Gambar 2
Jika plunyer berada di BDC, bahan bakar ditekan oleh pompa pengangkat (lift pump) ke dalam
rumah pompa (pump gallery). Bahan bakar memasuki lobang penghisap (lobang yang disuplai)
dan membanjiri daerah di atas plunyer. Plunyer sekarang didorong oleh poros bubungan.
Setelah kurang lebih 2 mm gerakan ke atas, bagian pinggir plunyer menutup lobang yang
disuplai. Gerakan ke atas lanjutannya akan mendorong bahan bakar melalui valve penghantar
yang membuka pipa injeksi, dan menginjeksi bahan bakar ke dalam ruang pembakaran.
Injeksi akan terus berlangsung hingga plunyer terangkat cukup jauh guna memungkinkan bagian
bawah heliks membuka lobang inlet. Sekarang bahan bakar yang tertekan akan bergerak turun
ke alur vertikal pada plunyer dan keluar melalui lobang tersebut. Proses ini merupakan akhir
dari penghantaran. Setelah di akhir penghantaran, plunyer akan terus ditekan ke atas oleh poros,
tetapi gerakan ini tidak akan menghasilkan injeksi lebih jauh. Jumlah dan lama injeksi bahan
bakar dikontrol oleh heliks atau bagian pengontrol, posisi yang dikontrol oleh pengatur.
G. FASA: Suatu prosedur yang memastikan bahwa proses awal injeksi memiliki jumlah
tingkatan yang tepat di antara semua plunyer.
H. Metode Penyesuaian:
1. mengubah tinggi plunyer – dengan sekrup tappet (lifter)
dengan shim
sesuai ukuran roller
2. mengubah tinggi barrel dengan menggunakan shim.
I. Fasa dilakukan dengan memulainya dengan alat pemompa silinder nomor satu sebagai
referensi. Sudut fasa = 360 derajat / Jumlah alat pemompaan
Sudut fasa ialah jumlah tingkatan (poros bubungan pompa bahan bakar) antara injeksi-
injeksi.
J. KALIBRASI: Untuk membuat penyesuaian guna dapat memastikan semua injeksi
memiliki jumlah yang sama (kuantitas).
Dengan Metode Penyesuaian:
1. Dengan memutar lengan pengontrol
2. Dengan mengendorkan baut pengunci pinion
3. Lalu pastikan face driving yang berada pada control sleeve tegak lurus dengan control
helix dan tanda pemasangan barrel
K. Perangkat Valve Penghantar
Atas sebuah badan valve penghantar, valve penghantar dan pegas kompresi yang menahan
valve pada dudukannya di bagian atas badan valve.
L. Perangkat Tappet
Terdiri atas sekrup pengatur yang dikeraskan dan lock nut serta poros yang menahan roller
yang dikeraskan.Pengaturan gerakan plunyer merupakan hal yang memungkinkan dengan
sekrup yang disetel yang dipakai untuk mengangkat atau menurunkan plunyer di bejana.
M. Penghentian Batang Pengontrol
Penghentian batang pengontrol, juga dikenal dengan penghentian rack atau penghentian asap
untuk mencegah rack bergerak menyimpang jauh dari arah bahan bakar penuh. Jika
pengaturan batang pengontrol tidak benar dan banyak bahan bakar yang dihantarkan daripada
yang dapat dibakar oleh mesin, bahan bakar akan terbuang percuma dan menghasilkan asap
hitam tebal. Sebaliknya, jika penghentian tidak diatur dengan benar dan rack tidak dapat
bergerak cukup jauh, mesin akan kekurangan daya.
N. Kesimpulan :
Jika pompa injeksi in line hanya sekedar dirakit tapi posisi komponen tidak sesuai prosedur
seperti halnya pemasangan plunger, barrel, tidak sesuai prosedurnya maka belum tentu
posisi lubang plunger (helix) sling berhadapan dengan spill port. Bila lubang plunger
membelakangi lubang spill port mungkin yang terjadi mungkin mesin tidak hidup bila mesin
hidup pasti mesin pada posisi putaran tinggi terus sampai & tidak bias diubah putaran mesin
kerendah itu terjadi sampai bahan bakar habis.jika itu terjadi maka perlu dilakukan kalibrasi
yaitu
Dengan Metode Penyesuaian:
1. Dengan memutar lengan pengontrol
2. Dengan mengendorkan baut pengunci pinion
3. Lalu pastikan face driving yang berada pada control sleeve tegak lurus dengan lubang
helix yang menghadap ke spill port dan tanda pemasangan barrel