Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM AC

KOMPRESOR AC TIPE SWASH PLATE DAN WOBBLE PLATE

Dosen Pengampu : Ibnu Siswanto, M.Pd., Ph.D

Disusun Oleh :

1. Rudi Nur Setiawan 18504241036


2. Rizky Aditya Al-Fath 18504241037
3. Nurhadi Siswanto 18504241038
4. Nur Muffatih Al-Haqqie 18504241039
5. Herda Sandi Prayitno 18504241040

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2020
I. KOMPETENSI
1. Memperbaiki dan merawat kompresor tipe piston.

II. SUB KOMPETENSI


Setelah mengikuti praktik kompesor tipe piston ini, diharapkan mahasiswa mampu:
1. Membongkar dan memasang kembali unit kompresor tipe piston.
2. Mengidentifikasi komponen-komponen unit kompresor tipe piston.
3. Memeriksa kondisi komponen unit kompresor tipe piston.
4. Menjelaskan cara kerja unit kompresor tipe piston.

III. ALAT DAN BAHAN


1. Unit kompresor tipe piston.
2. Set uunci pas, kunci ring, kunci shock, obeng
3. Tool tray dan part tray
4. Buku referensi tentang system AC

IV. KESELAMATAN KERJA


1. Menjaga keselamatan dan keselamatan dan kesehatan kerja bagi personil dan
lingkungan kerja.
2. Menggunakan kunci dan alat bantu lain secara tepat, sesuai dengan fungsi dan
peruntukannya serta selalu menjaga semua peralatan dalam kondisi bersih.
3. Menggunakan alat-alat keselamatan kerja sewaktu kerja.
4. Menjaga, jangan sampai ada komponen yang hilang
V. DASAR TEORI
Kompresor merupakan komponen yang bekerja menghisap dan memompa
refrigerant agar dapat bersirkulasi ke seluruh unit AC mobil, sehingga terdapat
perbedaan tekanan, baik sebelum atau sesudah masuk kedalam kompresor. Tenaga
penggerak kompresor untuk mensirkulasikan refrigerant berasal dari tenaga mesin.
Dengan perantaraan belt, pulley dan magnetic clutch, kompresor dapat berputar
seirama dengan putaran mesin. Dengan adanya pembagian tenaga mesin untuk
menggerakkan kompresor, maka beban mesin akan bertambah, sehingga secara
otomatis konsumsi bahan bakar pun akan meningkat. Compressor itu sendiri
berfungsi untuk memompakan refrigrant yang berbentuk gas agar tekanannya
meningkat sehingga juga akan mengakibatkan temperaturnya meningkat.
Proses Kerja kompresor adalah untuk memastikan bahwa suhu gas refrigeran
yang disalurkan ke kondenser harus lebih tinggi dari suhu condensing medium. Bila
suhu gas refrigeran lebih tinggi dari suhu condensing medium ( udara atau air) maka
energi panas yang dikandung refrigeran dapat dipindahkan ke condensing medium
akibatnya suhu refrigerant dapat diturunkan walaupun tekanannya tetap.
Oleh karena itu kompresor harus dapat mengubah kondisi gas refrigerant yang
bersuhu rendah dari evaporator menjadi gas yang bersuhu tinggi pada saat
meninggalkan saluran discharge kompresor. Tingkat suhu yang harus dicapai
tergantung pada jenis refrigeran dan suhu lingkungannya.

VI. LANGKAH KERJA


1. Melepaskan kopling magnet dari as kompresor.
2. Membuka silinder kop dengan melepas baut-baut pengikat.
3. Mengangkat rumah katup, jaga agar perapatnya tidak rusak.
4. Membuka tutup bak engkol dngan melepaskan baut pengikatnya.
5. Melepaskan batang piston dan piston dengan melepas aut pengikat batang
piston pada poros engkol.
6. Membuka pompa minyak pelumas.
7. Melepaskan poros engkol.
8. Memeriksa komponen komponen dari keausan dan kerusakan lainnya.
9. Mempelajari kostruksi dan cara kerja kompresor ini.
10. Menggambar kompresor dan komponen-komponennya.
11. Merakit kembali kompresor tipe piston ini.
12. Memeriksa kelengkapan alat dan bahan praktik serta mengembalikan secara
tertib.
13. Membersihkan dan merapikan tempat praktik.

VII. DATA PRAKTIK


A. Komponen Utama

Komponen Utama Kompressor Tipe Swash Plate


No. Nama Komponen Gambar
1.

Swash Plate
2.

Piston

3.

Swash Plate

4.

Suction Plate

5.

Discharge Valve
6.

Shaft

Komponen Kompressor Tipe Wobble


No. Nama Komponen Gambar
1.

Wobble Plate

2.

Drive Plate

3.

Piston
4.

Suction valve

5.

Discharge Valve

6.

Gasket Suction Valve

7.

Gasket Silinder

8.

Sub & Main Control Valve


B. Kondisi Komponen

Kondisi Komponen Swash Plate


NO Nama Komponen Kondisi Komponen
1. Swash plate Baik
2. Piston Tidak lengkap (3 dari 5)
3. Suction Valve Baik
4. Discharge Valve Baik
5. Valve Plate Baik
6. Shaft Baik
7. Shaft Seal Robek

Kondisi Komponen Wobble Plate


NO Nama Komponen Kondisi Komponen
1. Wobble plate Baik
2. Piston Baik
3. Drive Plate Baik
4. Discharge Valve Baik
5. Suction Valve Baik
6. Sub & Main Control Valve Baik

VIII. ANALISIS DAN PEMBAHASAN


A. Analisis Komponen
a) Analisis Kondisi Komponen Kompressor Tipe Swash Plate
1. Swash Plate
 Mengatur gerak piston sesuai dengan interval kerjanya
 Kondisi : Kondisi Swash Plate masih baik, agar komponen awet adalah
dengan selalu memperhatikan jangka waktu penggunaan oli compressor
yang telah ditentukan pabrik. Jika sudah waktunya lakukan penggantian
pada oli kompressor agar komponen dapat awet.
2. Piston
 Berfungsi untuk menghasilkan tekanan refrigerant menjadi lebih tinggi
melalui proses kompresi.
 Kondisi : Ring Piston tidak ada,Jumlah Piston tidak lengkap.
Pencegahan agar piston awet dengan rutin mengganti oli compressor
sesuai standar yang telah ditetapkan oleh pabrikan. Untuk perbaikannya
adalah dengan melengkapi jumlah piston dan ring piston
3. Suction Valve
 Berfungsi sebagai katup saat langkah hisap/suction
 Kondisi : Suction Valve masih baik. Perawatan pada suction valve
dengan melakukan pemeriksaan pada waktu yang ditentukan oleh
pabrikan. Karena Suction valve rawan terhadap robek/patah.
4. Discharge Valve
 Berfungsi sebagai katup saat langkah discharge/kompresi untuk
meningkatkan tekanan refrigerant
 Kondisi : Discharge valve baik. Perawatan discharge valve dengan
melakukan pemeriksaan pada waktu yang ditentukan oleh pabrikan.
Karena discharge valve rawan terhadap robek/patah karena tekanan.
5. Valve Plate
 Valve Plate berfungsi sebagai tempat/dudukan pada suction&discharge
valve
 Kondisi : Valve plate dalam kondisi baik. Perawatan pada valve plate
dengan memeriksa kondisinya pada waktu yang telah ditentukan oleh
pabrikan.
6. Shaft
 Berfungsi sebagai penerus putaran dari pulley penggerak
 Kondisi : Shaft dalam kondisi baik. Untuk pemeliharaanya dengan
melakukan penggantian oli kompresor sesuai dengan jarak tempuh yang
sudah di tentukan oleh pabrikan.
7. Shaft Seal
 Berfungsi sebagai pencegah masuk dan keluarnya oli dari celah shaft.
 Kondisi : Kondisi seal sudah robek. Disebakan oleh jangka waktu
penggunaan seal yang sudah melewati batas minimum penggunaan.
Akibatnya oli kompresor dapat keluar melalui celah yang terdapat pada
shaft compressor. Perbaikan nya adalah dengan mengganti seal dengan
yang baru dan selalu mengikuti petunjuk perawatan sesuai yang sudah
di tentukan oleh setiap pabrikan.
b) Analisis Kondisi Komponen Kompresor Tipe Wobble Plate
1. Wobble Plate
 Wobble Plate berfungsi sebagai penerus putaran shaft ke piston dan
pengubah gerak putar menjadi gerak bolak balik
 Kondisi : Wobble plate dalam kondisi baik dan masih dapat digunakan.
Perawatan pada wobble plate dengan mengganti oli kompresor pada
waktu yang telah ditentukan oleh pabrikan.
2. Piston
 Berfungsi untuk menghasilkan tekanan refrigerant menjadi lebih tinggi
melalui proses kompresi.
 Kondisi : Piston dalam kondisi lengkap. Perawatan nya dengan
mengganti oli kompresor pada waktu yang telah ditentukan oleh
pabrikan.
3. Drive Plate
 Sebagai penerus gerakan putar yang dihasilkan dari mesin.
 Kondisi : Drive plate dalam kondisi baik. Perawatan pada drive plate
dengan adalah dengan memeriksa dan memperhatikan penggunaan oli
kompresor.
4. Discharge Valve
 Berfungsi sebagai katup saat langkah discharge/kompresi untuk
meningkatkan tekanan refrigerant
 Kondisi : Discharge valve dalam kondisi berkarat. Sehingga
menyebabkan katup susah terbuka karena karat. Perbaikannya adalah
dengan cara mengganti discharge valve. Perawatan pada discharge valve
adalah dengan memeriksa dan memperhatikan penggunaan oli
kompresor
5. Suction Valve
 Berfungsi sebagai katup saat langkah hisap/suction
 Kondisi : Terdapat beberapa suction valve yang patah. Yang
menyebabkan kebocoran pada katup. Perbaikannya adalah dengan
mengganti suction valve dengan yang baru. Dan selalu memperhatian
penggunaan oli dan jangka waktu penggunaan.
6. Sub&main Control Valve
 Sebagai masuk/keluarnya refrigerant dan pengatur batasan tekanan dari
refrigerant yang telah melalui proses pembakaran.
 Kondisi : Komponen dalam keadaan baik. Perawatannya dengan
melakukan pemeriksaan sesuai waktu yang ditentukan oleh pabrikan.
B. Cara Kerja
a) Kompresor Tipe Swash Plate
Aliran refrigerant dari suction – discharge yaitu ketika piston
bergerak ke kiri, piston bagian kanan menarik refrigerant melalui suction
valve pada silinder sebelah kanan menekan valve plate sehingga valve ini
tertutup. Bersamaan dengan itu, bagian kiri piston menekan keluar
refrigerant melalui discharge valve pada silinder sebelah kiri dan suction
valve sebelah kiri ditekan ke valve plate sehingga valve plate tertutup.
b) Kompresor Tipe Wobble Plate
Aliran refrigerant dari suction-discharge, yaitu saat piston dapat
bergerak karena digerakkan oleh wobble plate, drive plate dapat berputar
karena digerakkan oleh mesin. Ketika piston bergerak ke bawah maka
volume diatas piston akan membesar sehingga katup suction terbuka dan
menghisap refrigerant kedalam ruang diatas piston. Ketika piston bergerak
keatas maka volume diatas piston akan menyempit sehingga katup
discharge terbuka dan refrigerant bertekanan akan keluar.
IX. KESIMPULAN

Dari hasil praktikum yang kami lakukan dapat di simpulkan bahwa


kompresor Tipe Swash Plate dan Tipe Wobble Plate merupakan sistem yang
berfungsi untuk memompa refrigerant yang berupa gas agar tekanannya meningkat.
Dari hasil pemeriksaan, terdapat komponen kompresor yang sudah mengalami
kerusakan dan terdapat baut/mur pada kompresor ini yang hilang sehingga
kompresor ini tidak dapat di operasikan.

Anda mungkin juga menyukai