Anda di halaman 1dari 4

Daftar 19 Sensor Pada Mesin Mobil EFI +

Fungsi + Penjelasannya

1. IAT (Intake Air Temperature)


IAT adalah kependekan dari ( Intake Air Temperatur) sensor ini berfungsi untuk
mengukur suhu udara yang akan masuk kedalam intake manifold. Biasanya, sensor
ini terletak berdekatan dengan filter udara.

2. MAF (Manifold Air Pressure)


Sensor selanjutnya, adalah MAF sensor (Mass Air Flow) beberapa menyebutnya
sebagai Air Flow meter. Sesuai namanya, sensor ini akan menghitung massa udara
yang akan masuk kedalam intake melalui aliran udara tersebut.

3. TPS (Throtle Position Sensor)


TPS (Throtle position sensor) adalah sensor yang akan anda temui berikutnya pada
mobil yang telah mengusung sistem EFI. Fungsi sensor ini adalah untuk mengukur
sudut buka katup gas. Nantinya data ini akan digunakan untuk menentukan
banyaknya bahan bakar yang akan diinjeksikan ke mesin. Pada kendaraan yang
mengusung DBW (Drive by-wire) juga menggunakan TPS untuk mengoreksi kinerja
DBW

4. MAP (Manifold Air Pressure)


MAP adalah singkatan dari Manifold Air Pressure. Ini adalah sensor yang digunakan
untuk mengukur tekanan udara didalam intake manifold/kevakuman intake manifold.
Sensor ini akan menggantikan vacum advancer pada pengapian konvensional yang
akan mengatur timing pengapian berdasarkan beban mesin.

5. CKPs (Crankshaft Position sensor)


Crankshaft Position Sensor atau disingkat CKPs, adalah sensor yang berfungsi
untuk mengetahui kecepatan mesin (RPM). Sensor ini biasanya terletak dibagian
blok mesin. CKPs memanfaatkan perpotongan ggm untuk mengetahui kecepatan
mesin.

Nantinya data dari CKPs akan digunakan untuk menentukan beberapa sistem
seperti sistem pengapian dan sistem pengisian.

6. CMPs (Camshaft Position sensor)


Sensor ini pada dasarnya sama dengan CKPs. Namun, Camshaft position sensor
digunakan pada camshaft dan terletak di head cylinder. Fungsi utama sensor ini
adalah untuk mengetahui posisi "top" pada salah satu silinder. Posisi "top" adalah
kondisi dimana piston disalah satu silinder berada pada posisi akhir kompresi dan
akan melakukan proses usaha.

Biasanya, CMPs akan menentukan posisi "top" pada silinder satu. Nantinya data ini
berguna untuk menentukan timing dasar sistem pengapian.
7. Knock Sensor
Knock sensor adalah komponen mesin yang berfungsi mendeteksi ketukan
(knocking) pada mesin. Ketukan atau knocking terjadi akibat pembakaran yang tidak
sempurna, hasilnya akan menimbulkan suara ketukan di dinding silinder mesin.

Knock sensor menggunakan bahan piezeo electric yang akan mengeluarkan


tegangan saat mendeteksi getaran. Tegangan tersebut dikirimkan ke control module
untuk memperbaiki pengapian. Sensor ini terletak di tengah blok mesin, beberapa
mesin ada pula yang mengusung dua buah knock sensor.

9. Oil pressure sensor


Oil pressure sensor akan mendeteksi tekanan oli didalam mesin, sebelumnya ada
komponen bernama oil level switch yang akan mematikan mesin saat ketinggian oli
berkurang. Namun komponen ini tidak bekerja efektif saat mesin bekerja.
Advertisement

Oil pressure sensor bekerja saat mesin sedang menyala. Saat tekanan oli didalam
mesin berkurang, sensor ini akan mengirimkan peringatan ke pengemudi melalui
indicator oli. Namun, Jika tekanan oli drop, secara otomatis mesin akan berhenti.

10. Oxygen sensor


Sensor selanjutnya, sangat berguna untuk menentukan emisi yang dikeluarkan
mesin. Pasalnya, oxygen sensor ini akan mendeteksi kadar oksigen didalam gas
buang. Oksigen yang terkandung didalam gas buang mengindikasikan pembakaran
yang kurang sesuai. Sehingga, informasi dari sensor ini sangat berguna untuk
menentukan pengapian yang lebih sempurna.

Biasanya dalam sebuah mesin terdapat dua buah sensor oksigen. Tujuannya, agar
pembacaan lebih akurat.

11. WTS (Water Temperature Sensor)


Water temperature sensor (WTS) atau Engine Coolant Temperature (ECT) adalah
sensor yang berguna untuk mendeteksi suhu air pendingin. Suhu air pendingin
mengimplementasikan suhu mesin. WTS akan menjaga suhu mesin tersebut agar
tidak berlebihan melalui sistem pendingin.

Sinyal dari WTS akan digunakan untuk menghidupkan cooling fan untuk
mendinginkan radiator. Biasanya dalam sebuah mesin terdapat dua buah WTS.
Pertama terletak sebelum radiator yang berfungsi mendeteksi suhu air pendingin
dari mesin. Sensor kedua terletak setelah radiator berfungsi untuk mengoreksi
pendinginan dari radiator.

12. Fuel level sensor


Sensor ini terletak jauh dari mesin namun, secara tidak langsung berhubungan
dengan kinerja mesin. Fuel level sensor akan mendeteksi jumlah bahan bakar
didalam tanki bahan bakar. Sinyal dari sensor ini akan dikirimkan ke MID dengan
fuel bar.

13. Fuel tank pressure sensor


Fuel tank sensor juga terletak jauh dari mesin. Karena komponen ini terletak didalam
fuel tank untuk mendeteksi tekanan bahan bakar dalam tanki. Tekanan didalam tanki
bahan bakar terbentuk karena uap bahan bakar dan goncangan saat mobil berjalan.
Uap ini kemudian diolah menggunakan sistem carcoal canister.

14. Brake pedal sensor


Sensor berikutnya juga secara tidak langsung berhubungan dengan kinerja mesin.
Brake pedal sensor akan mendeteksi apakah pedal rem berada pada posisi terinjak
atau tidak. Pada mobil-mobil matic, pedal rem akan menentukan saat starting. Saat
pedal rem tidak terinjak, maka mobil tidak akan bisa strart.

15. Fuel rail pressure sensor


Fuel rail pressure sensor adalah komponen sensor yang akan mendeteksi tekanan
bahan bakar pada fuel rail di mesin diesel. Sensor ini hanya terdapat pada mesin
diesel yang mengusung sistem common rail. Fungsi utama sensor ini adalah untuk
menentukan pompa tekanan tinggi untuk memompa agar tidak terjadi over pressure
pada fuel rail.

Jika tekanan fuel rail berlebihan, berakibat pada penyemprotan bahan bakar di
injector juga berlebih yang menyebabkan pembakaran tidak sempurna dan
berpotensi merusak injector. Sehingga pada mesin diesel sensor ini terbilang
penting.

16. Fuel temperature sensor


Sensor ini bertugas untuk mendeteksi suhu pada bahan bakar yang melewati fuel
line. Suhu ini nantinya akan mempengaruhi kinerja mesin khususnya mesin diesel.
Oleh karena itu, beberapa mesin disesel memiliki pendingin bahan bakar.

17. Fuel line pressure sensor


Fuel line pressure sensor adalah komponen yang akan mendeteksi tekanan bahan
bakar dalam sistem bahan bakar. Sensor ini bertujuan untuk mengatur kinerja fuel
pump sehingga tekanan didalam sistem bahan bakar tidak drop dan tidak berlebih.

18. Refrigerant pressure sensor


Refrigerant adalah cairan yang berfungsi untuk menyerap panas latent didalam
sistem AC. Untuk membangkitkan tekanan refrigerant, digunakan komlressor AC
yang digerakan oleh mesin.

Tekanan refrigerant akan diukur oleh refrigerant pressure sensor. Tekanan ini akan
mempengaruhi RPM mesin. Saat kompresor AC terhubung secara otomatis, RPM
mesin akan meningkat untuk menerima beban kompresor, RPM kembali normal saat
tekanan refrigerant mencapai maksimal.

19. Turbo Boost Sensor


Sensor ini, hanya terdapat pada mesin yang memiliki turbo dengan variable noozle.
Fungsi turbo boost sensor adalah untuk mendeteksi tekanan udara yang
disemburkan oleh turbocharger. Tekanan ini tidak boleh kurang dan lebih karena
akan berakibat pada performa mesin.
Sehingga sensor ini akan mengatur tekanan intake melalui boost pressure control
yang lebih familiar dengan sebutan VNT atau VGT.

Anda mungkin juga menyukai