Anda di halaman 1dari 30

KURIKULUM 2013

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : _______________________________

Kelas / Semester : XII (Dua Belas) / 1

Nama Guru : _______________________________

NIP / NIK : _______________________________


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah :
Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (C3)
Mata Pelajaran : Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan
Kelas / Semester : XII / I
Tahun Pelajaran :
Jam Pelajaran : 24 JP (@ 45 Menit)

A. KompetensiInti
KI-3 (Pengetahuan) : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Kendaraan Ringan
Otomotif. Pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional
KI-4 (Keterampilan) : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan bidang kerja Teknik Kendaraan Ringan Otomotif.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas
yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


KompetensiDasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.16 Mendiagnosis Kerusakan sistem 3.16.1 Menjelaskan pengertian dan fungsi sistem
pengapian elektronik pengapian elektronik
3.16.2 Menyebutkan macam macam sistem
4.16 Memperbaiki sistem pengapian pengapian elektronik
elektronik 3.16.3 Menjelaskan prosedur perbaikan
sistem pengapian elektronik

4.16.1 Mereparasi secara berkala sistem


pengapian elektronik
C. Tujuan Pembelajaran
 Melalui langkah pembelajaran model Discovery Learning dengan pendekatan saintifik
peserta didik mendiagnosis Kerusakan sistem pengapian elektronik, mengajukan
pertanyaan, mengajukan jawaban sementara, mengumpulkan data, menganalisa data,
menyusun simpulan untuk dapat mencapai kompetensi pengetahuan (memahami,
menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi),

 Melalui langkah pembelajaran model Discovery Learning dengan pendekatan saintifik


peserta didik memperbaiki sistem pengapian elektronik, mengajukan pertanyaan,
mengajukan jawaban sementara, mengumpulkan data, menganalisa data, menyusun
simpulan untuk dapat mencapai kompetensi keterampilan (mengamati, mencoba,
menyaji, dan menalar), dan sikap (jujur, santun, dan tanggungjawab).

D. Materi Pembelajaran
Materi Faktual  Sistem pengapian elektronik
dapat diamati dengan indera  Busi
atau alat  Komponen dan rangkaian sistem pengapian
 Kabel tegangan tinggi.
 Rotor dan tutup distributor.
 Koil pengapian
 Platina/menyetel sudut dwell.

Materi Konseptual  Kerusakan sistem pengapian elektronik


Gabungan antar fakta-fakta yang
saling berhubungan
Materi Prinsip  Pengertian dan fungsi sitem pengapian elektronik
Generalisasi hubungan antar  Macam macam sistem pengapian elektronik
konsep-konsep yang saling  Memelihara sistem pengapian elektronik
terkait
Materi Prosedural  Mereparasi secara berkala sistem pengapian elektronik
Sederetan langkah yang
sistematis dalam menerapkan
prinsip

E. Pendekatan, Strategi dan Metode


 Pendekatan : Saintifik
 Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Demontrasi, Praktek dan Penugasan
 Model : Problem Based Learning

F. Alat dan Media Pembelajaran


 Vidio Pembelajaran.
 Slide Powerpoint.
 LCD Proyektor.

G. SumberBelajar
 Hand Out
 Internet

H. Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Pertama
Sintaks Langkah Saintifik
Tahap Kegiatan
Model M M M M M PPK Waktu
pemebelajaran Pembelajaran
Pembelajaran 1 2 3 4 5
Pendahuluan  Melakukan Religiositas
pembukaan dengan
salam pembuka dan
berdoa untuk
memulai
pembelajaran
 Memeriksa Disiplin
kehadiran peserta
didik sebagai sikap
disiplin
 Menyiapkan fisik dan 
psikis peserta didik
dalam mengawali
kegiatan
pembelajaran.
 Memberikan  Rasa ingin
gambaran tentang tahu
manfaat mempelajari
pelajaran yang akan
dipelajari.
 Menyampaikan 
tujuan pembelajaran
pada pertemuan
yang berlangsung
 Mengaitkan materi  Literasi
pembelajaran yang
akan dilakukan
dengan pengalaman
peserta didik dengan
Materi sebelumnya,
 Guru menyampaikan 
tatacara sistem
penilaian dalam
belajar.
 Guru menampilkan
tayangan tentang 
Sistem pengapian
elektronik
Stimulus  Siswa mengamati
dan memahami
tayangan tentang
Perawatan Sistem
pengapian elektronik
 Guru menanyakan
maksud dari
tayangan tentang
Perawatan Sistem
pengapian elektronik
Identifikasi masal
Inti ah  Siswa secara
berkelompok
mendiskusikan
tentang Perawatan
Sistem pengapian
elektronik
 Guru meminta siswa
mengali informasi
tentang Perawatan
Sistem pengapian
Pengumpulan elektronik
data  Siswa menggali 
informasi tentang
tentang Perawatan
Sistem pengapian
elektronik
 Guru memberikan 
beberapa pertanyaan
yang berkenaan
tentang Perawatan
Sistem pengapian
Pembuktian elektronik
 Siswa menjawab dan 
mendiskusikan
pertanyaan yang
diberikan guru
secara berkelompok.
Menarik  Siswa menyajikan 
kesimpulan dalam bentuk hasil
diskusi kelompok
tentang Perawatan
Sistem pengapian
elektronik
 Siswa lain 
memberikan
tanggapan terhadap
presentasi kelompok
mengenai Perawatan
Sistem pengapian
elektronik
 Siswa menerima 
tanggapan dari siswa
lain dan guru
 Siswa menyimpulkan 
materi tentang
Perawatan Sistem
pengapian elektronik
 Guru menyimpulkan
pelajaran yang
sudah dibahas
 Guru melaksanakan
penilaian
pengetahuan melalui
tes tertulis.
 Guru memberikan Tanggung
tugas untuk jawab
Penutup pertemuan
selanjutnya.
 Siswa melakukan Disiplin
pembersihan
peralatan, media dan
ruangan.
 Guru mengarahkan Religiositas
siswa untuk berdo’a
sebelum selesai
pembelajaran.

Pembelajaran Kedua
Sintaks Langkah Saintifik
Tahap Kegiatan
Model M M M M M PPK Waktu
pemebelajaran Pembelajaran
Pembelajaran 1 2 3 4 5
Pendahuluan  Melakukan Religiositas
pembukaan dengan
salam pembuka dan
berdoa untuk
memulai
pembelajaran
 Memeriksa Disiplin
kehadiran peserta
didik sebagai sikap
disiplin
 Menyiapkan fisik dan 
psikis peserta didik
dalam mengawali
kegiatan
pembelajaran.
 Memberikan  Rasa ingin
gambaran tentang tahu
manfaat mempelajari
pelajaran yang akan
dipelajari.
 Menyampaikan 
tujuan pembelajaran
pada pertemuan
yang berlangsung
 Mengaitkan materi  Literasi
pembelajaran yang
akan dilakukan
dengan pengalaman
peserta didik dengan
Materi sebelumnya,
 Guru menyampaikan 
tatacara sistem
penilaian dalam
belajar.
Inti  Guru menampilkan
tayangan tentang 
Komponen dan
konstruksi sistem
pengapian
elektronik
Stimulus
 Siswa mengamati
dan memahami
tayangan tentang
Komponen dan
konstruksi sistem
pengapian elektronik
 Guru menanyakan
maksud dari
tayangan tentang
Komponen dan
konstruksi sistem
pengapian elektronik
Identifikasi masal
ah  Siswa secara
berkelompok
mendiskusikan
tentang Komponen
dan konstruksi
sistem pengapian
elektronik
Pengumpulan  Guru meminta siswa
data mengali informasi
tentang Komponen
dan konstruksi
sistem pengapian
elektronik
 Siswa menggali 
informasi tentang
tentang Komponen
dan konstruksi
sistem pengapian
elektronik
 Guru memberikan 
beberapa pertanyaan
yang berkenaan
tentang Komponen
dan konstruksi
sistem pengapian
Pembuktian
elektronik
 Siswa menjawab dan 
mendiskusikan
pertanyaan yang
diberikan guru
secara berkelompok.
 Siswa menyajikan 
dalam bentuk hasil
diskusi kelompok
tentang Komponen
dan konstruksi
sistem pengapian
elektronik
Menarik
 Siswa lain 
kesimpulan
memberikan
tanggapan terhadap
presentasi kelompok
mengenai Komponen
dan konstruksi
sistem pengapian
elektronik
 Siswa menerima 
tanggapan dari siswa
lain dan guru
 Siswa menyimpulkan 
materi tentang
Komponen dan
konstruksi sistem
pengapian elektronik
Penutup  Guru menyimpulkan
pelajaran yang
sudah dibahas
 Guru melaksanakan
penilaian
pengetahuan melalui
tes tertulis.
 Guru memberikan Tanggung
tugas untuk jawab
pertemuan
selanjutnya.
 Siswa melakukan Disiplin
pembersihan
peralatan, media dan
ruangan.
 Guru mengarahkan Religiositas
siswa untuk berdo’a
sebelum selesai
pembelajaran.

Pembelajaran Ketiga
Sintaks Langkah Saintifik
Tahap Kegiatan
Model M M M M M PPK Waktu
pemebelajaran Pembelajaran
Pembelajaran 1 2 3 4 5
Pendahuluan  Melakukan Religiositas
pembukaan dengan
salam pembuka dan
berdoa untuk
memulai
pembelajaran
 Memeriksa Disiplin
kehadiran peserta
didik sebagai sikap
disiplin
 Menyiapkan fisik dan 
psikis peserta didik
dalam mengawali
kegiatan
pembelajaran.
 Memberikan  Rasa ingin
gambaran tentang tahu
manfaat mempelajari
pelajaran yang akan
dipelajari.
 Menyampaikan 
tujuan pembelajaran
pada pertemuan
yang berlangsung
 Mengaitkan materi  Literasi
pembelajaran yang
akan dilakukan
dengan pengalaman
peserta didik dengan
Materi sebelumnya,
 Guru menyampaikan 
tatacara sistem
penilaian dalam
belajar.
 Guru menampilkan
tayangan tentang 
Rangkaian dan cara
kerja sistem
pengapian
elektronik
Stimulus
 Siswa mengamati
dan memahami
tayangan tentang
Rangkaian dan cara
kerja sistem
pengapian elektronik
 Guru menanyakan
maksud dari
tayangan tentang
Rangkaian dan cara
kerja sistem
Inti
Identifikasi masal pengapian elektronik
ah  Siswa secara
berkelompok
mendiskusikan
tentang Rangkaian
dan cara kerja sistem
pengapian elektronik
 Guru meminta siswa
mengali informasi
tentang Rangkaian
dan cara kerja sistem
Pengumpulan pengapian elektronik
data  Siswa menggali 
informasi tentang
tentang Rangkaian
dan cara kerja sistem
pengapian elektronik
 Guru memberikan 
beberapa pertanyaan
yang berkenaan
tentang Rangkaian
dan cara kerja sistem
Pembuktian pengapian elektronik
 Siswa menjawab dan 
mendiskusikan
pertanyaan yang
diberikan guru
secara berkelompok.
Menarik  Siswa menyajikan 
kesimpulan dalam bentuk hasil
diskusi kelompok
tentang Rangkaian
dan cara kerja sistem
pengapian elektronik
 Siswa lain 
memberikan
tanggapan terhadap
presentasi kelompok
mengenai Rangkaian
dan cara kerja sistem
pengapian elektronik
 Siswa menerima 
tanggapan dari siswa
lain dan guru
 Siswa menyimpulkan 
materi tentang
Rangkaian dan cara
kerja sistem
pengapian elektronik
 Guru menyimpulkan
pelajaran yang
sudah dibahas
 Guru melaksanakan
penilaian
pengetahuan melalui
tes tertulis.
 Guru memberikan Tanggung
tugas untuk jawab
Penutup pertemuan
selanjutnya.
 Siswa melakukan Disiplin
pembersihan
peralatan, media dan
ruangan.
 Guru mengarahkan Religiositas
siswa untuk berdo’a
sebelum selesai
pembelajaran.

Pembelajaran Keempat
Sintaks Langkah Saintifik
Tahap Kegiatan
Model M M M M M PPK Waktu
pemebelajaran Pembelajaran
Pembelajaran 1 2 3 4 5
Pendahuluan  Melakukan Religiositas
pembukaan dengan
salam pembuka dan
berdoa untuk
memulai
pembelajaran
 Memeriksa Disiplin
kehadiran peserta
didik sebagai sikap
disiplin
 Menyiapkan fisik dan 
psikis peserta didik
dalam mengawali
kegiatan
pembelajaran.
 Memberikan  Rasa ingin
gambaran tentang tahu
manfaat mempelajari
pelajaran yang akan
dipelajari.
 Menyampaikan 
tujuan pembelajaran
pada pertemuan
yang berlangsung
 Mengaitkan materi  Literasi
pembelajaran yang
akan dilakukan
dengan pengalaman
peserta didik dengan
Materi sebelumnya,
 Guru menyampaikan 
tatacara sistem
penilaian dalam
belajar.
Inti  Guru menampilkan
tayangan tentang 
Jenis-jenis sistem
pengapian
elektronik
Stimulus
 Siswa mengamati
dan memahami
tayangan tentang
Jenis-jenis sistem
pengapian elektronik
 Guru menanyakan
maksud dari
tayangan tentang
Jenis-jenis sistem
pengapian elektronik
Identifikasi masal
ah  Siswa secara
berkelompok
mendiskusikan
tentang Jenis-jenis
sistem pengapian
elektronik
Pengumpulan  Guru meminta siswa
mengali informasi
tentang Jenis-jenis
sistem pengapian
elektronik
data  Siswa menggali 
informasi tentang
tentang Jenis-jenis
sistem pengapian
elektronik
 Guru memberikan 
beberapa pertanyaan
yang berkenaan
tentang Jenis-jenis
sistem pengapian
Pembuktian elektronik
 Siswa menjawab dan 
mendiskusikan
pertanyaan yang
diberikan guru
secara berkelompok.
 Siswa menyajikan 
dalam bentuk hasil
diskusi kelompok
tentang Jenis-jenis
sistem pengapian
elektronik
Menarik
 Siswa lain 
kesimpulan
memberikan
tanggapan terhadap
presentasi kelompok
mengenai Jenis-jenis
sistem pengapian
elektronik
 Siswa menerima 
tanggapan dari siswa
lain dan guru
 Siswa menyimpulkan 
materi tentang Jenis-
jenis sistem
pengapian elektronik
Penutup  Guru menyimpulkan
pelajaran yang
sudah dibahas
 Guru melaksanakan
penilaian
pengetahuan melalui
tes tertulis.
 Guru memberikan Tanggung
tugas untuk jawab
pertemuan
selanjutnya.
 Siswa melakukan Disiplin
pembersihan
peralatan, media dan
ruangan.
 Guru mengarahkan Religiositas
siswa untuk berdo’a
sebelum selesai
pembelajaran.

Pembelajaran Kelima
Sintaks Langkah Saintifik
Tahap Kegiatan
Model M M M M M PPK Waktu
pemebelajaran Pembelajaran
Pembelajaran 1 2 3 4 5
 Melakukan Religiositas
pembukaan dengan
salam pembuka dan
berdoa untuk
memulai
pembelajaran
 Memeriksa Disiplin
kehadiran peserta
didik sebagai sikap
disiplin
 Menyiapkan fisik dan 
psikis peserta didik
dalam mengawali
kegiatan
pembelajaran.
 Memberikan  Rasa ingin
gambaran tentang tahu
Pendahuluan
manfaat mempelajari
pelajaran yang akan
dipelajari.
 Menyampaikan 
tujuan pembelajaran
pada pertemuan
yang berlangsung
 Mengaitkan materi  Literasi
pembelajaran yang
akan dilakukan
dengan pengalaman
peserta didik dengan
Materi sebelumnya,
 Guru menyampaikan 
tatacara sistem
penilaian dalam
belajar.
 Guru menampilkan
tayangan tentang 
Pemeliharaan dan
perawatan sistem
pengapaian
elektronik
Stimulus  Siswa mengamati
dan memahami
tayangan tentang
Pemeliharaan dan
perawatan sistem
pengapaian
elektronik
 Guru menanyakan
maksud dari
tayangan tentang
Pemeliharaan dan
perawatan sistem
pengapaian
elektronik
Identifikasi masal
Inti ah  Siswa secara
berkelompok
mendiskusikan
tentang
Pemeliharaan dan
perawatan sistem
pengapaian
elektronik
 Guru meminta siswa
mengali informasi
tentang
Pemeliharaan dan
perawatan sistem
pengapaian
Pengumpulan elektronik
data  Siswa menggali 
informasi tentang
tentang
Pemeliharaan dan
perawatan sistem
pengapaian
elektronik
Pembuktian  Guru memberikan 
beberapa pertanyaan
yang berkenaan
tentang
Pemeliharaan dan
perawatan sistem
pengapaian
elektronik
 Siswa menjawab dan 
mendiskusikan
pertanyaan yang
diberikan guru
secara berkelompok.
 Siswa menyajikan 
dalam bentuk hasil
diskusi kelompok
tentang
Pemeliharaan dan
perawatan sistem
pengapaian
elektronik
Menarik
 Siswa lain 
kesimpulan
memberikan
tanggapan terhadap
presentasi kelompok
mengenai
Pemeliharaan dan
perawatan sistem
pengapaian
elektronik
 Siswa menerima 
tanggapan dari siswa
lain dan guru
 Siswa menyimpulkan 
materi tentang
Pemeliharaan dan
perawatan sistem
pengapaian
elektronik
 Guru menyimpulkan
pelajaran yang
sudah dibahas
 Guru melaksanakan
penilaian
pengetahuan melalui
tes tertulis.
 Guru memberikan Tanggung
tugas untuk jawab
Penutup pertemuan
selanjutnya.
 Siswa melakukan Disiplin
pembersihan
peralatan, media dan
ruangan.
 Guru mengarahkan Religiositas
siswa untuk berdo’a
sebelum selesai
pembelajaran.
I. Penilaian Pembelajaran
 Penilaian Skala Sikap
 Teknik penilaian : Observasi : sikap religiius dan sikap sosial
 Bentuk penilaian : lembar pengamatan
 Instrumen penilaian : jurnal (terlampir)

 Pengetahuan
 Jenis/Teknik tes : tertulis, lisan,dan Penugasan
 Bentuk tes : uraian
 Instrumen Penilaian : (terlampir)

 Keterampilan
Teknik/Bentuk Penilaian :
 Praktik/Performence
 Fortofolio
 Instrumen Penilaian : (terlampir)

Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka guru bisa
memberikan soal tambahan misalnya.

CONTOH PROGRAM REMIDI

Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..

Nama Indikator yang Bentuk


Nilai Nilai Setelah
No Peserta Belum Tindakan Keterangan
Ulangan Remedial
Didik Dikuasai Remedial
1
2
3
4
5
6
dst

Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :
1. Membaca buku-buku tentang materi yang relevan.
2. Mencari informasi secara online tentang materi
3. Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang materi
4. Mengamati langsung tentang materi yang ada di lingkungan sekitar.

.............……..,.....................
Mengetahui
Kepala Sekolah …………. Guru Mata Pelajaran

…………………………… ……………………………….
NIP/NRK. NIP/NRK.

Catatan Kepala Sekolah


........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
Lampiran
Materi Pembelajaran

Sistem Pengapian Elektronik

A) Uraian umum sistem pengapian elektronik


Fungsi utama dari sistem pengapian adalah sebagai penyalur awal pembakaran sesuai
dengan waktu pembakaran dan besar api yang di butuhkan. Pada sistem pengapian
konvensional terdapat beberapa kelemahan yang selanjutnya akan menurunkan
performance dari sistem pengapian tersebut apabila telah dipakai dalam kurun waktu
tertentu, disamping itu juga bila putaran mesin bertambah, tegangan tinggi yang
dihasilakan oleh ignition coil akan menurun sebanding dengan kenaikan putaran mesin.
Untuk memperbaiki hal-hal tersebut pada sistem pengapian digunakan sistem pengapian
transistor.
Kelengkapan dari sistem pengapian transistor adalah sebagai berikut :
 Distributor dengan signal rotor
 Igniter
 Ignition coil
 Busi (Spark plug)

B) Perbandingan Rangkaian Pengapian


Perbedaan utama antara pengapian elektronik dengan yang menggunakan kontak poin
adalah pada bagian rangkaian primer. Kontak poin digantikan oleh pembangkit sinyal
elektronik dan sebuah unit pengendali pengapian elektronik. Pembangkit sinyal digunakan
untuk memberikan impuls listrik untuk memberikan sinyal saat pengapian pada unti
pengendali pengapian elektronik. Unit pengendali akan mensaklarkan rangkaian primer
pengapian sebagai sinyal oleh pembangkit sinyal.

Keuntungan sistem pengapian elektronik


 Tidak menggunakan kontak poin.
 Tidak memerlukan perawatan kontak poin.
 Sudut Dwell ditetapkan oleh unit pengapian.
 Saat pengapian lebih tepat.
 Percikan bunga api lebih besar dan lebih lama sangat berguna untuk mengendalikan
emisi gas buang.

Sistem pengapian elektronik memanfaatkan transistor untuk memutus dan mengalirkan


arus primer koil. Jika pada sistem pengapian konvensional pemutusan arus primer koil
dilakukan secara mekanis dengan membuka dan menutup kontak pemutus, maka pada
sistem pengapian elektronik pemutusan arus primer koil dilakukan secara elektronis melalui
suatu power transistor yang difungsikan sebagai saklar (switching transistor).

Pada sistem pengapian transistor signal generator dipasang di dalam distributor untuk
menggantikan breaker point (platina) dan cam. Signal generator membangkitkan tegangan
untuk mengaktifkan transistor pada igniter untuk memutus arus primer pada ignition coil.
Signal Generator
Signal generator berfungsi untuk menghidupkan power transistor di dalam igniter untuk
memutuskan arus primer ignition coil pada saat pengapian yang tepat.

C) Pembangkit pulsa sistem pengapian elektronik


Ada beberapa cara untuk menghasilkan pulsa sinyal pada distributor.
 Pembangkit pulsa.
 Pembangkit efek Hall.
 Sensor optik.
Dalam laporan ini akan dibahas pemnangkit pulsa sistem pengapian elektronik dengan
sensor penghimpun magnet (magnetic pick-up sensor).

D) Sensor Penghimpun Magnet (Pembangkit Pulsa)


Konstruksi
Signal generator terdiri dari magnet permanen yang memberi magnet kepada pick up coil,
pick up coil kemudian membangkitkan arus bolak-balik (AC) dan signal rotor yang
menginduksi tegangan AC di dalam pick up coil sesuai dengan saat pengapian. Signal rotor
mempunyai gigi-gigi sebanyak jumlah silinder.

Cara kerja
Ketika benda logam mengganggu keseimbangan medan magnet, tegangan listrik terbentuk
pada lilitan kawat. Tegangan ini dibangkitkan pada lilitan kawat. Sinyal tegangan ini
diperkuat oleh mikrokomputer.

Sensor posisi poros engkol (CP, Crankshaft position) adalah salah satu contoh dari
penghimpun magnet. Sensor CP mempunyai perangkat penghimpun magnet. Sensor CP
biasanya di tempatkan pada blok engine. Cincin pulsa poros engkol ditempatkan pada
poros engkol. Tonjolan logam ditempatkan di bagian pinggiran cincin pulsa

Saat cincin pulsa berputar, tonjolan sejajar dengan ujung sensor posisi poros engkol.
Tonjolan logam tersebut memotong medan magnet. Gangguan terhadap medan magnet
membangkitkan tegangan sinyal tegangan pada lilitan kawat. Sinyal tegangan ini diperkuat
oleh ECU. Penghimpun magnet yang digunakan pada sistem pengendali elektronik
mencakup:
 Sensor posisi poros engkol.
 Sensor kecepatan kendaraan.
 Penghimpun saat pengapian.

Tegangan yang dihasilkan pembangkit pulsa adalah arus bolak-balik (AC). Saat kecepatan
meningkat, tegangan dan frekwensinya juga meningkat. CPU memantau frekwensi sinyal
untuk menghitung kecepatanporos dan posisinya.

Perubahan terjadi dalam perencanaan pembangkit pulsa,


tetapi semuanya menggunakan dasar kerja yang sama.

E) Prinsip Pembangkitan EMF


Garis gaya magnet (magnetic flux) dari magnet permanen mengalir dari signal rotor melalui
pick up coil. Celah udara antara rotor dengan pick up coil yang berubah-ubah akan
menyebabkan kepadatan garis gaya magnet pada pick up coil berubah. Perubahan
kepadatan garis gaya (flux density) ini membangkitkan EMF (tegangan) dalam pick up coil.
Igniter
Igniter terdiri dari sebuah detektor yang mendeteksi EMF yang dibangkitkan oleh signal
generator. Signal amplifier dan power transistor, yang melakukan pemutusan arus primer
ignition coil pada saat yang tepat sesuai dengan signal yang diperkuat.

Pengaturan dwell angle untuk mengoreksi primary signal sesuai dengan bertambahnya
putaran mesin disatukan di dalam igniter. Sirkuit pembatas arus (current limiting circuit)
untuk mengatur arus primer maksimum.

F) Rangkaian Sistem Pengapian Elektronik


Mesin mati
Pada saat kunci kontak ON maka arus mengalir dari battery Ü R1 Ü R2 Ü massa. Saat ini
transistor mendapat tegangan sangat kecil sehingga tidak mampu meng “ON”kan
transistor, yang menyebabkab kumparan primer tidak dialiri arus.

Mesin hidup (tegangan positif dihasilkan pada pick up coil)


Bila mesin dihidupkan, maka signal rotor pada distributor akan berputar, menghasilkan
tegangan AC dalam pick up coil. Bila tegangan yang dihasilkan adalah positif, tegangan ini
ditambahkan dengan tegangan dari battery, untuk menaikkan tegangan pada titik Q di atas
tegangan kerja transistor, dan transistor ON. Akibatnya arus primer ignition coil mengalir ke
transistor dari collector ke emitter.

Mesin hidup (tegangan negatif dihasilkan pada pick up coil)


Bila tegangan yang dihasilkan dalam pick up coil adalah negatif, tegangan ini akan
mengurangi tegangan battery pada titik P sehingga tegangan pada titik Q turun di bawah
tegangan kerja transistor dan transistor OFF. Akibatnya arus primer terputus dan terjadi
induksi tegangan tinggi pada kumparan sekunder

G) Pemeriksaan Kerja Sistem Pengapain Konvensional

Timming Pengapian
Tegangan Tegangan Sudut
Putaran Mesin Vacuum Vacuum
Baterai Primer Coil Dwell
dilepas Terpasang
>0º
Putaran idle 8 º sebelum
8,5 V 7V 52 º setelah
±750 rpm TMA
TMA
>0º 20 º
Putaran menengah
11 V 6V 54 º setelah sebelum
± 2000 rpm
TMA TMA
>0º > 20º
Putaran Tinggi
11,5 V 5V 56 º setelah sebelum
± 3500 rpm
TMA TMA

Keterangan : pada system pengapian konvensional, ketika rpm mesin tinggi maka
timming pengapian diajukan secara mekanik oleh governor advance dan juga sentrifugal
advance. Karena masih secara mekanik, maka besarnya pengajuan saat pengapian
terlalu besar. Serta pada pengapian konvensional memerlukan tegangan primer koil
yang besar pula, hal ini menyebabkan tegangan pada baterai menjadi berkurang.
H) Pemeriksaan Kerja Sistem Pengapian Elektronik
Timming Pengapian
Tegangan Tegangan Sudut
Putaran Mesin Vacuum Vacuum
Baterai Primer Coil Dwell
dilepas Terpasang
>0º 10 º
Putaran idle
13 V 0,75 V 14 º setelah sebelum
±750 rpm
TMA TMA
>0º 15 º
Putaran menengah
13, 5 V 1,6 V 22 º setelah sebelum
± 2000 rpm
TMA TMA
>0º
Putaran Tinggi 20º sebelum
15 V 1,8 V 30 º setelah
± 3500 rpm TMA
TMA

Keterangan : pada pengapian elektronik, pada rpm mesin tinggi timming pengapian
selain diajukan secara mekanik juga dikontrol secara elektronik oleh modul pengapian,
akibatnya saat rpm mesin tinggi timming pengapian masih tepat. Pada pengapian
elektronik juga hanya membutuhkan tegangan yang kecil di primer koil, akibatnya
baterai tidak terlalu terbebani dan tegangan batterai tidak terlalu berkurang banyak.

Penjelasan : dari kedua tabel diatas terlihat perbedaaan mencolok salah satunya pada
sudut dwell. Jika pada sistem pengapian konvensional sudut dwell berkisar 52-56
derajat sedangkan pada sistem pengapian elektronik sudut dwell berkisar 14-30 derajat.
Hal ini disebabkan karena pada sistem pengapian konvensional membutuhkan waktu
yang lama untuk mencapai arus besar dimana untuk menghasilkan medan magnet di inti
koil, maka sudut dwellnya besar. Sedangkan pada sistem pengapian elektrik hanya
membutuhkan waktu yang singkat untuk mencapai arus besar dimana untuk
menghasilkan medan magnet di inti koil, maka sudut dwellnya kecil.

Referensi
http://tugasfathur.blogspot.com/2015/05/laporan-praktik-sistem-pengapian.html
Lampiran Instrumen Penilaian

A. ISTRUMEN PENILAIAN SIKAP


- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari,
baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung
dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap

Sikap
Sikap sosial Jumlah
spiritual
No Nama Siswa Skor
Mensyukuri Jujur Kerja sama Harga diri
1-4 1-4 1-4 1-4
1 Zulkifli
2 Sugih Handoyo
3 Nanang Haryono
4 Wiwid
5 Said

a. Sikap Spiritual

Indikator sikap spiritual “mensyukuri”:


• Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran
• Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang dianut
• Saling menghormati, toleransi
• Memelihara hubungan baik dengan sesama teman sekelas.

Rubrik pemberian skor:


• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.

b. Sikap Sosial

1. Sikap jujur
Indikator sikap sosial “jujur”
• Tidak berbohong
• Mengembalikan kepada yang berhak bila menemukan sesuatu
• Tidak nyontek, tidak plagiarism
• Terus terang.

Rubrik pemberian skor


• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.

2. Sikap kerja sama


Indikator sikap sosial “kerja sama”
• Peduli kepada sesama
• Saling membantu dalam hal kebaikan
• Saling menghargai/ toleran
• Ramah dengan sesama.

Rubrik pemberian skor


• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.

3. Sikap Harga diri


Indikator sikap sosial “harga diri”
• Tidak suka dengan dominasi asing
• Bersikap sopan untuk menegur bagi mereka yang mengejek
• Cinta produk negeri sendiri
• Menghargai dan menjaga karya-karya sekolah dan masyarakat sendiri.

Rubrik pemberian skor


• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.

B. INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN

Kisi Kisi Soal Uraian

Nama Sekolah :
Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (C3)
Mata Pelajaran : Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan
Kelas / Semester : XII / I

Bahan/
Kompetensi Bentuk
KD Kelas Konten/ Materi Level Kognitif Indikator Soal No Soal
Dasar Soal
Semester
3.16 Mendiagnosis XII / 1  Pengertian dan Pengetahuan  Menjelaskan
Kerusakan fungsi sitem (C1) pengertian dan
sistem pengapian fungsi sistem Uraian
pengapian elektronik pengapian 1,2
elektronik elektronik

Soal Uraian :
1. Buatlah uraian secara singkat perbandingan antara system pengapian konvensional dan
system pengapian elektronik!
2. Jelaskan minimal 2 keuntungan dan kerugian system pengapian elektronik!
Pedoman Penskoran Soal Uraian :
NO
KUNCI JAWABAN SKOR
SOAL
1. Jawaban :
System pengapian konvensional berbeda dengan system pengapian
elektronik. Perbedaan utama antara system pengapian konvensional dan
system pengapian elektronik adalah pada rangkaian primernya. Pada system
pengapian konvensional menggunakan kontak point (platina) untuk memutus
dan menghubungkan arus primer koil yang berfungsi sebagai sensor timming
pengapian yang tepat. Sedangkan pada pengapian elektronik peran platina
telah digantikan oleh pembangkit sinyal elektronik dan unit pengendali
pengapian elektronik. Dalam system pengapian yang dipakai untuk praktik
disebut pick up sensor dan modul pengapian. Pembangkit sinyal digunakan
untuk memberikan sinyal saat pengapian pada modul pengendali pengapian
elektronik. Modul pengapian akan mensaklarkan rangkaian primer pengapian
sebagai sinyal oleh pembangkit sinyal.
SKOR MAKSIMUM 50
2. Jawaban :
Keuntungan dan kerugian system pengapian elektronik.
Keuntungan :
 Tidak menggunakan kontak point. Dalam system pengapian elektronik,
fungsi platina digantikan oleh pick up sensor, hal ini tentu akan sangat
menguntungkan karena bebas perawatan dan tidak memerlukan
penyetelan celah platina karena hanya perlu menyetel celah antara reluctor
dan breaker plate yaitu sebesar ± 0,4 mm.
 Sudut dwell ditetapkan oleh unit pengapian. Jika pada pengapian
konvensional sudut dwell diatur oleh celah platina, namun pada system
pengapian elektronik tidak. Hal ini tentu akan menghilangkan efek platina
mengambang saat mesin berputar pada rpm yang tinggi seingga sudut
dwell selalu tepat.
 Percikan bunga api lebih besar dan lebih lama. Hal ini sangat berguna
untuk memberikan performance pada kendaraan agar optimal dan juga
mengendalikan emisi gas buang karena campuran bahan bakar dan udara
terbakar dengan sempurna.
 erja system pengapian elektronik lebih stabil karena tidak terjadi keausan
komponen.
 Timming pengapian lebih tepat karena timming dikontrol secara elektronik
dan secara mekanik, bukan seperti pada pengapian konvensional yang
hanya menggunakan control mekanik saja.
Kerugian :
 Harga komponen yang relative lebih mahal jika dibandingkan dengan harga
komponen pada system pengapian konvensional.
 Pengaturan saat pengapian masih secara konvensional yaitu masih
menggunakan sentrifugal advancer dan governor advancer.
SKOR MAKSIMUM 50
TOTAL SKOR MAKSIMUM 100
Kisi Kisi Soal Pilihan Ganda

Jenjang Sekolah : SMK


Mata Pelajaran : Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan
Kurikulum : 2013
Kelas : XII
Bentuk Soal : Pilihan Ganda

Bahan/
Kompetensi Bentuk
KD Kelas Konten/ Materi Level Kognitif Indikator Soal No Soal
Dasar Soal
Semester
3.16 Menerapkan XII / 1  Pengertian dan Pengetahuan  Menjelaskan
cara fungsi sitem (C1) pengertian dan
perawatan pengapian fungsi sistem Uraian
sistem elektronik pengapian 1,2
pengapian elektronik
elektronik

Soal Pilihan Ganda :


Berilah tanda silang (x) pada salah satu huruf a, b, c, dan d, di depan jawaban yang
paling tepat !

1. Apa kepanjangan dari CDI pada sistem pengapian di sepeda motor.....


a. Condensor Disconecting Ignition
b. Condensor Discharge Inteligence
c. Capasitor Disconecting Inteligence
d. Capastor Discharge Ignition

2. Pada pengapian elektronik, yang berfungsi sebagai Contact Breaker yaitu.....


a. Kontak Platina
b. Ignition coil
c. Thyristor switch
d. Ignition switch

3. Keuntungan elektrik pada pengapian elektronik salah satunya yaitu.....


a. Tegangan pengapian cukup besar dan konstan, sehingga pembakaran lebih
sempurna dan kendaraan mudah dihidupkan.
b. Tidak memerlukan perawatan/penyetelan dalam jangka waktu yang pendek seperti
pada sistem pengapian konvensional.
c. Lebih efisien karena komponen yang digunakan lebih ringkas dan praktis.
d. Tidak memerlukan arus besar untuk menciptakan arus besar yang keluar dari
kumparan sekunder koil pengapian.

4. Keuntungan Mekanik pada pengapian elektronik salah satunya yaitu.....


a. Tegangan pengapian cukup besar dan konstan, sehingga pembakaran lebih
sempurna dan kendaraan mudah dihidupkan.
b. Tidak terdapat gerakan mekanik/gesekan antar komponen pada SCR,
sehingga tidak terjadi keausan komponen.
c. Lebih efisien karena komponen yang digunakan lebih ringkas dan praktis.
d. Tidak memerlukan arus besar untuk menciptakan arus besar yang keluar dari
kumparan sekunder koil pengapian.

5. Kekurangan dari sistem pengapian elektronik yaitu....


a. Perlu dilakukan pengecekan dan penyetelan terhadap CDI.
b. Biaya / harga penggantian unit CDI relatif lebih mahal.
c. Konstruksi sulit dan lumayan rumit.
d. Komponen mudah mengalami keausan dan juga kerusakan.

6. Pada sistem pengapian Direct Current, sumber arus berasal dari.....


a. Generator
b. Alternator
c. Baterai
d. Listrik PLN

7. Pada sistem pengapian Alternating Current, sumber arus berasal dari.....


a. Generator
b. Alternator
c. Baterai
d. Listrik PLN

8. Pada saat pengapian, terjadi reaksi pengosongan saat pick up coil ..... reluctor.
a. Berlawanan dengan
b. Sejajar dengan
c. Menuju ke
d. Meninggalkan

9. Komponen yang dapat menghasilkan tegangan yang mencapai ± 20KVolt yaitu.....


a. Pick up coil
b. Busi
c. Reluctor
d. Ignition Coil

10. Perbedaan sistem pengapian konvensional dan elektrik terletak pada....


a. Sumber arus
b. Contact breaker
c. Ignition coil
d. Busi yang digunakan

Pedoman Penskoran Soal Pilihan Ganda :


NO SKOR
KUNCI JAWABAN
SOAL Benar Salah
1 Jawaban : D 1 0
2 Jawaban : C 1 0
3 Jawaban : A 1 0
4 Jawaban : B 1 0
5 Jawaban : B 1 0
6 Jawaban : B 1 0
7 Jawaban : B 1 0
8 Jawaban : B 1 0
9 Jawaban : D 1 0
10 Jawaban : B 1 0
TOTAL SKOR MAKSIMUM 10 0

C. INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN

Soal Praktek
Nama Sekolah :
Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Keahlian : Teknik Otomotif
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (C3)
Mata Pelajaran : Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan
Kelas / Semester : XII / I

Pencapaian Kompetensi
No Komponen/Sub Komponen Ya

Tidak CK K SK

7,0-7,9 8,0-8,9 9,0-10

1 2 3 4 5 6

I Persiapan Kerja (Skor maksimal 30)


1.1 Penggunaan pakaian kerja

1.2 Persiapan tools and equipment

1.3 Persiapan buku manual


 Langkah kerja atau hal-hal yang
dilakukan dalam perawatan sistem
pengapian konvensional.
 Komponen dan konstruksi sistem
pengapian elektronik

Sikap kerja

a. kerapihan dalam bekerja Bekerja dengan rapih 85 - 100

Bekerja dengan cukup rapih 75 - 84

Bekerja dengan kurang rapih 65 - 74

b. Kedisiplinan dalam bekerja Bekerja dengan disiplin 85 - 100


Bekerja dengan cukup disiplin 75 - 84

Bekerja dengan kurang disiplin 65 - 74

c. Ketelitian dalam bekerja Bekerja dengan teliti 85 - 100

Bekerja dengan cukup teliti 75 - 84

Bekerja dengan kurang teliti 65 - 74

d.  ketekunan dalam bekerja Bekerja dengan tekun 85 - 100

Bekerja dengan cukup tekun 75 - 84

Bekerja dengan kurang tekun 65 - 74

RATA-RATA SIKAP KERJA

4 Waktu  

Penyelesaian pekerjaan Selesai sebelum waktu


85 - 100
berakhir

Selesai tepat waktu 75 - 84

Selesai setelah waktu berakhir 65 - 74

RATA-RATA WAKTU

Pengolahan Nilai Keterampilan :

Nilai Praktik(NP)

Proses dan Sikap


Persiapan Waktu ∑ NP
Hasil Kerja Kerja

1 2 3 5 6

Rata-rata skor
perolehan

Skor Maksimum

Bobot 10% 60% 20% 10%

NK

Keterangan:
 Skor Perolehan merupakan penjumlahan skor per komponen penilaian
 Skor Maksimal merupakan skor maksimal per komponen penilaian
 Bobot diisi dengan persentase setiap komponen. Besarnya persentase dari setiap
komponen ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik kompetensi keahlian. Total
bobot untuk komponen penilaian adalah 100
 NK = Nilai Komponenmerupakan perkalian dari skor perolehan dengan bobot dibagi
skor maksimum

.......……..,.....................

Mengetahui
Kepala Sekolah ………. Guru Mata Pelajaran

…………………………… ………………………….
NIP/NRK. NIP/NRK.

Anda mungkin juga menyukai