Fungsi + Penjelasannya
Mobil saat ini, layak disebut sebagai benda elektronik. Pasalnya, ada banyak sekali
komponen elektronika yang digunakan untuk mendukung kinerja mesin. Hasilnya
memang cukup memuaskan.
Bila dulu, mesin mobil identik dengan suara yang bising dan gas buang yang buruk.
Saat ini, mesin mobil sudah 180 derajat berbeda. Mesin modern sudah mengusung
gas buang ramah lingkungan dengan suara yang nyaris tak terdengar.
Berbagai inovasi telah dilakukan untuk menjadikan hal tersebut. Salah satu
perubahan dalam dunia otomotif yaitu, masuknya komponen elektrikal. Sebenarnya,
mesin dahulu juga sudah mengaplikasikan komponen elektronik. Namun masih
sangat sederhana.
Saat ini, komponen elektronik pada mobil bisa disamakan pada rangkaian elektronik
pada komputer. Berbagai sensor telah diaplikasikan pada satu unit. Pada bagian
mesin saja, terdapat sekitar puluhan sensor yang membuat kinerja mobil semakin
sempurna. Apa saja sensor pada mesin itu? Simak 19 sensor pada mesin yang
layak anda ketahui.
1. IAT (Intake Air Temperature)
IAT adalah kependekan dari ( Intake Air Temperatur) sensor ini berfungsi untuk
mengukur suhu udara yang akan masuk kedalam intake manifold. Biasanya, sensor
ini terletak berdekatan dengan filter udara.
Nantinya data dari CKPs akan digunakan untuk menentukan beberapa sistem
seperti sistem pengapian dan sistem pengisian.
Biasanya, CMPs akan menentukan posisi "top" pada silinder satu. Nantinya data ini
berguna untuk menentukan timing dasar sistem pengapian.
7. Knock Sensor
Knock sensor adalah komponen mesin yang berfungsi mendeteksi ketukan
(knocking) pada mesin. Ketukan atau knocking terjadi akibat pembakaran yang tidak
sempurna, hasilnya akan menimbulkan suara ketukan di dinding silinder mesin.
Oil pressure sensor bekerja saat mesin sedang menyala. Saat tekanan oli didalam
mesin berkurang, sensor ini akan mengirimkan peringatan ke pengemudi melalui
indicator oli. Namun, Jika tekanan oli drop, secara otomatis mesin akan berhenti.
Biasanya dalam sebuah mesin terdapat dua buah sensor oksigen. Tujuannya, agar
pembacaan lebih akurat.
Sinyal dari WTS akan digunakan untuk menghidupkan cooling fan untuk
mendinginkan radiator. Biasanya dalam sebuah mesin terdapat dua buah WTS.
Pertama terletak sebelum radiator yang berfungsi mendeteksi suhu air pendingin
dari mesin. Sensor kedua terletak setelah radiator berfungsi untuk mengoreksi
pendinginan dari radiator.
12. Fuel level sensor
Sensor ini terletak jauh dari mesin namun, secara tidak langsung berhubungan
dengan kinerja mesin. Fuel level sensor akan mendeteksi jumlah bahan bakar
didalam tanki bahan bakar. Sinyal dari sensor ini akan dikirimkan ke MID dengan
fuel bar.
Jika tekanan fuel rail berlebihan, berakibat pada penyemprotan bahan bakar di
injector juga berlebih yang menyebabkan pembakaran tidak sempurna dan
berpotensi merusak injector. Sehingga pada mesin diesel sensor ini terbilang
penting.
Tekanan refrigerant akan diukur oleh refrigerant pressure sensor. Tekanan ini akan
mempengaruhi RPM mesin. Saat kompresor AC terhubung secara otomatis, RPM
mesin akan meningkat untuk menerima beban kompresor, RPM kembali normal saat
tekanan refrigerant mencapai maksimal.
19. Turbo Boost Sensor
Sensor ini, hanya terdapat pada mesin yang memiliki turbo dengan variable noozle.
Fungsi turbo boost sensor adalah untuk mendeteksi tekanan udara yang
disemburkan oleh turbocharger. Tekanan ini tidak boleh kurang dan lebih karena
akan berakibat pada performa mesin.
Sehingga sensor ini akan mengatur tekanan intake melalui boost pressure control
yang lebih familiar dengan sebutan VNT atau VGT.
Itulah beberapa sensor yang terdapat pada satu unit mesin. Sensor tersebut
memiliki tugasnya masing-masing dan saling mempengaruhi. Sehingga saat salah
satu sensor bermasalah, kinerja mesin juga ikut bermasalah. Semoga dapat
menambah wawasan tentang dunia otomotif.