Engine atau mesin merupakan bagian vital dari mobil. karena tanpa adanya mesin,
mobil/kendaran tidak dapat digunakan untuk berkendara. Sistem engine mobil terdiri dari
banyak komponen meliputi blok silinder, kepala silinder, dan pendukung kerja mesin, yaitu
sistem pelumasan sistem pendinginan dan sebagainya. Dengan masing-masing fungsinya
yang bersinergi menggerakkan sebuah kendaraan.
Jika kendaraan digunakan dalam selang waktu yang lama, maka komponen-komponen di
dalam engine mengalami keausan secara berangsur-angsur. Hal ini dikarenakan oleh adanya
gesekan antar kompaner yang mengakibatkan penggerusan antarkomponen. Sehingga, sistem
engine dalam kendaraan peru dilakukan overhaul atau perawatan secara berkala. Tahukah
Anda cara mendiagnosis dan memperbaik kerusakan bagian-bagian mesin mobil? Untuk
mengetahui caranya, ayo pelajari modul berikut dengan saksama!
Hal penting dalam melakukan perawatan mesin, yatui melakukan diagnosis. Diagnosia
merupakan kegiatan menganalisis penyebab gejata kerusakan yang terjadi pada kencaraan
sebelumn dilakukan perbaikan. Dalam kegiatan menciagnosis sangat dibutuhkan ketelitan
datam pemeriksaan sebelum melakukan perbaikan atau pergantien suatu komponen.
Diagnosis yang dilakukan pada korusakan mesin, antara lain:
1. Mendiagnosis masalah tekanan kompresi kurang
Gejala tekanan kompresi kurang adalah pada kecepatan rendah, suara mesin kasar, serta
kurang tenaga. Kerusakan yang terjadi sebagai berikut.
a. Terjadi kerusakan pada piston atau ringnya
b. Katup pemasukan dan pengeluaran macet atau terbakar.
c. Busi sudah tidak layak pakai atau rusak
d. Pegas katup patah.
Adapun penyebab tekanan kompresi kurang sebagai berikut.
a. Kurangnya pemasukan bahan bakar ke ruang bakar sehingga piston tidak dapat bekerja
optimal dalam proses kerjanya.
b. Karena terjadi tabrakan antara katup dan piston yang dikarenakan tidak sempurnanya
penyetelan pada katup.
c. Pelumasan pada ruang katup tidak ada atau pelumas tidak sampai ke ruang katup untuk
melumasi sistem katup sehingga katup dapat berkarat
d. Terjadi kebocoran pada ring piston sehingqa oli masuk ke ruang bakar dan menempel pada
epala busi, karena oli bersifat susah terbakar sehingga oli menutupi kepala busi yang
mengakibatkan busi tidak mampu bekerja secara optimal.
2. Mendiagnosis masalah akselerasi mesin yang kurang sempurna