PENDAHULUAN
1
2
laporan tugas akhir adalah “Pemeliharaan Simulasi Sistem Rem Cakram dan
Tromol ”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan diambil
dari laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Komponen apa yang sering mengalami kerusakan pada simulasi sistem rem
cakram dan tromol?
2. Bagaimana cara memelihara simulasi sistem rem cakram dan tromol?
3. Berapa biaya pemeliharaan simulasi sistem rem cakram dan tromol?
1.3 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah pada laporan tugas akhir pemeliharaan simulasi
sistem rem cakram dan tromol ini, yaitu :
1. Simulasi sistem rem cakram dan tromol menggunakan mobil Suzuki Carry
tahun1985.
2. Pelumas yang dipakai pada pemeliharaan sistem rem cakaram dan tromol
menggunakan minyak rem Prestone Dot 3.
3. Jenis pemeliharaan yang digunakan pada pemeliharaan simulasi sistem rem
cakram dan tromol yaitu Preventive Maintenance.
4. Membahas rincian biaya pemeliharaan simulasi sistem rem cakram dan
tromol.
1.4 Tujuan
Tujuan dari penulisan laporan Tugas Akhir pemeliharaan simulasi sistem rem
cakram dan tromol yaitu :
1. Mengetahui komponen yang sering mengalami kerusakan pada simulasi
sistem rem cakram dan tromol.
2. Mengetahui cara memelihara simulasi sistem rem cakram dan tromol.
3. Mengetahui biaya pemeliharaan simulasi sistem rem cakram dan tromol.
1.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penulisan laporan tugas akhir pemeliharaan
simulasi sistem rem cakram dan tromol terbagi dalam beberapa teknik sebagai
berikut:
3
2.1 Pemeliharaan
2.1.1 Definisi Pemeliharaan
Pemeliharaan adalah semua tindakan teknik dan administratif yang
dilakukan untuk menjaga agar kondisi mesin atau peralatan tetap baik dan dapat
melakukan segala fungsinya dengan baik, efisien, dan ekonomis sesuai dengan
tingkat keamanan yang tinggi [3]. Sehingga dapat dikatakan bahwa seiring
berlalunya waktu, fungsi mesin serta peralatan yang digunakan untuk produksi
semakin lama akan berkurang. Namun dengan adanya suatu sistem pemeliharaan
yang baik, maka usia kegunaan mesin dapat diperpanjang dengan melakukan
pemeliharaan secara berkala dengan pemeliharaan yang tepat [3].
2.1.2 Tujuan Pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan secara garis besar dilakukan untuk mencegah
kerusakan mesin atau peralatan yang digunakan untuk kegiatan produksi terlalu
cepat, selain itu kegiatan pemeliharaan haruslah memiliki kriteria efektif, efisien,
serta berbiaya rendah. Berikut ini beberapa tujuan kegiatan pemeliharaan antara
lain [3]:
a. Memperpanjang usia pakai dari mesin atau peralatan.
b. Menjaga fungsi dari operasional mesin atau peralatan.
c. Mengurangi waktu downtime dari mesin atau peralatan.
d. Memaksimalkan ketersediaan (availability).
e. Menjamin keselamatan user mesin atau peralatan tersebut.
f. Menjamin kepuasan pelanggan.
2.1.3 Klasifikasi Pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan dapat diklasifikasikan menjadi 5 klasifikasi yaitu:
a. Pemeliharaan Terencana (Planned Maintenance )
Merupakan pemeliharaan yang diorganisasi dan dilakukan dengan pemikiran
ke masa depan, pengendalian dan pencatatan sesuai dengan rencana yang telah
ditentukan sebelumnya.
5
6
Pemeliharaan
Pemeliharaan
Darutat
Pemeliharaan Pemeliharaan
Pencegahan Korektif
yang dihasilkan oleh bus jauh lebih tinggi dirodadingkan dengan kendaraan
minibus sehingga digunakan sistem rem yang berbeda pada kedua kendaraan
tersebut. Begitu juga kendaraan lainnya sistem rem yang digunakan haruslah
sesuai dengan karateristik dari setiap kendaraan. Berikut adalah jenis jenis sistem
rem dibedakan menurut prinsip kerjanya, yaitu [5] :
a. Rem Cakram (Disk Brake)
Rem cakram adalah perangkat pengereman yang digunakan pada kendaraan
modern. Rem ini bekerja dengan menjepit cakram yang dipasang pada roda
kendaraan, untuk menjepit cakram digunakan caliper yang digerakkan oleh piston
untuk mendorong sepatu rem (brake pad) ke cakram. Rem jenis ini juga
digunakan pada kereta api, sepeda motor, sepeda. Pada mobil balap bahan yang
digunakan biasanya dari keramik agar lebih tahan terhadap panas yang
ditimbulkan selama proses pengerem Prinsip kerja sistem rem adalah mengubah
tenaga kinetik menjadi panas.
dengan cara menggesekan dua buah logam pada benda yang berputar
sehingga putarannya akan melambat. Oleh sebab itu komponen rem yang
bergesekan ini harus tahan terhadap gesekan (tidak mudah aus), tahan panas dan
tidak mudah berubah bentuk pada saat bekerja dalam suhu tinggi. Berikut adalah
komponen– komponen pada type rem cakram yang dapat dilihat pada gambar 2.2.
Karena itu, untuk mencegah drum ini menjadi terlalu panas ada
semacam drum yang di sekeliling bagian luarnya diberi sirip yang terbuat
dari paduan alumunium yang mempunyai daya hantar panas yang tinggi.
Permukaan drum rem dapat menjadi tergores ataupun cacat, tetapi hal ini
dapat diperbaiki dengan jalan dibubut bila goresan itu tidak terlalu dalam.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.3 mengenai komponen-
komponen rem tromol.
7. Parking Lever
2.2.3 Kelebihan dan Kekurangan Rem Cakram dan Tromol
Setiap komponen pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan pada
komponen tersebut apabila sedang digunakan. Berikut ini beberapa kelebihan dan
kekurangan pada rem cakram dan rem tromol pada tabel 2.1 [5].
Tabel 2.1 kelebihan dan kekurangan rem cakram dan tromol [5]
Rem 1. Tidak mudah tekontaminasi oleh 1. Rem tidak terlalu pakem jika
Tromol kotoran dan debu karena letaknya dirodadingkan dengan rem cakram
berada di ruang tertutup.
2. Biaya yang diperlukan untuk 2. Jika dibandingkan dengan rem
menggunakan sistem rem Tromol cakram rem tromol tidak indah secara
lebih murah dibandingkan visual dari segi penampilan.
dengan renagan rem cakram
selain itu penggunaan remnya
12
juga mudah.
3. Kinerja pengereman yang 3. material kanvas yang lebih cepat aus
lembut, disebabkan karena sistem dibandingkan pada kampas rem
rem memanfaatkan gaya gesek cakram.
antara kampas dan drum.
Nama Komponen
Fungsi Komponen
Untuk lebih jelasnya mengenai komponen yang terdapat pada sistem rem
kendaraan maka berikut adalah penjelasan komponen-komponen sistem rem pada
kendaraan.
2.3.1 Pedal Rem
Pedal rem adalah komponen pada sistem rem yang dimanfaatkan oleh
pengemudi untuk melakukan pengereman. Fungsi pedal rem memegang peranan
yang penting didalam sistem rem. Tinggi pedal harus dalam tinggi yang
ditentukan. Jika terlalu tinggi, diperlukan waktu yang lebih rodayak bagi
pengemudi untuk menggerakkan dari pedal gas ke pedal rem, yang
mengakibatkan pengereman akan terlambat. Sebaliknya jika tinggi pedal terlalu
rendah, akan membuat jarak cadangan yang kurang yang akan mengakibatkan
gaya pengereman yang tidak cukup.
Pada gambar 2.4 diatas, pedal rem juga harus mempunyai gerak bebas
yang cukup. Tanpa gerak bebas ini, piston master cilynder akan selalu terdorong
keluar dimana mengakibatkan rem akan bekerja terus dikarenakan adanya tekanan
hidrolis yang terjadi pada sistem rem. Disamping itu, harus terdapat jarak
cadangan pedal yang cukup pada waktu pedal rem ditekan.
2.3.2 Master Cilynder
Master cilynder berfungsi untuk mengubah gerak pedal rem ke dalam
tekanan hidrolis. Master cilynder terdiri dari resevoir tank yang beri minyak rem,
demikian juga piston dan siliner yang memrodagkitkan tekanan hidrolis,
keberadaan komponen master cilynder sangatlah penting dalam sistem rem
disebabkan master cilynderlah yang befungsi untuk menyediakan fluida dan juga
menekan fluida dengan piston ke selang hidrolik.
Didalam master rem memiliki rodayak bagian yang sensitif terhadap gaya
dari pedal rem, selain itu master rem juga rentan terhadap kebocoran fluida yang
dapat menimbulkan masalah pada sistem rem, untuk itu dibutuhkan perawatan
yang berkala pada master rem kendaraan.
Master cilynder ada 2 type yaitu :
1. Type Tunggal : Type plungger, Type konvensional dan type portles.
2. Type Ganda : Type ganda konvensional dan type double konvensional.
Untuk lebih jelasnya berikut adalah gambar master cilynder type ganda
konvesional dan master cilynder konvensional pada gambar 2.5.
A B
15
Gambar 2.5 (A) Master Cilynder Type ganda konvensional, (B) Master
cilynder Type konvensional [5]
2.3.3 Selang Fleksibel
shim yang di pasang dengan tujuan untuk mencegah terjadinya bunyi saat
berlangsungnya proses pengereman.
2.4.6 Piringan Cakram
besar terdiri dari alkohol dan susunan kimia dan ester (zat yang membuat orang
tidak sadar). Berikut ini persyaratan kualitas minyak rem yang diperlukan [6]:
a. Titik didih yang rendah
Rem akan menjadi panas dengan adanya gesekan karena penggunaan yang
berulang kali. Ada kalanya minyak rem dapat menjadi uap menyebabkan fluida
berbusa. Bila ini terjadi, injakan yang berlaku pada pedal rem hanya menekan
minyak rem yang sudah menjadi uap dan tidak ada tenaga yang bekerja pada
cilynder roda. Kejadian ini disebut vapor laod sama dengan terhalang uap, untuk
mencegah hal ini diperlukan titik didih yang tinggi.
b. Mencegah karat pada logam dan karet
Kerapatan akan berkurang bila minyak rem merusak seal dan ini akan
menyebabkan kebocoran, hal ini akan berlanjut dengan hilangnya tenaga hidrolik.
Minyak rem dibuat dari bahan sintetis dengan maksud agar tidak merusak dan
menghindari karat pada logam.
c. Viskositas
Minyak rem harus memiliki kekentalan (viskositas) untuk meneruskan
tekanan dengan perubahan temperatur yang bervariasi. Minyak rem mempunyai 4
klasifikasi FMVSS (Federal Motor Vehicle Safety Standard). Keseluruhan ini
didasarkan titik didih yang terlampir pada tabel 2.3.
Tabel 2.3 Klasifikasi minyak rem berdasarkan titik didih [6]
19
Mulai
Mempersiapkan
peralatan
Perencanaan
pemeliharaan rem
cakram dan tromol
Tindakan
Pemeliharaan
Ya
Hasil
selesai
Gambar 3.1 Diagram Alir pemeliharaan simulasi sistem rem cakram dan tromol
21
22
Diagram alir pemeliharaan modul simulasi sistem rem cakram dam tromol:
1. Mulai
Merupakan awal proses memulai tahapan pemeliharaan pada simulasi sistem
rem cakram dan tromol.
2. Perencanaan pemeliharaan dan peralatan yang dibutuhkan
Merencanakan kegiatan pemeliharaan apa saja yang akan dilakukan dan
menyiapkan peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan pemeliharaan,
seperti kuas, majun, amplas, dan minyak rem.
3. Tindakan pemeliharaan
Melakukan pengecekan pada komponen simulasi sistem rem cakram dan
tromol setelah melakukan inspeksi terlebih dahulu pada modul tersebut.
Komponen modul yang perlu dirawat, antara lain : baut-baut, pillow block,
presure gauge, pipa rem, master, pedal rem, cakram rem, tromol rem dan
poros.
4. Cek kondisi sesuai dengan standar pemeliharaan
Melakukan pengecekan sesuai dengan standar pemeliharaan pada komponen
yang sudah dirawat, apakah komponen tersebut sudah kembali normal atau
belum, jika belum lakukan perencanaan pemeliharaan kembali.
5. Hasil
Melakukan pengumpulam data dari tahap perencanaan pemeliharaan sampai
cek kondisi pada komponen simulasi sistem rem cakram dan tromol.
6. Selesai
Merupakan tahap akhir proses pemeliharaan simulasi sistem rem cakram dan
tromol.
3.2 Deskripsi Alat
Simulasi sistem rem cakram dan tromol ini dibuat mengguanakan
penggerak manual yaitu menggunakan engkol, untuk memudahkan
pembelajaran tentang modul simulasi simulasi sistem rem cakram dan tromol
dan membuat jadual pemeliharaan terhadap simulasi sistem rem cakram dan
tromol. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.2.
23
10
11
9
12
2
8
13
7
3
5 2
6
4
Keterangan :
1. Rem tromol
2. Engkol rem tromol
3. Master rem
4. Pedal rem
5. Rem cakram
6. Engkol rem cakram
7. Caliper rem cakram
8. Meja modul
9. Pressure gauge
10. Pillow block
11. Pipa rem
12. Shaftt cakram dam tromol
13. Reservoir tank
24
4. Diagram Blok
Diagram blok pemeliharaan simulasi sistem rem cakram dan tromol:
Jumlah
Wheel cylinder
drum brake
rem tromol
Pressure rem
cakram dan
tromol
Caliper rem
disc brake
cakram
BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN
Tabel 4.1 pemeriksaan gejala kerusakan modul simulasi simulasi sistem rem
cakram dan tromol
Pemeliharaan pada simulasi sistem rem cakram dan tromol dilakukan dalam
waktu yamg tidak terjadual secara rutin sehingga termasuk ke dalam
pemeliharaan korektif yaitu pemeliharaaan yang dilakukan unruk memperbaiki
suatu bagian (termasuk penyetelan dan reparasi) yang telah terhenti untuk
memenuhi suatu kondisi pada simulasi sistem rem cakram dan tromol . Jadwal
pemeliharaan simulasi sistem rem cakram dan tromol dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2 Jadwal pemeliharaan simulasi sistem rem cakram dan tromol
Jadwal pemeliharaan
Nama komponen
Mingguan Bulanan Tahunan
Rem tromol √ √
Engkol rem tromol √
Master rem √
Pedal rem √
Rem cakram √ √
Engkol rem cakram √
Caliper rem cakram √
Meja modul √
Pressure gauge √
Pillow block √
Pipa rem √
Shaftt cakram dan tromol √
Reservoir tank √
Untuk menjaga fungsi dari komponen modul simulasi simulasi sistem rem
cakram dan tromol perlu dilakukan pemeliharaan di setiap komponen utama
modul simulasi simulasi sistem rem cakram dan tromol. Hal yang harus
diperhatikan sebelum melaksanakan proses pemeliharaan adalah sebagai berikut:
1. Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) seperti wearpack dan safety shoes untuk
melindung diri dari peralatan yang berbahaya.
29
Alat Kegunaan
Kunci pas dan ring Untuk memasang dan membongkar baut dan mur rem cakram
“17
Kunci pas dan ring Untuk memasang dan membongkar caliper rem cakram
“14
Kunci pas dan ring Untuk memasang dan membongkar pillow block dan drum
“19 brake rem tromol
Kunci pas “12 Untuk memasang dan membongkar sambungan pipa rem
Untuk memasang dan membongkar komponen clamp pada
Kunci pas “10
reservoir tank
Untuk memasang dan membongkar komponen clamp selang
Obeng “+” dan “-”
rem
Untuk membersihkan oli yang bocor pada sambungan pipa
Majun
rem
Air Compressor Untuk membersihkan debu pada komponen
Flaring Untuk membesarkan ujung lubang pipa rem
Langkah
Alat yang digunakan Gambar
Pemeliharaan
Bersihkan pedal
Majun
rem
Pasangkan pedal
rem pada rangka
Kunci pas dan ring “14
modul serta pada
master cilynder
Alat yang
Langkah Pemeliharaan Gambar
digunakan
Bersihkan permukaan
Majun
luar pipa rem
34
Bersihkan baut
WD-40,greas
sambungan pipa rem
Pasangkan kembali
Palu nillon
piringan cakram pada shaft
Alat yang
Langkah Pemeliharaan Gambar
digunakan
Pasangkan kembali
caliper pada piringan Kunci pas “12
cakram
37
Pasangkan kembali
Kunci pas “12
selang rem cakram
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dalam merencanakan langkah-langkah pemeliharaan simulasi sistem rem cakram
dan tromol dapat disimpulkan langkah perencanaan pemeliharaan sebagai berikut:
1. Kegiatan pemeliharaan simulasi rem cakram dan tromol dibagi menjadi 4 kategori
yaitu inspeksi, small repair, medium repair, dan complate repair.
2. Kegiatan pemeliharaan kategori inspeksi meliputi:
a. Membersihkan seluruh komponen simulasi sistem rem cakram dan
tromol.
b. Membersihkan selang bertekanan dari kotoran dan debu.
c. Membersihkan master cilynder dari kotoran dan debu.
d. Membersihkan tromol rem dari kotoran dan debu.
e. Membersihkan cakram rem dari kotoran dan debu.
3. Kegiatan pemeliharaan termasuk kategori small repair yaitu:
a. Pemeriksaan sambungan selang tekanan apabila ada kebocoran atau
selang tersumbat.
b. Pemeriksaan minyak rem apabila belum terisi.
4. Kegiatan pemeliharaan termasuk kategori medium repair yaitu:
42