Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kerja praktek (KP) merupakan suatu wujud nyata praktek lapangan

yang langsung terjun di dunia kerja sesungguhnya. Ilmu pengetahuan teknik

mesin yang didapat pada perkuliahan dan penerapan praktek yang dilaksanakan

hanya sebagian besar yang dipelajari secara mendalam. Jelaslah hal tersebut akan

menimbulkan konsepsi bahwa teori yang diperoleh pada waktu di bangku

perkuliahan bersifat kompletif bila tidak diiringi dengan konkrit.

Pelaksanaan Kerja praktek (KP) merupakan salah satu kegiatan

intrakurikuler dalam kelompok mata kuliah bidang studi yaitu jenjang

program studi S.I di universitas tridinanti palembang. Kerja praktek (KP) ini

wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa/i dengan bobot 2 SKS. Kerja Praktek

(KP) dimaksudkan untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh pada perkuliahan

dengan kondisi dunia kerja yang sesungguhnya bahkan kemungkinan besar

untuk mendapat pengetahuan dan keahlian profesi di lapangan yang belum

pernah diberikan sebelumnya.

Sesuai dengan perkembangan zaman peranan teknologi mesin semakin

hari semakin canggih, terutama dalam mengubah kehidupan masyarakat dan

bahkan menjadi prioritas dalam kebutuhan teknik mesin bagi masyarakat. Salah

satu pendukung yang telah turut memperlancar semakin mudahnya dalam

10
teknologi permesinan adalah perkembangan teknologi dalam bidang Fuel

injection Pump Dump truck.

Fuel Injection Pump pada mesin dump truck merupakan perangkat yang

memompa bahan bakar ke dalam Silinder pada mesin Dump truck.

Secara tradisional, Pompa Injeksi di gerakan secara tidak langsung dari

Crankshaft oleh gigi, rantai atau sabuk bergigi (Biasanya Timing Belt), yang

mendorong Camshaft, Berputar dengan kecepatan setengah poros engkol pada

mesin empat-tak konvensional. Waktunya sedemikian rupa sehingga bahan bakar

disuntikan hanya sesaat sebelum titik mati atas, ketika tahap kompresi silinder.

Sistem ini merupakan komponen penting dari mesin diesel pada dump truck

dari sinilah penulis tertarik untuk lebih mempelajari dan memahami sistem Fuel

Injection Pump Dump Truck selama 25 Hari berlangsungnya Kerja Praktek (KP)

mulai tanggal 29 November 2020 sampai dengan 25 Desember 2020 di PT. Banyu

Kahuripan Indonesia

1.2. Tujuan Dan Manfaat

1.2.1. Tujuan

Tujuan dari penulisan laporan kerja praktek ini adalah agar dapat memahami

Fuel Injection Pump Dump Truck, cara kerja dan mengatasi kerusakannya.

1.2.2. Manfaat

11
Setelah melaksanakan kerja praktek di PT. banyu Kahuripan Indonesia,

ada manfaat yang diperoleh, antara lain :

a. Manfaat bagi mahasiswa

- Dapat memahami perawatan dan perbaikan dari Fuel Injection Pump

Dump Truck cara kerja dan mengatasi kerusakannya.

- Telah melaksanakan salah satu tugas mata kuliah wajib pada jurusan

Teknik Mesin Universitas Tridinanti Palembang.

- Dapat melakukan perbandingan ilmu yang diperoleh pada saat kuliah

dengan penerapan di lapangan, untuk mendapat gambaran yang nyata

terhadap bidang profesi yang akan dihadapi.

- Mengetahui ruang lingkup dan gambaran tentang PT. banyu Kahuripan

Indonesia.

b. Manfaat bagi Universitas

- Merupakan wujud kerjasama antara pihak Universitas Tridinanti

Palembang dengan pihak PT. Banyu Kahuripan Indonesia.

- Mempersiapkan Mahasiswa yang siap bersaing di era globalisai.

c. Manfaat bagi PT. banyu Kahuripan Indonesia

- Merupakan wujud kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi, serta

bentuk kepedulian terhadap peningkatkan kualitas pendidikan di

Indonesia.

1.3. Pembatasan Masalah

Dalam penulisan laporan kerja praktek ini penulis hanya membahas tentang

Fuel Injection Pump Dump Truck, cara kerja dan tidak menghitung perhitungan

12
tentang Injection Pump hal ini sesuai dengan permasalahan yang penulis temukan

selama kerja praktek di PT. Banyu Kahuripan Indonesia.

1.4. Metode penulisan

Metode yang digunakan selama kerja praktek sampai dengan penulisan

laporan kerja praktek ini antara lain:

1.4.1. Metode Observasi

Metode ini dilakukan dengan cara meninjau langsung ke lapangan untuk

mengetahui ruang lingkup dan gembaran tentang PT. banyu Kahuripan Indonesia

khususnya mengenai “Fuel Injection Pump Dump Truck”.

1.4.2. Metode Wawancara

Metode ini dilakukan dengan wawancara (tanya/jawab) secara langsung

dengan narasumber (Pembimbing Kerja Praktek) para mekanik atau instruktur

lapangan yang ada di PT. banyu Kahuripan Indonesia.

1.4.3. Metode Referensi

Metode ini dilakukan dengan membaca buku, di diktat, referensi dan yang

lainnya untuk kemudian membandingkan dengan apa yang telah diperoleh selama

berada dilapangan, agar informasi yang diperoleh tidak menimbulkan kerancuhan

data yang dapat dipertanggung jawabkan.

1.5. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan laporan ini penulis mencoba membahas susunan laporan

dengan berdasarkan pada sistematika berikut :

13
BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan bab yang terdiri dari pembahasan mengenai Latar Belakang,

Judul Laporan, Perumusan, Masalah, Tujuan dan Manfaat, Metode Penulisan, dan

Sistematika penulisan Laporan.

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

Pada bab ini akan membahas Laporan Mengenai PT. banyu Kahuripan

Indonesia, berupa sejarah, lokasi, struktur organisasi dan produk yang dihasilkan

di PT. banyu Kahuripan Indonesia.

BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK LAPANGAN

Pada bab ini akan membahas tentang jadwal dan kegiatan magang yang akan

dilaksanakan di PT. Banyu Kahuripan Indonesia.

BAB IV PEMBAHASAN

Pada bab ini kami hanya membahas tentang kerusakan pada Fuel Injection

Pump Dump Truck dan komponennya serta cara merawat agar meminimalisir

kerusakan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Ini adalah bab terakhir dimana di sini akan dibahas mengenai kesimpulan dan

saran.

14
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan


PT. Banyu Kahuripan Indonesia didirikan pada tahun 2004. PT Banyu
Kahuripan Indonesia merupakan anak cabang dari PT. Dhanista Surya Nusantara
Sedangkan PT. Dhanista Surya Nusantara merupakan cabang dari PT. Gudang
Garam yang bergerak di bidang pengolahan kelapa sawit.
PT. Dhanista Surya Nusantara ini didirikan oleh Susilo Wonowidjodjo yang
merupakan anak ketiga dari surya wonowidjodjo (pendiri PT. Gudang Garam).
PT. Dhanista Surya Nusantara ini sebelumnya berdiri dengan bekerja sama
dengan Makin Group (Matahari Kahuripan Indonesia). Karena ada banyak anak
cabang Dhanista Surya Nusantara (DSN) memutuskan untuk membentuk group
sendiri dengan nama Dhanista Surya Nusantara Group (DSN GROUP).

2.2. Letak Geografis


PT. Banyu Kahuripan Indonesia terletak di Desa Karang Agung, Kecamatan
Lalan, Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. PT. Banyu
Kahuripan Indonesia memiliki lahan seluas ± 15.000 Ha di satu Kecamatan yaitu
Kecamatan Lalan.
Adapun batas-batas PT. Banyu Kahuripan Indonesia yaitu :
Utara : Kecamatan Tungkal Ilir
Selatan : Kecamatan Bayung Lencir
Timur : PT. Dhanista Surya Nusantara
Barat : Cabang Sungai Musi, atau yang biasa di sebut Pribumi Sungai
Lalan

2.3. Jenis Produk yang Dihasilkan


Produk yang dihasilkan PT. Banyu Kahuripan Indonesia berupa minyak
kelapa sawit (CPO) dengan kapasitas produski 2.500 Ton/hari

15
2.4. Sistem Pemasaran
Sistem Pemasaran PT. Banyu Kahuripan Indonesia. Dengan memasarkan
minyak kelapa sawit (CPO) ke perusaha-perusahaan pengolah minyak sawit
(CPO) seperti PT. Pangan Halal Indonesia dll. Bahkan sampai ke pasar
Internasional

2.5. Sistem Manajeman Perusahaan


Untuk memperlancar proses produksi, PT. Banyu Kahuripan Indonesia
Meliputi perencanaan, pengaturan, pelaksana, dan pengawasan bidang
tanaman,teknisi,pengolahan,administrasi,keuangan,kesehatan, dan umum.

2.6. Visi dan Misi Perusahaan


Visi dari PT. Banyu Kahuripan Indonesia sesuai dengan visi dan misi DSN
group. Adapun visi PT. Banyu Kahuripan Indonesia, Menjadi perusahaan kelas
dunia yang tumbuh bersama masyarakat dan di banggakan negara. Dan misi PT.
Banyu Kahuripan Indonesia yaitu, Menciptakan pertumbuhan berkelanjutan
dalam industri berbasis sumber daya alam, yang memberi nilai tambah bagi semua
pemangku kepentingan melalui tata kelola yang baik.
Adapun nilai nilai yang di junjung tingi oleh DSN group sbb:
 Kami menempatkan integritas sebagai nilai utama dalam bekerja

 Kami bertindak dengan sepenuh hati

 Kami mengupayakan yang terbaik

 Kami mengahargai karyawan, masyarakat, dan lingkungan

 Kami mewujudkan sinergi dan keterpaduan dalam keberagaman

2.7. Struktur Organisasi


Pabrik gula PT. Banyu Kahuripan Indonesia sangat membutuhkan struktur

organisasi dan ketenagakerjaan yang jelas. Hal ini akan menunjukkan hubungan

antar karyawan di suatu bagian yang lain agar jelas kedudukan, wewenang dan

tanggung jawab masing-masing, sehingga dapat teratur dan terorganisir dengan

16
baik. Struktur organisasi terdiri dari pemimpin paling atas sampai jabatan paling

bawah yang ada didalam organisasi tersebut. Bagian-bagian organisasi

berpengaruh kepada bagian-bagian yang lainnnya. Tentunya bagian yang ada di

dalamnya memiliki tugas dan fungsi yang berbeda.

Gambar 2.7. Struktur Organisasi

17
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTEK LAPANGAN

3.1. Tempat dan Waktu


Praktek magang dilaksanakan pada tanggal 29 November 2020 – 25
Desember 2020, di desa Karang Agung, Kecamatan Lalan, kabupaten Musi
Banyuasin, provinsi Sumatera Selatan.

3.2. Metode Pelaksanaan


Praktek magang ini dilakukan dengan menggunakan metode observasi
yang meliputi tinjauan dan pengamatan secara langsung di lapangan, wawancara,
serta pencatatan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari
pengamatan dan wawancara dengan industri yang terkait. Data sekunder
diperoleh dari studi atau literatur terkait.
3.1.1. Metode Wawancara (Interview)
Metode ini dilakukan melalui wawancara dengan pihak Workshop serta
pegawai yang mengetahui proses analisa
3.1.2. Metode Pengamatan (Observasi)
Metode ini dilakukan dengan mengamati secara langsung di lapangan
dalam bentuk kunjungan langsung ke Workshop PT. Banyu Kahuripan Indonesia

3.1.3. Metode Studi Pustaka


Metode studi pustaka ini dilakukan untuk menambah dan menunjang data-data
yang diperoleh dari metode wawancara (Interview) dan metode pengamatan
(Observasi).

3.3. Jadwal Kegiatan


3.3.1. Tahap Pertama
a. Studi literatur
b. Survei lokasi praktik magang
c. Penyusunan proposal, penyerahan izin, dan lain-lain.

18
3.3.2. Tahap Kedua
Pelaksanaan praktek magang membantu mekanik dalam mengatasi
kerusakan kerusakan pada dump truck pengankut kelapa sawit di PT. Banyu
Kahuripan Indonesia

3.3.3. Tahap Ketiga


Konsultasi penyusunan laporan dan penyelesaian laporan.

3.4. Jadwal Kegiatan Magang


Kegiatan magang yang dilaksanakan pada 29 November 2020 sampai 25
Desember 2020, diawali dengan pengajuan proposal pada bulan November
sampai dengan penyusunan laporan. Adapun rincian jadwal kegiatan magang
dapat dilihat pada tabel 3.4.
No Jadwal Kegiatan Oktober November Desember
. 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penyusunan
proposal dan surat X
magang
2 Pengajuan proposal X
magang ke PT.
Buma Cima
Nusantara
3 Penerimaan surat X
balasan magang dari
PT. Buma Cima
Nusantara
4 Pelaksanaan magang X X X X
5 Penyusunan laporan X X X X
magang

Tabel 3.4. Jadwal Kegiatan Magang

19
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1. Fuel Injection Pump Dump Truck

Pada laporan ini kami akan menganalisa kerusakan alat berat Dump Truck

yang beroperasi di bagian Muat Angkut. Dump Truck berfungsi untuk memuat

Kelapa Sawit. PT. Banyu Kahuripan Indonesia memiliki 35 alat berat Dump

Truck. Beberapa unit didapati mengalami kerusakan sebagai berikut :

A. Fuel System (Kerusakan pada Fuel Injeksi Pump).

- Kerusakan Fuel Injeksi Pump

- Mesin sulit hidup

- Low power (tenaga mesin berkurang)

Gambar 4.1 Engine Dump Truck Hino 300

4.2. Pengertian Fuel Injection Pump

Sebuah pompa injeksi adalah perangkat yang memompa bahan bakar ke

dalam silinder sebuah mesin diesel. Secara tidak langsung dari poros engkol

dengan roda gigi, rantai atau sabuk bergigi (sering Timming Belt) yang juga

menggerakkan camshaft. Berputar pada setengah kecepatan poros engkol dalam

konvensional mesin Empat-Tak.

20
Gambar 4.2. Fuel Injection Pump

4.3. Jenis jenis Fuel Injection Pump

Jenis Fuel Injection Pump

1. In-Line Fuel Pump Type

Individual Pump atau kita sering menyebutnya Pompa Injeksi Inline

adalah tipe pompa injeksi yang paling banyak digunakan mesin konvensional.

Alasanya, tipe ini memiliki banyak kelebihan. Salah satunya ada pada

tekanan injeksi yang bisa mencapai angka 1800 PSI. Dengan tekanan tersebut,

sudah cukup untuk menghidupkan mesin diesel diatas 3.00 cc

Ciri utama individual pump ada pada fuel delivery-nya. Tipe ini memiliki

plunger dengan jumlah yang di sesuaikan dengan jumlah injektor, jadi kalau

injektor nya 4 maka ada empat plunger. Setiap plunger akan melayani satu

buah injektor. Hal itulah yang menyebabkan tekanan injeksi bisa tinggi.

Setiap plunger diposisikan segaris diatas nok. Cara kerjanya, ketika poros

Nok berputar maka satu persatu plunger akan tertekan oleh Nok (Benjolan)

21
yang ada pada poros Nok pompa. Ketika plunger tertekan oleh nok, maka solar

akan menggabut dari Injektor.

Gambar 4.3.1. Injection Pump In-Line Type

2. Distributor pump type

Distributor pump adalah jenis pompa injeksi dengan desain lebih ringkas,

Karena hal itulah, kendaraan dengan keterbatasan ruang ini lebih cocok untuk

menggunakan type ini

Ciri utama Distributor Pump ada pada jumlah plunger-nya yang hanya satu

meskijumlah injektor ada 4. Cara kerjanya, plunger tungal ini diletakan pada

sebuah poros pompa. Ketika poros pompa tersebut berputar, pnger akan

menekan masing-masing barel yang terletak di sekeliling poros pompa secara

bergantian.

Jadi meski hanya ada satu plunger untuk menekan, semua injektor tetap

kebagian timming pengapian pada mesin juga tidak berbarengan namun

bergantian.

22
Kalau pada type inline posisi fuel barel ada diatas plunger yang otomatis

posisinya juga segaris. Tapi pada type distributor, posisi fuel barel mengelilingi

poros pompa sehingga seperti distributor pada sistem pengapiann konvensional.

Meski memiliki desain yang lebih ringkas, tekanan bahan bakar yang

mampu dibuat itu kurang tinggi hal itulah yang menyebabkan type ini kurang

cocok diaplikasikan pada mesin diesel skala besar.

Gambar 4.3.2. Injeksi Pump tipe Distributor

3. Rotary continous pump

Type yang ketiga mungkin anda sendiri baru mendengarnya tapi justru

tipe inilah yang paling banyak di gunakan saat ini

Itu adalah pompa injeksi yang ada pada mesin diesel common rail.

Penyemprotan solar diatur secara langsung oleh injektor dengan perintah ECU.

Jadi , pompa injeksi tugasnya hanya memastikan tekanan solar tetap tinggi.

23
Gambar 4.3.3. Injeksi Pump tipe Rotary Continous Pump

4.4. Lokasi Fuel Injection Pump

Pompa injeksi bahan bakar (Fuel Injection Pump) pada diesel engine

dengan susunan silinder tipe in-line biasanya terletak dibagian kiri atau kanan dari

engine. Sedangkan pada V-engine biasanya terletak ditengah. Ada juga V-engine

yang menggunakan dua pompa injeksi yang masing-masing diletakan dibagian

kanan dan kiri engine.

Gambar 4.4.1. Diesel Engine Dump Truck

24
Gambar 4.4.2. V-Engine

4.5. Langkah Kerja Fuel Injection Pump

Separator
Filter Feed pump
Fuel Tank (pompa solar)
(filter solar)

Fuel injection Separator


Injektor Filter
pump
(filter solar)

Nozzel

4.6. Cara Kerja Fuel Injection Pump

Bahan bakar dari Fuel Tank Dihisap oleh Supply pump yang digerakkan oleh

Camshaft menuju ke Fuel Filter kemudian bahan bakar akan diteruskan ke Fuel Injection

Pump. kemudian bahan bakar dimasukan ke Suction dan diteruskan ke Feed Hold. Lalu

Camshaft mendorong Tappet, kemudian dorongan tersebut akan diteruskan ke Plunger,

Ketika Plunger bergerak dari bawah ke atas maka, Bahan bakar di ruang barrel akan

mengalami tekanan. Bahan bakar yang telah mempunyai tekanan di salurkan ke Delivery

Valve menuju Delivery Valve Holder. Kemudian disalurkan ke Nozzel memlalui pipa

25
bertekanan tinggi. Kemudian Nozzel menyemprotkan bahan bakar yang telah bertekanan

tersebut ke ruang bakar dalam bentuk embun.

4.7. Komponen – Komponen Fuel Injection Pump

Komponen Luar Fuel Injection Pump sebagai berikut :

Gambar 4.7. Komponen luar Fuel Ijection Pump

1. Automatic Advance Coupling

Berfungsi meneruskan putaran dari mesin ke Fuel Injection Pump

2. Hand Primer

Berfungsi memompa bahan bakar dari tanki menuju supply pump

secara manual dan membuang udara yang ada pada supply pump

3. Feed Pump

Berfungsi memompa bahan bakar dari tamgki menuju injection pump

4. Governor

Mengatur untuk mengatur banyaknya bahan bakar yang disemprotkan oleh

injection nozzel dengan menggeser Control Rack.

26
5. Automatic Centrifugal Timer

Berfungsi untuk mengatur putaran camshaft. Dengan kata lain mengatur

waktu penyemprotan berdasarkan putaran mesin.

6. Delivery Valve

Adalah suatu komponen yang berfungsi untuk mencegah terjadinya aliran

balik dari bahan bakan, dan juga untuk mengatur tekannan sisa bahan bakar

7. Control Lever

Berfungsi meneruskan tarikan dari pedal gas ke Governor.

Adapun komponen Dalam Fuel Injection Pump sebagai berikut :

Gambar 4.7.1. Komponen dalam Fuel Ijection Pump

1. Delivery Valve Holder

Baut katup yang berfungsi menghantarkan bahan bakar bertekanan

ke pipa yang bertekanan tinggi

2. Valve Spring

Berfungsi untuk menekan Delivery Valve

3. Delivery Valve

27
Adalah katup penyalur satu arus (ketika dapat tekanan dari bawah

katup akan terbuka dan ketika dapat tekanan dari atas katup akan

tertutup)

4. Barrel & Plunger

Silinder atau barrel merupakan salah satu bagian dari pompa yang

berfungsi untuk menghasilkan atau memberikan tekanan pada bahan bakar

5. Control Pinion

Berfungsi untuk menyeting control sleeve agar jumlah bahan bakar

yang di injeksikan sesuai dengan keutuhan mesin

6. Control Rack

Merupakan batangan Rack yang berfungsi mengatur jumlah bahan

bakar yang dialirkan ke injektor

7. Tappet

Merupakan bantalan yang akan bergesekan dengan camshap untuk

mendorong plunger bergerak naik turun

8. Camshaft

Berfungsi menggerakan plunger dengan meneruskan putaran mesin

4.8. Analisa Gangguan Fuel Injetion Pump dan Cara Mengatasinya

28
1. Pengecekan permulaan Sebelum melakukan perbaikan atas gangguan (trouble

shooting), Adalah sebagai berikut :

a) Pemeriksaan semua saluran bahan bakar dari kemungkinan bocor atau cacat.

b) Pemeriksaan timing injection pump.

c) Pemeriksaan penyemprotan Nozzle. Kendorkan fitting antara pemenggang

katup delivery dan pipa tekanan tinggi dan kemudian periksa setiap

pemegang katup dari kemungkinan bocor. Jika bocor, katup pemberi tidak

dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

d) Pemerikasaan pompa pengisi (Feed Pump). Longgarkan Fitting terhadap

rumah pompa, jalankan pompa priming. Bahan bakar harus mengalir dalam

jumlah berlebihan melalui selang.

e) Pemeriksaan Control Rack bergerak dengan halus. Bukalah tutup Control

Rack, kemudian doronglah Control Rack ke dalam rumah pompa dan

lepaskan.

f) Pemeriksaan ruangan elmen pompa dari kemungkinan berkarat atau cacat.

g) Pemeriksaan viskositas dan banyaknya minyak pelumas.

29
2. Troubleshooting

a. Engine tidak dapat dihidupkan.

No Kemungkinan penyebab Perbaikan


1 Gangguan pada injection pump
a.Rotor Aus Perbaiki dan ganti
b.Sensor tidak bekerja optimal Perbaiki dan ganti
2 Gangguan pada injection nozzle
Periksa (penjelasan di bawah tabel
a. Needle valve macet
trouble shooting)
b. Valve opening pressure terlalu
Perbaiki atau ganti
rendah
c. Nozzle bocor Perbaiki atau ganti
3 Fuel tank kosong Isi bahan bakar
Fuel pipe tersumbat atau bocor
4 Perbaiki atau ganti
pada sambungan
5 Fuel filter kotor Perbaiki atau ganti
Diganti dengan kualitas solar yang
6 Kualitas solar yang jahat
baik
Tabel 4.8.1. Engine tidak dapat dihidupkan

Apabila terjadi gangguan pada feed pump, pengetesan yang perlu dilakukan

yaitu pengetesan kebocoran dan pengetesan kerja pengisapan. Cara pengetesan

yang dilakukan adalah sebagai berikut :

A. Pengetesan kebocoran Saluran keluar pompa pengisi (Feed Pump) disumbat

dan saluran masuk disambung dengan selang dari kompresor. Saluran masuk

pompa pengisi (Feed Pump) diberi tekanan kompresor sebesar 2 kg/cm2

(28,45 psi). Kemudian Feed Pump dimasukan kedalam benjana yang berisi

solar. Kondisi Feed Pump dikatakan baik bila tidak ada udara yang keluar

disekitar lubang tapet

30
B. Pengetesan kerja pengisapan Saluran pompa pengisi (Feed Pump) dihubungkan

dengan selang yang memiliki diameter 8–10 mm dan panjang 2 m. Ujung yang

lain dari selang dimasukkan ke dalam oli ringan yang terletak 1 meter di bawah

pompa pengisi (feed pump). Langkah selanjutnya yang harus dilakukan dalam

pengetesan ini yaitu :

1) Gerakan pompa priming keatas dan kebawah pada 60-100 langkah per

menit. Pada saat tersebut bahan bakar harus terpompa dalam 30 langkah.

2) Jalankan pompa pengisi dengan jalan memutar camshaft pompa pada

150rpm. Pada saat tersebut bahan bakar harus terpompa dalam 40 detik.

Pengetesan yang telah dilakukan akan dapat diketahui kondisi dari feed

pump. Bila hasil pengetesan ada gangguan pada feed pump, maka feed

pump perlu dibongkar. Penanganan terhadap kerusakan komponen dalam

feed pump dapat dilihat pada table Trouble Shooting diatas.

Gangguan yang terjadi pada Injection Nozzle memiliki beberapa kemungkinan

yang sudah dijelaskan dalam tabel Trouble Shooting di atas. Perbaikan yang

dilakukan jika terjadi permasalahan pada salah satu bagian dalam Injection Nozzle

diperlukan proses pemeriksaan. Proses pemeriksaan yang harus dilakukan dari

masing-masing bagian dalan Injection Nozzle yaitu:

1) Pemeriksaan pada Needle Valve. Apabila terjadi gangguan pada Needle

Valve, harus dilakukan berberapa langkah pemeriksaan, yaitu

a) Bersihkan dan rendam Nozzle dengan bensin.

b) Geser Needle untuk memastikan bahwa pergerakanya cukup halus.

31
c) Tarik vertical keatas Needle Valve sekitar 1/3 langkahnya dan apakah

Valve tersebut terjatuh akibat beratnya sendiri.

d) Bila tidak kembali, maka Injection Nozzle harus diganti.

Pengujian dan penyetelan injection pressure. Hal – hal yang harus diperhatikan

sebelum Menguji Nozzle adalah:

a. Pada saat menguji Nozzle, janganlah mengarahkan pengabutan bahan

bakar kearah orang yang sedang memeriksa atau melihat proses

penyetelan, akan tetapi Nozzel diarahkan ke bawah

b. Saat terjadi pengabutan bahan bakar pada Nozzle, jangan menahan

lubang Nozzle dengan jari tangan karena tekanan pengabutan sangat

kuat. Sebelum mengadakan pengujian dan penyetelan injection

pressure, Nozzle dipasang pada Nozzle Tester dan dioperasikan

beberapa kali untuk mengeluarkan udara yang ada dalam Nozzle

Tester tersebut.

Langkah selanjutnya yaitu :

 Operasikan Nozzle Tester dengan kecepatan yang telah ditentukan

untuk mencapai standar Injection Pressure (180 kgf/cm2 ).

 Jika Injection Pressure belum memenuhi standar yang dibutuhkan,

maka perlu menambahkan atau mengurangi shim dalam Nozzle.

Perubahan ketebalan shim 0,05 mm, akan merubah Injection Pressure

5 kgf/cm2 . Setelah memasang shim pada Nozzle, periksa kembali

32
Injection Pressure pada Nozzle tersebut hingga mencapai angka yang

dibutuhkan.

Ada beberapa cara dalam pengujian Nozzle yaitu setelah Nozzle terpasang

pada Nozzle Tester, stel Nozzle Tester dengan tekanan yang telah ditentukan.

Tekanan kemudian dinaikkan secara perlahan–lahan sampai mencapai tekanan

pengujian.

Gambar 4.8. Alat Ukur Tekanan Nozzel

Setelah mencapai tekanan pengujian, periksa kebocoran bahan bakar pada

ujung Nozzle. Bila tidak ada kebocoran berarti Nozzle dalam kondisi baik, akan

tetapi kalau ada kebocoran berarti perlu diganti komponen di dalam Nozzle yang

mengalami kerusakan. Gangguan lain yang terjadi pada trouble shooting ini yaitu

udara yang terperangkap dalam Fuel System.

Cara mengeluarkan udara dalam sistem bahan bakar (Air Bleeding) yaitu:

1. Putar Injection Priming Pump ke arah kiri hingga kendor.

2. Kendorkan Air Plug pada Fuel Filter.

33
3. Bila sudah tidak terdapat gelembung udara pada Air Plug, tekan Priming Pump

ke bawah dan putar searah jarum jam sampai benar – benar kembali pada

posisi semula, kemudian kencangkan Air Plug.

4. Setelah selesai melakukan Air Bleeding, bersihkan bahan bakar di sekitar air

Plug pada Fuel Filter.

5. Mesin bisa dihidupkan kemudian mati

No Kemungkinan Penyebab Perbaikan


1 Fuel pipe tersumbat Perbaiki atau ganti
2 Udara atau air terperangkap Keluarkan udara atau air yang

dalam fuel system terperangkap (seperti penjelasan

pada trouble shooting engine tak

dapat dihidupkan)
3 Feed pump tidak bekerja Periksa (penjelasan pada trouble

shooting engine tak dapat

dihidupkan)
Tabel 4.8.2. Mesin bisa dihidupkan kemudian mati

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Permasalahan yang sering terjadi pada Dump Truck.

1. Kerusakan pada Fuel Sistem (FIP, Filter solar kotor,kualitas bahan bakar)

2. Perawatan yang dilakukan untuk memperpanjang umur teknis FIP

- Memakai BBM sesuai spesifikasi

- Selalu memperhatikan Jumlah bahan bakar yang tersedia pada saat

beroperasi

34
- Pergantian filter solar setiap 200 HM

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, kami sebagai penulis mencoba untuk

memberikan beberapa saran kepada PT. Banyu Kahuripan Indonesia yang

sekiranya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan guna kemajuan dimasa

mendatang,diantaranya:

1. Memaksimalkan periodik maintenance dan perawatan rutin untuk

meminimalkan resiko kerusakan.

2. Melakukan penggantian filter solar dan water separator lebih cepat dari

normal penggantian.

3. Menjaga kebersihan tanki penyimpanan BBM dan melakukan pengurasan

secara berkala.

4. Menggunakan spare part dengan material yang standart

DAFTAR PUSTAKA

Arrahim,Ariansyah., 2019. Rekondisi Grab Loader Jhon Deere Tipe 1850 di

PTPN VII Distrik Cinta Manis Kecamatan Lubuk Keliat Kabupaten Ogan

Ilir Provinsi Sumatera Selatan. Laporan Kerja Praktek Universitas

Tridinanti.

Deere & Company.2013. Jhon Deere Parts Catalog.USA: North America Edition.

35
Forumalatberat.2020.Fungsipompahidrolik,http://www.forumalatberat.com/2020/

09/pompa-hidrolik.html?m=1/,diakses pada 18 Oktober 2020.

Forumalatberat.2020.Fungsicontrolvalve,https://www.forumalatberat/2020/09/con

trol-valve.html?m=1/,diakses pada 18Oktober 2020.

Injeksi,ken.2020.Caraker jarotor head, keninjeksi.com/rotor-head-cara-

kerjanya/,diakses pada 14 Oktober 2020.

Penambang.2019.Pengertian tangki hidrolik,https://penambang.com/hydraulic-

tank/,diakses pada 19 Oktober 2020.

Thibodaux, J.D.,Operator Manual 1850 High Reach Loader OMCM1850001

23AUG2010(ENGLISH). California.05-1 – 90-9

36

Anda mungkin juga menyukai