Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM REM


HONDA BRIO DI HONDA DENPASAR AGUNG

Oleh

I NYOMAN TIO IRAWAN MUSTIKA

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK MESIN

JURUSAN TEKNIK MESIN


POLITEKNIK NEGERI BALI
2021

LAPORAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM REM


HONDA BRIO DI HONDA DENPASAR AGUNG

Oleh

I NYOMAN TIO IRAWAN MUSTIKA


NIM. 1915213061

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK MESIN

JURUSAN TEKNIK MESIN


POLITEKNIK NEGERI BALI
2020

LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

ii
PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM REM
HONDA BRIO DI HONDA DENPASAR AGUNG

Diajukan sebagai persyaratan untuk menyelesaikan perkuliahan


pada Program Studi D3 Teknik Mesin
pada Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Bali

Oleh

I NYOMAN TIO IRAWAN MUSTIKA


NIM. 1915213061

Bukit Jimbaran, 30 November 2021


Disetujui Oleh

Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan

Dr. Ir. I Ketut Gde Juli Suarbawa, M.Erg. I Wayan Sukarata


NIP. 196607111993031003 Service Manager

Mengetahui:
Ketua Program Studi D3 Teknik Mesin
Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Bali

I Wayan Suastawa, ST., MT


NIP. 197800042002121001

KATA PENGANTAR

iii
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat Rahmat dan Karunia-Nya saya sebagai penyusun laporan dapat
menyelesaikan Laporan Pratikum Kerja Lapangan dengan judul Perawatan dan
Perbaikan Sistem Rem Honda Brio di Honda Denpasar Agung.
Penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini bertujuan untuk
memenuhi persyaratan dari pengajuan Proposal Proyek Akhir. Penyusun
menyadari bahwa banyak pihak yang telah membantu penulis untuk
menyelesaikan Laporan Pratikum Kerja Lapangan ini, karena tanpa pihak tersebut
penyusun tidak akan dapat menyelesaikan laporan ini, oleh karena itu penyusun
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak I Nyoman Abdi, SE, M.eCom selaku Direktur Politeknik Negeri
Bali.
2. Bapak Dr. Ir. I Gede Santosa, M.Erg selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Bali.
3. Bapak I Kadek Ervan Hadi Wiyanata, ST., MT selaku Sekretaris Jurusan
Teknik Mesin Politeknik Negeri Bali.
4. Bapak I Wayan Suastawa, ST., MT selaku Kepala Program Studi D3
Teknik Mesin.
5. Bapak Dr. Ir. I Ketut Gde Juli Suarbawa, M.Erg. selaku Dosen
Pembimbing Praktek kerja Lapangan.
6. Bapak I Wayan Sukarata selaku Service Manager Honda Denpasar Agung
7. Seluruh staff Honda Denpasar Agung, yang telah membimbing penulis
selama melakukan PKL.
8. Orang Tua dan Keluarga yang telah memberikan motivasi moral dan
kepercayaan.
Penulis juga menyadari bahwa Laporan Praktik Kerja Lapangan ini belum
dapat dikatakan sempurna, Oleh karena itu perlu saran dan juga kritik yang
bersifat membangun dan memotivasi penyusun utnuk dapat memperbaiki Laporan
Praktik Kerja Lapangan ini. Akhir kata penyusun ucapkan terimakasih dan
semoga bermanfaat.
googgBukit Jimbaran, 30 November 2021

I Nyoman Tio Irawan Mustika

DAFTAR ISI

iv
Halaman Judul ……..……………………………………………………………. ii
Halaman Persetujuan..............................................................................................iii

Kata Pengantar........................................................................................................iv

Daftar Isi..................................................................................................................v

Daftar Tabel............................................................................................................vi

Daftar Gambar......................................................................................................viii

Daftar Lampiran......................................................................................................ix

BAB I. PENDAHULUAN......................................................................................1

1.1 Latar Belakang..................................................................................................1

1.2 Tujuan...............................................................................................................2

1.2.1 Tujuan umum...........................................................................................2

1.2.2 Tujuan khusus..........................................................................................2

1.3 Ruang Lingkup Materi......................................................................................2

1.4 Prosedur Pelaksanaan........................................................................................3

1.4.1 Lokasi tempat PKL..................................................................................3

1.4.2 Waktu pelaksanaan..................................................................................3

BAB II. LANDASAN TEORI...............................................................................4

2.1 Pengertian Sistem Rem.....................................................................................4

2.2 `Fungsi Rem.......................................................................................................4

2.3 Prinsip Kerja Sistem Rem.................................................................................4

2.4 Macam - Macam Rem.......................................................................................5

2.4.1 Macam – macam rem berdasarkan fungsinya..........................................5

2.4.2 Macam – macam rem berdasarkan cara kerjanya....................................6

2.4.3 Macam – macam rem berdasarkan sistem pengontrolnya.......................9

2.5 Macam - Macam Rem Tromol........................................................................10

v
2.6 Komponen Rem Tromol.................................................................................11

2.7 Kelebihan dan Kelemahan Rem Tromol.........................................................17

2.7.1 Kelebihan Rem Tromol..........................................................................17

2.7.2 Kelemahan Rem Tromol........................................................................17

2.8 Sistem Rem Honda Brio …………………………………………………… 17


2.9 Mekanisme Kerja Sistem Rem Honda Brio ……………………………….. 18
BAB III PEMBAHASAN ……………………………………………………. 20
3.1 Profil Perusahaan ……………………………………………………………20
3.1.1 Visi dan Misi Honda Denpasar Agung ……………………………….20
3.1.2 Struktur Organisasi Honda Denpasar Agung …………………………21
3.2 Pelaksanaan ………………………………………………………………….21
3.2.1 Pembongkaran Rem Tromol ………………………………………….22
3.2.2 Pemeriksaan Rem Tromol …………………………………………….23
3.2.3 Pemasangan Rem Tromol …………………………………………….24
3.2.4 Bleeding ………………………………………………………………24
3.3 Analisis permasalahan ……………………………………………………….25
BAB IV PENUTUP …………………………………………………………….30
4.1 Kesimpulan ………………………………………………………………….30
4.2 Saran ………………………………………………………………………...30
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………..31

vi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Analisis Permasalahan yang sering terjadi pada sistem rem …………
25

vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Peta Lokasi Honda Denpasar Agung ……………………………… 3
Gambar 2.1 Prinsip Kerja Rem …………………………………………………. 4
Gambar 2.2 Pedal Rem …………………………………………………………. 5
Gambar 2.3 Tuas Rem Tangan …………………………….…………………… 6
Gambar 2.4 Rem Tromol ……………………………………………………….. 7
Gambar 2.5 Rem Cakram ………………………………………………………. 8
Gambar 2.6 Skema Rem Hidrolik …………………………………………….... 9
Gambar 2.7 Rem Tromol Tipe Leading And Trailing …..…………………….. 10
Gambar 2.8 Komponen Rem Tromol ...………………………………………... 11
Gambar 2.9 Backing Plate ...…………………………………………………… 12
Gambar 2.10 Wheel Cylinder …………………………………………………. 12
Gambar 2.11 Sepatu dan Kampas Rem ……………………………………….. 13
Gambar 2.12 Return Spring …………………………………………………... 14
Gambar 2.13 Brake Shoe Adjuster .......……………………………………….. 15
Gambar 2.14 Drum atau Rem Tromol ………………………………………… 16
Gambar 2.15 Parking Brake Cable …………………………………………… 16
Gambar 2.16 Mekanisme Rem Honda Brio …………………………………... 19
Gambar 3.1 Struktur Organisasi ……………………………………………... 19
Gambar 3.2 Gambar Pelepasan Tromol………………………………………. 20
Gambar 3.3 Gambar Pelepasan Tromol ……………………………………… 21

viii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran 1 Curicullum Vitae
2. Lampiran II Lembar Nilai Praktek Kerja Lapangan di Honda Denpasar
Agung
3. Lampiran III Surat Persetujuan Praktek Kerja Lapangan di Honda
Denpasar Agung
4. Lampiran IV Lembar Bimbingan Praktek Kerja Lapangan
5. Lampiran V Lembar Kegiatan Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan
6. Lembar Nilai Bimbingan Praktek Kerja Lapangan

ix
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan di era reformasi yang
bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, yang termuat dalam undang-
undang dasar tahun 1945 serta untuk meningkatkan sumberdaya manusia sangat
penting dalam menghadapi globalisasi yang salah satu dampaknya adalah semakin
tajamnya persaingan antar bangsa/negara.

Dalam mewujudkan tujuan pembangunan dibidang pendidikan dan


sekaligus mengantisipasi keadaan tersebut diatas. Maka, Politeknik Negeri Bali
yang merupakan salah satu penyelenggara pendidikan yang berjenjang diploma III
yang mampu menciptakan tenaga kerja yang professional. Politeknik Negeri Bali
menerapkan suatu progam pendidikan yang lebih memprioritaskan praktek dari
pada teori, oleh karena itu mahasiswa diwajibkan untuk melakukan suatu Praktek
Kerja Lapangan (PKL) di perusahaan-perusahaan pemerintah ataupun swasta
yang memenuhi klasifikasi standard Intenasional. Sesuai dengan progam yang
telah diterapkan oleh Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Bali bahwa setiap
mahasiswa diwajibkan untuk melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL),
tepatnya pada awal semester V selama tiga bulan pada perusahaan atau industri
yang telah ditentukan sendiri oleh mahasiswa atas persetujuan dari pihak Jurusan
Teknik Mesin Politeknik Negeri Bali.

Melalui Praktek Kerja Lapangan ini, mahasiswa Politeknik Negeri Bali


diharapkan dapat memperkaya wawasannya dan menerapkan ilmu yang telah
didapatkan di bangku perkuliahan, serta mendapatkan pengalaman kerja pada
industri. Sehingga nantinya setelah mahasiswa tersebut menyelesaikan
pendidikannya dapat membuktikan ke dunia usaha bahwa mereka benar-benar
tenaga kerja yang siap pakai. Sehingga dapat disimpulkan bahwa PKL adalah
suatu progam pendidikan yang memberikan pengenalan sekaligus wawasan
kepada mahasiswa tentang dunia kerja secara nyata.
2

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dalam pelaksanaan PKL ini diantaranya adalah sebagai
berikut :

1.2.1 Tujuan umum


Adapun tujuan umum dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan di Honda
Denpasar Agung adalah sebagai berikut :

a. Untuk memperkenalkan kepada mahasiswa Politeknik khususnya Jurusan


Teknik Mesin ke perusahaan / industri yang ada di lapangan.
b. Untuk memperdalam ilmu yang telah didapat di bangku perkuliahan serta
membandingkan pekerjaan yang ada di lapangan dengan teori-teori yang
didapat di bangku perkuliahan.
c. Menyerap dan mengumpulkan cara tentang penerapan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi di dunia kerja.
d. Menuliskan pengalaman kerja yang telah diperoleh selama melakukan PKL di
perusahaan/industri yang bersangkutan.

1.2.2 Tujuan khusus


Adapun tujuan khusus dari Praktek Kerja Lapangan di Honda Denpasar
Agung adalah sebagai berikut:

a. Sebagai salah satu persyaratan dalam pengajuan proposal proyek akhir


b. Mahasiswa dapat memahami cara perawatan dan perbaikan sistem rem honda
brio.

1.3 Ruang Lingkup Materi


Ruang lingkup materi PKL yang dilaksanakan di Honda Denpasar Agung
yaitu fokus pada perawatan dan perbaikan pada sistem rem Honda Brio tahun
2021.

1.4 Prosedur Pelaksanaan


Prosedur pelaksanaan PKL di Honda Denpasar Agung diantaranya adalah
sebagai berikut :
3

1.4.1 Lokasi tempat PKL


Lokasi Honda Denpasar Agung berada di Jl. Hayam Wuruk No. 40
Denpasar.

Gambar 1.1 Lokasi Honda Denpasar Agung

1.4.2 Waktu pelaksanaan


Adapun waktu pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan di Honda Denpasar
Agung selama 3 bulan, yaitu terhitung mulai tanggal 1 September 2021 sampai 30
November 2021.
4

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Perawatan dan Perbaikan Sistem Rem


Rem adalah suatau bagian kendaraan yang peranannya sangat penting dalam
sistem mesin, misalnya pada mesin mobil, sepeda motor, mesin cuci, dan
sebagainya. Selain itu rem juga mempunyai kelemahan yaitu rem sering
mengalami blong, hal ini diakibatkan karena pemeliharaan yang kurang rutin dan
penyebab terjadinya rem blong yaitu pad rem habis (aus), minyak rem habis, dan
terjadinya kebocoran pada seal piston rem, master rem, ataupun pada selang
remnya, maka dari itu pemeliharaan rem harus sangat diperhatikan.

2.2 ` Fungsi Rem


Rem berfungsi untuk mengurangi kecepatan (memperlambat) dan
menghentikan kendaraan serta memberikan kemungkinan dapat memparkir
kendaraan ditempat yang menurun.

2.3 Prinsip Kerja Sistem Rem


Sistem rem menggunakan prinsip perubahan energi dari energi gerak ke
energi panas. Ini adalah kebalikan dari mesin, mesin kendaraan menggunakan
perbubahan energi dari panas pembakaran ke bentuk gerakan. Namun, saat
gerakan itu disalurkan ke roda ada mekanisme lain yang memperlambat putaran
roda dengan mengubahnya kembali ke bentuk energi panas.

Gambar 2.1 Prinsip Kerja Rem


(Sumber : willycar.com, 2018)
5

Ini karena energi tidak dapat dibuat dan dimusnahkan, sehingga untuk
menghilangkan sebagian energi pada roda kendaraan, harus diubah ke bentuk lain.
Bentuk perubahan energi yang paling memungkinkan adalah perubahan ke energi
panas.
Untuk mengubah energi gerak ke energi panas, sistem pengereman
menggunakan gesekan dua material. Kita tahu, kalau gesekan pasti menimbulkan
panas. Panas tersebut timbul karena proses perubahan energi dari energi gerak
yang saling bergesekan menjadi energi panas. Sehingga temperatur permukaan
benda yang bergesekan lebih tinggi, namun gerakan benda tersebut melemah.

2.4 Macam - Macam Rem

2.4.1 Macam – macam rem berdasarkan fungsinya


Berdasarkan penggunaan atau fungsinya, ada dua macam rem yakni:
a. Rem Utama/Primer

Gambar 2.2 Pedal Rem


(Sumber : Dokumentasi)
Rem primer merupakan sistem pengereman utama pada kendaraan yang
aktif menjaga keselamatan mobil. Dengan kata lain, rem utama adalah rem yang
akan bekerja ketika kita menginjal pedal rem untuk memperlambat laju
kendaraan. Rem ini, terletak pada masing masing roda.

Pada mobil, rem utama digerakan oleh satu pedal yakni pedal rem sehingga
ketika kita injak pedal rem maka keempat roda akan melakukan pengereman
6

secara bersama-sama. Sementara pada motor, ada dua kontrol rem biasanya. Rem
depan dan rem belakang.

b. Rem Parkir/Tangan

Tuas Rem Tangan

Gambar 2.3 Tuas Rem Tangan


(Sumber : jdpower.com, 2018)

Jika rem utama fungsinya untuk mengurangi laju kendaraan, rem parkir
dipakai untuk menahan kendaraan. Rem parkir ini, tidak difungsikan sebagai rem
utama karena meski bisa prinsipnya sama seperti rem utama tapi mekanisme rem
parkir tidak memiliki pegas pengembali. Sehingga, rem ini lebih cocok dipakai
untuk mengunci roda kendaraan agar tidak berputar. Rem parkir inu sangat
berguna ketika mobil terparkir pada jalanan menurun dan mengamankan
kendaraan agar tidak berjalan sendiri.

Rem ini, diaktifkan melalui sebuah tuas yang memiliki lock. Sehingga
ketika ditarik otomatis roda akan terkunci. Selain memakai tuas, ada pula rem
parkir yang diaktifkan melalui sebuah tombol. Sistem ini dikenal sebagai
Electronic Park Brake (EPB) yang digerakan dengan bantuan motor listrik.

2.4.2 Macam – macam rem berdasarkan cara kerjanya


a. Rem Tromol
Rem tromol menggunakan dua buah kampas rem yang digesekan pada
sebuah tromol rem. Tromol rem ini berbentuk seperti mangkuk dengan bahan
besi, pada dinding tromol inilah kampas rem akan menekan. Arah tekanan kampas
pada tipe ini mengarah keluar, sehingga putaran tromol akan terhenti apabila
dinding tromol terkena gaya gesek kampas.
7

Gambar 2.4 Rem Tromol


(Sumber : Honda Denpasar Agung, 2021)

Sistem rem ini, memiliki permukaan gesek yang lebih luas. Hal itu bisa kita
lihat bentuk kampas yang digunakan memiliki permukaan yang lebar. Sehingga
daya pengereman yang bisa dicapai juga besar, oleh karena itulah rem tromol
banyak dipakai pada kendaraan berat seperti bus dan truk.

b. Rem Cakram
Sementara pada sistem rem cakram bekerja menggunakan prinsip jepitan.
Dalam hal ini, piringan rem sebagai media yang digesek akan mendapatkan
jepitan dari kampas rem yang tertaut dengan knucle.

Hal itu menyebabkan piringan berhenti berputar ketika kampas menjepit


permukaan piringan. Dari luas gesekan, memang tipe rem cakram lebih kecil tapi
karena arah tekanannya berlawanan/menjepit maka daya rem yang sedikitpun
sudah bisa menghentikan laju kendaraan.
8

Gambar 2.5 Rem Cakram


(Sumber : Arkomarin.com, 2017)

Oleh karena itu rem cakram dikenal sebagai rem yang responsif dan lebih
kuat untuk menghentikan laju kendaraan. Tapi, rem ini memiliki kelemahan
ketika menghentikan laju kendaraan yang memiliki momentum besar karena daya
geseknya yang sempit tidak mampu melawan energi putar roda.

c. Engine Break
Untuk tipe ketiga mungkin secara sadar sering anda pakai atau bahkan anda
tidak mengenali sistem rem ini. Sesuai namanya, engine brake memakai energi
mesin untuk melakukan pengereman. Saat mesin deselerasi maka katup gas dari
awalnya terbuka langsung tertutup. Hal itu berimbas pada gerakan piston yang
seolah ditahan oleh kevakuman intake manifold. Sehingga putaran mesin
cenderung langsung turun.

Jika pada kondisi ini kita hubungkan kopling dan masuk gigi, maka laju
kendaraan akan tertahan akibat perlambatan RPM mesin ini. Perlambatan inilah
yang disebut sebagai engine break. Meski demikian, engine brake tidak masuk ke
sistem pengereman utama mobil karena engine brake hanya bekerja ketika mesin
deselerasi.

Pengontrol rem adalah mekanisme dari pedal atau tuas yang bertugas
mengonversi tenaga yang diberikan oleh tangan kita menjadi gerakan pada
kaliper. Ada tiga jenis pengontrol yakni ;
9

2.4.3 Macam – macam rem berdasarkan sistem pengontrolnya

a. Rem Mekanis
Rem mekanis adalah pengontrol rem yang memanfaatkan kabel kawat
sebagai penghubung antara tuas rem dengan tuas cakram rem. Ini biasa kita temui
pada sistem rem tromol sepeda motor atau rem belakang motor. Rem mekanis itu
menjadi penggerak rem yang paling sederhana karena gerakan dari tuas langsung
diteruskan ke aktuator rem melalui kawat kabel. Tapi, kawat yang berbahan dasar
logam ini juga bisa molor atau memuai sehingga kita perlu melakukan penyetelan
rem pada sistem rem ini agar rem selalu pakem.

b. Rem Hidrolik
Berbeda dengan tipe mekanis yang memakai kabel kawat, pada sistem rem
hidrolik sudah memakai fluida sebagai penyalur tenaga. Prinsipnya menggunakan
hukum pascal dimana ketika tekanan yang dikenakan pada zat cair akan
diteruskan kesegala arah dengan sama besar.

Gambar 2.6 Skema Rem Hidrolik


(Sumber : willycar.com, 2018)

Fluida ini, akan menerima tekanan dari piston yang didorong akibat gerakan
pedal/tuas rem. Karen fluida tertekan oleh piston maka fluida akan mendorong
kesegala arah dengan besar tekanan sesuai tekanan piston. Disini, dorongan fluida
akan diarahkan ke caliper atau silinder roda untuk diubah kembali menjadi energi
gerak.
10

Sistem rem fluida ini, banyak dipakai karena terbukti lebih efektif dan
responsif karena daya pengereman akan tersalurkan secara keseluruhan tanpa
kerugian tenaga dan tidak ada istilah molor.

2.5 Macam - Macam Rem Tromol


Menurut cara kerjanya, ada sekitar dua tipe rem tromol. Yaitu single piston
dan dual piston. Namun kalau dijabarkan lebih luas maka ada sekitar 6 jenis rem
tromol yaitu:

a. Leading and trailing shoes


Tipe pertama adalah tipe leading and trailing. Sesuai namanya, pada dua
buah sepatu rem ada yang berfungsi sebagai leading dan ada pula yang bertugas
sebagai trailling. Leading shoes berarti sepatu rem yang berperan menghentikan
laju putaran tromol lebih kuat. Sementara trailling berfungsi sebagai bantuan
pengereman.
Pada tipe rem leading dan trailing, kita akan menemukan satu buah fixed
wheel cylinder yang biasanya terletak dibagian ujung atas sepatu rem. Sementara
ujung sepatu rem lainnya terletak pada sebuah pin yang bisa digerakan.

Gambar 2.7 Rem Tromol Tipe Leading And Trailing


(Sumber : lksotomotif.com, 2019)

Cara kerja rem tromol jenis ini yaitu ketika pedal rem ditekan silinder roda
mendorong dengan tekanan yang sama pada setiap sepatu rem. Pada gilirannya,
hal ini memaksa bagian atas setiap sepatu luar menuju tromol, dan masing-masing
11

sepatu rem bertumpu ada penahan yang terletak di bagian bawah dari backing
plate. Gesekan tromol menarik sepatu rem yang depan (leading) sehingga akan
lebih kuat menekan tromol yang merupakan kekuatan bantuan pada silinder roda.
Sepatu sekunder tidak terdapat self-energizing sehingga tidak memberikan
gaya pengereman tambahan pada silinder roda. Ketika tromol berputar ke arah
sebaliknya, maka akan terjadi hal yang sebaliknya. Dalam sistem leading-trailing
kampas rem primer dan sekunder biasanya bentuk dan ukurannya sama.
2.6 Komponen Rem Tromol
Saat ini setidaknya ada 9 komponen rem tromol yang harus anda pahami
dan ketahui bentuknya serta fungsi dari komponen tersebut.

Gambar 2.8 Komponen Rem Tromol


(Sumber : Spbukita.com, 2017)

a. Backing Plate
Komponen rem tromol yang pertama adalah Backing Plate atau piringan
berbahan logam yang cukup tipis yang diletakan tepat berada di belakan sistem
rem tromol. Komponen ini memiliki fungsi sebagai rangka sekaligus pelindung
komponen lainnya.
12

Gambar 2.9 Backing Plate


(Sumber : otoflik.com, 2018)

Kemudian bentuk dari Backing Plate ini yaitu lingkaran yang dimana
memiliki banyak sekali lubang dan juga tonjolan. Tujuan utama di buatnya
banyak lubang tersebut pada komponen yang satu ini adalah untuk menyesuaikan
dengan part rem tromol.

b. Wheel Cylinder
Komponen berikutnya adalh Silinder Roda atau Wheel Cylinder. Fungsi
utama dari komponen ini yakni untuk mengubah tekanan fluida agar menjadi
gerakan mekanis. Bahkan pada sistem rem tromol, diketahui ada beberapa tipe
silinder roda.

Hanya saja dari beberapa tipe tersebut, mungkin tipe atau jenis dual piston
merupakan tipe yang paling banyak di gunakan untuk mendampingi tromol jenis
trailing dan juga leading.

Gambar 2.10 Wheel Cylinder


(Sumber : otoflik.com, 2018)
13

Umumnya tipe ini memiliki ciri-ciri silinder roda yang terkait oleh baut ke
backing plate dengan membawa dua piston. Sementara itu untuk bagian-bagian
dari siliner roda ini antara lain:
1. Piston
2. Spring
3. Piston Boot
4. Bleeder Nut
5. Wheel Cylinder Housing
c. Sepatu dan Kampas Rem
Komponen yang selanjutnya bisa kita temukan pada sebuah rem tromol
adalah Sepatu Rem dan Kampas. Sepatu rem atau Brake Shoe merupakan tempat
yang digunakan untuk meletakan kampas rem pada sistem rem tromol. Sementara
pada komponen rem cakram, bagian ini disebut dengan brake pad.

Gambar 2.11 Sepatu dan Kampas Rem


(Sumber : bisaotomotif, 2019)

Sepatu rem mempunyai bentuk lingkaran yang terdiri dari 2 buah sepatu
dengan bentuk setengah lingkaran. Peletakan dari komponen ini tentu saja ada
pada bagian dalam rem tromol. Akan tetapi komponen rem tromol yang satu ini
tidak akan bersinggungan langsung dengan tromol.

Melainkan ada bagian atau komponen lain yang diletakan dibagian atas
permukaan sepatu rem. Komponen ini disebut sebagai kampas rem yang dimana
kampas rem ini terbuat dari bahan keramik organic yang bisa di ganti ketika
kondisinya sudah mulai menipis.
14

d. Return Spring
Return Spring menjadi komponen rem tromol lain yang akan bisa kita
temukan. Komponen yang satu ini memiliki fungsi untuk mengembalikan posisi
sepatu rem ke posisi awal sebelum adanya tekanan dari pedal atau tuas rem. Dan
pada sistem kerja rem tromol sendiri terdapat dua buah return spring, yaitu

1) Uper Spring : Yang mana per atau pegas ini berada pada sisi atas atau
tepatnya dibawah roda silinder. Fungsinya tidak lain dan tidak bukan
untuk mengembalikan posisi sepatu rem ke posisi awal.
2) Lower Spring : Kemudian ada pula pegas atau per yang terletak pada sisi
adjuster. Dimna bebeda dari Uper Spring, komponen ini berfungsi untuk
menjaga posisi dua buah sepatu rem tromol agar bisa menekan bagian
adjuster.

Gambar 2.12 Return Spring


(Sumber : bisaotomotif.com, 2019)

e. Brake Shoe Holder


Pada sistem pengereman tromol untuk mobil, sepatu rem memang di letakan
secara menempel pada backing plate. Hanya saja bagian ini bersifat dinamis atau
bisa digerakan. Dengan begitu mekanisme holder yang digunakan akan bisa
menunjang hal ini.

Sementara itu Brake Shoe Holder ini juga terdiri dari beberapa bagian
termasuk sebuah pin yang memiliki pengunci pegas atau per dan juga plat
penekan. Yang dimana ketiga komponen yang satu ini apabila di gabungkan akan
menjadi satu baguan yang menempel pada backing plate.
15

f. Brake Shoe Adjuster


Brake Shoe Adjuster merupakan komponen rem tromol yang berada
dibagian bawah rem tromol. Bentuk dari komponen ini seperti screw yang dapat
di adjuster. Fungsi dari komponen ini adalah sebagai penyetel celah antara
kampas rem tromol dan juga permukaan tromol saat ada gerakan dari pedal rem
yang di tekan atau tuas rem yang di tarik.

Gambar 2.13 Brake Shoe Adjuster


(Sumber : autoexpose.org, 2017)

g. Parking Brake Lever


Jika anda mencari perbedaan rem tromol mobil dan motor, mungkin Parking
Brake Lever menjadi yang paling tepat anda pilih. Hal terebutlah yang membuat
konstruksi rem tromol pada sebuah mobil terbilang begitu rumit. Dalam sistem
kerjanya, ada dua buah lever yang umum kita jumpai.

1) Park Brake Lever : Untuk yang satu ini dibuat dengan salah satu ujung
lengan akan memiliki engsel yang akan terhubung dengan brak shoe
dibagian sisi atas. Sedangkan ujung lainnya akan terhubung dengan kabel
rem.
2) Brake Shoe Link  : Sementara jenis ini adalah jenis yang akan
menghubungkan park brake lever dengan brake shoe satunya.

h. Drum/Rem Tromol
16

Gambar 2.14 Drum atau Rem Tromol


(Sumber : otoflik.com, 2019)

Komponen yang tidak kalah penting keberadaannya adalah Drum Brake


atau Tromol Rem itu sendiri. Bagian ini merupakan bagian yang bisa dibilang
paling keras mengingat komponen ini terbuat dari baja tuang yang memiliki
bentuk seperti drum atau tabung.
Yang jelas komponen atau bagian ini memiliki fungsi utama sebagai media
gesekan bersama kampas rem dengan tujuan putaran roda akan bisa berhenti
ketika jalan. Drume Brake sendiri terhungung dengan baut roda, sehingga ketika
baut roda berputar, maka tromol juga berputar.

i. Parking Brake Cable


Kompnen rem tromol yang terakhir adalah parking brake cable atau kabel
baja yang digunakan untuk menarik sistem rem tromol. Kabel ini tentunya tidak
jauh berbeda dengan jenis kabel baja lainnya. Yang mana fungsi dari kabel utama
ini yakni untuk menghubungkan gerakan tuas rem parkir dengan parking brake
lever yang terdapat pada sisem rem tomol ini.

Gambar 2.15 Parking Brake Cable


(Sumber : currieenterprises.com, 2019)
17

2.7 Kelebihan dan Kelemahan Rem Tromol


2.7.1 Kelebihan Rem Tromol
Beberapa orang mengatakan bahwa penggunana rem tromol akan jauh
memberikan kenyaman mereka didalam berkendara. Hal tersebut tentu saja
menjadi kelebihan dari sistem kerja rem tromol itu sendiri. Selain itu ada pula
beberapa kelebihan lain yang ditawarkan oleh rem tromol termasuk:
a. Tidak mudah terkena kotoran dan juga debu
b. Sistem rem yang cukup mudah di operasikan dan juga cukup murah
harganya:
c. Memiliki kinerja pengereman yang lembut
d. Diklaim mampu menahan beban yang cukup besar

2.7.2 Kelemahan Rem Tromol


Meski mekanisme rem tromol bisa dibilang cukup mudah dan simple
bahkan menjadi kelebihan dari jenis rem yang satu ini. Akan tetapi rem tromol
juga tidak luput dari beberapa kekurangan seperti halnya
a. Rem tidak terlalu pakem saat proses pengereman
b. Proses pergantian kampas terbilang lebih lama dan juga lebih rumit
c. Mungkin menjadikan pandangan melihat ke kendaraan anda kurang
nyaman

2.8 Sistem Rem Honda Brio


Sistem rem yang digunakan pada mobil Honda Brio adalah sistem rem
ABS(Anti-lock Breaking System). Ada 4 komponen utama pada sistem rem ABS,
yaitu:

1. Sensor Kecepatan, sistem ABS memiliki beberapa cara untuk mengetahui


ketika roda akan terkunci atau selip. Sensor terletak pada masing-masing
roda kendaraan
2. Katup, ada sebuah katup di jalur rem dari masing-masing rem yang
dikendalikan oleh ABS. Pada beberapa sistem, katup memiliki tiga posisi,
yaitu:
18

- Dalam posisi satu, katup terbuka. tekanan dari Silinder utama


dilewatkan sampai ke rem
- Dalam posisi dua, katup menutup jalur dari jalur silinder utama. Hal
ini untuk mencegah tekanan pada jalur rem meningkat sehingga
pengemudi harus menekan pedal rem lebih keras
- Dalam posisi tiga, katup membuka beberapa tekanan dari rem
3. Pompa, karena katup mampu melepaskan tekanan dari rem,
Pompadigunakan untuk menekan itu kembali. itulah fungsi pompa pada
sistem ini. Ketika katup mengurangi tekanan dalam sebuah jalur
pengereman, Pompa inilah yang berfungsi untuk mengembalikan tekanan
4. Kontroler, Kontroler atau ECU berfungsi menerima informasi dari
masing-masing sensor kecepatan roda. Saat roda kehilangan traksi, sinyal
akan dikirim ke ECU, ECU kemudian akan membatasi Brakeforce (EBD)
dan mengaktifkan modulator ABS

2.9 Mekanisme Kerja Sistem Rem Honda Brio

Adapun mekanisme kerja sistem rem Honda Brio yang menggunakan


sistem rem ABS adalah sebagai berikut:

Sensor kecepatan akan membaca kecepatan mobil setiap saat, dan


menyampaikan data kecepatan tersebut ke pada kontroler. Untuk mobil berhenti
secara normal di kecepatan 100 kilometer perjam, akan diperlukan waktu selama
5 detik. Tentunya pada saat anda melakukan pengereman normal, tidak akan
terjadi penguncian roda kendaraan. Lain ceritanya jika anda melakukan
pengereman mendadak, maka roda akan terkunci. Waktu yang diperlukan untuk
roda terkunci kurang lebih 1 detik. Karena kontroler telah di program, untuk dapat
menghentikan kendaraan secara maksimal, terkuncinya roda saat pengereman
tidak boleh terjadi. Sebelum roda terkunci, kontroler akan mendapatkan data dari
sensor kecepatan dan akan memerintahkan katup menghalangi tekanan, dengan
cara mengambil katup posisi dua atau katup posisi 3, sesuai perintah dari
kontroler. Setelah putaran roda terdeteksi oleh sensor kecepatan, kontroler akan
memerintahkan katup untuk mengambil posisi satu, yang membuat tekanan
19

minyak rem kembali dan diteruskan ke rem. Cara kerja rem ABS diatas terjadi
sangat cepat, rata-rata sistem ABS pada mobil sekarang, mampu melakukan 15
kali proses tersebut dalam 1 detik

Gambar 2.16 Mekanisme Rem Honda Brio


(Sumber : rentalmobilbali.net)
20

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Profil Perusahaan

 Nama Dealer : Honda Denpasar Agung


 Alamat : Jl. Hayam Wuruk No. 40 Denpasar, Bali 80233
 Telepon : (0361) 232636
 Fax : (0361) 224070
 Website : http://hondadenpasaragung.co.id

3.1.1 Visi dan Misi Honda Denpasar Agung

1. VISI :
 Menjadi Main Dealer / Distributor mobil Honda terbaik dengan
meningkatkan kualitas layanan kepada dealer-dealer di bawahnya
 Menjadi Main Dealer yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat
terhadap Honda di area sekitarnya
 Menjadi Main Dealer yang terbaik dengan terus melakukan inovasi demi
memenuhi kebutuhan pasar terhadap produk Honda

MISI :

 Mencapai target yang ditetapkan HPM dan pengembangan SDM di


seluruh dealer sehingga meningkatkan layanan kepada customer untuk
mencapai Customer Service nomor satu.
 Melakukan inovasi dan jeli melihat perkembangan pasar dengan
melakukan penetrasi dan terus mengembangkan SDM serta dealer yang
ada demi terciptanya pelayanan terbaik untuk kepuasan pelanggan.
 Mendukung pengembangan dealer serta SDM-nya untuk terus maju dan
mencapai Customer Service nomor satu.
21

2. NILAI - NILAI :
 Profesionalisme
 Integritas
 Kerjasama tim
 Kepuasan pelanggan
 Organisasi pembelajar dan penyempurnaan terus menerus
3. MOTO :

“MELAYANI DENGAN TULUS DAN SEPENUH HATI”

3.1.2 Struktur Organisasi Honda Denpasar Agung

MANIKI DJAUW
(Brand Manager)

I Wayan Sukarata I Ketut Sumendra


(Head Service) (Operasional Dealer)

I Wayan Suwija
(Final Checker)

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Honda Denpasar Agung


Sumber : Dokumentasi

3.2 Pelaksanaan

Selama kegiatan Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) berlangsung, penulis


melakukan kegiatan perawatan dan perbaikan sistem rem Honda Brio, sebagai
berikut :
22

3.2.1 Pembongkaran Rem Tromol


a. Alat dan Bahan
1. Kunci Shock Roda
2. Impact
3. Palu
4. Tang
5. Obeng
b. Langkah Kerja Pembongkaran Rem Tromol
1. Buka baut roda menggunakan kunci roda
2. Angkat kendaraan menggunakan dongkrak
3. Buka roda beserta tromolnya

Gambar 3.2 Gambar Pelepasan Tromol


Sumber : Dokumentasi
4. Lepaskan pegas Kembali, gunakan obeng (-) pegas pengembali
pada tromol
5. Lepaskan paku pengunci yang mengikat kamvas rem, gunakan tang
untuk melepaskan paku pengunci yang mengikat kanvas rem
6. Lepaskan sepatu rem dari backing plate, tinggal lepaskan dan
letakkan kampas rem (sepatu rem)
23

Gambar 3.3 Gambar Pelepasan Tromol


Sumber : Dokumentasi
7. Pembongkaran Wheel Cylinder
 Lepaskan pipa rem dari napel, gunakan kunci 12 untuk
mengendorkan mur dan lepaskan pipa rem
 Lepaskan baut pengikat wheel cylinder , gunakan kunci pas
untuk mengendorkan baut pengikat
 Lepas wheel cylinder dari backing plate
 Lepaskan dush boot dan piston cup, gunakan kunci 12 untuk
melepaskan baut pada dust boost
3.2.2 Pemeriksaan Rem Tromol
a. Pemeriksaan Komponen rem bagian atas
1) Pemeriksaan komponen rem pedal
 Ukuran gerak pedal dengan ukuran gerak pedal 3-4 mm(0,12-
0,24 in)
 Ukuran jarak cadangan pedal dari lantai pada penekanan 50
(110 lb – 490 N)
b. Periksa mata cylinder
 Ukur master Cylinder diameter dalam dan pistonya dengan
sliding caliper
 Jika kelonggaranya melebihi limit, ganti master atau pistonya.
24

c. Pemeriksaan komponen rem bagian bawah


1. Ukur Tebal Miring
 Ketebalan 1,0 mm (0,039 in)
 Ketebalan maksimum atau ketebalan standar 6,0 mm (0,235
in)
2. Ukur Diameter dalam Tromol Rem
 Ukuran diameter dalam maksimum 220,6 mm (9,79 in)
 Ukuran diameter wheel silinder dan diameter dengan
menggunakan jangka sorong
3. Ukur diameter dalam dari wheel silinder dan diameter piston
 Ukur diameter wheel silinder dan diameter dengan
menggunakan jangka sorong
3.2.3 Pemasangan Rem Tromol
a. Pemasangan rem bagian atas
1. Pasang master silinder
2. Pasang reservoir seperti biasa
3. Pasang pedal rem seperti pemula
b. Pemasangan bagian bawah
1. Pasang dust boot dan piston cups, gunakan kunci 12 untuk
mengencangkan baut pada dust boot
2. Pasang wheel cylinder ke backing plate
3. Pasang pipa rem ke nipel, gunakan kunci pas 12 untuk
mengencangkan baut pada pipa rem
4. Pasang kampas rem dan ikat dengan paku pengunci, gunakan tang
untuk mengikatkan paku pengunci pada kampas rem.
5. Pasang tromol ke backing plate
6. Pasang roda dengan baut rodanya
7. Turunkan dongkrak/lift mobil sampai roda menyentuh lantai
8. Kencangkan baut-baut roda menggunakan kunci roda
3.2.4 Bleeding
25

Bleeding merupakan proses pembuangan udara ke brake tube, brake shoe


dan master cylinder. Langkah-langkah pengerjaannya adalah sebagai berikut :
a. Periksa tinggi fluida pada master cylinder fluida reservoir. Jika fluida
kurang batas yang ditentukan maka tambahkan minyak rem.
b. Lepaskan bleder screwcups, sambungkan ujung-ujung vynilpive ke
bleder screw setelah fluid dan tempatkan ujung pive yang lain pada
tempat penampunganya.
c. Setelah menekan brake pedal beberapa kali, kendurkan bleder screw
pada posisi pedal ditekan, keraskan bleder screw setelah fluid mengalir
pada vynilpive.
d. Pasang bleder screw cups dan tambahkan fluid pada reservoir sampai
batas maksimum.
3.3 Analisis Permasalahan
Selama pelaksaanaa Praktik kerja Lapangan (PKL), penulis banyak sekali
menemukan beberapa masalah dan juga cara mengatasinya, sebagai berikut :
a. Masalah yang sering terjadi
Tabel 3.1 Analisis Permasalahan yang sering terjadi pada sistem rem

No. Permasalahan Akibat Efek yang


ditimbulkan
kurang
pakem
1. Seal roda Vaselin/oli Daya
dalam bocor bocor ke pengereman
komponen kurang pakem
komponen
yang lain
2. Kips (Cups) Minyak rem System rem
rem bocor bocor sampai akan tidak
ke kampas berfungsi atau
dan blong
komponen
26

lainya
3. Kampas habis Jika Rem pakem
dibiarkan
terus
menerus
maka akan
memakan
tromol
4. Selang/ pipa Minyak rem Akan terjadi
rem bocor akan bocor rem blong
dan akan
habis
Sumber : Dokumentasi

b. Cara mengatasinya
1. Seal roda dalam bocor
a. Pertama kendorkan dahulu baut as pada roda menggunakan
kunci sok 14.
b. Kemudian dongkrak roda yang akan di service sampai roda tidak
menempel lagi dengan tanah.
c. Setelah itu kendorkan setelan rem / adjusting wheel
menggunakan obeng setelan rem sampai kampas tidak menempel
pada tromol.
d. Kemudian lepas baut as roda yang telah dikendorkan tadi
menggunakan kunci T 14 agar lebih cepat.
e. Setelah itu copot as roda dengan cara mencongkel as roda
dengan setang sok kemudian di tarik, kemudian letakkan as roda
pada tempat yang bersih.
f. Kemudian lepas mur hes dengan kunci hes dengan cara memutar
nya kearah belakang/ berlawanan dengan arah jarum jam, jika
27

terlalu berat bisa kunci hes bisa ditambah dengan setang


dongkrak agar momen nya lebih besar.
g. Selanjutnya lepas ring o / ring bagong.
h. Kemudian lepas mur hes nya yang satunya lagi setelah ring
bagong.
i. Setelah itu lepas bearing /laker luar pada roda belakang dengan
mencongkelnya.
j. Kemudian setelah bearing / laker telah terlepas maka lepas roda
dengan cara menariknya kearah belakang dengan kedua tangan.
k. Setelah itu ambil bearing dalam dengan cara menggunakan drive.
l. Kemudian ambil seal lama pada bearing dalam dan ganti dengan
yang baru.
m. Setelah dipasang seal pada roda kemudian lakukan
menambahkan lem red cilicon pada atas seal , kemudian
memasangan kembali roda dengan cara mengangkat roda dan
dipasang kembali beserta tromolnya.
n. Setelah roda terpasang maka pasang perpak as pada katesan atau
rumah bearing roda.
o. Setelah itu masukkan as roda kembali dan pasang kembali baut
pada as roda kembali seperti semula.
2. Cara mengatasi kip (cups) rem silinder roda bocor, silinder roda
macet dan mengganti pad atau kanvas.
a. Lepas roda sperti cara melepas mengganti seal roda dalam yang
telah ada.
b. Setelah roda terbuka kemudian melepas pegas pembalik pada
sepatu rem menggunakan obeng setelan rem atau menggunakan
tang.
c. Selanjutnya melepas sepatu rem dengan cara melepas pegas
penahan sepatu rem atas dan bawah menggunakan obeng setela
rem atau tang,
28

d. Setelah itu untuk mengganti kanvas rem maka kanvas harus


dilepas dari sepatu rem menggunakan pahat atau tatah dan palu ,
setelah kanvas terlepas dari sepatu rem maka pasang kembali
kanvas baru pada sepatu rem dengan penahannya.
e. Kemudian melepas silinder roda ,melepas pipa rem dari silinder
roda , kemudian melepas nepel pembuangan udara dari silinder
roda, setelah itu melepas baut pengikat pada silinder roda
f. Kemudian melepas komponen silinder roda yaitu pertama karet
pelindung (boot) kemudian melepas piston, setelah itu melepas
cups yang bocor kemudian melepas sekrup dan pegas pengunci
penyetel ,kemudian yang terakhir melepas baut dan mur
penyetel.
g. Sebelum itu untuk mengatasi silinder roda macet ,maka untuk
mengeluarkan pistonnya kita menggunakan kunci pipa / kunci
inggris dan jika setelah piston keluar maka kita harus
menghilangkan karat karat pada piston rem dan dinding piston
rem dengan amplas.
h. Selanjutnya untuk mengganti kip (cups) kita harus mencongkel
cups tersebut dari piston menggunakan obeng min (-) dan pasang
cups yang baru dengan diolesi oleh tanco agar pemasangan lebih
mudah.
i. Setelah itu memasang kembali piston dan karet pelindung pada
silinder roda.
j. Kemudian kita memasang silinder roda pada backing plate.
k. Setelah itu memasang nepel pembuangan udara dan pasang pipa
rem pada silinder roda.
l. Setelah itu mengoleskan gemuk atau vaselin pada backing plate
tepatnya didaerah persinggungan sepatu rem dengan backing
plate.
m. Kemudian memasang sepatu rem pada backing plate.
29

n. Setelah itu membersihkan pelapis sepatu atau pad dan bagian


dalam tromol menggunakan amplas atau kuas.
o. Selanjutnya pasang kembali roda seperti semula.
p. Yang terakhir mengisi tangki cadangan dengan minyak rem yang
sesuai dengan jenis minyak rem yang dibutuhkan oleh
kendaraan.
3. Selang atau pipa rem bocor
a. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengetahui letak
dari kebocoran pipa atu slang rem.
b. Setelah kita mengetahui selang atau pipa yang bocor kita harus
menggantinya dengan yang baru dan disesuaikan dengan kondisi
atau letak dari selang atau pipa tersebut.
c. Setelah memasang selang/ pipa baru telah selesai maka cek
kembali slang / pipa yang lain terhadap kerusakan,
keretakan ,atau pembengkakan, dan periksalah ulir terhadap
kerusakan yang akan menyebabkan terjadinya pipa atau slang
rem bocor.
30

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas dan pengamatan selama Praktik Kerja Lapangan (


PKL ), maka penulis dapat menyimpulkan bahwa :

1. Teori yang dipelajari dapat saya aplikasikan sehingga mempermudah saya


dalam menganalisa apabila ada kerusakan pada waktu perawatan dan
perbaikan yang terjadi pada sistem rem.
2. Selalu gunakan APD ( Alat Pelindung Diri ) agar diri kita terlindung dari
bahaya yang tidak diinginkan, serta aplikasikan secara langsung k3 yang
terdapat pada sistem perusahaan dan juga apa yang telah dipelajari selama
ini baik dikampus maupun di tempat PKL ( Praktek Kerja Lapangan ).
3. Penulis mampu melaksanakana kegiatan pembongkaran dan pemasangan
serta menganalisa kerusakan pada komponen sistem rem pada mobil
mitsubishi canter.

4.2 Saran

Adapun saranyang ingin penulis sampaikan, yakni :

1. Dalam pelaksanaan PKL ( Praktek kerja Lapangan ), mahasiswa agar


selalu memperhatikan K3, penggunaan peralatan yang sesuai, dan
prosedur pelaksanaan servis.
2. Dalam melaksanakan pekerjaan, mahasiswa dituntut untuk mandiri dan
bertanggung jawab terhadap apa yang dikerjakan.
31

3. Sebisa mungkin aplikasikan teori dengan pekerjaan yang dilakukan


karena tujuan dari PKL ini adalah untuk mengaplikasikan teori yang
kita dapatkan dari kampus ke tempat kerja.

DAFTAR PUSTAKA
1. I Nyoman Sutantra. 2001. “Teknologi Otomotif”. Surabaya :Guna Widya.
2. Saripudin. Thn. “Materi Perawatan Dan Perbaikan Sistem Rem”
3. Adrenal, KA. 2018. Apa aitu rem tromol ? dan bagaimana cara kerjanya?.
http://fastnlow.net/apa-itu-rem-tromol-dan-bagaimana-cara-kerjanya.
Diakses tanggal 1 Desember 2021.
4. Berita otomotif terkini. 2018. Komponen pada rem tromol.
https://www.otoflik.com/komponen-rem-tromol. Diakses tanggal 1
Desember 2021
5. Autofun.co.id

Anda mungkin juga menyukai