Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH SISTEM PEMINDAH TENAGA

TRANSFER DAN TRANSAXLE

DISUSUN OLEH

FATTAH FAHMI AZIZ 17504241050


HERU AHMAD SEPTIAWAN 17504244015
RIZKY FITRA JAYA 17504244029

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2018
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem penggerak pada kendaraan roda empat dibagi menjadi dua jenis
berdasarkan penggerak nya, ada jenis 2WD (2 Wheel Drive) dan 4WD atau AWD.
Pada sistem 2WD dibagi lagi menjadi dua berdasarkan penggeraknya, yaitu FF
(Front-engine Front-wheel / mesin depan, penggerak depan) dan ada FR (Front-
engine Rear-wheel / mesin depan, penggerak belakang). Sedangkan untuk tata letak
mesin nya ada yang ditengah maupun dibelakang. Jenis FF dan FR yang sangat umum
digunakan di Indonesia.

Tipe 2WD yang berjenis FF merupakan kendaraan roda empat yang memiliki
banyak keuntungan jika dihitung dengan rumus mekanika gerak, tetapi semua jenis
kendaraan memiliki kelemahan dan kelebihan nya. Kelemahan jenis 2WD yaitu tidak
dapat melewati medan-medan yang berat atau jalan yang licin. Pada saat kendaraan
melewati medan-medan yang berat, kendaraan harus memiliki torsi yang besar agar
kendaraan dapat berjalan, ya walaupun kendaraan berjalan sangat lambat. Jika seperti
2WD, pada saat salah satu ban masuk kubangan lumpur (terutama ban yang berfungsi
sebagai penggeraknya), maka ban yang masuk kubangan sebagai penggerak itu akan
berputar dan kemungkinan yang akan terjadi ban tersebut akan semakin terperosok
kekubangan tersebut. Jika sudah seperti ini, maka yang akan menggerakkan
kendaraan tersebut hanya satu roda saja. Karena ini lah maka diciptakan kendaraan
penggerak 4 roda (4X4). Setelah diciptakan kendaraan tersebut, muncul kumpulan-
kumpulan pecinta olahraga tersebut, atau yang sering kita kenal sebagai off-roader.

Prinsip kerja 4WD sama dengan 2WD, hanya saja terdapat komponen
tambahan sistem pemindah tenaga pada kendaraan tersebut yaitu transfer. Transfer ini
berfungsi untuk menyalurkan tenaga antara roda depan dan belakang ataupun hanya
roda belakang saja. Penyaluran tenaga (depan-belakang) tersebut dapat berupa 30-70
atau 50-50 bahkan 0-100, tergantung ratio gear dari transfer tersebut atau peruntukan
kendaraan tersebut. Sehingga didalam kendaraan (lantai) terdapat dua tuas atau
shifter, yang satu berfungsi sebagai pemindah gaer ratio pada transmisi, sedangkan
yang satu nya berfungsi sebagai pemindah gear ratio pada transfer. Pada penjelasan
berikutnya akan dijelaskan mengenai perbedaan 4WD dan AWD.

Inputan dari transfer berasal dari transmisi atau transaxle, yang seperti kita
ketahui fungsi dari transmisi atau transaxle merubah ratio putaran mesin seperti yang
kita / medan butuhkan. Sehingga semua sistem berperan penting dalam situasi ini.
Apalagi jika kita ingin meggunakan nya di medan yang berat atau off road. Untuk
medan tersebut kita membutuhkan torsi yang besar di semua roda.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan transaxle dan transfer?
2. Bagaimana cara kerja transaxle dan transfer?
3. Kelebihan dan kekurangan transaxle dan transfer?
4. Apa saja kerusakan yang mungkin terjadi pada transaxle dan transfer?

C. Tujuan
1. Mengetahui sistem transaxle dan transfer.
2. Mengetahui cara kerja transaxle dan transfer.
3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan transaxle dan transfer.
4. Mampu menganalisis kerusakan pada transaxle dan transfer.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Penjelasan
1. Transfer

Transfer merupakan suatu alat tambahan yang berfungsi untuk menyalurkan


tenaga dari mesin ke 4 roda (depan belakang). Alat tambahan ini digunakan pada
kendaraan untuk kondisi jalan yang tidak biasa (lumpur, menanjak, batu-batu).
Karena untuk kondisi jalan yang tidak biasa kendaraan harus memiliki
kemampuan khusus untuk dapat berjalan dengan stabil. Salah satunya
berpenggerak 4 roda (4x4). Sebagai contoh jika kendaraan berpenggerak 2 roda
dan salah satu roda penggerak tersebut terperosok atau mengalami slip maka roda
yang tidak slip akan bekerja keras untuk menggerakkan kendaraan dan mengatasi
slip pada roda yang bermasalah. Masalah yang serius akan timbul jika ban yang
tidak bermasalah tidak dapat mengatasi permasalahan slip pada roda (kedua roda
penggerak dalam masalah). Maka mobil tidak dapat bergerak karena slip. Para
ilmuan berpikir untuk mengatasi, lalu muncul ide untuk menciptakan teknologi
4WD.

Layaknya transmisi, transfer memiliki tuas pemindah yang berfungsi untuk


mengaktifkan keempat roda. Menurut mekanisme pemindah nya terbagi menjadi
dua

a. Part time 4WD

Pada kondisi jalan on road pengemudi


dapat menggunakan 2 penggerak.
Karena jika pengemudi menggunakan
4 penggerak dapat mengurangi
efisiensi bahan bakar dan merupakan
sesuatu pemborosan energi. Tidak
hanya itu pengemudi juga dapat
mengatur perbandingan rasio antara
roda depan dan belakang (4H untuk
tenaga roda belakang lebih besar dan
4L untuk mendistribusikan tenaga
sama besar kesetiap roda). Jenis ini tidak dirancang untuk kondisi jalan kering
atau jalan raya, karena berakibat system gear cepat aus (4WD). Perpindahan
dari 2H menjadi 4H dapat dilakukan sambil berjalan, tetapi harus pelan karena
perbandingan ratio yang berbeda.
b. Selectable 4WD
Untuk pengaktifan keempat roda ada juga dengan menggunakan cara yang
rumit. Yaitu kita harus mengunci poros roda depan agar roda selalu terhubung
ke transfer. Tetapi cara ini tidak efisien karena harus mengaktifkannya secara
manual. Tidak hanya itu perbandingan rasio antara roda depan dan belakang
tidak dapat dirubah-rubah. Pada jenis ini, ketika pengemudi ingin
mengaktifkan sistem 4wd, pengemudi harusn berhenti terlebih dahulu lalu
memutar locking hub.

c. Permanent 4WD
Permanent 4WD merupakan sistem 4WD yang hanya selalu mengharuskan
pengemudinya utnuk menggunakan keempat roda nya sebagai penggerak,
sehingga kendaraan ini kurang cocok untuk digunakan pada jalan onroad.
Pada sistem ini kesetiap roda diatur untuk bekerja secara individu

Perkembangan 4WD saat ini telah menjadi AWD yang mana semua roda berfungsi
sebagai penggerak. Jenis ini menggunakan berbagai macam kontrol elektronik
semacam sensor traksi. Sehingga didapati hasilnya sempurna untuk saat ini.
Karena setiap roda dapat bergerak dan tenaga setiap roda berbeda-beda sesuai
kondisi jalan yang di lalui roda tersebut. Maka tak hayal teknologi ini dibenamkan
pada mobil-mobil berperforma tinggi. Kendaraan-kendaraan ini dapat berjalan
didua track (offroad dan onroad), tetapi kemampuan nya lebih unggul pada jalan
onroad dan tak sehebat 4WD ketika berada dijalan offroad karena tidak memiliki
perbandingan ratio yang kecil sehingga torsi yang dihasilkan lebih kecil.
2. Transaxle
Kata transaxle berasal dari kata “Transmissions” dan “driven axle” yang berfungsi
menyalurkan tenaga dari engine menuju drive wheels melalui driven axles, dan
juga ratio gig pada transaxle dapat dirubah oleh pengemudi. Hanya saja transaxle
merupakan transmisi penggerak depan yang berposisi melintang dan terdapat
diferensial di dalam gearbox. Transaxle ini digunakan pada kendaraan FF untuk
meminimalisir penggunaan komponen-komponen berlebih, akan tetapi memakan
ruang yang banyak sehingga ruang di bawah kap mesin menjadi sempit. Tipe FF
ini banyak digunakan pada kendaraan-kendaraan sedan. Transaxle manual hampir
sama dengan sebuah transmisi manual dalam banyak hal. Perbedaan terbesar
adalah karena tidak ada counter poros artinya semua penanggulangan gigi ( dari
gearbox ) membutuhkan untuk selesai dalam satu set gigi. Perbedaan lainnya letak
diferensial dan terakhir drive. Manual transaxle memakan ruang yang cukup
banyak daripada transmisi manual.

B. Cara kerja
1. Cara kerja transfer
a. Aliran tenaga saat 2H
Output shaft  high & low clutch hub
 high speed input gear  transfer
idler gear  transfer output gear 
transfer output rear shaft.
b. Aliran tenaga saat 4H
Output shaft  high & low clutch hub
 high speed input gear  transfer idler gear  transfer output gear 
transfer output rear shaft  transfer front drive clutch hub  transfer output
front shaft.

c. Aliran tenaga saat 4L


Output shaft  high & low clutch hub  low speed input gear  transfer
idler gear  transfer output gear  transfer output  rear shaft  transfer
front drive clutch hub  transfer output front shaft.

2. Cara kerja transaxle


a. Aliran tenaga saat 1st gear

Input Shaft  1st Gear  1st Clutch Hub Sleeve  Output


Shaft  Differential Ring Gear  Differential
b. Aliran tenaga saat 2nd gear
Input Shaft  2nd Gear  1st Clutch Hub Sleeve  Output Shaft 
Differential Ring Gear  Differential

c. Aliran tenaga saat 3rd gear

Input Shaft  2nd Clutch Hub Sleeve  3rd Drive Gear  3rd
Driven Gear  Output Shaft  Differential Ring Gear  Differential
d. Aliran tenaga saat 4th gear

Input Shaft  2nd Clutch Hub Sleeve  4th Drive Gear  4th
Dirven Gear  Output Shaft  Diff. Ring Gear  Diffential
e. Aliran tenaga saat 5th gear
Input Shaft  3rd Clutch Hub Sleeve  5th Drive Gear  5th
Driven Gear  Output Shaft  Differential Ring Gear  Differential
f. Aliran tenaga saat reverse gear

Input Shaft  Reverse Idler Gear  Reverse Gear  Clutch Hub


Sleeve  Output Shaft  Differential Ring Gear  Differential
BAB III

PENUTUP

1. Kelebihan
a. Transfer
 Dapat merubah perbandingan ratio antara roda depan dan belakang
 Cocok digunakan pada medan-medan yang belum kita / pengemudi
ketahui
 Dapat dibongkar pasang

2. Kekurangan
a. Transfer
Kelemahan sistem ini adalah distribusi power antara gardan depan dan belang
tidak dapat diatur sesuai kebutuhan. Kelemahan yang lain adalah pemindahan dari
2WD ke 4WD (atau sebaliknya) harus dengan manual dan pada umunya kendaraan
harus dalam kondisi berhenti.

3. Kerusakan yang mungkin terjadi


a. Transfer
Permasalahan yang sering terjadi pada komponen pendukung transfer gear
Terjadi kebocoran pada silinder yang bisa di akibatkan oleh panas yang
berlebihan.
1) Terjadi keausan pada gear
Untuk komponen penerus transfer gear, seperti propeller shaft.
2) Kerusakan yang sering terjadi adalah pada slip joint, di akibatkan getaran
yang berlebihan.
Untuk transmisi, komponen yang sering terjadi problem adalah
o Shift fork aus
o Main shaft aus
o Circlip-circlip terlepas
o Kopling tidak bebas
o Konis syncrhomes aus
o Keausan roda gigi transmisi
o Mekanik pemindah aus

o Location spring lemah

4. Pengetasaan Masalah
Hal-hal yang dapat di lakukan dalam mengatasi masalah di atas adalah
a. Dilakukan pergantian oli secara berkala, karena untuk melakukan pelumasan
dengan baik, viscositas oli harus selalu terjaga karena apabila oli terus mengalami
panas yang berlebihan tentu saja kekentalan oli akan berkurang.
b. Terdapatnya material-material kasar, dalam jangka panjang gear akan gopel

c. Dilakukan pemeriksaan yang rutin pada sambungan propeller, jangan di biarkan


sampai kocak, di akibatkan getaran yang berlebihan.

d. Untuk komponen-komponen transmisi hal-hal yang mendasar adalah terkait pada


pelumasan yang baik, harus di lakukan pemeriksaan yang rutin.

5. Kesimpulan
Transfer gear berfungsi untuk Meneruskan tenaga putar dari transmisi ke
propeller shaft depan dan belakang dan Merubah momen pada saat dibutuhkan
moment yang besar. Untuk pengoperasian transmisinya itu sendiri terdapat
bermacam-macam posisi, seperti posisi transfer case 4H, 2H, DAN 4L.
Setiap masing-masing posisi mempunyai keuntungan sendiri, tergantung
medan yang akan di lalui. Untuk masalah-masalah yang sering terjadi pada transfer
gear itu sendiri atau pun secara keseluruhan system transmisi yang paling umum
adalah terjadi keausan pada masing-masing komponen, semua itu dapat di atasi
dengan melakukan pergantian oli secara berkala, dan jangan biarkan terdapat material
kasar dalam system, karena dalam jangka panjang akan mengakibatkan masalah-
masalah yang serius.
Semua jenis penggerak pada kendaraan roda empat sebenernya baik, tetapi
kita harus dapat menyesuai kebutuhan dan medan yang akan dilalui. Untuk medan
yang belum diketahui, sebaiknya kita menggunakan penggerak yang dapat beroperasi
dari 2WD ke 4WD karena kita belum tahu apakah ada jalan yang menanjak terjal atau
pun berlumpu. Jadi, pemilihan jenis penggerak ini melihat kebutuhan dan medan /
kondisi jalan
REFERENSI

https://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=10&cad=rja&uact=8&ved=0CEUQF
jAJ&url=http%3A%2F%2Fnttc.columbiabasin.edu%2Fautomotive%2Fcbc_ppt
%2FMT
%2FMT_CH_8.PPT&ei=crgaVfuLLpOWuATpqYAY&usg=AFQjCNHx5Lqm3
f_Y0YpidC2RYZCoebGIWA&bvm=bv.89381419,d.c2E
https://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=11&cad=rja&uact=8&ved=0CE0QF
jAK&url=http%3A%2F%2Fneon.lofis.net%2FSsangYong%2FService_Manuals
%2FY220%2FY220_WML_605.pdf&ei=crgaVfuLLpOWuATpqYAY&usg=AF
QjCNGHMARXWYgXFrVJnKhT6nSiIyWf5Q&bvm=bv.89381419,d.c2E
https://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=12&cad=rja&uact=8&ved=0CFQQF
jAL&url=http%3A%2F%2Fneon.lofis.net%2FSsangYong%2FService_Manuals
%2FActyon
%2FActyonB0302003.pdf&ei=crgaVfuLLpOWuATpqYAY&usg=AFQjCNGi_e
nyJQDmiQmnpCMydW4AoqeKKQ&bvm=bv.89381419,d.c2E
Novriza.MEMPERBAIKI TRANSMISI.Medan.Dinas Pendidikan.2012
https://trekku.wordpress.com/vehicle-gear/4-wheel-drive/

Anda mungkin juga menyukai