A. Landasan Teori
Permukaan kampas rem lebar membuat daya pengereman cukup kuat serta
lembut, sehingga cocok dipakai pada mobil berbobot besar
Lebih bersih (aman dari kotoran luar) karena sistem rem ini bersifat
tertutup
Seperti yang dijelaskan diatas, rem tromol bekerja dengan prinsip gesekan.
Gesekan ini akan mengubah energi putar pada tromol rem menjadi energi panas.
Sehingga putaran roda akan berhenti dan temperature sekitar rem akan meningkat.
Konstruksi rem tromol memiliki dua buah kampas rem yang terletak
dibagian dalam. Lalu dibagian luar kampas rem terdapat komponen berbentuk
mangkuk yang kita kenal sebagai tromol rem.
Arah gerakan rem tromol itu saling menjauhi, artinya saat rem ditekan maka
duua buah kampas rem akan bergerak ke arah luar (saling menjauhi). Gerakan
tersebut akan membuat kampas rem menekan permukaan dalam tromol rem.
Sehingga terjadilah gesekan yang akan menghentikan putaran tromol dan roda.
Tipe ini, memiliki dua silinder roda yang terletak di ujung atas dan
bawah sepatu rem. sehingga, saat rem ditekan baik permukaan atas atau
permukaan bawah kampas rem seluruhnya akan tertekan ke permukaan tromol
rem.
Tipe leading shoes juga dibagi lagi menjadi dua tipe, yakni ;
Tipe servo adalah tipe rem tromol yang memiliki floating adjuster.
Artinya, adjuster atau penyetel celah rem bisa bergerak ke kanan dan kekiri.
Tipe ini memiliki konstruksi sama seperti leading trailing, dengan satu
silinder roda yang terletak di bagian atas dan sebuah adjuster dibagian
bawah. namun adjuster ini, tidak dibaut ke backing plate. Sehingga bisa
bergerak ke kanan dan kekiri dengan bebas.
Fungsi dari floating adjuster ini, sebenarnya merupakan
penyempurnaan dari tipe leading trailing agar lebih banyak permukaan
kampas rem yang dapat menekan permukaan tromol.
Tipe servo juga memiliki dua tipe lagi, yakni ;
Uni servo, hanya memiliki satu silinder roda dengan satu piston.
Duo servo, memiliki satu silinder roda dengan dua buah piston.
B. Pembahasan
1) Memeriksa tromol dari keausan, retak dan berkarat serta ukur diameter
dalam tromol
2) Memeriksa ketebalan kanvas, bila ketebalan kanvas dibawah standart/limit
maka kanvas harus diganti. Bila yang aus salah satu shoe maka
penggantiannya harus 1 set
3) Memeriksa silinder roda dari keausan, kerusakan, retak dan berkarat
4) Periksa strut rem dari kerusakan
5) Periksa pegas-pegas dari karat aus dan lain-lain
6) Periksa tuas sepatu rem tangan dari kerusakan
1) Mengganti kanvas rem yang sudah aus Bila kanva sudah tidak memenuhi
standart/limit, makakanvas harus dig anti dengan yang baru.
2) Mengganti piston cup Piston cup yang sudah sobek harus diganti, karena
apabila piston cup tidak diganti maka pada saat di lakukan pengereman
akan terjadi kebocoran di dalam silinder sehingga pengereman tidak akan
terjadi.
3) Membleeding minyak rem Minyak rem yang kurang/kecil tekananya
menyebabkan pengereman kurang baik karena terdapat gelembung udara
di dalam reservoir/selang, sehingga minyak rem harus di bleeding.
a) Lumasi sealent joint seam pad axle housing dan back plat
b) Pasang axle shaft ke axle housing belakang
c) Kencangkan mur back plat rem
d) Pasang silinder roda dan kencangkan baut silinder roda mur pipa rem
e) Pasang kabel rem tangan ke back plate
2) Memasang silinder roda
a) Berikan water fight sealent ke silinder roda lepaskan plug cup dari
pipa rem dan pasangkan pipanya
b) Pasangkan silinder roda ke back plate dan kencangkan bautnya
c) Sambungkan pipa rem ke silinder roda dan kencangkan murnya
d) Pasang plug cup ketempatnya
3) Memasang shoe