Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Mobil memiliki banyak komponen, salah satunya adalah komponen yang berfungsi
memindahkan tenaga secara halus dari fly wheel ke transmisi yang disebut kopling atau dalam
bahasa inggris disebut clutch. Tanpa clutch maka gerak awal kendaraan akan terdengar kasar dan
tersendat-sendat dan mesin mudah mati karena tak mampu menahan beban yang berat saat fly
wheel berhubungan langsung dengan transmisi. Tentu dapat di bayangkan betapa kasarnya mesin
tanpa adanya kopling. Pada makalah ini saya akan membahas secara detail mengenai kopling.

Kopling adalah bagian yang diperlukan pada kendaraan yang penggerak utamanya
diperoleh dari hasil pembakaran di dalam silinder mesin. Pada tahap pertama mesin
hidupkan tanpa digunakan tenaganya. Oleh karena itu, pada tahap pertama mesin harus
dapat berputar dahulu dan kemudian memindahkan tenaganya perlahan-lahan pada roda
belakang sehingga kendaraan akan bergerak perlahan-lahan. Selain itu, mesin juga harus
bebas bila mengganti gigi transmisi. Maka diperlukan pemasangan kopling yang letaknya
diantara mesin dan transmisi yang berfungsi untuk menghubungkan dan membebaskan
putaran mesin.

1.2. Rumusan Masalah


a. Agar mahasiswa mengetahui fungsi dari kopling
b. Agar mahasiswa mengetahui prinsip cara kerja kopling
c. Agar mahasiswa megetahui fungsi dan cara kerja pengoperasian kopling
d. Agar mahasiswa mengetahui unit dan komponen kopling
e. Agar mahasiswa mengetahui perawatan pada kopling
f. Agar mahasisiwa mampu menyetel unit kopling dan komponen pengoperasian
g. Agar mahasiswa mampu menganalisa gejala-gejala kerusakan pada kopling

1.3. Tujuan Penulisan

a. Supaya pembaca mengetahui pengertian, fungsi, dan jenis-jenis kopling

b. Mengetahui prinsip kerja kopling

c. Mengetahui komponen kopling

d. Mengetahui masalah yang sering terjadi pada kopling dan cara perawatan kolping

1
BAB II

PEMBAHASAN

1.1. Pengertian Kopling

Kopling (clutch) terletak diantara mesin dan transmisi. Clutch berfungsi untuk
menghubungkan dan melepaskan tenaga dari mesin ke transmisi yang di kontrol melalui
pedal kopling. Kopling dapat memindahkan tenaga secara perlahan-lahan dari mesin ke
roda-roda penggerak (drive wheel) agar gerak mulai kendaraan dapat berlangsung dengan
lembut dan perpindahan roda-roda gigi transmisi dapat lembut sesuai dengan kondisi
jalannya kendaraan.
Syarat-syarat kopling :

1. Mampu memutuskan dan menghubungkan putaran mesin ke transmisi dengan lembut.


2. Setelah terhubung, kopling dapat memindahkan seluruh daya secara penuh (100%) tanpa
slip.
3. Waktu terputus dan terhubungnya putaran dapat berlangsung dengan relatif cepat.

Gambar 1. Rangkaian Kopling

Kopling terdiri dari :


a. Pelat Kopling (clutch disc)
b. Tutup Kopling (Clutch Cover)
c. Mekanisme penggerak

Syarat Kopling
a. Harus dapat menghubungkan dan melepaskan hubungan antara mesin dengan transmisi
secara lembut
b. Pada saat menghubungkan tenaga dari roda gila ke transmisi, kopling harus dapat
memindahkan tenaga tanpa terjadi slip

2
c. Harus dapat membebaskan hubungan antara roda gila dengan transmisi dengan
sempurna dengan cepat

A. RANGKAIAN KOPLING
Kopling terdiri dari beberapa bagian seperti gambar di bawah kini. Clutch cover
terolat pada roda gila oleh beberapa baut dan berputar bersama-sama dengan pelat kopling
sesuai dengan kecepatan putaran mesin

1. Rangkaian Tutup Kopling


Selama tutup kopling (clutch cover) terikat pada roda gila dan berputar bersama-sama
dengan putaran mesin, mesin harus dalam keadaan seimbang untuk dapat menghasilkan
putaran yang balance, selain itu juga harus mempunyai kemampuan memindahkan panas dari
hubungan kopling.
Tutup kopling terbagi menjadi dua tipe dan ini tergantung pada tipe pegas yang
digunakan untuk menekan pelat penekan (pressure plate) terhadap pelat kopling (clutch disc)
dengan menggunakan pegas diaphragm dan pegas coil. Menurut saya pegas jenis diaphragm
lebih banyak digunakan pada mobil-mobil keluaran baru bahkan untuk truk dengan muatan
sedang. Sedangkan tipe pegas coil banyak digunakan pada kendaraan niaga berat.

a. Pegas Coil

3
Clutch cover tipe coil spring

Keuntungan :
• Penekanan terhadap plat kopling kuat

Kerugian :
• Tenaga untuk menekan plat kopling berat
• Konstruksinya rumit sehingga harganya mahal
b. Kopling Diaphragma

Kelebihan Kopling Pegas Diaphragma :


 Tenaga yang dibutuhkan untuk mengoperasikan pedal kopling diusahakan
sekecil mungkin
 Pegas diaphragm menekan pelat penekan clutch disc lebih merata
dibandingkan dengan pegas coil
 Bila terjadi keausan pada pelat kopling tidak mengurangi tekanan pada pelat
penekan

4
 Selama sekeliling permukaannya rata, kopling tetap seimbang
 Tidak seperti kopling tipe coil yang mana tenaga pegas akan berkurang pada
kecepatan tinggi karena gaya sentrifugal, kopling tipe pegas diaphragm bebas
dari masalah ini.
 Pegas diaphragm memerlukan ruang arah axial yang cukup kecil, sehingga
sirip-sirip pendingin dapat diletakan pada pelat penekan
 Jumlah bagian-bagiannya lebih sedikit daripada tipe pegas coil

Kerugian :
 Penekanan terhadap plat kopling lebih kecil

2. Pelat Kopling
Pelat kopling (clutch disc) diperlukan untuk dapat memindahkan tenaga dengan
lembut tanpa terjadi slip. Pelat kopling dibuat sedemikian rupa agar pada saat tenaga harus
dibebaskan, kopling dapat bekerja dengan sempurna dan cepat.

Pelat kopling terdiri dari facing (bagian yang bergesekan), semacam bahan gesek
(friction material) yang disekeliling plat pada kedua permukaanya dan hub yang terletak
dibagian tegahnya yang menerima perkaitan dengan input shaft transmisi.

Hub diletakan diantara pelat-pelat dan dibuat sedemikian rupa agar dapat bergerak
sedikit dalam arah dari putaran melalui peredam (pegas coil atau karet). Bentuk ini bekerja
untuk mengurangi kejutan pada saat tenaga dihubungkan.

1. Mekanisme Penggerak
5
Ada dua jenis mekanisme penggerak kopling yaitu penggerak hydraulic dan mekanis yang
masih menggunakan kabel. Yaitu :

a. Tipe kopling mekanis

Kopling mekanis atau dalam bahasa inggris disebut mechanical


clutch terdiri dari bagian-bagian yang diperlihatkan pada gambar di bawah
ini. Pada tipe kopling ini, perpindahan pedal kopling diteruskan ke body
kopling secara langsung oleh kabel.

b. Tipe Kopling Hydraulic

6
Tipe Kopling hidraulis atau dalam bahasa inggris disebut hydraulic
clutch seperti pada gambar dibawah ini. Pada tipe kopling hydraulic
pergerakan pedal kopling diubah oleh master silinder menjadi tekanan
hydraulic kemudian diteruskan ke garpu pembebas kopling atau dalam bahasa
inggris disebut clutch release fork melalui silinder pembebas atau dalam
bahasa inggris disebut release cylinder. Pada kopling tipe ini, pengemudi tidak
terganggu oleh bunyi getaran mesin dan kopling mudah digerakan.

2. Master Silinder Kopling


Clutch Master Cylinder atau master silinder kopling terdiri dari reservoir, piston,
cylinder cup, katup dan lain-lain dan tekanan hydraulic ditimbulkan oleh gerakan piston.
Batang penekan kopling (clutch pushed) tertarik kearah pedal kopling oleh adanya pegas
pembalik pedal (pedal return spring).
Beberapa kendaraan niaga menggunakan master silinder tipe booster. Booster yang
pernah saya temui merupakan rem angina yang menekan fluida dalam master silinder
sehingga lebih enak di operasikan.

7
Fungsi :
 Untuk menghasilkan tenakan hydrolis
 Silinder pembebas kopling
 Silinder pembebas kopling (release cylinder) dibagi dalam dua tipe : tipe yang dapat
disetel atau dalam bahasa inggris disebut adjustable type dan tipe yang menyetel sendiri
atau self-adjusting type.

8
Fungsi :
Untuk meneruskan tenaga dari master cylinder mendorong release fork

1. Silinder pembebas tipe yang dapat disetel


Konstruksi silinder pembebas (release cylinder) seperti pada gambar di bawah.
Minyak hidraulis dari master silinder menyebabkan piston pada release cylinder
mendrorong batang penekan (push rod) dan mendorong garpu pembebas (release
cylinder fork).
Silinder pembebas (release cylinder) mempunyai saluran pembuang udara (bleeder
plug) untuk mengeluarkan udara dari saluran hidraulis dan pegas pembalik menjaga
agar garpu pembebas kopling dan batang penekan (push rod) tetap bersentuhan satu
sama lainnya.

9
2. Silinder pembebas tipe menyetel sendiri (self adjusting release cylinder)
Kebebasan garpu pembebas kopling biasanya penyetelan dengan jalan merubah
penjaga batang penekan. Pada kendaraan moderen, untuk menghilangkan penyetelan gerak
bebas maka digunakan silinder pembebas menyetel sendiri. Pada silinder pembebas tipe
menyetel sendiri tidak menggunakan pegas pembalik garpu pembebas, sebagai pengganti,
maka pada silinder pembebas dipasang pegas (conical spring) untuk menjaga agar garpu
pembebas (release fork) selalu bersentuhan dengan batang penekan.

3. Bantalan pembebas
Bantalan pembebas (release bearing) memudahkan garpu pembebas bergerak
mundur dan maju sepanjang penopang bantalan depan transmisi untuk menekan
putaran pegas diaphragm atau lengan pembebas pada jenis pegas coil dan
membebaskan kopling

Berikut ini beberapa penyebab terjadinya gangguan atau masalah pada bagian kopling serta
cara yang baik dan benar dalam melakukan perawatan kopling pada mobil manual agar lebih
awet:

 Sebaiknya tidak meletakkan kaki secara terus menerus pada pedal kopling saat mobil
sedang melaju. Karena hal ini bisa mengakibatkan terjadinya keausan yang lebih cepat
pada matahari kopling di bagian clutch cover serta juga bisa mempercepat kerusakan
pada bagian release bearing.

10
 Ketika mobil sedang melaju lambat di jalanan yang menanjak atau berhenti karena
macet di tanjakan, sebaiknya tidak menggunakan teknik setengah kopling untuk
mempertahankan mobil tetap pada posisinya, tapi gunakan handrem atau rem tangan.
Karena jika hal tersebut dilakukan, maka akan mempercepat penipisan atau keausan
kampas kopling yang menyebabkan umur kampas kopling menjadi lebih pendek. Selain
itu, permukaan pressure plate di bagian clutch cover serta permukaan pada roda gila
juga akan ikut aus atau terkikis.
 Saat mobil hendak melaju dan melepas tekanan pada pedal kopling, sebaiknya
dilakukan secara halus. Karena pedal kopling yang dilepas secara kasar bisa
mengakibatkan kerusakan pada permukaan plat kopling. Nah, kerusakan pada
permukaan plat kopling inilah, biasanya permukaan plat kopling menjadi tidak rata,
yang bisa menyebabkan kopling akan terasa bergetar keras saat hendak terhubung. Pada
kasus yang lebih parah yang terjadi pada mobil dengan muatan yang berlebih, tidak
menutup kemungkinan akan mengakibatkan putusnya plat-plat yang terdapat di bagian
kampas kopling.

11
2. Masalah-Masalah Yang Terjadi Pada Kopling :

1 Kopling Selip
Tanda-tandanya :
a. Penambahan putaran mesin tidak sesuai/tidak selaras dengan penambahan
kecepatan sepeda motor (pada kecepatan menengah dan tinggi).

b. Tenaga motor menurun dan akan lebih terasa apabila motor digunakan pada
tanjakan.

c. Pemakaian bensin terasa lebih boros, tetapi warna busi tetap normal (merah
bata).
Penyebabnya :
a. Kampas kopling aus
b. Plat kopling aus
c. Sisi pusat kopling aus
d. Sisi plat penekan aus
e. Per kopling lemah
f. Penyetelan kopling tidak tepat (terlalu menekan)
g. Tromol kopling aus
h. Kabel kopling macet
i. Unit kopling terkena pelumas (untuk jenis kopling kering)
2 Kopling tidak bisa bebas

Tanda-tandanya :
a. Perpindahan transmisi terasa menghentak, motor loncat dan kadang-kadang
langsung mati.

b. Motor selalu bergerak walaupun handle kopling masih ditarik (untuk tipe
manual).

12
c. Motor selalu bergerak walaupun pedal perseneling tetap ditekan (untuk tipe
centrifugal ganda).

Penyebabnya :
a. Kampas kopling terlalu tebal atau melengkung b.

Plat kopling terlalu tebal atau melengkung

c. Alur pada pusat kopling bergerigi

d. Alur pada rumah kopling bergerigi

e. Penyetelan kopling tidak tepat (kurang menekan)


f. Kampas kopling dan plat kopling selalu menyatu (lengket) karena kurang
pelumasan

g. Kopling tidak memiliki sifat one way (dapat memutar poros dalam satu arah),
untuk kopling centrifugal

3 Kopling bersuara berisik


Penyebabnya :
a. Mur kopling kendor
b. Bantalan kopling aus
c. Jumlah pelumas kurang
4 Suara mesin mendesing
Suara mesin halus pada saat stasioner, tetapi pada putaran menengah dan
tinggi terdengar suara mendesing bila putaran makin tinggi suara makin terdengar,
hal ini disebabkan oleh keausan gigi pada ujung as poros engkol atau gigi pada
rumah kopling.

13
3. Cara Merawat Kopling yang Baik dan Benar

 Usahakan untuk secara rutin memeriksa apakah terjadinya kebocoran minyak kopling,
terutama pada bagian bawah master kopling. Karena biasanya akan terjadi kebocoran pada
bagian tersebut saat menginjak pedal kopling yang diakibatkan oleh beban yang terlalu
berat.
 Periksa dan pastikan jika setelan pada pedal kopling sudah pas dan tepat.
 Periksa juga setelan tekanan pada pedal kopling. Karena biasanya kopling yang sudah
mengalami kerusakan, kopling menjadi lebih berat saat ditekan.
 Jika terlihat kebocoran oli dari sambungan transmisi dan mesin, sebaiknya sesegera
mungkin diganti bagian belakang seal crankshaft. Karena jika hal ini dibiarkan, maka bisa
menyebabkan selip pada kopling yang disebabkan oleh oli yang bocor tersebut.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Dari sini dapat disimpulkan bahwa kopling itu bagian dari kendaraan bermotor
yang berfungsi menghubungkan dan memisahkan antar dua poros roda gigi.
Adapun jenis-jenis kopling antara lainkopling gesek, kopling fluida, kopling
sentrifugal, dan kopling magnet, kopling piringan (disk clutch) dan kopling
sepatu sentrifugal.
2. Prinsip kerja kopling adalah handle kopling ditekan, tangkai pelepas kopling (clutch
release lever) tertarik oleh kabel kopling, nok pelepas (release cam) pada poros
tangkai pelepas kopling mendorong batang pengangkat (lifter rod), batang
pengangkat menekan pengangkat (lifter pin) dan plat pengangkat (lifter plate) plat
pengangkat menekan pegas-pegas kopling dan mendorong piringan penekan
(pressure plate) sehingga menjauhi susunan plat-plat gesek kopling, terjadilah jarak
renggang kecil diantara plat-plat gesek dan plat-plat baja sehingga perputaran rumah
kopling tidak diteruskan lagi ke pusat kopling.
3. Saran
Didalam memakai mekanisme kopling hidrolik haruslah di lakukan perawatan
yang rutin,seperti mengisi minyak rem jika habis dan men cek tidak ada kebocoran pada
pipa .dan gunakan minyak rem yang sesuai dengan standar kendaraannya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Aryatno, A. 2011. Pengertian dan manfaat kopling, (online), (http://andiweb3.

wordpress.com/2011/11/25/pengertian-dan-manfaat-kopling/), diakses 10 november 2018.

Thoyib. 2012. Perbedaan Kopling Manual dan Kopling Otomatis, (online), (http://www.
laskar-suzuki.com/2012/07/perbedaan-kopling-manual-dan-kopling.html), diakses 10
november 2018.

Kurniawan. 2012. Jenis Kopling Motor, (online), (http://seogoestohell.com/motor/jenis-


kopling/), diakses 10 november 2018.

Sutarno. 2011. Fungsi Kopling, (online), (http://www.otomotif.web.id/fungsi-kopling-


a6.html), diakses 10 november 2018.

Rezeki, S. 2011. Komponen Kopling dan Fungsinya, (online), (http://sookurnia.blogspot.

com/), diakses 10 november 2018.

Pejuangkerja. 2011. Masalah-Masalah Yang Sering Terjadi Pada Kopling, (online),


(http:// id.shvoong.com/products/auto/2128478-masalah-masalah-yang-terjadi-pada/),
diakses 10 november 2018.

16

Anda mungkin juga menyukai