Anda di halaman 1dari 7

BAB III

LANDASAN TEORI
3.1 Pengertian Sistem Rem
Sistem rem adalah bagian pada kendaraan yang berfungsi untuk
mengurangi,memperlambat dan menghentikan laju kendaraan.
Adapun syarat-syarat rem yang digunakan adalah:
a. Dapat bekerja dengan baik dan cepat;
b. Gaya pengeremannya harus sama besar dan sebanding
dengan muatan yang diterima oleh roda-roda kendaraan;
c. Dapat dipercaya dan mempunyai daya tekan yang cukup;
d. Harus mudah diperiksa dan disetel.
3.2 Fungsi Sistem Rem
Tujuan
dipasangnya

rem

adalah

untuk

mengurangi

kecepatan,berhenti atau memarkir kendaraan khususnya pada


kondisi jalan yang mendaki. Dengan kata lain melakukan kontrol
terhadap kecepatan kendaraan untuk menghindari kecelakaan dan
merupakan alat pengaman yang berguna untuk menghentikan
kendaraan secara berkala. Jadi fungsi rem harus dapat mengatasi
kecepatan kendaraan yang meningkat.
3.3 Bagian-bagian Sistem Rem
Dibawah ini adalah bagian-bagian rem dari jenis hidraulik:

a.

Master silinder

b.

Pipa minyak rem

c.

Silinder roda

d.

Booster rem

e.

Minyak rem

f.

Sepatu rem dan pad rem

g.

Caliver rem

h.

Tromol

i.

Backing plate

j.

Piringan

a. Master Silinder

11

Master silinder adalah komponen system rem yang


berfungsi

untuk

menampung

minyak

rem

sekaligus

mengalirkan minyak rem dengan tekanan tinggi melalui pipapipa rem menuju silinder roda (wheel cylinder) pada saat rem
dioperasikan. Master silinder terdiri dari:

1. Reservoir tank
2. Outlet valve

6. Intlet port
7. Compensating port

3. Piston
4. Piston cup
5. Return spring
b. Pipa Minyak Rem
Berfungsi untuk mengalirkan minyak rem bertekanan dari
master silinder menuju silinder roda. Pada penggunaannya
pipa rem dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

1. Pada rem belakang digunakan pipa tembaga atau baja


anti karat yang tahan terhadap tekanan tinggi;

2. Sedangkan pada rem depan digunakan selang karet


flexible.
c. Silinder Roda
Setiap
menggunakan

roda
satu

atau dua buah silinder


roda. Ada sistem yang
menggunakan
piston

dua
untuk

menggerakan sisi sepatu rem yaitu satu piston untuk setiap


sisi silinder,sedangkan sistim yang lainnya menggunakan
satu piston untuk menggerakkan hanya satu sepatu rem.
d. Booster Rem

Booster rem berfungsi untuk meringankan injakan pada


pedal saat terjadi pengereman atau dengan kata lain untuk
melipat gandakan daya penekanan pedal. Booster rem dapat
dipasang menjadi satu dengan master silinder atau dipasang
secara terpisah dari master silinder itu sendiri. Booster rem
terdiri dari:

1. Constant presure chamber


2. Diaphragm
3. Reaction mechanism
4. Control valve mechanism
5. Operatung rod
6. Air cleaner element
7. Variable pressure chamder
8. Rear Body
9. Diaphraghma spring
10. Front body
11. Fush rod
12. Piston
13. Brake master cylinder
Pedal rem bekerja dengan memanfaatkan kevacuman dari
hasil kerja motor. Apabila pedal rem diinjak,katup pengontrol
yang ditempatkan antara pedal dan booster akan menutup
saluran atmosfir (udara luar) kesalah satu sisi piston. Bila
pedal diinjak terus,ini akan membuka saluran vacum pada
sisi yang sama. Dengan demikian didalam silinder terdapat
tekanan atmosfir pada salah satu sisi,sehingga piston akan
maju pada sisi vacum. Apabila gerakan piston kearah sisi
vacum ini dihubungkan dengan batang pendorong master
silinder maka dapat memperingan injakan pedal rem.
e. Minyak Rem
Minyak rem berasal dari minyak tumbuh-tumbuhan dan
alcohol yang ditambah campuran kimia pabrik. Pemakaian

minyak rem sembarangan akan merusak piston cup,torak


dan dinding silinder yaitu berkaratnya torak dan cylinder
serta piston cup sehingga rem macet.
Syarat Syarat minyak rem:

1. Tidak merusak bahan karet;


2. Tidak boleh membeku;
3. Mempunyai titik didih tinggi;
4. Tidak menyebabkan karat pada
bagian system rem.
Ada 3 macam minyak rem yang sering digunakan, dan
memiliki sifat masing-masing diantaranya:

1.

DOT 3 dan 4 :minyak rem berdasr Etilglikol yang bersifat


beracun,korosif,absorsif terhadap cair dan merusak cat,

2.

DOT 5 :minyak rem berdasarkan oli silicon sebagai


pengganti DOT 3 dan 4 bersifat anti karat,

3.

LHM dan LHS :cairan rem berdasarkan oli hidrolis untuk


merek kendaraan tertentu.
Perlakuan terhadap minyak rem:

1. Disimpan ditempat rata;


2. Tidak boleh tercemar cairan lain;
3. Cairan rem bekas tidak boleh dibuang sembarangan;
4. Segera basuh bila ada yang tercecer.

f.

Sepatu rem dan pad rem


Sepatu rem berbentuk busur yang disesuaikan dengan
tromol rem dan dilengkapi kanvas. Umumnya kanvas rem
terbuat

dari

campuran

fiber

metallic

dengan

brass,lead,plastic

dan

sebagainya,serta diproses

dengan

ketinggian panas tertentu


Sedangkan pad rem terbuat dari campuran metallic dan
sedikit serbuk besi. Pada beberapa pad,penggunaan metallic
plate dipasangkan pada sisi piston dari pad untuk mencegah
bunyi saat pengereman dilakukan.

g. Caliper Rem
Caliper berfungsi sebagai
rumah

piston

sekaligus

penempatan saluran minyak


rem.

Caliper

dengan

juga

disebut

cylinder

body,

memegang piston-piston dan


dilengkapi

dengan

saluran

dimana

minyak

rem

disalurkan ke silinder.
h. Tromol Rem
Tromol rem (brake drum) umumnya terbuat dari besi
tuang (gray cast iron) dan gambar penampangnya seperti
terlihat pada gambar di samping. Tromol rem ini letaknya
sangat dekat dengan sepatu rem tanpa bersentuhan dan
berputar bersama roda. Ketika kanvas menekan permukaan
bagian dalam tromol bila rem bekerja, maka gesekan panas
tersebut dapat mencapai suhu setinggi 200 0 C sampai 3000C.
i.

Backing Plate
Backing plate dibuat dari baja press yang dibaut pada
axle housing atau axle carrier bagian belakang. Karena
sepatu rem terkait pada backing plate maka aksi daya
pengereman tertumpu pada backing plate.

j.

Piringan

Umumnya

cakram

atau piringan (disc rotor)


dibuat
dalam
(solid)

dari

besi

tuang

bentuk

biasa

berlubang-lubang

untuk ventilasi.
Tipe cakram lubang terdiri dari pasangan piringan yang
berlubang untuk menjamin pendinginan yang baik, keduaduanya untuk mencegah fading dan menjamin umur pad
lebih panjang dan tahan lama.
3.4 Jenis-jenis Sistem Rem
Tiap-tiap kendaraan pasti memiliki system rem yang berbeda,
terutama pada kendaraan-kendaraan baru. Ada beberapa jenis
system rem, diantaranya :

1.

Rem Hidraulik;

2.

Rem Mekanik;

3.

Rem Angin;

4.

Kombinasi antara rem angin dan rem hidraulik.

3.5 Cara Kerja Sistem Rem


Pada waktu pedal diinjak,maka piston didalam silinder master
akan mendorong minyak rem melalui pipa rem menuju silinder
roda. Didalam silinder roda,minyak rem akan menekan piston dan
piston akan menekan sepatu rem kearah tromol sehingga kanvas
rem akan menghambat putaran tromol (jenis rem tromol). Sedang
jenis rem piringan,piston akan mendorong pad rem menekan
Piringan.

Anda mungkin juga menyukai