Anda di halaman 1dari 22

BAB II

SISTEM ENGINE DAN KOMPONEN DRILLING D245S

Tujuan Pembelajaran :
 Siswa mampu menjelaskan beberapa sistem engine secara umum
 Siswa mampu menjelaskan engine 4 langkah, engine diesel, keuntungan engine diesel dan
gasoline
 Siswa mampu menjelaskan nama, fungsi dan lokasi masing-masing komponen drilling
Sandvik D245S
 Siswa mengetahui jenis-jenis mata bor

A. KODE UNIT
Sandvik Mining and Contruction merupakan provider dari salah satu mesin drilling yang
banyak digunakan di Indonesia dalam bidang pertambangan dan eksplorasi.
Jenis dan tipe dari mesin drilling Sandvik sangat beraneka ragam sesuai dengan fungsi dan
aplikasinya. Di buku ini jenis mesin drilling yang akan dibahas adalah tipe D245S
Adapun arti kode unit D245S sebagai berikut:
D = Drill
2 = Tipe ini menggunakan D25KS sebagai pondasi system dan konstruksinya
45 = Pulldown atau tekanan ke bawah sebesar 45,000 lbs ( 20,412 kg)
S = Special Series
27

B. GENERAL KOMPONEN

Gambar 2.1 General Komponen Rig


PT. PAMAPERSADA NUSANTARA MODUL PELATIHAN DRILLING MACHINE
SANDVIK D245S
28

Gambar 2.2 General View Driliing Machine

PT. PAMAPERSADA NUSANTARA MODUL PELATIHAN DRILLING MACHINE


SANDVIK D245S
29

Gambar 2.3 Perlengkapan Drill Steel Equipment

PT. PAMAPERSADA NUSANTARA MODUL PELATIHAN DRILLING MACHINE


SANDVIK D245S
30

2.1. Definisi Engine


Engine adalah suatu alat yang menghasilkan tenaga melalui proses tertentu , dimana proses
termis dirubah menjadi tenaga mekanis. Fungsi sebagai sumber tenaga utama

Machine merupakan suatu unit secara keseluruhan, yang mencakup engine sampai power
train.

2.2. Prinsip Kerja dan Pembagian Engine


Diesel engine : Udara yang dimasukan kedalam cylinder, kemudian di kompressikan
sehingga mencapai temperatur 300o – 400o C dan tekanan 30 – 40 kg/cm2, kemudian di
semprotkan bahan bakar sehingga terjadi pembakaran, yang menghasilkan tekanan bekisar
60-80 kg/cm2, dengan temperature sekitar 600o – 800o C .
Gasoline engine : Udara dan bahan bakar yang dimasukan kedalam silinder, secara
bersama-sama, kemudian dikompresikan hingga mencapai tekanan 7-15 kg/cm2, dengan
temperature sekitar 100o – 150oC kemudian dipercikkan bunga api lewat busi, sehingga
terjadi pembakaran yang menghasilkan tekanan besar sampai 30 – 60 kg/ cm2 dengan
temperature sekitar 1500oC.

Berdasarkan lokasi pembakaran, engine dibagi menjadi 2 jenis :

a. Internal Combustion yaitu proses pembakaran bahan bakar di dalam cylinder engine
itu sendiri.
b. Eksternal Combustion yaitu proses pembakaran bahan bakar di luar cylinder engine.

Secara bagan dapat dilihat klasifikasi engine sebagai berikut:

Gasoline Engine
Internal Combustion
Diesel Engine
ENGINE
Mesin Uap
Eksternal Combustion
Turbin Uap

PT. PAMAPERSADA NUSANTARA MODUL PELATIHAN DRILLING MACHINE


SANDVIK D245S
31

Direct Injection
Combustion
Indirect Injection
Two Cycle/Stroke
Cycle
Four Cycle/Stroke
Air Cooled
Cooling
Water Cooled

Splash (Percik)
Lubricating
Pressure
ENGINE
DIESEL
Naturaly Aspirated
Air Intake
Supercharge Aspirated
Stationary
Application
Otomotive

In Line Construction
Construction
V - Construction

2.3. Prinsip Engine Diesel 4 Langkah

Gambar 2.4 Engine Diesel 4 Langkah

PT. PAMAPERSADA NUSANTARA MODUL PELATIHAN DRILLING MACHINE


SANDVIK D245S
32

Berdasarkan gambar ilustrasi (Gambar 2.4) proses Engine 4 Langkah adalah sebagai
berikut:
a. Proses Hisap (Intake)
Intake valve terbuka, exhaust valve tertutup, piston bergerak dari TMA ke TMB,
maka udara masuk ke dalam cylinder.
b. Proses Kompresi (Compression)
Intake valve tertutup, exhaust valve tertutup, piston bergerak dari TMB ke TMA,
udara terkompression hingga mencapai tekanan antara 30 – 40 kg/cm2 dan
temperature antara 3000 – 4000C pada akhir langkah disemprotkan bahan bakar dari
nozzle .
c. Proses Power (Combustion/Expansion)
Intake valve tertutup, exhaust valve tertutup, piston bergerak dari TMA ke TMB, saat
disemprotkan bahan bakar terjadi pembakaran sehingga mencapai tekanan 60-80
kg/cm2 dan suhu antara 6000 – 8000C , sehingga timbul tenaga ( power ).
d. Proses Buang (Exhaust)
Intake valve tertutup, exhaust valve terbuka, piston bergerak dari TMB ke TMA ,
untuk membuang ke luar gas pembakaran lewat exhaust valve.

2.3.1 Perbedaan Engine Diesel dan Engine Gasoline

ITEM DIESEL ENGINE GASOLINE ENGINE

FUEL SOLAR BENSIN

Fuel Supply Fuel Injection Pump Carburetor / fuel injection

Sistem Penyalaan Penyalaan spontan Penyalaan elektrik (busi)

Perbandingan 1 : 15-21 1 : 7-12


Kompresi

Tekanan 60 - 90 kg/cm2 30 – 40 kg/cm2


Pembakaran

Ukuran Silinder Ukuran silinder besar, karena Ukuran silinder lebih kecil,
kalau kecil sulit dalam mencapai karena ada perambatan api.
pembakaran

PT. PAMAPERSADA NUSANTARA MODUL PELATIHAN DRILLING MACHINE


SANDVIK D245S
33

Dalam engine diesel, hanya udara bersih yang dapat di kompresi dengan tekanan tinggi.
Ketika suhu mulai panas saat akhir kompresi, maka bahan bakar secara spontan (langsung)
disemprotkan sehingga mengakibatkan pembakaran spontan. Keistimewaan dari engine
diesel bahwa light oil dari Jepang dapat digunakan sebagai bahan bakar, dan efisiensi
pembakaran sangat bagus, karena perbandingan kompresi yang tinggi, hasil dari reduksi
penggunaan bahan bakar. Sebagai tambahan, torque engine diesel pada speed engine low
cukup tinggi.
Bagaimanapun, engine diesel paling banyak digunakan pada alat berat dan kendaraan
medium alat berat.
2.3.2 Perbedaan Engine 4 Langkah dan Engine 2 Langkah
Engine Diesel 4 Langkah Engine Diesel 2 Langkah
Engine di mulai dari langkah intake – Engine 2 langkah juga dimulai dari intake –
kompresi – pembakaran – exhaust, kompresi – pembakaran – exhaust. Namun,
dengan 4 langkah piston atau 2 X hanya dengan 2 langkah piston atau sekali
putaran crankshaft dan menghasilkan putaran crankshaft & menghasilkan sekali
sekali pembakaran. pembakaran.
Proses seperti ini sering disebut engine 4
langkah.

2.3.3 Keuntungan dan Kerugian Diesel Engine


Berikut ini merupakan keuntungan dan kerugian penggunaan engine dengan jenis diesel
(Motor Diesel)
Keuntungan:
1. Biaya pengoperasian ekonomis, karena bahan bakar menggunakan oil dengan grade
rendah. (light oil)
2. Besarnya kalori pada fuel yang terbakar dapat menghasilkan output engine dan panas
yang efektif / tinggi sehingga konsumsi bahan bakar rendah (efisiensi 30 – 35 %)
3. Bahaya kebakaran lebih rendah (titik nyala fuel tinggi)
4. Tidak butuh sistem penyalaan dan carburetor
5. Dapat menghasilkan tenaga dan putaran yang rendah
Kerugian :
1. Berat output HP tinggi
2. Getaran selama operasi lebih besar
3. Start lebih sulit
4. Biaya pembuatan lebih tinggi (mahal)
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA MODUL PELATIHAN DRILLING MACHINE
SANDVIK D245S
34

2.4. Sistem Engine D245S


Pada unit Drill Machine D245S ini, engine yang digunakan yaitu CATERPILLAR
Dengan rincian sebagai berikut :

PT. PAMAPERSADA NUSANTARA MODUL PELATIHAN DRILLING MACHINE


SANDVIK D245S
35

Gambar 2.6 Engine CAT pada unit D245S


Drill Machine menggunakan mesin diesel caterpillar, beroperasi pada kecepatan mesin
maximal 1800 rpm untuk memberikan tenaga penggerak mekanis kepada alat bor. Tenaga
berjalan dari crankshaft mesin ketorak mesin kemudian ke pompa hydraulik melalui drive
shaft dan gear box. Rotary screw compressor yang terpasang di bagian depan di gerakan
oleh engine flyweel. Mesin ini didinginkan oleh air dan menggunakan pompa hydraulic
untuk membuat udara mengalir ke radiator.

Gambar 2.7 Saringan debu pada bagian atap ruangan

Mesin CAT ini dilengkapi pre-cleaner “cyclone” untuk membersihkan udara yang masuk
ke dalam ruangan kabin menggunakan elemen kertas. System preheating dilakukan secara
electronic untuk membantu starting pada cuaca dingin.

Selain itu, D245 ini sudah menggunakan system DMS (Drill Monitoring System) yang
berfungsi memonitor parameter-parameter penting pada mesin, memberi peringatan

PT. PAMAPERSADA NUSANTARA MODUL PELATIHAN DRILLING MACHINE


SANDVIK D245S
36

kepada operator dan mematikan mesin bila terjadi kesalahan atau di berikan perhatian
khusus.

2.5. Rangkaian Mast (Menara Bor)


Menara atau tiang menyangga penggerak drill string dan komponen pelengkap lainnya
terdiri dari barel loader yang dapat di atur sehingga rig dapat melakukan pemboran
menyudut dan vertical.

1. Menara pemboran adalah rangka yang di buat oleh pabrik yang memanjang keatas
dari deck alat.

2. Dua buah cylinder hydraulik menggerakan menara pemboran dari posisi horizontal ke
posisi pemboran vertical.

3. Hydraulik cylinder drive head memberikan gaya torak yang sesuai untuk memutar
drill string saat melakukan pemboran.

4. Cylinder system hydraulik, sprocket dan rantai memberikan tenaga yang cukup untuk
menaikan dan menurunkan rotary head dan membuat drill string berputar menembus
tanah.

5. Barel loader didalam rangka menara disediakan sebagai tempat pipa pemboran dan
dapat secara hydraolik berputar untuk melepas / memasang pipa dari unit rotary drive.

6. Udara bertekanan di alirkan kekepala menara, kemudian melewati air swivel head
turun ke drill string mencapai mata bor. Udara tersebut di gunakan baik untuk
mendinginkan mata bor dan untuk mengangkat kerataan batuan dari dalam lubang bor
selama pengeboran.

7. Dasar dari menara pemboran adalah deck untuk bekerja, dilengkapi dengan peralatan
yang memadai untuk memasang dan melepaskan komponen drill string.

2.6. Barrel Loader


Barrel loader memuat sejumlah pipa bor yang mendukung operasi pemboran lebih dari
satu pipa (multi pass), apabila alat pemboran di lengkapi dengan barrel loader, opertor
dapat mengganti pipa dengan cepat dan efesien dari dalam ruang kemudi. Loader terdiri
dari :

PT. PAMAPERSADA NUSANTARA MODUL PELATIHAN DRILLING MACHINE


SANDVIK D245S
37

1. Hanger
Hanger terpasang pada sisi menara bagian atas dan bawah untuk menyangga barrel.
Cylinder hydraulik mengeluarka an dan memasang hanger. Hanger dapat di atur
sedemikian sehingga carosel dapat bergerak masuk dan keluar.

2. Barrel atau carousel


Memuat sampai enam (6) pipa yang terpasang pada top plate dan bottom pods.
Indexing lock plate yang terpasang di bawah pods berguna untuk menempatkan
barrel pada lubangnya .

3. Indexing Assembly
Terletak di bawah barrel dan mempunyai hydraolik loocing pin yang dapat mengunci
dan melepaskan lock plate. Rangkaian ini di putar dengan cylinder hydraulik. Saat
pin pada keadaan terlepas, hanya indexing assembly yang dapat berputar. Saat pin
pada posisi terkunci, cyinder hydraulik akan memutar carousel – nya.

2.7. Rotary Head


Dua buah piston motor hydraulik memberikan gaya torak mekanis pada reduction gear
yang berada pada rumah rotary head. Bullgear menjalarkan putaran langsung kepada top
sub dan drill. Bullger shaft ini berbentuk cekung yang berfungsi untuk mengalirkan udara
bertekanan mengalir ke pipa bor dan dasar lubang bor. Air swivel yang terpasang pada
bagian atas bullger shaft berfungsi untuk meneruskan udara ke drilling string .

Gambar 2.8 Komponen Rotary Head

PT. PAMAPERSADA NUSANTARA MODUL PELATIHAN DRILLING MACHINE


SANDVIK D245S
38

Rotary head dengan aman terpasang pada mast rails tetapi masih dapat di gerakan naik dan
turun di pandu oleh sliding blocks. Cylinder hydraulik dan rantai dapat menurunkan dan
menaikan rotary head.

2.8. Alat Penggerak ( Winch )


Alat penggerak ini di gunakan untuk mengangkat
aksesori seperti mata bor yang baru dan alat lain
nya dari dan ke wordeck. alat penggerak ini juga
dapat di gunakan untuk mengganti pipa bor pada
saat menara dalam keadaan vertical. Penggulung
alat kerek di gerakan oleh motor hydraulik. Dari
penggulung tersebut, tali kabel dengan
pengaitnya berjalan naik melalui bagian atas dari
menara melewati beberapa jalur.

2.9. Undercarriage

Gambar 2.9 Komponen Sproket pada Undercarriage

Track undercarrige di buat baik oleh America undercarriage atau caterpillar yang terdiri
dari crawler unit yang independent. Keduanya di gerakan oleh dua motor berjenis bent
axis axial piston. Torak yang di hasilkan oleh motor drive hydraulik di gandakan dari
motor ke track chain sprocket oleh sprocket mounted. Planetary reduction gear type dan
rangkaian final drive.

Pengontrolan dari motor penggerak tersebut dapat memberikan penggerakan yang tidak
terbatas, dari tahap demi tahap membelokan ke pembelokan yang tajam, dengan variasi

PT. PAMAPERSADA NUSANTARA MODUL PELATIHAN DRILLING MACHINE


SANDVIK D245S
39

tuas pengendali maju ke depan atau mundur ke belakang. Counter stering sangat mungkin
di lakukan jika salah satu track pada posisi mundur. Masing – masing rantai track di
pasang dengan triple – lug graouser plates, yang di dukung dan di kendalikan oleh track
roller, front idler dan carrier roller. Pegas coil yang besar mengimbangi recoil dari idler
bagian depan untuk melembutkan getaran dan memelihara tegangan track .

Cylinder yang dapat di atur secara hydraulik dapat mengatur kelongggaran rantai.
pelindung yang kuat ( heavy guard ) dapat melindungi semua komponen gerak dari
rangka track dari kotoran pecahan batuan . kedua rangka track di gerakan oleh central
wolking beam yang memberikan beberapa derajat gerakan track menggelombang. Kedua
undercarriage di lengkapi dengan reem cakram hydraulik yang menjaga pergerakan track
pada saat alat bor tidak bekerja.

2.10. Machinery Deck


Tempat ini merupakan bagian rangka alat bor, termasuk perlengkapan yang terletak di atas
system undercarriage, kecuali rangkaian menara bor. Struktur dari deck mesin terbuat dari
baja yang terpasang dan menyangga hampir dari semua komponen operasi seperti mesin
diesel, radiator dan pendingin oil, dudukan menara bor, kompressor penerima udara,
pemisah udara oli, tanki hydraulik dan filter, tanki bahan bakar, battery, hydraulik pump
drive, system air, struktur penyangga menara bor dan cabin. Tangga dan pegangan tangan
terdapat sepanjang deck untuk memberikan kemudahan kepada mekanik dan pengawas
saat melakukan inspeksi. Jalan masuk ke cabin melalui tangga yang dapat di lipat. Semua
dongkrak terpasang dengan aman pada rangka deck mesin.

Alat tambahan lainnya yang mungkin terpasang pada deck antara lain generator listrik,
hydraulik crane, pengumpul debu (dust collector) dan system pelumasan otomatic (auto
lube system), dll .

PT. PAMAPERSADA NUSANTARA MODUL PELATIHAN DRILLING MACHINE


SANDVIK D245S
40

2.11. System Hydraulic


Penggerak track dan system pemutar merupakan
system yang hydrostatik dengan pompa
independent di setiap rangkaian. Ini membuat
system yang lebih bersih dan mudah untuk di
perbaiki. Menurunkan tingkat pemakaian pompa
dan menaikan umur pemakaian. System ini
merupakan rangkaian tertutup dan di lengkapi
dengan saringan tiga micron, pipa anti retak di
gunakan apabila di perlukan untuk meningkatkan
system pendingin dan menurunkan biaya perbaikan

System hidrotatik di lengkapi dengan tekanan 125 psi untuk mencegah pelubangan saat
tekanan muncul, terlihat pada saat pemboran pada formasi yang pecah atau patahnya
sambungan pipa. Pendingin oli mempunyai thermostatic control otomatic untuk
melewatkan oli pada saat penyalaaan pada cuaca dingin. Alat tambahan untuk memonitor
system hydraulik memberikan diagnosa yang cepat pada system hydraulik.

2.12. Tangki Reservoir


Fungsi dari tangki resevoir hyraulik adalah :

1. Mengendapkan oli pada waktu yang singkat


selama system beroperasi untuk
mengendapkan kontaminan dan
menghilangkan gelembung.
2. Mengatur variasi volume oli yang muncul
selama pengoperasian.
3. Membantu mendinginkan oli sebelum di
sirkulasikan kembali ke system.
4. Merupakan tempat ‘bernafas’ bagi rangkaian
dan terisi oleh oli.

PT. PAMAPERSADA NUSANTARA MODUL PELATIHAN DRILLING MACHINE


SANDVIK D245S
41

Tangki resevoir mensupport sampai dengan tujuh pompa : pompa track, pompa rotary,
pompa feed, dan pompa aksesori. Oli yang kembali ke resevoir akan melewati filter
berukuran 10 mikron. Oli yang masuk juga di saring melewati filter bertekanan tinggi yang
di lengkapi dengan indicator “penyaring kotoran” yang akan memberikan peringatan
apabila filter tersumbat. Resevoir di tekan dengan udara melewati katup regulator untuk
mendapatkan tekanan 20 –33 Kpa (3 –5 psi) yang akan menahan masuknya kontaminan
dan tekanan aliran yang besar yang keluar dari pompa.

2.13. Pump Drive Group


Pompa – pompa ini di gerakan oleh dua ( 2 ) buah
multi drive head gear boxes. Pada alat drilling gear
box pertama mempunyai dua buah variable
displacement pump yang di gunakan untuk
menyalakan alat, pompa feed dan pompa pemutar.
gear box ke dua mempunyai tiga buah pompa.

Untuk mengekstraksi debu, penginjeksi air dan


pompa yang di operasikan adalah penghembus udara
(vane) berjenis volume konstan. Dua buah gear box
tersebut di gerakan dari mesin oleh system drive
shaft.

2.13.1. Pompa Propel


Pompa ini merupakan variable displacemant pumps
yang mengirimkan oli ke motor propel pada track.
operator dapat merubah kecepatan dengan cara
menggerakan tuas propel. Pompa propel pada alat
D245S mempunyai tekanan minimal sebesar 28.9
Mpa (4200 Psi) dan kecepatan maksimum aliran

2.13.2. Pompa Rotary


Pompa ini merupakan variable displacement pumps. Operator dapat menggerakan tuas
rotary dari dalam cabin untuk merubah volume oli yang terpompakan melewati motor

PT. PAMAPERSADA NUSANTARA MODUL PELATIHAN DRILLING MACHINE


SANDVIK D245S
42

drive head , kemudian akan merubah rpm .System D 90 K-S mempunyai tekanan kerja
sebesar 24 – 13 mpa ( 3500 Psi ) dan membualiran keluar sebesar 428 I/min ( 113 gpm ).

2.13.3. Pompa Feed


Pompa ini juga merupakan variable displacement pump yang memompa oli yang melalui
hydraulik pulldown system. Sejumlah tekanan (pulldown) yang terbentuk pada sirkuit
kontrol oleh katup pengendali feed.

Pompa feed pada alat D245S mempunyai tekanan kerja sebesar 20.68 Mpa (3000 psi) dan
kecepatan aliran keluar 387 I/min (102 gpm).

2.13.4. Pompa Aksesori


Ini merupakan pompa dua tahap fixed displacement pump. Tahap pertama adalah
mengirimkan oli ke motor kipas sementara tahap ke dua mengirimkan oli ke accessory
valve bank untuk pengoperasian aksesori pompa lainnya. Pompa pengekstraksi debu dan
penginjeksi air kedua nya merupakan fixed displacement pumps berjenis vane (kipas
penghembus angin).

2.14. Pengunci Mast (Menara)


Ada dua macam fungsi sillinder hidraulik yaitu menutup, menyangga menara dan rangka
deck mesin, menaikan dan menurunkan menara (mast). Untuk memastikan bahwa
sillinder bergerak dengan kecepatan yang sama, katup counter balance harus di pasang .
jika selang rusak selama penempatan menara katup tersebut. Pin pengunci secara
hydraulik akan mengamankan menara dalam posisi pemboran vertical maupun menyudut.

2.15. Motor Track Hidrolik


Motor penggerak tersebut merubah aliran hidrolik dan tekanan kekecepatan putar dan
torak yang kemudian dimodifikasi oleh final drive reduction gear. Fluida masuk ke dalam
motor menyebabkan gerak pada piston axial bagian dalam. Tenaga yang di hasilkan oleh
piston yang kontak melewati swashplate menyudut menghasilkan putaran yang di
jalankan ke reduction gear.

2.16. Unit Rem Cakram


Setiap unit final drive mempunyai unti rem cakram yang di hubungkan secara langsung ke
motor hydraulik (hydraulic motor output shaft extension). Pegas yang terpasang pada unit

PT. PAMAPERSADA NUSANTARA MODUL PELATIHAN DRILLING MACHINE


SANDVIK D245S
43

pelepas fluida secara hydraulik akan mengamankan dan menahan final drive input pinion,
saat alat tidak bergerak berfungsi sebagai rem parker. Saat tram di pilih, fluida secara
hydraulik menekan pegas belville sehingga rem terpasang untuk melepaskan cekraman
pada cekram .akibat nya system penggerak sekarang tidak terpasang remnya.

2.17. Leveling Jacks


Silinder hidrolik jack mengangkat berat mesin dari undercarriage, menstabilkan dan
meratakan alat selama operasi pemboran, katup pemeriksa terpasang pada sillinder di
dalam jack untuk mencegah tertarik kedalamnya sillinder pada saat terjadi kerusakan pada
selang dan mencegah sillinder merosot ke bawah selama operasi pemboran. Unit D245S
ini memiliki 3 jack yaitu right jack, left jack dan front jack

Sillinder hidrolik di dalam jack terlindung dari penumpukan kotoran dan debu. Landasan
Jackongkrak terpasang pada bagian bawah dari silinder untuk mendapatkan dudukan yang
kuat pada permukaan tanah.

2.18. Sistem Udara


Sullair rotary screw kompressor menyediakan udara bertekanan dalam jumlah besar yang
dialirkan ke kepala menara (mast head) dan kedalam drill string melewati air swivel.
Udara tersebut mempunyai dua fungsi : pertama adalah untuk mendinginkan dan melumasi
mata bor dan bearing, kedua adalah untuk mengeluarkan kerataan batuan dari dalam
lubang bor.

Di dalam kompressor screw, rotor menekan udara masuk saat di putar oleh cranshaft
mesin. Oli di injeksikan ke dalam kompressor dan bercampur dengan udara untuk
melumasi komponen di dalam kompressor, menutup screw dan berfungsi sebagai
pendingin.

Percampuran udara dan oli di buang dari kompressor ke dalam tangki penerima di mana
sebagian besar oli di pisahkan dari udara. Tangki penerima juga berfungsi sebagai
kompressor oil sump. Komponen-komponen Kompresor adalah sebagai berikut :

A. OIL STOP VALVE :


Memutus aliran fluida kompressor untuk mencegah aliran yang berlebihan ( over
flow )

PT. PAMAPERSADA NUSANTARA MODUL PELATIHAN DRILLING MACHINE


SANDVIK D245S
44

B. DISCHARGE CHECK VALVE :


Memutus aliran balik dari campuran udara / oli yang melewati system buang
kompresor pada saat kompresor mati .

C. THERMO VALVE :
Mengatur aliran fluida ke pendingin . di rancang untuk memelihara suhu operasi
minimal ( 155 ) , digunakan pada pemanasan pada saat memulai penyalaan .

D. MINIMUM PRESSURE VALVE :


Menjaga tekanan minimal sebesar 40 psi pada tangki kompresor . tekanan ini
penting untuk pemisah oli / udara dan untuk memastikan sirkulasi oli .

E. PRESSURE RELIEF VALVE :


Bukalah tekanan sehingga mencapai tekanan atmosfer jika tekanan pada tangki
menjadi terlalu tinggi ( 140 psi ) .

F. CHECK VALVE :
Mencegah tekanan balik dari pipa ke sump selama kompresor tidak bekerja saat
setelah mematikan alat .

G. SULLICON CONTROL :
Mengatur jumlah udara yang di perbolehkan masuk ke dalam katup udara masuk
yang ditentukan oleh sejumlah udara yang sedang digunakan pada pipa / saluran
sevice .

H. CONTROL REGULATOR :
Membuka tekanan pada pipa diantara sump dan sullicon control sehingga sullicon
control dapat mengatur pengiriman udara yang tergantung kepada kebutuhannya .

I. PILOT VALVE :
Memotong ( bypass ) katup regulator tekanan menyebabkan silicon control terlalu
dekat dengan katup masuk saat alat mencapai tekanan oprasi maksimal .

J. PRESSURE SWITCH :
Menunjukan tekanan pada saluran sevice , saat tekanan pada saluran mencapai
maksimal , pressure switch akan memberikan tanda ke katup pengendali untuk
mengurangi beban mesin .
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA MODUL PELATIHAN DRILLING MACHINE
SANDVIK D245S
45

K. BLOWDOWN VALVES :
Melepaskan tekanan pada tangki ketekanan atmosfer selama pengurangan beban dan
mematikan mesin .

L. HIGH DISCHARGE TEMPERATURE SHUTDOWN SWITCH :


Saklar suhu secara cepat akan mematikan kompresor jika suhu udara buang
mencapai 1160C (2400F).

2.19. Dust Supression System


Udara yang bertekanan keluar dari lubang bor selama operasi pemboran membawa debu.
Motor hydraulik menjalankan kipas penyedot udara bertekanan dari wilayah yang berbeda
di dalam pelindung debu ( dust curtain ) yang mengelilingi bagian atas dari lubang bor,
melewati separator cyclone didalam rumah pengektrasi debu. Partikel berukuran besar dan
debu kasar di tangkap di dalam rangkaian pengektrasksi, kemudian jatu kedalam
pengaumpul ( collector ) dan akhirnya jatuh ke tanah, elemen filter kemudian menyapu
debu halus.

Tekanan udara secara periodic mengeluarkan debu halus dan memaksa material ini untuk
keluar dari dropout cone . Pelindung debu ( dust curtain ) dapat di naikan dan di turunkan
dan pintu hydraulik di bagian belakang dapat di angkat untuk menyingkirkan kerataan
batuan pada saat di angkat dari lubang bor .

2.20. Sistem Pelumasan Otomatis (Auto Lube)


Sistem ini merupakan system pelumasan terpusat yang di rancang untuk mengalirkan
pelumasan secara otomatic kesetiap tempat pada alat. System ini menggunakan pompa
yang di opersikan oleh udara, di kontrol oleh pengatur waktu (timer), untuk mengirimkan
pelumasan pada saat tertentu melewati injector dan pipa distribusi ke titik pelumasan.

Siklus ini di nyalakan dengan pengatur waktu elektrik yang akan menghidupkan pompa.
pompa akan membentuk tekanan pada pipa sampai injector melepaskan pelumas. pompa
terus akan membentuk tekanan sampai tekanan balik pada line breaks dan rangkaian sirkuit
elektronik mematikan pompa.

Bleed valve akan terbuka untuk menjadikan tekanan pada saluran kembali ke kontainer
pelumas, ketika tekanan di pipa mulai menurun, injector akan siap hidup kembali untuk
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA MODUL PELATIHAN DRILLING MACHINE
SANDVIK D245S
46

siklus selanjutnya. Resevoir akan terlihat seperti pada gambar atau menggunakan kontainer
pelumas standar berkapasitas 20 liter.

2.21. Mata Bor


1. Tricone Roller Bit .
Roller bits terdiri dari badan mata bor dan tiga buah conical roller yang dapat bergerak
yang di lapisi oleh carbide pada bagian insert atau gigi-giginya. Idenya adalah
menghancurkan batuan dengan cara memutar insert, menekan batuan dengan tekanan
yang tinggi.

Insert distribushi secara merata pada ke tiga roller sehingga seluruh bagian dasar lubang
bor akan terkena selama bor berputar. Roller bit untuk batuan yang keras, jarak antar
insert – nya semakin dekat, sementara pada roller bits untuk batuan lunak jumlah
insertnya semakin sedikit dan mengarah keluar. Roller bit mempunyai sejumlah jet nozzle
di mana udara bertekanan keluar dan mengangkat kerataan batuan dari dasar lubang bor
saluran udara lainnya pada mata bor mengalirkan udara bertekanan melewati bearing
untuk tujuan pendinginnan dan pelumasan.

PT. PAMAPERSADA NUSANTARA MODUL PELATIHAN DRILLING MACHINE


SANDVIK D245S
47

2. Spade atau Drag Bit


Spade bit di gunakan pada batuan lempung atau material yang sangat lunak (biasanya
kondisinya basah). Mata bor ini berfungsi seperti shovel untuk menyekup tanah yang
basah keluar dari lubang bor. Pada kondisi tanah yang basah ini, roller bit akan macet
sebab roller – nya tidak dapat bergerak dan mengeluarkan kerataan batuan. Material
lempung tersebut juga akan melingkupi roller dan akan menghentikan berputaran.

3. Pipa Pemboran Rotary dan Aksesoris


a. Lift plug: ini di gunakan untuk menaikan pipa bor kedalam menara bor.
b. Top Sub: ini di gunakan untuk menyambung pipa bor ke rotary head
c. Drill pipe: alat bor driltech dapat menggunakan sampai 6 batang pipa bor,
tergantung pada kedalaman yang di inginkan
d. Bit sub: ini di gunakan untuk menyambung mata bor ke pipa bor.
e. Table bhushing: ini berfungsi sebagai penglurus dari pipa bor , terdapat 2 jenis :
 Standar smooth : lubang vertical
 Bearing bushing : pemboran menyudut

SOAL EVALUASI

Jawablah soal-soal di bawah ini dengan singkat jelas dan benar !

1. Jelaskan definisi engine!


2. Sebutkan dan jelaskan arti kode unit dan engine pada D245S!
3. Jelaskan proses engine diesel 4 Langkah!
4. Jelaskan proses engine gasoline 2 Langkah!
5. Sebutkan komponen-komponen undercarriage D245S!
6. Tuliskan macam-macam pompa pada Pompa Drive Group!
7. Sebutkan komponen-komponen dari kompressor!
8. Sebutkan fungsi dari Dust Collector!
9. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis mata bor beserta aksesorisnya!
10. Sebutkan bagian-bagian dari mata-bor (bottom bit)!

PT. PAMAPERSADA NUSANTARA MODUL PELATIHAN DRILLING MACHINE


SANDVIK D245S

Anda mungkin juga menyukai