Anda di halaman 1dari 36

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI


MEKANISME KOPLING SUZUKI CARRY
DI BENGKEL PRAWOTO MOTOR
Jln Sunan Pandanaran
Sidorejo,Gadungan,Wedi,Klaten
Laporan ini telah disetujui dan disahkan
sebagai salah satu syarat Praktek Kerja Industri SMK Negeri 1 Ngawen.
Menyetujui
Guru pembimbing Pembimbing Industri

Darmawan S.Pd Sutardi


NUPTK. 9757 7606 6220 0022

Mengesahkan,

Kepala Sekolah Kaprodi TKR

Basuki, M.Pd Nur Ahmad Sholeh W S.pd T


NIP. 19680828 199512 1003 NIP. 19821002 201001 1 010

ii
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga Laporan Praktek Kerja Industri SMK Negeri 1 Ngawen
ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Laporan Prakerin ini disusun bertujuan untuk memenuhi persyaratan pada
program keahlian Teknik Kendaraan Ringan di SMK Negeri 1 Ngawen.
Pada kesempatan ini, Penyusun ingin menghaturkan rasa hormat dan terima
kasih kepada pihak-pihak atas bantuan dan bimbingannya dalam Pelaksanaan
Prakerin dan penyusunan Laporan Prakerin ini. Prakerin dan penyusunan Laporan
Prakerin ini dapat terlaksana dengan baik berkat bantuan dari pihak-pihak terkait.
Rasa hormat dan terima kasih penulis haturkan kepada :
1. Bapak Basuki, M.Pd, selaku kepala sekolah SMK Negeri 1 Ngawen.
2. Bapak Nur Ahmad Sholeh W. S.pd T, selaku kaprodi TKR
3. Bapak Darmawan S.Pd, selaku guru pembimbing.
4. Bapak Sutardi, selaku Kepala Bengkel PRAWOTO MOTOR
5. Guru-guru Otomotif yang telah berperan penting dalam pelaksanaan Prakerin.
6. Teman-teman SMK Negeri 1 Ngawen yang banyak membantu dalam penyelesaian
Laporan Praktek Kerja Industri.
7. Kedua orang tua yang telah banyak memberikan dorongan, semangat, serta do’a.
8. Semua pihak yang turut membantu dalam pelaksanan Prakerin yang tidak
dapat penyusun sebutkan satu persatu
P e n yu s u n m e n ya d a r i b a h w a L a p o r a n P r a k e r i n i n i m a s i h j a u h
d a r i k e sempurnaan. Untuk itu penyusun sangat mengharap adanya saran, masukan,
maupun kritikan yang membangun guna melengkapi kekurangan Laporan
ini. Semoga laporan ini dapat memberi manfaat kepada kita semua.
Ngawen, September 2015

Penulis
iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………...... i
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………................... ii
KATA PENGANTAR………………………………………………................ iii
DAFTAR ISI………………………………………………….......................... iv
DAFTAR LAMPIRAN V
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah……………………………………………........... 1
B. Tujuan Praktek Industri…………………………………………................ 1
C. Manfaat Praktek Industri………………………………………………….. 2
BAB II PROFIL INDUSTRI
A. Sejarah dan Perkembangan Industri………………………………………. 3
B. Lokasi Perusahaan………………………………………………………… 3
C. Manajemen Perusahaan…………………………………………………… 4
BAB III KEGIATAN INDUSTRI
A. Kegiatan Industri………………………………………….......................... 5
B. Proses Produksi Barang dan Jasa………………………………................. 5
C. Pembahasan. …………………………………………................................ 6
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan. …………………………………………................................ 29
B. Saran. …………………………………………........................................ 29

iv
DAFTAR LAMPIRAN

1. Buku Jurnal Laporan Prakerin.Surat.


2. Lembar Penilaian Industri.
3. Lain-lain.

v
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) adalah kegiatan praktik siswa
yang dilaksanakan langsung di tempat kerja (Dunia Usaha /Dunia
Industri) yang merupakan bagian integrasi dari kurikulum SMK dan
wajib dilaksanakan oleh semua siswa. SMK Negeri 1 Ngawen
Gunungkidul merupakan sekolah kejuruan yang menyiapkan tenaga kerja
siap kerja yang memeliki karakter Integritas, Excellent, Care. Salah satu
upaya untuk mewujudkan tujuan tersebut maka dilaksanakan program
prakerin yang menjadi agenda nasiaonal bagi sekolah menengah kejuruan
dan dilaksanakan setiap tahun.
B. TUJUAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
1. Tujuan Umum
Agar siswa dapat mengimplementasikan pengetahuan yang didapatkan
disekolah dan menambah wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Tujuan Khusus
Praktek Kerja Industri (Prakerin) yang dilaksanakan di SMK NEGERI 1
NGAWEN adlah bertujuan :
a. Tercapai kompetensi praktek industri bagi siswa
b. Siswa mengenal secara langsung lingkungan dunia usaha/dunia
industry
c. Trejalinnya hubungan yang saling menguntungakan antara sekolah
dan DU/DI
d. Menerapkan dan mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan yang
telah diperoleh
e. Mampu beradaptasi dan bersosialisasi dengan dunia industry
f. Memehami suasana dan kondisi obyektif lapangan kerja.
1
C. MANFAAT PRAKTEK KERJA INDUSTRI
1. Siswa
a. Memantapkan kompetensi yang dipelajari di sekolah
b. Membekali siswa dengan pengalaman kerja nyata sesuai dengan
program keahlian masing-masing sehingga siswa dapat
mengembangkan diri selaras dengan perkembangan Dunia
Usaha/Dunia Industri
c. Memberi motivasi kepada siswa untuk mengembangkan jiwa wira
usaha mandiri
2. Sekolah
a. Kesempatan/peluang bagi siswa untuk menjalin kerja sama untuk
lebih mantap dengan DU/DI
b. Peluang memperoleh input (singkronisasi kurikulum) dengan
DU/DI
c. Promosi sekolah dan peluang pemasaran lulus
3. DU/DI
a. Kesempatan bagi DU/DI mengimplementasikan dekungannya
terhadap dunia pendidikan
b. Peluang bagi DU/DI untuk mengembangkan diri (usahanya)
bersamaan dengan sekolah.
c. Peluang bagi DU/DI untuk mendapatkan tenaga kerja sesuai
dengan kebutuhan.

2
BAB II

PROFIL INDUSTRI

A.Sejarah dan Perkembangan Industri

Tempat prakerin yang di pimpin oleh Bp.Sutardi berdiri sejak tahun 1988,
sebelum mendirikan bengkel sendiri Bp.Sutardi ikut menjadi mekanik di bengkel
orang lain. Setelah itu pada tahun 1998 Bp.Sutardi mendirikan bengkel sendiri yang
di beri nama “PRAWATA MOTOR”.

Bp.Sutardi masih mengontrak di tempat orang lain untuk mendirikan bengkel


tersebut. Namun setelah gempa tahun 2006 bengkel tersebut pindah di
Sidorejo,Gadungan,Wedi,Klaten. Setelah pindah bengkel tersebut mengalami
kemajuan dan bahkan sekarang Bp.Sutardi sudah dapat mengajak orang untuk bkerja
di bengkelnya.
B.Lokasi Perusahaan

* KETERANGAN
1 MASJID JAMI’
2 KANTOR POLISI WEDI
3 LOKASI BENGKEL
4 KENTOR KECAMATAN WEDI
3
C.Struktur Manajemen Bengkel

Kepala Bengkel
Sutardi

Wakil

Edi

Mekanik Tukang cat

Topik Wiwit

D.Denah Bengkel

RUANG Ganti Tempat Alat-Alat


Tempat Cuci

4
BAB III

KEGIATAN INDUSTRI

A.Kegiatan Industri

Selama kegiatan prakerin di bengkel “PRAWATA MOTOR” para siswa


prakerin telah di terjunkanuntuk turut berpartisipasi repair kendaraan mobil. Pada
dasarnya siswa masuk pukul 07.30 WIB.

Ketika teba di bengkel para siswa bertugas membersihkan tempat kerja dan
menyiapkan alat-alat yang akan digunakan,kudian para siswa prakerin mengikuti para
mekanik untuk meperbaiki mobil.

Setelah pukul12.00 WIB semua pegawai dan siswa prakerin beristirahat


sampai pukul 13.00 WIB. Setelah istirahat semua pegawai beserta siswa prakerin
kembali bekerja memperbaiki kendaraan yang rusak sampai pukul 17.00 WIB.Dan
sperti itulah kegiatan para siswa prakerin sehari-hari selama menjalankan prakerin di
bengkel “PRAWATA MOTOR”.

B.Produksi Barang

Sebagaimana telah disampaikan bahwa bengkel “PRAWATA MOTOR”


melayani jasa diantaranya:

-Mengerjakan audio

-Servis mesin

-Cat mobil
Meskipun bengkel ini tidak memproduksi barang , namun telah enyediakan jasa yang
cukup baik dan sangat dibutuhkan oleh para konsumen. Sehingga mampu bersaing
dengan bengkel-bengkel lain yang ada di sekitarnya.

5
C.PEMBAHASA N

1. Landasan Teori

a. Fungsi System

Secara umum, Kopling adalah alat yang digunakan untuk menyambung dua
poros yang didalam perangkat mobil adalah poros penggerak dan poros
pemindah daya atau dari putaran engine (mesin) ke transmisi.

b. Syarat-syarat kopling :

1.Mampu memutuskan dan menghubungkan putaran mesin ke transmisi


dengan lembut.

2. Setelah terhubung, kopling dapat memindahkan seluruh daya secara penuh


(100%) tanpa slip.

3. Waktu terputus dan terhubungnya putaran dapat berlangsung dengan relatif


cepat.

c.Komponen-komponen kopling:
1. Tutup kopling (cluth cover).
2. Pelat kopling.
3. Disc clutch
4. Presure plate
5. Strap
6. Retracting spring
7. Diafragma spring

6
d. Nama komponen dan fungsinya

1. Clutch cover berfungsi sebagai tempat utama pada sistem kopling manual
yang dimana didalamnya terdapat komponen-komponen lainnya yang
mendukung kerja kopling lebih sempurna, selain itu clutch cover
menghimpit disc plate dengan fly wheel supaya putaran disc plate dengan fly
wheel berrotasi bersama saat pedal kopling tidak diinjak.

Gambar 1 : kontruksi clutch cover

2. Diafragma spring berfungsi menekan dan menarik presure plate pada clucth
cover, saat pedal kopling diinjak gaya dari pedal sampai pada diafragma
spring dengan serangkaian komponen pendukung dan diafragma spring
menarik presure plate supaya tidak menekan disc plate dan putaran flywheel
dgn disc plate bebas. Begitu sebaliknya saat pedal kopling dilepas.

diafragma spring

Gambar 2 : konstruksi diafragma spring

7
3. Disc clutch berfungsi sebagai penerus putaran dan bidang gesek antara
flywheel dengan presure plat dan clutch cover, disc plate bekerja sama
dengan unit clutch cover untuk meneruskan putaran dari flywheel ke input
shaft transmisi.

Gambar 3 : konstruksi clutch disc

4. Presure plate berfungsi sebagai bidang gesek pada clucth cover untuk
menghimpit disc clutch dengan flywheel. Presure plate diatur kerjanya oleh
diafragma spring, presure plate berotasi bersamaan dengan clucth cover.

Gambar 4 : konstruksi pressure plate


e.Cara kerja kopling

Cara kerja kopling adalah apabila mesin berputar, dengan sendirinya roda gila
ikut berputar, sedangkan pada roda gaya ini dipasangkan tutup kopling yang
tentunya juga ikut berputar. Dalam hal ini poros roda gigi atau poros utama
persneling belum dapat berputar, demikian juga dengna plat kopling yang
dipasang dengan perantaraan suatu alur pada poros tersebut yang
memungkinkannya bergerak sepanjang poros persneling.

8
Selanjutnya, apabila kita ingin menggerakkan roda, hal ini dapat dilakukan
dengna mengoperasikan pedal, dimana pada waktu pedal di angkat pegas-pegas
kopling akan menekan plat tekan pada roda gila. Hal ini yang menyebabkan
plat kopling tersebut terjepit diantara roda gila dengna plat tekan. Plat ini
mulanya akan slip, dan bergesekan dengan roda gila maupun plat tekan akan
tetapi selanjutnya secara bertahap akan ikut terbawa berputar dan selanjutnya
akan memutar poros utama persneling

f. Trooble Sooting (Analisis Kerusakan dan Perbaikan)

Kerusakan yang seing terjadi pada komponen kopling dan cara mengatasinya:
Cara cek kopling mobil yaitu dengan cara mesin dihidupkan tarik rem tangan
masukan gigi 1 lepas kopling perlahan kaki kanan dalam posisi menginjak rem dan
gas perlahan, bila posisi pedal kopling sudah terlepas tetapi mesin tidak mati maka
kampas kopling sudah habis,setelah mekanik mengetesnya ternyata ada tanda-
tanda plat kopling habis

g.Mengganti Plat Kopling tipe Diagframa spring

I. Bahan
– 1 unit kendaraan roda empat (mobil)
II. Alat
– Sigmat
– Obeng plus / min
– Kunci momen satu set ( kunci shok)

9
– Kuas
– Majun
– Dongkrak putar
– Gemuk / Facelin
– Alat untuk penyentral plat kopling

III.Langkah Kerja
i. Pembongkaran
– Lepas bagian – bagian yang menghalangi untuk membongkar kopling .
– Lepaskan kabel yang menempel pada tranmissi dan lepas As roda ,Steering
linkage yang menempel pada roda,Stabilizer- bar
– Apabila plat koplingnya ada didepan harus membuka rem cakram yang sebelah
kiri.
– Buka baud yang mempel pada tranmissi
– Setelah terbuka pisahkan tranmissi dan kopling
– Periksa cluth dish dan cluth cover apakah layak atau tidak untuk di pakai
– Apabila plat kopling dan cluth cover sudah aus .di wajibkan harus diganti
– Bersihkan bagian kopling yang kotor dengan menggunakan kuas
ii. Pemasangan
– Pasang plat kopling dan cluth cover dengan lurus menggunakan senter kopling .
– Apabila sudah lurus kencangkan dengan baut menggunakan kunci yang pas
– Pasang tranmissi kembali dengan rapih apabila sudah bersih dari debu
– Pasang kembali komponen- komponen yang di lepas dengan rapih seperti kabel
yang menempel di tranmissi, As roda ,Stabilizer bar dan lain sebagainya.
– Pasang roda / ban dengan menggunkan kunci roda.

10
2.Gambar Benda Kerja

3.PENGGANTIAN PLAT KOPLING YANG SUDAH AUS


a.Langkah pembongkaran Kopling
Kegiatan/ uraian ini bertujuan mempelajari cara membongkar,
memeriksa, memperbaiki dan memasang kembali unit kopling dan komponen-
komponennya.

I. Pembongkaran
Pada kendaraan, sebelum dapat membongkar unit kopling
haruslah terlebih dahulu melepas komponen-komponen lain
yang terkait/ menghalangi, antara lain:
(1). Release cylinder unit (dengan pipa tetap terpasang)
(2). Propeller unit (kendaraan tipe RWD atau 4WD)
(3). Unit transmisi dan sistem pemindahnya
Pada umumnya jika unit transmisi sudah dilepas, maka unit
release bearing dan release fork akan terbawa pada rumah
transmisi, sehingga secara mudah dapat dilepaskan dengan
melepas pengunci release fork terhadap porosnya, kemudian
tarik keluar porosnya dari rumah transmisi. Release fork dan
release bearing akan terlepas.

11
Unit kopling segera dapat dilepas/ dibongkar setelah unit
transmisi dilepas. Langkah-langkahnya adalah :
(1). Buatlah tanda pada rumah kopling dan fly wheel

Gambar 6 : pemberian tanda pada fly whell


(2). Pasangkan center clutch atau alat bantu yang lain untuk
menahan plat kopling pada tempatnya

Gambar 7 : pemasangan center clucth

(3). Kendorkan baut-baut pengikat rumah kopling ke fly


wheel dengan urutan menyilang secara bertahap dan
merata.

12
Gambar 8 : melepas baut pengikat clucth cover

(4). Lepaskan baut pengikat satu persatu dan kemudian


lepaskan clutch cover dan clutch disc

Gambar 9 : Pembongkaran unit kopling.


Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain adalah :
(1). Lepaskan clutch cover dengan hati-hati jangan sampai
clutch disc terjatuh.
(2). Jagalah kebersihan permukaan clutch disc, pressure
plate dan fly wheel. Jangan sampai terkena minyak atau
gemuk.

13
(3). Bersihkanlah kotoran, debu dan beram-beram yang
dapat mengganggu kinerja kopling.
Pada kopling dengan pegas spiral unit rumah kopling dan
plat penekan dapat dengan mudah dibongkar, dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
(1). Gunakan alat penekan/ press untuk menekan clutch
cover menahan tekanan pegas kopling.

Gambar 10 : Penekanan clutch cover unit kopling


(2). Lepaskan baut-baut pengikat rumah kopling ke fly wheel
maupun baut penahan penyetel tinggi tuas pembebas
(3). Buatlah tanda pada fly wheel dan clutch cover

Gambar 11 : Pembuatan tanda pada clutch cover dan fly wheel

14
(4). Lepaskan secara pelan-pelan penekanan alat penekan.
(5). Lepaskan clutch cover
(6). Lepaskan pegas-pegas penekan

(7). Lepaskan pin dan release lever

Gambar 13 : Melepas clutch cover unit kopling

II. Pemeriksaan, Perbaikan dan Penggantian Unit Kopling

(1) Release bearing

Release bearing umumnya merupakan unit bearing tertutup dengan tipe


pelumasan permanen, sehingga tidak memerlukan pembersihan pada
pelumasannya.Pemeriksaan pertama yang dapat dilakukan adalah secara fisual,
adalah dengan melihat apakah ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan
atau retak. Jika ada kotoran, luka bekas gesekan / terbakar, tergores dan itu hanya
sedikit dapat dibersihkan dengan kertas amplas yang halus. Jika kerusakannya parah,
ganti dengan unit yang baru.
Pemeriksaan release bearing dengan cara pengujian kerja sebagai berikut :

15
(a) Putar bearing dengan tangan dan berilah tenaga
pada arah axial. Jika putaran kasar dan atau terasa
ada tahanan sebaiknya ganti!

Gambar 14 : pemeriksaan release bearing

(b) Tahan hub dan case dengan tangan kemudian


gerakkan pada semua arah untuk memastikan self-
centering system agar tidak tersangkut. Hub dab
casae harus bergerak kira-kira 1 mm. Jika kekocakan
berlebihan atau macet sebaiknya diganti dengan
yang baru!

(2) Pegas Penekan dan Tuas Pembebas

Pemeriksaan pegas penekan dan tuas pembebas


dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu :

(a) Pemeriksaan secara fisual, adalah dengan melihat apakah ada kotoran, luka bekas
gesekan/ terbakar, tergores dan atau retak. Jika ada kotoran, luka bekas gesekan/
terbakar, tergores dan itu hanya sedikit dapat dibersihkan dengan kertas amplas yang
halus. Jika kerusakannya parah, sebainya diganti.

16
(b) Lakukan pengukuran kedalaman dan lebar keausan bekas gesekan release bearing.
Kedalaman maksimal adalah 0.6 mm dan lebar maksimal 5.0 mm. Jika keausan
melebihi spesifikasi ganti dengan yang baru!

Gambar 16 : Pengukuran keausan pegas

(c) Pemeriksaan dengan SST dan filler gauge (thickness gauge).

Dengan bantuan SST dan Filler gauge, periksa kerataan permukaan ujung
pegas diphragm atau ujung tuas pembebas. Selisih pengukuran atau ketidakrataan

maximal 0.5 mm.

Gambar 17 : Pemeriksaan kerataan tinggi pegas


(d) Pemeriksaan dengan dial indicato

17
Dengan dial indikator dan alat pemutar juga dapat dilakukan pengukuran
ketidakrataan permukaan ujung pegas diphragm atau ujung tuas pembebas.Untuk
memudahkan pengukuran pasanglah dial dengan magnetik base pada mesin.
Penyimpangan maximal : 0.5 mm.

Gambar 18 : Pemeriksaan kerataan tinggi pegas


(e) Pemeriksaan panjang dan kesikuan pegas penekan
Panjang bebas pegas penekan mempunyai limit yang bervariasi tergantung ukuran
kopling unit. Demikian juga dengan ketidaksikuan pegas penekan (lihat buku
manual) Semakin besar unit kopling biasanya limit/ tolerensi semakin besar.

Gambar 19 : Pengukuran panjang dan kesikuan pegas penekan


(f) Pemeriksaan tegangan pegas penekan
Tegangan pegas penekan sangat berpengaruh pada kekuatan kerja kopling dalam
meneruskan putaran dan daya mesin. Semakin berat suatu kendaraan maka akan
semakin kuat/ besar tegangan pegas penekan yang digunakan. Spesifikasi tegangan
pegas dapat dilihat pada buku manual kendaraan. Perbedaan antar pegas
juga tidak boleh terlalu besar, karena akan membuat penekanan kopling tidak merata.

18
(g) Perbaikan/ penyetelan
Bila penyimpangan tidak masuk dalam spesifikasi, lakukan penyetelan kerataan

(h).Pegas diaphragm
Pada pegas diaphragm lakukan penyetelan ketinggian dan kerataan dengan SST
seperti terlihat pada gambar berikut!

Gambar 21 : Penyetelan kerataan tinggi pegas

( i).Tuas pembebas

Penyetelan tuas pembebas dilakukan dengan mengatur baut penyetel pada


pengikat tuas pembebas dan plat penekan dengan bantuan SST pengukur kerataan.
Setelah kerataan tepat, maka kunci dan keraskan mur penahan pengunci.

Gambar 29 : Penyetelan kerataan tinggi tuas pembebas

19
(3) Plat Penekan

Pemeriksaan plat penekan dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu :

(a) Pemeriksaan secara fisual, adalah dengan melihat apakah ada kotoran, luka bekas
gesekan/ terbakar,tergores dan atau retak. Jika ada kotoran, luka bekas gesekan/
terbakar, tergores dan itu hanya sedikit dapat dibersihkan dengan kertas amplas yang
halus. Jika kerusakannya parah,perbaiki dengan menggunakan mesin bubut atau jika
tidak memungkinkan, ganti dengan plat penekan baru.
(b) Lakukan pengukuran kerataan plat kopling dengan straigh edge dan filler gauge.
Ketidakrataan max.adalah 0.5 mm.

Gambar 30 : Pengukuran kerataan plat penekan

(c) Jika ketidakrataannya melebihi spesifikasi, ratakan dengan menggunakan


mesin bubut atau ganti dengan plat penekan yang baru.

20
(4) Plat Kopling

Pemeriksaan plat kopling dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu :


(a) Pemeriksaan secara fisual, adalah dengan melihat apakah ada kotoran, luka
bekas gesekan/ terbakar,tergores dan atau retak. Jika ada kotoran, luka bekas
gesekan/ terbakar, tergores dan itu hanya sedikit dapat dibersihkan dengan kertas
amplas yang halus. Jika kerusakannya parah, ganti kampas kopling atau ganti
dengan plat kopling baru.
(b) Pemeriksaan dan pengukuran kedalaman paku keeling dengan jangka sorong.
Batas kedalaman paku keling, minimal 0.3 mm. Jika kedalaman sudah melebihi
spesifikasi, ganti kampas kopling atau ganti dengan plat kopling baru.

Gambar 31. Pengukuran kedalaman paku keeling

Penggantian kampas kopling dilakukan dengan cara melepas kampas kopling


lama dengan merusak paku kelingnya dengan bor, memasang kampas kopling baru
dengan paku keling baru dengan urutan menyilang.Lakukan pengetesan kerataan
dan keolengan plat kopling dengan bantuan roller instrumen dan dial indikato

21
Gambar 32 : Penggantian kampas kopling

(c) Pemeriksaan kekocakan atau kerusakan torsion dumper. Jika ditemukan


kekocakan dan kerusakan pada torsion dumper, ganti dengan plat kopling unit baru.

(d) Pemeriksaan keausan atau kerusakan alur-alur hub.Kaitkan/ pasangkan plat


kopling pada input shaft transmisi, plat kopling harus bergerak dengan mudah tetapi
tidak longgar. Jika macet atau longgar ganti dengan plat kopling baru.

(e) Pemeriksaan run-out plat kopling. Dengan roller-instrumen (mesin/alat-pemutar)


dan dial indicator periksalah run-out plat kopling! Bila run-out melebihi 0.8 mm,
gantilah plat kopling dengan yang baru.

Gambar 33. Pengukuran run-out plat kopling

22
(5) Fly Wheel
Pemeriksaan plat kopling dilakukan dengan beberapa
tahapan yaitu :

(a) Pemeriksaan secara fisual, adalah dengan melihat apakah ada kotoran, luka bekas
gesekan, tergores dan atau retak pada bidang geseknya. Jika ada kotoran, luka
bekas gesekan/ terbakar, tergores dan itu hanya sedikit dapat dibersihkan dengan
kertas amplas yang halus. Jika kerusakannya parah, ganti dengan plat kopling
baru.

(b) Pemeriksaaan keausan gigi-gigi ring gear dari keausan dan kerusakan.
Jika terdapat kerusakan, ganti dengan ring gear yang baru. Penggantian ring gear
adalah dengan cara dipanaskan pada suhu 80 s.d. 100oC, kemudian lepaskan ring
gear lama dan pasangkan ring gear baru dengan menggunakan mesin press.
Pemanasan tidak boleh melebihi 120oC karena bisa mengubah sifat logam.

(c) Pemeriksaan run-out fly wheel. Dengan dial indicator


Periksalah run-out fly wheel! Bila run-out melebihi 0.2 mm, gantilah fly wheel.

Gambar 34 : Pengukuran run-out fly wheel

23
(d) Pemeriksaan Pilot Bearing. Putarkan bearing dan beri tenaga pada arah axial. Jika
putaran kasar dan terdapat kekocakan yang berlebihan, ganti dengan pilot bearing
yang baru.

Gambar 35. Pemeriksaan pilot bearing

Penggantian pilot bearing dilakukan dengan melepas pilot bearing lama dengan
SST sliding hamer dan kemudian memasangkan pilot bearing baru.

Gambar 36 : Melepas dan Memasang pilot bearing

24
b.Langkah Pemasangan

1.Pemasangan

Pemasangan unit kopling dengan pegas spiral adalah diawali dengan merakit unit plat
penekan dan rumah kopling.

Pemasangan adalah dengan urutan sebagai berikut :

(a) Letakkan pressure plate pada dudukan alat penekan.


(b) Pasangkan pegas penekan pada dudukannya di platn penekan.
(c) Pasangkan clutch cover dibelakang pegas penekan dengan posisi yang tepat.
(d) Pasangkan pressure lever pada dudukannya di clutc cover

(e) Lakukan penekanan clutch cover dengan alat penekan sehingga pegas
penekan tertekan sehingga baut pemegang/penyetel pressure lever dapat
dipasangkan.

(f) Lepaskan tekanan mesin penekan,dan lakukan penyetelan tinggi pressure


lever. Setelah unit clutch cover terpasang, pemasangan kampas
kopling dan unit kopling dapat dilakukan.

Prosedur pemasangannya adalah sebagai berikut :

(i) Berilah sedikit gemuk khusus pada alur plat kopling (clutch hub).
(ii) Masukkan center clutch pada clutch hub dan atur posisi plat kopling

25
.

Gambar 38 : Pemasangan center clutch


(c) Pasangkan plat kopling pada fly wheel dengan panduan center clutch dan atur
posisinya supaya tepat di tengah.
(d) Pasangkan clutch cover unit dengan memperhatikan tanda yang telah kita buat
pada saat pembongkaran dan ketepatan knock pin.
(e) Pasangkan baut-baut pengikat clutch cover
(f) Lakukan pengerasan baut-baut pengikat secara bertahap. Mulailah pengerasan dari
baut yang paling dekat dengan knock pin secara menyilang. Sebelum baut dikeraskan,
pastikan lagi posisi plat kopling dengan mengatur posisi center clutch.
(g) Keraskan baut pengikat sesuai momen spesifikasi
pengencangan yaitu berkisar 195 kg cm atau 19 N-m.

Gambar 39 : Pemasangan unit kopling

26
Setelah unit kopling terpasang dengan baik, pasangkan release lever shaft, release
lever dan release bearing pada dudukannya dengan sebelumnya diberikan sedikit
gemuk/ grease khusus pada beberapa bagian yang bergesekan. Pastikan bahwa
pengunci release fork terhadap porosnya dan release bearing terhadap release fork
terpasang dengan baik.

Gambar 40 : Pelumasan bagian-bagian unit kopling


Setelah semua komponen unit kopling terpasang, rakitlah/ pasang unit transmisi, unit
pemindah transmisi,propeller (kendaraan tipe FR dan FWD) dan release cylinder.

27
4.RANGKUMAN :

a. Kopling berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan putaran mesin ke


transmisi dengan lembut/ halus.
b. Jenis-jenis kopling antara lain adalah kopling gesek, kopling satu arah,
kopling magnet dan kopling fluida.
c. Komponen utama sebuah unit kopling gesek, yaitu : rumah kopling, plat
penekan, plat kopling, pegas penekan, tuas penekan, bantalan pembebas dan
garpu pembebas.
d. Pemeriksaan unit kopling secara visual kondisi plat kopling, plat penekan,
pegas penekan dan alur-alur input shaft transmisi.
e. Pemeriksaan dengan pengukuran meliputi pengukuran kerataan plat penekan;
kedalaman paku keling dan kerataan/ run-out plat kopling; kesikuan dan
panjang pegas penekan, tegangan pegas penekan; serta kerataan/ run-out fly
wheel.
f. Pemeriksaan dengan pengecekan fungsi/ kerja meliputi kerja release bearing,
back-lash input shaft transmisi dan hub plat kopling, torsin dumper dan hub
serta pilot bearing.
g. Penyetelan pada unit kopling adalah penyetelan tinggi diaphragm spring dan
atau ketinggian tuas penekan.

28
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Setelah kami melaksanakan prakerin di perusahaan “PRAWATA


MOTOR”,Jl. Sunan Pandanaran , dengan cara mempelajari sesuatu kegiatan
yang ada dalam perusahaan yaitu kegiata pengaturan (manajemen perusahaan)
dan juga kegiatan perusahaan yang dilaksanakan. Maka dapat diambil
kesimpulan :

a. Dengan diadakanya praktik kerja industri, maka dapat membantu


siswa dalam mengkaji lebih lanjut tentang apa yang telah diberikan
didalam teori didalam lingkungan sekolah.
b. Dengan praktik kerja industri siswa dapat mengetahui dan
mempelajari tentang dunia usaha atau industri.
c. Dengan praktik kerja industri siswa dapat memahami dan
menyesuaikan diri dengan dunia kerja yang sesungguhnya, sehingga
dapat menjadi bekal dan sebagai sarana insentif untuk memacu
prestasi diri.

B. SARAN

Setelah kami dapat mengetahui lebih dekat tentang perusahaan


“PRAWATA MOTOR”,Jl. Sunan Pandanaran. Dengan praktik kerja industri
yang kami laksanakan kurang lebih 2 bulan, maka alangkah baiknya guna
meningkatkan mutu dan efisiensi kerja, kami ingin memberikan saran-saran
yang mungkin bias bermanfaat dikemudian hari.

29
Pada kesempatan kali ini penulis mengemukakan beberapa saran yang
mungkin dapat bermanfaat bagi semua pihak diantaranya :

1. Saran untuk perusahaan


a. Perlu adanya pengontrolan alat-alat perusahaan secara periodic
sehingga fungsinya tetap terjaga dan dapat membantu mempercepat
perbaikan dan pengontrolan kelengkapan.
b. Meningkatkan kedisiplinan karyawan.
c. Kami harap hubungan yang terjalin antara sekolah dan perusahaan
dapat berjalan saling menguntungkan.
2. Saran untuk sekolah
a. Hendaknya lebih memperbanyak lagi kerjasama dengan
perusahaan agar penyaluran peserta praktik kerja industri mudah
dan terkoordinir.
b. Hendaknya pihak sekolah mengadakan peninjauan rutin kepada
siswa dimana mereka mengadakan praktik kerja industri, sehingga
bisa melihat perkembangan siswa.
3. Saran untuk siswa
a. Hendaknya siswa aktif dalam menangani pekerjaan-pekerjaan pada
perusahaan tersebut.
b. Hendaknya siswa memperhatikan keselamatan kerja dan arahan
dari mekanik pembimbing di perusahaan.
c. Hendaknya siswa selalu menjaga sikap dan tingkah laku yang baik
serta kedisiplinan untuk menjaga nama baik sekolah.
Dengan latihan kerja dilapangan, banyak sekali hal yang diperoleh
baik positif maupun negative. Sisi positifnya adalah pengalaman belajar dan
bekerja yang akan menjadi pendorong bagi anak sekolah. Dari latihan kerja di
lapangan itu juga perlu diperhatikan hal-hal berikut ini :

30
1. Pelajaran di sekolah
2. Efektifitas kegiatan dilapangan kerja
3. Waktu yang mungkin terbuang sia-sia
Dari tiga hal diatas, maka sekolah perlu mengambil kebijakan untuk
lebih meningkatkan kemampuan siswa dalam pelajaran mengingat UAS dan
UAN adalah merupakan hal yang sangat penting. Dan himbauan kepada adik-
adik kelas, hendaknya dapat membagi waktu untuk dapat melakukan kegiatan
belajar dan bekerja. Karena hal tersebut penting untuk dilakukan sehingga
siswa-siswa tidak akan melupakan pelajaran di sekolah hanya karena
PRAKERIN di industri. Karena memang itulah tujuan utama kita sekolah.

31
DAFTAR PUSTAKA
Dapat diakses pada website dibawah ini :
1. http://rmuhammadrizky97.blogspot.com/2012/makalahkopling.html
2. http://makalahteknik.blogspot.com/
3. http://beba-bolank7.blogspot.com/laporan-sistem-kopling.html
4. http://junda08.blogspot.co.id/?m=1

32

Anda mungkin juga menyukai