Dosen:
Ir.Kasianto, MT
NIP:196908131995121001
Disusun oleh:
Alahamdulillah, puji syukur kita kepada allah yang maha esa yang mana telah
memberikan kita nikmat kesehatan dan nikmat kekuatan sehingga kita masih bisa
dan mampu menjalan kan aktifit.as sehari-hari sebagaimana mestinya.
penulis
DAFTAR ISI
Daftar Isi…………………………………………………………………………i
Kata pengantar…………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang……………………………………………………….iii
1.2 Rumusan masalah…………………………………………………...iii
1.3 Tujuan penulisan…………………………………………………….iii
1.4 Batasan masalah……………………………………………………..iii
1.5 Manfaat……………………………………………………………....iii
BAB IV KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan…………………………………………………………..14
4.2 Saran…………………………………………………………………15
4.3 Daftar pustaka……………………………………………………….16
BAB I
A. Latar belakang
Penulisan makalah ini merupakan pemaparan mengenai transmisi otomatis, yang diambil
dari beberapa sumber. salah satu sumber yang paling banyak digunakan adalah website dan ilmu
otomotif yang merupakan teori dalam kejuruan otomotif, yang juga merupakan teori yang di
ajarkan didalamm.Pembahasan khusus tentang transmisi otomatis yang dipaparkan dalam
makalah ini saya sadari akan adanya hambatan-hambatan dalam upaya pencarian pengetahuan
dan menunjukkan pada saya cara-cara mengatasi hambatan-hambatan itu. makna dan fungsinya
tentu merupakan kajian yang termasuk dalam. Harapannya, penulisan makalah yang saya tulis ini
dapat mengulas bahasan kali ini dengan jelas dan tepat tanpa mengurangi esensi dari tulisan dari
berbagai sumber yang telah digunakan
B. Rumusan masalah
1.Apa pengertian system Transmisi otomatis ?
2.Apa saja jenis jenis Transmisi otomatis ?
3.Bagaimana cara kerja Transmisi otomatis ?
4.Bagaimana konstruksi Transmisi otomatis /
C. Tujuan
1.Untuk mengetahui pengertian Transmisi otomatis
2.Untuk mengetahui jenis-jenis Transmisi otomatis
3.Untuk mengetahui cara kerja Transmisi otomatis
4.Untuk mengetahui konstruksi Transmisi otomatis
D. Batasan masalah
Sebelumnya Ada banyak jenis Transmisi yaitu Transmisi manul, otomatis, dan semi
otomatis disini saya hanya akan menjelaskan tentang TRANSMISI OTOMATIS
E. Manfaat
1.Dapat memahami pengertian Transmisi Otomatis
2.Dapat memahami jenis jenis Transmisi Otomatis
3.Dapat memahami cara kerja Transmisi Otomatis
4.Dapat mamahami konstruksi Transmisi Otomatis
BAB II
TEORI DASAR
Selanjutnya, saat dicapai sebuah nilai torsi mesin tertentu, pompa fluida akan bekerja
memindahkan gigi, baik ke posisi lebih rendah maupun lebih tinggi. Konstruksi mekanikal
penyalur daya ini cukup rumit sehingga transmisi otomatis biasanya memiliki bobot lebih berat
ketimbang manual.
Transmisi jenis ini hanya memiliki tujuan kenyamanan mengemudi. Dari segi kedinamisan, terjadi
beberapa hambatan perpindahan energi dari mesin ke roda. Utamanya karena terjadi selip fluida
di antara kopling, serta pompa fluida yang membutuhkan energi untuk bekerja.
Sayangnya, transmisi CVT kadang dinilai kurang lincah berakselerasi. Oleh sebab itu beberapa
pabrikan seperti Audi dan Honda melengkapi transmisi CVT mereka dengan mode manual, yang
merekayasa perubahan diameter puli. Selain itu, karena kekuatannya hanya tergantung satu sabuk,
CVT tidak direkomendasikan untuk mobil bertenaga di atas 200 dk. Tapi sebagai partner berjalan
santai di dalam kota, kenyamanan CVT sulit ditandingi.
Mobil pertama yang memakai transmisi AMT di Indonesia adalah Alfa Romeo 156 Selespeed
yang meluncur di tahun 2000. Sedangkan yang berada di pasaran sekarang, transmisi AMT
digunakan oleh smartfortwo serta Proton Savvy. Konsumsi bbm tidak terkorbankan terlalu
banyak di transmisi ini, namun kelemahannya terletak pada perpindahan gigi yang relatif lambat
plus entakan yang cukup terasa saat berpindah gigi.
Dual Cluth Transmission
Sesuai namanya, transmisi ini memiliki dua buah kopling kering yang sudah terhubung dengan
posisi gigi berikutnya. Hasilnya, perpindahan gigi bisa dilakukan lebih cepat dari kemampuan
tangan manusia dan tanpa selip kopling. Kehebatan sistem ini membuat sejumlah pabrikan mobil
sport menggunakannya, bahkan memberi nama sendiri-sendiri. Sebut saja VW dengan DSG (Dual
Sequential Gearbox), BMW memakai SMG (Sequential Manual Gearbox), Ford dengan
Powershift, atau Porsche yang menyebutnya sebagai PDK (Porsche Doppelkuplung).
Di Indonesia, Anda bisa menikmati transmisi koling ganda ini antara lain di VW Golf GTI dan
TSI, VW Touran, BMW M3, Ford Fiesta 1.6 S, serta Ford Focus TDCi. Enaknya lagi, transmisi
ini sudah bisa didapat dengan harga terjangkau, seperti contohnya di Fiesta 1.6 S.
Dalam transmisi otomatis, minyak transmisi tidak saja melumasi dan berperan sebagai pendingin
namun juga bekerja untuk mcmindahkan gigi secara otomatis dan sebagai fluida kopling
otomatis. Oleh karena itu, jumlah minyak transmisi harus cukup guna menjalankan fungsinya
dengan baik. Selain itu, karena minyak transmisi otomatis akan memburuk jika jarak tempuh
kendaraan bertambah maka penggantian secara perodik sangat diperlukan.
Torsi tertinggi suatu mesin umumnya terjadi pada sekitar pertengahan dari batas putaran
mesin yang diijinkan, sedangkan kendaraan memerlukan torsi tertinggi pada saat mulai bergerak.
Selain itu, kendaraan yang berjalan pada jalan yang mendaki memerlukan torsi yang lebih tinggi
dibandingkan mobil yang berjalan pada jalan yang mendatar. Kendaraan yang berjalan dengan
kecepatan rendah memerlukan torsi yang lebih tinggi dibandingkan kecepatan tinggi. Dengan
kondisi operasi yang berbeda-beda tersebut maka diperlukan sistem transmisi agar kebutuhan
tenaga dapat dipenuhi oleh mesin. Transmisi otomatik
dikendalikan dengan hanya menggerakkan tuas percepatan ke posisi tertentu.Posisi tuas transmisi
otomatik disusun mengikut format P-R-N-D-3-2-L, sama ada dari kiri ke kanan ataupun dari atas
ke bawah. Mesin hanya bisa dihidupkan pada posisi P ataupun N saja.Umumnya moda transmisi
otomatik adalah seperti berikut:
Posisi P (Park)
Pada posisi ini kendaraan tidak dapat bergerak (roda tidak dapat diputar) tetapi mesin dapat
dihidupkan.Posisi ini digunakan untuk kendaraan yang diparkir, atau pada kendaraan untuk
keperluan mesin dihidupkan tetapi kendaraan tidak dijalankan.
Posisi R (Reverse)
Posisi N (Netral)
Pada posisi ini kendaraan tidak bergerak tetapi roda dapat diputar dan mesin dapat
dihidupkan.Hanya posisi N dan P mesin dapat dihidupkan, posisi N transmisi pada posisi netral,
biasanya digunakan untuk menghidupkan mesin sebelum kendaraan dijalankan atau ketika
kendaraan berhenti sementara mesin hidup, seperti menunggu lampu hijau menyala di perempatan
jalan.
Posisi D (Drive)
Posisi D, digunakan untuk menggerakkan kendaraan bergerak maju secara otomatis dan
dapat mengatur posisi kerja dari gigi 1, 2 dan 3, atau sebaliknya, jika switch O/D di-posisikan ON,
transmisi secara otomatis dapat mengatur kerja dari gigi 1, 2, 3 dan 4 atau sebaliknya. Posisi ini
biasanya digunakan untuk jalan normal dan rata.
Posisi 2
Posisi ini digunakan untuk menggerakan kendaraan bergerak maju, tetapi secara otomatis
hanya dapat mengatur posisi kerja dari gigi 1 ke gigi 2 atau sebaliknya, biasanya digunakan untuk
jalanan menanjak atau turunan tajam.
Posisi L
Posisi ini digunakan untuk menggerakan kendaraan bergerak maju tetapi hanya pada posisi
gigi 1 saja, biasanya digunakan untuk jalanan yang sangat menanjak atau turunan yang sangat
tajam yang tidak dapat dilakukan pada posisi gigi 2.
C. Klasifikasi transmisi otomatis
Torque Converter
Transmisi yang relatif mudah perawatannya jika dibandingkan dengan tipe transmisi otomatis
jenis CVT dan Dual Clutch.
Transmisi ini memiliki komponen utama yaitu Planetary gear unit (gir planet), hidraulic control
unit dan torque converter. Transmisi otomatis tipe torque converter dilengkapi kopling basah
(wet clutch) yang dioperasikan oleh torque converter untuk memperbesar momen mesin.
Perangkat elektronik yang menjadi bagian dari sistem transmisi otomatis torque converter akan
mendeteksi perilaku pengemudi saat menginjak pedal gas. Contohnya ketika pengemudi
melakukan kickdown maka komputer akan mendeteksi hal tersebut dan kemudian
mengkondisikan agar transmisi bekerja pada rasio gigi yang lebih rendah sehingga tenaga yang
besar dan putaran mesin yang tinggi untuk ber-akselerasi dapat diraih.
Meskipun perpindahan gigi tidak sehalus CVT dan konstruksi transmisi lumayan berat, Beberapa
kendaraan memilih menggunakan sistem tranmisi otomatis tipe Torque Converter ini seperti
Suzuki Ertiga, Mazda 2, Toyota Yaris, Honda Brio, Toyota Avanza, dll.
Saat posisi Gigi satu (first gear) kopling A menutup, sementara itu di waktu yang sama gear-dua
pun terhubung tapi kopling B membuka. Ketika tiba waktunya masuk ke gigi dua maka kopling
B menutup sementara Kopling A membuka dan dalam waktu yang sama gear-tiga pun terhubung
begitu seterusnya hingga final-gear.
Secara prinsip Dual Clutch Transmision bekerja layaknya trnasmisi manual. Karena didalamnya
terdapat komponen yang juga ditemukan dalam transmisi manual seperti kopling, synchronizers,
gigi transmisi dll. Hanya saja tanpa pedal kopling yang tugasnya sudah di komputerisasi
didukung perangkat hydrolic dan selenoid untuk melakukan perpindahan gigi. Namun meskipun
tanpa pedal kopling, DCT dapat dikendalikan manual dengan memerintah komputer untuk
melakukan perpindahan gigi melalui tombol atau gearshift yang biasa terdapat dibawah lingkar
kemudi.
DCT (Dual Clutch Transmision) menghasilkan perpindahan gigi yang sangat cepat dan halus,
sehingga mengurangi resiko power-loss ataupun hentakan yang biasa terjadi saat perpindahan
gigi seperti yang biasa terjadi pada kendaraan yang menggunakan sistem transmisi manual.
Karena itu pula penggunaan bahan bakar di klaim lebih efisien. Bagian yang paling menarik dari
sistim DCT adalah masih terdapat opsi untuk mengendalikan perpindahan gigi secara manual
atau full otomatis.
Kendaraan dengan Dual Clutch Transmisi dapat ditemukan pada mobil Ford Fiesta, , Nissan GT-
R, Porche 911, Ferrari F430 Scuderia, Mitsubishi Lancer Evo X, Lamborghini Huracan, BMW
M series, VW Golf GTi, dll.
Pump impeller disatukan dengan converter case dan converter case dihubungkan ke poros engkol
melalui drive plate, ini berarti pump impeller akan berputar saat poros engkol berputar. Pump
impeler berfungsi untuk melemparkan fluida (ATF) ke turbine runner agar turbine runner ikut
berputar. Pump impeller terdiri dari vane dan guide ring. Guide ring berfungsi untuk membentuk
celah yang memperlancar aliran minyak.
TURBINE RUNNER
Turbine runner dihubungkan dengan over drive input shaft transmisi, ini berarti turbine runner
berfungsi untuk menerima lemparan fluida dari pump impeller dan memutarkan over drive input
shaft transmisi. Turbine runner terdiri dari vane dan guide ring. Arah vane pada turbine runner
berlawanan dengan vane pump impeler
STATOR
Stator ditempatkan di tengah-tengah antara pump impeller dan turbine runner. Dipasang pada
poros stator yang diikatkan pada transmission case melalui one way clutch. Stator berfungsi
mengarahkan fluida dari turbine runner agar menabrak bagian belakang vane pump impeller,
sehingga memberikan tambahan tenaga pada pump impeller.
One way clutch memungkinkan stator hanya berputar searah dengan poros engkol. Oleh karena
itu, stator akan berputar atau terkunci tergantung dari arah dorongan minyak pada vane stator.
Sistem Hidrolik
Sistem ini menggunakan cairan transmisi khusus yang nantinya dikirm oleh Pump Oil melalui
Badan Valve. Dimana nantinya akan memikul tugas untuk mengontrol bagian Kopling serta
Band. Komponen transmisi yang berhubungan dengan kopling tersusu oleh beberapa bagian,
diantaranya pedal kopling, master kopling atas, fork kopling atau garbu pembebas, release
hearing kopling, cover cluth, kampas kopling atau plat kopling, serta roda gila atau Fly Wheel.
Dari apa yang kami jelaskan diatas dapat disimpulkan jika komponen transmisi yang
berhubungan dengan kopling adalah bagian-bagian daripada kopling itu sendiri. Komponen
transmisi otomatis memang memiliki banyak gigi di dalamnya dengan berbagai macam
kombinasi. Dari kesemua gigi yang ada memiliki fungsi serta cara kerja yang saling bergantung
satu sama lainnya.
Dapat disimpulkan jika komponen transmisi otomatis haruslah benar-benar kita perhatikan
dengan baik. Pasalnya, jika ada satu abgian komponen yang rusak, bisa dipastikan sistem
transmisi inipun tidak akan berjalan. Lalu bagian mana saja komponen transmisi yang sering
mengalami kerusakan? Komponen transmisi yang sering rusak adalah bagian dari sistem
transmisi itu sendiri. Adapun cara untuk mencegahnya ialah lakukan maintanance secara teratur.
Kami sarankan untuk melakukan penggantian oli transmisi setiap 20ribu km. Selain itu juga,
kami sarankan dalam penggantian oli transmisi hendaknya jangan menggonta-ganti merk oli.
Gunakan satu jeni oli saja.
Speed gear
Merupakan bagian gigi percepatan. Bagian inilah yang paling menentikan berapa kecepatan yang
nantinya akan dihasilkan oleh mesin.
Counter gear
Ini adalah bagian roda gigi namun letaknya berlawanan dengan gigi percepatan. Roda gigi inilah
bekerja bersama roda gigi percepatan membentuk sebuah perbandingan gigi yang nantinya akan
menghasilkan sebuah percepatan (pertambahan putaran).
Cluth hub
Bagian komponen yang memiliki tugas untuk meneruskan putaran ke bagian gigi percepatan
serta memutuskan putaran. Bagian ini juga yang bekerja menentukan bagian gigi percepatan
yang mana yang nantinya akan bekerja.
Drift fork
Merupakan sebuah tuas garpu pemindah yang nantinya memiliki fungsi untuk mengoperasikan
clutch hub.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Cara kerja Transmisi otomatis
Diagram cara kerja Transmisi otomatis:Poros Engkol >> Torque Converter >> Planetary Gear
>> [Differential >> Drive Shaft >>Roda] pada penggerak roda belakang, bagian didalam
kurungkotak diganti [As Kopel>> Gardan/Differential>>Roda].
1. Torque converter menggantikan kopling mekanikal pada transmisi manual. Lewat torque
converter ini torsi disalurkan dengan mekanisme pompa dan turbin. Didalam torque converter
terdapat 3buah baling2. Yang pertama bekerja sebagai pompa yang dikopel langsung dengan
mesin. Yang kedua "turbin" dikopel langsung dengan planetray gear. Dan yang terakhir adalah
stator. Cara kerjanya, baling-baling yang terkopel pada mesin berputar untuk memompakan Oli
transmisi didalam sebuah ruang tertutup. Lalu tekanan oli tersebut mendorong turbin layaknya
air bertekanan yang menggerakkan pembangkit listrik tenaga air. Konsep sederhananya, anda
menyalakan sebuah kipas angin lalu tepat didepannya anda letakkan kipas angin yang lain dalam
keadaan mati. Maka kipas angin yang mati tadi akan berputar seiring meningkatnya tekanan
udara dari kipas angin yang menyala. Dari sistem tersebut, didapatkan peningkatan torsi pada
turbin saat RPM pada mesin meningkat. Karena itulah perlengkapan ini disebut torque converter.
Karena dia merubah putaran tinggi pada mesin menjadi torsi saat dibutuhkan. Namun alat ini
jugalah yang menyebabkan konsumsi bahan bakar pada mobil matik meningkat. Karena pompa
dan turbin tidak akan pernah berputar 1:1 saat berbeban. Oleh karena itu, pada
pengembangannya di aplikasikan perangkat "lock up" yang akan mengunci pompa dan turbin
secara mekanis untuk mendapatkan efisiensi saat RPM tinggi dan overdrive. Lalu fungsi stator?
Nah stator adalah pengembangan sistem dua baling-baling menjadi 3 baling baling. Dimana
baling diantara pompa dan turbin tidak bergerak. Oleh karena itu dinamakan stator (statis:diam)
dan fungsinya adalah mengoptimalkan arah tekanan oli untuk menggerakkan turbin.
2. Planetary Gear. Komponen ini menggantikan gigi-gigi rasio pada transmisi manual untuk
merubah rasio putaran turbin terhadap roda. Fungsi utamanya sebetulnya tidaklah berbeda
dengan fungsi transmisi manual yang biasa anda ganti-ganti dengan tuas persneling saat
menjalankan mobil. Namun desain fisiknya yang berbeda cukup jauh. Pada planetary gear tidak
ada dua barisan roda gigi yang saling berhubungan dengan rasio berbeda-beda. Tetapi sebuah
roda gigi yang dikelilingi banyak roda gigi kecil dan ruman planetary yang memiliki gigi
dibagian dalamnya. Untuk lebih jelas, carilah gambarnya di search engine. Karena cukup sulit
menggambarkannya hanya dengan tulisan. Nah, disinilah Valve body bekerja. Valve body
mengatur jalannya oli untuk merubah rasio planetary gear secara hidraulis.
Itulah cara kerja tranmisi yang banyak digunakan pada mobil2 yang bersliweran saat ini. Torque
converter menyebabkan mobil serasa berjalan dengan kopling yang selip. Dan planetary gear
menyebabkan mobil seperti memindahkan giginya secara otomatis.
Untuk transmisi CVT kehadiran planetary gear digantikan dengan sabuk dan pulley yang
diameter drivingnya dapat berubah-ubah sehingga rasio putaran dari dua buah pulley tersebut
juga berubah-ubah. Dari sistem CVT yang diaplikasikan pada transmisi tersebut, didapatkan
perpindahan percepatan (rasio) yang sangat halus. Seperti yang anda rasakan pada motor matic
dengan CVT. Namun perubahan rasio CVT pada mobil tidaklah dilakukan secara mekanikal
layaknya sepeda motor. Namun hal itu dilakukan secara elektro hidrolis yang diatur oleh ECU
mobil. Sehingga perubahan rasio akan berubah sesuai dengan beban mobil, injakan pedal gas,
putaran mesin dan lain sebagainya untuk mendapatkan tenaga yang optimal dan efisiensi bahan
bakar yang tinggi
Tambahan: untuk lebih mengenal karakteristik transmisi matik, berikut perilaku transmisi matik
untuk setiap posisi tuasnya:
P: transmisi akan mengunci komponen yang terkopel langsung dengan roda. Hal ini memberikan
efek seperti rem tangan, tetapi jangan hanya mengandalkan posisiiniuntukparkir dengan beban
yang cukup berat. ex: tanjakan.
R: Gunakan posisi ini untuk berjalan kearah belakang(mundur).
N: di posisi ini, seluruh hubungan antara roda dan mesin dilepaskan. Dan tidak ada mekanisme
pengunci roda layaknya posisi P. catatan: sangat disarankan untuk menggunakan posisi N dan
aktifkan rem daripada P jika anda tidak bermaksud berhenti untuk meninggalkan mobil.
D: gunakan posisi ini untuk menggunakan seluruh rasio dalam transmisi anda selama perjalanan.
dibeberapa mobil juga terdapat tatanan D4, D3, L2, L1. Untuk merk toyota biasanya terdapat
D,2,1 dengan tombol overdrive off pada tuasnya.
D3 atau O/D off: posisi ini akan membatasi perpindahan rasio hingga tingkat ke 3. Pada
beberapa mobil toyota dengan tombol O/D off, tombol ini menonaktifkan gigi4 dan menahan
transmisi pada rasio tingkat3. Gunakan posisi ini untuk melakukan overtakin.
Namun kualitas minyak untuk transmisi otomatis ini bila dipergunakan sebagaimana semestinya
dan tidak ada kebocoran, bisa tahan 50 ribu kilometer sampai 100 ribu kilometer. â€Malah
sebenarnya bisa sampai 200 ribu kilometer, jelas Agus Susanto Kepala Bengkel PT Hyundai
Mobil Indonesia.Ia mengatakan, kopling transmisi otomatis ini lebih efisien karena berdaya
tahan lama dari oli transmisi manual. Kopling ini terendam dalam bak minyak transmisi dan
tidak bergesekan langsung. Berbeda dengan transmisi manual dengan sistem kopling kering yang
bersentuhan dengan roda gila.Kesan bahwa transmisi otomatis perawatannya sulit dan tidak
semua bengkel yang bisa menanganinya adalah memang benar. Tetapi bukankah kalau
kendaraan diperlakukan dengan benar dalam artian dirawat dengan baik, maka tidaklah mungkin
transmisi akan mengalami kerusakan dengan sendirinya.
Yang penting kalau kendaraan mengalami mogok dan ketika harus didorong, bagian roda mobil
yang digerakkan transmisi tersebut harus diangkat. Tidak boleh menyentuh jalan ketika ditarik,
jelas Kepala Bengkel PT Hyundai Mobil Indonesia tersebut.
Alasannya adalah, pada sistem transmisi otomatis, putaran mesin tersebut dipindahkan untuk
memutar roda melalui minyak transmisi yang disemprotkan ke tiap gigi percepatan tersebut.
Sedangkan bila ditarik yang terjadi adalah proses kebalikannya, di mana putaran roda akan
menghasilkan tekanan kepada katup solenoid yang tertutup karena mesin tidak dihidupkan.
“Yang biasanya rusak adalah seal-seal, dan bila sudah parah pompa minyak transmisi tersebut
yang akan rusak, jelas Agus.
Tergantung PemakaianNamun cepat atau tidaknya, baik transmisi otomatis maupun manual
tersebut memang tergantung dari pemakaiannya. Bisa saja dari cara membawanya yang kasar,
ataupun kendaraan membawa beban lebih.
Karena itu setiap pengemudi sewajarnya mengetahui fungsi-fungsi dari tiap huruf dan angka
yang tertera dituas transmisi otomatis tersebut. Misalnya saja angka 1, berarti diperuntukkan
bagi tanjakan dan turunan yang sangat curam. Kalau dipakai terus untuk jalur yang datar hanya
akan memboroskan bahan bakar saja. Putaran mesin dan kecepatan yang diraih tidak seimbang.
Bila posisi tuas di 2, sebaiknya digunakan bila menghadapi jalan yang menanjak dan menurun
yang tidak terlalu curam dan jangka waktu yang agak lama. Sedangkan untuk posisi D ini sama
artinya dengan posisi gigi 3, yang diperuntukkan perjalanan dalam kota atau normal.
Untuk menghadapi jalur lurus yang dapat ditempuh dalam kecepatan tinggi serta dalam waktu
yang lama dapat mengaktifkan tombol Over Drive (O/D). Gunanya untuk menurunkan putaran
mesin yang otomatis dapat menurunkan konsumsi bahan bakar. Posisi ini sama saja dengan gigi
4.
Namun sekarang percepatan transmisi otomatis ini tidak hanya sampai 4 saja, sudah sampai 5
percepatan. Gigi 1, 2, 3, D dan Over Drive. Posisi lain yang harus diketahui kegunaannya adalah
posisi N, P dan R. Posisi N ini dapat digunakan ketika berada di lampu merah. Dari posisi D
sebaiknya digeser ke posisi N. Sedangkan posisi P ini digunakan ketika memarkirkan kendaraan.
C. Masalah, penyebab dan perbaikan Transmisi otomatis
Sentakan Saat Perpindahan Gigi
Umumnya, transmisi matic pada mobil terbaru sudah terbilang sangat modern dan memiliki
perpindahan gigi yang cukup halus. Apabila masih terasa, masih dalam tahapan yang sangat bisa
ditolerir. Namun jika saat perpindahan gigi awal terasa ada sentakan yang membuat mobil seperti
terasa didorong mendadak, patut dicurigai ada masalah pada sistem transmisi mobil otomatis
tersebut.
Kerusakan yang ada bisa dikarenakan kerusakan pada sistem elektronis atau juga mekanis. Hal
ini bisa dideteksi dengan menggunakan socket OBD yang ada pada engine scanner. Biasanya,
kerusakan yang terjadi adalah kebocoran pada selenoid pressure. Sehingga oli transmisi tak dapat
menjaga perpindahan gigi saat rpm optimal tercapai dan menyebabkan sentakan saat
perpindahan gigi.
B. Saran
C.Daftar Pustaka
http://www.viarohidinthea.com/2014/10/transmisi-otomatis-pada-mobil.html
http://www.teknovanza.com/2014/12/mengenal-fungsi-komponen-transmisi.html
http://ahmadzainftunm.blogspot.co.id/2015/03/cara-kerja-transmisi-otomatis.html
http://www.asapmobil.com/kenali-ciri-dan-gejala-transmisi-matic-rusak/
http://tonisugara.blogspot.co.id/2016/08/makalah-transmisi-otomatis.html
https://www.carmudi.co.id/journal/tips-perawatan-mobil-transmisi-otomatis/