Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRATIKUM

TEKNOLOGI MOTOR BENSIN TUNE-UP

Disusun oleh :
1. Izhaar Akhmad 18504244002
2. Anton Dwi Mantoro 18504244003
3. Nur Maulana Yuni A 18504244004
4. Al Haqi Rahmad S 18504244005
5. Akhmad Yoga P 18504244006

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2019
I. Dasar Teori

Tune up berasal dari kata tune dan up, artinya menyeting kembali. Tune up
adalah sebuah pekerjaan untuk menstandarisasi semua komponen dan sistem pada
kendaraan seperti semula baik dengan cara penyetelan, atau pembersihan.
Tujuan aktifitas tune up antara lain ;
1.Mengembalikan performa mobil seperti baru
2. Mencegah terjadinya berbagai kerusakan pada mobil
3. Melakukan pengecekan beberapa komponen mobil apakah masih sehat atau
harus diganti
Maka Tune up adalah sebuah kegiatan untuk memeriksa dan merawat mesin
mobil. Seseorang juga harus memeriksa adanya perubahan kondisi mesin akibat
penggunaan mobil secara terus menerus. Tune up bisa disebut juga sebagai
kegiatan untuk mengembalikan keadaan atau kondisi mobil pada taraf kerja mesin
yang optimal.
Ada beberapa hal yang sering digunakan pada saat melakukan perawatan tune
up yaitu :
A. Pemeriksaan sistem pendingin
B. Pemeriksaan tali kipas.
C. Pembersihan saringan udara.
D. Pemeriksaan baterai.
E. Pemeriksaan kabel tegangan tinggi.
F. Pemeriksaan oli mesin.
G. Pemeriksaan busi.
H. Pemeriksaan distributor.
I. Penyetelan celah katup.
J. Pemeriksaan karburator.
K. Penyetelan campuran dan putaran idle
II. Alat dan Bahan
III. Keselamatan Kerja
A. Menggunakan alat kerja dan bahan kerja sesuai dengan fungsinya.
B. Berhati-hati saat melakukan praktek terutama pada komponen yang mudah rusak.
C. Menjaga kebersihan tempat dan alat praktek.
IV. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Melakukan pengecekan sistem pelumasan
a. Menarik batang pengukur, mengelap ujungnya, dan masukkan kembali dan
memeriksa volume oli.

Memeriksa volume oli dan kualitasnya

b. Memeriksa kualitas oli dengan melihat warna dan kepekatan oli mesin
3. Melakukan pengecekan Baterai
a. Melepas pole baterai terminal (-), kemudian terminal (+)
b. Memeriksa kontak dari kemungkinan keretakan, menggelembung, berkarat.
c. Memeriksa volume air baterai
d. Mengukur berat jenis elektrolit baterai no 1 sampai dengan nomor 6
menggunakan hydro meter
Memengukur elektrolit baterai

e. Mengukur tegangan bateri menggunakan multi meter dengan memposisikan


selector pada DC volt.
 Melakukan pengecekan sistem bahan bakar
a. Melakukan pengecekan filter bahan bakar
5. Melakukan pengecekan sistem pendingin
a. Membuka tutup raditor yaitu radiator cup
b. Melakukan pengetesan kebocoran sitem pendinginan, menggunakan radiator
cup tester dengan memberi tekanan 1.2 KG/Cm2
1) Memeriksa selang radiator apakah terjadi kebocoran
2) Memeriksa klem
3) Memeriksa kebocoran sirip-sirip pada radiator
c. Memeriksa tutup radiator, menggunakan radiator cup tester dengan memberi
tekanan 0,6- 1,2 Kg/cm2
Memeriksa tutup radiator
d. Memeriksa kondisi tali kipas secara visual dilihat keretakannya dan
keausannya
e. Memeriksa tekanan Van belt.
 Melakukan pengecekan sistem pengapian
a. Melepas busi dan memeriksa kondisi dan celahnya menggunakan feller gauge


Pengukuran celah busi

b. Melakukan pengecekan tahanan kabel busi silinder 1,2,3, dan 4 menggunakan


avo meter dengan selektor diarahkan ke k ohm 
c. Melakukan pengecekan tahanan kabel koil menggunakan avo meter dengan
selektor diarahkan ke k ohm 
d. Memeriksa tahanan primer coil
e. Memeriksa tahanan secunder coil
f. mengukur tekanan kompresi
g. Melakukan pemeriksaan kondisi ditributor shaft
h. Melakukan pengecekan kondisi rotor
i. Melakukan pengecekan kondisi governor advancer, dengan memutar rotor
searah jarum jam dan kemudian dilepas rotor akan kembali.
j. Melakukan pengecekan kondisi Vacum advancer, 
k. Memeriksa celah platina dengan feller gauge
l. Memeriksa sudut dwell
 Melakukan penyetelan katup
a. Membuka tutup kepala silinder

b. Memutar poros engkol pada posisi nol
c. Mengatur celah katup menggunakan filler gauge, dengan celah katup IN : 0,2
mm, katup EX : 0,3 mm
Tabel penyetelan katup
TOP 1
Silinder 1 2 3 4
IN V V X X
EX V X V X

P 4
Silinder 1 2 3 4
IN X X V V
EX X V X V


 Melakukan penyetelan putaran Idle
a. Menghidupkan mesin hingga temperatur tinggi

9. Memutar baut penyetalan campuran sampai diperoleh RPM tinggi maksimal
10. Memutar baut penyetelan putaran idling (Idle Speed Adjusting Screw) hinga
putaran idle tercapai.
V. Data praktikum

No. Pemeriksaan Kondisi Keterangan


Bagus Jelek
1. Persiapan
A. Kendaraan Jelek Tidak menggunakan kendaraan
B. Pelindung kendaraan Jelek Tidak dapat digunakan
2. Persiapan
A. Pengecekan tools dan equipment Bagus Alat ada, dan diletakkan pada
posisi sesuai
B. Kalibrasi peralatan Bagus Alat telah dikalibrasi
3. Oil Level Bagus Kuantitas oli mesin full
Kualitas Oli Jelek Oli harus diganti, Hitam :
sudah tidak layak pakai
Pemeriksaan celah dan penyetelan
A. Silinder 1 : 0,2 mm (in) dan 0,3 mm (ex) Bagus Sesuai spesifikasi (in: 0,2 mm,
ex: 0,3 mm
B. Silinder 2 : 0,2 mm (in) dan 0,3 mm (ex) Bagus Sesuai spesifikasi (in: 0,2 mm,
ex: 0,3 mm
C. Silinder 3 : 0,2 mm (in) dan 0,3 mm (ex) Bagus Sesuai spesifikasi (in: 0,2 mm,
ex: 0,3 mm
D. Silinder 4 : 0,2 mm (in) dan 0,3 mm (ex) Bagus Sesuai spesifikasi (in: 0,2 mm,
ex: 0,3 mm
Tekanan kompresi :
A. Silinder 1 : 11 Jelek Tidak Sesuai spesifikasi,
Standar 12,6 kg/cm2
B. Silinder 2 : 11,5 Jelek Tidak Sesuai spesifikasi,
Standar 12,6 kg/cm2
C. Silinder 3 : 11 Jelek Tidak Sesuai spesifikasi,
Standar 12,6 kg/cm2
D. Silinder 4 : 12 Jelek Tidak Sesuai spesifikasi,
Standar 12,6 kg/cm2

4. System pengapian
A. Celah busi No. 1 : 0,8 mm Bagus Sesuai spesifikasi, 0-7-0,8 mm
No. 2 : 0,8 mm Bagus Sesuai spesifikasi, 0-7-0,8 mm
No. 3 : 0,8 mm Bagus Sesuai spesifikasi, 0-7-0,8 mm
No. 4 : 0,7 mm Bagus Sesuai spesifikasi, 0-7-0,8 mm

B. Tahan Kabel Busi No. 1 : 2.2 K ohm Bagus Sesuai spesifikasi, < 25k ohm
No. 2 : 2.5 K ohm Bagus Sesuai spesifikasi, < 25k ohm
No. 3 : 0.2 K ohm Bagus Sesuai spesifikasi, < 25k ohm
No. 4 : 2.4 K ohm Bagus Sesuai spesifikasi, < 25k ohm

C. Tahanan Coil
Kabel coil : 1.8 K ohm Bagus Sesuai spesifikasi
Primer Coil : 3.5 ohm Jelek
Sekunder Coil : 12 kiloohm Bagus Sesuai spesifikasi 1,3 – 1,6 Ω
Sesuai spesifikasi, 10,7-14,5
ohm

D. Kondisi Ditributor
Kondisi rotor Bagus Sesuai spesifikasi
Kondisi tutup distributor Bagus Sesuai spesifikasi

E. Celah platina Jelek Tidak Sesuai Spesifikasi


F. Kondisi Governor Advancer Jelek Tidak dapat berfungsi
Kondisi Vakum Advancer Jelek Tidak dapat berfungsi

5. Baterai
A. BJ sel :
Sel 1 : 1175 Jelek Kurang dari spesifikasi,1250-
1270
Sel 2 : 1175 Jelek Kurang dari spesifikasi,1250-
1270
Sel 3 : 1200 Jelek Kurang dari spesifikasi,1250-
1270
Sel 4 : 1110 Jelek Kurang dari spesifikasi,1250-
1270
Sel 5 : 1175 Jelek Kurang dari spesifikasi,1250-
1270
Sel 6 : 1185 Jelek Kurang dari spesifikasi,1250-
1270
B. Tegangan : 13 V Bagus Sesuai Spesifikasi
C. Ketinggian Batery Bagus Berada ditengah
D. Kondisi Terminal Bagus Masih baik
Kondisi Body Bagus Masih baik
6. Sistem Bahan Bakar
A. Filter Udara Jelek Tidak ada
Saringan Bahan Bakar dan Pipa Jelek Ganti, Sudah mulai lapuk dan
kotor
7. Sistem Pendingin
A. Kondisi Fanbelt Jelek Sudah mulai pecah
B. Tegangan Fanbelt Jelek Sangat kendur
C. Kebocoran Radiator Bagus Tidak terjadi kebocoran
D. Tekanan Tutup Radiator Bagus Berfungsi dengan baik
Level Air Pendingin Bagus Penuh
8. Analisa kendaraan
A. Idling speed : 760 rpm Bagus 750 rpm kondisi idling
B. Sudut dwel : 54 derajat Bagus 52 derajat plus minus 2 derajat
Ignition timing : 10 Bagus
VI. Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah kami lakukan kami menyimpulkan bahwa kondisi
mesin sudah tidak layak, banyak komponen dan spare part yang perlu adanya
penggantian. contoh banyak oli yang bocor pada blok silinder, kemungkinan dari
kerusakan pada perpakdan berpengaruh pada kompresi mesin mobil yang dibawah
standar. Serta banyak komponen yang tidak ada pada engine stand, sehingga engine
stand menurut kelompok kami perlu banyak perbaikan.
Walaupun telah kami coba melakukan tune up semaksimal mungkin namun
kondisi mesin atau engine stand butuh perbaikan lebih lanjut, seperti penggantian
fanbelt, oli, penambahan BJ battery
Pada praktikum Tune up ini, menyimpulkan akan pentingnya tune up engine yang
dilakukan secara berkala, dimana tidak hanya untuk melakukan mengembalikan
performa mesin ke kondisi standar, tetapi juga melakukan perawatan secara rutin
terhadap kendaraan. Sehingga kemungakinan terjadi nya kerusakan pada komponen
kendaraan berkurang dan membuat kendraan lebih lama dalam pemakaian. Tune up
juga dapat menjadi deteksi dini kerusakan pada system kendaraan sehingga tidak
memjadi kerusakan parah yanga dapat merusak bagian lain pada kendaraan

Anda mungkin juga menyukai