Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

DALAM RANGKA
PENDIDIKAN SISGTEM GANDA
PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM PELUMASAN
PADA MESIN MOBIL AVANZA
BENGKEL SUKMA MOTOR

Laporan praktek kerja industri disusun


Sebagai syarat naik ke kelas XII

Disusun oleh :

1. Nama : M. Alfan Alfarizi


NIS :
Program Studi Keahlian : Mekanaik Otomotif
Kompentisi Keahlian : Teknik Kendaraaan Ringan

2. Nama : Rizko Riyahi


NIS :
Program Studi Keahlian : Mekanaik Otomotif
Kompentisi Keahlian : Teknik Kendaraaan Ringan

YAYASAN PENDIDIKAN AL-HAMIDIYAH


SMK GAZZA WIGUNA 01 MEGAMENDUNG
TEKNIK KENDARAAN RINGAN
Jl. Raya Puncak No. 234 Cipayung Kecamatan Megamendung Kabupaten Bogor 16770
Telp.
SMK Gazza Wiguna 1 Megamendung

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktek kerja Industri ini telah disetujui dan disahkan pada :
Hari/tanggal : ............................................................
Waktu : ............................................................
Tempat : SMK Gazza Wiguna 1 Megamendung

Bogor, 2021
Menyutujui,

Pembingbing I Pembingbing II

....... .......
Penguji I Penguji II

..... .......

Mengetahui,
Kepala SMK Gazza Wiguna 1 Pimpinan Perusahaan

Sigit Arif Cahyono, S.Pd ...................

i
SMK Gazza Wiguna 1 Megamendung

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN :

Moto :
 Kejujuran adalah melakukan sesuatu yang benar, walaupun tak seorangpun
melihatnya.
 Kita akan berkembang ketika kita berpikir lebih banyak dan baik.
 Siapa berbicara sopan akan selalu didengar orang
 Cintailah kebenaran dan ampunilah kesalahan.
 Kesabaran dan ketabahan moral dapat menaklukan segala hal.

PERSEMBAHAN :
Penulis mempersembahkan laporan ini kepada:
1. Allah SWT
2. Orang tua yang selalu mendoakan yang terbaik.
3. Kepala SMK MA’ARIF 03 WATES atas semua nasehatnya.
4. Semua pihak yang telah membantu penulis, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
5. Pembaca yang budiman.

ii
SMK Gazza Wiguna 1 Megamendung

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehajadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-nya kepada kami agar dapat melaksanakan praktek kerja industri
( Prakerin ). Sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW,
keluarga dan sahabatnya.
Laporan kerja praktik kerja industri ini disusun sebagai salah satu syarat kami
dalam kenaikan kelas, kami menyadari bahwa dalam laporan ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Sigit Cahyono S.Pd, selaku Kepala Sekolah SMK Gazza Wiguna 01.
2. Bapak Rahmat Hdayat S.H, selaku Kepala Program Teknik Kendaraan Ringan.
3. Bapak Eman Sulaeman S.Pd, selaku............
4. Bapak Yudhi S,Pdi, selaku pembimbing sekolahan dan yang telah memberikan arahan dan
bimbingan kepada kami.
5. Seluruh guru-guru dan staf SMK Gazza Wiguna 01 yang telah memberikan motivasi
dalam membuat laporan.
6. Bapak H.....(Pemimpin Perusahaan)
7. Bapak Dedi........( Pembimbing perusahaan)
8. Seluruh karyawan Perusahaan Sukma Motor yang telah membantu dalam melaksanakan
Pendidikan Sistem Ganda (PSG).
9. Kepada kedua orang tua yang telah memberikan arahan dukungan dan dorongan dalam
menyusun laporan ini.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangannya, baik dari segi kualitas
atau kuantitas pengetahuan kami. Oleh karena itu mohon kritik dan sarannya. Atas
perhatian dan sarannya kami ucapkan terima kasih.

Megamendung, 2021
Penyusun,

(................)

iii
SMK Gazza Wiguna 1 Megamendung

DAFTAR ISI

Lembar Pembuka
Lembar Pengesahan.......................................................................................... i
Lembar Moto Dan Persembahan...................................................................... ii
Kata Pengantar.................................................................................................. iii
Daftar Isi........................................................................................................... iv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang........................................................................ 1
1.2. Tujuan Prakerin...................................................................... 1
1.3. Manfaat................................................................................... 2
1.4. Tujuan Pembuatan.................................................................. 2
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1. Sejarah Pelumas...................................................................... 3
2.2. Pengertian Pelumas................................................................. 4
2.3. Fungsi Pelumas....................................................................... 4
2.4. Jenis-jenis Pelumas................................................................. 7
2.5. Komponen-Komponen Sistem Pelumas................................. 9
2.6. Kode Pada Sistem Pelumas.................................................... 11
2.7. Gangguan Pada Sistem Pelumas............................................. 13
BAB 3 TINJAUAN UMUM
3.1. Sejarah Singkat Perusahaan.................................................... 16
3.2. Struktur Organisasi Perusahaan.............................................. 16
3.3. Standar Operational Prosedure............................................... 16
3.4. Alat-alat Bengkel.................................................................... 17
3.5. Kompetisi Yang Diajarkan.................................................... . 17
BAB 4 PEMBHASAN TEORI
4.1. Alat-Alat Dan Bahan-Bahan................................................... 18
4.2. Tindakan Keamanan............................................................... 18
4.3. Pemeriksaan Pada Sistem Pelumas......................................... 18
4.4. Cara Mengganti Pelumas........................................................ 22
BAB 5 PENUTUP

iv
SMK Gazza Wiguna 1 Megamendung

5.1. ................................................................................................Kesimpulan
25
5.2. ................................................................................................Saran 25
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

v
SMK Gazza Wiguna 1 Megamendung

vi
SMK Gazza Wiguna 1 Megamendung

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Praktek kerja industri (PRAKERIN) adalah salah satu bentuk penyelenggaraan
Pendidikan dan pelatihan bagi para siswa dan siswi dari sekolah yang memadukan antara
Pendidikan di sekolah dengan Pendidikan di dunia industri yang diperoleh dengan melakukan
praktek kerja secara langsung dan terarah, untuk menambah keahlian tertentu untuk mencapai
suatu tingkat keahlian professioanal. Tujuan utama Pendidikan kejuruan adalah
mempersiapkan lulusan untuk dapat bekerja secara mandiri. Pendidikan Sistem Ganda
dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang professional pada bidangnya
masing masing. Melalui Pendidikan Sistem Ganda diharapkan dapat menciptakan tenaga
kerja yang professional tersebut. Dimana para siswa dan siswi yang melaksanakan
Pendidikan tersebut diharapkan dapat menerapkan ilmu yang didapat dan sekaligus
mempelajari dunia industri. Tanpa diadakannya Pendidikan Sistem Ganda ini kita tidak dapat
langsung terjun ke dunia industri karena kita belum mengetahui situasi dan kondisi
lingkungan kerja. Selain itu, perusahaan tidak dapat mengetahui mana tenaga kerja yang
professional dan mana yang tidak. Sistem Pendidikan Ganda memang sebaiknya
dilaksanakan karena dapat menguntungkan bagi setiap pihak.
Selain itu juga praktek kerja industri diadakan agar siswa dan siswi dapat mengambil
pengalaman dan pengetahuan mengenai dunia industri yang sebenar nya. Sehingga dapat
bersaing di era globalisasi ini. Dengan di adakan nya praktek kerja industri ini siswa memiliki
gambaran mengenai dunia kerja yang sesungguh nya dan memiliki keahlian yang dapat di
sandingkan dengan tenaga professional lain nya.

1.2. Tujuan
Tujuan Praktik Kerja Industri adalah sebagai berikut :
1. Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang berharga, serta
memperolaeh masukan dan umpan balik guna memperbaiki dan mengembangkan
kesesuaian pendidikan dan kenyataan yang ada dilapangan.
2. Meningkatkan pengetahuan siswa pada aspek-aspek usaha yang profesional dalam
lapangan kerjaan antara lain struktur organisasi, jenjang karir dan teknik.

1
SMK Gazza Wiguna 1 Megamendung

3. Untuk mencapai Visi dan Misi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Gazza Wiguna 1
Megamendung.
1.3. Manfaat Praktik Kerja Industri (Prakerin)
Adapun manfaat dari Pratik Kerja Industri, manfaatnya adalah sebagai berikut :
1. Dapat mengenali suatu pekerjaan industri dilapangan sehingga setelah selesai dari
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Gazza Wiguna 1 Megamendung dan terjun
kelapangan kerja industri dapat memandang suatu pekerjaan yang tidak asing lagi
baginya.
2. Dapat menambah keterampilan dan wawasan dalam dunia usaha yang profesional dan
handal.
3. Untuk mengasah keterampilan yang telah diberikan disekolah dan juga sesuai dengan
Visi dan Misi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Gazza Wiguna 1 Megamendung.
4. Dapat menambah pengalaman tentang dunia usaha dan industri.

1.4. Tujuan Pembuatan Laporan Praktek Kerja Industri (Prakerin)


Disamping tujuan pelaksanaan praktek kerja industri tersebut,tujuan penulisan laporan
prakerin ini Sebagai berikut:
a) Siswa mampu memahami ,menetapkan dan mengembangkan pelajaran yang dihapus dari
sekolah dan menerapkan nya didunia usaha kerja,
b) Siswa mampu mencari alternatif pencerahan masalah kewjuruan sesuai dengan program
studi yang dipilih dari pelaporan,
c) Menyimpulan data,guna kepentingan pribadi siswa
d) Menerapkan gambaran yang seharusnya dalam melaksanakan praktek kerja industri
sampai dimana pengetahuan atau kemampuan dalam mengikuti praktek kerja.

2
SMK Gazza Wiguna 1 Megamendung

BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1. Sejarah Pelumas

(Elijiah Mccoy 1843-1929)


Pelumas di gunakan sejak 4000 SM di daerah Mesopotamia, dimana daerah tersebut
adalah merupakan salah satu pusat peradaban Dunia yang paling awal Sebelum Masehi.
Untuk Bantalan Sederhana, yang di buat dari Zat Bitumina..

- Di Mesir/Egyp ; pada tahun 1400 SM, di gunakan pada Roda kereta/ kendaraan perang yang
menggunakan pelumas campuran yang berasal dari campuran lemak hewan dan minyak
nabati

- Peradapan Yunani - Romawi ; Untuk Roda Gigi, derek dan bantalan bola dan rol

- Di Inggris Abad 18 ( sekitar tahun 1760 M ); ketika Revolusi industri berlangsung selama
80 Tahun, menggunakan minyak nabati ( sawit, zaitun dan kacang tanah ) dan Minyak
hewani ( lemak babi, lemak sapi, sperma ikan paus ) dan pelumas padat/ semi ( grafit, talk,
gemuk dari soda dan minyak hewani ditambah kapur )

- Di Canada, Rusia, dan Romania pada tahun 1852 abad 19, Pelumas sudah menggunakan
minyak bumi.

- Di Indonesia ; Awal produksi sudah menggunakan Minyak Bumi.

3
SMK Gazza Wiguna 1 Megamendung

- Abad 20 ; Peningkatan mutu pelumas di gunakan untuk kebutuhan perkembangan Motor


Bakar/ sepeda Motor salah satunya ( Otomotif )

- Tahun 1905 ; Di dirikannya SAE ( Society of Engineers ) di New York

-T ahun 1920 ditingkatkannya Produksi base oil untuk pelumas mutu tinggi dengan destilasi
Vakum, dan terbentuknya Komisi Standart Pelumas SAE

- Tahun 1923 ; SAE sudah mengklasifikasikan pelumas motor bakar menurut Viskositas, dan
ada aturan untuk penggantian Pelumas dilakukan setiap 800-1000 mil.

- Tahun 1930 ; Pelumas sudah menggunakan bahan Aditif untuk pengembangan pelumas
modern ( deterjen, temperatur ekstrim, tekanan dan anti lumpur ).

- Tahun 1950 ; Multigrade oils. Penerbangan dengan motor turboprop yang pertama, Vickers-
Viscount.

- Tahun 1972 ; Mulai dikenalkan minyak pelumas sintetis di pasaran.

2.2. Pengertian Pelumas

(Pelumas)
Pelumas adalah zat kimia, yang umumnya cairan, yang diberikan di antara dua benda
bergerak untuk mengurangi gaya gesek. Zat ini merupakan fraksi hasil destilasi minyak bumi
yang memiliki suhu 105-135 derajat celcius. Pelumas berfungsi sebagai lapisan pelindung
yang memisahkan dua permukaan yang berhubungan. Umumnya pelumas terdiri dari 90%
minyak dasar dan 10% zat tambahan. Salah satu penggunaan pelumas paling utama adalah oli
mesin yang dipakai pada mesin pembakaran dalam.

2.3. Fungsi Pelumas


Berikut ini adalah fungsi dari sistem pelumas, yaitu :
1. Mengendalikan Gesekan

(Fungsi Mengendalikan Gesekan)

4
SMK Gazza Wiguna 1 Megamendung

Gesekan pada komponen-komponen yang bekerja pada sistem pelumasan akan


menimbulkan panas, sehingga dapat memicu timbulnya keausan yang berlebih. Seperti
diketahui, pelumas dapat bekerja dalam tiga daerah pelumasan, yaitu pelumasan batas,
pelumasan selaput fluida, dan pelumasan hidrodinamika. Dimana viskositas merupakan sifat
yang langsung memberi pengaruh pada gesekan. Semua bentuk panas yang timbul pada
bantalan hasil gesekan harus dihilangkan pada saat sistem itu telah mencapai suhu operasi
yang stabil.

2. Mengendalikan Suhu

(Fungsi Mengendalikan Suhu)

Dalam mengendalikan suhu, sistem temperatur pelumas secara langsung


menyesuaikan dan bereaksi pada suhu komponen yang memanas akibat bekerja satu sama
lain. Ketika terjadi hubungan antara logam dengan logam, banyak panas yang diserap,
sehingga pelumas berperan sangat penting membantu proses penyerapan panas dengan cara
mentransfer permukaan yang mempunyai suhu tinggi dan memindahkannya ke media lain
yang suhunya lebih rendah. Tugas ini memerlukan sirkulasi pelumas dalam jumlah banyak
dan konstan.

3. Mengendalikan Korosi

(Fungsi Mengendalikan Korosi)


Tingkat perlindungan korosi yang diberikan tergantung pada lingkungan di tempat
permukaan logam yang dilumasi itu bekerja. Jika mesin itu bekerja di dalam ruangan dengan
kondisi kelembaban yang rendah dan tidak ada kontaminasi dari bahan yang korosif,
kemungkinan tidak terjadi korosi. Sehubungan dengan itu, pelumas yang digunakan dalam
mesin harus memberi kemampuan perlindungan korosi dalam tingkat yang sangat tinggi.

5
SMK Gazza Wiguna 1 Megamendung

Yang perlu dipertimbangkan dalam mengatasi korosi pada mesin yang bekerja pada
lingkungan yang korosif di udara terbuka adalah pengaruh kontaminasi terhadap sifat
pelumas itu sendiri. Kemampuan pelumas untuk mengendalikan korosi adalah langsung
berhubungan dengan ketebalan selaput pelumas yang tetap ada pada permukaan logam dan
komposisi kimia pelumas. Bahan yang biasanya digunakan untuk aditif penghindar korosi
adalah surfaktan.

4. Mengendalikan keausan

(Fungsi Mengendalikan Keausan)


Keausan yang terjadi pada sistem pelumasan disebabkan oleh 3 (tiga) hal, yaitu
abrasi, korosi, dan kontak antara logam dengan logam. Keausan abrasi biasanya disebabkan
oleh partikel padat yang masuk ke lokasi pelumas itu berada. Bentuk keauasan abrasi adalah
torehan (scoring) dan garukan (starching). Keausan yang diakibatkan karena korosi umumnya
disebabkan oleh produk oksidasi pelumas. Pemrosesan yang lebih sempurna dengan
menambahkan aditif penghindar oksidasi dapat mengurangi terjadinya kerusakan pelumas.
Keausan juga disebabkan oleh terjadinya kontak antara logam dan logam yang merupakan
hasil rusaknya selaput pelumas. Singkatnya, sesuatu yang menyebabkan permukaan logam
yang dilumasi saling mendekat sehingga terjadi kontak antara satu permukaan dengan
permukaan lainnya menyebabkan timbulnya keausan.

5. Pembersih Kotoran

(Fungsi Pembersih Kotoran)


Pelumas disebut sebagai pembersih atau pembilas kotoran yang masuk di dalam
sistem karena adanya partikel padat yang terperangkap diantara permukaan logam yang
dilumasi. Hal ini benar-benar terjadi pada jenis mesin internal-combution, dimana aditif

6
SMK Gazza Wiguna 1 Megamendung

detergen-dispersan digunakan untuk melumatkan lumpur dan membawanya dari karter ke


saringan yang dirancang untuk menepis partikel padat yang dapat menimbulkan keausan.

6. Membentuk Sekat

(Membentuk Sekat)
Minyak Pelumas sendiri bersifat sebagai sekat, yaitu pelumas yang tinggi
viskositasnya akan berfungsi sebagai sekat dari celah yang lebih lebar. Oleh karena itu,
dianjurkan untuk mesin yang sudah tua menggunakan pelumas mesin yang memiliki
viskositas lebih tinggi dari normalnya. Hal ini disebabkan jarak bebas atau clearance mesin
tua lebih lebar dari mesin yang baru.

2.4. Jenis-jenis Pelumas


Pelumas dibagi menjadi beberapa jenis, sesuai dengan kebutuhannya masing-masing,
karena tidak semua pelumas bisa digunakan disemua komponen komponen dalam kendaraan,
adapun jenis pelumas sebagai berikut :
1. Pelumas Cair (Liquid Lubricants)

(Pelumas Cair(Liquid Lubricants)


Pelumas cair merupakan pelumas yang berbentuk cair, biasa dikenal dengan istilah
oli. Oli mineral berbahan bakar oli dasar (base oil) yang diambil dari minyak bumi yang telah
diolah dan disempurnakan . Oli sintetis biasanya terdiri atas polyalphaolifins yang datang
dari bagian terbersih dari pemilahan oli mineral, cenderung tidak mengandung bahan karbon
aktif, suhu operasi lebih tinggi, mudah dicampur dengan bahan kimia untuk menaikkan
kemampuan kerja, Contoh penggunaan pelumas cair pada : Mesin kendaraan, transmisi,
gardan, dll.

7
SMK Gazza Wiguna 1 Megamendung

2. Pelumas Semi Cair (Grease)

(Pelumas Semi Cair(Grease)


Grease, atau yang dalam bahasa Indonesia lebih dikenal dengan sebutan “gemuk”,
memiliki karakteristik khas, yang membuatnya sangat cocok digunakan pada sebuah sistem
mekanis yang hanya bisa dilubrikasi secara berkala, serta sistem yang tidak mungkin dapat
dilubrikasi oleh oli. Grease juga berfungsi sebagai sealent untuk mencegah masuknya air atau
material lain ke dalam sistem mesin.

3. Pelumas Padat (Solid Lubricant)

(Pelumas Padat (Solid Lubricant)

Pelumas padat atau juga dikenal dengan pelumas kering memiliki gaya gesekan
rendah. Masing-masing lapisan molekul dapat bergeser relatif terhadap lapisan yang lain
hanya dengan sedikit gaya saja. Bahan yang paling banyak dikenal sebagai pelumas padat
yaitu grafit. Grafit banyak digunakan di kompresor udara, industri makanan, sambungan rel
kereta, roda gigi terbuka, ball bearing, serta alat-alat perbengkelan. Grafit juga lazim
digunakan pada gembok dan mesin kunci. Hal ini dilakukan karena jika digunakan oli untuk
melumasi mesin kunci, debu-debu di udara justru mudah menempel dan akan cepat merusak
komponen-komponen mesin.

8
SMK Gazza Wiguna 1 Megamendung

2.5. Komponen-komponen Sistem Pelumas

Berikut ini adalah komponen-komponen sistem pelumasan, yaitu sebagai berikut :

1. Oil Preasure Switch

Suatu komponen yang berfungsi sebagai switch yang meangaktifkan lampu peringantan
bila tekanan oli tidak tercukupi pada saat mesin mobil dinyalakan.

2. Oil Pan (Carter Atau Panci Oli)

Terletak dibagian bawah engine sebagai penampung atau penyimpanan oli mesin.

3. Oil Strainer

Komponen yang berupa saringan oli dan terpasang disaluran masuk oli untuk
memisahkan partikel atau kotoran yang besar dari oli.

4. Oil Pump (Pompa Oli)

Suatu Komponen yang berfungsi untuk menarik oli yang berada di Oil Pan dan
memompa oli tersebut ke seluruh bagian mesin mobil.

9
SMK Gazza Wiguna 1 Megamendung

5. Oil Pressure Regulator (Releave Valve)

Suatu komponen yang berfungsi utuk mengatur tekanan oli yang berlebihan untuk
kembali ke Oil Pan (Panci Oli).

6. Oil Cooler (Pendingin Oli Mesin)

Suatu komponen yang dipasang untuk mendinginkan oli dengan memindahkan kelebihan
panas ke pendingin udara yang dilewatkan pada inti pendingin.

7. Oil Filter (Saringan Oli)

Suatu komponen yang berfungsi untuk meyaring partikel atau kotoran-kotoran kecil
sebelum masuk ke oil cooler.

8. Tutup Pengisian Oli

Ketika dibuka menyediakan sebuah ruangan yang memungkinkan oli dapat dimasukan
kedalam engine.

10
SMK Gazza Wiguna 1 Megamendung

9. Tutup Atau Baut Pembuangan Oli

Tutup atau baut pembuangan oli berfungsi sebagai saluran pembuangan oli mesin.

10. Tongkat Kedalaman Atau Dipstick

Merupakan batang yang dapat dicabut dengan mudah yang berfungsi sebagai takaran oli
pada mesin.

2.6. Kode Pada Sitem Pelumasan

Didalam artikel ini mencoba memberikan penjelasan dari Arti Kode SAE, JASO, dan
API pada kemasan oli. Berikut penjelasan dari masing-masing kode tersebut :
1. Arti Kode SAE
Definisi SAE menurut SAE Internasional adalah singkatan dari Society of
Automotive Engineer sebagai identifikasi dari kekentalan oli. SAE sendiri adalah suatu
asosiasi yang mengatur standarisasi di berbagai bidang seperti bidang rancang desain teknik
dan manufaktur.

(Kode SAE)

11
SMK Gazza Wiguna 1 Megamendung

Pada kemasan oli akan tertulis kode SAE 10W-30, 10W-40 atau 20W-40, 20W-50.
Huruf W yang terletak di belakang angka merupakan singkatan dari ‘Winter’. Formulasi oli
disesuaikan untuk musim dingin dan panas, sehingga saat suhu mobil dingin olinya tidak
mengental.

Oleh karena itu, angka paling depan adalah tingkat kekentalan oli pada suhu dingin
dan angka setelah W atau paling belakang adalah tingkat kekentalan oli ketika mesin dalam
kondisi bekerja atau sudah panas. Semakin besar angkanya maka semakin kental oli pada
kondisinya. Semakin dingin suhu suatu wilayah, maka semakin encer tingkat kekentalannya,
biasanya pada angka SAE 5W-35.

Semakin kecil angka w, maka pelumas akan semakin encer di temperatur dingin,
misalnya pelumas 5w-30 akan lebih mampu mengalir daripada 10w-30 pada temperatur
dingin.

2. Arti Kode JASO

(Kode JASO)

JASO merupakan singkatan dari Japanese Automotive Standart Association, yakni


lembaga Jepang yang mengecek standar kualitas oli. Apabila Anda melihat kode JASO pada
botol oli, berarti itu adalah oli yang cocok untuk motor. Ya, kode JASO berarti oli tersebut
khusus digunakan untuk motor, bukan mobil.

Kode oli JASO biasanya diikuti dengan MA atau MB. Keduanya mengacu kepada
pemakaian yang berbeda. Oli JASO MA lebih cocok digunakan untuk motor dengan kopling
basah seperti bebek dan sport. Fungsi oli JASO MA adalah untuk memberikan gesekan agar
kopling tidak selip saat motor dikendarai.

12
SMK Gazza Wiguna 1 Megamendung

3. Arti Kode API

API yang merupakan singkatan dari American Petrolium Institute merupakan sebuah
kode standar yang menentukan kualitas oli. Pada kemasan oli kita akan melihat kode API
dengan 2 tambahan alfabet huruf dibelakangnya misalnya “API SN” atau “API CH”. Huruf
pertama untuk menentukan jika jenis kendaraan bensin atau gasoline dilambangkan dengan
kode S, sedangkan mesin diesel menggunakan kode C.

(Kode Api)

Pada alfabet kedua menjelaskan kualitas yang terbaru dari oli. Misalnya API SG dan
API SN, API SN merupakan jenis oli yang lebih baru dan biasanya memiliki kualitas yang
lebih baik dibandingkan dengan API SG. Semakin baru oli maka kode alphabet akan semakin
jauh.

2.7. Gangguan Pada Sistem Pelumasan Mesin

Seperti layaknya komponen-komponen pada umumnya pelumasan pada mesin mobil


juga tidak lepas dari kata gangguan atau rusak, berikut gangguan pada sistem pelumasan pada
mesin mobil.
1. Mesin tidak dapat distater, tetapi tekana oli tetap atau tidak ada tekanan
Kemungkinan penyebab kerusakan :
No Kerusakan Perbaikan
1 Tekanan oli rendah Ganti oli dengan oli yang sesuai.
2 Komponen-komponen pompa Bongkar dan periksa, ganti bila ada
komponen yang sudah aus.
3 Saringan oli tersumbat Ganti saringan oli.
4 Oli terlalu sedikit Tambah oli sesuai batas alat ukurnya.

13
SMK Gazza Wiguna 1 Megamendung

5 Packing atau seal yang berhubungan Ganti packing atau seal dengan baik.
dengan saluran oli bocor
2. Pada waktu mesin beroprasi, tekanan oli berkurang :
Kemungkinan penyebab kerusakan :
No Kerusakan Perbaikan
1 Kekentalan oli berkurang, karena Kualitas oli ganti dengan yang lebih baik
mesin terlalu panas atau Periksa sistem pendingin oli masih
berjalan maksimal atau tidak, jika tidak
maka lakukan perbaikan.
2 Tutup oli pada oil pan bocor Bisa menggunakan tambalan pada tutup
dengan seal tape lalu kencangkan dengan.
tujuan tidak ada yang bocor, hidupkan mesin
cek tutup oli apakah masih bocor atau tidak.
3 Seal pada poros engkol bocor Ganti seal poros engkol.

Pemeriksaaan sistem pelumas mesin juga dapat kita lakukan sendiri, kapan saja, dan
dimana saja. Berikut pemeriksaan sederhana yang bisa kita lakukan pada kendaraan,
khususnya pada kendaraan mobil.
1. Percikan di lubang pengisian

Langkah pertama yaitu, hidupkan mesin mobil. Setelah itu, buka tutup pengisian oli dan
kemudian amati. “pastikan anda melihat cairan oli yang seperti busa di permukaan lubang
atau ada percikan cairan oli yang muncul dipermukaan lubang”. Bila anda mendapati hal itu
berarti sistem pelumas mesin masih normal. Sebaliknya bila tidak ada tanda-tanda seperti,
maka sistem pelumasan mengalami masalah. Sedikitnya ada dua kemungkinan kerusakan
yaitu : Pompa oli lemah, Filter oli dan saluran oli tersumbat.
2. Amati asap knalpot

14
SMK Gazza Wiguna 1 Megamendung

Cara lain yang cukup gampang untuk mengetahui sistem pelumas mesin masih
normal atau tidak adalah dengan melihat kepulan asap di knalpot, bila banyak asap tebal
putih atau hitam yang pekat keluar dari knalpot berarti ada kemungkinan sistem pelumas
terganggu, mengapa demikian karena ada oli yang merembas keruang bakar dan ikut terbakar
saat campuran bahan bakar dan udara terbakar di ruang bakar, oli yang terbakar akan
menimbulkan asap pekat. Bila oli merembas berarti volumenya berkurang sedangkan seiring
dengan berkurang nya volume maka proses pelumasan komponen-komponen mesin juga

secara tidak langsung sempurna.


3. Oli berubah warna

Oli yang sudah tidak bagus oli yang telah bereaksi dengan zat lain baik air, udara atau
zat lain akan susak. Alhasil pelumas mesin tidak berfungsi maksimal dalam melumasi
komponen-komponen mesin, akibatnya piston, ring piston, blok silinder dan komponen
lainnya rusak. “Warna yang umumnya terjadi bila oli telah rusak karena terkonaminasi atau
bereaksi dengan unsur lain adalah putih seperti lamak atau susu serta kecoklatan seperti kopi
susu, umumnya marna seperti itu karna oli telah bercampur dengan air, minyak lain, atau
udara karena mobil yang lama tidak digunakan”.

15
SMK Gazza Wiguna 1 Megamendung

BAB 3
TINJAUAN UMUM
3.1. Sejarah Bengkel Sukma Motor
Bengkel Sukma Motor berasal dari nama Indra Sukmana anak bungsu dari Bapak H.
Sanusi beliau pensiunan dari perusahaan PT. TELKOM, sesudah pensiun kemudian beliau
mempunyai ide untuk membuka usaha kecil bengkel tambal ban dan ganti oli, seirinhg
berjalannya waktu beliau ingin membuka usah jual sparepark mobil dan beliau merecrut satu
montirditahun 1996, awalnya beliau dapat lelangan satu perusahaan kecil yang sudah tutup,
dan sampai sekarang perusahaan yang tadinya sudah tutup menjadi tempat Bengkel Sukma
Motor.

3.2. Struktur Organisai Bengkel Sukma Motor

Pimpinan Perusahaan
Hj. Sanusi

Kepala Personalia
Indra Sukmana

Mekanik Mekanik Mekanik


Indra Sukmana Indra Sukmana Indra Sukmana

3.3. Standar Operational Prosedure


Dengan adanya tata tertib perusahaan, karyawan diwajibkan untuk mematuhi tata tertib
yang berlaku dan wajib melaksanakan tugas pekerjaannya dengan penuh kesadaran ,
kejujuran, dan tanggung jawab .
1. Masuk kerja pukul 08.00 wib s/d 16.00 wib
2. Istirahat kerja pukul 12.00 wib s/d 13.00 wib
3. Khusus hari Jum’at istirahat lebih cepat yaitu pukul 11.00 wib s/d 13.00 wib.
4. Setiap Karyawan diwajibkan Menggunakan Seragam dan Peralatan Keselamatan yang
telah ditetapkan Perusahaan.
5. Membereskan perlengkapan yang sudah digunakan.
3.4. Perkenalan alat-alat yang ada ditempat pelaksanaan
1. Kunci-kunci :

16
SMK Gazza Wiguna 1 Megamendung

a) Kunci Ring (Offset Ring Spanner)


b) Kunci Pas (Open End Spanner)
c) Kunci Ring Pas (Combination Spanner)
d) Kunci Nipel (Flare Nut Spanner)
e) Kunci Roda (Wheel Brace), Dll.

2. Alat-alat elektronik :
a) Bor listrik
b) Mesin gerinda,Dll.

3.5. Kompetisi yang diajarkan di Bengkel Sukma Motor


Diantara lain yaitu :
1. Memahami cara kerja mesin
2. Memahami sistem suspensi
3. Memahami sistem rem
4. Memahami sistem pelumasan
5. Menggunakan peralatan tangan
6. Menerapkan keselamatan kerja (SOP)

BAB IV

17
SMK Gazza Wiguna 1 Megamendung

PEMBAHASAN TEORI

4.1. Alat-alat Dan Bahan-bahan


a. Alat-alat
Berikut ini adalah alat-alat yang harus disiapkan untuk mengganti sistem pelumas :
Bak penampung oli (ember atau kompan)
1. Kunci ring
2. Kunci kombinasi
3. Kunci shock
4. Kunci filter oli atau rante filter oli
5. Kunci T
6. Obeng
b. Bahan-bahan
Berikut ini adalah bahan-bahan yang diperlukan saat mengganti pelumas, yaitu :
1. Pelumas baru
2. Filter atau saringan oli (jika harus mengganti filter atau saringan oli)

4.2. Tindakan Keamanan


1. Menggunkan pakaian kerja (warepak)
2. Menggunkan peralatan sesuai kebutuhan
3. Tidak merokok saat perbaikan kendraan
4. Memperhatikan komponen-komponen kendaraan yang diperbaiki
5. Membereskan peralatan yang telah digunakan

4.3. Pemeriksaan Pada Sistem Pelumas


Pembongkaran pada sistem pelumasan dilakukan untuk tujuan mengetahui, memeriksa,
menganalisis komponen pelumasan mesin.
Langkah pemeriksaan :
1. Bak Penampung (Carter)
Terletak pada bagian bawah mesin tepatnya yaitu menempel pada blok silinder nagian
bawah.
Cara melepas carter yaitu :

18
SMK Gazza Wiguna 1 Megamendung

a. Lepaskan kepala accu (-)


b. Turunkan Transmisi atau persneling (Sesuai jenis mobil)
c. Lepaskan baut keliling Carter (bak oli)
d. Lepaskan Carter perlahan-lahan
e. Bersihkan carter dari kotoran-kotoran
f. Sebelum carter dipasang, pasang terlebih dahulu gasket dan beri sealent
g. Pastikan semua baut terpasang dan kencang
h. Periksa kembali Bak oli dan baut pembuangan oli
2. Oil Strainer

Terletak pada bagian bawah bak penampung oli yang terhubung langsung dengan
pompa oli dan berfungsi untuk menyaring kotoran sebelum minyak pelumas terhisap oleh
pompa
Langkah pemeriksaan oli Strainer :
a. Bersihkan oli strainer dan kotoran yang menempel
b. periksa penyaring dari kondisi pipa oli stainer
Keterangan :
a. Diameter dalam pipa : 15 mm
b. Diameter luar pipa :16.3 mm
c. Celah kawat : 0.5 mm
d. Diameter oil Stainer : 110 mm

3. Pompa Oli

19
SMK Gazza Wiguna 1 Megamendung

a. Memeriksa komponen pompa oli

Keausan yang dialami pompa minyak akan berakibat timbulnya kelonggaran pada
bagian-bagian tertentu sehingga pompa tidak bekerja maksimal sebelum diperiksa maka
komponen harus dibersihkan cara pemeriksaan kebebasan dudukan pompa dengan gir pompa
yaitu dengan menggunakan batang perata dan feller gauge dimana celah tidak boleh dari
spesifikasi

b. Memasang pompa oli

Pemasangan pompa oli ini tidak asal menempel. Pada dudukan untuk gir pompa oli ada
titik. titik itu harus didekatkan dengan titik yang terdapat pada gir pompa oli setelah ituh
pompa oli bisa ditutup dengan covernya dan dibaut pemasangan cover pompa oli jangan
sampsi terbalik dibagian tekanan oli bagi rendah dan tinggi

4. Filter Oil (Saringan oli)

Berfungsi sebagai penyaring kogoran yang ada pada minyak pelumas. katup pembebas
dilengkapi pada saringan oli untuk menyalurkan minyak pelumas apabila ada penyumbat
pada elemen sariangn bila terjadi pemampetan maka tekanan diluar saringan oli akan
meningkat pada tekanan kurang lebih 1.0 kg/c di atas tekanan pada tengah filter Tekanan ini
menyebabkan katup pembebas

Terbuka memungkinkan oli mengalir ke bagian tiap mesin tanpa melalui elemen filter.

20
SMK Gazza Wiguna 1 Megamendung

Keterangan :

a. Panjang saringan oli : 110 mm


b. Diameter saringan oli : 90 mm
c. Diameter lubnag oli : 5 mm
d. Diameter lubang outlet
5. Bagian-bagian Yang Memerlukan Pelumasan
Bagian mesin yang memerlukan adalah bagian-bagian mesin yang memiliki konsentrasi
kerja penuh dengan mekanisme gerakan antara logam
Komponen yang memerlukan pelumas :
a. Crank journal dan Crank pin poros engkol
b. Pin piston
c. Dinding silinder dan piston
d. Bantalan poros camshaft dan mekanisme katup

21
SMK Gazza Wiguna 1 Megamendung

6. Pengecekan pada oli

Pengecekan oli yang ada pada carter yaitu dengan cara menggunakan dip stick dengan
mrngangkat dip stick keatas dan lihat apakah oli berada pada titik minimum atau maximum.
Jika berada pada titik minimum maka harus dilakukan pergantian oli untuk kendaraan
disarankan menggunakan oli yang SAE nya sesuai dengan kondisi waktunya biasanya
disarankan menggunakan oli yang mempunyai SAE 10w40. 20w50. Dan 15w30 dan juga
perhatikan Api Servicenya untuk kendaraan jenis mesin bensin maka harus menggunakan oli
yang mempunyai Api service dengan huruf awal yaitu "S" dan untuk mesin diesel maka cari
yang huruf awalnya "C". Semakin jauh huruf kedua dari A dan mendekati Z maka oli tersebut
memiliki kuaritas yang bagus.

4.4. Cara Mengganti Pelumas


Oli mobil adalah caiaran penting dalam mesin mobilyang keberadaannya sangat
berpengaruh langsung pada mesin mobil, jika oli pada mesin mobil telah kotor dan tidak
berkualitas maka performa mobil akan menurun dan tentunya tidak akan nyaman
dikendarai.
Maka dari ini mengganti oli adalah salah satu hal terpenting yang harus dilakukan
untuk menjaga kondisi mesin mobil anda. Seiring dengan berjalannya waktu, oli mesin
akan menurun kualitasnya dan saringan oli akan penuh dengan kotoran. Tergantung pada
kebiasaan menyetir dan tipe mesin mobil anda, janhka waktunya bisa berkisar 3 bulan atau
sekitar 5000 km, 6 bulan atau sekitar 10.000 km sampai pada 12 bulan atau sekitar 32.000
km (pastikan sesuai dengan buku petunjuk penggunaan kendaraan anda untuk jangka waktu
servis yang direkomendasikan pabrikan). Namun, menggant oli adalah pekerjaan yang tidak
terlalu susah tergolong mudah dan murah.
1. Berikut hal yang harus diperhatikan :
a. Pastikan anda memang tahu cara mengganti pelumas, jika memang tidak tahu atau
kurang berpengalaman, mintalah teknisi bengkel untuk mengganti pelumas atau
mengarahkan
b. Sebelum mengganti pelumas anda harus mempersiapkan alat dan bahannya yang
dibutuhkan untuk mengganti pelumas dan filter oil jika perlu

22
SMK Gazza Wiguna 1 Megamendung

c. Mobil penumpamg membutuhkan 3 sampai 7 Liter pelumas, sesuai jenis mesin dan
kendaraan tersebut
d. Menggunakan pakaian safety, demi keamanan dan keselamatan
e. Pastikan Mobil dalam keadaan masih hangat
2. Langakah kerja penggantian pelumas mesin :
a. Jika mobil sudah lama tidak digunakan atau dalam keadaan dingin panaskan
setidaknya selama 5 menit agar oli yang tersisa didalam komponen komponen sistem
pelumasan ikut mengalir
b. Buka kap mobil, lalu tahan dengan tiang kap mobil
c. Dongkrak mobil jika memang tidak memungkinkan untuk mencapai baut
pembuangan oli, jangan lupa untuk menahan mobil dengan balok atau sejenisnya pada
ban belakang agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan
d. Buka baut oli sesuai dengan ukuran baut
e. Sebelum membuka baut pembuangan secara keseluruhan, terlebih dahulu letakkan
kompan atau wadah untuk menampung oli bekas

f. Jika sudah memungkinkan oli bekas masuk ke wadah yang disediakan, buka filter oil
sesuai posisi filter oil berada

g. Turunkan dongkrak seperti semula, agar oli terbuang merata


h. Diam kan hingga oli keluar dengan sendirinya, sambil menunggu oli keluar, kita bisa
menyiapkan bahan-bahannya seperti oli baru, filter oli jika memang diganti, corong
untuk membantu menuangkan oli baru
i. Jika sudah tidak ada lagi oli yang menetes, dongkrak mobil untuk memasang baut
oli, dan filter oil
j. Pasang kembali baut pembuangan oli, lebih bagus untuk menambahkan atau
menempelkan gasket baut atau untuk menghindari kebocoran

23
SMK Gazza Wiguna 1 Megamendung

k. Pada saat mengganti filter oil kita bisa memasukan sedikit oli pada filter oil, dan
mengoleskan oli pada sekitar seal filter oil

l. Pasang filter oli terlebih dahulu dengan tangan agar memudahkan, lalu
mengencangkan menggunakan kunci filter oil, tidak teralalu kencang dan kendur

m. Buka tutup pengisian oli, lalu letakkan corong untuk membantu memasukan oli yang
baru, jika anda menuangkan oli dengan posisi mulut botol masih diatas oli akan
mengalir lebih lembut tanpa gelembung udara

n. Kita bisa mengecek apakah oli kurang atau lebih pada dipstick, lakukan lebih dari 1
kali lakukan minimal 2 kali untuk memastikan oli cukup, jika memang cukup maka
tutup kembali tutup pengisian oli

o. Setealah semua beres, panaskan mobil


p. Sambil menunggu memanaskan mobil, kita bisa menulis atau mengisi kartu
pergantian oli, sesuai dengan hari, tanggal dan tahun digantinya oli, menggunakan oli
apa dan mengganti filter atau tidak, jarak tempuh atau kilometer selanjutnya untuk
mengganti oli kembali
q. Jika semuasudah dikerjakan dengan baik maka pastikan lampu indikator tekanan oli
mati setelah mesin menyala. Posisikan persneling pada netral dan rem tangan
terpasang, lalu periksa apakah ada tetesan atau kebocoran dari baut pengisian atau
dari filter oil.

24
SMK Gazza Wiguna 1 Megamendung

Pastikan anda menggunakan oli yang benar. Pada umumnya, anda bisa menggunakan
oli 10W-30, namun anda harus meamastikannya dengan membaca petunjuk pemakaian
mobil, atau anda bisa menanyakan kepada mekanik yang berpengalaman dengan menjelaskan
atau menyebutkan merk dan model mobil anda.

25
SMK Gazza Wiguna 1 Megamendung

BAB V
PENUTUIP
5.1. Kesimpulan
Prakerin merupakan pembeda antara Sekolah Menengah Atas (SMA), karena prakerin
melatih peserta didik untuk menerapkan ilmu yang telah didapat disekolah, melatih peserta
didik dalam kemandirian, mengenalkan peserta didik dalam dunia usaha. Prakerin adalah
wujud dari Pendidikan Sistem Ganda (PSG) dilingkungan sekolah.

Sistem pelumasan adalah sistem pendukung yang sangat penting bagi suatu engine
agar bisa bekerja optimal dan memiliki daya tahan yang bagus, di dalam komponen engine
banyak sekali persinggungan dua logam yang saling bergesekan oleh karena itu dibutuhkan
pelumasan yang bagus untuk mendukung kinerjanya. Fungsi lain sistem pelumasan antara
lain, oli harus membentuk lapisan antara dua logam untuk mencegah kontak secara langsung
antara dua permukaan logam sehingga bisa mengurang keausan dan panas yang berlebihan,
oli mendinginkan bagian engine lain, sebagai seal antara piston dan lubang dinding silinder,
mengeluarkan kotoran- kotoran dari bagian engine,

Dalam melakukan perawatan dan perbaikan harus dilakukan secara berkala agar
kendaraaan selalu performa dan selalu dalam keadaan baik.

5.2. Saran
Beberapa hal yang penulis temukan dilapangan saat pelaksaan PKL sebagian kecil justru
tidak penulis temukan saat mengikuti pembelajaran dikelas. Maka dari itu penulis ajukan
beberapa saran, antara lain :

1. Sekolah perlu memberikan penekanan pada masalah budaya kerja yang berlaku pada
instansi pemerintahan maupun swasta. Dengan demikian para siswacenderung lebih
muda beradaptasi dalam dunia kerja.
2. Sekolah perlu memberikan penekanan pada penguasaan keterampilan yang rrelavan
dengan kemajuan teknologi didunia kerja saat ini. Dengan demikian, para siswa dapat
mengaplikasikan ilmu dan keterampilan yang diperolehnya secara maksimal.
3. Hendaknya guru pembimbing lebih sering memonitoring siswanya dilingkungan PKL,
secara langsung sehingga siswa dapat berkonsultasi mengenai informasi serta yang
ada dilingkungan PKL.

26
SMK Gazza Wiguna 1 Megamendung

Adapun saran utnuk perawatan dan perbaikan pada sistem pelumasan mesin mobil,
antara lain yaitu :

1. Perawatan sistem pelumasan sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya kerusakan


pada engine. Karena apabila sistem ini tidak diperhatikan secara serius, maka segala
kerusakan pun akan terjadi.

2. Minyak pelumas memiliki peranan yang penting, oleh karena itu gunakan minyak
pelumas sesuai dengan spesifikasi oli yang benar, karena penggunaan minyak yang
tidak benar dapat menimbulkan kerusakan pada komponen engine.

3. Gantilah minyak pelumas apabila telah melakukan perjalanan jauh dengan jarak
tempuh sekitar 5.000 - 10.000 km atau apabila oli telah kotor atau encer.

4. Lakukan perawatan pada sistem pelumasan agar komponen-komponen engine dapat


menjadi lebih awet.

5. Lakukan pemeriksaan dan penggantian komponen sistem pelumasan apabila terjadi


gejala kerusakan pada sistem pelumasan.

27

Anda mungkin juga menyukai