Anda di halaman 1dari 75

1

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE


Engine

I. Dasar-dasar Engine Diesel


I.1. Definisi

Definisi: Engine adalah suatu alat yang memiliki kemampuan


untuk merubah energi panas yang dimiliki oleh bahan bakar
menjadi energi gerak.

Berdasarkan fungsinya maka terminologi engine pada Caterpillar biasa


digunakan sebagai sumber tenaga atau penggerak utama (prime power) pada
machine, genset, kapal (marine vessel) ataupun berbagai macam peralatan industri.

Gambar Engine

1
2

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE


I.2. Klasifikasi Engine

Saat ini untuk mengerjakan berbagai macam jenis pekerjaan yang berbeda sudah banyak sekali jenis engine yang dirancang
oleh manusia. Secara umum penggolongan berbagai jenis engine yang saat ini biasa dipakai dapat dilihat pada bagan berikut ini:

Engine

Eksternal Combustion Internal Combustion

Turbine Piston Turbine Piston Wankel/Rotary


(Turbin Pesawat Terbang) (Mobil)

Steam Turbine Steam Machine Diesel Spark Ignited


(Pembangkit Listrik Tenaga Uap) (Kereta Api Uap)

Two Four Gas Petrol


Stroke Stroke Engine Engine

Pre Combustion Direct Injection

Gambar1.2

Bagan Klasifikasi Engine

2
3

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE


Dari bagan tersebut maka penggolongan yang pertama dilakukan
adalah membagi engine berdasarkan tempat terjadinya proses pembakaran
dan tempat perubahan energi panas menjadi energi gerak. Apabila kedua
peristiwa tadi terjadi dalam ruang yang sama maka engine tersebut
dikategorikan sebagai engine dengan jenis internal combustion. Sedangkan
apabila ruang tersebut terpisah maka engine tersebut dikategorikan sebagai
engine eksternal combustion.
Eksternal combustion engine selanjutnya dapat dibagi menjadi dua
golongan, yaitu: turbine dan piston. Pada engine jenis internal combustion
penggolongan engine selanjutnya terdiri dari: engine piston, turbine dan
wenkel atau rotar. Berdasarkan perlu tidaknya percikan bunga api untuk
proses pembakaran maka engine piston dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
engine diesel dan engine spark ignited. Merujuk pada banyaknya langkah
yang diperlukan untuk mendapat satu langkah power maka diesel engine
dibagi menjadi engine diesel dua langkah (two stroke) dan empat langkah
(four stroke). Selanjutnya engine diesel empat langkah digolongkan lagi
berdasarkan cara pemasukan bahan bakar ke dalam ruang bakar menjadi dua
tipe yaitu: engine dengan system pre-combustion chamber dan direct
injection. Pada spark ignited engine penggolongan pertama didasarkan pada
jenis bahan bakar yang digunakan, yaitu: engine berbahan bakar gas dan
bensin.
Caterpillar hanya memproduksi jenis engine diesel empat langkah dan
gas engine saja. Tetapi pada pembahasan kali ini topik yang akan dibatasi
hanya pada diesel engine saja.

I.3. Istilah-istilah Pada Engine

Sebelum membahas mengenai siklus engine diesel empat langkah


maka sebaiknya disepakati terlebih dahulu beberapa terminology/istilah yang
akan banyak digunakan.
• Top dead center/titik mati atas: Posisi paling atas dari gerakan
piston.

DASAR-DASAR ENGINE
4

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE


• Bottom dead center/titik mati bawah: Posisi paling bawah dari
gerakan piston.

Gambar 1.1
Gambar TDC dan BDC

• Bore: Diameter combustion chamber (ruang bakar).

Gambar 1.2
Gambar Bore

• Stroke: menunjukkan jarak yang ditempuh oleh piston untuk


bergerak dari BDC menuju TDC atau sebaliknya.

DASAR-DASAR ENGINE
5

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE

Gambar Gambar Stroke

• Displacement: Bore Area X Stroke.

Gambar Gambar Displacement

• Compression ratio: Total volume (BDC)/compression volume (TDC).

DASAR-DASAR ENGINE
6

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE

Gambar Compression Ratio

• Friction/gesekan: Friction adalah tahanan yang timbul dari gesekan


antara dua permukaan yang saling bergerak relatif satu sama lain.
Contoh: Friction yang terjadi antara piston dan dinding liner pada
saat piston bergerak ke atas dan ke bawah. Friction menimbulkan
panas yang merupakan salah satu penyebab utama keausan dan
kerusakan pada komponen.

• Inertia/kelembaman: Inertia adalah kecenderungan dari suatu


benda yang bila diam akan tetap diam atau benda yang bergerak
akan tetap bergerak. Engine harus menggunakan tenaga untuk
melawan inertia tersebut.

• Force/gaya: Force adalah dorongan atau tarikan yang


menggerakkan, menghentikan atau merubah gerakan suatu benda.
Daya yang ditimbulkan oleh pembakaran pada saat langkah kerja.
Semakin besar gaya yang ditimbulkan semakin besar pula tenaga
yang dihasilkan.

• Pressure/tekanan: Tekanan adalah ukuran gaya yang terjadi setiap


satuan luas. Sewaktu siklus empat langkah berjalan maka tekanan
terjadi di atas piston pada saat langkah kompresi dan langkah
tenaga.

DASAR-DASAR ENGINE
7

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE

Selain istilah-istilah di atas harus diketahui juga nama-nama komponen


dasar engine yang membentuk combustion chamber (ruang bakar), yaitu:

Gambar
Komponen Engine Pembentuk Ruang Bakar

No 1: Cylinder Liner
No 2: Piston
No 3: Intake valve
No 4: Exhaust valve
No 5: Cylinder Head

I.4. Siklus Engine Diesel Empat Langkah

Adapun proses kerja siklus motor bakar empat langkah dapat diuraikan
sebagai berikut:
§ Langkah Hisap (suction/intake stroke).
Pada langkah ini piston bergerak dari titik mati atas menuju titik
mati bawah. Katup hisap terbuka sehingga akibat kevakuman yang
terjadi dari ekspansi volume pada ruang bakar maka udara dari luar
dapat masuk ke dalam ruang bakar melalui katup hisap yang
terbuka. Pada motor bakar yang dilengkapi dengan turbocharger
maka udara yang masuk ke ruang bakar akan lebih banyak lagi

DASAR-DASAR ENGINE
8

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE


dikarenakan adanya dorongan dari sisi tekan compressor wheel
pada turbocharger.
• Langkah Kompresi (compression stroke).
Setelah piston mencapai titik mati bawah maka arah piston akan
berbalik menuju kembali ke titik mati atas, hanya saja pada langkah
ini tidak ada katup yang membuka. Sebagai akibat dari mengecilnya
volume ruang bakar maka udara yang ada di dalam ruang bakar
menjadi terkompresi. Dengan kompresi rasio yang berkisar antara
19 : 1 sampai 23 : 1 maka pengkompresian udara pada ruang
bakar akan menghasilkan panas kompresi (heat compression) yang
tinggi (kurang lebih berkisar 1000 oF).
Beberapa derajat sebelum piston mencapai titik mati atas bahan
bakar solar di-injeksikan melalui nozle ke dalam ruang bakar,
penginjeksiannya harus menggunakan tekanan yang tinggi
sehingga solar yang di semprotkan ke dalam ruang bakar berubah
menjadi butiran-butiran cairan solar yang sangat halus seperti
kabut. Pada saat solar disemprotkan maka campuran antara solar
dan udara di dalam ruang bakar mulai terbakar akibat terkena
panas yang dihasilkan oleh heat compression.
§ Langkah Tenaga (power stroke)
Proses pembakaran campuran solar dan udara terus berlangsung
sampai piston mencapai titik mati atas dan selanjutnya kembali
berubah arah kembali menuju titik mati bawah. Beberapa derajat
(+ 10o) setelah melewati titik mati atas maka pembakaran yang
terjadi telah sempurna sehingga dihasilkan ledakan yang tekanan
ekspansinya memaksa piston untuk terus bergerak menuju titik
mati bawah.
§ Langkah Pembuangan (exhaust stroke)
Setelah energi ledakan panas pada langkah power telah berubah
bentuk menjadi energi mekanis maka sisa proses pembakaran yang
ada harus dibuang. Proses ini terjadi ketika piston bergerak dari
titik mati bawah menuju titik mati atas dengan kondisi katup buang

DASAR-DASAR ENGINE
9

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE


membuka. Gas sisa hasil pembakaran di dorong keluar oleh piston
melalui katup buang. Selanjutnya melalui mufler gas tersebut akan
dilepas ke atmosfir. Kecuali untuk motor bakar diesel yang
diperlengkapi dengan turbocharger maka sebelum masuk ke dalam
mufler gas tersebut masih dimanfaatkan untuk memutarkan sudu-
sudu turbin pada turbin wheel.

Demikian siklus ini terjadi secara terus menerus pada motor bakar
diesel. Ilustrasi dari proses kerja diesel empat langkah dapat dilihat pada
gambar di bawah ini. Urutan gambar dari kiri ke kanan memperlihatkan
kondisi: akhir langkah hisap, akhir langkah kompresi, awal langkah power dan
awal langkah buang.

Gambar
Siklus Diesel Empat Langkah

I.5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembakaran

Ada tiga faktor yang diperlukan dalam proses pembakaran, yaitu:

Panas + Udara + Bahan Bakar ⇒ Pembakaran

Udara dan bahan bakar yang dipanaskan akan menghasilkan


pembakaran, sehingga menghasilkan gaya yang diperlukan untuk

DASAR-DASAR ENGINE
10

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE


memutarkan engine. Udara yang mengandung bahan Oksigen diperlukan
untuk membakar bahan bakar. Sementara bahan bakar menghasilkan gaya.
Ketika bahan bakar dikabutkan di ruang bakar maka bahan bakar akan sangat
mudah untuk dinyalakan dan akan terbakar dengan effisien. Pembakaran
dapat terjadi ketika campuran bahan bakar dan udara dikompresikan sampai
dihasilkan panas yang cukup (+ 1000oF) sehingga dapat menyala tanpa
bantuan percikan bunga api.
Selanjutnya dari ketiga faktor yang sudah disebutkan di atas maka
terdapat tiga faktor lagi yang mengontrol hasil pembakaran:
1. Volume udara yang dikompresikan. Makin banyak udara yang
dikompresikan maka makin tinggi temperatur yang dihasilkan.
Apabila jumlah udara yang dikompresikan mencukupi maka
akan dihasilkan panas yang temperaturnya di atas temperatur
penyalaan bahan bakar.
2. Jenis bahan bakar yang dipergunakan jenis bahan bakar
mempengaruhi karena bahan bakar yang jenisnya berbeda akan
terbakar pada temperatur yang berbeda pula. Selain itu
effesiensi pembakarannyapun juga berlainan.
3. Jumlah bahan bakar yang diinjeksikan ke ruang bakar. Jumlah
bahan bakar yang diinjeksikan juga dapat mengontrol hasil
pembakaran. Makin banyak bahan bakar diinjeksikan akan
makin besar gaya yang dihasilkan.

Makin Banyak Bahan Bakar ⇒ Makin Besar Gaya

Engine power ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu: torque dan Rpm
Rumus untuk horsepower:

Torque× Rpm
Hp ≡
5252

DASAR-DASAR ENGINE
11

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE


I.6. Istilah Pada Tenaga Keluaran Engine

Gambar
Pemanfaatan Tenaga Engine Untuk Mendorong Tanah

• Torque: Torque (momen puntir atau torsi) adalah gaya puntir.


Crankshaft membuat torque menjadi gaya di flywhell, torque
converter atau bagian mekanis lainnya untuk berputar.

• Torque menentukan kemampuan mengalami pembebebanan:


Torque juga merupakan ukuran kapasitas pembebanan dari engine.

Rumusan dari torque adalah:

hp
Torque ≡ 5252 × ( Lb. ft )
rpm

• Torque rise: Torque rise adalah penambahan torque yang terjadi


pada saat engine lugged yaitu dimana rpm engine turun dari rpm
operasi. Dalam hal ini kenaikan torque akan terjadi sampai pada
penurunan RPM tertentu tercapai, setelah itu torque akan turun
dengan cepat. Pada saat torque mencapai harga tertinggi itulah
disebut Peak Torque.

DASAR-DASAR ENGINE
12

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE

Gambar
Kurva Karakteristik Torsi dan HP vs RPM

Keterangan:

TR = Torque Rise HC = Horsepower Curve


Hp = Horse Power PT = Peak Torque
TC = Torque Curve RT = Rated Torque

• Horsepower: Horsepower adalah satuan tenaga yang dihasilkan


oleh engine per satuan waktu atau kemampuan melakukan kerja.

• Brake horsepower: Adalah tenaga siap pakai di flywheel yang dapat


digunakan untuk melakukan kerja. Brake horse power itu lebih kecil
dari horse power yang terjadi sebenarnya, karena sebagian
tenaganya dipakai untuk memutar komponen engine itu sendiri

• Heat/panas: Panas adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh


pembakaran bahan bakar. Energi panas diubah menjadi tenaga
mekanis oleh piston dan komponen engine lainnya untuk
menghasilkan tenaga yang dapat digunakan untuk bekerja.

• Temperature/suhu: Temperature adalah ukuran relative dari panas


atau dinginnya suatu benda. Biasanya diukur dalam satuan
Fahrenheit atau Celsius.

DASAR-DASAR ENGINE
13

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE


• British Thermal Unit/BTU: British thermal unit atau BTU
dipergunakan untuk mengukur nilai panas secara spesifik dari suatu
bahan bakar atau jumlah panas yang dipindahkan dari suatu benda
ke benda lainnya. Satu BTU adalah jumlah panas yang dibutuhkan
untuk menaikkan panas satu pound air sebesar satu derajat
Fahrenheit.

I.7. Perbandingan Diesel dan Gasoline Engines

Gambar
Perbandingan Engine Diesel dan Bensin

• Diesel engine tidak membutuhkan penyalaan dengan percikan


bunga api: Perbedaan yang nyata antara diesel dan motor bensin
ialah bahwa diesel engine tidak membutuhkan penyalaan untuk
pembakaran. Pada diesel, pembakaran dilakukan oleh udara yang
dimampatkan sehingga udara yang sudah cukup panas dalam
ruang bakar bisa digunakan untuk membakar bahan bakar.

• Bentuk ruang bakar diesel engine: Diesel engine dan motor bensin
Memiliki ruang bakar yang berbeda bentuknya. Pada diesel engine
ruang di antara cylinder head dan piston pada saat titik mati atas

DASAR-DASAR ENGINE
14

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE


sangat kecil sehingga menghasilkan perbandingan tekanan yang
tinggi.

• Bentuk ruang bakar motor bensin: Pada motor bensin ruang bakar
ada di cylinder head. Ruangan di antara piston dan cylinder head
lebih besar dari pada diesel, sehingga rasio kompresinya lebih kecil.

• Diesel engine mampu melakukan kerja yang lebih berat: Perbedaan


utama yang lain yaitu dapat bekerja pada pada putaran rendah.
Secara umum biasanya diesel beroperasi antara 800 sampai 2000
rpm dan mempunyai lebih banyak torsi dan tenaga untuk bekerja.

• Siklus empat langkah: Kedua jenis engine, mengubah tenaga panas


menjadi gerakan dengan menggunakan siklus empat langkah.

• Diesel engine lebih hemat bahan bakar: Pada waktu beroperasi,


diesel engine umumnya lebih hemat dalam pemakaian bahan bakar
dibanding motor bensin. Dimana dengan sedikit bahan bakar, diesel
engine dapat menghasilkan tenaga yang lebih besar dibandingkan
motor bensin. Hal tersebut terjadi karena solar memiliki kandungan
panas yang lebih tinggi dibandingkan panas yang dikandung oleh
bensin.

Gambar
Panas yang dikandung dalam bensin dan solar

DASAR-DASAR ENGINE
15

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE


• Diesel engine lebih berat: Diesel engine pada umumnya lebih berat
dari pada motor bensin, karena konstruksi dan material bahan
pembuat diesel engine harus tahan terhadap tekanan dan
temperatur tinggi dari pembakaran.

• Compression ratio: Diesel engine umumnya mempunyai


compression ratio yang lebih tinggi untuk memanaskan udara
sampai titik bakarnya. Pada umumnya diesel engine mempunyai
compression ratio 13:1 sampai 20:1 sedang motor bensin
mempunyai compression ratio 8:1 sampai 11:1.

I.8. Spark Ignited Engines

Gambar
Ruang Bakar pada Spark Ignited Engine

Spark ignited engine beroperasi dengan bahan bakar gas seperti


propane, methane dan ethanol.

DASAR-DASAR ENGINE
16

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE

I.9. Caterpillar Gas Engine

Pada beberapa engine pistonnya telah mengalami perubahan design


dengan menambah cekungan yang cukup dalam untuk fasilitas pembakaran.
Atau bisa juga dengan permukaan piston yang rata. Sensor electronic dan
timing device ditambahkan untuk menambah kemampuan kerja engine dan
agar menghasilkan low emission (rendah emisi).

Sampai saat ini Gas engine Caterpillar tersedia dengan tipe 3300,
3400, 3500 dan 3600. Dengan aplikasi pemakaian untuk penerangan dan
penyaluran gas di lapangan natural gas, pengairan, pemompaan dan power
cogeneration plant.

DASAR-DASAR ENGINE
17

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE

Engine

II. Komponen Dasar Engine


II.1. Block Assembly
Pada bagian ini akan dijelaskan nama dan fungsi komponen-komponen
yang terdapat pada cylinder block.

II.1.1. Engine Block

Engine block adalah bagian utama yang mendukung semua komponen


engine.

Gb 2.3 Engine Block dan Cylinder Head

II.1.2. Cylinder

Cylinder ialah lubang-lubang di block engine. Cylinder mempunyai


beberapa fungsi dan tugas yaitu:
• Rumah untuk piston.
• Ruang untuk pembakaran.
• Meneruskan panas keluar dari piston.

DASAR-DASAR ENGINE
18

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE

Gb. Cylinder

II.1.3. Cylinder Liner

Gb. Cylinder Liner

Cylinder liner membentuk selubung air yang membatasi air pendingin


dengan piston.

Terdapat dua jenis Cylinder Liner: Wet type cylinder liner (tipe basah)
dan dry type (tipe kering). Liner basah mempunyai o-ring yang menyekat
selubung air dan mencegah bocornya pendingin.

Dry liner atau biasa juga disebut sleeve dipakai untuk memperbaiki
parent bore yang mengalami kerusakan. Liner semacam ini disebut “dry“

karena sangat merapat pada dinding lubang cylinder di block engine


tanpa ada air yang berkontak langsung dengannya.

DASAR-DASAR ENGINE
19

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE

II.1.4. Piston

Gb. Piston

Piston terpasang sempurna di dalam tiap cylinder liner dimana bisa


bergerak ke atas dan ke bawah selama proses pembakaran. Bagian atas
piston merupakan dasar dari ruang bakar.

Berdasarkan cara pembuatannya piston dapat dibagi menjadi:

1. Cast aluminium crown dengan forged aluminium skirt, dimana


kedua bagian tersebut disambung dengan pengelasan electron
beam.
2. Composite, steel crown dan alumnium skirt yang dibaut menjadi
satu.
3. Articulated, forged steel crown dengan pin bore dan bushing,
dimana cast aluminium skirt terpisah. Dua bagian ini disatukan
dengan wrist pin.
4. Tipe yang umum ialah piston tunggal cast aluminium dengan piston
ring belt (sabuk baja) sebagai tempat ring piston.

DASAR-DASAR ENGINE
20

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE


Berdasarkan sistem bahan bakar dan bentuk ruang bakar maka dikenal
dua macam piston, yaitu:

1. Pre combustion piston mempunyai heat plug pada crown.


2. Direct injection piston tidak mempunyai heat plug.

Adapun jenis piston ring yang terpasang pada piston adalah sebagai
berikut:

1. Compression ring (ring kompresi)

Berfungsi untuk menyekat ruang bakar bagian bawah guna


mencegah kebocoran kompresi dan gas hasil pembakaran melalui
piston.

2. Oil control ring (ring oli)

Biasanya hanya terdapat satu oil control ring di bawah dua


compression ring, oil control ring melumasi dinding cylinder liner
pada saat piston bergerak ke atas dan ke bawah. Lapisan oli
mengurangi keausan cylinder liner dan piston.

II.1.5. Connecting Rod

Gb. 2.4 Connecting Rod

Connecting rod menghubungkan piston ke crankshaft. Bagian-bagian


dari connecting rod adalah sebagaqi berikut:

DASAR-DASAR ENGINE
21

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE


1. Rod eye. 4. Cap.
2. Piston pin bushing. 5. Rod bolt and nuts.
3. Shank. 6. Connecting rod bearing.

II.1.6. Crankshaft

Gb. Crankshaft

1. Rod bearing journal. 2. Counter weight. 3. Main bearing journal. 4. Web.

Crankshaft merubah gerak turun naik piston menjadi gerakan berputar


yang dipakai untuk melakukan kerja. Di dalam crankshaft terdapat saluran
lobang tempat jalannya oli yang disebut oil gallery. Lubang saluran oli dibuntu
pada satu ujungnya dengan plug atau set screw.

Gb. Oil Passage Di dalam Crangshaft

DASAR-DASAR ENGINE
22

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE

Untuk mengurangi gerak maju atau mundur pada crankshaft (gerakan


maju-mundur crankshaft tersebut biasa disebut End Play) maka dipasanglah
thrust main bearing. Ada dua macam thrust main bearing, yaitu:

1. Insert bearing 2 (dua) buah


2. Flanged thrust bearing 1(satu) buah

II.1.7. Flywheel
Flywheel (roda gila) dibautkan pada bagian belakang crankshaft di
dalam rumah flywheel. Crankshaft memutar flywheel pada langkah tenaga,
dan gaya momentum flywheel menjaga crankshaft tetap berputar mulus pada
langkah hisap, kompresi dan langkah buang.

Fungsi flywheel ada tiga, yaitu:

1. Menyimpan energi untuk momentum di antara langkah tenaga.


2. Membuat putaran crankshaft supaya halus
3. Memindahkan tenaga ke mesin, torque converter atau beban lain

Pada bagian luar terdapat komponen ring gear melingkari flywheel. Ring
gear dipergunakan sebagai roda gigi yang spline dengan pinion starting motor
untuk start engine.

DASAR-DASAR ENGINE
23

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE

II.1.8. Camshaft

Camshaft digerakkan oleh roda gigi crankshaft. Bila camshaft berputar


maka cam lobe berputar. Komponen valve (klep) yang terhubung ke camshaft
akan ikut bergerak naik dan turun. Bila permukaan lobe berada di atas, valve
akan terbuka. Putaran camshaft adalah setengah putaran crankshaft sehingga
valve membuka dan menutup pada waktu yang tepat selama proses empat
langkah.
Bagian camshaft yang mendorong valve adalah camshat lobe. Masing-
masing lobe mengoperasikan (1) Intake dan (2) Exhaust valve untuk setiap
cylinder. Beberapa cam memiliki lobe untuk menyemprotkan bahan bakar.
Lobe ini akan menekan unit injector. Lobe tersebut akan mengatur kapan
bahan bakar disemprotkan ke combustion chamber.

Gb. Cam Lobe

Setiap lobe terdiri dari tiga bagian utama yaitu:


1. Base Circle
2. Ramps
3. Nose

DASAR-DASAR ENGINE
24

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE

Jarak dari base circle ke puncak nose disebut lift. Cam Lift menentukan
seberapa jauh valve dibuka. Selain itu bentuk kelandaian ramp juga
menentukan kecepatan membuka dan menutup valve, sedangkan bentuk
nose akan menentukan berapa lama valve tersebut membuka penuh.

Misal : 1. Kecepatan atau waktu yang dibutuhkan untuk bergerak dari valve
tertutup menjadi terbuka penuh.
2. Lamanya atau duration valve dalam keadaan terbuka.
3. Kecepatan atau waktu yang dibutuhkan untuk bergerak dari valve
terbuka penuh menjadi tertutup.

II.1.9. Push rod/batang penekan

Push rod adalah pipa baja dengan dudukan di kedua ujungnya. Camshaft
menggerakkan push rod sehingga mengangkat rocker arm.

DASAR-DASAR ENGINE
25

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE

II.1.10. Valve Lifters


Valve lifter atau cam follower
bertumpu pada setiap lobe camshaft.

• Bila Camshaft berputar, valve lifter


akan menyusuri permukaan lobe.
• Valve lifter merubah gerak camshaft
ke Push rod.
• Push Rod memindahkan gerakannya
ke rocker arm, untuk membuka dan
menutup valve.

Ada 2 tipe valve lifter, yaitu:

1. Slipper follower
2. Roller follower

Roller Follower
Gb. 2.5 Valve Lifter
Roller follower memiliki roda baja
keras yang berputar di atas camshaft
lobe.

DASAR-DASAR ENGINE
26

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE

II.1.11. Vibration Damper (Peredam Getaran)


Pada bagian depan crankshaft terdapat vibration damper. Alat yang
menyerupai flywheel kecil ini berfungsi untuk meredam getaran yang terjadi
akibat putaran crankshaft (torsional vibration).

Gb. Vibration Damper

Ada dua jenis peredam getar, yakni:

1. Peredam karet (rubber damper), yaitu peredam yang menggunakan


karet padat untuk menyerap getaran.
2. Peredam cairan kental (viscous damper), yaitu peredam yang di
dalamnya menggunakan cairan kental (oli berat) untuk menyerap
getaran.

DASAR-DASAR ENGINE
27

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE

II.2. Cylinder Head Group


Cylinder head dan componen-komponennya dirancang agar valve
dapat membuka dan menutup dengan timing yang tepat, dan agar bahan
bakar disuntikkan pada waktu yang tepat sehingga didapatkan kemampuan
puncak dari engine.

Yang termasuk perangkat valve train antara lain:

1. Cylinder head
2. Valve cover (tutup klep)
3. Bridge
4. Valve spring assemblies
5. Valve guide
6. Valve seat insert
7. Valve
8. Rocker arm

Gb. Komponen Valve Train

DASAR-DASAR ENGINE
28

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE

II.3 Gear Train Assembly

Gb. Gear Train Assemblies

Gear Train Assemblies dihubungkan untuk memindahkan tenaga dari


crankshaft ke komponen-komponen lain dari engine. Gear Train Assemblies
bisa berlokasi di bagian depan dan belakang engine. Pada gambar di atas
gear Train Assemblies terdapat di bagian depan engine di antara plate
belakang dan rumah timing gear.
Gear Train Assemblies menyelaraskan kerja komponen-komponen
engine lainnya pada setiap langkah kerja engine.

DASAR-DASAR ENGINE
29

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE

II.3.1. Komponen Seperangkat Roda Gigi

Komponen gear train antara lain:


1. Roda gigi crankshaft (crankshaft gear)
2. Roda gigi idler (idler gear)
3. Roda gigi camchaft (camshaft gear)
4. Roda gigi fuel injection pump (fuel injection pump gear)
5. Roda gigi pompa oli (oil pump gear)
6. Roda gigi pompa air (water pump gear)
7. Roda gigi kompresor udara (air compressor gear)

Gb. Komponen Gear Train

Timing mark digunakan untuk mencocokkan roda-roda gigi dan untuk


penyetelan atau pemeriksaan agar mendapatkan timing dengan tepat.

DASAR-DASAR ENGINE
30

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE

Engine

III. Engine System


III.1. Air Induction System (Sistem Pemasukan Udara dan
Pembuangan Gas Bekas)

Engine Diesel memerlukan jumlah udara yang banyak untuk membakar


bahan bakar. Sistem udara masuk harus menyediakan udara yang cukup
bersih untuk pembakaran. Sistem pembuangan gas bekas harus membuang
panas dan gas pembakaran. Tiap hambatan terhadap aliran udara atau gas
pembakaran yang melalui sistem akan mengurangi kinerja engine.

Gb. Skema Jenis Sistem Udara Masuk

Terdapat beberapa jenis dari sistem udara masuk.

1. Naturally Aspirated (NA).


2. Turbocharged (T).
3. Turbocharged Aftercooled (TA).

DASAR-DASAR ENGINE
31

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE

III.1.1. Komponen Dasar Air Induction System


Sistem pemasukan udara dan pembuangan gas buang yang umum
termasuk precleaner (1), air filter (2), turbocharger (3), intake manifold (4),
aftercooler (5), exhaust manifold (6), exhaust stack (7), muffler dan
connecting pipes (8).

Gb. Komponen Dasar Air Induction System

Untuk melakukan pekerjaan dan perbaikan pada sistem udara pada


engine, maka penting untuk memahami aliran udara melalui sistem dan
fungsi tiap komponen. Juga penting untuk memahami bentuk komponen
tersebut dan bagaimana cara bekerjanya.

DASAR-DASAR ENGINE
32

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE

• Precleaner/saringan awal udara: Precleaner selalu digunakan pada sistem


udara engine diesel. Precleaner menyaring kotoran-kotoran yang kasar yang
terdapat di dalam udara. Udara bersih merupakan masalah kritis bagi unjuk
kerja engine. Kotoran dapat mempercepat keausan dan merusak komponen
engine. Jenis precleaner umum yang biasa digunakan ada dua jenis yaitu:

§ Cyclone Tube
§ Full View
Kotoran yang tersaring oleh precleaner selanjutnya akan dibuang ke
atmosfer melalui komponen dust ejector.

• Turbocharger: Dari saringan udara lalu udara mengalir ke dalam


turbocharger.

Fungsi dari Turbocharger:

1. Membantu menjaga tenaga engine pada dataran tinggi.


2. Menambah tenaga engine (horsepower).
Turbocharger menyediakan lebih banyak udara ke dalam engine sehingga
memungkinkan lebih banyak bahan bakar yang dapat dibakar.

DASAR-DASAR ENGINE
33

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE

Sistem Operasi Turbocharger.


Gas buang memutar turbin. Karena compressor dan turbin berada pada satu
poros, maka compressor turut berputar. Bertambah cepat compressor
berputar, maka bertambah banyak udara yang dimasukkan ke dalam sistem
udara yang memperbesar tekanan dan density. Peningkatan tekanan udara
disebut boost.

Gb. Turbocharger

• Waste gate: Waste gate adalah bagian dari beberapa turbocharger. Apabila
boost lebih besar dari yang dianjurkan, maka waste gate terbuka untuk
membuang gas buang dari sekeliling turbin ke atmosfer.
Dengan mengurangi aliran gas buang, maka akan memperlambat putaran
turbin dan kompresor untuk mengontrol tekanan boost. Turbocharger
memberikan banyak udara untuk memperbaiki pembakaran. Karena udara
dimampatkan, maka udara tersebut akan panas dan mengembang, menjadi
berkurang massa jenisnya. Ini berarti akan terjadi tidak cukup udara untuk
menghasilkan pembakaran yang baik, pada fuel setting yang lebih besar.
Sebagian besar engine yang memakai turbocharger memakai aftercooler
untuk mengurangi suhu udara masuk.

DASAR-DASAR ENGINE
34

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE

• Aftercooler: Turbocharger menaikkan suhu udara masuk sekitar 300 derajat


F. Udara masuk yang panas, kurang padat. Aftercooler mengambil panas
dari udara masuk.

• Intake manifold: Dari aftercooler, udara mengalir masuk ke dalam intake


manifold dan ke lubang valve intake pada tiap cylinder. Intake manifold
berada pada cylinder head.

• Exhaust Manifold: Udara masuk ke dalam ruang bakar dimana terjadi


pembakaran. Gas hasil pembakaran keluar melalui lubang keluar dan masuk
ke dalam exhaust manifold. Exhaust manifold terpasang pada cylinder head
dan tepat pada lubang keluar untuk gas buang.

Gb. Exhaust Manifold

• Muffler: Dari turbocharger, gas bekas pembakaran disalurkan melalui


muffler dan exhaust stack.Muffler meredam suara ribut dari gas buang
sehingga membuat suara engine menjadi lebih halus.

DASAR-DASAR ENGINE
35

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE

• Exhaust Stack: Setelah gas buang melalui muffler, maka gas buang tadi
melewati exhaust stack (pipa keluar). Stack (pipa) ini mengeluarkan gas
buang agar menjauh dari operator. Gas buang masuk ke atmosfer melalui
stack tadi. Sebagai tambahan pada komponen dasar anda juga perlu
memahami mengenai engine marine dan industrial yang mungkin memakai
(1) water cooled exhaust manifold dan (2) water cooled turbocharger.

Gb. Exhaust Stack

DASAR-DASAR ENGINE
36

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE

III.2. Sistem Pendingin


Sistem pendingin engine bertanggung jawab untuk menjaga suhu
engine agar selalu berada pada suhu operasi. Hal itu diperlukan karena
engine akan beroperasi optimum pada suhu operasinya. Sistem pendingin
mensirkulasikan cairan pendingin ke seluruh engine untuk membuang panas
yang timbul akibat pembakaran dan gesekan. Ia menggunakan dasar
pemindahan panas.
Panas selalu pindah dari sumber panas yang satu (1) ke sumber panas
yang lebih dingin (2). Sumber panas dan sasaran panas dapat berupa logam,
cairan atau udara. Apabila perbedaan suhu tersebut semakin jauh maka
makin banyak panas akan berpindah.
III.2.1. Bagian-Bagian Sistem Pendingin

Gb. Skema Sistem Pendingin Engine

Komponen-komponen dasar sistem pendingin adalah (1) water pump,


(2) oil cooler, (3) lubang-lubang pada engine block dan cylinder head, (4)
temperature regulator dan rumahnya, (5) radiator, (6) radiator cap, dan (7)
hose serta pipa-pipa penghubung. Tambahan kipas, umumnya digerakkan
oleh tali kipas terletak dekat radiator berguna untuk menambah aliran udara
sehingga pemindahan panas lebih baik.

DASAR-DASAR ENGINE
37

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE

• Water pump: Water pump terdiri dari sebuah impeller dengan kipas-kipas
berbentuk kurva di dalam rumah water pump tersebut. Bila impeller
berputar, baling-baling kurva mengalirkan air keluar rumah water pump.

Gb. Water Pump

• Oil cooler (pendingin oli): Dari saluran keluar water pump, cairan pendingin
mengalir ke oil cooler. Oil cooler terdiri dari satu set tabung dalam
rumahnya. Pada contoh ini cairan pendingin mengalir melalui tabung-tabung
membuang panas oli yang ada di sekeliling tabung. Oil cooler membuang
panas dari oli pelumas sehingga sifat-sifat dan konsentrasi oli tetap
terpelihara.

Gb. Oil Cooler

DASAR-DASAR ENGINE
38

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE

• After Cooler: Dari oil cooler, cairan pendingin mengalir ke engine block atau
ke after cooler untuk engine yang dilengkapi turbocharger. Beberapa engine
yang menggunakan turbocharger juga menggunakan jacket water pump
aftercooler sehingga cairan pendingin mengalir ke sana.

After cooler membuang panas dari udara yang masuk. Pada jacket water
after cooler sistem pendingin membuang panas dari udara. Konstruksi
aftercooler seperti radiator dengan tabung-tabung dan sirip-sirip. Udara
panas yang ditekan oleh turbo melewati sirip-sirip dan memindahkan panas
ke air pendingin di dalam tabung.

Gb. After Cooler

DASAR-DASAR ENGINE
39

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE

• Water Jacket: Dari aftercooler, air pendingin mengalir ke engine block dan
di sekitar cylinder liner. Membuang panas yang tidak berguna dari piston,
ring dan liner. Rongga-rongga tempat air tersebut disebut water jacket.

Gb. Water Jacket

• Cylinder head: Air pendingin bergerak dari lubang-ubang pada engine block
menuju cylinder head, mengambil panas dari valve seat dan valve guide.

• Regulator housing/rumah regulator: Apabila air pendingin meninggalkan


cylinder head, air pendingin masuk ke thermostat atau regulator housing.
Pengatur suhu (temperature regulator) dipasang di dalam rumah regulator.

DASAR-DASAR ENGINE
40

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE

• Pengatur suhu/temperatur regulator: Temperature regulator bekerja seperti


polisi jalan raya pada sistem pendingin. Regulator bekerja untuk menjaga
suhu kerja engine. Kadang-kadang regulator mengalirkan air pendingin
melalui radiator, kadang-kadang ke pipa bypass untuk kembali ke pompa air
(water pump). Bila engine dingin, regulator menutup. Air pendingin
mengalir kembali ke water pump, tidak melalui radiator, tetapi melalui pipa
bypass. Ini akan membantu mempercepat memanaskan engine. Bila engine
mulai panas, suhu air pendingin mulai naik sampai mencapai suhu
pembukaan radiator. Bila regulator membuka lebih lebar dan lebih banyak
lagi air yang menuju radiator.

Gb. Pengatur Suhu

DASAR-DASAR ENGINE
41

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE

• Radiator: Bila regulator membuka, air pendingin mengalir melalui pipa-pipa


atau slang-slang ke bagian atas radiator yang telah mengambil panas
engine. Di dalam radiator situasinya dibalik. Air pendingin melepaskan panas
ke atmosfir. Di dalam radiator air pendingin mengalir dari atas ke bawah.
Tabung dan sirip-sirip bekerja sama membuang panas. Radiator umumnya
dipasang dimana udara paling banyak dan pembuangan panas paling baik.
Tutup radiator air di dalam radiator bertekanan. Tutup radiator akan
menentukan berapa besar tekanan sistem pendingin selama engine bekerja.

Sistem pendingin yang bertekanan membantu mencegah air radiator


mendidih pada tempat operasi yang lebih tinggi.

Bila anda berada pada permukaan yang lebih tinggi, titik didih akan turun.
Bila sistem pendingin tidak bertekanan, maka air pendingin cepat mendidih
sehingga mempercepat kerusakan engine.

Gb. Radiator

DASAR-DASAR ENGINE
42

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE

• Fan (Kipas)

Gb .Fan

Pemindahan panas melalui radiator adalah dengan bantuan kipas-kipas


menambah aliran udara melewati tabung dan sirip radiator. Ada 2 tipe kipas,
hisap (suction) dan tiup (blower), kipas hisap (1) menarik udara melalui
radiator dan kipas tiup (2) menekan udara melalui radiator. Beberapa engine
menggunakan tali kipas untuk mengerakkan kipas, pompa air atau komponen
lainnya. Bila tali kipas terlalu kendor, kecepatan putar kipas turun, Ini akan
mengurangi aliran udara melewati radiator dan akan menurunkan
kemampuan sistem pendingin.

DASAR-DASAR ENGINE
43

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE

III.2.2. Variasi Pada Sistem Pendingin

Sistem pendingin selalu dimodifikasi agar cocok dengan pemakaian engine. Di


sini anda akan mempelajari perbedaan-perbedaan sistem pendingin.

• Gas buang yang didinginkan oleh air/water cooled exhaust


Saluran gas buang yang didinginkan oleh air kadang-kadang ditambahkan
pada sistem pendingin untuk mendinginkan gas buang yang keluar.
Pada engine kapal gas buang yang didinginkan tidak memanaskan ruang
mesin.
Pada saluran gas buang yang didinginkan, air pendingin mengalir di sekitar
lubang-lubang saluran gas buang.

• Elemen kondisioner air pendingin/coolant conditioner element


Pilihan lain pada sistem pendingin adalah menggunakan elemen kondisioner
air pendingin bila perlu.
Elemen kondisioner air pendingin mengalir bersama air pendingin. Anti karat
terdapat di dalamnya. Karat tersebut larut di dalam sistem pendingin selama
engine bekerja.

• Truck jalan raya/on highway truck


Pada on highway truck perubahan engine speed selalu terjadi. Karena
pompa air digerakkan oleh roda gigi, berarti aliran air pendingin juga
berubah. Sistem pendingin dimodifikasi untuk menyesuaikan keadaan ini.
Disamping pompa air, oil cooler, lubang-lubang air pendingin, regulator
suhu, radiator dan tutupnya, kipas, pipa-pipa dan slang pada truck ada
tambahan pipa yang dipasang pararel (shuntline) yang menghubungkan
bagian atas radiator dengan pompa air. Pipa yang dipasang pararel ini
mencegah kerusakan pompa air.

DASAR-DASAR ENGINE
44

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE

Gb. Sistem Pendinginan pada Truk Jalan Raya

• Shunt line/pipa pararel

Bila kecepatan truck berubah, kecepatan pompa air juga berubah, namun
demikian aliran air pendingin tidak terlalu cepat berubah sehingga terdapat
perbedaan tekanan dipompa air. Shunt line menyediakan air yang cukup ke
saluran masuk pompa air untuk menjaga tekanan dan mencegah air
mendidih. Air pendingin pada saluran masuk pompa dapat mendidih karena
turunnya tekanan. Pada saluran keluar pompa tekanan tersimpan. Tekanan
ini akan menimbulkan gelembung udara. Pecahnya gelembung udara akan
menyebabkan erosi pada pompa air.

• Sistem pendingin engine kapal


Ada beberapa keunikan pada komponen-komponen sistem pendingin pada
engine kapal sebab panas engine dialirkan ke air ketimbang ke udara.
Engine kapal menggunakan heat exchanger atau keel cooler. Dasar aliran
air pendinginnya sama dengan engine lainnya. Heat exchanger atau keel
cooler berfungsi menggantikan radiator.

DASAR-DASAR ENGINE
45

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE


• Sistem keel cooler
Komponen-komponen keel cooler ini sama dengan yang konvensional. Ada
pompa air (water pump), lubang aliran air, expansion tank tempat dimana
dipasang pengatur suhu (temperature regulator). Air pendingin mengalir
melalui keel cooler.
Keel cooler adalah tabung-tabung yang dililitkan atau dilas ke lambung
kapal. Air mengalir dari expansion tank (1) ke pompa air (water pump) (2)
terus mengalir ke engine dan keel cooler (3) dimana air laut mendinginkan
air pendingin.

Gb. Keel Cooler

• Heat exchanger

Sistem pendingin ini terdiri dari pompa air (water pump), lubang-lubang
aliran air, saluran gas buang yang didinginkan oleh air (water cooled
exhaust manifold), expansion tank tempat dimana dipasang pengatur suhu
(temperature regulator). Air laut yang mendinginkan air pendingin juga
mempunyai pompa, pipa-pipa dan slang-slang tersendiri. Pada dasarnya
heat exchanger berbentuk kotak di dalamnya diisi tabung-tabung air
pendingin mengalir di dalam tabung yang dikelilingi air laut. Air laut
menyerap panas yang terdapat pada air pendingin.

DASAR-DASAR ENGINE
46

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE

Gb. Heat exchanger

• Zinc Rod (batang seng)

Zinc rod dipasang pada engine kapal untuk mengurangi karat. Seng lebih
rentan pada karat dari pada logam lain di sistem pendingin. Bila seng dilalui
air laut, seng tersebut lebih cepat berkarat. Proses berkarat karena air laut
ini disebut korosi galvanic. Batang seng disebut “Anoda yang berkorban”
sebab dia dirancang untuk berkarat dari pada benda lain. Batang seng harus
selalu diperiksa dan diganti bila perlu.

Gb. Zinc Rod

DASAR-DASAR ENGINE
47

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE

III.3. Sistem Bahan Bakar

Jumlah bahan bakar yang dibakar di dalam engine berhubungan


langsung terhadap jumlah horsepower dan torque yang diperlukan. Secara
umum, bertambah banyak bahan bakar yang diterima engine, maka
bertambah torque yang tersedia pada flywheel.
Sistem bahan bakar memberikan bahan bakar yang bersih pada saat
yang tepat dan pada jumlah yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan
horsepower yang diperlukan.

Komponen sistem bahan bakar menyesuaikan jumlah bahan bakar


yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan horsepower dengan
merubah/mengatur jumlah bahan bakar dan waktu yang tepat untuk
diinjeksikan.

Gb. Sistem Bahan Bakar

Pompa dan penyalur bahan bakar terdiri dari:


1. Fuel tank (tanki bahan bakar)
2. Fuel filter (saringan bahan bakar)
3. Transfer pump (pompa bahan bakar)
4. Injection pump (pompa injeksi)
5. Governor

DASAR-DASAR ENGINE
48

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE

6. Timing advance mechanism


7. Fuel ratio control
8. High pressure fuel lines
9. Low pressure fual lines

§ Tangki bahan bakar


Tanki bahan bakar adalah tempat menyimpan bahan bakar.
Tangki bahan bakar tersedia dalam bermacam-macam ukuran.
Anda dapat menjumpai tangki bahan bakar yang terletak pada beberapa
posisi tergantung pada pemakaiannya.

• Aliran bahan bakar


Bahan bakar mulai mengalir ketika start untuk menghidupkan engine.
Ketika kunci diputar, maka solenoid digerakkan yang memungkinkan bahan
bakar mengalir dari transfer pump ke injection pump
• Primary fuel filter
Fuel Transfer Pump menghisap bahan bakar dari tangki, melalui primary
fuel filter.
Primary fuel filter juga menjaring kotoran kasar yang terdapat di dalam
bahan bakar.

Gb. Primary Fuel Filter

DASAR-DASAR ENGINE
49

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE

• Water separator/pemisah air


Beberapa sistem bahan bakar juga mempunyai water separator.
Water separator memungkinkan tiap pengembunan atau air yang terkurang
dikeluarkan. Air di dalam bahan bakar dapat menyebabkan terjadi
kerusakan berat terhadap engine.

Gb. Water separator

• Fuel Transfer Pump


Dari primary fuel filter, bahan bakar mengalir masuk ke transfer pump.
Transfer pump menyedot bahan bakar melalui bagian hisap yang
bertekanan rendah dari sistem bahan bakar.
Kegunaan yang utama dari fuel transfer pump adalah untuk menjaga
pasokan yang cukup bahan bakar yang bersih di dalam injection pump.

• Final fuel filter/filter terakhir


Bahan bakar yang berada di dalam transfer pump dipompakan masuk ke
dalam filter kedua atau terakhir. Saringan bahan bakar menjaring partikel
(kotoran) yang sangat halus yang terdapat di dalam bahan bakar yang
dapat merusak nozzle atau menyumbat injector.
Filter terakhir terletak atau terpasang di antara transfer pump dan rumah
injection pump. tidak seperti filter oli, maka filter bahan bakar tidak

DASAR-DASAR ENGINE
50

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE

mempunyai bypass valve. Apabila filter menjadi buntu, maka aliran bahan
bakar berhenti dan engine akan mati. Hal ini untuk melindungi engine dari
bahan bakar yang kotor.

• Priming pump
Secara umum filter bahan bakar terakhir terpasang bersamaan dengan
priming pump pada basenya. Anda dapat menggunakan priming pump
untuk memperlancar pengisian fuel apabila anda telah selesai melepas
rumah pompa karena sesuatu perbaikan.
Pompa ini juga digunakan untuk memperlancar pengisian bahan bakar pada
sistem setelah dilakukan penggantian fuel filter.

Gb Priming Pump
• Fuel Injection Pump Housing
Bahan bakar keluar dari fuel filter terakhir lalu mengalir masuk ke dalam
saluran di dalam rumah injection pump. Pompa yang berada di dalam
rumahnya menakar dan memberi tekanan terhadap bahan bakar. Rumah
pompa biasanya terletak dekat bagian depan engine, karena pompa
digerakkan oleh roda gigi dari camshaft. Timing advance unit, mechanical
governor, dan fuel ratio control dipasang pada rumah pompa.

DASAR-DASAR ENGINE
51

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE

Gb. Fuel Injection Pump Housing

• High Pressure Fuel Lines


Pada sistem yang memakai pompa dan pipa saluran bahan bakar, maka
pipa baja saluran bahan bakar yang bertekanan tinggi menghubungkan
injection pump ke nozzle. Bagian yang bertekanan tinggi dari sistem bahan
bakar terdiri dari pipa saluran bakar yang bertekanan tinggi dan nozzle.

Gb. High Pressure Fuel Lines

DASAR-DASAR ENGINE
52

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE

• Nozzle

Bahan bakar mengalir melalui pipa bahan bakar yang bertekanan tinggi
terus ke nozzle. Nozzle terpasang di dalam kepala silinder (cylinder head).
Nozzle mempunyai valve yang akan terbuka apabila tekanan bahan bakar
menjadi cukup tinggi.
Apabila valve terbuka, maka bahan bakar akan mengabut dan disemprotkan
ke dalam ruang pembakaran.
Pada akhir penyemprotan, terjadi penurunan tekanan yang sangat cepat
yang membuat valve menutup.

Gb. Nozzle

DASAR-DASAR ENGINE
53

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE

• Fuel Return Lines

Lebih banyak bahan bakar yang tersedia di dalam rumah injection pump
dari pada yang dipakai engine.

Gb. Fuel Return Lines

Pipa saluran kembali:

1. Mengembalikan bahan bakar yang berlebih kembali ke tangki bahan


bakar.
2. Membuang udara dari bahan bakar.
3. Mendinginkan bahan bakar dengan membuat bahan bakar tetap
bergerak.
Sistem bahan bakar tidak akan bekerja dengan baik tanpa pipa saluran
kembali.

DASAR-DASAR ENGINE
54

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE

• Fuel Shutoff (pemutus bahan bakar)

Setiap sistem bahan bakar menggunakan metode electronic atau manual


untuk memutus pasokan bahan bakar.

Gb. Fuel Shutoff

DASAR-DASAR ENGINE
55

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE

III.3.1. Rancangan Ruang Pembakaran

Gb. Dua Tipe Ruang Bakar

Rancangan ruang pembakaran mempengaruhi efisiensi dan kinerja dari


engine. Rancangan piston dan metode yang digunakan untuk menginjeksikan
bahan bakar ke dalam silinder menentukan seberapa cepat dan sempurnanya
bahan bakar terbakar.
Pada sistem yang memakai pompa dan pipa saluran bahan bakar
terdapat dua jenis rancangan ruang pembakaran:
1. Precombustion Chamber atau PC dan
2. Direct Injection atau DI.

Pada sistem EUI, hanya ada satu jenis dasar dari ruang pembakaran yaitu DI.

• Direct injection: Pada rancangan ruang pembakaran yang direct


injection, bahan bakar diinjeksikan secara langsung ke dalam cylinder
melalui nozzle.

• Precombustion: Pada sistem PC, maka nozzle meng-injeksikan


bahan bakar ke dalam precombustion chamber di mana bahan bakar akan
terbakar.

DASAR-DASAR ENGINE
56

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE

Pembakaran ini memaksa bahan bakar yang tersisa masuk ke dalam ruang
utama, dimana pembakaran yang sempurna terjadi.
Pada beberapa engine, dipakai glow plug untuk memanaskan udara ketika
menghidupkan engine. Untuk mencegah timbul lubang karena terbakar
pada puncak piston, maka piston PC mempunyai heat plug baja yang
terpasang dekat bagian tengah puncak piston.

III.3.2. Sistem Electronic Unit Injection

Gb. EUI System

Sistem Electronic Unit Injection (EUI) memakai beberapa komponen


yang sama seperti pada yang memakai sistem dengan pompa dan pipa
penyalur bahan bakar.
Sistem EUI memakai (1) fuel tank, (2) primary fuel filter, (3) fuel
transfer pump, (4) final fuel filter, (5) return line.
Fuel Injection Pump merupakan bagian dimana sistem EUI berbeda dengan
yang memakai pump dan lines system (sistem yang memakai pompa dan pipa
saluran bahan bakar).

• Fuel Manifold: Bahan bakar keluar filter akhir lalu masuk ke dalam fuel
manifold (saluran bahan bakar). Manifold bahan bakar biasanya bagian dari
block engine. Manifold ini berisi bahan bakar.

DASAR-DASAR ENGINE
57

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE

• Electronic unit injector: Fuel injection pump (pompa injeksi bahan bakar),
pipa bertekanan tinggi, dan nozzle diganti dengan komponen tunggal yang
disebut unit injector. Electronic unit injector terpasang pada cylinder head.

Bahan bakar yang berada di dalam manifold masuk ke dalam injector, yang
menakar, menekan, dan menginjeksikan bahan bakar.

Electronic unit injector dapat dikenal dari solenoid yang terpasang pada
dekat bagian atasnya.

Gb. Electronic Unit Injector

• Electronic control module: Pada sistem EUI, mechanical governor, timing


advance, dan fuel ratio control diganti dengan electronic.

Sistem EUI menggunakan Electronic Control Module (ECM) menyimpan


beberapa informasi electronic dan program.

DASAR-DASAR ENGINE
58

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE

Gb. Electronic Control Module

III.3.3 Governor & Rack

Durasi injeksi bahan bakar (fuel injection duration) ini dikontrol oleh
governor dan rack, terus ke segment pada plunger untuk mengatur posisi
scroll melalui perputaran plunger di dalam barrel.
Jika engine membutuhkan bahan bakar (fuel) lebih banyak, hanya dapat
dilakukan dengan menaikkan durasi injeksi bahan bakar (fuel injection
duration).

Gb. Governor & Rack

DASAR-DASAR ENGINE
59

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE


• Fuel Control Rack: Rack adalah suatu batang dengan sejumlah jajaran gigi
(straight gear), yang selalu berhubungan (meshes) dengan gigi-gigi
segment (gear segment) di setiap plunger. Hubungan ini akan membuat
setiap pergerakkan rack menyebabkan plunger berputar.

Gb. Fuel Control Rack

• Scroll Position: Perputaran plunger di lubang barrel dengan posisi scroll


tetap mempertahankan port dalam keadaan tertutup (menambah bahan
bakar), disebut fuel on position (1). Pergerakan rack yang menyebabkan
posisi scroll membuat port terbuka sehingga bahan bakar (fuel) dapat
mengalir dari inlet port ke outlet port dan terus ke tangki (return line),
disebut fuel off position.

Gb. Scroll Position

DASAR-DASAR ENGINE
60

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE


• Bagaimana cara kerja mechanical governor

Mechanical governor menggunakan sistem flyweight dan spring untuk


menggerakkan control rack. Spring selalu berusaha untuk menggerakkan
rack ke arah fuel on, sedangkan flyweight ke arah fuel off.
Jika gaya-gaya yang bekerja pada flyweight dan spring seimbang
(flyweight force = spring force), kondisi ini disebut balance position dan
engine beroperasi pada putaran konstan (stable rpm). Jumlah bahan bakar
yang dibutuhkan (fuel delivery), secara langsung berkaitan dengan engine
rpm dan horsepower yang dihasilkan (output HP). Penambahan fuel delivery
berarti meningkatkan engine output (rpm atau HP). Governor mengatur
jumlah bahan bakar yang dibutuhkan untuk mengontrol putaran engine
(rpm), antara kebutuhan putaran rendah (low idle rpm setting) dan putaran
tinggi (high idle rpm setting). Penempatan atau posisi governor biasanya
dipasang di belakang fuel injection pump (FIP)

• Timing advance

Setiap perubahan beban (engine load) dan putaran (engine rpm),


bahan bakar (fuel) yang harus diinjeksiksn juga terjadi dalam derajat waktu
yang berbeda untuk tiap-tiap perubahan. Hal ini bertujuan untuk
mempertahankan atau memperoleh saat yang tepat, bagi bahan bakar
untuk terbakar.
Jika putaran engine naik, maka bahan bakar yang akan diinjeksikan
atau disemprotkan ke dalam silinder harus lebih cepat. Peristiwa ini
dinamakan dengan istilah “timing advance”. Demikian pula sebaliknya,
dengan peristiwa yang berlawanan disebut “timing retard”.
Timing advance unit dengan penempatan posisi satu poros bersama
FIP camshaft, akan memajukan (advance) atau memundurkan (retard)
waktu penyemprotan bahan bakar (fuel injection timing), yang bergantung
pada cepat atau lambatnya putaran engine.

DASAR-DASAR ENGINE
61

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE

Waktu penyemprotan bahan bakar (fuel injection timing) dapat


dimajukan atau dimundurkan.
Advance timing: Bahan bakar diinjeksikan/disemprotkan lebih cepat
Retard timing: Bahanbakar diinjeksikan/disemprotkan lebih lambat.

• Fuel Ratio Control (FRC)

Fuel sistem tidak bisa beroperasi sebagaimana mestinya jika tidak


ditunjang oleh sistem pemasukan udara (air induction & exhaust system)
yang baik. Dimana sistem pemasukan udara adalah hal yang vital, karena
bahan bakar tidak akan terbakar sempurna tanpa udara yang cukup.

Fuel ratio control (FRC) adalah suatu alat untuk mengatur


perbandingan yang tepat, antara bahan bakar yang akan akan diinjeksikan
terhadap jumlah udara yang masuk ke dalam silinder. FRC bekerja setelah
mendapat tanda dari tekanan udara masuk (boost pressure) di intake
manifold, kemudian diteruskan ke governor untuk mencegah injeksi bahan
bakar yang berlebihan.

Karena itu penerapan fuel ratio control yang dipasang pada governor
bermanfaat untuk membuat gas buang lebih bersih, mencegah timbulnya
asap hitam yang berlebihan dan pemakaian bahan bakar lebih effisien.
III.3.4. Sistem Electronic Unit Injection (EUI)

Gb. ECM

DASAR-DASAR ENGINE
62

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE

Pada sistem electronic unit injection (EUI), mechanical governor,


timing advance dan fuel ratio control, diganti dengan electronic control
module (ECM) dan sejumlah solenoid atau sensor.
• Timing wheel & sensor: Sebagai pengganti timing advance mechanism,
timing wheel dan sensor memonitor engine rpm secara electronik.
• EUI electronics: Semua fungsi yang dikerjakan oleh unit mechanical
(mechanical unit) dikendalikan secara elektronik, sehingga lebih akurat dan
tepat.
ECM merasakan putaran engine (rpm) dan beban (load), serta mengatur
waktu penyemprotan (timing) dan duration secara otomatis.
• Advantaces of unit injection
Keunggulan unit injeksi:
1. Tekanan injeksi lebih tinggi
2. Bentuk pengabutan yang seimbang
3. Atomisasi bahan bakar lebih baik
4. Pembakaran lebih sempurna
5. Efisiensi bahan bakar lebih tinggi
6. Gas buang lebih bersih
7. Lebih handal / meyakinkan

DASAR-DASAR ENGINE
63

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE


III.4. Sistem Pelumasan

Tujuan utama dari sistem pelumasan adalah untuk mensirkulasikan oli ke


seluruh bagian engine.
Oli membersihkan, mendinginkan dan melindungi gerakan bagian engine dari
keausan.

III.4.1. Komponen Sistem Pelumasan

Sistem pelumasan terdiri dari: (1) oil pan, (2) suction bell (3) oil pump,
(4) pressure relief valve, (5) oil filter with bypass valve, (6) engine oil cooler
with bypass valve, (7) main oil gallery, (8) piston cooling jet, (9) crankcase
breather connecting lines dan pipes dan oli sendiri.

Gb. Komponen Sistem Pelumasan

• Oil pan: Oil pan atau sump berfungsi sebagai tempat atau penampung oli.
Oil pan juga membuang panas dari oli ke atmosfer. Oil pan terpasang pada
bagian bawah dari blok engine.

DASAR-DASAR ENGINE
64

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE

Gb. Oil Pan

• Suction bell dan inlet screen: Dari oil pan, oli masuk melewati saringan
masuk dan terus ke suction bell. Saringan masuk mencegah masuknya
kotoran kasar ke dalam sistem oli pelumasan.
Suction bell mengirim oli ke oil pump (pompa oli).

Gb. Suction Bell

• Oil Pump dan Relief Valve


Oil pump membuat terjadinya aliran oli yang mengalir (bersirkulasi) ke
seluruh bagian engine. Oil pump terletak dekat oil pan. Oil pump digerakkan
oleh crankshaft melalui gigi pada oil pump. Pressure relief valve biasanya
terletak dekat dengan oil pump. Relief valve berfungsi melindungi sistem
pelumasan dari tekanan yang tinggi.

DASAR-DASAR ENGINE
65

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE


Dari oil pump, oli mengalir melalui oil cooler. Oil cooler berfungsi
menyerap panas dari oli. Oli mengisi rumah oil cooler. Di dalam rumah oil
cooler terdapat beberapa pipa yang dialiri oleh air pendingin engine. Panas
berpindah dari oli ke air pendingin engine. Oil cooler juga mempunyai
bypass valve.

Gb. Oil Pump dan Relief Valve

• Oil filter dan bypass valve

Oli mengalir dari oil cooler ke oil filter. Sistem pelumasan ada yang
menggunakan satu atau lebih oil filter, tergantung bagaimana
rancangannya. Filter menyaring kotoran dan partikel logam dari oli. Filter
memakai bypass valve sebagaimana keperluannya.

Gb .Oil Filter dan Bypass Valve

DASAR-DASAR ENGINE
66

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE

• Sistem filter dengan aliran penuh

Pada sistem saringan dengan aliran penuh, maka 100% oli melewati
saringan.
Pada sistem ini harus mempunyai bypass valve.

• Sistem dengan filter bypass

Sistem dengan filter bypass memakai 2-buah filter. 90% dari oli mengalir
melalui filter biasa dan 10 % lagi mengalir melalui filter bypass.

Biasanya filter bypass mempunyai penyaring yang rapat untuk menyaring


kotoran yang sangat halus.

Sistem filter bypass juga mempunyai bypass valve.

1. Filter utama
2. Bypass filter
3. Oil pump
4. Engine atau komponen

• Oil gallery: Pada beberapa engine yang memakai turbocharger, maka oli
mengalir melalui filter ke turbocharger melalui saluran masuk.

Saluran keluar mengembalikan oli ke oil pan.

Pada engine yang lain, oli yang bersih setelah disaring lalu masuk ke saluran
oli utama.

Saluran oli utama terdapat di dalam block.

Saluran oli ini merupakan saluran oli yang utama yang melalui block.

• Oil flow: Dari saluran oli, oli mengalir ke semua bagian yang bergerak dari
engine, termasuk main bearing (metal duduk) dan crankshaft.

1. Outlet (jalan keluar)


2. Inlet (jalan masuk)

DASAR-DASAR ENGINE
67

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE

• Bearing: Oli mengalir dari saluran oli ke crankshaft, yang kemudian


melumasi main bearing (metal duduk), dan connecting rod bearing (metal
jalan).

1. Crankshaft main bearing


2. Oil manifold

• Saluran oli pada crankshaft: Crankshaft Caterpillar mempunyai saluran oli


yang menyalurkan oli ke connecting rod bearing dan main bearing.

• Pelumasan dinding cylinder: Oli mencapai dinding cylinder ketika oli keluar
dari connecting rod bearing dan menyemprot bagian bawah piston.

• Bagaimana terjadinya tekanan oli

Oli mengalir melalui salurannya untuk melumasi semua bagian yang


bergerak termasuk peralatan penggerak valve, rumah pompa injeksi, timing
advance unit dan komponen lainnya.

Oli kembali ke oil pan melalui saluran.

Pipa-pipa, saluran oli dan bearing merupakan penghambat terhadap aliran


oli yang akan menimbulkan tekanan.

Sebagian besar tekanan oli dari sistem ditimbulkan oleh main bearing.
Pembacaan tekanan oli pada alat ukur tekanan adalah hasil dari hambatan
normal ini.

DASAR-DASAR ENGINE
68

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE

• Piston cooling jet

Jet pendingin piston, menyemprotkan oli kebagian bawah dari tiap piston
dan akan membantu pelumasan dinding silinder.

Gb. Piston Cooling Jet

• Crankcase Breather: Crankcase breather mengeluarkan gas hasil


pembakaran bahan bakar yang bocor melalui ring piston. Hal ini akan
menjaga agar di dalam crankcase selalu bertekanan tetap. Breather ini
biasanya selalu terletak pada bagian atas engine. Breather ini
menyeimbangkan tekanan di dalam crankcase engine dengan tekanan di
luar engine sehingga memungkinkan oli dengan mudah kembali ke oil pan.

Gb. Crankcase Breather

DASAR-DASAR ENGINE
69

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE

• Oil filter: Pada sisitim pelumasan, saringan oli memerlukan perawatan yang
sangat penting. Saringan ini akan menjadi kotor apabila tidak dirawat secara
benar dan dapat menyebabkan masalah pada sistem pelumasan.

• Bypass Valve dan Relief Valve

Gb. Bypass Valve


Sistem pelumasan memakai beberapa bypass valve dan relief valve
untuk mengamankan engine. Oil pump (1), memakai pressure relief valve
(2), sementara oil cooler (3), dan oil filter (4), memakai bypass valve (5).

Nama dari valve menjelaskan bagaimana cara kerja valve tersebut.


o Pressure relief valve mengurangi tekanan sistem dan bypass valve yang
memungkinkan oli mengalir (di bypass) ke sekeliling komponen tanpa
melalui nama dari valve tersebut (misalnya oil cooler bypass valve berarti
tanpa melalui oil cooler).

DASAR-DASAR ENGINE
70

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE


• Pressure relief valve: Pressure relief valve biasanya terpasang dekat oil
pump.

Relief valve ini umumnya merupakan valve yang digerakkan (ditahan)


spring.

Relief valve akan membuka apabila tekanan sistem melebihi gaya tekan
spring pada valve.

Selama tekanan oli masih tinggi, maka valve akan tetap dalam keadaan
terbuka.

Apabila relief valve membuka, maka sebagian oli kembali ke oil pan.

Apabila tekanan oli turun sampai di bawah gaya tekan spring untuk
membuka, maka valve akan menutup.

• Oil cooler bypass valve: adalah valve pengarah, yang akan membuka
apabila perbedaan tekanan antara oli yang akan masuk ke oil cooler lebih
besar dari gaya tekan spring untuk membuka valve.

Apabila valve terbuka, maka oli dialirkan di luar dari oil cooler.

Hal ini untuk meyakinkan bahwa sebagian oli akan mencapai bagian engine
yang penting apabila terjadi masalah pada oil cooler.

Apabila oli dalam keadaan dingin, maka oli tidak akan mengalir dengan baik
karena masih cukup kental. Hal ini akan menyebabkan valve membuka. Oil
cooler bypass valve biasanya terpasang di dalam oil cooler.

• Oil filter bypass valve: Oil filter bypass valve adalah valve pengarah aliran oli
yang akan membuka apabila perbedaan tekanan antara oli yang akan
masuk ke filter lebih besar dari gaya tekan spring pada valve untuk
membuka. Apabila oli masih dalam keadaan kental karena masih dingin
seperti ketika engine baru dihidupkan atau pada waktu filter dalam keadaan
buntu, maka filter bypass valve membuka. Oli dialihkan dari oil filter agar
sebagian oli selalu dapat mencapai bearing dan komponen engine lainnya.

Hal ini untuk mengamankan engine dari kerusakan karena kekurangan oli.

DASAR-DASAR ENGINE
71

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE

III.5. Starting System

III.5.1. Electrical Starting System


Starting sistem bekerja dengan memutar engine hingga tercapainya
tekanan dan temperature kompresi tertentu di dalam ruang bakar yang
diperlukan untuk membakar bahan bakar. Pada semua starting sistem motor
engkol memutar ring gear pada flywheel, kemudian flywheel memutar
crankshaft dan melalui connecting rod menggerakkan piston untuk
mengkompresi udara di dalam silinder.

Untuk menghidupkan engine, kecepatan engkol adalah lebih penting


dari lamanya mengengkol. Karena putaran kecepatan engkol ini,
mempengaruhi jumlah panas yang dihasilkan di dalam silinder pada waktu
langkah kompresi.

Motor engkol (cranking motor/starting motor) digerakkan atau dioperasikan


oleh sistem electric atau sistem udara.

III.5.1.2. Komponen-komponen Utama

Komponen-komponen utama electrical starting system adalah:


1. Battery (accu)
2. Starting motor dengan solenoid switch
3. Starter switch
4. Wire & kabel (kabel besar & kecil)

DASAR-DASAR ENGINE
72

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE

Gb. Electrical Starting System

• Cranking/Starting Motor: Suatu alat untuk memutar dan menghidupkan


engine, dengan mengubah tenaga dari aliran udara bertekanan menjadi
energi mekanik.

• Pinion: Roda gigi penghubung yang dipasang (spline) di ujung poros (shaft)
dari starting motor, untuk selanjutnya berhubungan dengan ring gear pada
flywheel dan berputar sewaktu menghidupkan engine.

• Sistem operasi electrical starting system

Ketika switch kunci start di posisi on, battery memberikan arus listrik ke
komponen-komponen starting sistem, kemudian starting motor mengubah
tenaga listrik menjadi tenaga mekanik untuk memutar engine.

Untuk beberapa mesin yang memakai master switch dan disconnects switch
ke battery, digunakan neutral switch sebagai safety untuk memutus arus
listrik ke starting motor, ketika transmisi dalam keadaan bekerja.

DASAR-DASAR ENGINE
73

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE

III.5.2. Air Starting System

Gb. Skematik Air Starting System

III.4.1.3.1. Komponen-Komponen Utama

Komponen-konponen utama Air Starting System:


1. Air Tank reservoir (tangki udara)
2. Push button valve
3. Relay valve
4. Starting motor (cranking motor)
5. Pinion

§ Sistem Operasi Air Starting System: Air starting sistem menggunakan udara
bertekanan untuk memutar starting motor, dengan putaran motor (cranking
speed) lebih cepat dari electric starting system.

Air starting sistem lazim diterapkan pada off highway truck. Kekurangannya
adalah sistem ini hanya mempunyai satu atau dua kali kesempatan untuk
menghidupkan engine, jika dalam kesempatan yang ada engine tidak hidup
maka udaranya akan habis dan starting motor tidak dapat berfungsi.

o Tangki penampung udara: Air tank/reservoir berfungsi sebagai tempat


penampung atau penyimpan udara bertekanan. Sedangkan relay valve
untuk membuka dan menutup mengatur aliran udara ke starting motor.

DASAR-DASAR ENGINE
74

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE

• Push Button Valve: On/off push button valve suatu tombol untuk mengatur
aliran udara yang ke relay valve diaphragm.

DASAR-DASAR ENGINE
75

PT.BUMA PLANT TRAINING CENTRE

DASAR-DASAR ENGINE

Anda mungkin juga menyukai