Anda di halaman 1dari 7

Pengertian Penggerak roda ( FF, FR, RR, 4WD )

Dalam kendaraan mobil kita pasti menggenal dengan sistem penggerak roda....
Sistem peggerak roda tersebut di bagi menjai 4 bagian yaitu antara lain :

FR ( Front engine Rear drive)

Yaitu di mana mesin berada di depan dan penngerak roda ada di belakang.
sistem ini di gunakan untuk mobil dengan beban tinggi / beban angkut yang besar....

FF ( Front engine Front drive)

Yang di maksud dengan FF yaitu mesin berada di depan dan penggerak roda berada
di
depan.
pada sistem ini tidak menggunkan poros propeller / poros shaft, biasanya paling banyak
di gunakan untuk mobil dengan kecepatan tinggi.

RR ( Rear engine rear drive )

RR sama dengan FF, namun bedanya letak mesin dan letak penggeraknya rodanya
ada di belakang....

4WD ( Four Wheel Drive )

Tipe Drive Train 4WD untuk mobil dalam segala medan seperti Toyota Fortuner,
mesin dihubungkan dengan differential tengah (transfer case) yang membagi tenaga ke
roda belakang dan roda depan. Karena pada saat menggunakan Drive Train 4 roda,
penggunaan energi lebih tinggi, biasanya penggerak 4 roda hanya digunakan pada saat
dibutuhkan saja, dengan mengaktipkan melalui tombol atau tuas tertentu.

* 4 Wheel Drive

Penggerak
4
roda
Penggerak 4 roda (four-wheel drive disingkat 4WD atau 4X4) adalah istilah yang
dipakai pada kendaraan yang memiliki tenaga penggerak pada keempat rodanya.
Kendaraan yang memiliki kemampuan 44 bertujuan untuk mendapatkan traksi yang
memadai dalam segala kondisi jalan, misalnya, untuk digunakan di medan yang berat
seperti tanjakan terjal, jalan licin ataupun jalan yang berlumpur, umumnya kendaraan
jenis ini
bertipe
jeep atau SUV.
Cara
kerja
Pada kendaraan dengan penggerak 4 roda, mesin dihubungkan dengan diferensial tengah
(transfer case) yang membagi tenaga ke roda belakang dan roda depan. Karena pada
saat menggunakan penggerak 4 roda, penggunaan energi lebih tinggi, biasanya
penggerak 4 roda hanya digunakan pada saat dibutuhkan saja, dengan mengaktifkan
melalui
tombol
atau
tuas
tertentu.
Model dan jenis

Berdasarkan model dan jenisnya, dapat dikelompokan sebagai berikut :

Part time. Pengoperasian 4WD hanya pada saat tertentu sesuai kondisi jalan.

Full time. 4WD selalu terpasang dalam segala kondisi jalan.

Manual. Pengaktifan 4WD dilakukan secara mekanis dengan mengerakan tuas


tertentu. Pada beberapa jenis kendaraan bahkan perlu diputar as pada poros
rodanya.

Otomatis. Pengaktifan 4WD dilakukan dengan tombol (semi automatic) atau


sensor tertentu (full automatic).

Dalam aplikasinya, berbagai kendaraan mengkombinasikan keempat model atau jenis


tersebut
di
atas.
(source:
Wikipedia)

Tipe
penggerak
kendaraan
Penggerak kendaraan memiliki peran penting dalam stabilitas dan traksi. Sistem
penggerak yang baik akan memiliki stabilitas dan traksi kontrol yang baik. Tetapi
semua itu tergantung medan di mana kendaraan digunakan. Contoh, kendaraan dengan
Computerized All Whell Drive, tidak akan banyak berarti ketika yang mengendarai
kakek-nenek di jalan kota yang penuh macet. Tidak ada sistem penggerak yang terbaik,
yang ada adalah sistem penggerak sesuai dengan fungsi dan medannyalah yang terbaik.
Tetapi tidak ada salahnya memahami beberapa tipe penggerak kendaraan, sehingga
memudahkan
untuk
memahami
ketika
akan
membeli
kendaraan.
Prinsip dan cara kerja sistem penggerak adalah menyalurkan dan menditribusikan
power dari primemover (bisa mesin, atau motor listrik atau gabungan diantara
keduanya) ke setiap roda (atau roda tertentu saja). Pendistribusian power yang tepat
maka akan berdampak pada power yang efektif dan efisien, yang akhirnya akan membuat
kendaran
menjadi
lebih
irit.
2WD
(two
wheels
drive)
Kendaraan dengan tipe penggerak ini hanya menggerakkan 2 roda saja (kiri dan kanan).
Pendistribusian tenaga antara kiri dan kanan diatur oleh differential gear (gardan)

secara otomatis, ketika kendaraan belok atau menikung. Kendaraan tipe ini dikategorikan
menjadi 2, yaitu rear whell drive (gardan dibelakang) dan front wheel drive (gardan
didepan). Pada kendaraan tua dan kendaraan dengan load besar, umumnya menggunakan
penggerak roda belakang. Penggerak roda depan memiliki stabilitas yang lebih baik,
tetapi tidak sesuai untuk kendaraan dengan beban besar. Kendaraan dengan kategori kecil
lebih
sesuai
menggunakan
sistem
penggerak
roda
depan.
4WD
(four
wheels
drive)
kendaraan tipe ini mempunyai kemampuan mendistribusikan power dari mesin ke seluruh
roda dengan perbandingan distribusi antara gardan depan dan belakang dengan rasio
tertentu. Misal, 40 % untuk gardan depan, 60 % untuk gardan belakang. Tipe penggerak
untuk
4WD
memiliki
beberapa
kategori
:

Part
time
4WD
Pada sistem ini, 4WD tidak fix untuk selamanya tetapi dapat di non aktifkan sesuai
dengan kebutuhan. Sistem pemindahkan dari 2WD ke 4WD harus dilakukan secara
manual dengan memindahkan tuas. Dalam kondisi normal, system akan berjalan dengan
2WD. Kendaraan yang mengggunakan system ini tidak dirancang untuk kondisi jalan
kering atau jalan raya, karena berakibat system gear cepat aus. Sistem low-range gear
menyebabkan kendaraan merambat dengan pelan, tapi mampu mengatasi rintangan
yang cukup berat. Sistem ini umumnya digunakan oleh kendaraan tua bertipe Jeep.
Kelemahan sistem ini adalah distribusi power antara gardan depan dan belang tidak dapat
diatur sesuai kebutuhan atau otomatif. Kelemahan yang lain adalah pemindahan dari
2WD ke 4WD (atau sebaliknya) harus dengan manual dan pada umunya kendaraan harus
dalam kondisi bergenti. Perpindahan dari 2WD ke 4WD atau sebaliknya tidak dapat
dilakukan on the fly (sambil jalan). Beberapa kendaraan yang menggunakan system ini
adalah : Jimny, Wrangler, Nissan, Chevrolet Blazer, Cherokee, Nissan Pathfinder, Toyota
4Runner,
Mazda.

Selectable
4WD
Sistem ini lebih fleksibel dalam melakukan pemilihan jenis penggerak yang digunakan
apakah 2WD, full time 4WD, ataupun part time 4WD dalam memberikan traksi yang
maksimal. Pada waktu menghadapi medan yang cukup berat, central differential akan
otomatis mengunci untuk memberikan traksi yang kuat. Pada waktu belok, center
differential akan mengatur roda depan dan belakang berputar secara independen. Sistem
ini dapat menembus medan berat seperti lumpur, dapat digunakan di jalan aspal.
Sistem ini delangkapi pula dengan low-range gear. Kekurangan dari sistem ini adalah :
proses aktivasi dilakukan secara manual. Beberapa kendaraan yang menggunakan
system ini antara lain : Isuzu Tropper, Acura SLX, Ford Expedition, Grand Cherokee,
Mitsubishi
Montero,
Jeep
Cherokee.


Permanent
4WD
Sistem ini dilengkapi juga dengan low-range gear dan center differential. Sistem ini
dapat digunakan di jalan aspal maupun jalan berlumpur. Proses penguncian dilakukan
secara otomatis. Sistem ini mempunyai kemampuan off-road setara dengan part-time
4WD, tetapi masih bisa digunakan di jalan aspal, sedangkan part-time tidak bisa
digunakan di jalan aspal karena system gear akan cepat aus. Adanya center differential
dapat melakukan penguncian secara otomatis dalam meningkatkan daya traksi. Tetapi
harga sistem ini lebih mahal dibandingkan dengan sistem lain. Beberapa kendaraan yang
menggunakan system ini antara lain : Mercedes-Bens ML320, Toyota Land Cruiser,
Lexus LX470, Range Rover, Jeep Grand Cherokee, Ford Explorer V6.

All
wheel
drive
(AWD)
Disebut juga dengan Full-Time 4WD. Pada sistem ini ke-4 roda adalah tidak ada saling
ketergantungan (independent). Distribusi power diatur oleh cpu (komputer). Sistem ini
umunya sudah dilengkapi dengan sistem pengendali traksi secara otomatis. Misal, saat
roda kanan depan dan belakang pada tempat yang basah, secara otomatis komputer akan
memberikan traksi dan porsi tenaga yang lebih besar untuk roda depan dan belakang
sebelah kanan. Contoh yang lain, misal mobil dalam kondisi menikung ke kiri, secara
otomatis roda kanan belakang akan mendapatkan porsi tenaga lebih besar. Sistem ini
mudah digunakan dan dengan seketika akan menyalurkan daya ke roda dengan kuat.
AWD dapat digunakan di jalan aspal. Centre Differential berfungsi secara otomatis dalam
mengunci atau membuka. Kemampuan AWD ini tidak sehebat 4WD karena tidak
dilengkapi dengan low-range gear. Sistem AWD ini cukup efisien Untuk menembus
lorong-lorong hutan, padang pasir, jalan berkerikil . Beberapa kendaraan yang
mengunakan sisyem ini antara lain : Mitsubishi Eclipse, Subaru, Volvo V70, Mazda
MPV,
Honda
CR-V,
Lexus
RX300,
Mercedes-Benz
E320.
(source: Automotive Engineering, Gear System, Diskusi Sakae ITO Honda R&D Japan)
Sistem
penggerak
drive
train
pada
4X4
Drive Train merupakan suatu komponen dengan beberapa mekanisme yang berfungsi
memindahkan daya/ tenaga yang dihasilkan mesin untuk menjalankan roda dan
kendaraan. Dengan adanya Drive Train maka mobil dapat bergerak atau berjalan.

Clutch

Komponen ini mempunyai fungsi untuk meneruskan dan melepaskan daya dari
mesin ketika gir berpindah dalam kondisi berjalan atau berhenti.

Transaxle

Transmisi dan differential yang menjadi satu, bagian ini digunakan pada
kendaraan penggerak roda depan.

Differential

Komponen ini mempunyai tiga fungsi yaitu merubah arah dari daya bergerak,
mengurangi daya dari propeller shaft, dan membedakan putaran untuk roda ketika
membelok.

Drive Shaft

Komponen yang berfungsi meneruskan daya yang terbagi ke setiap roda dari
differential.

Transmission

Komponen ini meneruskan dan mengatur kecepatan dan daya dari mesin yang
diakibatkan oleh gigi kecepatan yang digunakan, kemudian dilanjutkan ke
pemutar roda.

Propeller Shaft

Suatu mekanisme penghubung yang meneruskan daya dari transmisi ke


differential (kendaraan mesin di depan dengan penggerak roda belakang).

Ada
beberapa
jenis
sistem
penggerak
:
Front Engine Front Wheel Drive (FF), mesin berada di depan, dengan penggerak roda
depan
Front Engine Rear Wheel Drive (FR), mesin berada di depan, dengan penggerak roda
belakang
Rear Engine Rear Wheel Drive (RR), mesin berada di belakang, dengan penggerak
roda
belakang
Four Wheel Drive (4WD), mesin dengan penggerak roda depan dan belakang (4 roda)

Tipe Drive Train FF paling umum digunakan pada mobil


ekonomis seperti Toyota Altis. Sedangkan untuk tipe Drive Train FR biasanya untuk

sedan mewah dan mobil sport. Tipe Drive Train RR untuk mobil sport kelas tinggi
(formula 1). Tipe Drive Train 4WD untuk mobil dalam segala medan seperti Toyota
Fortuner, mesin dihubungkan dengan differential tengah (transfer case) yang membagi
tenaga ke roda belakang dan roda depan. Karena pada saat menggunakan Drive Train 4
roda, penggunaan energi lebih tinggi, biasanya penggerak 4 roda hanya digunakan pada
saat dibutuhkan saja, dengan mengaktifkan melalui tombol atau tuas tertentu.
Four-wheel drive, 4WD, 4X4 (four by four), or AWD (all wheel drive) is a fourwheeled vehicle with a drivetrain that allows all four wheels to receive torque from the
engine simultaneously. While many people associate the term with off-road vehicles and
Sport utility vehicles, powering all four wheels provides better control in normal road
cars on many surfaces, and is an important part in the sport of rallying.

Anda mungkin juga menyukai