Anda di halaman 1dari 9

SISTEM PENDINGIN EFI

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah penyusunan Service kendaraan
pada semester genap tahun 2019/2020 yang diampu oleh Yuniarto Agus Winoko, S.T., M.T.

TUGAS LAPORAN

Oleh:
NICHO ARYA NUGRAHA
(1641220057)

PROGRAM STUDI TEKNIK OTOMOTIF ELEKRONIK


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI MALANG
MALANG

MARET 2019
1. Dasar Teori Sistem Pendingin
1.1 Definisi Sistem Pendingin
Sistem pendinginan adalah suatu rangkaian untuk mengatasi terjadinya over
heating (panas yang berlebihan) pada mesin agar mesin bisa bekerja secara
stabil.
(Sumber : Identifikasi Dan Service Sistem Pendingin Toyota Kijang Innova
1 TR-FE, Kurniawan, Arizal Rizqi, 2015, Hal 5)
2.1 Fungsi Sistem Pendingin
Fungsi sistem pendingin adalah sebagai berikut :
1. Mengurangi panas yang dihasilkan oleh pembakaran campuran bahan
bakar dengan udara yang dapat mencapai temperatur 25000 C, panas yang
cukup tinggi ini dapat melelehkan logam atau komponen lain, yang dapat
menggangu kinerja sistem pendinginan.
2. Mempertahankan temperatur mesin agar selalu pada temperatur kerja
yang optimal.
3. Mempercepat pencapaian temperatur kerjanya mesin, karena untuk
mencegah terjadinya keausan dan emisi gas buang yang berlebihan.
(Sumber : Perawatan Dan Perbaikan Sistem Pendingin Mesin Mitsubishi
Galant 2500 Cc, Legiman & Sulaiman, Fahmi, 2014, Hal 27)
2. Gambar / Rangkaian Sistem Pendingin

Gambar 1. Rangkaian sistem pendingin


Gambar diatas adalah contoh dari rangkian sistem pendingin pada mobil yang sudah
menggunakan sistem EFI.

3. Diagram Alir Sistem Pendingin


Radiator Hose Thermostat Hose Water Pump

Hose
Hose
Fan

Radiator Cap Hose ECT Sensor Hose Water Jacket

Reservoir Tank
Penjelasan dari diagram alir di atas :
Diawali dari coolant radiator yang terhisap oleh water pump di saat mesin
mulai hidup. Sebelum ke water pump coolant dari radiator akan melewati
thermostat terlebih dahulu untuk mendeteksi suhu dari coolant lalu akan terus
disalurkan menuju water pump yang kemudian akan disalurkan lagi menuju
silinder head & blok mesin melalui water jacket untuk mendinginkan mesin.
Kemudian dari water jacket akan diteruskan meunuju ECT sensor untuk
mendeteksi suhu coolant, jika terlalu panas maka sensor ECT akan mengirim
sinyal ke ECU untuk mengaktifkan fan / kipas. Selanjutnya dari ECT sensor
coolant akan disalurkan menuju radiator melalui radiator cap untuk mendeteksi
suhu coolant jika terlalu panas maka pressure valve dalam radiator cap akan
membuka dan sebagian dari coolant akan menuju ke reservoir tank agar tekanan di
dalam radiator tetap stabil.

4.Jenis komponen dalam Radiator

Gambar 2. Radiator
Radiator berfungsi sebagai alat untuk mendinginkan cairan pendingin yang
menyerap panas melalui saluran water jacket dari mesin dengan cara membuang
panas tersebut melalui sirip-sirip radiator. Cairan pendingin dari radiator tersebut
dikirim ke bagian yang didinginkan melalui selang radiator, baik dari radiator ke
blok silinder ataupun dari blok silinder ke radiator.
Konstruksi radiator terdiri dari :
a. Tangki Atas
Tangki atas (upper tank) berfungsi untuk menampung air panas dari mesin.
Tangki ini juga dilengkapi dengan lubang pengisian, pipa pembuangan dan saluran
masuk air dari mesin. Pipa pembuangan berhubungan dengan tangki reservoir untuk
membuang kelebihan air sehingga tidak terdapat gelembung air dalam sistem.
b. Tangki Bawah
Tangki bawah berfungsi untuk menampung air yang telah didinginkan
oleh inti radiator dan selanjutnya disalurkan ke mesin melalui kerja pompa. Selain
itu tangki bawah juga berhubungan dengan saluran pembuangan air pada saat
dilakukan pengurasan air radiator.

c. Inti Radiator
Inti radiator berfungsi untuk membuang panas dari air ke udara agar
temperatur menjadi lebih rendah dari sebelumnya. Inti radiator terdiri dari pipa-
pipa. air untuk mengalirkan air dari tangki atas ke tangki bawah dan sirip-sirip
pendingin untuk membuang panas air yang ada pada pipa.

Ada 2 tipe inti radiator (radiator core), yang perbedaannya tergantung model pada
sirip-sirip pendinginnya. Tipe plate (flat fin type) dan tipe lekukan (currogated fin
type) seperti terlihat pada gambar. Beberapa kendaraan modern menggunakan versi
terbaru. Yaitu tipe lekukan, dari radiator tipe SR. Inti radiator tipe radiator SR ini
hanya mempunyai susunan pipa tunggal (single row) sehingga bentuk
keseluruhannya menjadi tipis dan ringan dibandingkan dengan radiator biasa.

D.Tutup Radiator
Radiator cap atau tutup radiator memiliki beberapa fungsi antara lain ;
 Menutup radiator
 Sebagai tempat pengisian air radiator
 Sebagai pengatur tekanan radiator.

E.Tangki Cadangan (Reservoir Tank)


Tangki cadangan (reservoir tank) dihubungkan ke radiator dengan selang over flow.
Apabila tempertur dan tekanan air pendingin naik menyebabkan cairan pendingin
berekpansi. Saat tekanan dan volume melebihi kemampuan kerja tutup radiator
maka cairan pendingin yang berlebihan akan dikirim ke reservoir
F. Drain plug
Bisa juga disebut baut penguras, fungsinya untuk menguras air pendingin. Lokasi
darin plug biasanya terletak pada area bawah radiator yang berada pada lower tank.
G.upper Hose
Upper hose berfungsi mengalirkan air panas dari mesin ke radiator
H.Lower Hose
untuk menyalurkan air yang sudah didinginkan kembali ke mesin

5.Troubleshooting pada radiator

1. Gejala :Mesin terlalu panas (over heating)


Penyebab :Radiator tersumbat
Cara mengatasi : Bersihkan kotoran-kotoranpada pipa-pipa, air radiator,inti
radiator dan kemungkinan sirip-sirip pendingin sudah banyak yang rusak

2. Gejala : Air pendingin cepat habis


Penyebab : Kebocoran pada radiator
Cara mengatasi : Periksa kebocoran yang terjadi dan perbaiki
IDENTIFIKASI DAN SERVICE SISTEM PENDINGIN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa dapat mengetahui rangkaiaan sistem pendingin
2. MahaSiswa dapat mengetahui fungsi komponen sistem pendingin
3. MahaSiswa dapat memahami cara kerja sistem pendingin

B. ALAT DAN BAHAN


1. Bahan
- Radiator mobil
2. Alat

- Radiator tester
C. REFERENSI
1. Manual Book

D. KESELAMATAN KERJA
1. Bekerja pada tempat yang aman dan bersih
2. Ikuti selalu prosedur kerja

E. LANGKAH KERJA
1..Periksa kebocoran radiator
a. Panaskan engine kurang lebih 5 menit
b. Buka tutup radiator atau radiator cup.
c. Periksa ketinggian air pendingin pada radiator.
d. Pilih adapter sesuai dengan lubang tutup radiatornya, kemudian pasangkan
adapter tersebut ke lubang tutup radiator.
e. Ambil pompa radiator tester, kemudian pasangkan selang pompa radiator
tester ke adapter yang telah terpasang pada radiator.
f. Pompakan pompa radiator tester dengan tekanan yang sesuai standarnya,,
lihat spesifikasinya pada tutup radiatornya, kira-kira tekanannya 13 psi atau
0,9 kg/cm2
g. Jangan berikan tekanan yang berlebih karena dapat menyebabkan kerusakan
pada jalur-jalur sistem pendinginan.
h. Perhatikan selang-selang radiatornya apakah terdapat kebocoran atau tidak,
selain itu periksa sambungan-sambungan sistem pendinginnya.
i. Jika tidak ada air pendingin yang keluar dari sambungan-sambungan sistem
pendingin berarti sistem pendingin tidak mengalami kebocoran dan hal ini
berarti masih dalam kondisi baik.
j. Bila terdapat kebocoran maka segeralah perbaiki, bila kebocoran terdapat
pada selang, periksa kekencangan klem, bila kendor lakukan pengencangan
atau lepaskan selang kemudian beri sealer yang baru dan lakukan
pengencangan kembali. Jika kebocoran terdapat pada sambungan sistem
pendingin misalnya pompa air maka lepas pompa air kemudian ganti gasket
pompa dengan yang baru dan beri sealer kemudian pasang kembali pompa
air.
k. Setelah selesai lepas kembali adapter dan pompa radiator tester
l. Pasang kembali tutup radiator.
m. Bersihkan peralatan yang telah digunakan.

E. KESIMPULAN
Sistem pendinginan dalam mesin kendaraan adalah suatu sistem yang berfungsi
untuk menjaga supaya temperatur mesin dalam kondisi yang ideal. Maka dari itu perlu
sekali perawatan serta pemeriksaan secara berkala ter hadap komponen system ini, agar
rangkaian kerja mesin tetap berjalan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai