Mengesahkan,
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga Laporan Praktek Kerja Industri SMK Negeri 1 Ngawen
ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Laporan Prakerin ini disusun bertujuan untuk memenuhi persyaratan pada
program keahlian Teknik Kendaraan Ringan di SMK Negeri 1 Ngawen.
Pada kesempatan ini, Penyusun ingin menghaturkan rasa hormat dan terima
kasih kepada pihak-pihak atas bantuan dan bimbingannya dalam Pelaksanaan
Prakerin dan penyusunan Laporan Prakerin ini. Prakerin dan penyusunan Laporan
Prakerin ini dapat terlaksana dengan baik berkat bantuan dari pihak-pihak terkait.
Rasa hormat dan terima kasih penulis haturkan kepada :
1. Bapak Basuki, M.Pd, selaku kepala sekolah SMK Negeri 1 Ngawen.
2. Bapak Nur Ahmad Sholeh W. S.pd T, selaku kaprodi TKR
3. Bapak Darmawan S.Pd, selaku guru pembimbing.
4. Bapak Sutardi, selaku Kepala Bengkel PRAWOTO MOTOR
5. Guru-guru Otomotif yang telah berperan penting dalam pelaksanaan Prakerin.
6. Teman-teman SMK Negeri 1 Ngawen yang banyak membantu dalam penyelesaian
Laporan Praktek Kerja Industri.
7. Kedua orang tua yang telah banyak memberikan dorongan, semangat, serta do’a.
8. Semua pihak yang turut membantu dalam pelaksanan Prakerin yang tidak
dapat penyusun sebutkan satu persatu
P e n yu s u n m e n ya d a r i b a h w a L a p o r a n P r a k e r i n i n i m a s i h j a u h
d a r i k e sempurnaan. Untuk itu penyusun sangat mengharap adanya saran, masukan,
maupun kritikan yang membangun guna melengkapi kekurangan Laporan
ini. Semoga laporan ini dapat memberi manfaat kepada kita semua.
Ngawen, September 2015
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………...... i
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………................... ii
KATA PENGANTAR………………………………………………................ iii
DAFTAR ISI………………………………………………….......................... iv
DAFTAR LAMPIRAN V
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah……………………………………………........... 1
B. Tujuan Praktek Industri…………………………………………................ 1
C. Manfaat Praktek Industri………………………………………………….. 2
BAB II PROFIL INDUSTRI
A. Sejarah dan Perkembangan Industri………………………………………. 3
B. Lokasi Perusahaan………………………………………………………… 3
C. Manajemen Perusahaan…………………………………………………… 4
BAB III KEGIATAN INDUSTRI
A. Kegiatan Industri………………………………………….......................... 5
B. Proses Produksi Barang dan Jasa………………………………................. 5
C. Pembahasan. …………………………………………................................ 6
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan. …………………………………………................................ 29
B. Saran. …………………………………………........................................ 29
iv
DAFTAR LAMPIRAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) adalah kegiatan praktik siswa
yang dilaksanakan langsung di tempat kerja (Dunia Usaha /Dunia
Industri) yang merupakan bagian integrasi dari kurikulum SMK dan
wajib dilaksanakan oleh semua siswa. SMK Negeri 1 Ngawen
Gunungkidul merupakan sekolah kejuruan yang menyiapkan tenaga kerja
siap kerja yang memeliki karakter Integritas, Excellent, Care. Salah satu
upaya untuk mewujudkan tujuan tersebut maka dilaksanakan program
prakerin yang menjadi agenda nasiaonal bagi sekolah menengah kejuruan
dan dilaksanakan setiap tahun.
B. TUJUAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
1. Tujuan Umum
Agar siswa dapat mengimplementasikan pengetahuan yang didapatkan
disekolah dan menambah wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Tujuan Khusus
Praktek Kerja Industri (Prakerin) yang dilaksanakan di SMK NEGERI 1
NGAWEN adlah bertujuan :
a. Tercapai kompetensi praktek industri bagi siswa
b. Siswa mengenal secara langsung lingkungan dunia usaha/dunia
industry
c. Trejalinnya hubungan yang saling menguntungakan antara sekolah
dan DU/DI
d. Menerapkan dan mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan yang
telah diperoleh
e. Mampu beradaptasi dan bersosialisasi dengan dunia industry
f. Memehami suasana dan kondisi obyektif lapangan kerja.
1
C. MANFAAT PRAKTEK KERJA INDUSTRI
1. Siswa
a. Memantapkan kompetensi yang dipelajari di sekolah
b. Membekali siswa dengan pengalaman kerja nyata sesuai dengan
program keahlian masing-masing sehingga siswa dapat
mengembangkan diri selaras dengan perkembangan Dunia
Usaha/Dunia Industri
c. Memberi motivasi kepada siswa untuk mengembangkan jiwa wira
usaha mandiri
2. Sekolah
a. Kesempatan/peluang bagi siswa untuk menjalin kerja sama untuk
lebih mantap dengan DU/DI
b. Peluang memperoleh input (singkronisasi kurikulum) dengan
DU/DI
c. Promosi sekolah dan peluang pemasaran lulus
3. DU/DI
a. Kesempatan bagi DU/DI mengimplementasikan dekungannya
terhadap dunia pendidikan
b. Peluang bagi DU/DI untuk mengembangkan diri (usahanya)
bersamaan dengan sekolah.
c. Peluang bagi DU/DI untuk mendapatkan tenaga kerja sesuai
dengan kebutuhan.
2
BAB II
PROFIL INDUSTRI
Tempat prakerin yang di pimpin oleh Bp.Sutardi berdiri sejak tahun 1988,
sebelum mendirikan bengkel sendiri Bp.Sutardi ikut menjadi mekanik di bengkel
orang lain. Setelah itu pada tahun 1998 Bp.Sutardi mendirikan bengkel sendiri yang
di beri nama “PRAWATA MOTOR”.
* KETERANGAN
1 MASJID JAMI’
2 KANTOR POLISI WEDI
3 LOKASI BENGKEL
4 KENTOR KECAMATAN WEDI
3
C.Struktur Manajemen Bengkel
Kepala Bengkel
Sutardi
Wakil
Edi
Topik Wiwit
D.Denah Bengkel
4
BAB III
KEGIATAN INDUSTRI
A.Kegiatan Industri
Ketika teba di bengkel para siswa bertugas membersihkan tempat kerja dan
menyiapkan alat-alat yang akan digunakan,kudian para siswa prakerin mengikuti para
mekanik untuk meperbaiki mobil.
B.Produksi Barang
-Mengerjakan audio
-Servis mesin
-Cat mobil
Meskipun bengkel ini tidak memproduksi barang , namun telah enyediakan jasa yang
cukup baik dan sangat dibutuhkan oleh para konsumen. Sehingga mampu bersaing
dengan bengkel-bengkel lain yang ada di sekitarnya.
5
C.PEMBAHASA N
1. Landasan Teori
a. Fungsi System
Secara umum, Kopling adalah alat yang digunakan untuk menyambung dua
poros yang didalam perangkat mobil adalah poros penggerak dan poros
pemindah daya atau dari putaran engine (mesin) ke transmisi.
b. Syarat-syarat kopling :
c.Komponen-komponen kopling:
1. Tutup kopling (cluth cover).
2. Pelat kopling.
3. Disc clutch
4. Presure plate
5. Strap
6. Retracting spring
7. Diafragma spring
6
d. Nama komponen dan fungsinya
1. Clutch cover berfungsi sebagai tempat utama pada sistem kopling manual
yang dimana didalamnya terdapat komponen-komponen lainnya yang
mendukung kerja kopling lebih sempurna, selain itu clutch cover
menghimpit disc plate dengan fly wheel supaya putaran disc plate dengan fly
wheel berrotasi bersama saat pedal kopling tidak diinjak.
2. Diafragma spring berfungsi menekan dan menarik presure plate pada clucth
cover, saat pedal kopling diinjak gaya dari pedal sampai pada diafragma
spring dengan serangkaian komponen pendukung dan diafragma spring
menarik presure plate supaya tidak menekan disc plate dan putaran flywheel
dgn disc plate bebas. Begitu sebaliknya saat pedal kopling dilepas.
diafragma spring
7
3. Disc clutch berfungsi sebagai penerus putaran dan bidang gesek antara
flywheel dengan presure plat dan clutch cover, disc plate bekerja sama
dengan unit clutch cover untuk meneruskan putaran dari flywheel ke input
shaft transmisi.
4. Presure plate berfungsi sebagai bidang gesek pada clucth cover untuk
menghimpit disc clutch dengan flywheel. Presure plate diatur kerjanya oleh
diafragma spring, presure plate berotasi bersamaan dengan clucth cover.
Cara kerja kopling adalah apabila mesin berputar, dengan sendirinya roda gila
ikut berputar, sedangkan pada roda gaya ini dipasangkan tutup kopling yang
tentunya juga ikut berputar. Dalam hal ini poros roda gigi atau poros utama
persneling belum dapat berputar, demikian juga dengna plat kopling yang
dipasang dengan perantaraan suatu alur pada poros tersebut yang
memungkinkannya bergerak sepanjang poros persneling.
8
Selanjutnya, apabila kita ingin menggerakkan roda, hal ini dapat dilakukan
dengna mengoperasikan pedal, dimana pada waktu pedal di angkat pegas-pegas
kopling akan menekan plat tekan pada roda gila. Hal ini yang menyebabkan
plat kopling tersebut terjepit diantara roda gila dengna plat tekan. Plat ini
mulanya akan slip, dan bergesekan dengan roda gila maupun plat tekan akan
tetapi selanjutnya secara bertahap akan ikut terbawa berputar dan selanjutnya
akan memutar poros utama persneling
Kerusakan yang seing terjadi pada komponen kopling dan cara mengatasinya:
Cara cek kopling mobil yaitu dengan cara mesin dihidupkan tarik rem tangan
masukan gigi 1 lepas kopling perlahan kaki kanan dalam posisi menginjak rem dan
gas perlahan, bila posisi pedal kopling sudah terlepas tetapi mesin tidak mati maka
kampas kopling sudah habis,setelah mekanik mengetesnya ternyata ada tanda-
tanda plat kopling habis
I. Bahan
– 1 unit kendaraan roda empat (mobil)
II. Alat
– Sigmat
– Obeng plus / min
– Kunci momen satu set ( kunci shok)
9
– Kuas
– Majun
– Dongkrak putar
– Gemuk / Facelin
– Alat untuk penyentral plat kopling
III.Langkah Kerja
i. Pembongkaran
– Lepas bagian – bagian yang menghalangi untuk membongkar kopling .
– Lepaskan kabel yang menempel pada tranmissi dan lepas As roda ,Steering
linkage yang menempel pada roda,Stabilizer- bar
– Apabila plat koplingnya ada didepan harus membuka rem cakram yang sebelah
kiri.
– Buka baud yang mempel pada tranmissi
– Setelah terbuka pisahkan tranmissi dan kopling
– Periksa cluth dish dan cluth cover apakah layak atau tidak untuk di pakai
– Apabila plat kopling dan cluth cover sudah aus .di wajibkan harus diganti
– Bersihkan bagian kopling yang kotor dengan menggunakan kuas
ii. Pemasangan
– Pasang plat kopling dan cluth cover dengan lurus menggunakan senter kopling .
– Apabila sudah lurus kencangkan dengan baut menggunakan kunci yang pas
– Pasang tranmissi kembali dengan rapih apabila sudah bersih dari debu
– Pasang kembali komponen- komponen yang di lepas dengan rapih seperti kabel
yang menempel di tranmissi, As roda ,Stabilizer bar dan lain sebagainya.
– Pasang roda / ban dengan menggunkan kunci roda.
10
2.Gambar Benda Kerja
I. Pembongkaran
Pada kendaraan, sebelum dapat membongkar unit kopling
haruslah terlebih dahulu melepas komponen-komponen lain
yang terkait/ menghalangi, antara lain:
(1). Release cylinder unit (dengan pipa tetap terpasang)
(2). Propeller unit (kendaraan tipe RWD atau 4WD)
(3). Unit transmisi dan sistem pemindahnya
Pada umumnya jika unit transmisi sudah dilepas, maka unit
release bearing dan release fork akan terbawa pada rumah
transmisi, sehingga secara mudah dapat dilepaskan dengan
melepas pengunci release fork terhadap porosnya, kemudian
tarik keluar porosnya dari rumah transmisi. Release fork dan
release bearing akan terlepas.
11
Unit kopling segera dapat dilepas/ dibongkar setelah unit
transmisi dilepas. Langkah-langkahnya adalah :
(1). Buatlah tanda pada rumah kopling dan fly wheel
12
Gambar 8 : melepas baut pengikat clucth cover
13
(3). Bersihkanlah kotoran, debu dan beram-beram yang
dapat mengganggu kinerja kopling.
Pada kopling dengan pegas spiral unit rumah kopling dan
plat penekan dapat dengan mudah dibongkar, dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
(1). Gunakan alat penekan/ press untuk menekan clutch
cover menahan tekanan pegas kopling.
14
(4). Lepaskan secara pelan-pelan penekanan alat penekan.
(5). Lepaskan clutch cover
(6). Lepaskan pegas-pegas penekan
15
(a) Putar bearing dengan tangan dan berilah tenaga
pada arah axial. Jika putaran kasar dan atau terasa
ada tahanan sebaiknya ganti!
(a) Pemeriksaan secara fisual, adalah dengan melihat apakah ada kotoran, luka bekas
gesekan/ terbakar, tergores dan atau retak. Jika ada kotoran, luka bekas gesekan/
terbakar, tergores dan itu hanya sedikit dapat dibersihkan dengan kertas amplas yang
halus. Jika kerusakannya parah, sebainya diganti.
16
(b) Lakukan pengukuran kedalaman dan lebar keausan bekas gesekan release bearing.
Kedalaman maksimal adalah 0.6 mm dan lebar maksimal 5.0 mm. Jika keausan
melebihi spesifikasi ganti dengan yang baru!
Dengan bantuan SST dan Filler gauge, periksa kerataan permukaan ujung
pegas diphragm atau ujung tuas pembebas. Selisih pengukuran atau ketidakrataan
17
Dengan dial indikator dan alat pemutar juga dapat dilakukan pengukuran
ketidakrataan permukaan ujung pegas diphragm atau ujung tuas pembebas.Untuk
memudahkan pengukuran pasanglah dial dengan magnetik base pada mesin.
Penyimpangan maximal : 0.5 mm.
18
(g) Perbaikan/ penyetelan
Bila penyimpangan tidak masuk dalam spesifikasi, lakukan penyetelan kerataan
(h).Pegas diaphragm
Pada pegas diaphragm lakukan penyetelan ketinggian dan kerataan dengan SST
seperti terlihat pada gambar berikut!
( i).Tuas pembebas
19
(3) Plat Penekan
(a) Pemeriksaan secara fisual, adalah dengan melihat apakah ada kotoran, luka bekas
gesekan/ terbakar,tergores dan atau retak. Jika ada kotoran, luka bekas gesekan/
terbakar, tergores dan itu hanya sedikit dapat dibersihkan dengan kertas amplas yang
halus. Jika kerusakannya parah,perbaiki dengan menggunakan mesin bubut atau jika
tidak memungkinkan, ganti dengan plat penekan baru.
(b) Lakukan pengukuran kerataan plat kopling dengan straigh edge dan filler gauge.
Ketidakrataan max.adalah 0.5 mm.
20
(4) Plat Kopling
21
Gambar 32 : Penggantian kampas kopling
22
(5) Fly Wheel
Pemeriksaan plat kopling dilakukan dengan beberapa
tahapan yaitu :
(a) Pemeriksaan secara fisual, adalah dengan melihat apakah ada kotoran, luka bekas
gesekan, tergores dan atau retak pada bidang geseknya. Jika ada kotoran, luka
bekas gesekan/ terbakar, tergores dan itu hanya sedikit dapat dibersihkan dengan
kertas amplas yang halus. Jika kerusakannya parah, ganti dengan plat kopling
baru.
(b) Pemeriksaaan keausan gigi-gigi ring gear dari keausan dan kerusakan.
Jika terdapat kerusakan, ganti dengan ring gear yang baru. Penggantian ring gear
adalah dengan cara dipanaskan pada suhu 80 s.d. 100oC, kemudian lepaskan ring
gear lama dan pasangkan ring gear baru dengan menggunakan mesin press.
Pemanasan tidak boleh melebihi 120oC karena bisa mengubah sifat logam.
23
(d) Pemeriksaan Pilot Bearing. Putarkan bearing dan beri tenaga pada arah axial. Jika
putaran kasar dan terdapat kekocakan yang berlebihan, ganti dengan pilot bearing
yang baru.
Penggantian pilot bearing dilakukan dengan melepas pilot bearing lama dengan
SST sliding hamer dan kemudian memasangkan pilot bearing baru.
24
b.Langkah Pemasangan
1.Pemasangan
Pemasangan unit kopling dengan pegas spiral adalah diawali dengan merakit unit plat
penekan dan rumah kopling.
(e) Lakukan penekanan clutch cover dengan alat penekan sehingga pegas
penekan tertekan sehingga baut pemegang/penyetel pressure lever dapat
dipasangkan.
(i) Berilah sedikit gemuk khusus pada alur plat kopling (clutch hub).
(ii) Masukkan center clutch pada clutch hub dan atur posisi plat kopling
25
.
26
Setelah unit kopling terpasang dengan baik, pasangkan release lever shaft, release
lever dan release bearing pada dudukannya dengan sebelumnya diberikan sedikit
gemuk/ grease khusus pada beberapa bagian yang bergesekan. Pastikan bahwa
pengunci release fork terhadap porosnya dan release bearing terhadap release fork
terpasang dengan baik.
27
4.RANGKUMAN :
28
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
29
Pada kesempatan kali ini penulis mengemukakan beberapa saran yang
mungkin dapat bermanfaat bagi semua pihak diantaranya :
30
1. Pelajaran di sekolah
2. Efektifitas kegiatan dilapangan kerja
3. Waktu yang mungkin terbuang sia-sia
Dari tiga hal diatas, maka sekolah perlu mengambil kebijakan untuk
lebih meningkatkan kemampuan siswa dalam pelajaran mengingat UAS dan
UAN adalah merupakan hal yang sangat penting. Dan himbauan kepada adik-
adik kelas, hendaknya dapat membagi waktu untuk dapat melakukan kegiatan
belajar dan bekerja. Karena hal tersebut penting untuk dilakukan sehingga
siswa-siswa tidak akan melupakan pelajaran di sekolah hanya karena
PRAKERIN di industri. Karena memang itulah tujuan utama kita sekolah.
31
DAFTAR PUSTAKA
Dapat diakses pada website dibawah ini :
1. http://rmuhammadrizky97.blogspot.com/2012/makalahkopling.html
2. http://makalahteknik.blogspot.com/
3. http://beba-bolank7.blogspot.com/laporan-sistem-kopling.html
4. http://junda08.blogspot.co.id/?m=1
32