Anda di halaman 1dari 29

PERAWATAN SISTEM HIDROLIK PADA BOOM

CYLINDER EXCAVATOR PC 100

LAPORAN KERJA PRAKTIK

Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan


Mata Kuliah Kerja Praktik
Jurusan Teknik Mesin

Oleh :
Nama : Dwi franantha pasaribu
NIM : 1702220071

UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG


FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
2021
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KERJA PRAKTIK
DI PT. Sumatra Unggul
(15 Maret – 14 April 2021)

“PERAWATAN SISTEM HIDRAULIK PADA BOOM


CYLINDER EXCAVATOR PC 100’’

Oleh :

Dwi franantha pasaribu


1702220071

Palembang, Juni 2021

Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Jurusan Teknik Mesin Pembimbing Kerja Praktik

Ir. M Ali, M.T Ir. Abdul Muin, M.T


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala nikmat
dan karunia-Nya sehingga Kerja Praktik dapat terlaksana dengan lancar serta
penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan yang berjudul
“PERAWATAN SISTEM HIDROLIK PADA BOOM CYLINDER
EXCAVATOR PC 100
”. Laporan kerja praktik ini disusun untuk melengkapi kerja praktik yang telah
dilaksanakan di PT. Sumatra Unggul.
Penyusun juga mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
dalam pelaksanaan kerja praktik maupun dalam penulisan laporan sehingga dapat
terselesaikan dengan baik, antara lain kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa.
2. PT. Sumatra Unggul beserta seluruh staff dan karyawan atas kesempatan,
pengarahan dan bimbingan yang telah diberikan.
3. Bapak Ir. Abdul Muin, M.T., selaku pembimbing Kerja Praktik di PT. Sumatra
Unggul.
4. Bapak Ir. M Ali, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas
Tridinanti Palembang.
5. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, secara langsung maupun
tidak langsung telah memberikan dukungan moral kepada penyusun.

Laporan Kerja Praktik ini masih jauh dari sempurana, maka dari itu saran dan kritik
dari pembaca sangat diharapkan.Akhir kata semoga laporan Kerja Praktik ini dapat
bermanfaat.

Palembang, Juni 2021

Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMANJUDUL................................................................................................i
LEMBARPENGESAHAN.....................................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................iii
DAFTARISI.............................................................................................................v
DAFTARGAMBAR................................................................................................vii

BABI PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang........................................................................................... 1
1.2. TujuanKerjaPraktek................................................................................... 1
1.3. ManfaatKerjaPraktek................................................................................. 2
1.4. Rumusan masalah ……………………………………………..
1.5. Waktu dan pelaksanaan kerja praktik …………………………
1.6. Metodologi penulisan…………………………………………...
1.7. Sistematika penulisan …………………………………………

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN....................................................3


2.1 Sejarah Singkat Perusahaan......................................................... 6
2.2 Visi dan Misi............................................................................... 6
2.3 Lokasi Kantor.............................................................................. 7
2.4 Tugas Pokok................................................................................ 7
2.5 Keselamatan Kerja....................................................................... 7
2.6 Struktur Organisasi...................................................................... 8

BAB III DISKRIPSI KEGIATAN SELAMA KERJAPRAKTEK(KP).............8


3.1 Pengenalan Maintenance dan Repair .......................................... 9
3.2 Tujuan Perawatan ....................................................................... 9
3.3 Program Perawatan Sebagai Pendukung Aktivitas Produksi ..... 10
3.4 Jenis-Jenis Perawatan ................................................................. 10
3.5 Bentuk-Bentuk Perawatan .......................................................... 11
3.6 Istilah-Istilah Yang Umum Dalam Perawatan ............................ 13
3.7 Excavator..................................................................................... 15
3.8 Jenis Excavator............................................................................ 15

BAB IV PERAWATAN SISTEM HIDRAULIK PADA BOOM CYLINDER


EXCAVATORPC100......................................................................................14
4.1 PengertianUmumPerawatan.......................................................................14
4.2 PengertianSistemHidraulik........................................................................ 14
4.3 TujuanPerawatan........................................................................................15
4.4 Jenis-JenisPerawatan..................................................................................15
4.5 Langkah-Langkah Sistem Perawatan Hidraulik PadaBoomCylinder
ExcavatorPC100.........................................................................................16
4.6 Komponen-Komponen SistemBoomHidraulik..........................................18
4.7 Kekurangan dan Kerusakan PadaSistemHidraulik.................................... 20

BABVPENUTUP...................................................................................................... 22
5.1 Kesimpulan................................................................................................ 22
5.2 Saran...........................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 23
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Lokasi kamtor……………………………………………….

Gambar 2.2 struktur organisasi PT. SUMATRA UNGGUL…………….

Gambar 4.1 melepas bagian boom cylinder………………………………

Gambar 4.2 pengecekan pada piston Rod boom cylinder………………

Gambar 4.3 pengecekan karet boom cylinder …………………………..

Gambar 4.4 proses pemasangan boom cylinder………………………….


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang
Perkembangan zaman yang disertai perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) yang pesat, dewasa ini menciptakan era globalisasi dan
keterbukaan yang menuntut setiap individu untuk ikut serta di dalamnya, sehingga
sumber daya manusia harus menguasai IPTEK dan mampu mengaplikasikannya
dalam setiap kehidupan. perawatan bagian tak terpisahkan dari penumbuhan dan
peningkatan industri era industrialisasi dewasa ini teknik perawatan telah banyak
dipergunakan secara luas karena memegang peranan utama dalam rekayasa dan
reparasi dalam produksi.

Dalam pada alat berat kontruksi, lingkup penggunaan teknik perawatan dalam
bidang alat berat , meliputi excavator ,tandem roller, baby roller, dan lain sebagainya.
Selain itu proses perawatan juga dapat membantu proses kelancara pekerjaan
.Perawatan merupakan sarana untuk mencapai kinerja yang lebih baik.Karena itu
perawatan harus betul-betul di perhatikan.Mutu dari perawatan disamping tergantung
dari pengerjaan alat berat.

Pada kerja praktek perawatan pada alat berat ini digunakan beberapa
peralatan yang di perlukan, seperti kunci ring, obeng ,minyak oil, kompresor, minyak
gres dan yang paling terpenting keahlian dalam bidang perawatan pada umumnya
perawatan mempunyai pengaruh yang fatal terhadap keamanan kontruksi.

Maka dari itu diharapkan perawatan benar – benar dilakukan dengan rutin
sesuai petunjuk yang di gunakan sehingga pada alat berat bisa bekerja secara
optimal.Kerjapraktekperawatanyangdilaksanakandiworkshoppekerjaanumum
Kab.Bengkalis.
1.2 Tujuan KerjaPraktek
Penulisan Laporan kerja praktek diselenggarakan untuk tujuan-tujuanberikut:
1.2.1 Melaporkan kegiatan rutinitas mahasiswa/i selama melakukan kerja praktek.

1.2.2 Melaporkan tugas-tugas yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa selama


melakukan kerjapraktek.

1.2.3 Mengetahui budaya kerja serta pola kerja yang terdapat di Workshop Dinas
PU & PR KabupatenBengkalis.

1.2.4 Menambah wawasan tentang instansi tempat pelaksanaan kerja praktek di


Workshop Dinas PU & PR KabupatenBengkalis.

1.2.5 Memenuhi kewajiban dan syarat yang diberikan oleh jurusan dalam
melaksanakan kerja praktek Tahun2020.

1.3 Manfaat Kerja Praktek


1.3.1 Penulisan laporan ini bermanfaat untuk pribadi penulissendiri.
1.3.2 Menambah wawasan mahasiswa/i mengenai duniaIndustri.
1.3.3 Mempermudah jurusan dalam memberikan penilaian kerja praktek
kepadamahasiswa/i

1.4 Rumusan masalah

1.4.1 Apa itu pengertian system perawatan hidrolik ?


1.4.2 Bagaimana langkah- langkah system perawatan hidrolik pada boom cylinder?
1.4.3 Apa saja komponem-komponen system boom hidrolik?

1.5 Waktu dan Pelaksanaan Kerja Praktik


Pada kesempatan ini, kami mengambil tempat Kerja Praktik di
PT.SUMATRA UNGGUL, Palembang Sumatera Selatan.Pelaksaan Kerja Praktik ini
dilakukan selama kurang lebih satu bulan, terhitung dari tanggal 15 Maret sampai
dengan tanggal 14 April 2021.

1.6 Metodologi Penulisan


Adapun metode penulisan yang digunakan penulis dalam pembuatan Laporan
Kerja Praktik ini adalah sebagai berikut:
1.6.1 Metode Studi Pustaka
Penulis mengumpulkan sumber-sumber berupa literatur yang terdapat
pada buku teori, buku manual, Laporan Kerja Praktik Alumni maupun
internet yang berhunbungan denganhidrolik Excavator.
1.6.2 Metode Observasi
Penulis melakukan metode observasi dengan cara melihat langsung
perawatan hidrolik Excavator.
1.6.3 Metode Wawancara
Penulis melakukan wawancara langsung kepada pegawai dan operator
di lapangan.Penulis juga melakukan wawancara dan diskusi langsung kepada
dosen-dosen di Universitas Tridinanti Palembang khususnya dosen
pembimbing dan teman-teman di Universitas.

1.7 Sistematika Penulisan


Penyusunan Laporan Kerja Praktik ini terbagi dalam lima bab yang
membahas perencanaan sistem serta teori-teori .penunjang dan pengujiannya, baik
secara keseluruhan maupun pembaginya.
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang kerja praktik, tujuan dan manfaat,
perumusan masalah, metodologi penulisan, wakru dan tempat
pelaksanaan dan sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN UMUM
Bab ini berisi tentang profil perusahaan tempat dilaksanakannnya
perkuliahan berbasis kerja.
BAB III : LANDASAN TEORI
Pada bab ini berisi tentang landasan teori yang berhubungan dengan
judul pada laporan ini.
BAB IV : PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi tentang pembabasan masalah yang penulis bahas
dalam laporan ini.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini terdiri atas sub bab Kesimpulan dan Saran.
BAB II
TINJAUAN UMUM

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan


PT. SUMATRA UNGGUL adalah perusahaan yang bergerak di bidang
angkutan darat, konstruksi, dan penyewaan dan pengoperasian alat berat. Didirikan
pada tahun 1989 di Palembang, berawal dari usaha keluarga di bidang Jasa
Transportasi oleh Bapak Rudy yang selanjutnya dikembangkan dengan usaha Jasa
Penyewaan alat berat sejak 1996. Pada 2007 Bapak Rudy dan Bapak Elyf
mengembangkan usaha Jasa Konstruksi. Dengan strategi foreword and backward
integration yang tetap fokus pada core competency, maka Sumatra Unggul terus
berkembang di samudera bisnis konstruksi yang semakin kompetitif.

2.2 Visi Dan Misi


Adapun visi PT. SUMATRA UNGGUL Menjadi perusahaan berpengaruh
di industri jasa konstruksi di Indonesia, dengan kepemimpinan dalam operasional alat
berat, profesionalisme manajemen sumber daya manusia, serta kemitraan jangka
panjang, untuk menjamin customer delighted pada. seluruh stakeholder.
Adapun misi PT. SUMATRA UNGGUL :
1. Memberikan layanan dan kualitas produk yang prima melalui strategi customer
intimacy
2. Memberikan lingkungan kerja yang positif untuk berkembang bagi karyawan
3. Memberikan nilai yang tinggi bagi pemegang saham melalui pengelolaan
sumber daya yang profesional
4. Menjadi perusahaan yang memperhatikan kesejahteraan masyarakat
5. Menjadi mitra kerja yang bersinergi positif dengan lingkungan bisnisnya

2.3 Lokasi Kantor


PT. SUMATRA UNGGUL adalah perusahaan yang terletak di Jl. Kol. H.
Burlian No. 1606 KM. 8 Sukarami, Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia.
Gambar 2.1 Lokasi Kantor

(Sumber: http://maps.google.com/)

2.4 TugasPokok
Sebagai perusahaan kontraktor yang menyediakan jasa dibidang rental alat
yang bergerak pada jalur darat PT. SUMATRA UNGGUL harus dikelola dengan
baik dengan menitikberatkan pada segi efesiensi dan produktivitas menunjang
lancarnya operasi alat berat dan tidak mengecewakan pihak penyewa alat atau mitra
kerja yang mempercayakan operasi alat berat pada PT. SUMATRA UNGGUL.

2.5 Keselamatan Kerja


PT. SUMATRA UNGGUL selalu mengutamakan keselamatan dan
kesehatan kerja serta pelestarian lingkungan.Perusahaan menyadari bahwa
pengelolaan dan keselamatan kerja yang prima dan penuh tanggung jawab terhadap
lingkungan sangat penting bagi keberhasilan jangka panjang.
Perusahaan senantiasa mengambil tindakan tepat untuk menghindari
terjadinya kecelakaan dan gangguan kesehatan di tempat kerja, selalu mengutamakan
agar karyawan mendapat tempat kerja yang aman dan sehat.
2.6 Struktur Organisasi

PRESIDEN
DIREKTUR

DEPARTMENT OF DEPARTMENT OF
ADMINISTRATION HEAVY EQUIPMENT
MARKETING & OPERTIONAL
HEALTH SAFETY & TRABSPORT
DEVELOPMENT DEPARTMENT & FINANCE
& SERVICE
ENVIRONMENT

TECHNICAL & HRD & GA HEAVY


ENGINEERING CONSTRUCTION EQUIPMENT
SERVICES

ACCOUNTING & TRANSPORT


PROJECT CONTROL FINANCE SERVICE

PROCUREMENT
WORKSHOP
SURVEY &
TOPOGRAPHY

PROJECT WAREHOUSE
OPERATIONAL
SECRETARIAT

HEALTH SAFETY
LOGISTIC &
&
EQUIPMENT
ENVIRONMENT

Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT.Sumatera Unggul


(Sumber: Dokumen Perusahaan)
BAB III
LANDASAN TEORI

3.1 Pengenalan Maintenance Dan Repair


Dalam istilah perawatan disebutkan bahwa disana tercakup dua pekerjaan
yaitu istilah "perawatan" dan "perbaikan".Perawatan dimaksudkan sebagai aktifitas
untuk mencegah kerusakan, sedangkan istilah perbaikan dimaksudkan sebagai
tindakan untuk memperbaiki kerusakan.Pemeliharaan adalah suatu konsepsi dari
semua aktivitas yang diperlukan untuk menjaga atau mempertahankan kualitas
peralatan agar tetap dapat berfungsi dengan baik seperti kondisi awal.
Dibentuknya bagian pemeliharaan dalam suatu perasahaan industri dengan
tujuan agar mesin-mesin produksi, bangunan maupun perlatan pendukung industri
lainnya selalu dalam keadaan siap pakai secara optimal.Bagian pemeliharaan
merapakan satu kesatuan dengan bagian-bagian lainnya dalam menjalankan
fungsinya masing-masing.Untuk dapat memelihara peralatan dengan baik dan benar
maka prinsip kerja dari peralatan yang bersangkutan harus dapat dikuasai dengan
baik pula.

3.2 Tujuan Perawatan


Menurut Corder (1992) dalam Apri H. Iswanto (2008), tujuan pemeliharaan
atau maintenance yang utama dapat didefinisikan dengan jelas sebagai berikut:
1. Memperpanjang usia kegunaan aset (yaitu setiap bagian dari suatu tempatkerja,
bangunan, dan isinya).
2. Menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi atau jasa
dan mendapatkan laba investasi (return of investment) maksimum yang mungkin.
3. Menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam
kegiatan darurat setiap waktu, misahiya unit cadangan, unit pemadam kebakaran
dan penyelamat, dan sebagainya.
4. Menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana tersebut.
Menurut Li Dawei dalam Chinese journal aeronautics (2014:821) "with
anobjective to minimize the system expected life-cycle cost per unit time and a
constraint on system survival probability for the duration of mission time". Jadi
selain memiliki tujuan penanganan terhadap kerusakan mesin, preventive
maintenance memilki keunggulan dari faktor biaya yang dapat dimanajemen agar
proses produksi tetap beroperasi. Perusahaan dapat berasumsi bahwa lebih
menguntungkan melakukan preventive maintenance untuk jangka panjang sesuai
target dibandingkan perusahaan membeli unit mesin bara yang tentu
memermkandana besar.

3.3 Program Perawatan Sebagai Pendukung Aktivitas Produksi


Jenis pekerjaan perawatan akan mcncntukan karakteristik pengerjaan dan jenis
pengawasan. Pemilihan program perawatan akan mempengaruhi kelangsungan
produktivitas produksi pabrik. Karena itu perlu dipertimbangkan secara cermat
mengenai bentuk perawatan yang akan digunakan terutama berkaitan dengan
kebutuhan produksi, waktu, biaya, keterandalan tenaga perawatan dan kondisi
peralatan yang dikerjakan.

3.4 Jenis-jenis Perawatan


Secara umum, ditinjau dari saat pelaksanaan pekerjaan perawatan, dapat dibagi
menjadi dua cara:
a. Perawatan yang direncanakan (Planned Maintenance).
Untuk menjalankan program produksi dengan gangguan minimum, maka
waktuuntuk pekerjaan perawatan perlu direncanakan sebaik mungkin.Waktu
pekerjaan perawatan ditentukan kapan aktivitas produksi dihentikan karena
adanya kebutuhan perawatan. Dan kapan pabrik tidak beroperasi karena jadwal
waktu atau jam kerja yang sudah ditentukan. Penentuan jam operasi pabrik
tergantung besar kecilnya industri, jenis dan tingkat produksi.
b. Perawatan yang tidak direncanakan (Unplanned Maintenance).
Perawatan ini dilakukan diluar dari perawatan yang sudah direncanakan.
Karenaterjadi di luar perkiraan dan jangkauan, perubahan ini sering
membawamasalah-masalah yang memicu kekacauan jadwal. Biasanya
perawatan ini dilakukan karena pengawa mekanik melihat masalah pada unit
tetapi diluar dari ' perencanaan.

3.5 Bentuk-bentuk Perawatan


a. Perawatan Preventif (Preventive Maintenance)
Menurut Dhillon (1997) dalam Antonius Lukmandani dkk, manajemen
perawatan dapat digunakan untuk membuat sebuah kebijakan mengenai akti vitas
perawatan, dengan melibatkan aspek teknis dan pengendalian manajemen ke
dalam sebuah program perawatan.
Sedangkan menurut pendapat Ebelling (1997: 189) dalam Edi Santoso &
Edwin Julianto C. Preventive maintenance adalah perawatan yang dilakukan
terjadwal, umumnya secara periodik, dimana sejumlah tugas pemeliharaan seperti
inspeksi, perbaikan, penggantian, pembersihan, pelumasan dan penyesuaian
dilaksanakan.
Preventive maintenance merupakan salah satu jenis perawatan yang banyak
digunakan oleh kebanyakan perusahaan manufaktur dan jasa, metode ini bertujuan
untuk mencegah kerasakan peralatan yang sifatnya mendadak.Pekerjaan
perawatan biasanya dilakukan pada interval waktu yang direncanakan.Jarak
interval ini ditentukan dari tingkat peralatan atau mesin dan kondisi
beban.Pekerjaan perawatan preventif bisa menolong memperpanjang umur mesin
(sampai 3-4 kali) dan mengurangi kerusakan yang tidak diharapkan.
Perbaikan yang dilakukan pada interval waktu yang direncanakan pada
preventive maintenance umumnya dikategorikan atas empat tingkat sesuai dengan
volume pekerjaan yaitu: Inspeksi (I), Perbaikan Ririgan (R), Perbaikan sedang (S)
dan Overhaul (O). Beban pekerjaan perawatan bertambah mulai dari inspeksi
hingga ke tingkat overhaul.
Keuntungan-keuntungan dari Preventive Maintenance antara lain:
1. Biaya perbaikan menjadi kecil
2. Bentuk kegiatan yang lebih terarah
3. Berkurangnya waktu berhenti produksi dari mesin
4. Penyediaan suku cadang menjadi lebih teratur dan dalam jumlah
yang sedikit
5. Sedikit gangguan akibat adanya kerasakan tiba-tiba
6. Tidak banyak membutuhkan peralatan atau mesin pengganti
7. Sedikit waktu lembur
8. Keselamatan kerja lebih terjamin b. Perawatan Korektif

b. Perawatan Korektif
Adalah pekerjaan perawatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan
meningkatkan kondisi fasilitas/peralatan sehingga mencapai standar yang dapat
diterima.Dalam perbaikan dapat dilakukan peningkatan-peningkatan sedemikian
rupa, seperti melakukan perubahan atau modifikasi rancangan agar peralatan
menjadi lebih baik.

c. Perawatan Berjalan
Dimana pekerjaan perawatan dilakukan ketika fasilitas atau peralatan dalam
keadaan bekerja. Perawatan berjalan diterapkan pada peralatan-peralatan yang
harus beroperasi terus daiam melayani proses produksi.

d. Perawatan Prediktif
Perawatan prediktif ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahan
atau kelainan dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem peralatan. Biasanya
perawatan prediktif dilakukan dengan bantuan panca indra atau alat-alat monitor
yang canggih.

e. Perawatan setelah terjadi kerasakan (Breakdown Maintenance)


Pekerjaan perawatan dilakukan setelah terjadi kerusakan pada peralatan, dan
untuk memperbaikinya harus disiapkan suku cadang, material, alat-alat dan tenaga
kerjanya.

f. Perawatan Darurat (Emergency Maintenance)


Adalah pekerjaan perbaikan yang harus segera dilakukan karena terjadi
kemacetan atau kerusakan yang tidak terduga.

3.6 Istilah-istilah yang Umum dalam Perawatan


1. Availability
Periode waktu dimana fasilitas/peralatan dalam keadaan siap untuk
dipakai/dioperasikan.
2. Downtime
Downtime adalah suatu kondisi dimana mesin/peralatan tidak dapat
melakukan ftmgsinya. Downtime dapat terhitung mulai dari berhentinya
mesin/ peralatan sampai dengan berjalan kembali sesuai fungsinya setelah
ada upaya perbaikan.

3. Check
Menguji dan membandingkan terhadap standar yang ditunjuk.
4. Facility Register
Alatpencatat data fasilitas/peralatan, istilah lain bisa juga disebut
inventarisasi peralatan/fasilitas.
5. Maintenance management
Organisasi perawatan dalam suatu kebijakan yang sudah disetujui bersama.
6. Maintenance Schedule
Suatu daftar rmenyeluruh yang berisi kegiatan perawatan dan kejadian-
kejadian yang rnenyertainya.
7. Maintenance planning
Suatu perencanaan yang menetapkan suatu pekerjaan serta metoda, peralatan,
sumber daya manusia dan waktu yang diperlukan untuk dilakukan dimasa
yang akan datang.
8. Overhaul
Pemeriksaan dan perbaikan secara menyeluruh terhadap suatu fasilitas atau
bagian dari fasilitas sehingga mencapai standar yang dapat diterima.
9. Test
Membandingkan keadaan suatu alat/fasilitas terhadap standar yang dapat
diterima.
10. User
Pemakai peralatan/fasilitas.
11. Owner
Pemilik peralatan/fasilitas.
12. Vendor
Seseorang atau perusahaan yang menjual peralatan/perlengkapan, pabrik-
pabrik dan bangunan-bangunan.
13. Trip
Mati sendiri secara otomatis (istilah dalam listrik).
14. Shut-in .
Sengaja dimatikan secara manual (istilah dalam pengeboran minyak).
15. Shut-down
Mendadak mati sendiri / sengaja dimatikan.
16. Up Time
Waktu (period of time) dimana mesin/ peralatan ada dalam kondisi baik
yang dapat melakukan fungsi seperti seharusnya (melakukan fungsi dalam
kondisi yang ditetapkan dan dengan maintenance yang ditetapkan pula).
17. Preventive Maintenance Time
Waktu dalam aktif maintenance time, dimana dilakukan kegiatan preventive
maintenance.
18. Administrative Time
Waktu dalam downtime, dimana kegiatan maintenance belum dapat dimulai
karena alas an administratif.
19. Logistic Time
Waktu dalam downtime, dimana kegiatan maintenance belum dapat dimulai
karena alasanlogistik.
20. Active Maintenance Time
Bagian dari maintenance time, dimana kegiatan/ pekerjaan maintenance
benar-benar dilakukan.
21. Standby Time
Waktu (period of time) dimana mesin berada dalam kondisi untuk dapat
berfungsi seperti seharusnya, tetapi mesin tidak dioperasikan. Up Time =
Operating Time + Standby Time
22. Operating Time
Waktu (period of time) dimana mesin melakukan fungsi seperti seharusnya.

3.7 Excavator
Excavator merupakan salah satu alat berat yang digunakan untuk memindahkan
material. Tujuannya adalah untuk membantu dalam melakukan pekerjaan yang berat
agar menjadi lebih ringan dan dapat mempercepat waktu pengerjaan sehingga dapat
menghemat waktu .Excavator banyak digunakan untuk
1. Menggaliparit, lubang, danpondasi
2. Penghancuran gedung
3. Meratakan permukaan tanah
4. Mengangkat dan memindahkan material
5. Mengeruk sungai
6. Pertambangan.
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Pengertian Umum Perawatan


Perawatan adalah suatu usaha yang dilakukan secara sengaja dansistematis
terhadap peralatan hingga mencapai hasil/kondisi yang dapat diterima dan
diinginkan. Suatu kegiatan yang terprogram mengikuti cara tertentu untuk
mendapatkan hasil/kondisi yang disepakati. Perawatan hendaknya merupakan
usaha/kegiatan yang dilakukan secara rutin/terus menerus agar peralatan atau sistem
selalu dalam keadaan siappakai.

4.2 Pengertian SistemHidraulik


Sistemhidraulikadalahteknologiyangmemanfaatkanzatcair,biasanyaoli
untukmelakukansuatugerakansegarisatauputaran.Sisteminibekerjaberdasarkan
prinsip jika suatu zat cair dikenakan tekanan, maka tekanan itu akan merambat
kesegalaarahdengantidakbertambahatauberkurangkekuatannyasistemhidraulik
adalah teknologi yang memanfaatkan zat cair, biasanya oli, untuk melakukansuatu
gerakan segaris atauputaran.

Katahidrauliksendiriberasaldariyunaniyaknidarikatahydroyangberarti air dan


aulos yang berarti pipa. Ada banyak keuntungan yang dapat diambil dari sistem
hidraulik, yaitu untuk memudahkan pengontrolan gaya, pembangkitnya dan
mentranmisikan gaya yang besar dan daya melalui unit-unit yang kecil. Karena
sistem hidrolik bekerja dengan fluida, maka pelumasan komponen hidraulik dapat
berlangsung dengan sendirinya sehingga dapat melakukan keausan (long service
life) pada benda yang mengalami gesekan.

Selama memiliki keuntungan, sistem hidraulik juga memiliki beberapa


kerugian yang disebabkan pengaruh tekanan dan fluida hidraulik itu sendiri antara
lain:
1. Banyaknya tekanan tinggi fluida hidraulik, karena itu harus dipastikan bahwa
semua sambungan kuat dan tidak bocor.
2. Gesekan fluida dan kebocoran akan mengakibatkan kekurangannya efisiensi.

4.3 Tujuanperawatan
a. Alat bisa bekerja secara tepat sasaran danefisen.
b. Safety alat akanterjamin.
c. Biaya operasirendah.
d. Tidak akan terjadi kerusakanmendadak.
e. Usia alat dapat bertambahmaksimal.

4.4 Jenis-JenisPerawatanBreakdown Maintenance (Perawatan saat


terjadiKerusakan)
Breakdown Maintenance adalah perawatan yang dilakukan ketika sudah
terjadi kerusakan pada mesin atau peralatan kerja sehingga Mesin tersebut tidak
dapat beroperasi secara normal atau terhentinya operasional secara total dalam
kondisimendadak.BreakdownMaintenanceiniharusdihindarikarenaakanterjadi
kerugian akibat berhentinya Mesin produksi yang menyebabkan tidak tercapai
Kualitas ataupun OutputProduksi.

4.5 Preventive Maintenance (PerawatanPencegahan)


Preventive Maintenance atau kadang disebut juga Preventative Maintenance
adalah jenis Maintenance yang dilakukan untuk mencegah terjadinya
kerusakanpadamesinselamaoperasiberlangsung.ContohPreventivemaintenance
adalah melakukan penjadwalan untuk pengecekan (inspection) dan pembersihan
(cleaning) atau pergantian suku cadang secara rutin dan berkala.Corrective
Maintenance (PerawatanKorektif).

Corrective Maintenance adalah Perawatan yang dilakukan dengan cara


mengidentifikasi penyebab kerusakan dan kemudian memperbaikinya sehingga
Mesin atau peralatan Produksi dapat beroperasi normal kembali. Corrective
Maintenance biasanya dilakukan pada mesin atau peralatan produksi yang sedang
beroperasi secara abnormal (Mesin masih dapat beroperasi tetapi tidak optimal).
Jenis-jenisPerawatanatauMaintenancediatasperludipelajaridandiketahui
dalammenerapkanTotalProductiveMaintenance(TPM).Untukmengukurkinerja
Mesin, kita dapat menghitungnya dengan rumus OEE (Overall Equipment
Effectiveness).

4.6 Tujuan dan SasaranPerusahaan


a. Tujuan perawatan adalah untukmencapai:
b. Keandalan yangtinggi.
c. Efisiensi dan daya mampu unit yangoptimal.
d. Keamanan pada saat penggunaan alatescavator.
e. Efisiensi biayaperawatan.
f. Sasaran perawatan:
- Jam kerja mesin lebih tahanlama.
- Mengurangi panas pada mesin saatbekerja.
- Efisiensi bahan bakar dan pelumas sesuaispesifikasi. Adapun faktor
penyebabnya adalah:Mutu material yang tidak memenuhi syarat, Pemasangan
material yang kurangbenar, Pengopersian dan pemeliharaan yang kurangbaik.

4.7 KeselamatanKerja
a. Pastikan unit alat berat terparkir dengan benar ditempat yang rata, tujuannya agar
posisi unit benar benar aman untukbekerja.

b. Pastikan bahwa engine dalam keadaandingin.

c. pastikan unit alat berat dalam keadaan tidak hidup ( operasi)

4.8 Langkah-Langkah sistem perawatan hidraulik pada boom cylinder excavator


PC100
a. Melepas Bagian boomcylinder
Pada Saat saya melakukan pengecekan sistem hidraulik bahwa ada kebocoran
pada boom cylinder, sehingga membutuhkan atau melakukan
pengecekan di dalam nya. Maka dari itu kami melepas bagian dari boom cylinder agar
bisa di ganti .

Gambar 4.1 Melepas Bagian boom cylinder

b. Pengecekan pada piston Rod (batang piston)


Sering terjadinya goresan pada piston Rod menyebabkan
pembocoranpadaboomcylinder.Dariituharusmelakukanpengecekan pada
piston untuk melihat apakah ada goresan pada pada piston roddan segera
memperbaiki piston yang rusak atau terdapat goresan serta
membersihkanagargoresanyangterjadipadapistonrod(batangpiston) hilang.
Gambar 4.2 pengecekan pada piston Rod boom cylinder

c. Pengecekan O-ring dan sel pada boom cyinder.


Sebagai media yang mengalami kontak langsung dengan dinding
cylinder.O-ring dan sel merupakan perantara antara dinding cylider
dengan piston hidraulik.

Gambar 4.3 Pengecekan karet boom cylinder

d. Proses pemasangan boom cylinder


Setelah selesai melakukan pemasangan pada boom cylinder dan
bisa dioperasikan kembali serta digunakan.
Gambar 4.4 Proses pemasangan boom cylinder

4.9 Komponen-komponen sistem boomhidraulik


4.9.1 Bucket
Bucket adalah keranjang yang berfungsi untuk menunjang fungsi
utama exavator untuk mengeruk. Bentuk bucket ini seperti keranjang
dengan ujung bucket terdapat beberapa jari-jari. Fungsi jari-jari ini seperti
garpu yang mempermudah proses pengerukan.

4.9.2 Bucketcylinder
Bucket cylinder merupakan aktuatur sistem hidraulik yang berbentuk
silinder, lokasinya ada pada arm atau lengan excavator. Fungsi bucket
cylinder, adalah untuk menggerakkan bucket agar bisa bergerak mengayun.

4.9.3 Arm
Arm atau lengan excavator berfungsi untuk mengayunkan bucket
lebih jauh, berkat adanya lengan ini jarak ayunan bucket bisa lebihjauh
sehinggamampumenunjangfungsilebihluas.Selainsebagaipengayun, arm ini
juga dijadikan tempat peletakan bucketcylinder.

4.9.4 Armcylinder
Arm cylinder adalah aktuator hidraulik berbentuk tabung yang
terletak pada boom excavator, fungsinya untuk menggerakan arm agar
dapat mengayun.
4.9.5 Boom
Boomadalahlenganbesaryangterhubunglangsungkeexcavator,
fungsiboominiadalahuntukmengayunkanarmlebihjauhlagisehingga
jangkauan gerak bucket bisa lebihjauh.

4.9.6 BoomCylinder
Boom cylinder merupakan aktuator hudraulik yang terdapat pada
boom, fungsinya untuk menggerakan boom naik turun. Cylinder ini sama
seperti arm cylinder dan bucket cylinder. Namun dalam sebuah excavator
umumnya memiliki dua boom cylinder, mengingat beban angkat boom
cylinder paling berat dibandingkan silinder lain.

4.9.7 Track
Track adalah kaki excavator, kaki excavator tidak terbuat dariban
seperti kendaraan pada umumnya. Kaki excavator terbuat darirantaibesi
mirip tank. Ini dimaksudkan agar excavator mampu bergerak pada medan
curam sekalipun.
Track sendiri, ada beberapa bagian lagi :
a. Track frame, merupakan batang besi sebagai rangka roda excavator.

b. Final drive, roda gigi yang berfungsi menggerakan rantaitrack.

c. Roller, merupakan kumpulan roda gigi statis sebagai tumpuan excavator.

d. Front idler, merupakan roda gigi untuk mengubah arah putaran


rantaitrack.

e. Track shoes, adalah rantai track yang akan menyentuhpermukaan jalan


secaralangsung.

4.9.8 Swingdrive
Berfungsi sebagai engsel antara body excavator depan track
excavator, komponen ini memungkinkan body excavator berputar 360
derajat.

4.9.9 Cabin
Cabin adalah ruang pengoperasian excavator, fungsinya sebagai ruang
operator untuk mengendalikanexcavator.
4.9.10 Engine/Hydraulic pumoroom
Ini terletak dibagian belakang body excavator, fingsinya untuk
meletakanmesindanperangkatpompahidrolisyangdigunakansebagai sumber
penggerakexcavator.

4.10 Kekurangan Dan Kerusakan pada SistemHidraulik


a. Kekurangan atau kehabisan minyak pelumas yang tidakmencukupi.
b. Rod silinder mengalami cacat atau tergores.
c. Minyak pelumasbocor.
d. Sel cylinder hidraulikrusak.
e. Piston tidak bekerja denganbaik.
f. Selang minyak pelumas tidak tersambung denga baik, retak-retakataubocor.

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Selama melaksanakan kerja praktek di Workshop Dinas PU & PR
Kabupaten Bengkalis Penulis dapat menyelesaikan laporan dengan judul Di
Workshop pekerjaan umum dan Tata ruang perawatan sistem hidraulik
padaboomcylinderexcavatorpc100.Adabeberapahalyangdapatpenulis simpulkan,
diantaranya sebagaiberikut:
a. Selamakerjapraktekpenulisbisamemahamidanmengetahuiapayang dimaksud
dengan sistesm hidraulik adalah teknologi yang memanfaatkan zat cair,
biasanya oli untuk melakukan suatu gerakan segaris atau putaran. Sistem ini
bekerja berdasarkan prinsip jika suatu zat cair dikenakan tekanan, maka
tekanan itu akan merambat kesegala arah dengan tidak bertambah atau
berkurang kekuatannya sistem hidraulik adalah teknologi yang memanfaatkan
zat cair, biasanya oli, untuk melakukan suatu gerakan segaris atauputaran.
b. Selama kerja praktek penulis dapat menambah ilmu pengetahuan tentang
bagaimana cara perawatan sistem hidraulik pada boom cylinder exavator pc
100 tersebut.
5.2 Saran
a. Alat berat tentu di gunakan untuk beroperasi, sehingga membuat kondisi
boom cylinder terjadinya goresan atau terjadinya karat jadi
sangatperluperawatanagarkondisiboomcylinderselalumaksimal pada
saatberoperasi.

b. Sebelum melakukan proses perawatan pada sistem hidraulik perlu sekali


mempersiapkan peralatan yang di perlukan gunanya untuk mempermudah
melakukan proses pengerjaan.

c. Danyangsangatdiperhatikansekaliyaitualatpelindungdiriseperti, baju praktek,


sepatu safety, sarung tangan ,kaca mata ,guna untuk keselamatan dalam
bekerja pada area alatberat.

DAFTAR PUSTAKA
.

PuspaEkoPanduNaufal.(2020),PerbaikanCylinderArmPadaUnitExcavatorPC 200-8
https://www.autoexpose.org/2018/07/komponen-excavator-dan-jenis.html

Anda mungkin juga menyukai