Anda di halaman 1dari 18

Ada Dua Tipe Pompa Injeksi Pada Sistem Bahan Bakar Diesel Yaitu Pompa Injeksi In-line Dan

Pompa Injeksi Distributor.

1. Pompa injeksi in-line

Keterangan:
1.Fuel tank (tangki bahan bakar)
2.Fuel line (pipa bahan bakar)
3.Priming pump (pompa priming)
4.Feed pump
5.Water Sedimenter dan Fuel filter
6.Injection pump (pompa injeksi)
7.Injection pipe (pipa injeksi)
8.Injection nozzle (injektor)
9.Over flow pipe (pipa pengembali)

ALIRAN BAHAN BAKAR


POMPA INJEKSI IN-LINE
Cara Kerja Pompa Injeksi in-line

1. Injection pump mendorong bahan bakar menuju Injection Nozzle dengan tekanan dan dilengkapi
dengan sebuah mekanisme untuk menambah dan mengurangi jumlah bahan bakar yang
menuju nozzle. Plunger di dorong ke atas oleh camshaft dan dikembalikan oleh Plunger Spring.
Plunger bergerak ke atas dank e bawah di dalam Plunger barrel dan pada jarak stroke yang telah
ditetapkan guna mensuplai bahan bakar dengan tekanan. Dengan naik dan turunya Plunger
berarti akan membuka dan menutup section dan discharge port sehingga mengatur banyaknya
injeksi bahan bakar. Dan pengaturan pergerakan naik turun plunger diatur oleh governor.
2. Governor yang terpasang pada pompa injeksi digunakan untuk mengatur kecepatan mesn.
Kecepatan mesin ini sebanding dengan mengalirnya bahan bakar ke dalam silinder ruang bakar
3. Pada governor mekanik, pengaturan injeksi bahan bakarnya sesuai dengan kerja governor yang
bekerja berdasarkan gaya sentrifugal. Plunger dari pompa injeksi berputar oleh gerakan dari
batang gerigi pengatur bahan bakar ( Control Rod ), dengan demikian mengatur jumlah bahan
bakar yang diinjeksikan ke dalam silinder.
4. Control Rod dihubungkan ke governor melalui floating lever. Bila putaran mesin naik, batang
gerigi pengatur bahan bakar bergerak mengurangi jumlah bahan bakar yang di injeksikan. Bila
putaran mesin turun, batang gerigi pengatur bahan bakar ( Control Rod ) bergerak menambah
bahan bakar yang di injeksikan. Dengan demikian governor adalah suatu mekanisme untuk lever
ratio dari floating lever.
5. Jika mesin berputar idling, gaya sentrifugal dari bobot Flyweight adalah kecil. Jika gaya
sentrifugal ini tidak cukup besar untuk mengatasi tahanan dari batang gerigi pengatur bahan
bakar ( control Rod ) mesin dapat.
POMPA INJEKSI INLINE (sebaris)

Pompa injeksi bahan bakar berfungsi untuk menekan bahan bakar dengan tekanan yang
cukup melalui kerja elemen pompa. Seperti telah diuraikan di atas bahwa pompa injeksi
bahan bakar berupa pompa injeksi sebaris
Gambar : Pompa Injeksi Sebaris Tipe Bosch (PE) & Elemen Pompa Injeksi In Line

(1) Pompa

Injeksi Sebaris
Pompa injeksi sebaris banyak digunakan untuk mesin diesel yang bertenaga besar, karena
pompa injeksi ini mempunyai kelebihan bahwa tiap elemen pompa melayani satu silinder mesin.
elemen pompa injeksi in line yang terdiri dari plunyer (plunger) dan silinder (barrel) yang
keduanya sangat presisi, sehingga celah antara plunyer dan silindernya sekitar 1/1000 mm.
Ketelitian ini cukup baik untuk menahan tekanan tinggi saat injeksi, walaupun pada putaran
rendah. Sebuah alur diagonal yang disebut alur pengontrol (control groove), adalah bagian dari
plunyer yang dipotong pada bagian atas. Alur ini berhubungan dengan bagian atas plunyer oleh
sebuah lubang. Bahan bakar yang dikirimkan oleh pompa pemindah masuk ke pompa injeksi
dengan tekanan rendah. Plunyer bergerak turun naik dengan putaran poros nok pompa injeksi.

Proses Kerja Elemen Pompa Injeksi In Line

Gambar : Proses kerja elemen pompa injeksi in line


keterangan
1.Plunyer
2.Silinder (barrel)
3. Alur pengontrol
4. Lubang masuk elemen
5. Katup penyalur
6. Sleeve pengontrol plunyer
7. Pinion pengontrol plunyer
8. Plunger driving face
9. Batang pengatur (control rack)

Pengontrolan Jumlah Bahan Bakar yang diinjeksikan


Gambar : Pengontrolan jumlah bahan bakar yang diinjeksikan
Jumlah pengiriman bahan bakar dari pompa diatur oleh governor sesuai dengan kebutuhan mesin.
Governor mengatur gerakan control rack yang berkaitan dengan control pinion yang diikatkan
pada control sleeve. Control sleeve ini berputar bebas terhadap silinder. Bagian bawah plunyer
(flens) berkaitan dengan bagian bawah control sleeve. Jumlah bahan bakar yang dikirim
tergantung pada posisi plunyer dan perubahan besarnya langkah efektif (Gambar). Langkah
efektif adalah langkah plunyer dimulai dari tertutupnya lubang masuk oleh plunyer sampai
control groove bertemu dengan lubang masuk. Langkah efektif akan berubah sesuai dengan
posisi plunyer dan jumlah bahan bakar yang diinjeksikan sesuai dengan besarnya langkah efektif.

Katup Penyalur
Gambar . Katup Penyalur

Penekanan bahan bakar dari elemen


pompa ke injector diatur oleh katup
penyalur (delivery valve). Katup penyalur
ini berfungsi ganda, yaitu selain mencegah
bahan bakar dalam pipa tekanan tinggi
mengalir kembali ke plunyer juga
berfungsi mengisap bahan bakar dari ruang
injector setelah penyemprotan (Gambar ).

Dengan demikian katup penyalur pada pompa injeksi ini menjamin injektor akan menutup
dengan cepat pada saat akhir injeksi, karena untuk mencegah bahan bakar menetes yang dapat
menyebabkan pembakaran awal (pre-ignition) selama siklus pembakaran berikutnya.

KOMPONEN
Katup Penyalur (Pengalir)
1.Rumah
2.Katup
3.Pegas katup
4.Penahan pegas katup
Cara Kerja Katup Penyalur

1. Pada saat awal penginjeksian, maka katup penyalur pada posisi terangkat dari dudukan, dengan
adanya tekanan bahan bakar yang dipompa keluar dari pompa plunyer. Hal ini memungkinkan
bahan bakar dengan tekanan dialirkan ke nosel injeksi.
2. Bila tekanan penyaluran menurun dan pegas katup penyalur menekan katup penyalur ke bawah,
maka relief valve akan menutup hubungan antara ruang penyalur dengan pipa injeksi dan
selanjutnya katup akan masuk ke dalam sampai dudukan bersentuhan dengan body mencegah
menurunnya katup.

2. Pompa Injeksi Distributor

keterangan
1.Fuel tank (tangki bahan bakar)
2.Fuel line (pipa bahan bakar)
3.Water sedimenter dan fuel filter
4.Priming pump (pompa priming)
5.Injection pump (pompa injeksi)
6.Injection pipe (pipa injeksi)
7.Injection nozzle (injektor)
8.Over flow pipe (pipa pengembali)

ALIRAN BAHAN BAKAR


POMPA INJEKSI TIPE DISTRIBUTOR

Pompa Injeksi Tipe Distributor Di Bedakan Menjadi 2 Tipe


1.TIPE DPA
2. TIPE VE

Pompa Injeksi Distributor

Pada sistem injeksi bahan bakar dengan pompa injeksi distributor, pompa injeksinya hanya
memiliki satu buah elemen pompa. Dengan demikian satu elemen pompa akan melayani empat
buah silinder mesin diesel melalui saluran distribusi pada pompa. Pompa injeksi distributor
banyak digunakan untuk mesin diesel bertenaga menengah dan kecil dengan ruang bakar
tambahan.
Pompa injeksi distributor ini dirancang dengan plunyer tunggal untuk mengatur banyaknya
bahan bakar yang diinjeksikan dengan tepat dan membagi pemberian bahan bakar ke setiap
silinder mesin sesuai dengan urutan penginjeksiannya.

Pompa injeksi distributor terdiri dari komponenkomponen:

1. Pompa pemberi (feed pump) tipe sudu rotary yang mengalirkan bahan bakar dari tangki ke
dalam rumah pompa injeksi,

2. Katup pengatur tekanan bahan bakar di dalam feed pump (pressure regulating valve)

3. Katup pelimpah (overflow) untuk menyalurkan kelebihan bahan bakar dari pompa ke tangki.

4. Plat nok (cam plate) yang digerakkan oleh poros pompa (drive shaft) yang menggerakkan
plunyer dalam bentuk berputar dan bolak-balik, karena plunyer bersatu dengan cam plate

5. Governor mekanik (mechanical governor) yang mengatur jumlah bahan bakar yang
diinjeksikan ke dalam ruang bakar

6. Pewaktu otomatis (automatic timer) yang mengatur saat injeksi (injection timing) yang bekerja
menurut tekanan bahan bakar.

7. Solenoid penutup bahan bakar (fuel cut-off solenoid) yang digunakan untuk menutup aliran
bahan bakar ke dalam elemen pompa.

8. Katup penyalur (delivery valve) berfungsi mencegah bahan bakar dari dalam pipa tekanan
tinggi masuk ke dalam ruang elemen pompa dan mengisap sisa bahan bakar dari injector pad
akhir injeksi.

Kelebihan pompa injeksi distributor tipe VE adalah:

(a) Kompak dan ringan, karena hanya 4,5 kg dan komponenkomponennya sedikit
jumlahnya,
(b) mampu digunakan untuk mesin diesel putaran tinggi,
(c) seragam dalam jumlah penginjeksian bahan bakar,
(d) mudah dalam menghidupkan mesin,
(e) putaran idle yang stabil,
(f) pelumasan dengan bahan bakar sendiri,
(g) mudah dalam penyetelan jumlah bahan bakar yang diinjeksikan,
(h) dilengkapi dngen solenoid penghenti bahan bakar,
(i) alat pengatur saat penginjeksian yang bekerja secara hidrolik, dan
(j) konstruksinya dirancang sedemikian rupa sehingga kalau terjadi mesin berputar balik,
pompa tidak akan memberikan bahan bakar ke silinder.
Camshaft pada pompa injeksi bahan bakar

Camshaft pada pompa injeksi bahan bakar digerakkan oleh roda gigi penggerak pada
engine. Pada diesel engine 4 langkah, besarnya kecepatan putar camshaft pada pompa
bahan bakar ½ putaran crankshaft pada engine. Pada diesel engine 2 langkah, besarnya
kecepatan putar camsahft pada pompa bahan bakar sama dengan putarn crankshaft pada
engine. Sebuah camshaft memilki beberapa cam sesuai dengan jumlah silinder pada
engine. Sejumlah cam pada camshaft disusun berdasarkan urutan pembakaran pada
silinder. Plunger pada pompa injeksi bahan bakar akan bergerak naik-turun oleh adanya
perputarn dari camshaft ini.

Berikut ini ditunjukkan berbagai macam bentuk cam yang digunakan pada sebuah
camshaft. Penggunaan bentuk cam disesuaikan dengan spesifikasi sebuah engine.

CARA KERJA POMPA INJEKSI TIPEDISTRIBUTOR

. Pada sistem injeksi bahan bakar dengan pompa injeksi distributor, pompa injeksinya hanya
memiliki satu buah elemen pompa. Dengan demikian satu elemen pompa akan melayani empat
buah silinder mesin diesel melalui saluran distribusi pada pompa.
Pompa injeksi distributor tipe DPA saat ini sudah jarang digunakan, sedangkan pompa
injeksi distributor tipe VE masih banyak Digunakan Pompa injeksi sebaris pada umumnya
digunakan untuk mesin diesel bertenaga besar dengan ruang bakar langsung dan penyemrotan
langsung (direct injection), sedangkan pompa injeksi distributor banyak digunakan untuk mesin
diesel bertenaga menengah dan kecil dengan ruang bakar tambahan.

SECARA UMUM KOMPONEN-KOMPONEN INJEKSI BAHAN BAKAR MESIN DIESEL


ADALAH:
a) Tangki bahan bakar (fuel tank)
b) Saringan bahan bakar (fuel filter)
c) Pompa pemindah bahan bakar (fuel transfer pump)
d) Pompa injeksi bahan bakar (fuel injection pump)
e) Pipa-pipa injeksi bahan bakar (fuel injection lines)
f) Injektor (fuel injector)
g) Pipa-pipa pengembali bahan bakar (fuel return lines)

Di samping komponen-komponen utama di atas, komponen sistem injeksi tambahan yang lain
adalah:
h) Pengatur kecepatan (governor)
i) Pengatur untuk memajukan saat injeksi otomatis (advancer/automatic timer)
Komponen-komponen tersebut di atas terangkai menjadi satu kesatuan dan saling berhubungan
dan saling membantu dalam rangka penginjeksian bahan bakar ke dalam silinder mesin dengan
saat yang tepat dengan jumlah yang tepat pula.
a) Tangki bahan bakar (fuel tank)
Tangki bahan bakar berfungsi menyimpan atau menampung bahan bakar. Tangki bahan bakar
harus tertutup untuk mencegah masuknya kotoran, namun demikian harus mempunyai lubang
pernafasan (ventilation) dan untuk lubang pengisian bahan bakar sebagai pengganti bahan bakar
yang telah dipakai. Dengan demikian paling tidak harus ada tiga buah lubang, yaitu untuk
mengisi, mengalirkan keluar dan lubang untuk mengeringkan (draining). Kadangkala terdapat
lubang untuk saluran kebocoran bahan bakar (fuel overflow/fuel leak-off).
“POMPA INJEKSI DISTRIBUTOR TIPE VE”
B. Latar Belakang
Perkembangan dunia semakin maju, sehingga semua hal yang mendukung kemajuan dunia ini
dituntut untuk mengikuti perkembangan jaman. Dengan perkembangan jaman ini diharapkan
dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat sehingga kehidupan masyarakat lebih layak.
Transportasi juga merupakan bagian dari perkembangan yang terjadi. Karena transportasi
merupakan sarana pendukung berjalannya perkembangan. Transportasi yang dibutuhkan pada
perkembang jaman ini yaitu yang dapat bekerja tanpa henti, hemat, kuat, dan ramah lingkungan.
Kriteria yang dibutuhkan sangat sesuai dengan mesin diesel. Karena mesin diesel memiliki
karakter kuat, tahan lama, hemat bahan bakar, ramah lingkungan. Maka untuk sekarang mesin
diesel mengalami perkembangan yang sangat pesat, ini dilakukan untuk mengikuti
perkembangan jaman.
Perkembangan pada mesin diesel yang sangat menonjol yaitu mengenai sistem bahan bakarnya.
Yang saat ini terus diteliti yaitu masalah sistem bahan bakarnya agar tercipta mesin diesel yang
minim getaran, bertenaga, hemat bahan bakar, responsive.
Salah satu sistem bahan bakar memiliki komponen utama yaitu pompa injeksi. Pompa injeksi
mempunyai berbagai kontruksi berbagai tipe antara lain Distributor Injection System(DPA dan
VE), Unit Injection System, Pump Controlled Injection System, Common Rail Injection System.
Dari berbagai tipe kontruksi pompa injeksi yang telah dipaparkan diatas maka penulis mencoba
mengangkat salah satu kontruksi pompa injeksi, yaitu kontruksi pompa injeksi distributor tipe
VE. Karena penulis beranggapan kalau kontruksi pompa injeksi VE mempunyai kelebihan yaitu
lebih halus dan bisa untuk putaran tinggi. Maka judul makalah ini yaitu : “Pompa Injeksi
Distributor Tipe VE”
C. Tujuan Akhir yang Ingin Dicapai
1. Menjelaskan gambaran secara umum pompa injeksi distributor tipe VE
2. Menjelaskan cara kerja pompa injeksi distributor tipe VE
3. Menjelaskan kelemahan dan kelebihan pompa injeksi distribusi tipe VE
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Analisa Data
1. Gambaran secara umum pompa injeksi distributor VE
Pompa injeksi distributor tipe VE dirancang dengan plunyer tunggal untuk mengatur jumlah
bahan bakar yang diinjeksikan dengan tepat dan mendistribusikan bahan bakar ke setiap silinder
mesin sesuai dengan urutan penginjeksiannya.
Gambar 1. Pompa Injeksi Distributor Tipe VE

Keterangan:
1) Poros penggerak pompa
2) Pompa pemberi (feed pump)
3) Katup pengatur tekanan
4) Roda gigi penggerak governor
5) Cincin tol
6) Cincin nok
7) Automatic timer
8) Busing pengatur
9) Plunyer
10) Delivery valve
11) Governor
12) Solenoid
13) Penyetel gas maksimal
14) Spunyer
15) Tuas pengatur
Komponen – komponen utama pada pompa injeksi distributor tipe VE :
a. Pompa pemberi (feed pump)
Pada pompa injeksi distributor yang sering digunakan yaitu tipe sudu rotary yang berfungsi
untuk menghisap bahan bakar dari tangki dan menekannya kedalam ruang pompa injeksi.
Gambar 2. Pompa Pemberi
b. Katup pengatur tekanan
Katup pengatur tekanan berfungsi untuk mengatur tekanan bahan bakar kedalam ruang pompa
sesuai dengan putaran mesin.

Gambar 3. Katup Pengatur Tekanan


c. Plunger dan plat nok (cam plate)
Plunger berfungsi mendistribusikan bahan bakar sesuai dengan FO mesin.
Untuk plat nok berfungsi untuk menekan plunger agar plunger bergerak maju sehingga
mengahasilkan tekanan tinggi pada bahan bakar dan sekaligus bahan bakar yang ditekan
disalurkan untuk didistribusikan ke tiap silinder sesuai FO
Gambar
4. Plunger dan Plat Nok

d. Governor mekanik (mechanical governor) yang mengatur jumlah bahan bakar yang
diinjeksikan ke dalam ruang bakar.

Gambar 5. Governor

e. Pewaktu otomatis (automatic timer) yang mengatur saat injeksi (injection timing) yang bekerja
menurut tekanan bahan bakar.
f. Solenoid penutup bahan bakar (fuel cut-off solenoid) yang digunakan untuk menutup aliran
bahan bakar ke dalam elemen pompa.

Gambar 7. Selenoid Penutup Bahan Bakar


g. Katup penyalur (delivery valve) berfungsi mencegah bahan bakar dari dalam pipa tekanan
tinggi masuk ke dalam ruang elemen pompa dan mengisap sisa bahan bakar dari injektor pada
akhir injeksi

Gambar 8. Katup Penyalur

2. Cara kerja komponen – komponen pompa injeksi distributor tipe VE

a. Pompa pemberi (feed pump)


Mekanisme kerjanya yaitu feed pump digerakkan oleh poros penggerak (drive shaft) dan selama
rotor berputar sudu pompa menekan keluar akibat gaya sentrifugal. Rotor yang tidak sepusat
(eksentrik) ini menyebabkan bahan bakar akan terisap dan ditekan ke ruang pompa.
b. Katup pengatur tekanan
Mekanisme kerjanya yaitu memanfaatkan harga tegangan pegas regulating valve. Dimana ketika
tekanan bahan bakar yang dihasilkan feed pump tinggi makan tekanan bahan bakar akan
mendorong piston untuk membuka saluran yang menuju feed pump kembali, sehingga pada
putaran mesin apapun tekanan bahan bakar relative konstan.
c. Pewaktu otomatis
Cara kerjanya yaitu : Pada saat putaran mesin naik, tekanan bahan bakar juga naik torak
terdorong kearah kiri tuas geser akan merubah posisi cincin rol kearah memajukan saat
penyemprotan
Pada saat putaran mesin turun, tekanan bahan bakar juga turun. Torak bergerak kembali kekanan
karena dorongan pegas torak, maka tuas geser mendorong kembali cincin rol ke posisi nol (tidak
ada pengajuan saat penyemprotan)
d. Plunyer dan Plat Nok
Plunyer dan plat nok digerakkan oleh poros pompa (drive shaft). Pompa pemberi dan plat nok
digerakkan oleh poros penggerak (drive shaft). Plunyer dan plat nok ditekan oleh dua buah pegas
plunyer melawan roller. Plat nok biasanya mempunyai 4 buah muka nok pada mesin diesel 4
silinder (ini sesuai dengan jumlah silinder mesin), yang bila berputar muka nok berada di atas
roller dan plunyer bergerak maju, sehingga bila plat nok dan plunyer berputar satu kali maka
plunyer bergerak 4 kali maju mundur. Bahan bakar disalurkan ke tiap silinder setiap ¼ putaran
plunyer dan satu kali plunyer bergerak bolak-balik. Plunyer mempunyai 4 alur pengisian (suction
groove) dan satu lubang distribusi (distribution port). Dengan demikian pada silinder pompa
terdapat 4 saluran distribusi (distribution passage).
e. Governor
Cara kerja governor sebagai berikut
a) Posisi start
Tuas pengatur pada posisi start. Tuas penekan tertarik oleh pegas pengatur. Pegas start menekan
tuas start. Dengan demikian tuas start menggeser posisi bushing pengatur kearah volume start /
volume banyak.
b) Posisi idle
Tuas pengatur pada posisi idle bobot sentrifugal membuka tergantung dari putaran idle dan pegas
idle. Putaran mesin naik, bobot sentrifugal membuka bushing pengatur didorong kearah stop /
sedikit. Putaran mesin turun, bobot sentrifugal menutup. Pegas idle dan pegas pengatur menarik
tuas penekan bushing pengatur didorong kearah maksimum.
c) Regulasi putaran
Tuas pengatur pada posisi maksimum. Pegas pengatur menarik tuas penekan, bushing pengatur
didorong kearah maks. Putaran mesin naik. Bobot sentrifugal membuka, putaran mesin dapat
stabil, apabila gaya sentrifugal seimbang dengan gaya pegas pengatur.
f. Solenoid penutup bahan bakar
Cara kerjanya yaitu :
mesin siap dihidupkan.Pada saat kunci kontak on, arus mengalir kekumparan solenoid, medan
magnet yang ditimbulkan menarik inti besi kedalam kumparan, katup membuka, dengan
demikian solar mengalir masuk keruang tekanan tinggi
katupPada saat kunci off, medan magnet hilang, pegas mendorong inti besi
keluar menutup.bahan bakar solar terhenti, sehingga motor mati.
g. Katup penyalur (delivery valve)
Cara kerjanya yaitu : pada saat bahan bakar di tekan keluar dari pompa injeksi tekanan tinggi
maka bahan bakar melawan tekanan pegas katup penyalur, sehingga katup penyalur terbuka dan
menghantarkan bahan bakar menuju injector melalui pipa penyalur. Dan pada saat tekanan bahan
bakar yang diinjeksikan hilang maka bahan bakar tidak ada tekanan maka pegas katup
pengembali menekan katup penyalur dan katup penyalur tertutup sehingga bahan bakar yang tadi
telah diinjeksikan tidak kembali ke ruang pompa injeksi.
3. Kelemahan dan kelebihan pompa injeksi distributor VE
Dalam pengaplikasian suatu komponen maka harus diketahui kelebihan dan kelemahannya. Ini
dilakukan agar komponen tersebut dapat berfungsi dengan baik.
Kelemahan pompa Injeksi VE yaitu :
a. Tidak dapat diaplikasikan di mesin besar.
b. Tekanan yang dihasilkan tidak dapat tinggi.
c. Apabila katup selenoit rusak maka akan berpengaruh terhadap tekanan kerja pada injector.
Kelebihan pompa Injeksi VE yaitu :
a. kompak dan ringan, karena hanya 4,5 kg dan komponen-komponennya sedikit jumlahnya
b. mampu digunakan untuk mesin diesel putaran tinggi
c. seragam dalam jumlah penginjeksian bahan bakar
d. mudah dalam menghidupkan mesin
e. putaran idle yang stabil
f. pelumasan dengan bahan bakar sendiri
g. mudah dalam penyetelan jumlah bahan bakar yang diinjeksikan
h. dilengkapi dengan solenoid penghenti bahan bakar
i. alat pengatur saat penginjeksian yang bekerja secara hidrolik konstruksinya dirancang
sedemikian rupa sehingga kalau terjadi mesin berputar balik, pompa tidak akan memberikan
bahan bakar ke silinder
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan
1. Pompa injeksi distributor tipe VE dirancang dengan plunyer tunggal dan bisa digunakan untuk
melayani silinder lebih dari satu, dimana mekanisme kerja dari pompa tekanan tinggi tipe
distributor tipe VE mirip dengan distributor pada motor bensin. Pompa ini mendistribusikan
bahan bakar ke setiap silinder mesin sesuai dengan urutan penginjeksiannya
2. Setiap komponen yang ada pada pompa mempunyai fungsi yang saling berkaitan satu dengan
yang lain dalam melaksanakan kerja dari memompakan bahan bakar sampai menginjeksikan
bahan bakar di ruang bakar.
3. Apabila dibandingkan dengan pompa jenis inline, pompa jenis VE bekerja lebih halus karena
semua mekanisme komponennya direndam dalam bahan bakar. Namun jenis VE tidak dapat
diaplikasikan pada mesin dengan kapasitas besar karena tekanan yang dihasilkan tidak besar.

Anda mungkin juga menyukai