dengan belajar
dibangku SMK. Tidaklah cukup untuk membekali siwa agar memiliki kemampuan
yang memadai. Perlu adanya kunjungan ketempat tempat dimana secara nyata siswa
dapat merasakan langsung bagaimana proses kerja dilapangan keja.
Untuk membangun kemampuan tersebut, maka siswa perlu mendapatkan
visual secara langsung. Sehingga dengan alasan tersebut kegiatan praktek kerja
industri ini dilaksanakan.

B. TUJUAN KEGIATAN PRAKERIN SMK MUHAMMADIYAH BANDONGAN


1. Menyiapkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional sesuai dengan
tuntutan kualitas tenaga kerja Dunia Usaha dan Dunia Industri.
2. Memperkokoh program Link And Match yang telah ditetapkan Pemerintah
melalui Depertemrn Pendidikan Nasional yang memadukan Program Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) dan Dunia Usaha/ Dunia Industri.

3. Meningkatkan kualitas kepribadian siswa, sehingga mereka mampu berinteraksi,


berkomunikasi dan memiliki rasa tanggung jawab serta disiplin yang tinggi.
1

4. Memberi kesempatan bagi siswa yang memiliki potensi untuk menjadi tenaga
kerja yang terampil, produktif dan beretos kerja tinggi di Dunia Usaha/ Dunia
Industi.
5. Sebagai syarat mengikuti ujian nasional.

C. MANFAAT PELAKSANAAN PRAKERIN SMK MUHAMMADIYAH SATU


BANDONGAN
1. Bagi siswa program prakerin mempunyai manfaat sebagai berikut:
a. Mendapatkan pendidikan dan pelatihan serta pengalaman kerja yang
sesungguhnya.
b. Memiliki kemampuan, keahlian dan keterampilan kerja yang
profesional sesuai dengan standar DU/ DI.
c. Meningkatkan rasa percaya diri yang akan mendorong untuk
meningkatkan keahlian dan keterampilannya.
d. Mendapatkan kesempatan untuk belajar/ magang di DU/ DI tanpa
dibebani biaya pendidikan dan pelatihan.

2. Bagi DU/ DI program prakerin mempunyai manfaat sebagai berikut:


a. Mengenal dan memahami secara nyata kualitas pendidikan dan pelatihan
yang dilahirkan oleh lembaga-lembaga pendidikan kejuruan.
b. Memiliki data base tentang kualitas peserta Prakerin, sebagai bahan
pertimbangan dalam melakukan proses rekruitmen tenaga kerja bila
suatu saat dibutuhkan oleh perusahaannya.
c. Membantu dalam melaksanakan proses pelayanan jasa atau produksi
yang berlangsung di DU/ DI, dengan tanpa adanya imbalan secara
material.

BAB II
PROFIL TEMPAT PRAKERIN

A. Profil Perusahaan.
1. Nama DU/ DI
:
2. Melayani
:
3. Alamat
:
4. Nomor Telp.
:
5. Nama pemimpin :

Pitstop Mobil Auto Service


Service,Tune Up,Overhoul,dll
Jagan Wetan Pasuruan Mertoyudan
0818286216
M.Syaefudin

Sejarah bengkel:
Bengkel PIT STOP adalah bengkel yang didirikan pada tahun 2010.Pendirinya
adalah BpSyaifudin.Di sana banyak sekali meknik mekanik yang handal.Nma
pembimbing saya di sana yaitu Bp.Romadhon.

B. Struktur Organisasi
1. Pemimpin :M.Syaifudin
2. Mekanik : 1.Romadhon
2.Febry
3.Agung
3. Toolman : 1.Nanang
2.Aries

BAB III
Pelaksanaan Kegiatan Prakerin

A. Materi Pekerjaan
1. Fungsi System Kopling

Secara umum, Kopling adalah alat yang digunakan untuk menyambung dua
poros yang didalam perangkat mobil adalah poros penggerak dan poros pemindah
daya atau dari putaran engine (mesin) ke transmisi.
a.Syarat-syarat kopling :
1. Mampu memutuskan dan menghubungkan putaran mesin ke transmisi
dengan lembut.
2. Setelah terhubung, kopling dapat memindahkan seluruh daya secara penuh
(100%) tanpa slip.
3. Waktu terputus dan terhubungnya putaran dapat berlangsung dengan relatif
cepat.
b. Komponen-komponen kopling:
1. Release Fork (Tuas Pembebas)
2. Fly Wheel (Roda gaya)
3. Release Bearing (Bantalan tekan)
4. Clutch Shaft (Poros kopling)
5. Crank Shaft (Poros engkol)
6. Pilot Bearing (Bantalan pilot)
7. Clutch Plate (Plat kopling)
8. Diaphragm Spring (Pegas diafragma)
9. Pressure Plate (Plat penekan)
10. Pressure Unit (Unit penekan)

2. Nama komponen dan fungsinya


a.Clutch cover
Berfungsi sebagai tempat utama pada sistem kopling manual yang
dimana

didalamnya

terdapat

komponen-komponen

lainnya

yang

mendukung kerja kopling lebih sempurna, selain itu clutch cover


menghimpit disc plate dengan fly wheel supaya putaran disc plate dengan
fly wheel berrotasi bersama saat pedal kopling tidak diinjak.
4

b.Diafragma spring
Berfungsi menekan dan menarik presure plate pada clucth cover,
saat pedal kopling diinjak gaya dari pedal sampai pada diafragma spring
dengan serangkaian komponen pendukung dan diafragma spring menarik
presure plate supaya tidak menekan disc plate dan putaran flywheel dgn
disc plate bebas. Begitu sebaliknya saat pedal kopling dilepas.
c.Disc clutch
Berfungsi sebagai penerus putaran dan bidang gesek antara
flywheel dengan presure plat dan clutch cover, disc plate bekerja sama
dengan unit clutch cover untuk meneruskan putaran dari flywheel ke
input shaft transmisi.
d.Presure plate
Berfungsi sebagai bidang gesek pada clucth cover untuk
menghimpit disc clutch dengan flywheel. Presure plate diatur kerjanya
oleh diafragma spring, presure plate berotasi bersamaan dengan clucth
cover.
e. Release Fork (Tuas Pembebas)

Berfunsi memungkinkan pengendara mengkopling


dengan pedal kaki.

f. Fly Wheel (Roda gaya)

Berfungsi memberikan suatu permukaan gesek


(kasar) pada plat kopling.
g. Release Bearing (Bantalan tekan)
h. Clutch Shaft (Poros kopling)
5

Adalah tuas yang memberi gaya bearing pembebas


melawan plat penekan.
i. Pilot Bearing (Bantalan pilot)

Berfungsi mendukung atau menyangga bagian ujung


depan dari poros input transmisi
j. Clutch Plate (Plat kopling)

Piringan gesek yang dipasangkan ke poros input


transmisi, memuat permukaan gesek(kasar) antara roda
gila

dengan

plat

penekan.

k.Diaphragm Spring (Pegas diafragma)


l. Pressure Plate (Plat penekan)

Plat yang ditekan dengan spring(per) memberi gaya


plat kopling melawan roda gila (flywheel)
m. Pressure Unit (Unit penekan)

3. Cara kerja kopling


Cara kerja kopling apabila mesin berputar, dengan sendirinya roda gila
ikut berputar, sedangkan pada roda gaya ini dipasangkan tutup kopling yang
tentunya juga ikut berputar. Dalam hal ini poros roda gigi atau poros utama
persneling belum dapat berputar, demikian juga dengna plat kopling yang
dipasang

dengan

perantaraan

suatu

alur

pada

poros

tersebut

yang

memungkinkannya bergerak sepanjang poros persneling. Selanjutnya, apabila


kita ingin menggerakkan roda, hal ini dapat dilakukan dengna mengoperasikan
pedal, dimana pada waktu pedal di angkat pegas-pegas kopling akan menekan
plat tekan pada roda gila. Hal ini yang menyebabkan plat kopling tersebut
terjepit diantara roda gila dengna plat tekan. Plat ini mulanya akan slip, dan
bergesekan dengan roda gila maupun plat tekan akan tetapi selanjutnya secara
bertahap akan ikut terbawa berputar dan selanjutnya akan memutar poros utama
persneling

Bekerjanya pedal terhadap kopling


Apabila pedal diinjak maka gerakan dari pedal akan
diteruskan menjadi tarikan(pengontrol kabel) atau tekanan
(pengontrol hidrolik) yang kemudian akan digunakan untuk
menggerakkan tuas pembebas sehingga kopling bisa bekerja.
a. Kopling Diafragma belum bekerja
Pada saat pedal kopling tidak diinjak maka pegas penekan diafragma
menekan plat penekan sehingga plat penekan terhubung/tertekan. Kanvas
kopling terjepit diantara roda gaya dan plat penekan, putaran motor dapat
dipindahkan ke poros kopling.
b. Kopling Diagfragma bekerja
Pada saat pedal kopling diinjak maka Pegas penekan diafragma
mengungkit plat penekan sehingga plat kopling bebas dari penekanan. Kanvas
kopling bebas dari penekan/jepitan, putaran motor tidak dapat dipindahkan ke
poros kopling.

B. Ganguan (Analisis Kerusakan dan Perbaikan)


No.
Troobel sooting
Analisis
1.
Mesin hidup rem tangan ditarikmasukan gigi 1 lepas Kampas kopling sudah
kopling perlahan kaki kanan dalam posisi menginjak rem habis
7

dan gas perlahan, posisi pedal kopling sudah terlepas


2.

3.

tetapi mesin tidak mati.


Saat ditanjakan tenaga berkurang bahkan seperti

Kampas kopling telah

kehilangan tenaga.

habis

Saat pedal kopling diinjak atau dilepas terjadi suara dan


getaran.

Saat

memasang

kampas kopling kurang


pas

C. Jenis Pekerjaan
Penggatian plat kopling/Kampas kopling Avanza
D. Langkah pembongkaran
Pada kendaraan, sebelum dapat membongkar unit kopling haruslah terlebih
dahulu membongkar komponen komponen yang mengganggu/ terkait:
(1).Release cylinder unit (dengan pipa tetap terpasang).
(2).Propeller unit (kendaraan tipe RWD atau 4WD).
(3).Unit transmisi dan sistem pemindahnya.
Pada umumnya jika unit transmisi sudah dilepas, maka unit release bearing dan
release fork akan terbawa pada rumah transmisi, sehingga dapat dilepaskan dengan
melepas pengunci release fork terhadap porosnya, kemudian tarik keluar porosnya
dari rumah transmisi. Release fork dan release bearing akan terlepas.
Unit kopling segera dapat dilepas/ dibongkar setelah unit transmisi dilepas.
Langkah-langkahnya adalah :
1. Buatlah tanda pada rumah kopling dan fly whee.l
2. Pasangkan center clutch atau alat bantu yang lain untuk menahan
platkopling pada tempatnya.
3. Kendorkan baut-baut pengikat rumah kopling ke fly wheel dengan urutan
menyilang secara bertahap dan merata.
4. Lepaskan baut pengikat satu persatu dan kemudian lepaskan clutch cover
dan Clutch disch.
Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain adalah :
1. Lepaskan clutch cover dengan hati-hati jangan sampai clutch disc terjatuh.
2. Jagalah kebersihan permukaan clutch disc, pressure plate dan fly wheel.
Jangan sampai terkena minyak atau gemuk.
3. Bersihkanlah kotoran, debu dan beram-beram yang dapat mengganggu
kinerjakopling.
8

Pada kopling dengan pegas spiral unit rumah kopling dan plat penekan dapat
dengan mudah dibongkar, dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Gunakan penekan untuk menekan clutch cover menahan tekanan pegas
kopling
2. Lepaskan baut-baut pengikat rumah kopling ke fly wheel maupun baut
penahan penyetel tinggi tuas pembebas
3. Buatlah tanda pada fly wheel dan clutch cover
4. Lepaskan secara pelan-pelan penekanan alat penekan.
Lepaskan clutch cover
5. Lepaskan pegas-pegas penekan
6. Lepaskan pin dan release
E. LANGKAH PEMERIKSAAN
(1) Release bearing
Release bearing umumnya merupakan unit bearing tertutup dengan tipe
pelumasan

permanen,

sehingga

tidak

memerlukan

pembersihan

pada

pelumasannya.Pemeriksaan pertama yang dapat dilakukan adalah secara fisual, adalah


dengan melihat apakah ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan atau
retak. Jika ada kotoran, luka bekas gesekan / terbakar,

tergores dan itu hanya sedikit

dapat dibersihkan dengan kertas amplas yang halus. Jika kerusakannya parah, ganti
dengan

unit

yang

baru.

Pemeriksaan release bearing dengan cara pengujian kerja sebagai berikut :


(a) Putar bearing dengan tangan dan berilah tenaga pada arah axial. Jika
putarankasar dan atau terasa ada tahanan sebaiknya ganti!
(b) Tahan hub dan case dengan tangan kemudian gerakkan pada semua arah.

(2) Pegas Penekan dan Tuas Pembebas


Pemeriksaan

pegas

penekan

dan

tuas pembebas dilakukan dengan

tahapan yaitu :
(a) Pemeriksaan secara fisual, adalah dengan melihat apakah ada kotoran, luka
bekas gesekan/ terbakar, tergores dan atau retak. Jika ada kotoran, luka
bekas gesekan/ terbakar, tergores dan itu hanya sedikit dapat dibersihkan dengan
kertas amplas yang halus. Jika kerusakannya parah, sebainya diganti.
(b) Lakukan pengukuran kedalaman dan lebar keausan bekas gesekan release
bearing.
9

Kedalaman maksimal adalah 0.6 mm dan lebar maksimal 5.0 mm. Jika
keausan melebihi spesifikasi ganti dengan yang baru
(c) Pemeriksaan dengan SST dan filler gauge (thickness gauge). Dengan bantuan
SST dan Filler gauge, periksa kerataan permukaan ujung pegas diphragm
atau
ujung tuas pembebas. Selisih pengukuran atau ketidakrataan maximal 0.5 mm.
(d) Pemeriksaan dengan dial indicator
Dengan dial indikator dan alat pemutar juga dapat dilakukan pengukuran
ketidakrataan permukaan ujung pegas diphragm atau ujung tuas pembebas.Untuk
memudahkan pengukuran pasanglah dial dengan magnetik base pada mesin.
Penyimpangan maximal : 0.5 mm.
(e) Pemeriksaan panjang dan kesikuan pegas penekan
Panjang bebas pegas penekan mempunyai limit yang bervariasi tergantung
ukuran kopling unit. Demikian juga dengan ketidaksikuan pegas penekan (lihat
buku manual) Semakin besar unit kopling biasanya limit/ tolerensi semakin besar.
(f) Pemeriksaan tegangan pegas penekan
Tegangan pegas penekan sangat berpengaruh pada kekuatan kerja kopling
dalam
meneruskan putaran dan daya mesin. Semakin berat suatu kendaraan maka akan
semakin kuat/ besar tegangan pegas penekan yang digunakan. Spesifikasi
tegangan
pegas dapat

dilihat

pada

buku

manual

kendaraan. Perbedaan antar

pegas
juga tidak boleh terlalu besar, karena akan membuat penekanan kopling tidak
merata.
(g) Perbaikan/ penyetelan
Bila penyimpangan tidak masuk dalam spesifikasi, lakukan penyetelan
kerataan :

Pegas diaphragm
Pada pegas diaphragm lakukan penyetelan ketinggian dan kerataan dengan
SST

seperti terlihat pada gambar berikut!

Tuas pembebas
10

Penyetelan tuas pembebas dilakukan dengan mengatur baut penyetel pada


pengikat
tuaspembebas dan plat penekan dengan bantuan SST pengukur kerataan.
Setelah
kerataan tepat, maka kunci dan keraskan mur penahan pengunci.
(3) Plat Penekan
Pemeriksaan plat penekan dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu :
(a)

Pemeriksaan secara fisual, adalah dengan melihat apakah ada kotoran,

luka bekas
gesekan/ terbakar,tergores dan atau retak. Jika ada kotoran, luka bekas gesekan/
terbakar, tergores dan itu hanya sedikit dapat dibersihkan dengan kertas amplas
yang halus. Jika kerusakannya parah,perbaiki dengan menggunakan mesin bubut
atau jika tidak memungkinkan, ganti dengan plat penekan baru.
(b)
Lakukan pengukuran kerataan plat kopling dengan straigh edge dan filler
gauge.
Ketidakrataan max.adalah 0.5 mm.
(c) Jika ketidakrataannya melebihi spesifikasi, ratakan dengan menggunakan
bubut atau ganti dengan plat penekan yang baru.

(4) Plat Kopling


Pemeriksaan plat kopling dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu :
a) Pemeriksaan secara fisual, adalah dengan melihat apakah ada kotoran, luka
bekas gesekan/ terbakar,tergores dan atau retak. Jika ada kotoran, luka bekas
gesekan/ terbakar, tergores dan itu hanya sedikit dapat dibersihkan dengan
kertas amplas
b) yang halus. Jika kerusakannya parah, ganti kampas kopling atau ganti dengan
platkopling baru.
c) Pemeri ksaan dan pengukuran kedalaman paku keeling dengan jangka sorong.
Batas
d) kedalaman paku keling, minimal 0.3 mm. Jika kedalaman sudah melebihi
spesifikasi, ganti kampas kopling atau ganti dengan plat kopling baru.
e) Pengantian kampas kopling dilakukan dengan cara melepas kampas kopling
lama dengan merusak paku kelingnya dengan bor, memasang kampas kopling
baru dengan paku keling baru dengan urutan menyilang.Lakukan pengetesan

11

kerataan dan keolengan

plat

dan dial indikator.


f) Pemeriksaan
kekocakan

kopling dengan
atau

kerusakan

bantuan
torsion

roller instrumen
dumper.

Jika

ditemukankekocakan dan kerusakan pada torsion dumper, ganti dengan plat


kopling baru
g) Pemeriksaan run-out plat kopling. Dengan roller-instrumen (mesin/alatpemutar) dandial indicator periksalah run-out plat kopling! Bila run-out
melebihi 0.8 mm, gantilah
h) Pemeriksaan keausan atau kerusakan alur-alur hub.Kaitkan/ pasangkan
platkoplinginput shaft transmisi, plat kopling harus bergerak dengan mudah
tetapi tidak longgar. Jika macet atau longgar ganti dengan plat kopling baru.
(5) Fly Wheel
a) Pemeriksaan plat kopling dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu :
Pemeriksaan secara fisual, adalah dengan melihat apakah ada kotoran, luka
bekas gesekan, tergores dan atau retak pada bidang geseknya. Jika ada kotoran,
lukabekas gesekan/ terbakar, tergores dan itu hanya sedikit dapat dibersihkan
dengan
b) kertas amplas yang halus. Jika kerusakannya parah, ganti dengan plat kopling
baru.
c) Pemeriksaaan keausan gigi-gigi ring gear dari keausan dan kerusakan.
d) Jika terdapat kerusakan, ganti dengan ring gear yang baru. Penggantian ring gear
adalah dengan cara dipanaskan pada suhu 80 s.d. 100oC, kemudian lepaskan
ring gear lama dan pasangkan ring gear baru dengan menggunakan mesin press.
e) Pemanasan tidak boleh melebihi 120oC karena bisa mengubah sifat logam.
f) Pemeriksaan run-out fly wheel. Dengan dial indicator periksalah run-out fly
wheel! Bila run-out melebihi 0.2 mm, gantilah fly wheel.
g) Pemeriksaan Pilot Bearing. Putarkan bearing dan beri tenaga pada arah axial.
Jikaputaran kasar dan terdapat kekocakan yang berlebihan, ganti dengan pilot
bearing yang baru.
h) Penggantian pilot bearing dilakukan dengan melepas pilot bearing lama dengan
SSt sliding hamer dan kemudian memasangkan pilot bearing baru.

F. Langkah Pemasangan
12

Pemasangan unit kopling dengan pegas spiral adalah diawali dengan merakit unit
penekan dan rumah kopling.
a)
b)
c)
d)
e)
f)

Pemasangan adalah dengan urutan sebagai berikut :


Letakkan pressure plate pada dudukan alat penekan.
Pasangkan pegas penekan pada dudukannya di plat penekan.
Pasangkan clutch cover dibelakang pegas penekan dengan posisi yang tepat.
Pasangkan pressure lever pada dudukannya di clutch cover
Lakukan penekanan clutch cover dengan alat penekan
sehingga pegastertekan sehingga baut pemegang/ penyetel pressure lever

dapat dipasangkan.
g) Lepaskan tekanan mesin penekan,dan lakukan penyetelan tinggi pressure
lever.
Setelah unit clutch cover terpasang, pemasangan kampas
kopling dan unit kopling
dapat dilakukan.Prosedur pemasangannya adalah sebagai berikut :
a) Berilah sedikit gemuk khusus pada alur plat kopling (clutch hub).
b) Masukkan center clutch pada clutch hub dan atur posisiplat kopling.
c) Pasangkan plat kopling pada fly wheel dengan panduan center clutch dan atur
posisinya supaya tepat di tengah.
d) Pasangkan clutch cover unit dengan memperhatikan tanda yang telah kita
buat pada saat pembongkaran dan ketepatan knock pin.
e) Pasangkan baut-baut pengikat clutch cover.
f) Lakukan pengerasan baut-baut pengikat secara bertahap. Mulailah
pengerasan daribaut yang paling dekat dengan knock pin secara menyilang.
Sebelum bautdikeraskan, pastikan lagi posisi plat kopling dengan mengatur
posisi center clutch.
g) Keraskan baut pengikat sesuai momen spesifikasi pengencangan yaitu
berkisar cm atau 19 N-m.
H. Hasil
Hasil dari penggantian kampas kopling:
1) Proses perpindahan gigi percepatan menjadi mudah.
2) Tidak terjadi selip saat perpindahan gigi
3) Putaran mesin menjadi halus
4) Pelangan puas

13

14

BAB IV
PENUTUP
A Kesimpulan
Kegiatan Praktek Kerja Industri merupakan kegiatan yang wajib diikuti oleh
Siswa dalam rangka menyelesaikan pendidikannya. Kegiatan Praktek Kerja Industri
merupakan bentuk kerja lapangan yang berfungsi untuk menambah ketrampilan dan
kemampuan dari pesertanya dalam mengaplikasikan teori teori yang telah dipelajari
di bangku Sekolah untuk dikembangkan dan diterapkan serta dimanfaatkan untuk
kepentingan masyarakat.
Sehingga dalam rangka pelaksanaan kegiatan perlu dipersiapkan dengan baik
mulai dari perencanaan, menetapkan obyek, persiapan. Sehingga setelah mengikuti
kegiatan. Siswa benar benar mendapatkan tambahan ketrampilan dan pengatahuan
terapan yang nyata. Selain itu kegiatan ini juga berfungsi untuk meningkatkan kerja
sama antara pihak Sekolah dengan pihak instansi. Hal ini akan menjadi momen untuk
saling meningkatkan kualitas antara pihak Sekolah dan Instansi obyek yang dijadikan
tujuan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Pelaksanaan kegiatan juga akan memberikan bekal ketrampilan yang nyata
kepada Siswa dalam mengaplikasikan teori teori yang didapatnya dibangku
Sekolah.Dan dengan diadakannya praktek kerja industri ini diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuan siswa akan dunia Industri dan masyarakat,sehingga dapat
dijadikan bekal dalam nanti di pendidikan yang lebih tinggi ataupun di dunia kerja.

15

B Saran
Melalui kegiatan laporanPrakerin ini kami berharap untuk kegiatan Prakerin
kedepan agar pihak sekolah/guru pembimbing untuk lebih memperhatikan dan
mengawasi siswanya saat mengikuti kegiatan. Selain itu jangan mementingkan diri
sendiri di tanya dulu siswanya cocok tidak dengan DU/DI yang di tempati.
Jika seandainya siswa tidak cocok di perbolehkan untuk pindah karena jika
tidak boleh maka siswa tidak nyaman dan akan tertekan karena yang melakukan siswa
bukan Bpk/Ibu Guru.
kami berharap pihak sekolah menempatkan siswanya ke tempat Instansi yang
sesuai dengan bidang jurusan masing-masing. Kalaw di sekolah prakteknya
mengunakan mobil maka siswa harus di tempatkan di bengkel mobil juga. jangan di
bengkel sepeda motor karna pada saat ujian praktek siswa yang tadinya di bengkel
motor akan kebingungan saat ujian praktek
Diharapkan dari saran diatas dapat meningkatkan kualitas dari,pelayanan
Instansi,Siswa dan Sekolah. Dalam laporan ini saya mengucapkan banyak terima
kasih kepada bengkel Pitstop yang telah melancarkan kegiatan ini dengan baik.
Serta pihak Sekolah yang telah banyak membantu suksesnya kegiatan ini.
Adapun kesalahan kesalahan yang timbul bukanlah suatu kesengajaan dan akan
saya perbaiki juga sebagai landasan untuk pelaksanaandiwaktu mendatang lalu saya
meminta maaf sebanyak-banyaknya kepada sekolah apabila ada salah penulisan di
atas.

16

17

18

19

Anda mungkin juga menyukai