Anda di halaman 1dari 18

Overhoul Differensial

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Praktikum Sitem Pemindah Tenaga
yang dibina oleh bapak Eko Edi

Oleh
1. Arwinoto (150513601885)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
OFFERING B1
November 2017

i
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang
selalu melimpahkan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
overhoul differensial ini. Penyusunan makalah overhoul differensial ini merupakan
tugas untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Pemindah Tenaga. Penulis berharap
makalah overhoul differensial ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya pada
bengkel-bengkel mobil.
Makalah ini berisi tentang bagaimana cara melkukan overhaul differensia
serta cara - cara mengidentifikasi kerusakan pada differensial. Selain itu juga
dijelaskan mengenai pelumasan yang dilakukan pada differnsial.
Dalam pengerjaanya, masih banyak kekurangan dalam penulisan Makalah ini.
Oleh karena itu saran dan kritik sangat penulis harapkan demi perbaikan.

Malang, 18 November 2017

Penyusun

ii
Daftar isi

Halaman Sampul ................................................................................................... i


Kata Pengantar ...................................................................................................... ii
Daftar Isi................................................................................................................ iii
Daftar Gambar ....................................................................................................... iv

BAB I Pendahuluan ..............................................................................................


1) Latar Belakang ................................................................................................. 1
2) Rumusan Masalah ............................................................................................ 1
3) Tujuan .............................................................................................................. 2

BAB II Pembahasan ..............................................................................................


1) Peralatan overhaul diferensial ......................................................................... 3
2) Langkah-Langkah overhoule diferrensial ........................................................ 3
3) Pemasangan differensial ................................................................................... 9
4) Diagnosa kerusakan diferrensial ...................................................................... 9
5) Pelumasan diferrensial ..................................................................................... 12

BAB III Penutup ..................................................................................................


1) Kesimpulan ....................................................................................................... 13
2) Saran ................................................................................................................ 13

Daftar Rujukan ...................................................................................................... 14

iii
Daftar Gambar

Gambar 2.2.1 Menguras oli pelumas differensial........................................................................4

Gambar 2.2.1 Menguras oli pelumas differensial........................................................................4

Gambar 2.2.3Melepas Differential dari Kendaraan.....................................................................4

Gambar 2.2.4. Memeriksa Backlash Ring Gear dengan Drive Pinion ........................................5

Gambar2.2.5. Memeriksa Run Out Ring Gear dengan Dial Indicator ........................................5

Gambar 2.2.6. Memeriksa Backlash pada Side Gear ..................................................................6

Gambar 2.2.7. Memeriksa Persinggungan Ring Gear dengan Drive Pinion ...............................6

Gambar 2.2.8. Melepas Bearing Cap dan Mur Penyetel ............................................................7

Gambar 2.2.9. Pemberian Tanda .................................................................................................7

Gambar 2.2.10.Melepas Ring Gear dari Differential Carrier .....................................................7

Gambar 2.2.11.Melapas Pengunci ...............................................................................................8

Gambar 2.2.12. Side Gear, Differential Pinion, Differential Case. .............................................8

Gambar 2.2.13. Melepas Drive Pinion ........................................................................................8

Gambar 2.2.14. Hubungan gesekan yang terjadi pada ujung gigi ring gear ................................10

Gambar 2.2.15. Hubungan gesekan yang terjadi pada alas gigi ring gear ...................................11

Gambar 2.2.16.Hubungan gesekan yang terjadi pada ujung luar gigi ring gear .........................11

Gambar 2.2.17. Oli gardan mobil ................................................................................................12

iv
BAB I Pendahuluan

1. Latar Belakang

Tenaga yang dihasilkan oleh engine akan disalurkan ke roda kendaraan


melalui sistem power train. Sistem power train terdiri dari: cluth, transmission,
propeller shaft, differential, dan axle shaft. Pada saat bekerja, roda mobil bagian
kanan dan kiri tidak selalu berputar pada kecepatan yang sama disebabkan keadaan
jalan, terutama pada saat membelok. Untuk tujuan ini diperlukan bagian khusus yang
dapat memutarkan roda-roda pada kecepatan yang berbeda.
Perbedaan lintasan tiap roda dan titik bobot kendaraan saat berbelok
menyebabkan gaya gesek yang terjadi pada roda berbeda satu sama lain. Ketika
berhadapan dengan medan traksi minim (seperti jalan berpasir) maka diperlukan
perbedaan putaran roda agar kendaraan tetap berjalan dengan mulus. Roda -roda
jarang berputar pada putaran yang sama di jalan umum, sebab kedua roda
berhubungan dengan permukaan jalan yang berbeda, Sebab lain adanya perbedaan
putaran roda kanan dan kiri adalah karena ada perbedaan tekanan angin dan keausan
ban. Bila roda-roda bergerak pada rpm yang sama, maka salah satu akan slip. Ban
akan cepat aus dan cenderung berakibat pada kemampuan pengendaraan.
Differential merupakan salah satu sistem power train, dimana secara umum
berfungsi sebagai penerus daya dari propeller shaft ke roda dan membedakan putaran
antara roda kiri dan kanan, Heri (dalam Septiyanto: 2015). Pembelajaran tentang
overhaul differential sangat diperlukan dengan tujuan mengetahui proses
pembongkaran, perbaikan dan perawatan differential.
2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dipaparkan, diperoleh rumusan masalah sebagai
berikut:
1) Apa saja alat yang digunakan untuk melakukan overhoul diffrensial?
2) Bagaimana langkah-langkah overhaul differensial?
3) Bagaimana pemasangan differensial?
4) Bagaimana cara mendiagnosa kerusakan pada differensial?

1
5) Apa saja kriteria pelumas yang digunakan untuk diferrensial?

3. Tujuan
Tujuan dari pembahasan overhaul differensial ini adalah sebagai beriikut:
1) Memaparkan alat-alat yang digunakan untuk melakukan overhoul diffrensial.
2) Memaparkan langkah-langkah overhaul differensial.
3) Memaparkan pemasangan differensial.
4) Memaparkan cara mendiagnosa kerusakan pada differensial.
5) Memaparkan kriteria pelumas yang digunakan untuk diferrensial.

2
BAB II Pembahasan

1. Peralatan Yang digunakan Untuk Overhul Differensial


1) Alat
a. Kunci socket
b. Palu karet dan palu besi
c. Kunci Momen
d. Dial Indicator
e. Tracker
f. Obeng (-)
2) Bahan
a. Differential pada mobil

2. Tahapan Overhoul Differensial


1) Melepas Differential dari Kendaraan.
Proses melepas differential harus urut dan diperlukan penandaan pada bagian-
bagian yang sama agar tidak tertukar dan tidak menimbulkan suara karena tertukar,
jadi proses melepas sebaiknya menggunakan SST (special service tool) dan sesuai
SOP (standart operational procedure) untuk menghindari dari kerusakan komponen.
Melepas differential yang baik harus sesuai prosedur sebagai berikut yaitu:
a. Mengankat kendaraan dengan menggunakan dongkrak
b. Memasang jack standc.
c. Menguras oli pada differential.
d. Menarik ke luar poros axel dengan palu luncur.
e. Melepas differential dari kendaraan.

3
Gambar 2.2.1 Menguras oli pelumas Gambar 2.2.2. Melepas Poros Axel Menggunakan
differensial Palu Luncur

Gambar 2.2.3Melepas Differential dari Kendaraan

2) Pemeriksaan Differential Sebelum Dibongkar


Pemeriksaan differential sebelum dibongkar meliputi:
a. Memeriksa backlash (jarak persinggungsn antar gigi) ring gear dengan drive
pinion.
a) Tujuannya adalah agar jarak antara ring gear dengan drive pinion tidak terlalu
besar dengan tujuan supaya tidak menimbulkan bunyi.
b) Pemeriksaan nilai spesifikasi dengan menggunakan dial indicator

4
Letakkan spindle dial indicator pada salah satu permukaan gigi ring gear pada
posisi tegak lurus dan selanjutnya setting jarum dial indicator pada posisi 0, gerakkan
ring gear dan baca penyimpangan jarum dial indicator.

Gambar 2.2.4. Memeriksa Backlash Ring Gear dengan Drive Pinion

b. Memeriksa Run Out (keolengan) Ring Gear


a) Tujuanya adalah agar tidak menimbulkan suara pada waktu kendaraan
berjalan.
b) Pemeriksaan dengan menggunakan dial indicator pada punggung korona
dimana keolengan maksimal 0,7 mm. Mengatur jarum dial indicator pada
posisi 0 dan memutar flens 1x putaran.

Gambar2.2.5. Memeriksa Run Out Ring


Gear dengan Dial Indicator

5
c. Memeriksa backlash pada side gear
a) Tujuan agar tidak menimbulkan bunyi pada saat kendaraan berbelok.
b) Pemeriksaan menggunakan dial indicator dengan meletakan spindle pada side
gear sambil menahan salah satu side gear terhadap bak differential.

Gambar 2.2.6. Memeriksa Backlash pada


Side Gear

d. Memeriksa persinggungan gigi antara ring gear dengan drive pinion


a) Tujuan agar persinggungan antar gigi bersinggungan dengan benar, karena
apabila persinggungan tidak benar atau telah terjadi keausan pada gigi drive
pinion, maka ketika kendaraan berjalan akan timbul suara pada differential.
b) Pemeriksaan dengan melapisi warna pada sebagian gigi ring gear dan
memutar ring gear dalam kedua arah.
c) Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa persinggungan antara ring gear
dengan drive pinion masih bagus seperti yang ditunjukkan pada gambar

Gambar 2.2.7. Memeriksa Persinggungan Ring Gear dengan Drive Pinion

6
3) Pembongkaran Differential
Proses membongkar differential harus urut dan diperlukan penandaan pada bagian
bagian yang sama agar tidak tertukar dan tidak menimbulkan suara karena tertukar,
jadi proses melepas differential yang baik harus sesuai prosedur sebagai berikut yaitu:
a. Melepas bearing cap dan mur penyetel.

Gambar 2.2.8. Melepas Bearing Cap


dan Mur Penyetel

Gambar 2.2.9. Pemberian Tanda

b. Melepas ring gear dari differential carrier

Gambar 2.2.10.Melepas Ring Gear dari


Differential Carrier

7
c. Melepas pengunci poros differential pinion

Gambar 2.2.11.Melapas Pengunci

d. Melepas dua side gear dan differential pinion dari differential case

Gambar 2.2.12. Side Gear, Differential Pinion, Differential Case.

e. Melepas drive pinion dari rumah differential

Gambar 2.2.13. Melepas Drive Pinion

8
3. Pemasangan Differential
Perakitan pada differential harus sesuai urutan dan adapun prosedurnya
sebagai berikut:
a) Pemasangan drive pinion dan jangan lupa memasang ring penahan oli.
b) Pemasangan side gear dan differential pinion pada bak differential, memasang
pengunci poros.
c) Memasang ring gear pada differential case.
d) Memasang semua komponen pada unit differential.
e) Memasang mur penyetel sesuai dengan penandaan.
f) Memutar pada flens penyambung untuk mengetahui kekocakan yang terjadi
apakah masih dibatas standar atau tidak.
g) Menyetel backlash ring gear sampai masuk nilai spesifikasi
h) Penyetelan backlash dengan cara memutar mur penyetel kiri dan kanan dengan
jumlah yang sama.

4. Pemeriksaan Gangguan-gangguan yang Terjadi pada Differential


Gangguan yang terjadi pada differential biasanya ditandai dengan
terdengarnya suara pada bagian belakang kendaraan, akan tetapi harus diperhatikan
timbul suara-suara yang sering mengganggu. Suara yang timbul akibat kerusakan
differential dapat terdengar jelas saat kendaraan berjalan dengan kaca mobil tertutup
semua. Suara dari differential dapat dibedakan dalam beberapa macam gerakan
kendaraan yaitu:
1) Bunyi pada saat kendaraan berjalan lurus suaranya mendengung.
2) Bunyi pada saat kendaraan berbelok suara differential kocak.
3) Bunyi pada saat kendaraan akselerasi atau deakselerasi mendengung dengan
keras.
Semua bunyi pada differential biasanya disebabkan karena kerusakan
komponen-komponen sebagai berikut:
1) Ring Gear

9
Apabila ring gear mengalami kerusakan, gigi patah atau run outnya besar,
maka akan timbul suara pada ring gear saat daya mulai dipindahkan. Run out ring
gear akan menyebabkan terjadi gesekan yang tidak normal pada perkaitan gigi antar
gear dengan drive pinion. Gesekan yang tidak normal akan menyebabkan keausan,
dan akan mengakibatkan jarak keausan antar ring gear dengan drive pinion
(backlash) menjadi tidak normal atau tidak sesuai dengan standarnya sehingga
menimbulkan suara pada saat kendaraan berjalan. Kerusakan ring gear karena run
out yang besar atau gigi lebih terasa saat kendaraan mulai berjalan atau kendaraan
sedang melakukan akselerasi atau deakselerasi dan kendaraan berjalan lurus.
2) Drive pinion
Apa bila telah terjadi keausan pada gigi drive pinion, maka ketika kendaraan
sedang berjalan akan timbul suara pada differential suara akan lebih terasa apabila
kendaraan berjalan lurus. Perkaitan antara drive pinion dengan ring gear tidak boleh
terlalu renggang atau terlalu rapat dengan cara melakukan penyetelan. Kemungkinan
kerusakan yang terjadi pada hubungan tapak gigi dan cara memperbaikinya:

a. Jika tapak gigi terdapat pada sepanjang ujung gigi yang akan menyebabkan
keausan dan menimbulkan suara.

Gambar 2.2.14. Hubungan gesekan yang terjadi pada


ujung gigi ring gear

Cara memperbaiki:
a) Memutar drive pinion ke arah pusat ring gear dengan memasang shim di
belakang drive pinion.

10
b) Menyetel ulang backlash gigi sesuai standar.
b. Jika pada tapak gigi terdapat di sepanjang alas tetapi tipis dan akan menyebabkan
gigi aus dan menimbulkan suara.

Gambar 2.2.15. Hubungan gesekan yang terjadi


pada alas gigi ring gear

Cara memperbaiki:
a) Memutar drive pinion ke luar dari pusat ring gear.
b) Sisipkan shim yang lebih tipis di belakang drive pinion.
c) Menyetel kembali backlash sesuai standar
c. Jika pada tapak gigi berada pada ujung luar gigi dan hal ini akan menyebabkan
gigi pecah atau cepat aus yang berlebihan.

Gambar 2.2.16.Hubungan gesekan yang


terjadi pada ujung luar gigi ring gear

Cara memperbaiki:
a) Memutar ring gear ke dalam mendekati drive pinion.
b) Sisipkan shim tipis di belakang drive pinion.
c) Menyetel ulang backlash.

11
5. Pelumasan Differensial
Untuk memaksimalkan kinerja dari differesial agar bekerja dengan baik maka
differensial memerlukan pelumasan atau oli. Pelumasan sendiri memiiki tujuan
mencegah terjadinya keausan differensial mobil dan mobil tidak nyaman ketika
digunakan. Oli differensisal perlu diganti secara berkala, agar tidak cepat aus.
Penggantian oli gardan dapat dilakukan setiap 40.000 km atau sekitar 24
bulan(Icshan:2006)
Rentang SAE (kekentalan oli) yang dapat digunakan untuk pelumas differensial
antara lain SAE 75W-90 dan SAE 80W-90 (Multi grade) dan SAE 80, SAE 90, SAE
140 (single grade). Yang pasti pilih spesifikasi yang sesuai seperti yang produsen
mobil anda sarankan. Jika produsen mobil melengkapi gardan dengan fungsi LSD
(Limited Slip Diferential) yaitu putaran roda belakang berputar secara bersamaan,
maka tipe oli yang tepat untuk mobil bertipe LSD ini dapat anda lihat pada kemasan
oli.
Berdasarkan kestabilan viskositas dibedakan menjadi dua tipe yaitu Oli single
grade dan Oli multigrade. Oli single grade cenderung menjadi encer dan mudah
mengalir ketika panas dan menjadi kental dan tidak mudah mengalir ketika dingin.Oli
multigrade adalah yang kekentalannya tidak terpengaruh oleh adanya perubahan
temperatur dan umumnya digunakan sepanjang musim.
Kekentalan oli multigrade dinyatakan dalam range viskositas (misalnya 10W-50,
15W-40). Indek kekentalan diikuti oleh huruf W yang menunjukkan kekentalannya
pada temperatur -20 derajat C. Derajat kekentalan tidak termasuk kekentalan yang
ditunjukkan W menyatakan kekentalannya pada 100 derajat C.

Gambar 2.2.17. oli Gardan mobil

12
BAB III Penutup

1. Kesimpulan
Differensial komponen penting pada kendaraan yang berfungsi meneruskan tenaga
mesin menuju roda. Selain itu differensial juga berfungsi untuk membedakan putaran
antara roda kiri dan roda kanan. Untuk memaksimalkan kinerja dari differensial maka
komponen-komponennya perlu dilakukan perawatan. Dalam melakuan overhaul
differensial harus dilkukan sesuai dengan tahapan-tahapanya dengan menggunkan
peralatan yang sesuai. Diagnosa kerusakan pada differensial diperlukan untuk
menentukan kerusakan yang terjadi dan solusi perbaikan yang dilakukan. Oli yang
digunakan pada differensial memiliki dua tipe berdasarkan kekentalanya yaitu single
grade dan multi grade. Penggantian oli garden sebaiknya dilkukan sesuai dengan
spesifikasi masing masing kendaraan.
2. Saran
Dalam susunan makalah ini tentunya masih banyak terdapat kesalahan. Oleh
karena itu dengan adanya makalah ini dapat dijadikan acuan untuk pembuatan karya
tulis yang lebih baik. semoga dalam penyusunan karya tulis selanjutnya lebih
dilengkapi dengan sumber referensi yang mutakhir.

13
Daftar Rujukan

Septiyanto, Dwi.2015. Tugas Akhir: Identifikasi Dan Perbaikan Differential


Pada Mobil Toyota Kijang Innova Tipe . Semarang: D3 Tekni Mesin Universitas
Negeri Semarang.

Butar, Ramli B.2008. Tugas Akhir : Analisa Diferensial Toyota Kijang Seri
5k. Jakarta: Teknik Mesin Universitas Mercu Buana

14

Anda mungkin juga menyukai