Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

TEKNOLOGI SEPEDA MOTOR


SISTEM TRANSMISI SEPADA MOTOR

Oleh:
Nama :
Kelas : TBSM
NIS :-

PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK DAN BISNIS SPEDA MOTOR


SMK BINA KARYA LARANTUKA
JLN KI HAJAR DEWANTORO NO 57
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat, rahmat, perlindungan serta kesehatan yang diberikan sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah sistem transmisi sepeda motor. Penulis juga
mengucapkan banyak terima kasih kepada segenap pihak karena telah membantu
dalam penyelesaian makalah ini sehingga dapat selesai dengan semestinya.
Makalah ini disusun berdasarkan apa yang penulis temukan dari berbagai
referensi yang telah dibaca.
Dengan tersusunnya makalah ini, penulis berharap dapat berguna dan
dijadikan sebagai salah satu referensi penambah ilmu, wawasan, dan pengetahuan.
Selain itu penulis mengharapkan makalah ini tidak hanya menjadi pelengkap
tugas tetapi dapat juga menjadi hasil karya yang bermanfaat untuk penambah
wawasan bagi pembaca.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kta sempurna, oleh
karena itu demi kesempurnaan makalah yang akan di buat berikutnya, penulis
mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun dari pembaca sehingga
dengan semua itu kesempurnaan dapat tercapai.

Larantuka, 08 Maret 2021


Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................i

KATA PENGANTAR .......................................................................................................ii

DAFTAR ISI ....................................................................................................................iii

BABI. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang................................................................................................1


1.2. Rumusan Masalah ..........................................................................................2
1.3. Tujuan ............................................................................................................2
1.4 Manfaat............................................................................................................2

BAB II.
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Sistem Transmisi .................................................................... 3
2.2. Macam-Macam Sistem Transmisi ............................................................6
2.3 Sistem Transmisi Manual ..........................................................................6
2.4 Sistem Transmisi Semi Otomatis .............................................................10
2.5 Sistem Transmisi Otomatis .....................................................................11
BAB III. PENUTUP

3.1. Kesimpulan...............................................................................................15
3.2. Saran ........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................17
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Saat ini perkembangan teknologi sangatlah pesat, berbagai produk serta teknologi baru
bermunculan seiring majunya IPTEK. Berbagai bidang kehidupan telah dijamah dengan berbagai
kemudahan yang disediakan karena adanya teknologi. Kini penerapan teknologi yang paling
pesat adalah dibidang transportasi dan otomotif. Produk otomotif yang paling pesat
perkembangannya adalah pada sepeda motor. Di Indonesia sendiri, pengguna sepeda sangatlah
banyak dan telah menimbulkan berbagai macam masalah sosial yang rumit dan sukar untuk
diselesaikan. Sepada motor sendiri merupakan mode transportasi yang banyak digunakan warga
Indonesia. Tetapi pada kenyataannya banyak pengguana sepada motor tersebut tidak tahu
bagaimana merawat sepeda motor serta tidak mengetahui tentang bagian-bagian yang ada pada
sepada motor. Sehingga para pengguna sepeda motor hanya mampu menjadi pengguna dan tidak
mau untuk mempelajari lebih lanjut tentang sepada motor.
Sepeda motor sendiri memiliki berbagai macam jenis dan klasifikasinya. Sepeda motor
dituntut bisa dioperasikan atau dijalankan pada berbagai kondisi jalan. Namun, mesin yang
berfungsi sebagai penggerak utama pada sepeda motor tidak bisa melakukan dengan baik apa
yang menjadi kebutuhan atau tuntutan kondisi yang ada saat ini. Misalnya, pada saat jalanan
mendaki, sepeda motor membutuhkan momen puntir (torsi) yang besar namun kecepatan atau
laju sepeda motor yang dibutuhkan rendah.
Pada saat ini walaupun putaran mesin tinggi karena katup trotel atau katup gas dibuka
penuh namun putaran mesin tersebut harus dirubah menjadi kecepatan atau laju sepeda motor
yang rendah. Sedangkan pada saat sepeda motor berjalan pada jalan yang rata, kecepatan
diperlukan tapi tidak diperlukan torsi yang besar. Berdasarkan penjelasan di atas, sepeda motor
harus dilengkapi dengan suatu sistem yang mampu menjembatani antara output mesin (daya dan
torsi mesin) dengan tuntutan kondisi jalan. Sistem ini dinamakan dengan sistem pemindahan
tenaga dan pada makalah ini akan menyajikan tentang sistemm transmisi yang ada pada sepeda
motor.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini ialah :
1. Apa yang dimaksud dengan sistem transmisi?
2. Apa saja yang temasuk dalam sistem transmisi sepada motor ?
3. Apa yang dimaksud dengan sistem transmisi manual?
4. Apa yang dimaksud dengan sistem transmisi semi otomatis?
5. Apa yang dimaksud dengan sistem transmisi otomatis?

1.3 Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah:
1. Untuk mempelajari sistem transmisi.
2. Untuk mengetahui macam-macam sistem transmisi.
3. Untuk mengetahui perbedaan antara transmisi manual, semi otomatis dan otomatis.
4. Untuk mengetahui konstruksi dari transmisi manual, semi otomatis dan otomatis.

1.4 Manfaat
Adapun manfaat pembuatan makalah:
1. Teoritis
Menambah khazanah keilmuan bidang ilmu Teknologi Sepeda Motor tentang
sistem transmisi sepeda motor (Manual, semi otomatis dan otomatis).

2. Praktis
Sebagai syarat pemenhan tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia dan melatih penulis
untuk dapat menerapkan pengalaman yang diperoleh dari praktik.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sistem Transmisi
Pada saat sepeda sepeda motor berjalan, mesin memerlukan momen yang besar.
Sedangkan mesin dapat menghasilkan tenaga yang cukup pada daerah putaran tertentu.
Untuk mengusahakan agar putaran mesin untuk setiap kecepatan sepeda motor selalu
berada pada daerah tersebut diperlukan tingkatan perbandingan yang berlainan antara
putaran mesin dengan roda belakang. Alat yang mengatur perubahan perbandingan
antara putaran mesin dengan putaran roda belakang adalah transmisi. Setiap set roda-
roda gigi pada transmisi mempunyai perbandingan putaran tertentu. Dengan memakai
set-set roda gigi secara bergantian dapat diperoleh tingkatan perbandingan putaran
yang berlainan, sesuai dengan kebutuhan sepeda motor.
Sistem transmisi dalam otomotif, berfungsi untuk konversi torsi dan kecepatan
(putaran) dari mesin menjadi torsi dan kecepatan yang berbeda-beda untuk diteruskan ke
penggerak akhir. Konversi ini mengubah kecepatan putar yang tinggi menjadi lebih
rendah tetapi lebih bertenaga, atau sebaliknya. Pada dasarnya sistem transmisi sepeda
motorbekerja dengan cara menukar atau memindah kombinasi gigi sehingga terjadi
perbandingan gigi yang berguna untuk mengubah tenaga mesin menjadi momen sesuai
dengan kondisi jalan ataupun pengguna kendaraan.
Secara umum transmisi sepeda motor adalah salah satu komponen sistem pemindah
tenaga (power train) yang mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Meneruskan tenaga/putaran mesin dari kopling ke outpur shaft.
2. Merubah momen yang dihasilkan mesin sesuai dengan kebutuhan (beban mesin
dan kondisi jalan).
Gambar 2.1 Sistem pemidah tenaga pada sepeda motor.

Gambar 2.2 Sistem pemidah tenaga pada sepeda motor.


2.1.1 Macam-Macam Tipe Roda Gigi Transmisi

Ada beberapa macam tipe roda gigi transmisi diantaraanya yaitu :


1. Roda gigi jenis Spur
Roda gigi ini bentuk giginya lurus sejajar dengan poros, dipergunakan untuk roda
gigi geser atau yang bisa digeser (Sliding mesh).

Gambar 2.3 Roda gigi jenis Spur

2. Roda gigi jenis Helical


Roda gigi ini bentuk giginya miring terhadap poros, dipergunakan untuk roda gigi
tetap atau yang tidak bisa digeser (Constant mesh dan synchro-mesh).

Gambar 2.4 Roda gigi jenis Helical

3. Roda gigi jenis Double Helical


Roda gigi ini bentuk giginya dobel miring terhadap poros, dipergunakan untuk
roda gigi tetap atau yang tidak bisa digeser (Constant mesh dan synchro-mesh).
Gambar 2.5 Roda gigi jenis Double Helical

4. Roda gigi jenis Epicyclic


Roda gigi ini bentuk giginya lurus atau miring terhadap poros, dipergunakan untuk
roda gigi yang tidak tetap kedudukan titik porosnya (Constant mesh).

Gambar 2.6 Roda gigi jenis Epicyclic

2.2 Macam-Macam Sistem Transmisi


Pada sepada motor ada 3 macam sistem transmisi yang digunakan, yaitu :
1. Sistem transmisi manual (tipe sport)
2. Sistem transmisi semi otomatis (tipe cub)
3. Sistem transmisi otomatis
2.3 Sistem Transmisi Manual (Tipe Sport)
Transmisi posisinya berada antara cluth dengan gigi reduksi kedua, perubahan
ratio gigi tergantung pada jalan atau kondisi operasi, contohnya pada saat start,
percepatan, permukaan jalan, tekanan angin, dan sebagainya. Supaya kecepatan ban
belakang atau torsi dapat bervariasi. Alasan mengapa perbandingan gigi harus dirubah,
karena saat mesin di start atau menanjak, kecepatan tinggi tidak diperlukan tetapi torsi
yang besar yang diperlukan. Dengan kata lain pada saat sepeda motor berjalan pada
jalan yang rata, kecepatan diperlukan tetapi tidak diperlukan torsi
yang besar. Untuk meningkatkan torsi mesin kecepatan mesin harus dikurangi melalui
primary dan secondary gigi reduksi.

Gambar. 2.7 Sistem Transmisi Manual

Transmisi manual adalah sistem transmisi yang memerlukan pengemudi untuk


menekan/menarik tuas kopling seperti pada mobil dan menukar gigi percepatan secara
manual. Gigi percepatan dirangkai di dalam kotak gigi/gerbox untuk beberapa
kecepatan, biasanya berkisar antara 3 gigi percepatan maju sampai dengan 5 gigi
percepatan maju. Gigi percepatan yang digunakan tergantung kepada kecepatan
kendaraan pada kecepatan rendah atau menanjak digunakan gigi percepatan 1 dan
seterusnya kalau kecepatan semakin tinggi, demikian pula sebaliknya kalau mengurangi
kecepatan gigi percepatan diturunkan, pengereman dapat dibantu dengan penurunan gigi
percepatan. Transmisi manual merupakan bagian dari sistem pemindah tenaga dari
sebuah kendaraan, yaitu sistem yang berfungsi mengatur tingkat kecepatan dalam proses
pemindahan tenaga dari sumber tenaga ke roda kendaraan.

2.3.1 Macam-macam transmisi manual


Berdasarkan cara pemindahan gigi maka transmisi manual dibedakan menjadi 3 yaitu :
1. Tipe Sliding mesh.
Transmisi Tipe Sliding Mesh adalah jenis transmisi manual yang cara kerja dalam
pemindahan gigi dengan cara menggeser langsung roda gigi input dan outputnya.
Transmsi jenis ini jarang digunakan, karena mempunyai kekurangan–kekurangan:

1) Perpindahan gigi tidak dapat dilakukan secara langsung/memerlukan


waktu beberapa saat untuk melakukan perpindahan gigi.
2) Hanya dapat menggunakan salah satu jenis roda gigi.
3) Suara yang kasar saat terjadi perpindahan gigi.

Gambar. 2.8 Sliding mesh

2. Tipe Constant mesh.


Transmisi tipe constant mesh adalah jenis transmisi manual yang cara kerja
dalam pemindahan giginya memerlukan bantuan kopling geser agar terjadi
perpindahan tenaga dari poros input ke poros out put. Transmisi jenis constant
mesh antara roda gigi input dan out put nya selalu berkaitan, tetapi roda gigi out
put tidak satu poros dengan poros out put transmisi. Tenaga akan diteruskan ke
poros out put melalui mekanisme kopling geser. Transmisi jenis ini
memungkinkan untuk menggunakan roda gigi lebih dari satu jenis.
Pada tipe ini gigi pada main shaft selalu berhubungan dengan gigi pada
counter shaft, gigi ini dilengkapi dog gear yang akan dihubungkan dengan sleeve
yang terpasang pada main shaft. Shaft arm menggerakan sleeve agar terjadi
perpindahan putaran dari gigi percepatan ke main shaft.Tipe ini digunakan pada
gigi mundur.

Gambar. 2.9 Constant mesh


3. Tipe Sincromesh.

Gambar. 2.10 Sincromes

Menghubung dan memutus tenaga/putaran dari roda gigi tingkat ke poros output
pada kondisi putaran tidak sama. Bagian- bagian:
1. Roda gigi tingkat
2. Gigi penghubung
3. Cincin sikronmesh
4. Kopling geser
5. Roda gigi sinkronmesh
6. Konis pengereman
7. Poros output
Komponen utama dari gigi transmisi manual sepeda motor terdiri dari susunan
gigi-gigi yang berpasangan yang berbentuk. Salah satu pasangan gigi tersebut berada
pada poros utama (main shaft/input shaft) dan pasangan gigi lainnya berada pada
poros luar (output shaft/counter shaft). Transmisi / perseneling jenis ini umum
digunakan pada sepeda motor. Komponen-komponen pendukung transmisi manual
antara lain:

1. Main shaft (poros utama/poros primer). Poros utama selalu berhubungan dengan
kopling.
2. Counter shaft (poros lawan/poros sekunder). Poros lawan selalu berhubungan
dengan gear depan atau roda belakang melalui rantai roda.
3. Shift fork (garpu pemindah) sebagai penggerak gigi geser.
4. Shift drum (botol perseneling) sebagai penggerak shift fork.
2.3.2 Cara kerja transmisi manual
Gigi transmisi pada saat posisi berpasangan dengan masing-masing maka posisi
tersebut adalah posisi netral, karena hubungan dari pada kedua poros adalah bebas,
sehingga apabila poros primer berputar, poros sekunder tidak berputar. Transmisi
dikatakan bekerja apabila kedua poros saling berhubungan/saling berputar. Maka dari
itu kedua gigi transmisi yang berpasangan harus sama-sama mati, yaitu yang merupakan
gigi bebas harus dimatikan/dikunci dengan gigi geser. Dengan demikian gigi transmisi
yang bekerja adalah pasangan gigi transmisi yang sama-sama mati.
2.4 Sistem Transmisi Semi Otomatis (Tipe Cub)
Transmisi semi-otomatis merupakan tranmisi yang perpindahan gigi
percepatannya tanpa menginjak/menekan kopling, sistem ini menggunakan kopling
otomatis untuk membantu memindahkan gigi percepatan atas perintah pengemudi.
Sistem ini dikembangkan untuk mengantisipasi kemacetan lalu lintas didaerah
perkotaan. Contoh penggunaan transmisi semi otomatis adalah pada sepeda motor
Honda Astrea, Supra, Yamaha Jupiter dan juga digunakan pada mobil-mobil sport
mewah seperti digunakan Porsche, Maserati, Ferrari yang kadang-kadang ditempatkan
pada setir untuk mempermudah perpindahan gigi percepatan.
Transmisi tipe constant mesh adalah jenis transmisi manual yang cara kerja dalam
pemindahan giginya memerlukan bantuan kopling geser agar terjadi perpindahan tenaga
dari poros input ke poros out put. Transmisi jenis constant mesh antara roda gigi input
dan output selalu berkaitan, tetapi roda gigi out put tidak satu poros dengan poros out
put transmisi. Tenaga akan diteruskan ke poros out put melalui mekanisme kopling
geser. Transmisi jenis ini memungkinkan untuk menggunakan roda gigi lebih dari satu
jenis.

Gambar 2.11 Sistem Transmisi Semi Otomatis


2.5 Sestem Trannsmisi Otomatis
Sistem transmisi otomatis yang ada pada sepeda motor lebih dikenal dengan
CVT (Continously Variable Transmission). Ide teknoologi CVT sudah ada sejak
tahun 1490 yang dicetuskan oleh ilmuwan terkenal, Leonardo Da Vinci. Ketika Da
Vinci menggambar sketsa mekanisme pergerakan sabuk yang menyambungkan
mesin dengan roda. Konsep ini baru berhasil diwujudkan pada tahun 1886 dengan
peluncuran teknologi toroidal CVT pertama di dunia. Produk otomotif pertam
yang memakai teknologi CVT adalah Dodge Adiel buatan AS. Penjualan perdana
kendaraan yang menggunakan teknologi CVT adalah pada tahun 1958.

Gambar 2.12 Sestem Trannsmisi Otomatis

2.5.1 Prinsip kerja CVT sepeda motor


Pada transmisi CVT prinsipnya adalah menggunakan perangkat puli dan sabuk
baja sebagai komponen utama pengggerak transmisi. Sepeda motor dengan transmisi
CVT dapat melakukan perubahan gigi rasio menyesuaikan dengan putaran mesin.
1. Saat gigi pada putaran rendah
Puli penggerak akan bergerak lebih melebar antara jarak axial-shift cones
sehingga belt akan bergerak kedalam dan menghasilkan sudut lingkar yang
lebih kecil dibanding dengan puli penerima. Dan menghasilkan rasio output
lebih kecil.
Gambar 2.13 sistem kerja putaran rendah
2. Saat gigi pada putaran tinggi
Puli penerima akan bergerak lebih melebar antara jarak axial-shift cones
sehingga belt akan bergerak kedalam dan menghasilkan sudut lingkar yang
lebih kecil dibanding dengan puli penggerak. Dan menghasilkan rasio putaran
output yang besar.

Gambar 2.13 sistem kerja putaran tinnggi


2.5. 2. Bagian-bagian CVT
Pada sepeda motor transmisi CVT terdiri dari berbagai bagian dan komponen
yang ada didalamnya diantaranya:
1. Poros Input
Poros input digunakan sebagai penghubung dan penyalur tenaga yang
disampaikan dari kopling menuju ke unit transmisi CVT.
2. Reversing Wheel atau Roda Pembebas
Komponen ini digunakan sebagai penghubung antara poros input dan puli
input.
3. Axial-shift cones (input side)
Puli input ini sebagai pengatur belt atau sabuk sehingga putaran yang
dihasilkan menjadi berbeda-beda pada setiap kecepatannya.

Gambar 2. 14 Axial-shift cones

4. Pompa minyak pelumas


Pompa ini berfungsi agar aliran pelumas tetep bersirkulasi pada sistem transmisi
CVT. Pompa berperan penting karena jikia pompa tidak berfungsi maka kerusakan
dapat terjadi disetiap komponen CVT.
5. Final drive unit
Final drive untuk menyalurkan tenaga putaran dari puli output ke roda-roda.
6. Intermediate shaft
Komponen ini sebagai penyalur yang dihubungkan ke final drive unit.
7. Linked steel belt
Sabuk atau belt yang terbuat dari bahan baja ini merupakan komponen terpenting
dari sebuah transmisi CVT, karena sebagai penyalur putaran dari puli input ke puli
output. Dalam pembuatannya belt ini dibuat dengan mempertimbangkan kekuatan
dari penggunaanya dan disesuaikan pada mobil yang akan diaplikasikannya.

Gambar 2.15 Linked steel belt

8. Axial-shift cones (output side)


Puli output ini sebagai penerima putaran yang telah disalurkan ke belt atau
sabuk sehingga putaran yang dihasilkan menjadi berbeda-beda pada setiap
kecepatannya.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Sistem transmisi sepeda motor adalah salah satu komponen sistem pemindah tenaga
(power train) yang mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Meneruskan tenaga / putaran mesin dari kopling ke outpur shaft.
2. Merubah momen yang dihasilkan mesin sesuai dengan kebutuhan (beban mesin
dan kondisi jalan).
Sistem transmisi sepeda motor ada 3 jenis yaitu :
1. Sistem transmisi manual (tipe sport)
2. Sistem transmisi semi otomatis (tipe cub)
3. Sistem transmisi otomatis (CVT)
Pada sistem transmisi tipe sport, memerlukan pengemudi untuk menekan/menarik
tuas kopling seperti pada mobil dan menukar gigi percepatan secara manual. Gigi
percepatan dirangkai di dalam kotak gigi/gerbox untuk beberapa kecepatan, biasanya
berkisar antara 3 gigi percepatan maju sampai dengan 5 gigi percepatan maju.
Komponen-komponen pendukung transmisi manual antara lain main shaft (poros
utama/poros primer), poros utama selalu berhubungan dengan kopling. Counter shaft
(poros lawan/poros sekunder), poros lawan selalu berhubungan dengan gear depan atau
roda belakang melalui rantai roda. Shift fork (garpu pemindah) sebagai penggerak gigi
geser. Shift drum (botol perseneling) sebagai penggerak shift fork.
Transmisi semi-otomatis merupakan tranmisi yang perpindahan gigi
percepatannya tanpa menginjak/menekan kopling, sistem ini menggunakan kopling
otomatis untuk membantu memindahkan gigi percepatan atas perintah pengemudi.
Dalam CVT terdapat dua penggerak atau puli yang disambungkan dengan sabuk
ataupun belt dari baja, yang berfungsi sebagai penerima dan pemberi tenaga dari mesin
yang diteruskan ke bagian yang selanjutnya berupa putaran mesin. Sistem CVT sepeda
motor digunakan untuk menciptakan perpindahan transmisi yang lebih halus dan
menghasilkan performa mesin yang maksimal serta dalam konsumsi bahan bakar akan
menjadi lebih efisien.
Terdapat beberapa bagian pada sistem CVT diantaranya Poros Input, Reversing
Wheel atau Roda Pembebas, Axial-shift cones (input side), Pompa minyak pelumas,
Final drive unit, Intermediate shaft, Linked steel belt, serta Axial-shift cones (output
side).
3.1 Saran
Di harapkan untuk pembaca supaya mendalami hal-hal yang berkenaan mengenai
sistem transmisi sepeda motor agar dapat mendapat ilmu yang bermanfaat. Karena
sangat banyak ilmu yang harus digali agar pengetehuan tentang keotomotifan kita
menjadi lebih luas dan tidak hanya berpatok pada satu sumber saja, maka pembaca
diharapkan melihat dan membaca referensi lain sehingga dapat memenuhi apa-apa yang
belum diketahui oleh pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Jalius Jama,dkk. 2008.Teknik sepeda motor jilid III .Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah kejuruan.
George Lear, Lynn S. Mosher. 1977. Motorcycle Mechanics. New Jersey : Prentice-Hall
Novriza, S.Pd, 2012. Memperbaiki Transmisi. Medan Tim Fakultas Teknik UNY, 2004.
Pemeliharaan/Servis Transmisi Manual. Yogyakarta
Macam-Macam Sistem Transmisi Kendaraan Bermotor (Part 1)
http://artikel-teknologi.com/macam-macam-sistem-transmisi-kendaraan- bermotor-part-1/ (9 Juni 2016)
Pengenalan Mesin Mekanisme Peminda Gigi Transmisi
https://motogokil.com/2014/10/28/pengenalan-mesin-mekanisme- pemindah-gigi-transmisi/ (9 Juni 2016)
Macam-Macam Transmisi
http://wahyudisporrt.blogspot.com/2015/03/transmisi-transmisi-manual- transmisi.html?m=1 (9 Juni
2016)
Sistem Transmisi Dan Penjelasannya
https://kamatblog.wordpress.com/2013/04/12/sisten-transmisi-dan-
penjelasannya/ (9 Juni 2016)

Anda mungkin juga menyukai