Anda di halaman 1dari 21

Sistem Transmisi Kendaraan

Posted on November 25, 2011

Share

Sistem transmisi pada kendaraan merupakan


sistem yang menjadi penyalur energi dari mesin ke diferensial dan as. Saat mesin dinyalakan dan
mobil dijalankan, sistem transmisi memutar as sehingga  roda dapat berputar dan menggerakkan
mobil untuk melaju.

Pada kendaraan system transmisi diperlukan sebab mesin pembakaran yang umumnya digunakan
dalam mobil merupakan mesin pembakaran internal yang menghasilkan putaran atau rotasi
antara 600 sampai 6000 rpm. Sedangkan, roda dapat berputar pada kecepatan rotasi antara 0
sampai 2500 rpm.

Terdapat dua sistem transmisi yang umumnya saat ini, yaitu transmisi manual dan transmisi
otomatis. Juga terdapat sistem-sistem transmisi yang merupakan gabungan antara kedua sistem
tersebut, akan tetapi ini merupakan perkembangan terakhir yang baru dapat ditemukan pada
mobil-mobil berteknologi tinggi dan merek-merek tertentu saja.

Transmisi Manual

Merupakan salah satu jenis transmisi yang banyak dipergunakan dengan alasan perawatan yang
lebih mudah. Pada tranmisi manual terdiri dari 3 sampai dengan 7 speed / kecepatan.

Transmisi Semi Otomatis

Adalah transmisi yang dapat membuat kita dapat merasakan sistem transmisi manual atau
otomatis, bila kita sedang menggunakan sistem transmisi manual kita tidak perlu menginjak
pedal kopling karena pada sistem transmisi ini pedal kopling sudah teratur secara otomatis.
Transmisi Otomatis

Terdiri dari 3 bagian utama, yaitu :

1.Torque converter

2.  Planetary gear unit dan,

3.Hydraulic control unit

 Torque converter berfungsi sebagai kopling otomatis dan dapat memperbesar momen mesin.
Sedangkan Torque converter terdiri dari Pump impeller, Turbine runner, dan Stator. Stator
terletak diantara impeller dan turbine. Torque converter diisi dengan ATF (Automatic
Transmition Fluid). Momen mesin dipindahkan dengan adanya aliran fluida.

Tiptronic

(BMW menyebutnya Steptronic, pabrikan lain juga punya nama sendiri tapi sebenarnya
semuanya sama). Sebenarnya sama saja dengan sistem Automatic biasa, tapi kita bisa
memindahkan gigi sendiri dengan tuas. Sedikit lebih mahal daripada matic biasa.

Mercedes sudah punya sistem 7 AT.

Keunggulan : kenyamanan matic tapi kita bisa memindahkan gigi sendiri.

Kelemahan : sama seperti matic biasa, kurang responsif.

Clutchless Manual

Clutchless Manual merupakan sistem manual tanpa pedal kopling, dengan tuas transmisi bukan
seperti tuas matic tapi persis seperti tuas manual (1-2-3-4-5-R). Kopling dapat diatur computer,
cara memindahkan gigi : pedal gas sedikit diangkat untuk memberitahu computer untuk siap2
mengatur kopling, lalu pindahkan tuas manual. Sistem ini hanya sempat muncul sebentar,
contohnya pada Mercedes A-class generasi pertama . Sistem ini tidak populer karena tidak
senyaman matic/tiptronic yang bisa berpindah gigi sendiri.

CVT

Hampir sama seperti sistem matic lainnya, menggunakan belt yang variable sehingga rationya
bisa diubah2. Sebenarnya hanya punya satu gigi atau sering disebut tidak bergigi. Audi
menyebutnya Multitronic, pabrikan lain juga punya nama sendiri2 tapi semuanya sama.

Ada juga yg menggunakannya untuk menipu customer seperti Honda dengan sistem '7-speed
Steermatic'-nya. Berbeda dengan 7 AT milik Mercedes yang benar2 memiliki 7 gigi asli,
Steermatic Honda ini hanya mengubah2 ratio belt saja. Bandingkan saja dengan Tiptronic,
respons tenaganya kalah jauh. Sebab sistem CVT ini memiliki kurva tenaga yang linear.
Keunggulan : Perpindahan gigi 'tidak terasa'. Sebenarnya bukannya 'tidak terasa', tapi karena
sebenarnya TIDAK ADA GIGI YANG BERPINDAH karena hanya punya satu gigi.  Lebih irit
daripada matic biasa karena tidak menggunakan torque converter.

Kelemahan  : Sangat tidak cocok untuk performance car. Tenaga tidak responsif, kalah responsif
oleh matic biasa sekalipun. Pada matic biasa begitu di-kickdown langsung turun gigi, sedangkan
pada CVT hanya mengubah ratio belt saja.

Contoh kasus : tandingkan saja Vios (4AT) vs City (CVT).

Sequential Manual

Transmisi manual yang koplingnya diatur oleh computer, bisa berpindah gigi hanya dalam
sepersekian detik. Tidak ada pedal kopling, dan pasti ada PADDLE di belakang setir untuk
memindahkan gigi. Bedakan dengan 'tombol pemindah gigi' pada tiptronic atau CVT, PADDLE
ini bukan berupa tombol di setir tapi semacam tuas di belakang setir.

Bisa pindah gigi sendiri seperti matic biasa,sebab ada 'auto' mode tapi tidak sehalus matic biasa
karena ini tetap adalah transmisi manual. Pada 'auto mode' dan posisi gigi masuk, jika tidak
direm mobil tidak akan bergerak maju sendiri karena ini sistem manual dan bukan matic, tidak
ada torque converter. Digunakan hanya optional pada mobil2 sport hi-performance.

Keunggulan : respons yang bahkan lebih cepat daripada manual biasa, bahkan jika dipindahkan
oleh pembalap profesional sekalipun.

Kelemahan : pada “auto” mode, perpindahan gigi tidak begitu halus dan kadang terasa
menyentak, terutama pada kondisi stop-and-go yang tidak cocok untuk mobil2 sport.

Contoh : Transmisi mobil2 F1, Transmisi SMG milik BMW, Sequential F-1 milik Ferrari, SMT
(Toyota, pada MRS spider) dan E-Gear (Lamborghini). Tadinya sistem ini dianggap sebagai 'the
future', sebelum munculnya teknologi double-clutch gearbox (look below). Kini sudah mulai
ditinggalkan karena banyak keluhan tidak nyaman pada auto mode-nya.

Doouble-Clutch Gearbox (tercanggih saat ini)

Transmisi manual yang koplingnya diatur computer seperti Sequential Manual di atas, tapi
perbedaan utamanya adalah, menggunakan DUA KOPLING, yang tugasnya menangani dua gigi
yg berbeda : gigi yang sedang digunakan, dan gigi yang akan dimasuki.

Dua kopling memungkinkan sudah masuk gigi berikut bahkan ketika gigi awal belum dilepas
sepenuhnya.

Hasilnya, Perpindahan gigi yang tidak terasa, seperti pada CVT, namun perbedaan besarnya
adalah, tenaganya bahkan lebih responsif daripada manual biasa.
Baru VW Group yang sudah memakai sistem ini, mereka menyebutnya DSG. BMW dan Porsche
masih sedang menyiapkan versi mereka masing2 (ZSG untuk BMW, PDK untuk Porsche).

Keunggulan : perpindahan gigi yang bahkan lebih mulus drpd matic, dengan tenaga lebih
responsif daripada manual.

Kelemahan   : tidak ada. Bisa digunakan sama nyamannya dari mobil kecil sekelas Golf/A3
sampai supercar dengan horsepower dan torque raksasa seperti Bugatti Veyron (7-speed DSG).
(suk.053)

http://www.kiosban.com/sistem-transmisi-kendaraan/

telecom.ee.itb.ac.id/~tutun/ET3041/ET3041-15.ppt

sistem transmisi mobil

Sistem transmisi, dalam otomotif, adalah sistem yang berfungsi untuk konversi torsi dan kecepatan
(putaran) dari mesin menjadi torsi dan kecepatan yang berbeda-beda untuk diteruskan ke penggerak
akhir. Konversi ini mengubah kecepatan putar yang tinggi menjadi lebih rendah tetapi lebih bertenaga,
atau sebaliknya.

Contoh transmisi 5-kecepatan pada rpm mesin 4.400

RPM pada
Gir nomor Rasio gir
poros keluar transmisi

1 3.769 1.167

2 2.049 2.147

3 1.457 3.020

4 1.000 4.400

5 0.838 5.251

Torsi tertinggi suatu mesin umumnya terjadi pada sekitar pertengahan dari batas putaran mesin yang
diijinkan, sedangkan kendaraan memerlukan torsi tertinggi pada saat mulai bergerak. Selain itu,
kendaraan yang berjalan pada jalan yang mendaki memerlukan torsi yang lebih tinggi dibandingkan
mobil yang berjalan pada jalan yang mendatar. Kendaraan yang berjalan dengan kecepatan rendah
memerlukan torsi yang lebih tinggi dibandingkan kecepatan tinggi. Dengan kondisi operasi yang
berbeda-beda tersebut maka diperlukan sistem transmisi agar kebutuhan tenaga dapat dipenuhi oleh
mesin.

Transmisi otomatis adalah transmisi yang melakukan perpindahan gigi percepatan secara otomatis.
Untuk mengubah tingkat kecepatan pada sistem transmisi otomatis ini digunakan mekanisme gesek dan
tekanan minyak transmisi otomatis. Pada transmisi otomatis roda gigi planetari berfungsi untuk
mengubah tingkat kecepatan dan torsi seperti halnya pada roda gigi pada transmisi manual.

Kecendenderungan masyarakat untuk menggunakan transmisi otomatis semakin meningkat dalam


beberapa tahun belakangan ini, khususnya untuk mobil-mobil mewah, bahkan type-type tertentu sudah
seluruhnya menggunakan transmisi otomatis. Kenderungan yang sama terjadi juga pada sepeda motor
seperti Yamaha Mio, Honda Vario.

Moda transmisi otomatik

Transmisi otomatik dikendalikan dengan hanya menggerakkan tuas percepatan ke posisi tertentu. Posisi
tuas transmisi otomatik disusun mengikut format P-R-N-D-3-2-L, sama ada dari kiri ke kanan ataupun
dari atas ke bawah. Mesin hanya bisa dihidupkan pada posisi P ataupun N saja.

Umumnya moda transmisi otomatik adalah seperti berikut:

 P (Park) adalah posisi untuk kendaraan parkir, Transmisi terkunci pada posisi ini sehingga
kendaraan tidak bisa didorong.
 R (Reverse) adalah posisi untuk memundurkan kendaraan.
 N (Neutral) adalah posisi gir netral, hubungan mesin dengan roda dalam keadaan bebas.
 D (Drive) adalah posisi untuk berjalan maju pada kondisi normal.
 2/S (Second) adalah posisi untuk berjalan maju di medan pegunungan .
 1/L (Low) adalah posisi maju pada gir ke satu, hanya digunakan pada saat mengendarai pada
medan yang sangat curam.

Sedangkan opsionalnya adalah :

 3 adalah posisi untuk berjalan maju dan transmisi tidak akan berpindah pada posisi gir atas.
 O/D (Over Drive) adalah posisi supaya perpindahan gir pada transmisi terjadi pada putaran
mesin yang lebih tinggi.

Continously Variable Transmisision

Continously Variable Transmisision atau yang biasa orang bilang CVT ini merupakan pengganti gear box
transmision pada transmisi otomotis. Bila kita melihat pada gambar di atas, memang sangat berbeda
jauh bentuknya maupun komponennya bila di bandingkan dengan transmisi gearbox. Pada CVT secara
garis umum tergabung dengan adanya sepasang pulley adjustable dan sebuah belt yang membuat kedua
pulley ini berputar pada putaran yang sama. Pulley ini akan “mengembang” dan “mengempis” untuk
mengatur ratio perpindahan gigi. Sehingga pada saat mobil berjalan lambat, seperti pada gambar di
sebelah kiri. Dan saat berkecepatan tinggi terdapat pada gambar sebelah kanan. Pada transmisi CVT,
memungkinkan transmsisi dapat merubah posisi gigi-nya sampai tak terhingga. Tergantung dari
bergeseran pulley tersebut.

Keuntungan Transmisi otomatis yang menggunakan CVT

1. Memungkinkan perpindahan gigi yang tak terhingga.


2. Saat terjadi perpindahan gigi maka, hentakannya sangat lembut. Bahkan pada beberapa mobil,
tidak terasa hentakannya.
3. Sehingga membuat berkendara menjadi sangat nyaman.
4. Getaran yang terjadi pada mesin, lebih kecil di banding tipe gearbox.

Kelemahan dari Transmisi Otomatis yang menggunakan CVT

1. Karena lebih mengutamakan kenyamanan berkendara, sehingga kendaraan lebih cenderung


minim responsif.
2. Memerlukan perhatian khusus dalam perawatan, terutama pada kendaraan roda dua karena
roda dua menggunakan belt karet. Sedangkan mobil menggunakan steel belt
3. Memerlukan tingkat pelumasan yang sangat sensitif, oli yang dibutuhkan adalah oli yang dapat
melumasi setiap pergerakan pulley & belt tetapi tanpa harus terjadi slip.

Nah gambar di atas adalah gambar transmisi yang menggunakan gearbox.

Keuntungan Transmisi otomatis yang menggunakan gearbox:

1. Mesin cenderung responsif.


2. Tidak perlu khawatir dengan sabuk yang putus.

Kelemahannya:

1. Getaran yang ditimbulkan lebih besar.


2. Hentakannya sangat terasa.

CARA KERJA TRANSMISI AUTOMATIC


MOBIL ?
Kalau transmisi manual urutan kerjanya akalu tidak salah : POROS ENGKOL >> KOPLING >> TRANSMINI
MANUAL >> GARDAN / GIR DIFFERENCIAL >> RODA.

Bagaimana urutan kerja dari mobil matic ??? katanya ditransmini matic itu ada conferter, stator, ada
kopling juga, gir planetary, cvt, body valve, oli transmisi. Kayaknya ribet banget ya ??? mohon
pencerahanya. Terima kasih.

 2 tahun lalu
 Lapor Penyalahgunaan

Jawaban Terbaik - Dipilih oleh Penanya


Begini blok diagramnya:
Poros Engkol >> Torque Converter >> Planetary Gear >> [Differential >> Drive Shaft >> Roda]
pada penggerak roda belakang, bagian didalam kurung kotak diganti [As Kopel>>
Gardan/Differential>>Roda]

1. Torque converter menggantikan kopling mekanikal pada transmisi manual. Lewat torque converter ini
torsi disalurkan dengan mekanisme pompa dan turbin. Didalam torque converter terdapat 3buah
baling2. Yang pertama bekerja sebagai pompa yang dikopel langsung dengan mesin. Yang kedua "turbin"
dikopel langsung dengan planetray gear. Dan yang terakhir adalah stator. Cara kerjanya, baling-baling
yang terkopel pada mesin berputar untuk memompakan Oli transmisi didalam sebuah ruang tertutup.
Lalu tekanan oli tersebut mendorong turbin layaknya air bertekanan yang menggerakkan pembangkit
listrik tenaga air. Konsep sederhananya, anda menyalakan sebuah kipas angin lalu tepat didepannya
anda letakkan kipas angin yang lain dalam keadaan mati. Maka kipas angin yang mati tadi akan berputar
seiring meningkatnya tekanan udara dari kipas angin yang menyala. Dari sistem tersebut, didapatkan
peningkatan torsi pada turbin saat RPM pada mesin meningkat. Karena itulah perlengkapan ini disebut
torque converter. Karena dia merubah putaran tinggi pada mesin menjadi torsi saat dibutuhkan. Namun
alat ini jugalah yang menyebabkan konsumsi bahan bakar pada mobil matik meningkat. Karena pompa
dan turbin tidak akan pernah berputar 1:1 saat berbeban. Oleh karena itu, pada pengembangannya di
aplikasikan perangkat "lock up" yang akan mengunci pompa dan turbin secara mekanis untuk
mendapatkan efisiensi saat RPM tinggi dan overdrive. Lalu fungsi stator? Nah stator adalah
pengembangan sistem dua baling-baling menjadi 3 baling baling. Dimana baling diantara pompa dan
turbin tidak bergerak. Oleh karena itu dinamakan stator (statis:diam) dan fungsinya adalah
mengoptimalkan arah tekanan oli untuk menggerakkan turbin.

2. Planetary Gear. Komponen ini menggantikan gigi-gigi rasio pada transmisi manual untuk merubah
rasio putaran turbin terhadap roda. Fungsi utamanya sebetulnya tidaklah berbeda dengan fungsi
transmisi manual yang biasa anda ganti-ganti dengan tuas persneling saat menjalankan mobil. Namun
desain fisiknya yang berbeda cukup jauh. Pada planetary gear tidak ada dua barisan roda gigi yang saling
berhubungan dengan rasio berbeda-beda. Tetapi sebuah roda gigi yang dikelilingi banyak roda gigi kecil
dan ruman planetary yang memiliki gigi dibagian dalamnya. Untuk lebih jelas, carilah gambarnya di
search engine. Karena cukup sulit menggambarkannya hanya dengan tulisan. Nah, disinilah Valve body
bekerja. Valve body mengatur jalannya oli untuk merubah rasio planetary gear secara hidraulis.

Itulah cara kerja tranmisi yang banyak digunakan pada mobil2 yang bersliweran saat ini. Torque
converter menyebabkan mobil serasa berjalan dengan kopling yang selip. Dan planetary gear
menyebabkan mobil seperti memindahkan giginya secara otomatis.

Untuk transmisi CVT


kehadiran planetary gear digantikan dengan sabuk dan pulley yang diameter drivingnya dapat berubah-
ubah sehingga rasio putaran dari dua buah pulley tersebut juga berubah-ubah. Dari sistem CVT yang
diaplikasikan pada transmisi tersebut, didapatkan perpindahan percepatan (rasio) yang sangat halus.
Seperti yang anda rasakan pada motor matic dengan CVT. Namun perubahan rasio CVT pada mobil
tidaklah dilakukan secara mekanikal layaknya sepeda motor. Namun hal itu dilakukan secara elektro
hidrolis yang diatur oleh ECU mobil. Sehingga perubahan rasio akan berubah sesuai dengan beban
mobil, injakan pedal gas, putaran mesin dan lain sebagainya untuk mendapatkan tenaga yang optimal
dan efisiensi bahan bakar yang tinggi.

Itulah garis besar prinsip kerja dari sistem transmisi otomatis.

Tambahan: untuk lebih mengenal karakteristik transmisi matik, berikut perilaku transmisi matik untuk
setiap posisi tuasnya.

P: transmisi akan mengunci komponen yang terkopel langsung dengan roda. Hal ini memberikan efek
seperti rem tangan, tetapi jangan hanya mengandalkan posisi ini untuk parkir dengan beban yang cukup
berat. ex: tanjakan.

R: saya rasa semua sudah tau posisi ini. Gunakan posisi ini untuk berjalan kearah belakang(mundur).

N: di posisi ini, seluruh hubungan antara roda dan mesin dilepaskan. Dan tidak ada mekanisme pengunci
roda layaknya posisi P. catatan: sangat disarankan untuk menggunakan posisi N dan aktifkan rem
daripada P jika anda tidak bermaksud berhenti untuk meninggalkan mobil.

D: gunakan posisi ini untuk menggunakan seluruh rasio dalam transmisi anda selama perjalanan.
dibeberapa mobil juga terdapat tatanan D4, D3, L2, L1. Untuk merk toyota biasanya terdapat D,2,1
dengan tombol overdrive off pada tuasnya.

D3 atau O/D off: posisi ini akan membatasi perpindahan rasio hingga tingkat ke 3. Pada beberapa mobil
toyota dengan tombol O/D off, tombol ini menonaktifkan gigi4 dan menahan transmisi pada rasio
tingkat3. Gunakan posisi ini untuk melakukan overtakin

CARA KERJA TRANSMISI AUTOMATIC


MOBIL ?
Kalau transmisi manual urutan kerjanya akalu tidak salah : POROS ENGKOL >> KOPLING >> TRANSMINI
MANUAL >> GARDAN / GIR DIFFERENCIAL >> RODA.
Bagaimana urutan kerja dari mobil matic ??? katanya ditransmini matic itu ada conferter, stator, ada
kopling juga, gir planetary, cvt, body valve, oli transmisi. Kayaknya ribet banget ya ??? mohon
pencerahanya. Terima kasih.

 2 tahun lalu
 Lapor Penyalahgunaan

Jawaban Terbaik - Dipilih oleh Penanya


Begini blok diagramnya:
Poros Engkol >> Torque Converter >> Planetary Gear >> [Differential >> Drive Shaft >> Roda]
pada penggerak roda belakang, bagian didalam kurung kotak diganti [As Kopel>>
Gardan/Differential>>Roda]

1. Torque converter menggantikan kopling mekanikal pada transmisi manual. Lewat torque converter ini
torsi disalurkan dengan mekanisme pompa dan turbin. Didalam torque converter terdapat 3buah
baling2. Yang pertama bekerja sebagai pompa yang dikopel langsung dengan mesin. Yang kedua "turbin"
dikopel langsung dengan planetray gear. Dan yang terakhir adalah stator. Cara kerjanya, baling-baling
yang terkopel pada mesin berputar untuk memompakan Oli transmisi didalam sebuah ruang tertutup.
Lalu tekanan oli tersebut mendorong turbin layaknya air bertekanan yang menggerakkan pembangkit
listrik tenaga air. Konsep sederhananya, anda menyalakan sebuah kipas angin lalu tepat didepannya
anda letakkan kipas angin yang lain dalam keadaan mati. Maka kipas angin yang mati tadi akan berputar
seiring meningkatnya tekanan udara dari kipas angin yang menyala. Dari sistem tersebut, didapatkan
peningkatan torsi pada turbin saat RPM pada mesin meningkat. Karena itulah perlengkapan ini disebut
torque converter. Karena dia merubah putaran tinggi pada mesin menjadi torsi saat dibutuhkan. Namun
alat ini jugalah yang menyebabkan konsumsi bahan bakar pada mobil matik meningkat. Karena pompa
dan turbin tidak akan pernah berputar 1:1 saat berbeban. Oleh karena itu, pada pengembangannya di
aplikasikan perangkat "lock up" yang akan mengunci pompa dan turbin secara mekanis untuk
mendapatkan efisiensi saat RPM tinggi dan overdrive. Lalu fungsi stator? Nah stator adalah
pengembangan sistem dua baling-baling menjadi 3 baling baling. Dimana baling diantara pompa dan
turbin tidak bergerak. Oleh karena itu dinamakan stator (statis:diam) dan fungsinya adalah
mengoptimalkan arah tekanan oli untuk menggerakkan turbin.

2. Planetary Gear. Komponen ini menggantikan gigi-gigi rasio pada transmisi manual untuk merubah
rasio putaran turbin terhadap roda. Fungsi utamanya sebetulnya tidaklah berbeda dengan fungsi
transmisi manual yang biasa anda ganti-ganti dengan tuas persneling saat menjalankan mobil. Namun
desain fisiknya yang berbeda cukup jauh. Pada planetary gear tidak ada dua barisan roda gigi yang saling
berhubungan dengan rasio berbeda-beda. Tetapi sebuah roda gigi yang dikelilingi banyak roda gigi kecil
dan ruman planetary yang memiliki gigi dibagian dalamnya. Untuk lebih jelas, carilah gambarnya di
search engine. Karena cukup sulit menggambarkannya hanya dengan tulisan. Nah, disinilah Valve body
bekerja. Valve body mengatur jalannya oli untuk merubah rasio planetary gear secara hidraulis.
Itulah cara kerja tranmisi yang banyak digunakan pada mobil2 yang bersliweran saat ini. Torque
converter menyebabkan mobil serasa berjalan dengan kopling yang selip. Dan planetary gear
menyebabkan mobil seperti memindahkan giginya secara otomatis.

Untuk transmisi CVT


kehadiran planetary gear digantikan dengan sabuk dan pulley yang diameter drivingnya dapat berubah-
ubah sehingga rasio putaran dari dua buah pulley tersebut juga berubah-ubah. Dari sistem CVT yang
diaplikasikan pada transmisi tersebut, didapatkan perpindahan percepatan (rasio) yang sangat halus.
Seperti yang anda rasakan pada motor matic dengan CVT. Namun perubahan rasio CVT pada mobil
tidaklah dilakukan secara mekanikal layaknya sepeda motor. Namun hal itu dilakukan secara elektro
hidrolis yang diatur oleh ECU mobil. Sehingga perubahan rasio akan berubah sesuai dengan beban
mobil, injakan pedal gas, putaran mesin dan lain sebagainya untuk mendapatkan tenaga yang optimal
dan efisiensi bahan bakar yang tinggi.

Itulah garis besar prinsip kerja dari sistem transmisi otomatis.

Tambahan: untuk lebih mengenal karakteristik transmisi matik, berikut perilaku transmisi matik untuk
setiap posisi tuasnya.

P: transmisi akan mengunci komponen yang terkopel langsung dengan roda. Hal ini memberikan efek
seperti rem tangan, tetapi jangan hanya mengandalkan posisi ini untuk parkir dengan beban yang cukup
berat. ex: tanjakan.

R: saya rasa semua sudah tau posisi ini. Gunakan posisi ini untuk berjalan kearah belakang(mundur).

N: di posisi ini, seluruh hubungan antara roda dan mesin dilepaskan. Dan tidak ada mekanisme pengunci
roda layaknya posisi P. catatan: sangat disarankan untuk menggunakan posisi N dan aktifkan rem
daripada P jika anda tidak bermaksud berhenti untuk meninggalkan mobil.

D: gunakan posisi ini untuk menggunakan seluruh rasio dalam transmisi anda selama perjalanan.
dibeberapa mobil juga terdapat tatanan D4, D3, L2, L1. Untuk merk toyota biasanya terdapat D,2,1
dengan tombol overdrive off pada tuasnya.

D3 atau O/D off: posisi ini akan membatasi perpindahan rasio hingga tingkat ke 3. Pada beberapa mobil
toyota dengan tombol O/D off, tombol ini menonaktifkan gigi4 dan menahan transmisi pada rasio
tingkat3. Gunakan posisi ini untuk melakukan overtakin

http://arekmesincuk.blogspot.com/2012/04/sistem-transmisi-mobil.html

egavebriasandi.files.wordpress.com/.../praktek-transmisi-manual.pdf
SISTEM TRANSMISI

System transmisi adalah


Sorry, but you are looking for something that isn't here najahajhasd

sistem yang menjadi penghantar energi dari mesin ke diferensial dan as. Konversi ini mengubah
kecepatan putar yang tinggi menjadi lebih rendah tetapi lebih bertenaga, atau sebaliknya.

    Jenis Sistem Transmisi:

Sistem transmisi mobil dapat diklasifikasikan menjadi dua tipe, termasuk transmisi manual dan transmisi
otomatis. Dalam kasus sistem transmisi manual, kendaraan yang digerakkan dengan bantuan dari
perpindahan gigi dan kopling kaki. Komponen lain, yang digunakan dalam proses ini, adalah roda gila,
plat tekanan dan roda gigi cincin.

Dalam kasus sistem transmisi otomatis, roda gigi yang berubah secara otomatis sesuai dengan
kecepatan kendaraan. Komponen dasar penting untuk proses ini adalah modulasi, konverter torsi, roda
gigi planet, gubernur, komputer, segel dan desain hidrolik.

Transmisi diperlukan karena mesin pembakaran yang umumnya digunakan dalam mobil
merupakan mesin pembakaran internal yang menghasilkan putaran(rotasi) antara 600 sampai 6000 rpm.
Sedangkan, roda berputar pada kecepatan rotasi antara 0 sampai 2500 rpm.

Transmisi manual adalah sistem transmisi otomotif yang memerlukan pengemudi sendiri untuk
menekan/menarik seperti pada sepeda motor atau menginjak kopling seperti pada mobil dan menukar
gigi percepatan secara manual. Gigi percepatan dirangkai di dalam kotak gigi/gerbox untuk beberapa
kecepatan, biasanya berkisar antara 3 gigi percepatan maju sampai dengan 6 gigi percepatan maju
ditambah dengan 1 gigi mundur (R). Gigi percepatan yang digunakan tergantung kepada kecepatan
kendaraan pada kecepatan rendah atau menanjak digunakan gigi percepatan 1 dan seterusnya kalau
kecepatan semakin tinggi, demikian pula sebaliknya kalau mengurangi kecepatan gigi percepatan
diturunkan, pengereman dapat dibantu dengan penurunan gigi percepatan.

Transmisi otomatis adalah transmisi yang melakukan perpindahan gigi percepatan secara otomatis.
Untuk mengubah tingkat kecepatan pada sistem transmisi otomatis ini digunakan mekanisme gesek dan
tekanan minyak transmisi otomatis. Pada transmisi otomatis roda gigi planetari berfungsi untuk
mengubah tingkat kecepatan dan torsi seperti halnya pada roda gigi pada transmisi manual.

MACAM_MACAM TRANSMISI MANUAL

Berdasarkan cara pemindahan gigi maka transmisi manual dibedakan menjadi 3 yaitu :
1. Tipe Sliding mesh.
2. Tipe Constant mesh.
3. Tipe Sincromesh.

Transmisi Tipe Constant Mesh.


 
Transmisi tipe constant mesh adalah jenis transmisi manual yang cara kerja dalam pemindahan giginya
memerlukan bantuan kopling geser agar terjadi perpindahan tenaga dari poros input ke poros out put.
Transmisi jenis constant mesh antara roda gigi input dan out put nya selalu berkaitan, tetapi roda gigi
out put tidak satu poros dengan poros out put transmisi. Tenaga akan diteruskan ke poros out put
melalui mekanisme kopling geser. Transmisi jenis ini memungkinkan untuk menggunakan roda gigi lebih
dari satu jenis.

Transmisi Tipe Sincromesh.


Transmisi jenis sincromesh dapat menyamakan putaran antara roda gigi penggerak (in put) dan roda gigi
yang digerakkan (out put). Kelebihan yang dimiliki transmisi jenis sincromesh yaitu :

Pemindahan gigi dapat dilakukan secara langsung tanpa nenunggu waktu yang lama.
Suara saat terjadi perpindahan gigi halus.
Memungkinkan menggunakan berbagai jenis roda gigi.

Mengenal Sincromesh.
Sincromesh berarti menyinkronkan atau menyamakan. Sincromeh terdiri dari berbagai komponen yang
menjadi satu (unit) yang dapat menyamakan putaran antara roda gigi input dan out put pada transmisi.

Mekanisme sincromesh (hub assy) berfungsi untuk menghubungkan dan memindahkan putaran input
shaft ke output shaft melalui counter gear dan gigi percepatan. Mekanisme sincromesh terdiri dari lima
bagian, di antaranya adalah :

Clutch hub, berhubungan dengan output shaft melalui splin (alur), sehingga apabila clutch hub berputar
maka output shaft juga ikut berputar.
Hub sleeve, dapat bergerak maju mundur pada alur bagian luar clutch hub, sedangkan hub sleeve
berkaitan dengan garpu pemindah (shift fork). Hub sleeve berfungsi untuk menghubungkan clutch hub
dengan gigi percepatan melalui synchronizering dan gigi konis yang terpasang pada tiap-tiap gigi sikap.
Sincromeh , terpasang pada bagian samping clutch hub yang berfungsi untuk menyamakan putaran gigi
percepatan dan hub sleeve dengan jalan mengadakan pengereman terhadap gigi percepatan saat hub
sleeve digeserkan (dihubungkan) oleh garpu pemindah pada salah satu sikap.
Shifting key, dipasang pada tiga buah tempat yang terdapat pada sincromesh dan clutch hub, seperti
terlihat pada gambar. Fungsi shifting key untuk meneruskan gaya tekan dari hub sleeve selanjutnya
ditekan ke sincromesh agar terjadi pengereman pada bagian tirus gigi percepatan (dudukan
sincromesh).
Key spring, berfungsi untuk mengunci dan menekan shifting key agar tetap tertekan kearah hub sleeve.

Cara Kerja Sincromesh.

Posisi Netral.Saat posisi netral mekanisme sincromesh tidak berhubungan dengan salah satu gigi
tingkat, sehingga tidak terjadi perpindahan tenaga dari gigi tingkat ke mekanisme sincromesh yang
berati poros out put tidak berputar (bebas).

Posisi Pengereman.Jika hub slevee digeser kearah roda gigi tingkat maka akan terjadi pengereman,
sehingga kecepatan roda gigi tingkat berangsur – angsur menurun dan setelah sesuai (sinkron) maka
akan segera terhubung antara roda gigi tingkat dengan mekanisme sinkromesh .

Posisi Menghubung.Pada akhir langkah pengereman akan terjadi hubungan antara gigi tingkat dengan
mekanisme sincromesh. Pada saat ini tenaga dari gigi tingkat dapat dihubungkan ke poros out put
transmisi melalui mekanisme sincromesh.

MACAM-MACAM BENTUK RODA GIGI


Roda Gigi Jenis Spur (lurus).
Roda gigi jenis spur/lurus banyak digunakan pada transmisi jenis roda gigi geser (sliding mesh), dipasang
sebagai gigi idel (pembalik putaran). Kontak permukaan antar gigi yang kecil menyebabkan suara yang
keras saat terjadi kontak gigi .

Roda Gigi Jenis Helical (miring).


Roda gigi jenis helical (miring) banyak digunakan pada transmisi jenis roda gigi tetap (konstant mesh dan
sincromesh). Kontak permukaan antar gigi yang besar akan menimbulkan suara yang halus.

PENGONTROL PEMINDAH RODA GIGI


Mekanisme pengontrol roda gigi digunakan untuk pemindahan posisi roda gigi pada transmisi manual.
Ada dua tipe mekanisme pengontrol pemindah roda gigi yaitu :
1. Tipe remote control ( tidak langsung ).
2. Tipe direct control (lansung ).

Tipe pengontrol tidak langsung (remote control).


Pada tipe ini transmisi terpisah dari tuas pemindah yang dioperasikan oleh pengemudi. Dua bagian ini
dihubungkan oleh tangkai, kabel-kabel dan sebagainya.Tuas pemindah terletak di stering coloum, pada
beberapa kendaraan tipe FR atau terletak pada lantai terdapat pada kenddaraan tipe FF. Untuk
mencegah getaran dan bunyi mesin langsung ke tuas pemindah, maka digunakan insulator-insulator
karet.
a. Tipe Coloum Shift.
b. Tipe Floor Shift

Tipe floor shift, tuas pemindah roda gigi terletak diatas lantai kendaraan dan dihubungkan ke transmisi
melalui tangkai dan kabel – kabel baja.

Tipe Pengontrol Langsung (direct control).


Pada mekanisme pengontrol pemindah gigi tipe ini, tuas pemindsah terletak langsung pada transmisi.
Tipe ini umumnya di gunakan pada kendaraan tipe FR (Front Engine Rear Drive) dan mempunyai
keuntungan jika dibanding tipe remote control yaitu :
1. Posisi pemindah dapat diketahui lebih mudah.
2. Pemindah lebih cepat
3. Pemindah lebih lembut dan mudah.

Fitur Sistem Transmisi:

Manual serta sistem transmisi otomatis memiliki kelebihan dan kekurangan mereka sendiri. Untuk mulai
dengan, sistem transmisi manual meningkatkan efisiensi bahan bakar kendaraan. Ini adalah biaya-efektif
dalam hal pemeliharaan. Dalam proses ini, pengemudi memiliki kontrol optimum atas kendaraan. Mobil
diaktifkan dengan sistem transmisi manual dapat menyalip kendaraan lain lebih mudah karena
dilengkapi dengan katup throttle ekstra. Hal ini memungkinkan pengemudi untuk pergi untuk gigi yang
lebih rendah yang membuat proses lebih kuat.

Sistem transmisi otomatis menghapus tugas pedal kopling depresi dan memilih rasio gigi. Proses ini
membuat tugas yang sederhana dan mudah. Tidak seperti transmisi manual, sistem transmisi otomatis
hanya memiliki dua pedal bukannya tiga. Untuk memilih modus apapun, penyelam harus menggunakan
tuas persneling-pergeseran tetap di lantai mobil. Di sini, orang perlu manuver melalui tombol kunci
pergeseran diberikan pada tuas.

Dalam kendaraan diaktifkan dengan sistem transmisi otomatis, Anda akan menemukan P untuk Park, R
untuk Reverse N untuk Netral dan D untuk Drive. Pada pemilihan P pilihan, sistem transmisi akan
terkunci secara mekanis. Mobil berhenti untuk bergerak. Pilihan Netral dipilih untuk menghentikan roda
sepenuhnya. Jika driver menempatkan mobil pada modus Netral, seseorang tidak dapat memulainya.
Namun, mobil bisa digeser maju atau kembali lancar. Modus membalikkan membantu pengemudi
mengemudi di arah sebaliknya. Untuk ini, pengemudi harus menekan tombol pergeseran kunci pada
tuas. Pilihan hard memungkinkan mobil untuk pergi ke arah maju melalui berbagai gigi maju.

Beberapa mobil di India, yang telah mengatur contoh terbaik dari sistem transmisi otomatis, Skoda
Superb, Toyota Camry dan Honda CR-V. Namun demikian, kedua sistem memiliki kelemahan tertentu
juga. Pada transmisi manual, pengemudi harus sangat berhati-hati dan mahir. Ia kehilangan ke sistem
transmisi otomatis dalam kasus mengemudi di daerah perbukitan. Sebagai sistem penularan per
otomatis yang bersangkutan, tidak memungkinkan efisiensi bahan bakar optimal.
Transmisi Tipe Sliding Mesh adalah jenis transmisi manual yang cara kerja dalam pemindahan gigi
dengan cara menggeser langsung roda gigi input dan out putnya. Transmsi jenis ini jarang digunakan,
karena mempunyai kekurangan–kekurangan :

Perpindahan gigi tidak dapat dilakukan secara langsung/memerlukan waktu beberapa saat untuk
melakukan perpindahan gigi.
Hanya dapat menggunakan salah satu jenis roda gigi.
Suara yang kasar saat terjadi perpindahan gigi.

fUNGSI TRANSMISI
Secara umum transmisi sebagai salah satu komponen sistem pemindah tenaga (power train)
mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Meneruskan tenaga / putaran mesin dari kopling ke poros propeler.
2. Merubah yang dihasilkan mesin sesuai dengan kebutuhan (beban mesin dan kondisi jalan).
3. Memungkinkan kendaraan dapat berjalan mundur (reserve) pada kendaraan lebih dari 2 roda.

PRINSIP KERJA TRANSMISI MANUAL


Transmisi bekerja berdasarkan prinsip Perubahan Momen.

RUMUS MOMEN:

M=F X R M=MOMENT(Nm)
F=GAYA(N) R=JARAK/JARI" LINGKARAN

http://muslimhidayat-07.blogspot.com/2012/02/sistem-transmisi.html

k12008.widyagama.ac.id/.../BabIV%20Sistem%20mekanik.pdf

digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-13539-Abstract_id.pdf

digilib.its.ac.id/.../ITS-Undergraduate-13539-Chapter1-109107.pdf

www.gardenspeed.com/pdf/34.pdf

egavebriasandi.files.wordpress.com/.../sistem-transmisi-manual1.pdf

http://ebookbrowse.com/sistem-transmisi-manual-pdf-d278479893

http://ebookbrowse.com/sistem-regulator-pada-mobil-pdf-d332460192

Sistem transmisi Kendaraan


Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook
Sistem transmisi

Sistem Transmisi Pada Mobil

Sistem transmisi, dalam otomotif, adalah sistem yang menjadi penghantar energi dari mesin ke
diferensial dan as. Dengan memutar as, roda dapat berputar dan menggerakkan mobil.

Transmisi diperlukan karena mesin pembakaran yang umumnya digunakan dalam mobil merupakan
mesin pembakaran internal yang menghasilkan putaran (rotasi) antara 600 sampai 6000 rpm.
Sedangkan, roda berputar pada kecepatan rotasi antara 0 sampai 2500 rpm.

Sekarang ini, terdapat dua sistem transmisi yang umum, yaitu transmisi manual dan transmisi otomatis.
Terdapat juga sistem-sistem transmisi yang merupakan gabungan antara kedua sistem tersebut, namun
ini merupakan perkembangan terakhir yang baru dapat ditemukan pada mobil-mobil berteknologi tinggi
dan merek-merek tertentu saja.

a. Transmisi Manual

Transmisi manual merupakan salah satu jenis transmisi yang banyak dipergunakan dengan alasan
perawatan yang lebih mudah. Biasanya pada transimi manual terdiri dari 3 sampai dengan 7 speed.

b. Transmisi Semi Otomatis


Transmisi semi otomatis adalah transmisi yang dapat membuat kita dapat merasakan sistem transmisi
manual atau otomatis, bila kita sedang menggunakan sistem transmisi manual kita tidak perlu menginjak
pedal kopling karena pada sistem transmisi ini pedal kopling sudah teratur secara otomatis.

c. Transmisi Otomatis

Transmisi otomatis terdiri dari 3 bagian utama, yaitu : Torque converter, Planetary gear unit, dan
Hydraulic control unit. Torque converter berfungsi sebagai kopling otomatis dan dapat memperbesar
momen mesin. Sedangkan Torque converter terdiri dari Pump impeller, Turbine runner, dan Stator.
Stator terletak diantara impeller dan turbine. Torque converter diisi dengan ATF (Automatic Transmition
Fluid). Momen mesin dipindahkan dengan adanya aliran fluida.

d. Tiptronic

(BMW menyebutnya Steptronic, pabrikan lain juga punya nama sendiri tapi sebenarnya semuanya
sama).

Sebenarnya sama saja dengan sistem Automatic biasa, tapi kita bisa memindahkan gigi sendiri dengan
tuas. Sedikit lebih mahal daripada matic biasa.
Mercedes sudah punya sistem 7 AT.

Keunggulan : kenyamanan matic tapi kita bisa memindahkan gigi sendiri.


Kelemahan : sama seperti matic biasa, kurang responsif.

e. Clutchless Manual

Sistem manual tanpa pedal kopling, dengan tuas transmisi bukan seperti tuas matic tapi persis seperti
tuas manual (1-2-3-4-5-R). Kopling diatur computer, cara memindahkan gigi : pedal gas sedikit diangkat
(untuk memberitahu computer untuk siap2 mengatur kopling), lalu pindahkan tuas manual. Sistem ini
hanya sempat muncul sebentar, contohnya pada Mercedes A-class generasi pertama (namanya
clutchless manual atau semi-auto). Sistem ini tidak populer karena tidak senyaman matic/tiptronic yang
bisa berpindah gigi sendiri, dan rasanya tidak senatural manual biasa, karena tidak ada pedal kopling
untuk diinjak.
(Sayang sekali, padahal aku suka sistem ini.)
Sekarang sudah tidak ada mobil yang pakai sistem ini.

f. CVT

Seperti sistem matic, tapi menggunakan belt yang variable sehingga rationya bisa diubah2. Sebenarnya
hanya punya satu gigi atau sering disebut tidak bergigi. Audi menyebutnya Multitronic, pabrikan lain
juga punya nama sendiri2 tapi semuanya sama.
Ada juga yg menggunakannya untuk menipu customer seperti Honda dengan sistem '7-speed
Steermatic'-nya. Berbeda dengan 7 AT milik Mercedes yang benar2 memiliki 7 gigi asli, Steermatic
Honda ini hanya mengubah2 ratio belt saja.
Bandingkan saja dengan Tiptronic, respons tenaganya kalah jauh.
Karena sistem CVT ini memiliki kurva tenaga yang linear.

Keunggulan :
- Perpindahan gigi 'tidak terasa'. Sebenarnya bukannya 'tidak terasa', tapi karena sebenarnya TIDAK ADA
GIGI YANG BERPINDAH karena hanya punya satu gigi.
- Lebih irit daripada matic biasa karena tidak menggunakan torque converter.

Kelemahan :
Sangat tidak cocok untuk performance car. Tenaga tidak responsif, kalah responsif oleh matic biasa
sekalipun. Pada matic biasa begitu di-kickdown langsung turun gigi, sedangkan pada CVT hanya
mengubah ratio belt saja.
Contoh kasus : tandingkan saja Vios (4AT) vs City (CVT).

g. Sequential Manual

Transmisi manual yang koplingnya diatur oleh computer, bisa berpindah gigi hanya dalam sepersekian
detik. Tidak ada pedal kopling, dan pasti ada PADDLE di belakang setir untuk memindahkan gigi.
Bedakan dengan 'tombol pemindah gigi' pada tiptronic atau CVT, PADDLE ini bukan berupa tombol di
setir tapi semacam tuas di belakang setir.
Ada 'auto' mode, bisa pindah gigi sendiri seperti matic biasa, tapi tidak sehalus matic biasa karena ini
tetap adalah transmisi manual. Pada 'auto mode' dan posisi gigi masuk, jika tidak direm mobil tidak akan
bergerak maju sendiri karena ini sistem manual dan bukan matic, tidak ada torque converter.
Digunakan hanya optional pada mobil2 sport hi-performance.

Keunggulan : respons yang bahkan lebih cepat daripada manual biasa, bahkan jika dipindahkan oleh
pembalap profesional sekalipun.
Kelemahan : pada “auto” mode, perpindahan gigi tidak begitu halus dan kadang terasa menyentak,
terutama pada kondisi stop-and-go yang tidak cocok untuk mobil2 sport.

Contoh : Transmisi mobil2 F1, Transmisi SMG milik BMW, Sequential F-1 milik Ferrari, SMT (Toyota, pada
MRS spider) dan E-Gear (Lamborghini). Tadinya sistem ini dianggap sebagai 'the future', sebelum
munculnya teknologi double-clutch gearbox (look below). Kini sudah mulai ditinggalkan karena banyak
keluhan tidak nyaman pada auto mode-nya.

h. Doouble-Clutch Gearbox (tercanggih saat ini)


Transmisi manual yang koplingnya diatur computer seperti Sequential Manual di atas, tapi perbedaan
utamanya adalah, menggunakan DUA KOPLING, yang tugasnya menangani dua gigi yg berbeda : gigi
yang sedang digunakan, dan gigi yang akan dimasuki.
Dua kopling memungkinkan sudah masuk gigi berikut bahkan ketika gigi awal belum dilepas
sepenuhnya.
Hasilnya? Perpindahan gigi yang tidak terasa, seperti pada CVT, tapi perbedaan besarnya adalah,
tenaganya bahkan lebih responsif daripada manual biasa.
Baru VW Group yang sudah memakai sistem ini, mereka menyebutnya DSG. BMW dan Porsche masih
sedang menyiapkan versi mereka masing2 (ZSG untuk BMW, PDK untuk Porsche).

Keunggulan : perpindahan gigi yang bahkan lebih mulus drpd matic, dengan tenaga lebih responsif
daripada manual.
Kelemahan : tidak ada. Bisa digunakan sama nyamannya dari mobil kecil sekelas Golf/A3 sampai
supercar dengan horsepower dan torque raksasa seperti Bugatti Veyron (7-speed DSG).

http://tyospidermenk.blogspot.com/2011/05/sistem-transmisi-kendaraan.html

Anda mungkin juga menyukai