Anda di halaman 1dari 8

RANGKUMAN CRI (COMMON RAIL INJECTION) SYSTEM.

NAMA : DEVID WALADAN SHOLEHAN


ID : D1633
TRAINEE ENHANCEMENT BATCH 4

Pada system CRI, Pengontrolan injeksi telah diatur oleh elektrikal, dengan memanfaatkan
beberapa sensor sebagai inputannya, adapun pressure yang dihasilkan lebih tinggi bila
dibandingkan dengan fuel system lainnya.

Prinsipnya kerjanya fuel dari tanki dialirkan terlebih dahulu melewati filter serta fuel cooler /
fuel heater (tergantung kondisi) kemudian akan melewati feed pump dan masuk ke supply pump
kemudian dinaikkan pressure nya sebelum disalurkan ke common rail, setelah dari common rail
kemudian melewati flow damper valve di salurkan ke injektor untuk diinjeksikan. Dalam
penginjeksian diatur oleh Solenoid yang mana mendapatkan perintah kerja dari ECM yang
terlebih dahulu menerima sinyal dari beberapa sensor.

Feed Pump

Feed pump berfungsi mengalirkan fuel ke main filter dan setelah itu fuel mengalir menuju high
pressure pump.
High pressure pump

Prinsip dasarnya pada high pressure pump hanya menghasilkan tekanan dari pergerakan tappet
yang mana tappet tersebut didorong cam shaft yang berputar kemudian terdorong kembali
kebawah akibat spring plunger .Adapun arah penyaluran ke injektor sesuai firing order.

Terdapat Delivery valve yang berfungsi mencegah fuel kembali dari common rail atau hanya
bisa mengeluarkan fuel yang dari barrel menuju common rail.

Terdapat over flow valve yang berfungsi mengatur pressure di low line pressure.

PCV

PCV berfungsi untuk mengatur berapa pressure yang masuk ke common rail dengan mengatur
jumlah fuel yang disalurkan. PCV ini dikontrol oleh ECM berdasarkan common rail pressure
sensor & RPM engine. Terdapat componen iron core untuk menambah kemagnetan.
Saat valve terbuka maka fuel tekanan rendah masuk kedalam ruang pendorong atau diatas
plunger hingga terdapat listrik yang mengalir ke PCV menyebabkan kemagnetan.

Saat listrik dikirim ke pcv maka terjadi kemagnetan yang akan menggerakkan valve tertutup
sehingga fuel dengan pressure yang sesuai membuka delivery valve dan menuju ke common rail.
Pressure di common rail selalu berubah mengikuti RPM.

Peristiwa Fuel Dilution, merupakan dimana bahan bakar masuk kedalam crankcase dan
bercampur dengan oli mesin. Ini akan mengakibatkan flash point oli akan turun (oli mudah
terbakar) sehingga temperatur akan menjadi tinggi kemudian dapat mengakibatkan terjadi
kerusakan di bearing crankshaft. Peristiwa ini dapat dilihat dari SOS.

Apabila banyak kerak pada dinding liner maka dapat mengurangi proses cooling sehingga
overheat dapat terjadi pada cylinder.

Trouble pada fuel pump , diantaranya Wiring error, Kebocoran di fuel high pressure circuit,
pressure limiter error, kondisi PCV buruk, Kebocoran Injector, Common rail sensor error. Untuk
mengetahui kerusakannya ikuti troubleshooting chart yang ada.
Pressure Limiter

Pressure limiter terbuka jika ada tekanan tinggi yang abnormal dihasilkan dan bertindak untuk
mengeluarkan tekanan tersebut. Terbuka jika tekanan fuel di common rail mencapai 140 Mpa
dan ketika tekanan turun hingga 30 Mpa maka akan tertutup kembali sehingga tekanan dapat
terjaga.

Prinsip kerjanya karena pressure & luas penampang berbeda sehingga mampu mendorong spring
dan dapat menyebabkan saluran terbuka. Jika Pressure limiter rusak maka harus diganti (tidak
bisa di repair)

Flow Damper Valve

Berfungsi untuk memasok bahan bakar pada tekanan stabil ke injektor. Jika kelebihan fuel akan
mengalir keluar selain itu juga mencegah terjadinya hentakan atau agar penginjeksian smooth.
Cara kerja Injector

Prinsip kerjanya yaitu terdapat luas penampang yang berbeda dan terdapat pergerakan piston
yang menyebabkan jalur fuel serta lubang nozzel terbuka atau tertutup.

CRI dan HPCR sistemnya sebenernya sama hanya saja pressure lebih tinggi & pengaturannya
penginjeksiannya saja yang berbeda

Anda mungkin juga menyukai