A. Pengantar
Kenyamanan di dalam ruangan mobil merupakan hal sangat penting bagi penumpang. Penumpang
akan merasa nyaman di dalam mobil jika temperatur dan kelembaban udara di dalam mobil sesuai,
tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin, dengan kelembaban dan hembusan udara yang sesuai.
Di negara yang mengalami beberapa musim, ketika musim panas maka penumpang akan
cenderung merasa kepanasan. Oleh karena itu sistem AC harus mampu mendinginkan panas
tersebut sehingga udara terasa sejuk. Hal ini juga berlaku di negara tropis seperti negara kita.
Sebaliknya saat musim dingin, temperatur udara dibawah 5oC bahkan bisa mencapai – 200C, maka
penumpang mobil pasti merasa kedinginan. Dalam hali ini sistem AC harus mampu memanaskan
udara di dalam ruang mobil sehingga udara terasa sejuk.
Pada pembahasan dalam artikel ini yang dimaksud sistem AC mobil adalah sistem AC (Air
Conditioning) yang digunakan pada mobil di negara tropis, yaitu untuk mendinginkan udara
sehingga udara di dalam ruang mobil terasa sejuk.
Sistem AC mobil memiliki komponen sebagai berikut :
1. Kompresor
2. Kondensor
3. Filter (tabung freon dengan pengering)
4. Sistem pengaman meliputi saklar tekanan, sensor tekanan tinggi dan sensor temperatur
5. Katup ekspansi
6. Evaporator
7. Saluran dan pipa
8. Freon (zat pendingin)
Gambar 1. Sirkulasi Zat Pendingin Pada Sistem AC Mobil
B. Pengetesan Sistem AC
Berbagai cara dapat dilaksanakan untuk pengetesan sistem AC, antara lain :
Tes tekanan
Tes temperatur
Tes kebocoran
1. Tes Tekanan
Setelah manometer pengetes di pasang pada sistem AC mobil, kemudian hidupkan mesin sampai
putarannya minimal 2000 rpm. Kemudian baca penunjukan tekanan pada manometer. Sistem
AC dalam kondisi bekerja normal dan baik jika :
1). pada saluran isap kompresor, zat pendingin harus berupa gas dan dengan tekanan 1,5 – 2 bar
(21 – 29 psi),
2). pada saluran tekan kompresor, zat pendingin masih berbentuk gas dengan tekanan 14,5
– 15,4 bar (200 – 213 psi). Besar tekanan ini juga berlaku sampai zat pendingin masuk ke katup
ekspansi.
Jika kedua manometer menunjukkan tekanan yang rendah dari semestinya, maka tekanan yang
kurang pada saluran tekan dan saluran isap kompresor menunjukkan bahwa zat pendingin yang
beredar dalam sistem volumenya sudah berkurang. Jika tetap terjadi kekurangan zat
pendingin meskipun sebelumnya dalam sistem freon sudah diisi penuh, hal ini disebabkan
kebocoran pada sistem, akibatnya sistem AC bekerja tidak efisien (AC kurang dingin).
Bila setelah filter hasil pengukuran menunjukkan tekanan tinggi, hal ini
bisa menunjukkan bahwa filter sudah kotor.
Jika manometer menunjukkan bahwa tekanan lebih tinggi pada manometer tekanan rendah
dan tekanan lebih rendah pada manometer tekanan tinggi, maka hal ini menunjukkan adanya
kebocoran pada bagian yang bergesekan dari kompresor seperti katup, cincin
torak, mengakibatkan langkah tekan kompresor tidak menghasilkan tekanan yang lebih tinggi dan
temperatur evaporator naik, katup expansi akan selalu terbuka.
Katup–katup kompresor yang rusak akan menyebabkan zat pendingin yang ditekan akan
mengalami kebocoran kebagian saluran isap, akibatnya saluran isap tekanannya akan lebih tinggi
dan pada bagian saluran tekanan, tekanannya akan turun rendah.
2. Tes Temperatur
Dengan Higrometer kita dapat mengukur kelembaban udara dalam ruangan AC, kelembaban
udara yang ideal adalah 45 –50% dengan temperatur ruangan 20ºC - 22ºC.
Bila kelembaban udara luar tidak jauh berbeda dengan kelembaban udara dalam ruangan AC, hal
ini berarti evaporator terlalu basah & kotor. Gejala ini juga mengakibatkan AC terasa kurang
dingin.
3. Tes Kebocoran