Anda di halaman 1dari 3

Cara Melakukan Bleeding Rem Mobil Secara Manual

juan prasetyadi
Sistem rem merupakan bagian dari chassis kendaraan. Sistem rem memiliki fungsi
yang sangat penting bagi kendaraan yaitu untuk memperlambat laju kendaraan, untuk
menghentikan laju kendaraan dan untuk memungkinkan kendaraan parkir pada
tempat yang tidak rata.

Pada rem hidrolik yaitu sistem rem yang cara kerjanya memanfaatkan cairan atau
fluida untuk menghasilkan tekanan yang nantinya tekanan tersebut akan diteruskan
untuk menekan rem agar bekerja.

Cairan fluida yang digunakan pada sistem rem harus tepat sesuai dengan spesifikasi
yang dianjurkan oleh pabrik, apakah menggunakan cairan rem dengan spesifikasi
DOT 3 atau DOT 4 atau DOT 5.

Selain itu, masalah yang sering terjadi pada sistem hidrolik adalah adanya udara pada
sistem hidrolik rem.

Adanya udara pada sistem hidrolik tentu saja tidak diharapkan karena dapat
mengganggu kinerja saat pengereman karena ketika pengemudi menginjak rem maka
yang ditekan adalah udara dan untuk menekan cairan rem maka harus melakukan
penekanan pedal berkali-kali, hal ini sering disebut dengan istilah rem ngocok.

Oleh sebab itu, udara pada sistem hidrolik tersebut harus dibuang atau dihilangkan.
Pembuangan udara ini sering disebut dengan istilah bleeding.

Untuk melakukan pembuangan udara atau bleeding pada sistem hidrolik rem dapat
dilakukan dengan cara manual (prosedur ini tidak berlaku pada sistem rem ABS),
adapaun cara melakukan bleeding antara lain :

1. Naikkan kendaraan untuk mempermudah proses bleeding. Menaikkan


kendaraan dapat dilakukan dengan menggunakan dongkrak.

2. Periksa ketinggian cairan rem pada reservoir bila perlu tambahkan cairan rem
pada reservoir apabila cairan pada reservoir berkurang atau di bawah tanda
low.
3. Lakukan pembleedingan pada keempat roda, lakukan dari roda yang paling
jauh dari master silinder, hal ini berarti lakukan bleeding pertama kali pada roda
belakang sebelah kiri, kemudian roda belakang sebelah kanan kemudian roda
depan sebelah kiri dan yang terakhir roda depan sebelah kanan.
4. Siapkan botol kaca dan selang transparan. Tambahkan cairan rem pada botol
kaca sampai setengah bagian.
5. Sambungkan salah satu dari ujung selang transparan ke baut bleeding dan
ujung lainnya pada botol kaca. Pastikan ujung selang transparan yang menuju
ke botol kaca terendam oleh cairan rem.
6. Mintalah bantuan orang lain untuk menekan pedal rem selama melakukan
langkah bleeding. Tekan pedal rem berkali-kali lalu tahan pedal rem.
7. Saat pedal rem ditahan, buka baut bleeding sekitar satu atau setengah putaran
dan amati cairan rem yang mengalir ke dalam botol. Kemudian kencangkan
kembali baut bleeding.

8. Lakukan langkah tersebut beberapa kali hingga udara pada sistem rem benar-
benar hilang, hilangnya udara pada sistem rem ditandai dari cairan rem yang
menuju ke botol tidak mengandung buih-buih atau gelembung-gelembung
udara.
9. Selama proses pembleedingan, pastikan cairan rem yang berada pada
reservoir tidak habis, jika cairan pada reservoir selama proses pembleedingan
berkurang, segera tambahkan cairan rem pada reservoir.
10. Lakukan langkah-langkah pembleedingan tersebut ke tiga roda lainnya yaitu
roda belakang sebelah kanan, roda depan sebelah kiri dan roda depan sebelah
kanan.
11. Selalu hindari cairan rem agar tidak terkena cat kendaraan, apabila cat
kendaraan terkena cairan rem maka basuhlah dengan air bersih. Catatan :
cairan rem dapat merusak cat kendaraan.
12. Jika proses pembleedingan telah selesai maka turunkan kendaraan dan tes
jalan kendaraan untuk mengetahui apakah sistem rem telah bekerja dengan
baik atau belum.

Anda mungkin juga menyukai