0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
318 tayangan5 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang analisis kerusakan sensor dan pengaruhnya terhadap kinerja sistem EMS pada kendaraan. Secara ringkas, dokumen menjelaskan tentang berbagai jenis sensor yang ada pada kendaraan beserta penyebab kerusakannya, dan dampaknya apabila sensor-sensor tersebut tidak berfungsi dengan baik seperti performa mesin yang menurun, sulit dihidupkan, atau boros bahan bakar.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis kerusakan sensor dan pengaruhnya terhadap kinerja sistem EMS pada kendaraan. Secara ringkas, dokumen menjelaskan tentang berbagai jenis sensor yang ada pada kendaraan beserta penyebab kerusakannya, dan dampaknya apabila sensor-sensor tersebut tidak berfungsi dengan baik seperti performa mesin yang menurun, sulit dihidupkan, atau boros bahan bakar.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis kerusakan sensor dan pengaruhnya terhadap kinerja sistem EMS pada kendaraan. Secara ringkas, dokumen menjelaskan tentang berbagai jenis sensor yang ada pada kendaraan beserta penyebab kerusakannya, dan dampaknya apabila sensor-sensor tersebut tidak berfungsi dengan baik seperti performa mesin yang menurun, sulit dihidupkan, atau boros bahan bakar.
1. Analisis Kerusakan Pada Sensor-Sensor dan Penyebabnya
1) a. Kerusakan pada MAF sensor seperti tidak berfungsi atau keslahan mengirimkan sinyal/tegangan kepada EMS, ditandai dengan nyala mil pada saat kunci kontak ON sesuai dengan kode MAF sensor (tergantung kendaraan) b. Penyebab: a) Usia kendaraan/pemakaian b) Letak soket dan konektor yang kendor/lepas c) Keadaan MAF sensor kotor karena berada dekat dengan filter udara yang mengarah ke throttle body sehingga dapat terkontaminasi kotoran yang masuk ke saluran udara. 2) a. Kerusakan O2 sensor, O2 sensor tidak berfungsi ditandai dengan nyala mil pada saat kunci kontak ON sesuai dengan kode O2 sensor (tergantung kendaraan) b. Penyebab: a) Pemasangan soket, kabel/konektor yang kendor/lepas, b) Penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai spesifikasi engine c) Penggunaan aditif bahan bakar secara berlebihan. d) O2 sensor kotor 3) a. Kerusakan TPS (Throtle Position Sensor), TPS tidak berfungsi ditandai dengan nyala mil pada saat kunci kontak ON sesuai dengan kode TPS (tergantung kendaraan) b. Penyebab: a) TPS kotor/ditumpuki deposit pada bagian katup dan dinding bagian dalamnya b) Konektor kendor/lepas. 4) a. Kerusakan Sensor MAP (Manifold Absolute Pressure), MAP tidak berfungsi ditandai dengan nyala mil pada saat kunci kontak ON sesuai dengan kode MAP sensor (tergantung kendaraan) b. Penyebab: a) Konektor/ kabel sensor kendor/lepas. b) Terjadi kerusakan pada sensor MAP dan tingkat kevakuman pada intake manifold tidak stabil. 5) a. Sensor ECT tidak berfungsi, ditandai dengan nyala mil pada saat kunci kontak ON sesuai dengan kode ECT sensor (tergantung kendaraan) b. Penyebab: a) Rangkaian, konektor, soket dan kabel tidak berfungsi, kendor/lepas. b) Faktor pemakaian. 6) a.Sensor IAT (Intake Air Temperature) tidak berfungsi, ditandai dengan nyala mil pada saat kunci kontak ON sesuai dengan kode IAT sensor (tergantung kendaraan) b. Penyebab: a) Rangkaian, konektor, soket dan kabel tidak berfungsi, kendor/lepas b) Faktor Pemakaian c) Sensor IAT kotor karena ditumpuki deposit kotoran udara pada saluran intake 7) a. Sensor CKP tidak berfungsi, ditandai dengan nyala mil pada saat kunci kontak ON sesuai dengan kode CKP sensor (tergantung kendaraan). b. Penyebab: a) Rangkaian, konektor, soket dan kabel tidak berfungsi, kendor/lepas b) Faktor Pemakaian c) Sensor CKP kotor 8) a. Sensor Bank Angel tidak berfungsi, ditandai dengan nyala mil pada saat kunci kontak ON sesuai dengan kode Bank Angel sensor (tergantung kendaraan). b. Penyebab: a) Rangkaian, konektor, soket dan kabel tidak berfungsi, kendor/lepas b) Faktor Pemakaian c) Sensor Bank Angel kotor 9) a. Sensor Vehicle Speed (VS) tidak berfungsi, ditandai dengan nyala mil pada saat kunci kontak ON sesuai dengan kode VS sensor (tergantung kendaraan). b. Penyebab: a) Rangkaian, konektor, soket dan kabel tidak berfungsi, kendor/lepas b) Faktor Pemakaian c) Sensor Vehicle Speed kotor
2. Analisis Pengaruh Kerusakan pada Sensor Terhadap Kinerja Sistem
EMS 1) Akibat kerusakan pada MAF sensor: a) Membuat kemampuan sensor dalam membaca jumlah udara masuk menjadi berkurang. b) Karena tidak ada tegangan yang dihasilkan oleh MAF sensor maka EMS tidak dapat memberikan perintah kepada actuator, sehingga menimbulkan mesin bekerja dengan campuran udara dan bahan bakar yang terlalu kurus. c) Kinerja mesin menjadi tersendat, putaran idle kasar, putaran mesin dapat berubah-ubah,dan konsumsi bahan bakar menjadi boros. 2) .Akibat kerusakan O2 sensor: a) Membuat kemampuan sensor dalam membaca jumlah gas buang menjadi berkurang. b) EMS tidak memperoleh data dari O2 sensor sehingga tidak dapat memerintahkan actuator bekerja. c) Putaran engine tersendat dan mudah mati, mesin sulit dinyalakan, dan bunyi letupan pada knalpot. 3) Akibat kerusakan TPS (Throtle Position Sensor): a) Pembacaan sensor TPS tidak akurat. b) EMS tidak memperoleh data TPS sensor sehingga tidak dapat mengetahui posisi pmbukaan throttle dan tidak dapat memerintahkan actuator bekerja. c) Performa mesin menurun, akselerasi mesin tersendat, boros bahan bakar. 4) Akibat kerusakan Sensor MAP (Manifold Absolute Pressure) : a) Pembacaan sensor MAP tidak akurat. b) EMS tidak memperoleh data MAP sensor sehingga tidak dapat memerintahkan actuator bekerja. c) Akselerasi mesin kurang optimal, mesin bekerja dengan normal, pada putaran tinggi tenaga kurang. 5) Akibat Sensor ECT tidak berfungsi: a) Pembacaan sensor ECT tidak akurat b) EMS tidak memperoleh data ECT sensor sehingga tidak dapat memerintahkan actuator bekerja. c) Mesin sulit dihidupkan pada kondisi suhu rendah, mesin akan cepat panas. 6) Akibat Sensor IAT (Intake Air Temperature) tidak berfungsi: a) Pembacaan sensor IAT tidak akurat b) EMS tidak memperoleh data ECT sensor sehingga tidak dapat memerintahkan actuator bekerja. c) Akserasi kurang baik, kekurangan tenaga pada putaran mesin menengah. 7) Akibat Sensor CKP tidak berfungsi: a) Pembacaan sensor CKP tidak akurat b) EMS tidak memperoleh data CKP sensor sehingga tidak dapat membaca posisi derajat crankshaft untuk memerintahkan actuator bekerja terkait pemajuan dan pemunduran pengapian. c) Mesin akan sering mati, sulit dihidupkan, pada putaran idle kasar, akselerasi kurang disemua kecepatan. 8) Akibat Sensor Bank Angel tidak berfungsi: a) Pembacaan sensor Bank Sensor tidak akurat b) EMS tidak memperoleh data Bank Angel sensor sehingga tidak dapat membaca posisi derajat kendaraan memerintahkan actuator bekerja terkait mematikan mesin ketika kendaraan terjatuh. c) Mesin tetap menyala ketika kendaraan jatuh. 9) Akibat . Sensor Vehicle Speed (VS) tidak berfungsi: a) Pembacaan sensor Vehicle Speed tidak akurat b) EMS tidak memperoleh data Bank Angel sensor sehingga tidak dapat membaca posisi kecepatan kendaraan melaju/ indikator speedometer tidak berfungsi.