Anda di halaman 1dari 5

NAMA : EDI SAFANGAT

NIM : 5202418015

PRODI : PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

1. Analisis Kerusakan Pada Sensor-Sensor dan Penyebabnya


1) a. Kerusakan pada MAF sensor seperti tidak berfungsi atau keslahan
mengirimkan sinyal/tegangan kepada EMS, ditandai dengan nyala mil
pada saat kunci kontak ON sesuai dengan kode MAF sensor
(tergantung kendaraan)
b. Penyebab:
a) Usia kendaraan/pemakaian
b) Letak soket dan konektor yang kendor/lepas
c) Keadaan MAF sensor kotor karena berada dekat dengan filter
udara yang mengarah ke throttle body sehingga dapat
terkontaminasi kotoran yang masuk ke saluran udara.
2) a. Kerusakan O2 sensor, O2 sensor tidak berfungsi ditandai dengan
nyala mil pada saat kunci kontak ON sesuai dengan kode O2 sensor
(tergantung kendaraan)
b. Penyebab:
a) Pemasangan soket, kabel/konektor yang kendor/lepas,
b) Penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai spesifikasi engine
c) Penggunaan aditif bahan bakar secara berlebihan.
d) O2 sensor kotor
3) a. Kerusakan TPS (Throtle Position Sensor), TPS tidak berfungsi
ditandai dengan nyala mil pada saat kunci kontak ON sesuai dengan
kode TPS (tergantung kendaraan)
b. Penyebab:
a) TPS kotor/ditumpuki deposit pada bagian katup dan dinding
bagian dalamnya
b) Konektor kendor/lepas.
4) a. Kerusakan Sensor MAP (Manifold Absolute Pressure), MAP tidak
berfungsi ditandai dengan nyala mil pada saat kunci kontak ON sesuai
dengan kode MAP sensor (tergantung kendaraan)
b. Penyebab:
a) Konektor/ kabel sensor kendor/lepas.
b) Terjadi kerusakan pada sensor MAP dan tingkat kevakuman
pada intake manifold tidak stabil.
5) a. Sensor ECT tidak berfungsi, ditandai dengan nyala mil pada saat
kunci kontak ON sesuai dengan kode ECT sensor (tergantung
kendaraan)
b. Penyebab:
a) Rangkaian, konektor, soket dan kabel tidak berfungsi,
kendor/lepas.
b) Faktor pemakaian.
6) a.Sensor IAT (Intake Air Temperature) tidak berfungsi, ditandai
dengan nyala mil pada saat kunci kontak ON sesuai dengan kode IAT
sensor (tergantung kendaraan)
b. Penyebab:
a) Rangkaian, konektor, soket dan kabel tidak berfungsi,
kendor/lepas
b) Faktor Pemakaian
c) Sensor IAT kotor karena ditumpuki deposit kotoran udara pada
saluran intake
7) a. Sensor CKP tidak berfungsi, ditandai dengan nyala mil pada saat
kunci kontak ON sesuai dengan kode CKP sensor (tergantung
kendaraan).
b. Penyebab:
a) Rangkaian, konektor, soket dan kabel tidak berfungsi,
kendor/lepas
b) Faktor Pemakaian
c) Sensor CKP kotor
8) a. Sensor Bank Angel tidak berfungsi, ditandai dengan nyala mil pada
saat kunci kontak ON sesuai dengan kode Bank Angel sensor
(tergantung kendaraan).
b. Penyebab:
a) Rangkaian, konektor, soket dan kabel tidak berfungsi,
kendor/lepas
b) Faktor Pemakaian
c) Sensor Bank Angel kotor
9) a. Sensor Vehicle Speed (VS) tidak berfungsi, ditandai dengan nyala
mil pada saat kunci kontak ON sesuai dengan kode VS sensor
(tergantung kendaraan).
b. Penyebab:
a) Rangkaian, konektor, soket dan kabel tidak berfungsi,
kendor/lepas
b) Faktor Pemakaian
c) Sensor Vehicle Speed kotor

2. Analisis Pengaruh Kerusakan pada Sensor Terhadap Kinerja Sistem


EMS
1) Akibat kerusakan pada MAF sensor:
a) Membuat kemampuan sensor dalam membaca jumlah udara
masuk menjadi berkurang.
b) Karena tidak ada tegangan yang dihasilkan oleh MAF sensor
maka EMS tidak dapat memberikan perintah kepada actuator,
sehingga menimbulkan mesin bekerja dengan campuran udara
dan bahan bakar yang terlalu kurus.
c) Kinerja mesin menjadi tersendat, putaran idle kasar, putaran
mesin dapat berubah-ubah,dan konsumsi bahan bakar menjadi
boros.
2) .Akibat kerusakan O2 sensor:
a) Membuat kemampuan sensor dalam membaca jumlah gas
buang menjadi berkurang.
b) EMS tidak memperoleh data dari O2 sensor sehingga tidak
dapat memerintahkan actuator bekerja.
c) Putaran engine tersendat dan mudah mati, mesin sulit
dinyalakan, dan bunyi letupan pada knalpot.
3) Akibat kerusakan TPS (Throtle Position Sensor):
a) Pembacaan sensor TPS tidak akurat.
b) EMS tidak memperoleh data TPS sensor sehingga tidak dapat
mengetahui posisi pmbukaan throttle dan tidak dapat
memerintahkan actuator bekerja.
c) Performa mesin menurun, akselerasi mesin tersendat, boros
bahan bakar.
4) Akibat kerusakan Sensor MAP (Manifold Absolute Pressure) :
a) Pembacaan sensor MAP tidak akurat.
b) EMS tidak memperoleh data MAP sensor sehingga tidak dapat
memerintahkan actuator bekerja.
c) Akselerasi mesin kurang optimal, mesin bekerja dengan
normal, pada putaran tinggi tenaga kurang.
5) Akibat Sensor ECT tidak berfungsi:
a) Pembacaan sensor ECT tidak akurat
b) EMS tidak memperoleh data ECT sensor sehingga tidak dapat
memerintahkan actuator bekerja.
c) Mesin sulit dihidupkan pada kondisi suhu rendah, mesin akan
cepat panas.
6) Akibat Sensor IAT (Intake Air Temperature) tidak berfungsi:
a) Pembacaan sensor IAT tidak akurat
b) EMS tidak memperoleh data ECT sensor sehingga tidak dapat
memerintahkan actuator bekerja.
c) Akserasi kurang baik, kekurangan tenaga pada putaran mesin
menengah.
7) Akibat Sensor CKP tidak berfungsi:
a) Pembacaan sensor CKP tidak akurat
b) EMS tidak memperoleh data CKP sensor sehingga tidak dapat
membaca posisi derajat crankshaft untuk memerintahkan
actuator bekerja terkait pemajuan dan pemunduran pengapian.
c) Mesin akan sering mati, sulit dihidupkan, pada putaran idle
kasar, akselerasi kurang disemua kecepatan.
8) Akibat Sensor Bank Angel tidak berfungsi:
a) Pembacaan sensor Bank Sensor tidak akurat
b) EMS tidak memperoleh data Bank Angel sensor sehingga tidak
dapat membaca posisi derajat kendaraan memerintahkan
actuator bekerja terkait mematikan mesin ketika kendaraan
terjatuh.
c) Mesin tetap menyala ketika kendaraan jatuh.
9) Akibat . Sensor Vehicle Speed (VS) tidak berfungsi:
a) Pembacaan sensor Vehicle Speed tidak akurat
b) EMS tidak memperoleh data Bank Angel sensor sehingga tidak
dapat membaca posisi kecepatan kendaraan melaju/ indikator
speedometer tidak berfungsi.

Anda mungkin juga menyukai