Tangki bahan bakar atau fuel tank berfungsi untuk menyimpan/ menyediakan bahan bakar di dalam
kendaraan.
Saringan bahan bakar atau fuel filter berfungsi untuk menyaring kotoran-kotoran yang ada di dalam
bahan bakar agar nantinya kotoran-kotoran ini tidak mengganggu kinerja (menyumbat) komponen-
komponen lainnya pada sistem bahan bakar.
Pompa bahan bakar atau fuel pump berfungsi untuk memompa bahan bakar agar dapat bersirkulasi
pada sistem bahan bakar.
Selang atau pipa bahan bakar berfungsi sebagai tempat untuk menyalurkan bahan bakar dari komponen-
komponen sistem bahan bakar.
Pipa pembagi atau fuel delivery pipe merupakan komponen pada sistem bahan bakar yang berhubungan
dengan injektor. Pipa pembagi bahan bakar berfungsi untuk menyalurkan bahan bakar ke injektor.
6. Pressure regulator
Pressure regulator pada sistem bahan bakar EFI berfungsi untuk menjaga tekanan pada pipa pembagi
agar tekanannya tetap stabil. Besar tekanan bahan bakarnya pada pipa pembagi ini diatur sebesar 2,55-
2,9 kg/cm2. Apabila tekanan bahan bakarnya melebihi spesifikasi yang telah ditentukan maka katup
(valve) pada regulator tekanan akan membuka sehingga bahan bakar akan dialirkan kembali ke dalam
tangki.
7. Pultation damper
Pulsation damper berfungsi untuk mencegah terjadinya fluktuasi (menyerap kejutan dari variasi tekanan
bahan bakar yang terjadi) tekanan dari bahan bakar di pipa pembagi. Pultation damper ini tidak terdapat
pada semua mesin EFI, hanya beberapa mesin EFI yang menggunakan komponen ini.
8. Injektor
Injektor berfungsi untuk menyemprotkan atau menginjeksikan bahan bakar ke dalam intake manifold
(tipe MPI) atau ke ruang bakar (tipe GDI).
Cold start injector atau injekjor tambahan ketika start dingin merupakan komponen pada sistem bahan
bakar yang berfungsi untuk membantu/ menambah penginjeksian bahan bakar ketika kondisi mesin
masih dalam keadaan dingin. Cold start injector ini tidak terdapat pada semua mesin EFI, hanya
beberapa mesin EFI yang menggunakan komponen ini.
Pipa pengembali bahan bakar berfungsi sebagai tempat menyalurkan kelebihan tekanan bakan bakar
pada pipa pembagi untuk kembali ke dalam tangki bahan bakar
1. Filter Udara.
Filter udara berfungsi untuk menyaring kotoran dan debu yang terbawa oleh udara, sehingga nantinya
diharapkan udara yang masuk ke dalam intake manifold sudah benar-benar bersih.
Sensor IATS ini pada mesin EFI tipe L-EFI ini menyatu dengan air flow meter sedangkan pada mesin EFI
tipe D-EFI, sensor IATS ini terletak dibelakang/ setelah air filter.
3. Sensor aliran udara masuk atau Air Flow Sensor/ Mass Air Flow (MAF) Sensor.
Air flow sensor ini terdapat pada mesin EFI tipe L-EFI. Air flow sensor ini berada diantara filter (saringan)
udara dengan throttle body. Air flow sensor ini memiliki fungsi untuk mengukur berapa banyak udara
yang masuk ke dalam intake manifold. Perubahan jumlah udara yang masuk ini seiring dengan bukaan
katup throttle gas.
MAP sensor ini terdapat pada mesin EFI tipe D-EFI. MAP sensor ini berfungsi untuk mendeteksi atau
mengukur jumlah udara yang masuk berdasarkan kevakuman yang terjadi di dalam intake manifold.
5. Throttle body.
Throttle body berfungsi untuk mengatur besar kecilnya udara yang masuk ke dalam intake manifold
sesuai dengan bukaan katup throttle gas dan beban kendaraan. Throttle body merupakan gabungan dari
beberapa komponen yaitu terdiri dari throttle valve (katup throttle), throttle position sensor (TPS),
dasport dan idle speed kontrol.
6. Intake Manifold.
Intake manifold berfungsi sebagai saluran masuk udara ke dalam masing-masing ruang bakar (silinder).
Banyaknya jumlah intake manifold sama dengan banyaknya jumlah silinder pada mesin.
7. Intake chamber
yaitu sebagai tempat menampung udara agar udara yang masuk ke dalam ruang bakar tidak terputus-
putus atau tidak terjadi fluktuasi. Sehingga pada air intake chamber harus memiliki kapasitas
penampungan udara yang besar untuk meredam terjadinya getaran udara.
Toyota Avanza adalah mobil yang diproduksi di Indonesia oleh pabrikan Daihatsu, yang dipasarkan dalam
dua merk yaitu Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia. Generasi pertama mobil ini diluncurkan saat Gaikindo
Auto Expo 2003, Nama "Avanza" berasal dari bahasa Italia avanzato, yang berarti "peningkatan".
Pada tahun 2005 diluncurkan Avanza (1.3 S VVT-i) dengan transmisi "otomatis" dan sudah dilengkapi
teknologi pengereman ABS Pada akhir tahun 2006, diluncurkan New Avanza-Xenia dengan perubahan
tampilan, aksesoris, peningkatan performa serta mesin baru berteknologi VVT-i yang melengkapi semua
versi (facelift). Pada akhir tahun 2006 juga diluncurkan New Avanza S (1.5 S VVT-i) yang merupakan versi
terlengkap dengan mesin berkapasitas 1.500 cc VVT-i, sensor parkir belakang, teknologi pengereman ABS
serta pelek aluminium 15". Mesin 1.500 cc VVT-i yang digunakan oleh Toyota Avanza memiliki spesifikasi
yang sama persis dengan Toyota Rush. New Avanza S tersedia dalam dua pilihan transmisi, yaitu
transmisi manual dan transmisi otomatis.
Pada Kesempatan kali ini kami akan mengulas tentang sensor-sensor yang terdapat pada Mesin Avanza,
Xenia, Rush dan Terios (keempat mobil ini memiliki basis mesin yang sama dengan system injeksi tipe D
yang membedakan hanya pada CC-nya) beserta letak dan fungsinya masing-maisng,
Sensor ini berfungsi untuk mendeteksi temperature atau suhu udara masuk kedalam ruang filter
sebelum masuk kedalam mesin, sensor ini terletak di filter udara dengan ciri memiliki 2 wire.
Sensor ini berfungsi untuk mendeteksi seberapa besar katup throttle atau katub gas dibuka atau
seberapa lebar katup gas terbuka saat peda gas diinjak oleh pengemudi, Sensor ini biasanya terletak
pada throttle body atau dekat dengan katup gas dengan ciri memiliki 3 Wire.
Sensor ini Berfungsi untuk mendeteksi Posisi Camshaft guna mendeteksi TOP 1 Silinder 1 pada mesin
serta untuk mengetahui posisi pembukaan dan penutupan intake dan exhaust valve. Sensor ini biasanya
terletak dekat dengan Camshaft disebelah kanan atau belakang dengan ciri memiliki 2 wire.
Sensor ini Berfungsi untuk mendeteksi Posisi Cranshaft guna mendeteksi posisi piston (Pada posisi TMA
atau pada posisi TMB), serta untuk mengetahui waktu serta volume injector melakukan penyemprotan
bahan bakar dan memercikkan bunga api. Sensor ini biasanya terletak dekat dengan pully crankshaft
denga ciri memiliki 2 wire.
Komponen ini bukanlah sensor tetapi merupakan aktuator, yang memiliki fungsi untuk membuka saluran
uap bensin dari tanki melalui charcoal canister dan disalurkan kedalam mesin melalui throttle body, uap
bensin dari tanki tersebut akan ikut terbakar didalam mesin. Katup vsv biasanya bekerja setelah kondisi
mesin sudah panas. Komponen ini biasanya terletak di sekitar throttle body dengan saluran selang
ukuran kecil dengan ciri memiliki 2 wire.
Komponen ini termasuk aktuator yang berfungsi untuk mengatur pembukaan saluran oli mesin yang
masuk ke VVT-I controller. Komponen ini biasanya terletak disebelah kiri mesin dekat dengan VVT-I
dengan ciri memiliki 2 wire.
Knock Sensor
Sensor ini berfungsi untuk mendeteksi terjadinya knocking pada mesin. Knock sensor terbuat dari piezo
electric element yang menghasilkan tegangan saat piezo electric element-nya berubah bentuk, hal ini
terjadi pada saat block silinder vibrasi yang disebabkan karena terjadinya knocking pada mesin.
Sensor ini berfungsi untuk mendeteksi kandungan oksigen didalam gas buang sisa hasil pembakaran
mesin guna mengontrol rasio atau perbandingan campuran bahan bakar dan udara (AFR), jika AFRnya
lebih kurus dibandingkan AFR Stoichiometri (14:1), maka kandungan oksigen pada gas buang ditambah
dan jika AFRny lebih gemuk dibandingkan AFR Stoichiometri (14:1), Maka kandungan oksigen pada gas
buang dikurangi, oksigen sensor terletak di knalpot atau exhaus manifold,atau juga sebelum Catalic
converter dan sesudah Catalic converter.
Komponen ini bukan merupakan sensor melainkan aktuator yang berfungsi untuk menyemprotkan atau
mengabutkan bahan bakar ke dalam mesin atau ke dalam ruang bakar.
Komponen ini berfungsi untuk menaikan tekanan bahan bakar sebelum dikabutkan oleh injector ke
ruang bakar agar tekanannya stabil.