Disusun oleh :
1. Izhaar Akhmad 18504244002
2. Anton Dwi Mantoro 18504244003
3. Nur Maulana Yuni A 18504244004
4. Al Haqi Rahmad S 18504244005
5. Akhmad Yoga P 18504244006
Tune up berasal dari kata tune dan up, artinya menyeting kembali. Tune up
adalah sebuah pekerjaan untuk menstandarisasi semua komponen dan sistem pada
kendaraan seperti semula baik dengan cara penyetelan, atau pembersihan.
Tujuan aktifitas tune up antara lain ;
1.Mengembalikan performa mobil seperti baru
2. Mencegah terjadinya berbagai kerusakan pada mobil
3. Melakukan pengecekan beberapa komponen mobil apakah masih sehat atau
harus diganti
Maka Tune up adalah sebuah kegiatan untuk memeriksa dan merawat mesin
mobil. Seseorang juga harus memeriksa adanya perubahan kondisi mesin akibat
penggunaan mobil secara terus menerus. Tune up bisa disebut juga sebagai
kegiatan untuk mengembalikan keadaan atau kondisi mobil pada taraf kerja mesin
yang optimal.
Ada beberapa hal yang sering digunakan pada saat melakukan perawatan tune
up yaitu :
A. Pemeriksaan sistem pendingin
B. Pemeriksaan tali kipas.
C. Pembersihan saringan udara.
D. Pemeriksaan baterai.
E. Pemeriksaan kabel tegangan tinggi.
F. Pemeriksaan oli mesin.
G. Pemeriksaan busi.
H. Pemeriksaan distributor.
I. Penyetelan celah katup.
J. Pemeriksaan karburator.
K. Penyetelan campuran dan putaran idle
II. Alat dan Bahan
III. Keselamatan Kerja
A. Menggunakan alat kerja dan bahan kerja sesuai dengan fungsinya.
B. Berhati-hati saat melakukan praktek terutama pada komponen yang mudah rusak.
C. Menjaga kebersihan tempat dan alat praktek.
IV. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Melakukan pengecekan sistem pelumasan
a. Menarik batang pengukur, mengelap ujungnya, dan masukkan kembali dan
memeriksa volume oli.
b. Memeriksa kualitas oli dengan melihat warna dan kepekatan oli mesin
3. Melakukan pengecekan Baterai
a. Melepas pole baterai terminal (-), kemudian terminal (+)
b. Memeriksa kontak dari kemungkinan keretakan, menggelembung, berkarat.
c. Memeriksa volume air baterai
d. Mengukur berat jenis elektrolit baterai no 1 sampai dengan nomor 6
menggunakan hydro meter
Memengukur elektrolit baterai
Pengukuran celah busi
Melakukan penyetelan putaran Idle
a. Menghidupkan mesin hingga temperatur tinggi
9. Memutar baut penyetalan campuran sampai diperoleh RPM tinggi maksimal
10. Memutar baut penyetelan putaran idling (Idle Speed Adjusting Screw) hinga
putaran idle tercapai.
V. Data praktikum
4. System pengapian
A. Celah busi No. 1 : 0,8 mm Bagus Sesuai spesifikasi, 0-7-0,8 mm
No. 2 : 0,8 mm Bagus Sesuai spesifikasi, 0-7-0,8 mm
No. 3 : 0,8 mm Bagus Sesuai spesifikasi, 0-7-0,8 mm
No. 4 : 0,7 mm Bagus Sesuai spesifikasi, 0-7-0,8 mm
B. Tahan Kabel Busi No. 1 : 2.2 K ohm Bagus Sesuai spesifikasi, < 25k ohm
No. 2 : 2.5 K ohm Bagus Sesuai spesifikasi, < 25k ohm
No. 3 : 0.2 K ohm Bagus Sesuai spesifikasi, < 25k ohm
No. 4 : 2.4 K ohm Bagus Sesuai spesifikasi, < 25k ohm
C. Tahanan Coil
Kabel coil : 1.8 K ohm Bagus Sesuai spesifikasi
Primer Coil : 3.5 ohm Jelek
Sekunder Coil : 12 kiloohm Bagus Sesuai spesifikasi 1,3 – 1,6 Ω
Sesuai spesifikasi, 10,7-14,5
ohm
D. Kondisi Ditributor
Kondisi rotor Bagus Sesuai spesifikasi
Kondisi tutup distributor Bagus Sesuai spesifikasi
5. Baterai
A. BJ sel :
Sel 1 : 1175 Jelek Kurang dari spesifikasi,1250-
1270
Sel 2 : 1175 Jelek Kurang dari spesifikasi,1250-
1270
Sel 3 : 1200 Jelek Kurang dari spesifikasi,1250-
1270
Sel 4 : 1110 Jelek Kurang dari spesifikasi,1250-
1270
Sel 5 : 1175 Jelek Kurang dari spesifikasi,1250-
1270
Sel 6 : 1185 Jelek Kurang dari spesifikasi,1250-
1270
B. Tegangan : 13 V Bagus Sesuai Spesifikasi
C. Ketinggian Batery Bagus Berada ditengah
D. Kondisi Terminal Bagus Masih baik
Kondisi Body Bagus Masih baik
6. Sistem Bahan Bakar
A. Filter Udara Jelek Tidak ada
Saringan Bahan Bakar dan Pipa Jelek Ganti, Sudah mulai lapuk dan
kotor
7. Sistem Pendingin
A. Kondisi Fanbelt Jelek Sudah mulai pecah
B. Tegangan Fanbelt Jelek Sangat kendur
C. Kebocoran Radiator Bagus Tidak terjadi kebocoran
D. Tekanan Tutup Radiator Bagus Berfungsi dengan baik
Level Air Pendingin Bagus Penuh
8. Analisa kendaraan
A. Idling speed : 760 rpm Bagus 750 rpm kondisi idling
B. Sudut dwel : 54 derajat Bagus 52 derajat plus minus 2 derajat
Ignition timing : 10 Bagus
VI. Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah kami lakukan kami menyimpulkan bahwa kondisi
mesin sudah tidak layak, banyak komponen dan spare part yang perlu adanya
penggantian. contoh banyak oli yang bocor pada blok silinder, kemungkinan dari
kerusakan pada perpakdan berpengaruh pada kompresi mesin mobil yang dibawah
standar. Serta banyak komponen yang tidak ada pada engine stand, sehingga engine
stand menurut kelompok kami perlu banyak perbaikan.
Walaupun telah kami coba melakukan tune up semaksimal mungkin namun
kondisi mesin atau engine stand butuh perbaikan lebih lanjut, seperti penggantian
fanbelt, oli, penambahan BJ battery
Pada praktikum Tune up ini, menyimpulkan akan pentingnya tune up engine yang
dilakukan secara berkala, dimana tidak hanya untuk melakukan mengembalikan
performa mesin ke kondisi standar, tetapi juga melakukan perawatan secara rutin
terhadap kendaraan. Sehingga kemungakinan terjadi nya kerusakan pada komponen
kendaraan berkurang dan membuat kendraan lebih lama dalam pemakaian. Tune up
juga dapat menjadi deteksi dini kerusakan pada system kendaraan sehingga tidak
memjadi kerusakan parah yanga dapat merusak bagian lain pada kendaraan