Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN PRAKTIKUM TUNE UP

DISUSUN OLEH
Nama : Mas Dwi Nurozi
Nim : 20611062
Prodi : D3 Perawatan dan Perbaikan Mesin
Jurusan : Teknik Mesin

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA JURUSAN TEKNIK MESIN

PROGRAM STUDI PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN

SAMARINDA
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Tune Up”.

Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-


kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingatakan kemampuan
yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang


tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penelitian
ini, khusus nya kepada :

1 Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam
pelaksanaan bimbingan, pengarahan, dorongan dalam rangka penyelesaian
penyusunan laporan ini
2 Secara khusus penulis menyampaikan terimakasih kepada keluarga tercinta
yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar
kepada penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
3 Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah
memberikan bantuan dalam penulisan laporan ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada
mereka yang telah memberikan bantuan.

Samarinda, 21 Juni 2021

Penyusun,

Mas Dwi Nurozi

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul……………………………………………………………......………i

Kata Pengantar….………………………………………………………...…………..ii

Daftar Isi……………………………………………………………………...………iii

BAB I. Pendahuluan

Latar Belakang…………………..…………………………..……………...4
Rumusan Masalah…………………………………………….…………….4
Tujuan…………………………………………………...…….……………4
Manfaat……………………………….…………………………………….4

BAB II. Dasar Teori

Pengertian………………………………………………………...…...……5
Langkah-Langkah Melakukan Tune Up……………………………………6

BAB III. Pembahasan

Alat yang digunakan………………………………………………………..7


Komponen Mesin…………………………………………………………..15
Proses Melaksanakan Tune UP…………………………………………….17
Hasil Pemeriksaan yang dilakukan……..………………………………….29

BAB IV. Penutup

Kesimpulan………………………………………………………………...30
Saran…………………………………………………………………….…30
Daftar Pustaka……………………………………………………………...31

iii
BAB I
PENDAHULUA
N

A. Latar Belakang
Jumlah kendaraan mobil sampai saat ini terus bertambah. Seiring dengan itu jumlah
mobil yang mengalami gangguan juga meningkat. Oleh karena itu jasa pelayanan servis
mobil semakin banyak dibutuhkan. Servis pada kendaraan banyak ragamnya, dari servis
mesin, servis chasis, servis kelistrikan, maupun servis bodi dan itu masih dapat dibagi – bagi
lagi misalnya masalah mesin macamnya adalah overhaul total, overhaul kepala silinder,
overhaul karburator, overhaul distributor, radiator, tune up dan lain –lain.
Salah satu jenis servis yang telah disebut dan untuk selanjutnya menjadi inti bahasan
dalam buku ini adalah servis dengan istilah Tune Up. Tune Up adalah pekerjaan servis ringan
mesin untuk mengembalikan tenaga motor sesuai standartnya. Istilah tune up sudah menjadi
bahasan sehari – hari pada setiap bengkel kendaraan, bahkan selalu terpampang dalam jenis
servis yang ditawarkan, karena pekerjaan ini sering kali dibutuhkan dan dilakukan. Setiap
pemilik kendaraan selalu menginginkan kendaraannya menghasilkan daya kerja yang baik
pada setiap kondisi pengendaraan, apalagi pada waktu dipakai bepergian jauh atau keluar
kota.

B. RumusanMasalah
Apa yang dimaksud dengan Tune Up
Apa saja yang harus diperhatikan dalam melakukan tune up
Apa saja langkah-langkah melakukan tune up kendaraan ?

C. Tujuan
Untuk mengetahui yang dimaksud dengan Tune Up
Untuk mengetahui yang harus diperhatikan dalam melakukan tune up
Untuk mengetahui langkah-langkah melakukan tune up kendaraan ?

D. Manfaat

Adapun manfaat yang didapat oleh mahasiswa, antara lain:


1. Mengetahui dasar – dasar dalam memperbaiki motor bakar;
4
2. Melatih diri untuk mampu melakukan kegiatan Tune up pada motor bakar

BAB II
DASAR TEORI

A. PENGERTIAN TUNEUP
Tune Up adalah pekerjaan servis ringan mesin yang bertujuan untuk mendapatkan
performa mesin yang maximal, dan juga menjaga agar mesin tetap dalam kondisi yang baik
dan prima. Karena mesin dioperasikan secara terus menerus, maka akan memungkinkan
terjadinya penurunan peforma mesin. Oleh karena itu agar motor tetap menghasilkan daya
kerja yang maksimum, maka perlu dilakukan tune up motor secara periodik. Pekerjaan tune
up harus dilakukan sesuai prosedur dari pabrik pembuatnya, baik urutan pengerjaannya,
pemeriksaannya, ukuran penyetelannya dan lain – lain. Ini dimaksudkan untuk efisiensi
proses kerja dan supaya hasilnya sesuai standart yang direkomendasikan oleh pabrik
pembuatnya. Sebelum kegiatan tune up dilakukan, lebih baiknya kita memanaskan mesin
(menghidupkan mesin) terlebih dahulu untuk mengidentifikasi keadaan dari mesin itu sendiri,
identifikasi dilakukan misalnya putaran idle terlalu besar ataupun terlalu kecil, mesin
pincang, mbrebet, adanya suara yang tidak normal pada mesin dan lainsebagainya.
Jadi Secara umum pengertian tune up adalah suatu pekerjaan servis ringan
engine/mesin/mobil yang bertujuan agar performa mesin/engine/mobil tersbut lebih
maksimal, dan pekerjaannya dapat berupa pemeriksaan, pengukuran dan pencocokan dengan
standar pabrik, penyetelan, perbaikan, perawatan dan atau penggantian komponen jika
diperlukan.
Oleh karena itu agar motor tetap menghasilkan daya kerja yang maksimum seperti
dalam keadaan standart, maka perlu dilakukan tune up motor secara periodik. Tune up
merupakan servis ringan pada mesin kendaraan yang pekerjaannya berupa pemeriksaan,
penyetelan, ganti komponen, dan perawatan mesin. Pekerjaan tune up diperlukan, manakala
sebuah kendaraan mengalami gangguan pada mesinnya sewaktu berjalan, seperti ada bunyi
kasar, kurang tenaga, atau untuk perawatan berkala dan sebagainya. Pekerjaan tune up harus
dilakukan sesuai prosedur dari pabrik pembuatnya, baik urutan pengerjaannya,
pemeriksaannya, ukuran penyetelannya dan lain – lain. Ini dimaksudkan untuk efisiensi
proses kerja dan supaya hasilnya sesuai standart yang direkomendasikan oleh pabrik
pembuatnya. Pekerjaan tune up harus dilakukan oleh tenaga mekanik yang terampil dan

5
memiliki pengetahuan teknik otomotif minimal diantaranya yaitu:
 Proses kerja motor 4 langkah 4silinder.
 Sistem pendinginanmesin.
▪️ Sistem pelumasanmesin.

 Urutan pengapian / Firing order(FO).


 TopKompresi.
 Langkah penyetelankatup.
 Saat / derajatpengapian.
 Peralatan yangdiperlukan.
 Urutan pengerjaan tuneup.

B. LANGKAH-LANGKAH MELAKUKAN TUNE UP


Kegiatan Tune up meliputi :
1. Pemeriksaan sistempendingin.
2. Pemeriksaan talikipas.
3. Pembersihan saringanudara.
4. Pemeriksaanbaterai.
5. Pemeriksaan kabel tegangantinggi.
6. Pemeriksaan olimesin.
7. Pemeriksaan busi.
8. Pemeriksaandistributor.
9. Penyetelan celahkatup.
10. Pemeriksaankarburator.
11. Penyetelan putaran idel dan campuranidel.
12. Pemeriksaan tekanankompresi.

6
BAB III

PEMBAHASAN

Alat yang digunakan

1.Cover Set

Ini dibutuhkan sebagai pengaman dan pencegah agar bodi kendaraan tidak kotor atau
tergores pada saat melakukan tune up mobil. Cover set ini terdiri dari fender cover,
grill cover, steering cover, seat cover, handle transmission cover dan floor cover.
Tidak semua bengkel mobil menggunakan cover set ini, karena untuk memasang
cover set ini membutuhkan waktu dan agak riber. Hanya bengkel-bengkel resmi saja
yang menggunakan pelindung ini, bahkan terkadang bengkel resmi pun tidak
memasangnya.

2.Kunci Ring, Kunci Pas, Kunci kombinasi (Pas Ring) 1 Set

7
Kunci-kunci ini umum digunakan ketika melakukan perbaikan di bengkel, jadi untuk
melakukan kegiatan tune up mobil kunci-kunci seperti ini harus ada. Biasanya yang
paling sering digunakan untuk tune up mobil adalah kunci ukuran 8, 10, 11, 12, 14, 17
dan 19.

3.Obeng plus (+) dan minus (-)

Obeng standar berupa plus dan minus sering digunakan ketika melakukan tune up
mobil, seperti untuk melakukan penyetelan celah katup, penyetelan putaran dan
campuran idle, menyetel celah platina dan lain sebagainya. Untuk melengkapi belilah
obeng satu set yang berisi berbagai macam ukuran obeng, karena dengan ukuran yang
berbeda kita bisa memilih ukuran yang pas untuk masing-masing pekerjaan.

4 .Kunci Shock, Kunci Busi dan Kunci T

Jangan lupakan juga ketiga kunci ini, sebelum memilih menggunakan kunci ring,
pilihlah dulu kunci shock atau kunci T ini supaya kerusakan pada kepala baut dapat

8
dihindari. Ketiga macam kunci ini digunakan untuk melepas tutup cylinder head,
memeriksa kekencangan baut cylinder head, dan melepas/memasang spark plug.
Kunci shock satu set disana sudah ada bermacam-macam ukuran, ditambah lagi
sambungan dan stangnya. Bila perlu sediakan juga kunci T yang flexible.

5.Kunci moment

Kunci ini berfungsi untuk memeriksa atau mengencangkan baut kepala silinder
sebelum dilakukan penyetelan celah katup. Kunci momen dapat disetel besar momen
pengencangannya, apabila sudah sesuai dengan besar momennya maka kunci momen
akan berbunyi klik.

6.Feeler Gauge

9
Peralatan tune up mobil yang ke enam adalah feeler gauge, alat ini berupa lembaran
plat baja tipis yang memiliki ukuran tebal dan digunakan pada saat melakukan
penyetelan celah katup, alat ini memiliki kegunaan untuk mengukur celah suatu
benda, dalam tune up mobil feeler gauge digunakan untuk mengukur celah katup,
celah platina, dan lain sebagainya.

7.Multi Meter (Avo Meter)

Alat elektronik ini dapat digunakan untuk mengukur tahanan suatu benda seperti
kabel, tegangan dan arus, serta untuk mengukur kontinuitas kabel. Multi meter
terdapat selector yang digunakan untuk memilih jenis pengukuran yang akan
dilakukan. Pada saat melakukan tune up mobil digunakan untuk memeriksa tahanan
kabel tegangan tinggi atau kabel busi, tahanan koil, dan tegangan aki.

10
8.Engine Tune Up Tester

Ini merupakan alat yang paling penting yang digunakan pada saat melakukan tune up
mobil, alat ini bisa digunakan untuk mengukur sudut dwell, rpm, saat pengapian dan
lain sebagainya.

9.Compression Tester

Sesuai dengan namanya, peralatan tune up mobil yang satu ini digunakan untuk
memeriksa tekanan kompresi. Alat dapat mengukur tekanan kompresi suatu mobil
dengan berbagai satuan, dari mulai psi, kPa, kg/cm2 dan lain-lain.

11
10.Spring Scale dan Mistar Baja

Kedua alat ini digunakan untuk memeriksa ketegangan v-belt. Caranya dengan
menarik v-belt dengan beban tertentu, kemudian diukur perubahan letak dengan
menggunakan mistar baja.

11. Sikat Baja

Sikat ini bisa digunakan untuk membersihkan busi atau spark plug supaya bersih dari
kotoran dan gelaga yang menempel pada busi. Diharapkan spark plug yang telah
dibersihkan dapat berfungsi dengan optimal.

12
12. Kompresor dan Air Gun

Kedua peralatan tune up mobil ini berfungsi untuk membersihkan filter udara dan
filter bahan bakar. Filter udara perlu dibersihkan agar udara dapat masuk ke dalam
silinder dengan lancar tanpa terhambat oleh kotoran yang menempel pada air filter.

13. Radiator Tester

Alat khusus ini berfungsi untuk memeriksa kebocoran sistem pendingin, salah
peralatan tune up mobil ini juga dilengkapi dengan peralatan yang digunakan untuk
memeriksa tutup radiator.

13
14. Hidrometer

Peralatan yang ke empat belas ini berfungsi untuk mengukur berat jenis elektrolit
baterai, berat jenis elektrolit baterai yang telah terukur kemudian dibandingkan
dengan spesifikasi yang ada, dan kemudian tinggal langkah selanjutnya apakah perlu
dilakukan perbaikan atau tidak.

15.Nampan dan Majun

Kalau ini kayaknya bukan alat, tetapi penting untuk menjaga kebersihan bengkel dan
keselamatan kerja mekanik. Nampan atau wadah dapat anda gunakan untuk
meletakkan baut-baut atau komponen-komponen yang dilepas.

14
Komponen Mesin

Secara umum, posisi mesin mobil berada dibagian depan dari kendaraan. Mesin
merupakan sumber tenaga kendaraan bermotor yang digerakkan oleh perubahan
energi kalor menjadi tenaga mekanik dengan pembakaran bahan bakar.Energi
mekanik ini digunakan untuk memutar roda dan menggerakkan kendaraan.
15
Silinder Blok
Silinder blok merupakan komponen mesin utama dan terbesar dan pada bodi
dipasang beberapa komponen yang lain. Silinder biasanya dibuat dari besi atau
campuran aluminium dengan cara di tuang. Karakteristik silinder blok dapat dilihat
pada penampang dibawah.
Fungsi silinder blok dan bagian bagiannya antara lain adalah sebagai berikut.
a. Permukaan silinder dalam dibuat sangat halus dengan tujuan sebagai berikut tempat
pemasangan torak.
b. Permukaan rata dan halus pada bagian atas untuk mengalirkan air pendingin dari
radiator dan untuk penempatan kepala silinder.
c. Saluran dalam atau jaket air berfungsi sebagai tempat sirkulasi pendingin untuk
mendinginkan silinder.
d. Saluran dalam atau jalan saluran oli berfungsi untuk mensirkulasikan oli dan
melumasi bagian - bagian yang bergerak.
e. Bagian bawah untuk memasang atau menempatkan bantalan guna memegang poros
engkol yang berfungsi sebagai penahan putaranya.
f. Permuakaan yang sangat halus pada bagian dasar atau bawah dibuat untuk
membentuk bagian yang rapat dengan panic oli pelumas.
g. Bagian yang sangat halus berfungsi untuk pemasangan pompa bahan bakar
distributor, pompa oli, pompa air, dan rumah kopling.
h. Sebagai penopang bantalan poros kam dan pemegang pengungkit kam.
2. Peti Engkol
Peti engkol merupakan bagian bawah dari silinder blok tempat poros engkol
berada. Peti engkol ini bisa di tuang menjadi satu bagian dengan silinder blok, atau
dibuat terpisah dan dipasang dengan cara di baut pada blok. Bocoran minyak antara
dua komponen ini bisa dicegah dengan menggunakan suatu gasket atau suatu perapat
sil.
3. Silinder
Silinder dalam blok mempunyai permukaan kerja bagian dalam yang sangat
16
halus yang berfungsi sebagai pengahantar torak yang bergerak naik dan turun.
Secara normal silinder di tuang menjadi satu dengan blok silinder tetapi bisa
juga dibuat secara terpisah dengan memasang tabung selubung dan dipasang pada
blok silinder. Pada sekeliling blok silinder dialiri air pendingin atau hubungkan
dengan rusuk–rusuk pendingin untuk mengurangi panas yang terjadi.
Dua macam tabung yang diselubungkan yakni selubung kering dan
basah.Tabung selubung kering merupakan tabung yang tipis dan dipress secara keras
kedalam silinder.Tabung selubung kering berukuran lebih (oversize). Selubung basah
yang dipasang pada blok silinder ditopang pada baigan atas dan bawah. Pada bagian
ini air pendingin berhubungan langsung dengan selubung basah dan mengalir
disekeliling selubung. Sil basah pada bagian atas dan bawah antara selubung dan blok
dipergunakan untuk mencegah air pendingin.

PROSES MELAKSANAKAN TUNEUP:


1. Pemeriksaan SistemPendingin.
a) Pemeriksaan Tutup Radiator danSelang.
Periksatutup
Periksa tutupradiator
radiatorkemungkinan
kemungkinanterdapat
terdapat kotoran
kotoran dan
dan karat.
karat.

Ukurlah tekanan tutup radiator dengan alat pengukur tekanan.


-Spesifikasi : 0,75 – 1,05 kg/cm2. Limit : 0,6 kg/cm2.

Periksa selang atas dan bawah kemungkinan terjadi kerusakan


atau retak.

Periksa pemasangan klem dan slang kemungkinan


17
terjadi kekendoran.

18
Periksa tutup radiator kemungkinan terdapat kotoran dan karat.

Ukurlah tekanan tutup radiator dengan alat pengukur tekanan.


-Spesifikasi : 0,75 – 1,05 kg/cm2. Limit : 0,6 kg/cm2.

Periksa selang atas dan bawah kemungkinan terjadi kerusakan


atau retak.

Periksa pemasangan klem dan slang kemungkinan


terjadi kekendoran.

b) Pemeriksaan ketinggian airpendingin.


Periksa tinggi air pendingin pada radiator ( jika radiator tidak
dilengkapi tangki reservoir )

Periksa tinggi air pendingin pada tangki reservoir.

Periksa kebocoran pada pompa air, radiator, selang – selang, dan


paking - paking (pada pompa, kepala silinder, rumah thermostat )
saat mesin hidup.

19
c) Pemeriksaan kualitas airpendingin
Periksa kualitas air pendingin kemungkinan bercampur dengan
oli mesin atau berkarat.
Jika air pendingin kotor, kuras air pendingin.

2. Pemeriksaan TaliKipas.
a) Pemeriksaan tali kipas secaravisual
Periksa seluruh bagian tali kipas, tali yang rusak harus diganti.
Jika tidak dapat diperiksa saat terpasang, tali harusdikeluarkan
untuk diperiksa.

Periksa kedudukan tali kipas, bila kedudukannya pada puli


terlalu dalam sabuk harus diganti.

Setel ketegangan tali kipas menggunakan tekanan tangan atau


timbangan pegas.
-spesifikasi : 7 – 11 mm (dalam 10 kg).

Perhatikan ketegangan tali kipas…!


Jika tali kipas kurang tegang  tali kipas slip  cepat aus.
Jika tali kipas terlalu tegang  bantalan pompa air dan alternator
cepat rusak.

20
3. Pembersihan SaringanUdara.
a) Pembersihan saringan udara jeniskering.

Lepas saringan udara.


Periksa kondisi saringan udara (jika terlalu kotor ganti yang baru
).
Lakukan pembersihan dengan cara :
- Ketok beberapa kali.

Semprot udara dari dalam dengan pistol udara.

Pasang kembali saringan udara. Pada waktu pemasangan,


perhatikan kedudukan paking – pakingnya.
Petunjuk :Saringan udara harus diganti baru setiap 20.000 –
40.000 km.

b) Pembersihan Saringan Udara jenis TandonOli.


Lepas saringan udara.
Cuci saringan udara dengan bensin (masuk dan keluarkan
berulang kali + 4 kali).
Keluar oli dari rumah saringan udara, bersihkan rumah saringan
udara dengan bensin kemudian keringkan dengan pistol udara
atau kain lap.

Isi oli rumah saringan udara sampai tanda batas permukaan,


pakai oli mesin yang bersih.
Beri sedikit oli ke dalam elemen saringan.
Pasang kembali rumah saringan, perhatikan kedudukan paking –
pakingnya.
Catatan : Saringan udara jenis tandon oli dibersihkan setiap
10.000 km.

4. PemeriksaanBaterai.
Periksa ketinggian cairan elektrolit.
Bila kekurangan cairan, Isi cairan elektrolit pada setiap sel.

21
Ukur berat jenis cairan baterai dengan Hidrometer.
Bila berat jenis kurang dari spesifikasi, isilah baterai dengan arus
listrik.
Spesifikasi : 1,25 – 1,27 pada 20oC.

Periksa terminal positif dan negatif baterai kemungkinan terjadi


kerusakan, kekendoran atau berkarat.
- jika terjadi kerusakan terminal : Gantiterminal.
- Jika terjadi kekendoran : kencangkanmur.
- Jika terjadi karat : bersihkan terminal dengan sikatbaja.

Bersihkan permukaan baterai dengan air soda, kemudian


keringkan dengan lap.

5. Pemeriksaan OliMesin.
Periksa ketinggian Oli Mesin kemungkinan tidak sampai tanda F
(FULL).

Periksa kwalitas Oli Mesin.


Jika kualitas oli mesin terlalu jelek, ganti oli mesin.

6. Pemeriksaan Kabel TeganganTinggi.


Lepas stecker busi.
Catatan : jangan melepas pada kabelnya.

22
Periksa kondisi kabel kemungkinan terbakar atau retak.
Jika kabel terbakar atau retak, ganti kabel.

Periksa kondisi isolator pada stecker busi kemungkinan terbakar.

Ukur tahanan kabel tegangan tinggi dengan Multitester.


Spesifikasi : Tahanan < 25 kΩ.

7. PemeriksaanBusi.
Bersihkan sekeliling busi dengan udara tekan atau kuas, sebelum
melepas busi. Tujuannya untuk mencegah kotoran masuk ketika
busi dilepas.

Lepas busi dengan menggunakan kunci bisa yang tepat.


Penggunaan kunci yang kurang tepat dapat mengakibatkan
isolator busi pecah.

23
Periksa kondisi ulir busi kemungkinan terjadi kerusakan.
Jika ulir rusak, ganti busi.

Periksa muka busi, keadaan muka busi dapat menunjukkan


kondisi motor.
Bandingkan busi yang diperiksa dengan gambar – gambar dan
keterangan berikut :
Muka busi biasa. Isolator berwarna kuning
sampai coklat muda, puncak isolator bersih.
Permukaan isolator kotor berwarna coklat
muda sampai abu – abu, Hal ini berarti
kondisi dan penyetelan motor baik.

Elektroda – elektroda terbakar, pada


permukaan isolator menempel partikel –
partikel yang mengkilat, isolator berwarna
putih dan kuning itu berarti busi menjadi
terlalu panas karena : Campuran bahan bakar
terlalu kurus, Kualitas bensin terlalu rendah,
Saat pengapian terlalu awal dan jenis busi
terlalu panas.

Isolator dan elektroda – elektroda berjelaga


karena : Campuran bahan bakar terlalukaya
atau Jenis busi terlaludingin.

Isolator dan elektroda sangat kotor serta


berwarna coklat muda. Kotoran ini berasal
dari oli mesin yang masuk ke ruang bakar
karena : Sil penghantar katup aus atau Cincin
torak aus.
Busi ini harus diganti, karena bunga api bisa
meloncat melalui isolator yang pecah.

Elektroda – elektroda aus serta warna kotoran


pada isolator kuning sampai coklat muda
merupakan keausan biasa. Gantilah busi
dengan yang baru perhatikan spesifikasi pada
buku manual atau katalog busi.

24
Setel celah busi menggunakan feeler gauge.
- Spesifikasi : 0,70 – 0,80 mm.

Pasang busi pada motor. Dimulai menyekrupkan dengan


tangan terlebih dahulu, kemudian keraskan dengan kunci
momen. Jangan mengencangkan busi terlalu keras…!

8. PemeriksaanDistributor.
Periksa tutup distributor, kemungkinan :
Retak, berkarat, terbakar atau lubang kabel kotor, terminal
elektroda terbakar dan pegas bagian tengah lemah.

Periksa Rotor, kemungkinan : Retak, berkarat atau terbakar.

Periksa platina kemungkinan terbakar atau berlubang – lubang.


Ganti platina bila terjadi kondisi diatas.
Setel celah platina dengan fuller gauge, celah platina : 0,45 mm.

Periksa sudut dwell dengan Tester.


Sudut Dwell : 52o+ 6o
Berarti : - Sudut minimal : 46o
- Sudut maksimal : 62o

25
Periksa saat pengapian.
Setel putaran mesin pada putaran idle. Oktan selektor harus distel
pada posisi standar.
- Saat pengapian : 8osebelum TMA (Pada max Rpm 950).

Setel saat pengapian.


Cocokkan tanda – tanda waktu dengan memutar body distributor.
Saat pengapian : 8o sebelum TMA
Perhatian : jangan distel dengan oktan selektor.

Periksa cara kerja dari Governor.


Rotor harus kembali dengan cepat setelah diputar searah jarum
jam dan dilepas.
Pemasangan rotor tidak boleh terlalu longgar.

Hidupkan mesin dan lepaskan selang vakum dari distributor.


Tanda waktu berubah – ubah sesuai dengan putaran mesin.

9. Penyetelan CelahKatup.
Mesin dipanasi dan kemudian dimatikan.
Putar poros engkol searah jarum jam, tepatkan tanda padapuli
poros engkol sejajar dengan tanda pada tutup (pada 0o dengan
TOP1).

Penggunaan fuller gauge harus dapat ditarik dan didorong.


Fuller yang berombak harus diganti yang baru.

26
Jangan mengencangkan mur – mur terlalu keras. Gunakan kunci
ring rata dan obeng yang cocok.

Setel celah katup.


1 Celah katup diukur diantara batang katup dengan lengan
rocker. Yang di setel hanya katup yang ditunjuk oleh panah
saja.
Celah katup :
Mesin keadaan panas.
1.1 Hisap : 0,20mm.
1.2 Buang : 0,30
mm. Mesin
keadaandingin.
1.3 Hisap : 0,15mm.
1.4 Buang : 0,25mm.
2 Putar poros engkol sekali lagi (360o) untuk menuju keTOP
4.
3 Setel katup yang lain yang ditunjukkan oleh anakpanah.
Celah terlalu longgar.
Mesin dengan celah katup yang terlalu longgar akan berisik.

Celah terlalu rapat.


Mesin dengan celah katup yang terlalu rapat, mesin akan hidup
goyang pada saat putaran idel, lengan rocker bisa patah dan
kemungkinan daun katup akan terbakar

10. PemeriksaanKarburator.
Periksa Katup throttle
Katup throttle harus terbuka penuh pada waktu pedal gas ditekan
penuh.

27
Penyetelan terbuka penuh dilakukan melalui kabel gas di dekat
karburator dan baut penyetop pedal.

Periksa Pompa Akselerasi


Bensin harus muncrat ke luar dari jet pada waktu katup throttle
terbuka.

Periksa Katup Cuk


 Katup cuk harus tertutup penuh bila tombol cuk ditarik penuh
(A).
 Katup cuk harus terbuka penuh bila tombol cukdikembalikan
seperti semula (B).

Jika penyetelan kabel cuk tidak sesuai, setel pada klem kabel.

11. Penyetelan putaran idel dan campuranidel.


 Sebelum menyetel idel, kontrol saat pengapian, celah
katup, sistem ventilasi karter dan saringan udara
terpasang. Sewaktu penyetelan, motor harus pada
temperatur kerja, tetapi jangan terlalupanas.
 Pasang tachometer, hidupkanmotor.
 Bandingkan rpm idle dengan spesifikasi (biasanya 750 –
950 rpm untuk 4 silinder). Jika salah, stel rpm pada sekrup
penyetel katup gas yang terpasang pada mekanisme katup
gas.
 Stel campuran idel dengan sekrup penyetel yangterletak
pada rumah gas. Cara menyetel lihat langkah berikut:
Cara menyetel campuran idel tanpa pengetes gas buang.
Perbandingan campuran mempengaruhi putaran idel.
Berdasarkan pengaruh tersebut kita bisa menyetel campuran
yang sesuai.
Langkah penyetelan :
 Sekrup penyetel diputar kearah luar, sampai putaran motor
mulai turun. (titik 1 padadiagram).
 Kemudian, sekrup penyetel diputar ke arah dalam,
sampai putaran motor mulai turun (titik 2 pada diagram).
Untuk ini, putar kembali sekrup ½ putaran ke arah luar,
tunggu sedikit dan perhatikan reaksi pada motor. Pada
saat terdengar / terasa putaran untuk mendapat penyetelan
campuran yangbenar.
 Jika setelah penyetelan campuran, tinggi putaran
tidak
28
sesuai, penyetelan katup gas dan penyetelan campuran perlu
diulangi.
Jangan melihat tachometer. Dengan perasaan, hasil lebih
akurat.

12. Pengukuran tekanankompresi

Lepas kabel tegangan tinggi danbusi.


Pasang compression tester pada lubang busi,pasang
compression tester denganbenar.
Lepas kabel koil dari tutup distributor, kemudian dimassakan.
Starter mesin + selama 2 detik, kemudian bacahasil pengukuran
pada compression tester.
-Limit : 11 kg/cm2.

29
Hasil Pemeriksaan yang dilakukan

Berikut hasil pemeriksaan yang dilakukan :

1. Baterai dalam kondisi tidak baik dengan tegangan 11,92 Volt

Kondisi : tidak baik

2. Radiator mengalami kebocoran pada selang radiator dan tutup radiator

Kondisi : Perlu diganti

3. Celah katup disetel menggunakan feeler gauge dengan ketebalan

In : 0,15 mm

Ex : 0,20 mm

4. Celah platina disetel 0,50 mm

5. Sudut dwell yang didapat yaitu 49,50°

30
BAB IV

PENUTUP

A.  Kesimpulan
Setelah praktik kerja industri dilaksanakan penulis dapat menarik beberapa
kesimpulan diantaranya :

Kegiatan prakerin sangatlah berguna untuk menambah wawasan dan pengalaman


dalam melakukan interaksi di lingkungan kerja yang sesungguhnya.

1. Dengan prakerin dapat melatih siswa bekerjasama menetapkan langkah-


langkah dalam suatu pekerjaan

2. Berinteraksi atau menggeluti dunia usaha bukanlah hal yang mudah, ada
banyak hal yang perlu dilakukan agar orang yang akan melakukan hubungan
kerja dengan kita dapat terkesima akan apa yang kita lakukan atau kerjakan.

3. Pembelajaran di dunia kerja melalui prakerin adalah suatu strategi yang


memberi peluang kepada siswa untuk mengalami proses belajar melalui bekerja
langsung pada pekerjaan yang sesungguhnya sehinga tidak kaget lagi saat
benar-benar terjun ke dunia kerja.

SARAN
Penulis menyadari dalam pelaksanaan Prakerin masih banyak kekurangan.Penulis
ingin menyampaikan beberapa saran dalam kegiatan Prakerin ini . Mohon maaf
sebelumnya, jika dalam penyampaian saran ini kurang berkenan dihati pembaca .
Semoga saran ini bermanfaat pada pelaksanaan Prakerin diwaktu mendatang.
Bagi Sekolah

1. Sekolah sebaiknya memberi contoh tempat prakerin yang baik atau mencarikan
tempat prakerin bagi siswa prakerin.

2. Berikanlah bekal ilmu pengetahuan ataupun lainya yang cukup, kepada siswa
yang hendak melaksanakan Prakerin.

3. Guru pembimbing hendaknya lebih sering melakukan pemantauan atau


berkomunikasi terhadap siswa Prakerin.

31
DAFTAR PUSTAKA

Toyota. (2006). Soft Copy Manual Book Toyota. Jepang. PT. Toyota Astra Motor.
Drs. B AgusSuharjo.(2012). Modul Sistem Rem. Yogyakarta. SMK N 3 Yogyakarta.
Drs. B AgusSuharjo.(2012). Modul Roda dan Ban. Yogyakarta. SMK N 3 Yogyakarta.
Buku Pelajaran Tentang SistemPengapian.

Buku Pelajaran Tentang Sistem Pelumasan dan Pendinginan.


Drs. Darsono. (2012). Modul Pemahaman Engine. Yogyakarta. SMK N 3 Yogyakarta

32

Anda mungkin juga menyukai