Anda di halaman 1dari 8

BAB III

PEMBONGKARAN DAN PEMASANGAN REM TROMOL

A. Landasan Teori

Pengertian Rem Tromol

Rem tromol adalah sistem pengereman pada kendaraan, yang menggunakan


metode gesekan antara kampas dengan sebuah komponen berbentuk mangkuk.
Perbedaannya dengan rem cakram ada pada arah gesekan. Rem cakram
memiliki arah gesekan yang saling mendekati (menjepit), sehingga pada rem
cakram piringan terdapat ditengah dua kampas.
Namun pada rem tromol, arah gesekan saling menjauhi. Sehingga tromol
yang terhubung dengan roda diletakan disisi luar dari dua kampas rem.

Kelebihan rem tromol

 Lebih awet karena memiliki kampas rem yang lebar

 Permukaan kampas rem lebar membuat daya pengereman cukup kuat serta
lembut, sehingga cocok dipakai pada mobil berbobot besar

 Lebih bersih (aman dari kotoran luar) karena sistem rem ini bersifat
tertutup

Kekurangan rem tromol

 Sifatnya yang tertutup membuat pelepasan panas sedikit terganggu

 Karena arah gerakan saling menjauhi, membuat rem kurang responsif

 Memiliki efisiensi lebih buruk dibandingikan rem cakram, karena arah


gerakan ini akan menimbulkan sedikit kerugian tenaga.
Prinsip Kerja Rem Tromol

Seperti yang dijelaskan diatas, rem tromol bekerja dengan prinsip gesekan.
Gesekan ini akan mengubah energi putar pada tromol rem menjadi energi panas.
Sehingga putaran roda akan berhenti dan temperature sekitar rem akan meningkat.
Konstruksi rem tromol memiliki dua buah kampas rem yang terletak
dibagian dalam. Lalu dibagian luar kampas rem terdapat komponen berbentuk
mangkuk yang kita kenal sebagai tromol rem.
Arah gerakan rem tromol itu saling menjauhi, artinya saat rem ditekan maka
duua buah kampas rem akan bergerak ke arah luar (saling menjauhi). Gerakan
tersebut akan membuat kampas rem menekan permukaan dalam tromol rem.
Sehingga terjadilah gesekan yang akan menghentikan putaran tromol dan roda.

Jenis – Jenis Rem Tromol

Kalau dilihat dari konstruksinya, ada 6 macam rem tromol. Yakni ;

1. Tipe leading Trailing


Sesuai namanya, satu sepatu rem berperan sebagai leading dan satunya
sebagai trailing. Leading shoe artinya sepatu rem menekan tromol dengan
putaran tromol melawan arah gerakan kampas. Sementara trailing menekan
tromol dengan putaran tromol searah dengan gerakan kampas.
Ciri rem tipe leading trailing, adalah memiliki satu silinder roda di bagian
atas dan ujung bawah sepatu rem itu fixed (dibaut) pada backing plate.
Sehingga permukaan yang efektif menekan tromol adalah permukaan kampas
bagian atas.

2. Tipe leading shoes

Tipe ini, memiliki dua silinder roda yang terletak di ujung atas dan
bawah sepatu rem. sehingga, saat rem ditekan baik permukaan atas atau
permukaan bawah kampas rem seluruhnya akan tertekan ke permukaan tromol
rem.
Tipe leading shoes juga dibagi lagi menjadi dua tipe, yakni ;

 Single leading, artinya masing-masing silinder roda hanya memiliki satu


buah piston. Sehingga hanya mampu menggerakan salah satu sisi dari
kampas rem.

 Dual leading, artinya masing-masing silinder memiliki dua buah piston.


Sehingga semua permukaan kampas rem akan sempurna tertekan ke arah
tromol rem.
3. Tipe servo

Tipe servo adalah tipe rem tromol yang memiliki floating adjuster.
Artinya, adjuster atau penyetel celah rem bisa bergerak ke kanan dan kekiri.
Tipe ini memiliki konstruksi sama seperti leading trailing, dengan satu
silinder roda yang terletak di bagian atas dan sebuah adjuster dibagian
bawah. namun adjuster ini, tidak dibaut ke backing plate. Sehingga bisa
bergerak ke kanan dan kekiri dengan bebas.
Fungsi dari floating adjuster ini, sebenarnya merupakan
penyempurnaan dari tipe leading trailing agar lebih banyak permukaan
kampas rem yang dapat menekan permukaan tromol.
Tipe servo juga memiliki dua tipe lagi, yakni ;

 Uni servo, hanya memiliki satu silinder roda dengan satu piston.

 Duo servo, memiliki satu silinder roda dengan dua buah piston.
B. Pembahasan

Pembongkaran Dan Pemasangan Rem Tromol

Alat dan Bahan

a. Mobil dengan rem tromol


b. Kunci roda
c. Dongkrak
d. Kunci pas 10-11
e. Kunci pas 12-13
f. Tang
g. Obeng
h. Jangka sorong
i. Majun
j. Kompressor dan minyak rem

Pembongkaran Rem Tromol

1) Angkat kendaraan dengan dongkrak


2) Kendorkan baut pengikat roda
3) Lepaskan roda
4) Lepaskan tutup tromol
5) Lepaskan sepatu rem
6) Lepas pegas pengembali
7) Lepas kabel rem tangan
8) Lepas tuas rem tangan
9) Lepas silinder roda
10) Lepas baut mounting silinder roda
11) Lepaskan cirdip kabel rem tangan dan rem tangan dari back plate
12) Lepas mur retainder roda
13) Gunakan STT untuk mengeluarkan shaft dengan back plat
14) Lepas back plate
Pemeriksaan Rem Tromol

1) Memeriksa tromol dari keausan, retak dan berkarat serta ukur diameter
dalam tromol
2) Memeriksa ketebalan kanvas, bila ketebalan kanvas dibawah standart/limit
maka kanvas harus diganti. Bila yang aus salah satu shoe maka
penggantiannya harus 1 set
3) Memeriksa silinder roda dari keausan, kerusakan, retak dan berkarat
4) Periksa strut rem dari kerusakan
5) Periksa pegas-pegas dari karat aus dan lain-lain
6) Periksa tuas sepatu rem tangan dari kerusakan

Perbaikan Rem Tromol

1) Mengganti kanvas rem yang sudah aus Bila kanva sudah tidak memenuhi
standart/limit, makakanvas harus dig anti dengan yang baru.

2) Mengganti piston cup Piston cup yang sudah sobek harus diganti, karena
apabila piston cup tidak diganti maka pada saat di lakukan pengereman
akan terjadi kebocoran di dalam silinder sehingga pengereman tidak akan
terjadi.
3) Membleeding minyak rem Minyak rem yang kurang/kecil tekananya
menyebabkan pengereman kurang baik karena terdapat gelembung udara
di dalam reservoir/selang, sehingga minyak rem harus di bleeding.

Pemasangan Rem Tromol

1) Memasang back plate rem ke axle belakang

a) Lumasi sealent joint seam pad axle housing dan back plat
b) Pasang axle shaft ke axle housing belakang
c) Kencangkan mur back plat rem
d) Pasang silinder roda dan kencangkan baut silinder roda mur pipa rem
e) Pasang kabel rem tangan ke back plate
2) Memasang silinder roda

a) Berikan water fight sealent ke silinder roda lepaskan plug cup dari
pipa rem dan pasangkan pipanya
b) Pasangkan silinder roda ke back plate dan kencangkan bautnya
c) Sambungkan pipa rem ke silinder roda dan kencangkan murnya
d) Pasang plug cup ketempatnya

3) Memasang shoe

a) Rakitlah part yang telah silepas sebelumnya


b) Pasangkan penahan spring dengan menekan dan memutarkan pin
penahan

4) Memasang tromol rem

a) Untuk mendapatkan celah maximum antara shoe dengan tromol


masukan obeng antara rod dan ratchet kemudian tekan ke bawah
b) Pasang tromol sesudah memastikan bahwa tidak ada kotoran dan oli
didalamnya
c) Selesai melakukan pemasangan tekan pedal rem dengan beban 30 kg
beberapa kali untuk memperoleh celah antara tromol dengan shoe

5) Pasangkan roda dan kencangkan mur-murnya

6) Periksa untuk memastikan apakah tromol dapat berputar dengan bebas

(tidak tertahan oleh shoe) turunkan dongkrak dan lakukan pengetesan

Anda mungkin juga menyukai