Oleh:
Nama :
Kelas : TBSM
NIS :-
BABI. PENDAHULUAN
BAB II.
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Sistem Transmisi .................................................................... 3
2.2. Macam-Macam Sistem Transmisi ............................................................6
2.3 Sistem Transmisi Manual ..........................................................................6
2.4 Sistem Transmisi Semi Otomatis .............................................................10
2.5 Sistem Transmisi Otomatis .....................................................................11
BAB III. PENUTUP
3.1. Kesimpulan...............................................................................................15
3.2. Saran ........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................17
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah:
1. Untuk mempelajari sistem transmisi.
2. Untuk mengetahui macam-macam sistem transmisi.
3. Untuk mengetahui perbedaan antara transmisi manual, semi otomatis dan otomatis.
4. Untuk mengetahui konstruksi dari transmisi manual, semi otomatis dan otomatis.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat pembuatan makalah:
1. Teoritis
Menambah khazanah keilmuan bidang ilmu Teknologi Sepeda Motor tentang
sistem transmisi sepeda motor (Manual, semi otomatis dan otomatis).
2. Praktis
Sebagai syarat pemenhan tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia dan melatih penulis
untuk dapat menerapkan pengalaman yang diperoleh dari praktik.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem Transmisi
Pada saat sepeda sepeda motor berjalan, mesin memerlukan momen yang besar.
Sedangkan mesin dapat menghasilkan tenaga yang cukup pada daerah putaran tertentu.
Untuk mengusahakan agar putaran mesin untuk setiap kecepatan sepeda motor selalu
berada pada daerah tersebut diperlukan tingkatan perbandingan yang berlainan antara
putaran mesin dengan roda belakang. Alat yang mengatur perubahan perbandingan
antara putaran mesin dengan putaran roda belakang adalah transmisi. Setiap set roda-
roda gigi pada transmisi mempunyai perbandingan putaran tertentu. Dengan memakai
set-set roda gigi secara bergantian dapat diperoleh tingkatan perbandingan putaran
yang berlainan, sesuai dengan kebutuhan sepeda motor.
Sistem transmisi dalam otomotif, berfungsi untuk konversi torsi dan kecepatan
(putaran) dari mesin menjadi torsi dan kecepatan yang berbeda-beda untuk diteruskan ke
penggerak akhir. Konversi ini mengubah kecepatan putar yang tinggi menjadi lebih
rendah tetapi lebih bertenaga, atau sebaliknya. Pada dasarnya sistem transmisi sepeda
motorbekerja dengan cara menukar atau memindah kombinasi gigi sehingga terjadi
perbandingan gigi yang berguna untuk mengubah tenaga mesin menjadi momen sesuai
dengan kondisi jalan ataupun pengguna kendaraan.
Secara umum transmisi sepeda motor adalah salah satu komponen sistem pemindah
tenaga (power train) yang mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Meneruskan tenaga/putaran mesin dari kopling ke outpur shaft.
2. Merubah momen yang dihasilkan mesin sesuai dengan kebutuhan (beban mesin
dan kondisi jalan).
Gambar 2.1 Sistem pemidah tenaga pada sepeda motor.
Menghubung dan memutus tenaga/putaran dari roda gigi tingkat ke poros output
pada kondisi putaran tidak sama. Bagian- bagian:
1. Roda gigi tingkat
2. Gigi penghubung
3. Cincin sikronmesh
4. Kopling geser
5. Roda gigi sinkronmesh
6. Konis pengereman
7. Poros output
Komponen utama dari gigi transmisi manual sepeda motor terdiri dari susunan
gigi-gigi yang berpasangan yang berbentuk. Salah satu pasangan gigi tersebut berada
pada poros utama (main shaft/input shaft) dan pasangan gigi lainnya berada pada
poros luar (output shaft/counter shaft). Transmisi / perseneling jenis ini umum
digunakan pada sepeda motor. Komponen-komponen pendukung transmisi manual
antara lain:
1. Main shaft (poros utama/poros primer). Poros utama selalu berhubungan dengan
kopling.
2. Counter shaft (poros lawan/poros sekunder). Poros lawan selalu berhubungan
dengan gear depan atau roda belakang melalui rantai roda.
3. Shift fork (garpu pemindah) sebagai penggerak gigi geser.
4. Shift drum (botol perseneling) sebagai penggerak shift fork.
2.3.2 Cara kerja transmisi manual
Gigi transmisi pada saat posisi berpasangan dengan masing-masing maka posisi
tersebut adalah posisi netral, karena hubungan dari pada kedua poros adalah bebas,
sehingga apabila poros primer berputar, poros sekunder tidak berputar. Transmisi
dikatakan bekerja apabila kedua poros saling berhubungan/saling berputar. Maka dari
itu kedua gigi transmisi yang berpasangan harus sama-sama mati, yaitu yang merupakan
gigi bebas harus dimatikan/dikunci dengan gigi geser. Dengan demikian gigi transmisi
yang bekerja adalah pasangan gigi transmisi yang sama-sama mati.
2.4 Sistem Transmisi Semi Otomatis (Tipe Cub)
Transmisi semi-otomatis merupakan tranmisi yang perpindahan gigi
percepatannya tanpa menginjak/menekan kopling, sistem ini menggunakan kopling
otomatis untuk membantu memindahkan gigi percepatan atas perintah pengemudi.
Sistem ini dikembangkan untuk mengantisipasi kemacetan lalu lintas didaerah
perkotaan. Contoh penggunaan transmisi semi otomatis adalah pada sepeda motor
Honda Astrea, Supra, Yamaha Jupiter dan juga digunakan pada mobil-mobil sport
mewah seperti digunakan Porsche, Maserati, Ferrari yang kadang-kadang ditempatkan
pada setir untuk mempermudah perpindahan gigi percepatan.
Transmisi tipe constant mesh adalah jenis transmisi manual yang cara kerja dalam
pemindahan giginya memerlukan bantuan kopling geser agar terjadi perpindahan tenaga
dari poros input ke poros out put. Transmisi jenis constant mesh antara roda gigi input
dan output selalu berkaitan, tetapi roda gigi out put tidak satu poros dengan poros out
put transmisi. Tenaga akan diteruskan ke poros out put melalui mekanisme kopling
geser. Transmisi jenis ini memungkinkan untuk menggunakan roda gigi lebih dari satu
jenis.
3.1. Kesimpulan
Sistem transmisi sepeda motor adalah salah satu komponen sistem pemindah tenaga
(power train) yang mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Meneruskan tenaga / putaran mesin dari kopling ke outpur shaft.
2. Merubah momen yang dihasilkan mesin sesuai dengan kebutuhan (beban mesin
dan kondisi jalan).
Sistem transmisi sepeda motor ada 3 jenis yaitu :
1. Sistem transmisi manual (tipe sport)
2. Sistem transmisi semi otomatis (tipe cub)
3. Sistem transmisi otomatis (CVT)
Pada sistem transmisi tipe sport, memerlukan pengemudi untuk menekan/menarik
tuas kopling seperti pada mobil dan menukar gigi percepatan secara manual. Gigi
percepatan dirangkai di dalam kotak gigi/gerbox untuk beberapa kecepatan, biasanya
berkisar antara 3 gigi percepatan maju sampai dengan 5 gigi percepatan maju.
Komponen-komponen pendukung transmisi manual antara lain main shaft (poros
utama/poros primer), poros utama selalu berhubungan dengan kopling. Counter shaft
(poros lawan/poros sekunder), poros lawan selalu berhubungan dengan gear depan atau
roda belakang melalui rantai roda. Shift fork (garpu pemindah) sebagai penggerak gigi
geser. Shift drum (botol perseneling) sebagai penggerak shift fork.
Transmisi semi-otomatis merupakan tranmisi yang perpindahan gigi
percepatannya tanpa menginjak/menekan kopling, sistem ini menggunakan kopling
otomatis untuk membantu memindahkan gigi percepatan atas perintah pengemudi.
Dalam CVT terdapat dua penggerak atau puli yang disambungkan dengan sabuk
ataupun belt dari baja, yang berfungsi sebagai penerima dan pemberi tenaga dari mesin
yang diteruskan ke bagian yang selanjutnya berupa putaran mesin. Sistem CVT sepeda
motor digunakan untuk menciptakan perpindahan transmisi yang lebih halus dan
menghasilkan performa mesin yang maksimal serta dalam konsumsi bahan bakar akan
menjadi lebih efisien.
Terdapat beberapa bagian pada sistem CVT diantaranya Poros Input, Reversing
Wheel atau Roda Pembebas, Axial-shift cones (input side), Pompa minyak pelumas,
Final drive unit, Intermediate shaft, Linked steel belt, serta Axial-shift cones (output
side).
3.1 Saran
Di harapkan untuk pembaca supaya mendalami hal-hal yang berkenaan mengenai
sistem transmisi sepeda motor agar dapat mendapat ilmu yang bermanfaat. Karena
sangat banyak ilmu yang harus digali agar pengetehuan tentang keotomotifan kita
menjadi lebih luas dan tidak hanya berpatok pada satu sumber saja, maka pembaca
diharapkan melihat dan membaca referensi lain sehingga dapat memenuhi apa-apa yang
belum diketahui oleh pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Jalius Jama,dkk. 2008.Teknik sepeda motor jilid III .Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah kejuruan.
George Lear, Lynn S. Mosher. 1977. Motorcycle Mechanics. New Jersey : Prentice-Hall
Novriza, S.Pd, 2012. Memperbaiki Transmisi. Medan Tim Fakultas Teknik UNY, 2004.
Pemeliharaan/Servis Transmisi Manual. Yogyakarta
Macam-Macam Sistem Transmisi Kendaraan Bermotor (Part 1)
http://artikel-teknologi.com/macam-macam-sistem-transmisi-kendaraan- bermotor-part-1/ (9 Juni 2016)
Pengenalan Mesin Mekanisme Peminda Gigi Transmisi
https://motogokil.com/2014/10/28/pengenalan-mesin-mekanisme- pemindah-gigi-transmisi/ (9 Juni 2016)
Macam-Macam Transmisi
http://wahyudisporrt.blogspot.com/2015/03/transmisi-transmisi-manual- transmisi.html?m=1 (9 Juni
2016)
Sistem Transmisi Dan Penjelasannya
https://kamatblog.wordpress.com/2013/04/12/sisten-transmisi-dan-
penjelasannya/ (9 Juni 2016)