Anda di halaman 1dari 14

MATERI

STEERING CYLINDER SYSTEM UNIT 777D

disusun oleh :

Devid Waladan Sholehan

ID Number : D1633

TRAINEE ENHANCEMENT PROGRAM BATCH 4

TRAINING CENTER PETROSEA

BALIKPAPAN

2021
STEERING SYSTEM
Dalam sesi ini akan dijelaskan cara kerja dari steering system. steering system
menggunakan tenaga hydraulic untuk membelokkan roda depan. System ini tidak
memiliki hubungan mekanis antara steering wheel dan steering cylinder.

• Load sensing, pressure compensated


o Memerlukan tenaga yang sedikit
Steering system pada 777D Update truck menggunakan load sensing, pressure
compensated yang bebeda sekali dengan steering system yang digunakan pada
777D truck yang terdahulu. Lebih sedikit tenaga yang dibutuhkan oleh steering
system saat truck berjalan lurus. Horsepower yang diperlukan oleh steering
tergantung pada besarnya tekanan dan aliran yang diperlukan oleh steering cylinder.
1. Steering tank
2. Steering pump
3. Steering valve
4. Secondary steering motor dan pump

• Steering system tank


Steering system tank berada di atas platform sebelah kanan
1. Steering system oil level sight gauge
Periksa steering system oil level pada sight gauge (1)
2. Steering system oil filter
Steering system oil filter (2) berada di sebelah steering tank.
3. Case drain oil filter
Steering system menggunakan pressure compensated piston type pump. Case drain

1
oil dari steering pump akan kembali ke tanki melalui case drain filter (3) yang berada
di samping steering tank.
4. Steering tank pressure release button dan breather
Sebelum membuka tutup tanki untuk menambahkan oli steering, tekan pressure
release button (4) pada breather untuk membuang jika terdapat tekanan di dalam
tanki.
5. Steering system S.O.S tap
Steering system oil sample dapat diambil melalui Scheduled Oil Sampling (S.O.S)
tap (5) yang berada pada case drain return hose.
• Filter bypass valves
Steering system base dan case drain filter base memiliki bypass valve yang
mengijinkan steering oil untuk di-bypass dari filter jika filter buntu.

• Steering pump
1. High pressure cutoff valve
o Main steering system relief
777D Update truck dilengkapi dengan load sensing, pressure compensated, piston
type pump. Steering pump akan bekerja saat engine running dan menyediakan
aliran oli untuk steering system. steering pump terdiri dari load sensing controller
dengan dua valve. High pressure cutoff valve (1) yang berfungsi sebagai primary
steering system relief valve.
• Steering system primary relief adjustment
Untuk meng-adjust pada primary steering system (high pressure cutoff), lepas nut
penutup, kendorkan nut dan putar adjusting screw ke dalam untuk menaikan
tekanan atau keluar untuk menurunkan tekanan. Tekanan untuk primary steering
system adalah 23425±345 kpa (3400±50 psi). Untuk mengukur tekanan, pasang
pressure gauge pada tap (lihat Gambar No. 140). Operasikan truck pada NEUTRAL
dengan engine HIGH IDLE, dan putar steering wheel sampai berhenti pada batas
maximum ke kanan atau ke kiri.

2
2. Flow compensator valve
o Low pressure standby
Flow compensator valve (2) digunakan untuk meng-adjust low pressure standby.
Saat truck berjalan lurus, tidak ada aliran atau tekanan yang diperlukan steering
cylinder, dan pompa akan destroke pada low pressure standby.
• Low pressure standby adjustment
21
Untuk meng-adjust low pressure standby, lepas nut penutup, kendorkan locknut dan
putar adjusting screw ke dalam untuk menaikan atau putar adjusting screw keluar
untuk menurunkan tekanan. Tekanan low pressure standby harus antara 2070 dan
2950 kpa (300 dan 430 psi). Untuk mengukur tekanan ini, pasang pressure gauge
pada pressure tap (lihat Gambar No. 140). Operasikan truck pada NEUTRAL
dengan engine HIGH IDLE, dan JANGAN menggerakkan steering wheel.

3. Load sensing signal pressure hose


Load Sensing (LS) signal pressure dari Hand Metering Unit (HMU) (lihat Gambar No.
142) masuk ke spring chamber pada flow compensator valve melalui hose (3).

• Low pressure standby


Saat truck berjalan lurus, steering cylinder tidak memerlukan aliran atau tekanan.
HMU akan menyediakan tekanan yang sangat rendah sebagai load sensing signal
ke flow compensator pada load sensing controller.
Oli dari pompa (pada low pressure standby) mengalir ke swashplate piston dan
melewati bagian bawah flow compensator spool ke actuator piston. Actuator piston

3
memiliki penampang yang lebih besar dari pada swashplate piston. Tekanan oli
pada actuator piston akan melawan gaya spring dan tekanan pada swashplate
piston untuk menggerakkan swashplate ke posisi destroke. Kemudian aliran dari
pompa akan minimum, low pressure standby.
• Low pressure standby setting
Tekanan output pompa sama dengan setingan pada flow compensator ditambah
tekanan yang dibutuhkan untuk mengompensasi kebocoran system. low pressure
standby setting harus antara 2070 dan 2950 kpa (300 dan 430 psi).

• Steering pump pada maximum flow


Saat berbelok, dimana tekanan dan aliran steering diperlukan, tekanan akan naik
pada HMU load sensing signal line. Tekanan pada signal line sama dengan tekanan
pada steering cylinder. Pump load sensing controller menjaga tekanan dari actuator
piston ke drain. Dengan ditambahkan tekanan dari atas load sensing controller akan
mengalirkan tekanan dari actuator piston ke drain dan swashplate akan bergerak ke
posisi maximum flow (upstroke).
Saat tekanan naik pada HMU load sensing signal line, tekanan pada pump supply
akan sama dengan tekanan pada flow compensator. Hal ini akan menjaga pompa
untuk tetap pada posisi maximum flow. Karena pompa diputar oleh engine, maka
rpm engine juga akan mempengaruhi pump output.

4
1. Steering pressure switch
Oli steering mengalir dari pompa ke steering valve yang berada di frame di balik
suspension cylinder depan kanan. Steering pressure switch (1) memonitor output
dari steering pump. Steering pressure switch memberikan signal ke
Transmission/Chassis ECM, dan Caterpillar Monitoring System untuk
menginformasikan operator kondisi dari steering system. steering system warning
akan ditampilkan jika tekanan pada steering system turun di bawah 700±100 kpa
(100±15 psi).
2. Pressure reducing valve
Steering pressure switch tidak mampu membaca tekanan high steering system.
Pressure reducing valve (2) menurunkan tekanan steering system untuk dibaca oleh
steering pressure switch. Tekanan dari pressure reducing valve adalah 2600+500-
200 kpa (375+70-30 psi). Untuk mengukur tekanan pada pressure reducing valve,
lepas steering pressure switch dan pasangkan pressure gauge pada port tersebut.
Operasikan truck dalam NEUTRAL dan engine LOW IDLE, putar steering wheel
sampai berbelok penuh ke kanan atau ke kiri.
• Secondary steering
3. Secondary steering motor
Jika steering pressure switch memngirimkan signal ke Transmission/Chassis ECM
bahwa tekanan steering system rendah, ECM akan meng-energize secondary
steering relay yang ada di belakang cabin. Secondary steering relay akan
mengenergize
relay yang lebih besar yang berada di frame di atas steering valve, dan
akan menghidupkan secondary steering motor(3). Secondary steering supply oil
akan mengalir ke steering valve dari secondary steering pump melalui hose kecil di
sebelah kanan valve.

5
4. Secondary steering primary relief valve plug
1
Primary relief valve untuk secondary steering ada pada secondary steering pump
load sensing valve. Settingan relief valve adalah 16880±345 kpa (2450±50 psi).
relief valve dapat dijangkau melalui plug kecil (4).
• Secondary steering primary relief valve adjustment
Untuk memeriksa setingan secondary steering primary relief valve, jangan
menghidupkan engine. Putar key switch ke posisi ON dan tekan secondary steering
switch yang ada pada dash (lihat Gambar No. 46). Putar steering wheel ke kiri atau
kanan saat secondary steering pump bekerja. Tekanan secondary steering dapat
diukur pada steering system pressure tap (lihat Gambar No. 141).
5. Secondary steering back-up relief valve
Dua relief valve berada di sebelah kiri steering valve. Relief valve bagian atas (5)
adalah back-up relief valve untuk secondary steering system. Secondary back-up
relief valve melindungi secondary steering system jika relief valve pada secondary
steering pump tidak bekerja. Setingan secondary steering back-up relief valve
adalah 20700±400 kpa (3000±60 psi).
• Secondary steering back-up relief valve adjustment
Untuk mengecheck setingan primary steering back-up relief valve, naikan setingan
pada high pressure cutoff valve pada steering pump. Hitung jumlah putaran
adjustment screw saat menaikan setingan sehingga valve dapat dikembalikan lagi
pada setingan seperti semula. Kendorkan locknut pada primary steering back-up
relief valve, dan putar adjustment screw ke dalam untuk menaikan dan putar
adjustment screw keluar untuk menurunkan tekanan. Untuk mengukur setingan ini,
jangan menghidupkan engine. Putar key switch ke posisi ON dan tekan secondary
switch pada dash (lihat Gambar No. 46). Putar steering wheel sampai penuh ke kiri
atau ke kanan saat secondary steering pump bekerja.
6. Primary steering back-up relief valve
Relief valve bagian bawah (6) adalah back-up relief valve untuk primary stering
system. Primary steering back-up relief valve melindungi primary steering system
jika high pressure cutoff valve pada steering pump tidak bekerja. Setingan untuk
primary steering back-up relief valve adalah 26000±400 kpa (3775±60 psi). Tekanan
primary steering pertama dikontrol oleh high pressure cutoff valve yang berada pada
steering pump. Setingan pada high pressure cutoff valve pada steering pump adalah
23425±345 kpa (3400±50 psi).
• Primary steering back-up relief valve adjustment
Untuk mengecheck primary steering back-up relief valve, naikan setingan high
pressure cutoff valve pada steering pump. Hitung jumlah putaran yang dibuat pada
adjustment screw agar valve dapat dikembalikan pada setingan aslinya. Kendorkan
locknut pada primary steering back-up relief valve, dan putar adjustment screw ke
dalam untuk menaikan tekanan dan putar adjustment screw keluar untuk
menurunkan tekanan. Untuk mengukur tekanan setting, operasikan truck dalam
NEUTRAL dengan engine LOW IDLE dan putar steering wheel sampai penuh ke
kanan atau ke kiri.

6
• Check valve plugs
1. Secondary check valve
2. Primary check valve
Pada Gambar di atas terlihat bagian depan dari steering valve. Yang berada di
dalam dua plugs adalah check valve. Check valve digunakan untuk memisahkan
primary dan secondary steering system. secondary check valve (1) berada di dalam
plug sebelah kiri, dan primary check valve (2) berada di dalam plug sebelah kanan.
3. Steering system pressure tap
Tekanan steering system dapat diukur melalui steering system pressure tap (3).

1. HMU
Hand Metering Unit (HMU) (1) berada pada base dari steering column dibelakang
cover pada cabin depan. HMU terhubung ke steering wheel dan dikontrol oleh
operator.
• Mengatur oli ke steering cylinders
HMU mengatur jumlah oli yang dikirimkan ke steering cylinders dengan kecepatan
sama seperti saat steering wheel diputar. Semakin cepat HMU diputar, semakin

7
banyak aliran oli yang dikirim ke steering cylinder, dan akan semakin cepat roda
dalam berbelok.
• Q-amp steering system
Steering system ini dinamakan sebagai ”Q-amp” dalam aliran oli. Saat dengan tibatiba
terjadi perubahan arah (putaran steering wheel melebihi 10 rpm), aliran oli
tambahan dari steering pump akan di-bypass oleh gerotor pump pada HMU dan
akan mengalir langsung ke steering cylinder. Oli yang mengalir ke cylinder sama
dengan aliran oli yang ke gerotor pump ditambah aliran oli bypass dari steering
pump. Aliran oli steering dikuatkan sampai 1,6 :1. kegunaan ini untuk menyediakan
respon steering yang cepat saat melakukan perubahan arah secara tiba-tiba.
2. Load sensing signal line
Tekanan load sensing signal mengalir melalui tube (2) ke load sensing controller
pada primary steering pump (lihat Gambar No. 137) dan load sensing controller
pada secondary steering pump (Gambar berikutnya).
• HMU tubes

Di depan HMU terdapat empat tubes:


􀂾 Tube kiri atas: Kembali ke tanki
􀂾 Tube kanan atas: Belok kiri
􀂾 Tube kiri bawah: Pump supply
􀂾 Tube kanan bawah: Belok kanan
• HMU crossover relief valves
Dua crossover relief valves terpasang di bagian atas HMU. Crossover relief valve
dipasang secara seri dengan port belok kanan dan belok kiri. Jika roda depan
menerima gaya dari luar saat roda tidak digerakkan, crossover relief valve akan
melindungi steering line antara steering cylinder dan HMU. Crossover relief valve
akan mengijinkan oli untuk dialirkan dari salah satu bagian steering cylinder ke yang
lainya pada bagian yang berlawanan. Setingan untuk crossover relief valve adalah
kurang lebih 27200±690 kpa (3950±100 psi).
• Pengetesan setingan pada crossover relief valve kanan
Untuk mengetes crossover relief valve kanan, pasang dua tee dengan pressure tap
pada hose steering cylinder untuk belok kanan. Belokkan truck penuh ke kanan
sampai berhenti, dan matikan engine. Supply dari pompa external harus
duhubungkan pada pressure tap yang terpasang pada hose untuk belok kanan.
Hubungkan pressure gauge pada pressure tap lainya yang terpasang pada hose
untuk belok kanan. Beri tekanan pada steering system, dan amati pembacaan pada
pressure gauge yang akan menunjukkan nilai setingan untuk crossover relief valve
kanan.
• Pengetesan setingan pada crossover relief valve kiri
Untuk mengetes crossover relief valve kiri, pasang dua tee dengan pressure tap
pada hose steering cylinder untuk belok kiri. Belokkan truck dengan penuh ke kiri
sampai berhenti, dan matikan engine. Supply dari pompa external harus
dihubungkan pada salah satu pressure tap yang terpasang pada hose untuk belok
kiri. Hubungkan presure gauge pada pressure tap lainya yang terpasang pada hose
untuk belok kiri. Beri tekanan pada steering system, dan amati pembacaan pada
gauge yang akan menunjukkan nilai setingan dari crossover relief valve kiri.

8
• Truck sebelumnya memiliki external crossover relief valve
Pada 777D truck sebelumnya, crossover relief valve block yang terpisah berada
pada frame di bagian ruang engine.

• 777D Update truck menggunakan dynamic load sensing


Semua Update truck seri “D” lainya menggunakan static load sensing steering
system. Pada static system, terdapat load sensing pressure antara HMU dengan
steering pump, tetapi tidak ada flow. 777D Update truck menggunakan dynamic load
sensing steering system. Pada dynamic system, terdapat load sensing pressure dan
flow antara HMU dengan steering pump.
1. Load sensing pilot signal resolver valve
2. Load sensing signal hose ke HMU
Load sensing pilot signal resolver valve (1) berada pada secondary steering pump
load sensing valve. Resolver valve mengijinkan load sensing signal oil untuk
mengalir diantara HMU dengan primary steering pump atau secondary steering
pump. Saat tidak ada pergerakkan pada steering wheel, oli mengalir ke HMU. Saat
berbelok ke kiri atau ke kanan, oli akan mengalir dari HMU melalui signal hose (2).
3. Load sensing signal hose dari primary steering pump
Normalnya, secondary steering pump pada kondisi OFF dan resolver akan menutup
dari HMU ke secondary steering pump. Aliran melalui hose (3) dari primary steering
pump akan menahan pembukaan resolver, dan tekanan load sensing pilot signal
akan terjadi di antara HMU dan piston pump flow compensator.
• “ thermal bleed” mencegah HMU macet
Load sensing signal yang mengalir dari primary steering pump juga digunakan untuk
“thermal bleed” melalui HMU. “thermal bleed” digunakan untuk menjaga temperatur
HMU agar sama dengan temperaur steering system. Menjaga temperatur HMU akan
mencegah dari macet.

9
• Steering hydraulic system
Pada Gambar di atas terlihat steering hydraulic system. Primary steering pump
menghisap supply oli dari steering tank. Semua piston-type pump menghasilkan
sedikit kebocoran ke case drain untuk pelumasan dan pendinginan. Dari case drain
oli mengalir ke steering tank melalui case drain filter.
• Steering pressure switch
• Pressure reducing valve
Oli steering mengalir dari pompa ke steering valve yang berada pada frame di
samping suspension depan kanan. Steering pressure switch memonitor output dari
steering pump. Steering pressure switch tidak dapat langsung membaca tekanan
high steering system pressure. Pressure reducing valve akan menurunkan tekanan
steering system untuk steering pressure switch.
• Secondary steering
Jika seteering pressure switch mengirimkan signal ke Transmission/Chassis ECM
bahwa tekanan steering system rendah, ECM akan mengidupkan secondary
steering motor. Secondary steering akan mensupply aliran oli ke steering valve.
• Secondary steering load sensing
Saat Transmission/Chassis ECM meng-energize secondary steering motor, oli load
sensing signal akan mengalir dari secondary steering load sensing valve melaluiload
sensing resolver ke HMU. Load sensing valve akan menggunakan tekanan load
sensing signal untuk mengontrol jumlah aliran dari secondary steering pump ke
steering valve.
• Secondary steering back-up relief valve
Dua relief valve terpasang pada steering valve. Secondary steering back-up relief
valve melindungi secondary steering system jika relief valve pada secondary
steering pump tidak bekerja.

10
• Primary steering back-up relief valve
Primary steering back-up relief valve melindungi primary steering system jika high
pressure cutoff valve pada steering pump tidak bekerja.
• Primary dan secondary steering check valve
Dua check valve berada pada steering valve. Check valve digunakan untuk
memisahkan primary dan secondary steering system.
• HMU
HMU memiliki lima port:
􀂾 Tank (T)
􀂾 Belok kiri (L)
􀂾 Pump supply (P)
􀂾 Belok kanan (R)
􀂾 Load sensing (LS)
Hand Metering Unit (HMU) berada di dasar steering coulmn di dalam cover cabin
depan. HMU terhubung dengan steering wheel dan dikontrol oleh operator. Steering
supply oil mengalir ke HMU (P) dari steering valve. Kembalinya oli dari HMU (T)
mengalir melalui steering valve dan steering filter ke steering tank.
HMU mengatur jumlah oli yang dikirimkan ke steering cylinder (L dan R) dengan
kecepatan sebagaimana putaran pada steering wheel. Semakin cepat HMU diputar,
semakin banyak flow yang mengalir ke steering cylinder, dan semakin cepat roda
untuk berbelok.
• Load sensing pilot signal resolver valve
Load sensing pilot signal resolver vlave berada pada secondary steering pump load
sensing valve. Resolver valve mengijinkan load sensing signal oil mengalir diantara
HMU dan primary steering pump atau secondary steering pump. Saat steering wheel
tidak digerakkan, oli mengalir ke HMU. Pada saat belok kanan atau kiri, oli akan
mengalir dari HMU,
Normalnya, secondary steering pump dalam kondisi OFF dan resolver valve akan
menutup dari HMU ke secondary steering pump. Aliran dari primary steering pump
akan menahan pembukaan resolver dan tekanan load sensing pilot signal di antara
HMU dan flow compensator pada piston pump.

11
• Steering hydraulic system schematic
Di atas adalah schematik pada steering hydraulic system yang digunakan pada
777D Update truck dalam posisi HOLD.
Semua komponen internal valve dan arah dari aliran oli dapat dilihat. Primary
steering pump menghisap supply oli dari steering tank. Semua piston-type pump
akan menghasilkan sedikit kebocoran pada case drain untuk pelumasan dan
pendinginan. Oli dari case drain akan mengalir ke steering tank melalui case drain
filter.
• Steering pressure switch
• Pressure reducing valve
Oli steering mengalir dari pompa ke steering valve yang berada pada frame di
samping suspension depan kanan. Steering pressure switch memonitor output dari
steering pump. Steering pressure switch tidak dapat langsung membaca tekanan
high steering system pressure. Pressure reducing valve akan menurunkan tekanan
steering system untuk steering pressure switch.
• Secondary steering
Jika seteering pressure switch mengirimkan signal ke Transmission/Chassis ECM
bahwa tekanan steering system rendah, ECM akan mengidupkan secondary
steering motor. Secondary steering akan mensupply aliran oli ke steering valve.
• Secondary steering load sensing
Saat Transmission/Chassis ECM meng-energize secondary steering motor, oli load
sensing signal akan mengalir dari secondary steering load sensing valve melalui

12
load sensing resolver ke HMU. Load sensing valve akan menggunakan tekanan load
sensing signal untuk mengontrol jumlah aliran dari secondary steering pump ke
steering valve.
• Secondary steering back-up relief valve
Dua relief valve terpasang pada steering valve. Secondary steering back-up relief
valve melindungi secondary steering system jika relief valve pada secondary
steering pump tidak bekerja.
• Primary steering back-up relief valve
Primary steering back-up relief valve melindungi primary steering system jika high
pressure cutoff valve pada steering pump tidak bekerja.
• Primary dan secondary steering check valve
Dua check valve berada pada steering valve. Check valve digunakan untuk
memisahkan primary dan secondary steering system.
• HMU
Hand Metering Unit (HMU) berada di dasar steering coulmn di dalam cover cabin
depan. HMU terhubung dengan steering wheel dan dikontrol oleh operator. Steering
supply oil mengalir ke HMU dari steering valve. Kembalinya oli dari HMU menggalir
melalui steering valve dan steering filter ke steering tank.
HMU mengatur jumlah oli yang dikirimkan ke steering cylinder (L dan R) dengan
kecepatan sebagaimana putaran pada steering wheel. Semakin cepat HMU diputar,
semakin banyak flow yang mengalir ke steering cylinder, dan semakin cepat roda
untuk berbelok.
• Load sensing pilot signal resolver valve
Load sensing pilot signal resolver valve berada pada secondary steering pump load
sensing valve. Resolver valve mengijinkan oli load sensing signal mengalir di antara
HMU dan primary steering pump atau secondary steering pump. Saat steering wheel
tidak digerakkan, oli mengalir ke HMU. Pada saat belok kanan atau kiri, oli akan
mengalir dari HMU,
• HMU crossover relief valves
Dua crossover relief valves terpasang di bagian atas HMU. Crossover relief valve
dipasang secara seri dengan port belok kanan dan belok kiri. Jika roda depan
menerima gaya dari luar saat roda tidak digerakkan, crossover relief valve akan
melindungi steering line antara steering cylinder dan HMU. Crossover relief valve
akan mengijinkan oli untuk dialirkan dari salah satu bagian steering cylinder ke yang
lainya pada bagian yang berlawanan.

13

Anda mungkin juga menyukai