Anda di halaman 1dari 30

INJECTION PUMP

VE (Verteiler Einspritz) atau distributor injection

PENGAMPU : PONCO WIBOWO


URAIAN
Pompa Injeksi
INJECTION PUMP
Memompa bahan bakar
ke setiap Injection
Nozzle. Pompa injeksi
berfungsi untuk
mengontrol volume dan
waktu injeksi bahan
bakar.

Bagian dalam pompa injeksi


dilumasi dan didinginkan oleh
bahan bakar.
URAIAN
1. Penghisapan bahan bakar, Feed Pump menarik bahan
bakar dari tangki bahan bakar, dan memampatkannya ke
dalam Pump Housing.
2. Pemompaan bahan bakar, Satu Plunger digunakan untuk
mengirim bahan bakar bertekanan tinggi ke setiap Injection
Nozzle dengan gerakan “resiprokasi” dengan berotasi.
3. Kontrol volume injeksi, Governor mengontrol volume injeksi
dan output mesin. Governor berfungsi mengontrol putaran
mesin maksimum untuk mencegah mesin overrunning dan
menstabilkan idling speed.
4. Kontrol Waktu Injeksi, Timer mengontrol waktu injeksi
pada “proporsi” ke putaran mesin
RINGKASAN OPERASI
RINGKASAN OPERASI
Menyalakan switch pengapian (Kunci Kontak “ON”) menyebabkan
fuel cut-off solenoid valve ditarik ke dalam dan saluran antara Pump
Housing dan Plunger terbuka. Ketika Feed Pump berrotasi, bahan
bakar ditarik dari tangki bahan bakar, melewati sedimenter dan
saringan bahan bakar, dan memasuki Pump Housing setelah tekanan
diatur oleh Regulating Valve. Plunger menarik bahan bakar dari Pump
Housing ke dalam Pressure Chamber selama pergerakan turun
(bergerak ke kiri), dan menekan bahan bakar dengan tinggi untuk
mendistribusikannya ke setiap Delivery Valve selama pergerakan ke
atas (bergerak ke kanan).
Setelah melewati Delivery Valve, bahan bakar dibawa ke Nozzle
melewati pipa-pipa bertekanan tinggi, dari area dimana bahan bakar
diinjeksi ke dalam cylinder. Pada saat yang sama, bagian dalam pompa
dilumasi dan didinginkan oleh bahan bakar. Sebagian bahan bakar
kembali ke tangki bahan bakar dari Over Flow Screw, untuk
mengontrol kenaikan temperatur bahan bakar di pompa.
FEED PUMP & REGULATING VALVE

Feed pump
Feed Pump tipe Vane terdiri dari empat Blade dan sebuah Rotor. Rotor digerakkan oleh Drive
Shaft, dan blade menekan dinding dalam pada Pressure Chamber karena gaya sentrifugal.
Ketika pusat rotor bersifat “Eccentric” terhadap pusat Pressure Chamber, bahan bakar antara
Blade dimampatkan dan didorong keluar.
Regulating valve
Regulating Valve menyesuaikan tekanan pembuangan pada Feed Pump menurut kecepatan
pompa.
Pengiriman & Injeksi Bahan Bakar
1. Feed pump, cam plate dan
plunger dikendalikan oleh drive
shaft dan berotasi pada ukuran
setengah putaran mesin.
2. Dua plunger spring menekan
plunger dan cam plate terhadap
roller.
3. Cam plate mempunyai jumlah
sama sebagaimana face cam pada
cylinder. (Mesin empat silinder
memiliki empat face cam.) Cam
plate menekan plunger masuk dan
keluar berotasi pada fixed roller.
Karena itu, plunger mengikuti
pergerakan face cam dan
berisprokasi secara selaras dengan
face cam yang berotasi. Dengan
satu putaran cam plate, plunger
membuat satu putaran penuh dan
beresiprokasi empat kali.
4. Bahan bakar untuk satu cylinder
diberikan setiap 1/4 putran dan
satu gerakan resiprokasi plunger
(Mesin empat silinder).
Pengiriman & Injeksi Bahan Bakar
5.Plunger
memiliki empat alur
penghisapan (suction
groove), satu
distribution port, satu
spill port dan satu
pressure equalizing
groove. Spill port dan
distribution port
sejajar dengan lubang
akses (access hole)
pada pusat plunger.
Pengiriman & Injeksi Bahan Bakar
Bahan bakar ditarik
dari alur penghisapan
(suction groove) pada
plunger. Lalu, bahan
bakar bertekanan
tinggi dikirim melalui
delivery valve dari
distribution port, dan
dipompa ke dalam
nozzle injeksi .
Pengiriman & Injeksi Bahan Bakar

1. Penghisapan
Ketika plunger menuju ke
bawah (bergerak ke kiri), satu
dari empat alur penghisapan
(suction groove) pada pump
plunger akan disejajarkan
dengan suction port di
distributive head. Kemudian,
bahan bakar ditarik ke
pressure chamber dan dari
sana ke bagian dalam plunger.
Pengiriman & Injeksi Bahan Bakar

2. Pengiriman
Ketika cam plate dan plunger
berotasi, suction port pada
distributive head ditutup dan
distribution port pada plunger
disejajarkan dengan
distribution passage. Ketika
cam plate masuk ke roller,
plunger naik (bergerak ke
kanan) dan memampatkan
bahan bakar. Ketika tekanan
bahan bakar mencapai nilai
yang ditentukan, bahan bakar
diinjeksi dari injection nozzle.
Pengiriman & Injeksi Bahan Bakar

3. Penghentian
Ketika cam plate berotasi lebih
jauh dan plunger naik
(bergerak ke kanan), dua spill
port pada plunger didorong
dari ujung spill ring. Lalu,
bahan bakar bertekanan tinggi
dikembalikan ke pump
housing melalui spill port.
Akibatnya, tekanan bahan
bakar menurun secara tiba-
tiba dan injeksi bahan bakar
diakhiri.
Pengiriman & Injeksi Bahan Bakar
Effective stroke
Effective stroke adalah jarak
plunger yang bergerak dari awal
kompresi bahan bakar sampai
akhir. Ketika langkah-langkah
pemompaan penuh konstan, lokasi
spill ring diubah untuk
meningkatkan atau menurunkan
volume injeksi oleh perubahan
effective stroke. Ketika effective
stroke menjadi panjang, kompresi
berakhir belakangan dan volume
injeksi akan ditingkatkan.
Kebalikannya, kompresi berakhir
awal dan volume injeksi akan
menurun ketika effective stroke
pendek.
FUEL CUT OFF SOLENOID VALVE
Fuel cut-off solenoid valve
membuka dan menutup saluran
bahan bakar yang mengarah ke
suction port. (Valve tetap
terbuka ketika switch pengapian
dalam keadaan on.)

1. Fuel cut-off solenoid on


Voltase baterai diberikan ke
solenoid dan valve memadatkan
pegas untuk diangkat ke atas.
Sebagai hasil, suction port
terbuka dan bahan bakar
disediakan.
FUEL CUT OFF SOLENOID VALVE
2. Fuel cut-off solenoid off
Arus, yang mengalir ke
dalam solenoid, dipotong,
menyebabkan valve mengarah
ke bawah oleh pegas. Ketika
valve menutup suction port,
persediaan bahan bakar ke
cylinder akan berhenti,
menyebabkan mesin berhenti.
Anti-reverse Rotation

VE pump dirancang sedemikian rupa


sehingga dapat mencegah putaran
balik engine.
Gerakan pump plunger dan
pembukaan serta penutupan masing-
masing saluran digambarkan seperti
ilustrasi berikut.
Bila engine akan berputar balik,
suction port akan terbuka dan
distribution port akan tertutup pada
saat plunger bergerak ke atas. Oleh
karena itu tidak ada bahan bakar yang
diinjeksikan dan engine akan mati.
Automatic Timer (Injection Timing Control)
Sebagaimana pada mesin bensin dalam hal
waktu pengapian, mesin diesel dalam hal waktu
injeksi harus dimajukan (atau dimundurkan)
sesuai dengan putaran mesin untuk
mendapatkan performa yang optimal.
Memajukan atau memundurkan dikontrol oleh
automatic timer sebagai respon ke putaran
mesin.
Automatic Timer (Injection Timing Control)
Konstruksi dan Operasi
Waktu injeksi bahan bakar dikontrol dengan
mengubah posisi roller, yang menyentuh
face cam. Ketika pompa injeksi tidak
berotasi, roller ada pada posisi mundur
maksimum. Ketika pompa injeksi mulai
berotasi dan kecepatan ditingkatkan, timer
piston bergerak ke kiri mendorong timer
spring, sebagaimana tekanan bahan bakar
di dalam pump housing juga meningkat.
Slide pin yang berhubungan dengan piston
mengubah pergerakan piston menjadi
pergerakan rotasi pada roller ring. Ketika
roller ring berotasi di arah berlawanan pada
drive shaft, waktu pengapian maju. Ketika
roller ring berotasi di arah yang sama,
waktu pengapian mundur.
Mechanical Governor

untuk mengontrol volume injeksi


bahan bakar sehubungan
dengan usaha ketika pedal
akselerator ditekan dan beban
mesin ketika output pada mesin
diesel dikontrol oleh volume
injeksi bahan bakar. Karena
volume injeksi ditentukan oleh
posisi spill ring, adalah penting
bagi governor untuk mengontrol
posisi spill ring sehingga mesin
bisa beroperasi dengan stabil.

Governor memainkan peran berikut: Mencegah mesin untuk tidak overrunning


dengan mengontrol putaran mesin maksimum, dan mencegah mesin agar tidak
mati dengan menstabilkan putaran mesin pada kecepatan rendah.
Mechanical Governor

1. Kontrol menurut penekanan Akselerator


Ditekan: Volume injeksi bahan bakar ditingkatkan. (Putaran mesin ditingkatkan)
Dibebaskan: Volume injeksi bahan bakar dikurangi. (Putaran mesin dikurangi)
2. Kontrol dengan posisi Akselerator konstan dan beban mesin berfluktuasi
Beban meningkat: Volume injeksi bahan bakar ditingkatkan.
Beban berkurang: Volume injeksi bahan bakar dikurangi.
Mechanical Governor (Konstruksi dan Fungsi)

Untuk mechanical
governor, flyweight, yang
berotasi dengan drive shaft
pada pompa injeksi,
berekspansi keluar karena gaya
sentrifugal sehubungan dengan
meningkatnya kecepatan shaft.
Pergerakan ini
ditransimisikan ke spill ring
melalui governor sleeve dan
control lever untuk mengatur
volume injeksi bahan bakar.
Mechanical Governor (Konstruksi dan Fungsi)
1

2
Ada dua tipe governor:
1. All-speed governor
2. M-M (Minimum-Maximum) speed
governor
Mechanical Governor (All Speed Governor)
All-speed governor
mengontrol volume injeksi
bahan bakar pada semua
jarak putaran mesin. Spill
ring digerakkan oleh
governor, mengubah
effective stroke,
mengakibatkan penyesuaian
volume injeksi.
All Speed Governor – Starter
Ketika pedal akselerator
ditekan dan tuas penyetel
digerakkan pada arah beban
penuh pada waktu start,
control spring menarik
tension lever sampai
mengalami kontak dengan
stopper. Karena kecepatan
pompa rendah saat start
dan gaya sentrifugal pada
flyweight sangat kecil,
bahkan start spring (plate
spring), yang mempunyai
tegangan kecil, mampu
mendorong control lever
Pada saat ini, control lever berotasi
terhadap governor sleeve,
berlawanan arah jarum jam di sekitar fulcrum A
sehingga mengakibatkan
dan menggerakkan spill ring ke posisi start
flyweight menutup
(volume injeksi maksimum) untuk menyediakan
sepenuhnya.
volume injeksi bahan bakar yang diperlukan saat
start.
All Speed Governor – Idling
Setelah mesin
dinyalakan dan pedal
akselerator dilepaskan,
tuas penyetel kembali
ke posisi idle. Karena
tegangan pada control
spring pada saat ini
adalah nol, flyweight
dapat berkespansi
keluar meskipun
kecepatan rendah.
Sebagai hasil, governor
sleeve memampatkan
idle spring.

Pada saat ini, control lever berotasi searah jarum jam di sekitar fulcrum A,
untuk menggerakkan spill ring ke posisi idle. Dengan cara ini, idling speed yang
lembut dapat diwujudkan ketika gaya sentrifugal pada flyweight dan tegangan
pada idle spring seimbang.
All Speed Governor – Beban Penuh/Full Load
Beban penuh (pedal
akselerator tertekan
penuh)
Ketika pedal
akselerator ditekan
penuh, tuas penyetel
bergerak ke posisi beban
penuh dan tension lever
mengalami kontak
dengan stopper, serupa
dengan saat start.
Dalam situasi ini, control
spring mempunyai high
tension dan damper
spring sepenuhnya
ditekan dan tidak aktif.

Tidak seperti saat start, gaya sentrifugal yang kuat terjadi pada flyweight, dan
governor sleeve mendorong control lever ke kanan. Lalu control lever berotasi searah jarum
jam sekitar fulcrum A, hingga fulcrum B mengalami kontak dengan tension lever, sehingga
menggerakkan spill ring ke posisi beban penuh. Akibatnya, volume injeksi saat ini berkurang
dibandingkan saat start.
All Speed Governor – MaximumSpeed

Kecepatan maksimum (pedal akselerator ditekan sepenuhnya)


Ketika putaran mesin menjadi besar daripada kecepatan yang ditentukan, gaya sentrifugal pada
flyweight menjadi besar, yang mengakibatkan gaya yang diberikan ke governor sleeve menjadi besar
dari pada tegangan pada control spring. Lalu control lever dan tension lever bergerak bersamaan,
berotasi searah jarum jam di sekitar fulcrum A, untuk menggerakkan spill ring pada arah yang
menurunkan volume injeksi. Dengan membatasi kecepatan maksimum dalam cara ini, mesin dicegah
untuk overrunning.
All Speed Governor – Beban Parsial
Kecepatan medium
pedal akselerator
ditekan setengah
Ketika tuas penyetel
pada posisi pertengahan,
antara beban penuh dan
idling, control spring
mempunyai tegangan
yang lemah,
mengakibatkan spill ring
bergerak ke arah yang
menurunkan volume
injeksi pada kecepatan
rendah dibandingkan
selama kontrol kecepatan
maksimum. Sebagai hasil,
kecepatan mesin dikontrol
Karakterisitik volume injeksi di situasi ini adalah sama selama
sehubungan dengan
beban penuh ketika putaran mesin rendah [sebelum spill ring
digerakkan pada arah yang menurunkan volume injeksi). Ketika tingkat penekanan pada
kecepatan meningkat, volume injeksi menurun untuk mengontrol pedal akselerator.
kecepatan.
Adjusting Screw

Pompa injeksi mempunyai sekrup penyetel (adjusting screw) berikut:


1. Sekrup penyetel putaran maksimum: Mengontrol putaran mesin maksimum.
2. Sekrup penyetel idle speed: Menyesuaikan putaran mesin selama idling.
3. Sekrup penyetel beban penuh (Full-load setting screw): Menyesuaikan volume injeksi
bahan bakar maksimum.
PETUNJUK:
Ketika sekrup penyetel putaran maksimum dan sekrup pengeset beban penuh disetel ke
posisi yang sesuai dan disegel, mereka tidak disetel. Namun, bila harus berubah akibat
berlalunya waktu, dan harus disetel, robek segel dan lakukan penyesuaian, Setelah
disesuaikan, sekrup penyetel putaran maksimum dan sekrup pengeset beban penuh harus
disegel.
TUGAS ESSAY

1. Jelaskan 4 fungsi Pompa Injeksi bahan bakar


Diesel tipe Pompa Distributor !
2. Bagaimana proses Pengiriman dan Penginjeksian
bahan bakar Diesel tipe Pompa Distributor ?
3. Bilamana Fuel Cut Off Solenoid Valve Bekerja !
4. Jelaskan perbedaan fungsi antara Automatic Timer
dengan Mechanical Governor !
5. Bagaimana cara kerja Mechanical Governor
berdasarkan kontrol dengan posisi Akselerator
konstan dan beban mesin berfluktuasi ?

Anda mungkin juga menyukai