Anda di halaman 1dari 58

PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM REM PADA KENDARAAN

MOBIL PAJERO SPORT DI PT SRIKANDI DIAMON CENTER


CEMERLANG

LAPORAN PRAKERIN

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat kelulusan Prakerin

(Praktik Kerja Industri) pada Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan

SMK Negeri 1 Gunungguruh

Disusun oleh:

Nama :NAGI DEMISTRIANA

NIS :119203251

Kelas : XI TKR 3

PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN

SMK NEGERI 1 GUNUNGGURUH 2020


LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

Judul:

PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM REM PADA KENDARAAN


MOBIL PAJERO SPORT DI PT SRIKANDI DIAMON CENTER CEMERLANG

Tempat:

PT SRIKANDI DIAMON CENTER CEMERLANG SUKABUMI

Disusun oleh:

Nama :NAGI DEMISTRIANA

NIS :119203251

Kelas :XI TKR 3

Laporan ini telah disetujui dan disahkan,


Pada Tanggal..................... Bulan..................................... Tahun...........................
Mengesahkan,

Kepala Program Pembimbing

MULYADI.S.Pd.,MT
Tukimin, S.Pd.
NIP. 197610102009021002 NIP

Mengetahui,

Kepala SMKN 1 Gunungguruh

Ade Rusliana, S.Pd., M.PD..


NIP. 196602131988121001

i
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

Judul:

PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM REM PADA KENDARAAN

MOBIL PAJERO SPORT DI PT SRIKANDI DIAMON CENTER CEMERLANG

Tempat:
PT SRIKANDI DIAMON CENTER CEMERLANG SUKABUMI

Disusun oleh:

Nama :NAGI DEMISTRIANA

NIS :119203251

Kelas :XI TKR 3

Laporan ini telah disetujui dan disahkan,


Pada Tanggal..................... Bulan..................................... Tahun...........................
Mengesahkan,

Guru Pembimbing Pembimbing DU/DI/Instansi

MULYADI.S.Pd.,MT

NIP
Mengetahui,

Kepala SMKN 1 Gunungguruh

Ade Rusliana, S.Pd., M.PD..


NIP. 196602131988121001

ii
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

Judul:

PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM REM PADA KENDARAAN

MOBIL PAJERO SPORT DI PT SRIKANDI DIAMON CENTER CEMERLANG

Tempat

PT SRIKANDI DIAMON CENTER CEMEELANG SUKABUMI

Disusun oleh:

Nama :NAGI DEMISTRIANA

NIS :119203251

Kelas :XI TKR 3

Laporan ini telah disetujui dan disahkan,

Pada Tanggal..................... Bulan..................................... Tahun..............................

Mengesahkan

Penguji 1 Penguji 2

.................................... ....................................

iii
KATA PENGANTAR

Kami panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT atas limpahan dan

karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik.

Laporan (Prakerin) dengan judul “PERAWATAN REM KENDARAAN

MOBIL PAJERO SPORT ” ini disusun sebagai salah satu syarat

kelulusan Prakerin di SMK Negeri 1 Gunungguruh.

Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menghaturkan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Ade Rusliana, S.Pd., M,Pd. selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1

Gunungguruh

2. Bapak Tukimin, S.Pd. selaku Kepala Program Teknik Kendaraan Ringan

SMK Negeri 1 Gunungguruh

3.Bapak pembimbing pemilik PT SRIKANDI DIAMON CENTER

4. Bapak 4.Bapak.S.Pd.,MT.Pihak Sekolah

5. Teman-teman semua seangkatan kelas XI Otomotif 3 yang tidak dapat

disebutkan namanya satu persatu

Akhir kata meskipun banyak terdapat kekurangan dan keterbatasan dalam

laporan ini, penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat

membantu bagi kemajuan serta perkembangan SMK Negeri 1 Gunungguruh.

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………… i

ABSTRAK……………………………………………………………………… ii

HALAMAN PERSETUJUAN …………………………………………….. iii

HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………. iv

KATA PENGANTAR…………………………………………………………. v

DAFTAR ISI………………………………………………………………….. vii

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………… ix

DAFTAR TABEL………………………………………………………………. x

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………….. xi

BAB I PENDAHULUAN

 1.1 Latar Belakang……………………………………………………. 1

 1.2 Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan……………….…… 2

o 1.2.1 Tujuan Praktik Kerja Lapangan………………………….. 2

o 1.2.2 Manfaat Praktik Kerja Lapangan ……………….……….. 3

 1.3 Ruang Lingkup…………………………………………………… 4

 1.4 Metode Pengumpulan Data………………………………………. 4

 1.5 Sistematika Penulisan……………………………………………. 5

BAB II TINJAUAN UMUM ORGANISASI

 2.1 Sejarah Singkat Organisasi…………………………..…………… 6

o 2.1.1 Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan…………..…… 6


o 2.1.2 Visi SMK TRI SAKTI ………………..………………… 7

o 2.1.3 Misi SMK TRI SAKTI …………………..…………….. 7

 2.2 Struktur Organisasi………………………………………..……… 8

 2.3 Tata Kerja Organisasi………………………………………..…… 8

o 2.3.1 Disiplin Kerja…………………………………………….. 8

o 2.3.2 Sarana Dan Prasarana………………………………….… 9

o 2.3.3 Data Kepegawaian……………………………………… 10

o 2.3.4 Uraian Tugas……………………………………………… 11

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

 3.1 Hasil………………………………………………………………… 16

 3.2 Pembahasan……………………………………………………….. 16

o 3.2.1 Input Nilai Raport Siswa………………………………. 17

o 3.2.2 Input Data Siswa…………………………………………. 17

o 3.2.3 Cetak Isi Dan Sampul Raport Siswa…………..………. 18

o 3.2.4 Fasilitas Pengolahan Data yang Di Guna…………….… 19

BAB IV KESIMPULAB DAN SARAN

 4.1 Kesimpulan………………………………………………………… 21

 4.2 Saran………………………………………………………………. 21
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rem adalah suatu peranti untuk memperlambat atau menghentikan

gerakan roda. Karena gerak roda diperlambat, secara otomatis

gerak kendaraan menjadi lambat. Energi kinetik yang hilang dari benda yang

bergerak ini biasanya diubah menjadi panas karena gesekan. Pada rem regeneratif,

sebagian energi ini juga dapat dipulihkan dan disimpan

dalam rodagila (flywheel), kapasitor, atau diubah menjadi arus bolak balik oleh

suatu alternator, selanjutnya dilalukan melalui suatu penyearah (rectifier) dan

disimpan dalam baterai untuk penggunaan lain.

Energi kinetik meningkat sebanyak pangkat dua kecepatan (E = ½m·v 2 ).

Ini berarti bahwa jika kecepatan suatu kendaraan meningkat dua kali, ia memiliki

empat kali lebih banyak energi. Rem harus membuang empat kali lebih banyak

energi untuk menghentikannya dan konsekuensinya, jarak yang dibutuhkan untuk

pengereman juga empat kali lebih jauh.

Sistem rem dalam teknik otomotif adalah suatu sistem yang berfungsi

untuk:

1. Mengurangi kecepatan kendaraan.

2. Menghentikan kendaraan yang sedang berjalan.

1
3. Menjaga agar kendaraan tetap berhenti.

Pengertian rem secara umum adalah suatu sistem yang bekerja untuk

memperlambat atau menghentikan suatu perputaran, misalkan perputaran roda

kendaraan. Prinsip kerja sistem rem kendaraan adalah mengubah tenaga kinetik

menjadi panas dengan cara menggesekan dua buah logam pada benda yang

berputar sehingga putarannya akan melambat, dengan demikian laju perputaran

roda kendaraan menjadi pelan atau berhenti dikarenakan adanya kerja rem. Rem

yang merupakan sistem pengendalian kendaraan, maka perangkat rem harus

mendapat perhatian lebih. Perawatan rutin harus tetap dijalankan untuk

memaksimalkan kerjanya.

Idealnya perangkat rem perlu dicek setiap kendaraan menempuh jarak 10.000

km. Ini untuk memastikan apakah komponen-komponennya masih dalam kondisi

sempurna.

Selain itu, pembongkaran juga perlu untuk membersihkan dari penumpukan

debu di bagian kanvas, teromol, dan cakram. Debu berpotensi menyebabkan

goresan pada piringan atau tromol tergores.

Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, maka penulis tertarik

mengambil judul laporan PKL tentang “PERAWATAN DAN PERBAIKAN

SISTEM REM PADA KENDARAAN MOBIL PAJERO SPORT

DI PT SRIKANDI DIAMON CENTER ”.


”.

2
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, penulis

mengemukakan rumusan masalah sebagai berikut: “PERAWATAN DAN

PERBAIKAN SISTEM REM PADA KENDARAAN MOBIL

PAJERO SPORT DI PT SRIKANDI DIAMON CENTER

C. Batasan Masalah

Mengingat luasnya bidang bahasan sistem suspensi, maka penulis perlu

memberikan batasan pembahasan, sebagai berikut ini:

1. Pembahasan mengenai sistem rem

Pembahasan mengenai konstruksi dan parameter yang digunakan dalam

menganalisis perawatan rem.

D. Permasalahan

Banyak permasalahan yang harus diperhatikan di dalam melakukan

perawatan Rem antara lain:

Bagimana proses perawatan.

E. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis pada penulisan laporan yaitu.

melakukan perawatan pada Rem mobil pajero sport

Dapat menangani masalah pada Rem mobil pajero

3
F. Manfaat

Manfaat yang ingin dicapai oleh penulis pada penulisan peroses perawatan

Dapat mengerti dan memahami perawatan kopling mobil ss. Dapat

dijadikan bahan masukan serta pembelajaran mengenai roda penggerak roda

mobil perawatan kopling mobil ss sehingga nantinya dapat

mengetahui bagaimana cara memaksimalkan kopling pada saat di pakai sehari-

hari,

G. Perbaikan

1) Menjelaskan konstruksi dan cara kerja tangan.

2) Mengidentifikasi macam-macam penyetel rem tangan.

3) Memeriksa, memperbaiki dan menyetel rem tangan.

4
BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1 PROFIL PERUSAHAAN

SEJARAH PERUSAHAAN MITSUBISHI PERTAMA KALI DI DIRIKAN


SEBAGAI PERUSAHAAN PELAYARAN OLEH YATATO IWASAKI
(1834-1885)PADA TAHUN 1870.PADA TAHUN 1873,NAMANYA
DIUBAH MENJADI MITSUBISHI SHOKAI NAMA MITSUBISHI
TERDIRI DARI DUA BAGIAN :"MITSU" YANG BERARTI "TIGA" DAN
"HISHI" (YANG MENJADI BISHI YANG BERARTI DI BAWAH "
RENDAKU "),DAN KARENANYA TERDAPAT TIGA BUAH BELAH
KETUPAT YANG TERCEMIN DALAM LOGO PERUSAHAAN YANG
TERKENAL .HAL INI JUGA DI ARTIKAN SEBAGAI "TIGA BERLIAN"
MITSUBISHI SEBAGAI PERUSAHAAN YANG BERBASIS LUAS,
MEMAINKAN PERAN PENTING DALAM MODERNISASI INDUSTRI
JEPANG

5
PT SRIKANDI DIAMOND MOTORS YANG DIDIRIKAN PADA TANGGAL 4
JANUARI 1991 SALAH SATU LOKASINYA TERDAPAT DI JALAN AHMAD
SANUSI NO.33 SUKABUMI JAWA BARAT DIANTARANYA MELIPUTI
RUANG PAMER (SHOWROOM) PUSAT PENJUALAN SUKU CADANG ,
BENGKEL PEMELIHARAAN ,DAN SEBAGAI PUSAT PENJUALAN DAN
PENYALURAN MOBIL MITSUBISHI TERBARU UNTUK DAERAH-DAERAH
YANG BERADA DI JAWA BARAT YANG DI SALURKAN LANGSUNG
SPAREPART ,BODY DAN RANGKANYA

6
BAB III

TINJAUAN PUSAKA

3.1 DEFINISI REM

3.1.1 Pengertian Rem

Rem adalah suatau bagian Kendaraan yang Peranannya sangat penting

dalam sistem mesin, misalnya pada mesin mobil, sepeda motor, mesin cuci, dan

sebagainya. Selain itu rem juga mempunyai kelemahan yaitu rem sering

mengalami blong, hal ini diakibatkan karena pemeliharaan yang kurang rutin dan

penyebab terjadinya rem blong yaitu pad rem habis (aus), minyak rem habis, dan

terjadinya kebocoran pada seal piston rem, master rem, ataupun pada selang

remnya, maka dari itu pemeliharaan rem harus sangat diperhatikan.

3.1.2 Fungsi Rem

Rem berfungsi untuk mengurangi kecepatan (memperlambat) dan

menghentikan kendaraan serta memberikan kemungkinan dapat memparkir

kendaraan ditempat yang menurun.

7
3.1.3 Prinsip Rem

Kendaraan tidak dapat berhenti dengan segera apabila mesin dibebaskan

(tidak dihubungkan) dengan pemindahan daya. Kendaraan cenderung tetap

bergerak Kelemahan ini harus dikurangi dengan maksud untuk menurunkan

kecepatan gerak hingga berhenti.Mesin merubah energi panas menjadi energi

kinetis (energi gerak) untuk menggerakkan kendaraan.Sebaliknya rem merubah

energi kinetis kembali menjadi energi panas untuk menghentikan kendaraan.

Umumnya rem bekerja disebabkan oleh adanya sistem gabungan

penekanan melawan sistem gerak putar. Efek pengereman (breaking

effect)diperoleh dari adanya gesekan yang ditimbulkan antara dua obyek.

8
3.2 JENIS-JENIS DAN FUNGSI REM

3.2.1 Rem cakram

Mobil modern kebanyakan telah menerapkan piranti yang satu ini.

Biasanya piranti seperti ini dapat ditemukan pada roda kendaraan baru sehingga

dalam setiap penggunaannya menjadi maksimal dan terarah.Rem cakram menjadi

salah satu sistem pengereman modern terbaik pada mobil dan ideal untuk

diterapkan pada setiap mobil, terutama yang telah memakai mesin berkapasitas

CC besar.

Sistem kerja rem cakram adalah dengan menjepit cakram yang biasanya

dipasang pada roda kendaraan melalui caliper yang digerakkan oleh piston untuk

mendorong sepatu rem (brake pads) ke cakram. 1. Kelebihan rem cakram Rem

cakram dapat digunakan dari berbagai suhu, sehingga hampir semua kendaraan

menerapkan sistem rem cakram sebagai andalanya. selain itu rem cakram tahan

terhadap genangan air sehingga pada kendaraan yang telah menggunakan rem

cakram dapat menerjang banjir.Kemudian rem cakram memiliki sistem rem yang

berpendingin diluar (terbuka) sehingga pendinginan dapat dilakukan pada saat

mobil melaju, ada beberapa cakram yang juga dilengkapi oleh ventilasi (ventilatin

disk) atau cakram yang memiliki lubang sehingga pendinginan rem lebih
9
maksimal digunakan.Kegunaan rem cakram banyak dipergunakan pada roda

depan kendaraan karena gaya dorong untuk berhenti pada bagian depan kendaraan

lebih besar dibandingkan di belakang sehingga membutuhkan pengereman yang

lebih pada bagian depan. Namun saat ini telah banyak mobil yang menggunakan

rem cakram pada keempat rodanya.

Kekurangan rem cakram

Rem cakram yang sifatnya terbuka memudahkan debu dan lumpur menempel,

lama kelamaan lumpur(kotoran) tersebut dapat menghambat kinerja pengeraman

sampai merusak komponen pada bagian caliper, seperti piston bila dibiarkan lama.

Oleh sebab itu perlu dilakukan pembersihan sesering mungkin.

3.2.2 Rem tromol

Fungsi Rem Tromol menggunakan sepasang sepatu yang menahan bagian

dalam dari tromol yang berputar bersama – sama dengan roda, untuk

menghentikan kendaraan. Walaupun terdapat berbagai cara pengaturan sepatu

rem, jenis leading dan trailing yang paling banyak dipakai pada kendaraan

penumpang dan kendaraan komersial.

10
Rem Tromoltahan lama karena adanya tempat gesekan yang lebar diantara sepatu

dan tromol, tetapi penyebaran panas agak lebih sulit dibanding dengan rem

piringan karena mekanismenya yang agak tertutup. Karena itu rem tromol hanya

dipakai pada roda – roda belakang yang tidak begitu banyak memerlukan tenaga

pengereman.

1. Kelebihan rem tromol

Rem tromol digunakan untuk kendaraan yang memerlukan kerja ekstra

dalam pengereman contoh : kendaraan operasional seperti bis, truk, minibus, dan

sebagainya. Jadi rem tromol dapat digunakan pada beban angkut yang berat

(heavy duty) dengan bekerja secara maksimal.

2. Kekurangan rem tromol

Rem tromol yang masih menerapkan sistem tertutup dalam prosesnya.

Dengan sistem ini membuat partikel kotoran pada ruang tromol tersebut. Jadi

untuk perawatan membersihkannya harus membuka roda agar rumah rem dapat

dibersihkan dari debu atau kotoran. Pada saat banjir air akan mengumpul pada

11
ruang tromol sehingga air akan menyulitkan sistem rem untuk bekerja, jadi setelah

rem tromol menerjang banjir, maka harus mengeringkannya dengan menginjak

setengah rem saat melaju sehingga bagian dalam rem tromol kering karena panas

akibat gesekan, setelah itu rem dapat digunakan kembali.

3.3 Nama-nama bagian rem

A . Rem Cakram

a) Piringan rotor

b) Selang rem

c) Plat pengatur pad

d) Plat momen

12
e) Plat rem

f) Pegas penahan pad

g) Pegas anti berisik

h) Shim anti cicit

i) Silinder rem

j) Karet pelindung utama

k) Perapat piston

l) Piston

m) Karet pelindung silinder

n) Ring set

o) Bushing lucur

p) Karet pelindung (Boot

1 Fungsi-fungsi Bagian Rem Cakram

1. Piringan rotor

Untuk menjamin pendiginan yang baik

2. Selang rem

Untuk jalurnya fluida atau minyak rem

3. Plat pengatur pad

Untuk menahan rem

4. Plat momen

Penahan silinder agar tidak jatuh

5. Pad rem

13
Untuk menghentikan piringn rotor yang sekaligus menghentikan kendaran

6. Pegas penahan pad

Untuk menahan pad rem agar tidak goyang atau pad rem tidak lepas karena

tergajal

7. Pegas anti berisik

Agar pada saat pengereman berlangsung pad rem tidak berisik

8. Shim anti cicit

Untuk menganjal pad rem pada silinder rem agar yidak lepas

9. Silinder rem

Sebagai wadah dari pad rem 5

B. Rem tromol

14
A Plat penahan

b Silinder roda

c Pegas pembalik

d Sepatu rem

e Pen pegas

f Tromol rem

g Tuas sepatu h Tuas penyetel.

1.2 Fungsi-fungsi bagian Rem Tromol

1. Plat penahan dipasang pada rumah as belakang bertugas menahan silinder roda

dan sepatu rem bagian yang tidak berputar;

2. Silinder roda menekan sepatu rem pada tromol dengan tekanan hidrolis master

silinder;

3. Pegas pembalik sepatu menarik sepatu rem ke posisi semula untuk

membebaskannya dari tromol sesaat injakan pedal dilepaskan;

4. Sepatu rem ditekan terhadap bagian dalam tromol;

5. Pen pegas penahan sepatu;

6. Tromol rem yang dipasang pada poros as, berputar bersama – sama roda;

7. Tuas sepatu rem tangan menekan sepatu pada tromol;

8. Tuas penyetel.

15
1.3 TIPE REM TRMOL

1. Tipe Rem Tromol

a. Tipe Leading Trailing

Pada tipe ini terdapat satu wheel silinder dengan dua piston yang akan mendorong

bagian atas dari tromol rem. Leading shoe lebih cepat aus dari pada trailing shoe.

b. Tipe Two Leading

Tipe ini mempunyai dua wheel silinder yang masing-masing memiliki satu piston.

Keuntungan tipe ini yaitu : Saat kendaraan maju kedua sepatu rem menjadi

leading shoe sehingga daya pengereman baik. Kerugian tipe ini : Saat kendaraan

mundur kedua sepatu rem menjadi trailing shoe sehingga daya pengereman

kurang baik.

c. Tipe Dual Two Leading

Tipe ini mempunyai 2 silinder roda (wheel cylinder), yang masing-masing

memiliki 2 buah piston, dan menghasilkan efek pengereman yang baik saat

kendaraan maju maupun mundur.

d. Tipe Uni-Servo

Tipe ini mempunyai 1 wheel cylinder dengan 1 piston.Keuntungan : Saat

kendaraan maju kedua sepatu rem menjadi leading shoe sehingga daya

16
pengereman baik. Kerugian : Saat kendaraan mundur kedua sepatu rem menjadi

trailing shoe sehingga daya pengereman kurang baik.

e. Tipe Duo-Servo

Tipe ini merupakan penyempurnaan dari tipe uni-servo yang mempunyai 1 wheel

cylinder dengan 2 piston.Gaya pengereman tetap baik tanpa terpengaruh oleh

gerakan kendaraan.

3.4 Sistem Rem

Sistem rem dirancang untuk mengurangi kecepatan (memperlambat) dan

menghentikan kendaraan atau memungkinkan perkir pada tempat yang menurun.

Peralatan ini sangat penting untuk keamanan berkendaraan dan juga dapat

berhenti ditempat manapun, dan dalam berbagai kondisi dapat berfungsi dengan

baik dan aman.

17
2.7 Prinsip Rem

Kendaran tidak dapat berhenti segera apabila mesin dibebaskan (tidak

dihubungkan) dengan pemindah daya, kendaraan cenderung tetap bergerak.

Kelemahan ini harus dapat di kurangin dengan maksud menurunkan kecepatan

gerakan hingga berhenti. Mesin merubah energi panas menjadi energi kinetik

(energi gerak) untuk menggerakan kendaraan.

Sebaiknya, rem bekerja disebabkan oleh adanya sistem gabungan

penekanan melawan system gerak putar. Efek pengereman (breaking effect)

diperoleh dari adanya gesekan yang ditimbulkan antara dua objek.

2.8 Type Rem

Rem yang dipergunakan pada kendaran bermotor dapat digolongkan menjadi

beberapa type tergantung pada penggunaannya.

18
1. Rem kaki (foot brake) digunakan untuk mengontrol kecepatan dan

menghentikan kendaran.

2. Rem parkir (parking break) digunakan terutama untuk memarkir kendaraan.

3. Rem tanbahan (auluxialy brake) digunakan pada kombinasi rem biasa (kaki)

yang digunakan pada truk diesel dan kendaran berat.

4. Engines break digunakan ada kalanya untuk menurunkan kecepatan kendaraan,

Beaking effect (reaksi pengereman) ditimbulkan oleh tahanan putarn dari mesin

itu sendiri, tidak ada khusus yang diperlukan, untuk ituengine break tidak

diterangkan

1. Rem kaki

Rem kaki (foot break) di kelompokan menjadi dua tipe,yaituh:

1. Rem hidraulis (hydraulic break)

2. Rem panematik (peneumatic break)

Rem hidraulis lebih respond lebih cepat dibanding tipe lainnya, dan juga

konstruksinya yang khusus dan handal (superior design flexibility). Dengan

adanya keuntungan tersebut, rem hidraulis banyak digunakan pada kendaran

penumpang truk ringan.

Sistem rem panematik termasuk kompresor atau jenis yang menghasilkan udara,

udara yang bertekanan yang digunakan untuk menambah daya pengereman. Tipe

sistem rem ini banyak digunakan pada kendaran berat seperti truk dan bus.

19
Cara kerja rem hidraulis sebagai berikut: rem hidraulis menekan mekanisme rem

dan menyalurkan tenaga rem, dan mekanisme pengereman akan menimbulkan

daya pengereman.

2.Rem Parkir

Rem parkir (parking brake) terutama digunakan untuk memarkir kendaraan.

Rem parkir terbagi menjadi dua tipe : tipe roda belakang dan tipe center brake

Kendaraan penumpang menggunakan tipe roda belakang, dan kendaraan truk atau

niaga menggunakan tipe center brake.

3.Rem Tambahan

fungsi utama rem adalah mengurangi putaran roda, bukan sebagai alat penghenti

kendaraan. Alhasil, masih banyak ditemukan mobil tanpa fitur ABS akan tetap

meluncur meskipun sudah menginjak rem. Ini bukan persoalan roda yang masih

berputar, tapi adanya gaya sentrifugal, yang berbanding lurus dengan kecepatan

mobil (semakin cepat mobil, semakin besar gaya sentrifugal).

20
2.9 Mekanisme kerja

A. Master Silinder

Master silinder mengubah gerak pedal rem kedalam tekanan hidraulis.

Master silinder terdiri dari reservoir tank yang berisi minyak rem, demikian juga

master silinder yang membangkitkan tekanan hidraulis. Ada dua tipe silinder: tipe

tunggal dan tipe ganda. Master silinder tipe ganda banyak digunakan

dibandingkan tpe tunggal.

B. Boster Rem

Tenaga penekanan pada pedal rem dari seorang pengemudi tidak cukup kuat

untuk segerah menghentikan kendaraan. Boster rem melipat gandakan daya

pemekanan pedal, sehingga daya pengereman yang lebih besar di perlukan.

Boster dapat dipasang menjadi satu dengan master silinder (type integral) atau

dapat juga dipasang secara terpisah dari master silinder itu sendiri.

Boster rem mempunyai diaphragma (memberan) yang bekerja dengan adanya

perbedan tekanan antara tekanan atmosfir dan kevakuman yang dihasilkan dari

dalam intake manifold mesin. Master silinder di hubungkan dengan pedal dan

memberan untuk memperoleh daya pengereman yang besar dari langkah pedal

yang minimum.

Bila boster rem tidak dapat berfungsi dikarenakan satu dan lain hal,boster rem

dirancang sedemikian rupa sehingga hanya tenaga bosternya saja yang hilang

dengan sendirinya rem akan memerlukan gaya penekanan pedal yang lebih besar,

tetapi kendaran dapat direm normal tanpa bantuan boster.Untuk kendaran yang

21
digerakkan oleh mesin diesel, boster remnya diganti dengan pompa vacum karena

kevacuman yang terjadi pada intake manifoldpada mesin diesel tidak cukup kuat.

Boster body dibagi menjadi bagian depan (ruang tekan tenaga) dan bagian

belakang (ruang tekan variasi), dan masimg-masing ruang dibatasi dengan

memberan dan piston boster.

Mekanisme katup pengontrol (control valve mechanis). Termasuk katup udara,

katup vakum, katup pengontrol dan sebagainya yang berhubungan dengan pedal

rem melalui batang penggerak katup (valve operating road).

C. Katup Pengimbang

Kendaran dihentikan dengan adanya gesekan antara ban dan ditambah jalan.

Gesekan ini akan sesuai adanya pembagian beban pada roda. Biasanya kendaran

yang mesinnya terletak didepan, bagian depannya lebih berat dibandingkan

dengan bagian belakangnya, bila kendaran direm, maka titik pusat gravitasi akan

pindah kedepan (bergerak maju) disebabkan adanya gaya intertia, dan karena

adanya beban yang besar menyatu pada bagian depan.

Bila daya cengkeram pengeremannya berlaku sama terhadap keempat rodanya,

maka roda belakang akan terkunci (menyebabkan slip antara ban dan permukan

jalan) ini disebabkan oleh daya pengereman terlalu besar dengan terkuncinya roda

belakang gesekan akan menurun, dan roda belakang seperti ekor ikan (bergerak

kekanan dan kekiri dan sukar terkontrol) dan ini sangat berbahaya.

Dengan alasan tersebut, diperlukan alat pembagi tenaga sehingga dapat diberikan

pengereman yang lebih besar untuk roda depan dari pada roda belakang atas

22
tersebut disebut katup pengembali (proportioning valve) atau bias disebut katup P.

Alat ini bekerja secara otomatis menurutkan tekanan hidraulis pada silinder roda

belakang dengan demikian daya pengereman (daya cengkeram) pada roda

belakang akan berkurang.

Di samping katup P, efek yang sama akan diperoleh dari load silinder and

proportioning valve (LSPV) yang merubah tekanan awal split point dari roda-roda

belakang sesuai

Dengan beban, proportioning and by pass valve (P dan BV) yang meneruskan

tekanan master silinder langsung ke silinder roda tanpa melalui katup P bila

system rem dapat tidak berfungsi, katup decelaration sensing proportioning valve

(DSPV) yang membedakan tekanan awal split pointsesuai dengan,deselerasi

selama pengereman dan perlengkapan lainnya.

C. KOMPONEN REM

1. Pedal rem

2. Boster rem

3. Master silinder

4. Katup P

5. Flexible hose

6. Tuas rem parkir/rem tangan

7. Rem cakram

8. Rem tromol

23
1. Pedal Rem adalah komponen pada sistem rem yang dimanfaatkan

oleh pengemudi untuk melakukan pengereman.

 Fungsi pedal rem memegang peranan yang penting didalam sistem rem.

Tinggi pedal harus dalam tinggi yang ditentukan. Jika terlalu tinggi, diperlukan

waktu yang lebih banyak bagi pengemudi untuk menggerakkan dari pedal gas ke

pedal rem, yang mengakibatkan pengereman akan terlambat. Sebaliknya jika

tinggi pedal terlalu rendah, akan membuat jarak cadangan yang kurang yang akan

mengakibatkan gaya pengereman yang tidak cukup.

 Pedal Rem juga harus mempunyai gerak bebas yang cukup. Tanpa gerak

bebas ini, piston master silinder akan selalu terdorong keluar dimana

mengakibatkan rem akan bekerja terus dikarenakan adanya tekanan hidrolis yang

terjadi pada sistem rem.

 Disamping itu, harus terdapat jarak cadangan pedal yang cukup pada

waktu pedal rem ditekan; kalau tidak akan terdapat

2. Booster rem merupakan satu komponen pada sistem yang

dipasangkan menjadi satu dengan master silinder dan setelah pedal rem,

yang berfungsi untuk mengurangi tenaga yang diperlukan pengemudi

dalam pengereman.

 Booster rem yaitu karena adanya kevakuman dari intake manipol.

 Komponen – komponen boster rem :

1. Piston;

2. Diaphragm spring;

24
3. Push rod;

4. Diaphragm;

5. Air cleaner element;

6. Vacuum.

3. Master Silinder mengubah gerak pedal rem ke dalam tekanan

hidrolis. Master silinder terdiri dari resevoir tank yang beri minyak rem,

demikian juga piston dan siliner yang membangkitkan tekanan hidrolis.

 Master silinder ada 2 type yaitu :

1. Tipe Tunggal : Tipe plungger, Tipe konvensional dan tipe portles;

2. Tipe Ganda : Tipe ganda konvensional dan tipe double

konvensional.

4. Katup P (Propotioning Valve/Katup Pengimbang) berhubung

rem depan membutuhkan tenaga pengereman yang lebih besar dari rem �

rem belakang sehubungan dengan pemindahan berat kendaraan yang

terjadi pada waktu melakukan pengereman yang kuat.

5. Flexible hose/slang flesible menghubungkan pipa rem dan rem

roda untuk mengimbangi gerakan suspensi.

 Pipa � pipa rem berfungsi untuk menyalurkan minyak rem dari master

silinder ke ke rem.

6. Tuas rem parkir/rem tangan dan kable rem tangan berfungsi

untuk mengerem roda � roda belakang secara mekanis melalui batang

25
penghubung dan kabel � kabel. Juga untuk parkir kendaraan pada jalan

turun / mendaki.

7. Rem Cakram/Rem Piringan untuk memberi gaya pengereman

kepada roda � roda depan.

 Rem piringan walaupun banyak jenis rem piringan prinsip kerjanya adalah

bahwa sepasang pad yang tidak berputar menjepit rotor piringan yang berputar

menggunakan tekanan hidrolis, menyebabkan terjadinya gesekan yang dapat

memperlambat atau menghentikan kendaraan.

 Rem piringan efektif karena rotor piringannya terbuka terhadap aliran

udara yang dingin dan karena rotor piringan tersebut dapat membuang air dengan

segera. Karena itulah gaya pengereman yang baik dapat terjamin walau pada

kecepatan tinggi. Sebaliknya berhubung tidak adanya self servo effect, maka

dibutuhkan gaya pedal yang lebih besar dibandingkan dengan rem tromol. Karena

alasan inilah booster rem biasanya digunakan untuk membantu gaya pedal.

 Bagian � bagian rem piringan :

1. Pen Utama dipasang pada plat penahan memberi tempat bagi

kaliper dan memungkinkan silinder bergerak mundur maju di dalam

bushing. Pen diberi perapat untuk mencegah masuknya debu dan air;

2. Pad Rem Piringan menjepit rotor piringan dengan menggunakan

piston pada silinder guna menciptakan gesekan yang menyebabkan

terjadinya pengereman;

3. Rotor Piringan dipasang pada hub as, berputar bersama roda;

26
4. Lobang Pembuang untuk membuang udara yang masuk kedalam

kedalam saluran udara;

5. Kaliper Rem Piringan melindungi piston dalam silinder dan

menekan pad terhadap rotor piringan tatkala piston terdorong oleh tekanan

hidrolis;

6. Sub Pen yang terpasang pada plat torgue, bersama � sama denga

pen utama, memberi tempat kepada silinder dan memungkinkan silinder

bergerak mundur maju melalui bushing;

7. Plat Penahan terpasang pada bagian dari as, menunjang gerakan

silinder yang terjadi pada saat pad menjepit rotor piringan.

8. Rem Tromol memberikan tenaga pada roda � roda belakang baik

secara hidrolis maupun mekanis.

 Fungsi Rem Tromol menggunakan sepasang sepatu yang menahan bagian

dalam dari tromol yang berputar bersama � sama dengan roda, untuk

menghentikan kendaraan. Walaupun terdapat berbagai cara pengaturan sepatu

rem, jenis leading dan trailing yang paling banyak dipakai pada kendaraan

penumpang dan kendaraan komersial.

 Rem Tromoltahan lama karena adanya tempat gesekan yang lebar diantara

sepatu dan tromol, tetapi penyebaran panas agak lebih sulit dibanding dengan rem

piringan karena mekanismenya yang agak tertutup. Karena itu rem tromol hanya

dipakai pada roda � roda belakang yang tidak begitu banyak memerlukan tenaga

pengereman.

27
 Bagian � bagian rem tromol :

1. Plat penahan dipasang pada rumah as belakang bertugas menahan

silinder roda dan sepatu rem bagian yang tidak berputar;

2. Silinder roda menekan sepatu rem pada tromol dengan tekanan

hidrolis master silinder;

3. Pegas pembalik sepatu menarik sepatu rem ke posisi semula untuk

membebaskannya dari tromol sesaat injakan pedal dilepaskan;

4. Sepatu rem ditekan terhadap bagian dalam tromol;

5. Pen pegas penahan sepatu;

6. Tromol rem yang dipasang pada poros as, berputar bersama �

sama roda;

7. Tuas sepatu rem tangan menekan sepatu pada tromol;

8. Tuas penyetel.

28
BAB IV

TROUBLE SHOOTING
4.1 Perawatan Rem

Rem adalah suatu komponen keselamatan (safety) utama dalam

berkendara. Piranti ini sangat mungkin sekali terjadi kerusakan, terutama bila

jarang dilakukan pengecekan atau perawatan berkala. Suatu komponen yang

berperan penting didalam sistem rem adalah kampas rem, kampas rem merupakan

bahan yang terbuat dari campuran keramik dan asbes yang akan mencengkeram

atau menghentikan perputaran piringan cakram pada saat sistem pengereman

bekerja. Kerusakan pada sistem pengereman dapat dianalisis dengan gejala-gejala

berikut

1. Bergetar.

Saat Rem diinjak terasa getaran pada pedal rem. Hal ini disebabkan oleh

permukaan disc break atau tromol rem yang sudah tidak rata lagi. Penanganannya

adalah dengan membubut cakram atau tromol dibuat menjadi rata. Pemerataan

dengan pemapasan mulai dari ketebalan 0.5-1.5mm masih dianggap aman.

Namun, bila kondisi piringan sudah parah atau goresannya sudah terlalu dalam,

lebih baik mengganti komponennya.

29
2. Mengeluarkan Bunyi Dan Terasa Berat Saat Direm.

Maksudnya adalah injakan terasa berat atau keras dan kadang mengeluarkan

bunyi mendesis. Pada umumnya mobil moder sudah menggunakan booster untuk

memperingan injakan pedal. kalau berat berarti permasalahan ada di bagian

Booster.

3. Kurang Mencengkeram.

Gejalanya terkadang mobil anda ketika direm masih membutuhkan waktu berapa

meter untuk berhenti. Penyebabnya bisa karena kampas rem sudah tipis dan

lapisan asbesnya sudah berkurang. penanganannya adalah dengan mengganti

kampas rem dengan segera supaya piringan atau teromol tidak tergerus.

4. Lari Kiri Atau Kanan.

Pada gejala ini biasanya saat mobil di rem akan membuang ke salah satu arah. Hal

ini disebabkan karena piston pada master rem salah satu roda macet.

penanganannya adalah dengan mengganti seal dan piston pada master rem.

5. Rem Dalam.

Saat di injak, pedal rem terasa dalam. Hal ini disebabkan karena kampas rem

sudah tipis. penanganannya adalah dengan mengganti kampas rem baru yang

sesuai jenisnya.

30
6. Rem Harus Dikocok/Dipompa.

Sebelum dipompa pada pedal rem, mobil tidak bisa berhenti. Kemungkinan ada

yang bocor sehingga minyak rem berkurang dan kemasukan angin.

penanganannya adalah dengan mengecek kebocoran mulai dari master atas, slang

sampai master bawah atau kaliper rem. Segera Anda perbaiki melalui langkah

membuang angin (bleeding) untuk mengeluarkan angin.

4.2 PERAWATAN SISTEM REM

Kendaraan yang melaju tentunya perlu suatu sistem yang berguna untuk

menghentikan atau mengontrol kecepatannya, itu adalah definisi sistem rem dan

juga alasan mengapa sistem rem dibuat. pada kendaraan bermotor seperti mobil

untuk rem depan sekarang sudah menggunakan sistem rem hidrolik yang artinya

menggunakan fluida ( minyak ) untuk menggerakan sepatu rem.

Dan berikut adalah tips - tips yang perlu dilakukan untuk menjaga sistem rem

tetap bekerja secara optimal demi menjamin keselamatan anda dalam berkendara

31
1. Minyak rem

Warna : Minyak rem yang baik adalah yang berwarna terang. Bila sudah

berwarna gelap menandakan kualitas minyak rem sudah buruk. Karena seiring

pemakaian fluida rem akan panas terkena induksi dari kerja sepatu rem yang dapat

menimbulkan udara yang bisa menyebabkan sistem rem mengalami kerusakan

seperti karat dan kebocoran pada master rem dan komponen lainnya.

Apabila warnanya sudah terlanjur sangat gelap

keruh dan kotor sebaiknya dilakukan penggantian master rem set karena pasti

sudah terjadi kerusakan dalam master rem karena karat dan komponen karet-karet

32
Karena apabila ketinggiannya berkurang menandakan ada kebocoran dalam

sistem rem atau ketebalan sepatu rem sudah menipis. Disarankan untuk segera

lakukan pengecekan sistem rem ke bengkel resmi agar kualitas tetap terjamin dan

dapat dipertanggung jawabkan.

2. Slang - slang persambungan sistem rem

Periksalah slang-slang secara visual dan amati secara seksama dari

kebocoran. Ciri-ciri terdapat kebocoran adalah -Slang-slang berdebu lembab

Periksalah slang-slang dari keretakan, apabila ada sedikit apapun

sebaiknya ganti lah slang-slang persambungan rem tersebut karena sistem rem

memiliki tekanan dalam fluidanya yang memungkinkan keretakan akan lebih

besar lagi.

33
3. Sepatu rem ( kanvas rem ) / Pad rem / Brake pad / Pad kit

Ceklah secara rutin ketebalan sepatu rem anda. Gunakanlah part asli

karena bila menggunakan part lokal bahannya terlalu keras sehingga piringan rem

yang akan habis / rusak. Usahakan agar ketebalan minimalnya adalah "2 mm dari

indikator ketebalan rem" nya. Bukan dari ketebalan remnya. Sehingga anda

mempunyai waktu untuk membawanya ke bengkel untuk melakukan penggantian

sepatu rem.

4. Piringan rem ( rotor

Lihat permukaan piringan rem secara visual dari kerataan permukaannya,

karena sangatlah penting demi menghasilkan proses pengereman yang sempurna.

Permukaan yang tidak rata dapat mengakibatkan getar pada pedal rem saat di

lakukan pengereman.

5. Caliper rem ( Cakram )

Periksalah kinerja dari kaliper rem terhadap korosi dan kemacetan pin-

pinya dan juga piston rem. Karena caliper rem yang macet dapat mengakibatkan

blokir ( kendaraan cenderung berbelok ke satu arah saat dilakukan pengereman ).

Pemeriksaan mudahnya adalah dengan cara mengangkat kendaraan dan putarlah

ban dengan tangan dan lihatlah kelancaran perputarannya dan lebih baik lagi

bandingkan antara roda kiri dan kanannya.

34
4.3 Cara Mengganti Kampas Rem Cakram Mobil

sebelumnya anda harus menyediakan alat dan bahan yang dibutuhkan. Alat-

alat ini tidaklah neko-neko dan biasanya mudah didapatkan

 Satu buah dongkrak portable

 Kunci roda

 Kunci ring 14-12 atau 14-17

 Satu set kampas rem baru

 Brake piston pressing tool (apabila ada)

1. Dongkrak mobil hingga roda terangkat

Langkah pertama adalah mendongkrak mobil hingga roda terangkat.

Untuk mendongkak mobil anda pasti sudah ahli dalam hal ini. Untuk yang

masih awam, anda bisa membaca postingan cara aman dan tepat
35
mendongkrak kendaraan.Secara singkat, mendongkak mobil itu yang

terpenting ada pada tumpuannya. Pastikan anda memilih tumpuan pada

frame atau chasis mobil karena pada tumpuan ini tersambung ke bagian

body sehingga kuat mengangkat sebagian bobot kendaraan.

2. Lepas roda

Karena baut sudah kita kendorkan semua, maka kita tinggal melepas baut

roda hanya dengan tangan. Bandingkan ketika sebelum mendongkrak anda tidak

mengendorkan baut roda ini, maka akan lebih sulit karena posisi roda terangkat

pasti akan berputar saat kita menekan kunci roda.

Setelah baut terlepas semua, kita bisa menarik roda dan sistem rem cakram pada

roda depan mobil pun terlihat dengan jelas.

36
3. Buka baut caliper atas dan bawah

Gunakan kunci ring 14 atau beberapa mobil ada pula yang menggunakan baut 12

untuk membuka baut pengikat caliper rem. Anda bebas membuka dari atas dulu

atau dari bawah, intinya dalam membuka baut ini anda juga perlu berhati-hati.

Saat anda menemui kondisi dimana baut caliper keras untuk dilepaskan, maka

tekniknya adalah dengan mengagetkan kunci atau memukul bagian batang kunci.

Cara ini setidaknya lebih aman dari pada harus menekan kunci dengan kuat

karena itu bisa membuat kepala baut menjadi bulat/aus.

4. Lepas caliper rem

Setelah dua baut caliper tadi berhasil anda lepaskan, langkah berikutnya

anda hanya tinggal menarik caliper rem kearah luar. Mungkin akan sedikit keras

karena posisi piston masih menempel terhadap kampas.

37
Tekniknya, anda bisa menarik caliper ini dari sisi atas dan bawah secara

bergantian. Cara ini membuat caliper seolah terungkit dari dua sisi secara

bergantian sehingga posisinya semakin keluar.

5. Lepas kampas rem

Setelah caliper berhasil dilepas, letakan caliper tersebut dibagian suspensi

mobil. Ini karena masih ada selang hidrolis yang terhubung sehingga kita tidak

bisa menjauhkan caliper dari area ini. Saat ini, kampas rem sudah bisa anda

lepaskan menggunakan bantuan tangan. Anda bias mengecek dulu apakah kampas

rem benar-benar tipis sehingga perlu dilakukan penggantian. Hal lain yang dapat

anda lakukan saat ini adalah membersihkan bagian piringan rem. Saat caliper

terlepas 100% bagian piringan rem bisa terlihat. Hal ini bisa kita gunakan untuk

membersihkannya. Gunakan brake cleaner untuk membersihkan debu, oli, atau

cecean grease dari permukaan piringan.

38
6. Pasang kampas rem

Setelah pembersihan telah selesai, anda langsung pasang kampas rem.

Biasanya antara kampas bagian dalam dan luar memiliki perbedaan. Kampas

bagian dalam biasanya memiliki lempengan seng yang mengarah kearah piringan.

Lempengan ini namanya brake wear indicator yang akan memberitahu kita kalau

kondisi kampas rem sudah hampir habis.

39
Jangan lupakan juga plat tipis yang melapisi bagian kampas rem. Beberapa mobil

memiliki plat lempengan untuk melapisi kampas rem dengan piston. Coba cek

pada kampas lama, kalau ada pindahkan ke kampas yang baru tapi kalau tidak

ada, anda langsung ke langkah berikutnya.

7. Masukan piston kedalam caliper

Langkah selanjutnya, kita perlu menyesuaikan celah piston dengan

kampas rem baru. Pada sistem rem cakram, celah rem itu diatur secara otomatis,

sehingga ketika kampas rem tipis maka piston didalam caliper akan lebih

menonjol/keluar. Kalau kita pasangkan caliper ini dengan kampas yang lebih

tebal, maka caliper tidak akan masuk karena terhalang oleh piston yang menonjol.

Solusinya kita perlu mendorong piston kembali kedalam caliper agar

permukaanya rata.

40
Caranya dengan menggunakan brake caliper pressing tool. Alat ini memang hanya

tersedia di beberapa bengkel resmi, untuk anda yang berada di rumah anda bisa

menggantinya dengan batang pengungkit. Batang pengungkit ini bisa anda

gunakan apa saja, bisa stang dongkrak atau kunci ring besar (14-17) atau batang

lain asal punya kekuatan besar.

Caranya, pertama letakan dua buah kampas rem bekas diatas piston lalu gunakan

dua batang untuk mengungkit kampas rem tersebut dengan kuat. Hal ini akan

membuat piston terdorong kedalam caliper.

8. Pasang caliper dan kencangkan baut caliper

Setelah piston didalam caliper sudah di sesuaikan, langsung pasang caliper

ke piringan dengan posisi seperti sebelumnya. pasang juga baut caliper dan

kencangkan dengan moment kekencangan yang wajar (jangan berlebihan karena

bisa membuat baut patah).

41
9. Pasang ban dan turunkan dongkrak

Langkah terakhir adalah tahap finishing, yakni dengan memasang roda,

memasang baut roda, menurunkan dongkrak, dan mengencangkan baut roda

dengan kekencangan sesuai spesifikasi (biasanya 12 Nm). Setelah satu sisi sudah

selesai, maka lakukan langkah serupa ke roda satunya. Ini karena proses menganti

kampas rem cakram dilakukan satu set atau dua roda.

Seusai mengganti kampas rem, hal yang perlu diperhatikan adalah cek dulu

volume minyak rem. Biasanya akibat piston yang dipress, minyak rem akan naik

dan bahkan bisa meluber. Kalau luberan minyak rem ini mengenai body dan

kabel, bisa saja zat asam pada minyak rem akan membuat komponen tersebut

terkelupas. Sehingga cek apabila ada ceceran minyak rem dan terakhir sebelum

anda menggeber mobil anda, tekan-tekan dulu rem mobil hingga beberapa kali.

Saat pertama anda menekan pedal rem, pasti akan ngempos. Ini terjadi karena

celah rem cakram belum diset. Oleh sebab itu dengan menginjak rem hingga lebih

dari tiga kali, celah rem cakram akan tersetting secara otomatis dan rem pun akan

kembali kerasa seperti semula.

Demikian artikel lengkap dan jelas mengenai cara mengganti kampas rem cakram

mobil. Semoga bisa menambah wawasan kita dan bermanfaat bagi kita semua.

42
Batang pengungkit ini bisa anda gunakan apa saja, bisa stang dongkrak atau kunci

ring besar (14-17) atau batang lain asal punya kekuatan besar.

Caranya, pertama letakan dua buah kampas rem bekas diatas piston lalu

gunakan dua batang untuk mengungkit kampas rem tersebut dengan kuat. Hal ini

akan membuat piston terdorong kedalam caliper.

10. Pasang caliper dan kencangkan baut caliper

Setelah piston didalam caliper sudah di sesuaikan, langsung pasang caliper

ke piringan dengan posisi seperti sebelumnya. pasang juga baut caliper dan

kencangkan dengan moment kekencangan yang wajar (jangan berlebihan karena

bisa membuat baut patah).

43
11. Pasang ban dan turunkan dongkrak

Langkah terakhir adalah tahap finishing, yakni dengan memasang roda,

memasang baut roda, menurunkan dongkrak, dan mengencangkan baut roda

dengan kekencangan sesuai spesifikasi (biasanya 12 Nm).

Setelah satu sisi sudah selesai, maka lakukan langkah serupa ke roda satunya. Ini

karena proses menganti kampas rem cakram dilakukan satu set atau dua roda.

Seusai mengganti kampas rem, hal yang perlu diperhatikan adalah cek dulu

volume minyak rem. Biasanya akibat piston yang dipress, minyak rem akan naik

dan bahkan bisa meluber. Kalau luberan minyak rem ini mengenai body dan

kabel, bisa saja zat asam pada minyak rem akan membuat komponen tersebut

terkelupas.

Sehingga cek apabila ada ceceran minyak rem dan terakhir sebelum anda

menggeber mobil anda, tekan-tekan dulu rem mobil hingga beberapa kali. Saat

pertama anda menekan pedal rem, pasti akan ngempos. Ini terjadi karena

celah rem cakram belum diset.

44
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari laporan yang telah diuraikan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1. Perawatan Sistem pengisian mobil katana bertujuan untuk memeriksa

komponen-komponen tersebut secara berkala agar kondisi selalu dalam keadaan

baik.

2. Dalam melakukan Perawatan dan Perbaikan Sistem pengisian mobil katana

bebepara proses yang dilakukan, seperti pemeriksaan secara visual maupun

tehadap kondisi komponen.

B. Saran

Pada akhir dari bagian karya tulis ini, saya akan menyampaikan saran-

saran, baik untuk pihak sekolah maupun bagi pihak industri tentang pelaksanaan

Praktik Kerja Industri (PRAKERIN).

Untuk Perusahaan

Diharapkan agar kerjasama antara sekolah dengan perusahaan lebih

ditingkatkan dengan banyak memberi peluang kepada siswa/i SMK untuk Praktik

Kerja Industri (PRAKERIN). Untuk para karyawan lebih ditingkatkan lagi

motivasi dan kedisiplinannya dalam bekerja.Hubungan karyawan dengan siswa/i

45
Prakerin diharapkan selalu terjaga keharmonisannya agar dapat tercipta suasana

kerjasama yang baik.

Untuk Sekolah

Pemantauan terhadap siswa/i yang sedang Prakerin maupun yang baru

akan melaksanakan Prakerin agar lebih ditingkatkan lagi untuk menyakinkan

pihak perusahaan terhadap program PRAKERIN ini. Dalam pembekalan materi

fisik maupun mental agar lebih ditingkatkan terutama untuk pembinaan mental

siswa/i. Dan juga guru-guru selalu memberikan motivasi, bimbingan dan

keringanan pada siswa/i yang sedang PRAKERIN.

46
LAMPIRAN KEGIATAN PKL

47
48
49
50
51

Anda mungkin juga menyukai