Anda di halaman 1dari 10

Nama : Edi Safangat

NIM : 5202418015

Prodi : Pendidikan Teknik Otomotif

SEATBELT

Seatbelt/sabuk pengaman adalah mekanisme untuk menahan gerakan

pengendara dan memungkinkan untuk membuat gerakan yang cukup untuk

meminimalkan cedera internal dan membantu pengendara mendarat dengan aman di

atas airbag.

A. Desain Dasar
Desain menggunakan Pegas Spiral dan sabuk Webbing. Pusat pegas sprilar

terhubung pada poros yang berputar bebas dan akan mengencang saat poros diputar.

Webbing juga terhubung ke poros, saat tidak digunakan, webbing akan tergulung

masuk secara otomatis, karena pegas yang mengencang. Dengan menggunakan

susuan ini, dapat dibuat mekanisme sabuk pengaman desain 3 titik, sebagai berikut:

Gambar 1. Desain Dasar Seatbelt

B. Desain 3 Titik

Dalam desain ini, ujung webbing dipasang melekat, dan klip gesper juga

dihungkan di ujung webbing. Penumpang akan dengan mudah mengikat sabuk

pengaman, dan akan terpasang dengan baik, retractor akan melepaskan webbing yang

cukup panjang tergantung tubuh penumpang. Desain 3 tiik tidak akan membuat

ketidaknyamanan penumpang, dengan membatasi pergerakan penumpang. Sabuk

pengaman ini akan gagal total saat terjadi kecelakaan, karena sabuk ini

memungkinkan penumpang bergerak, bahkan selama terjadi kecelakaan. Mekanisme


sabuk pengaman yang ideal, haruslah menghalangi pergerakan penumpang saat

terjadi kecelakaan.

Gambar 2. Desain Sabuk Pengaman 3 Titik


Gambar 3. Penumpang Tetap Bergerak Bebas Ketika Terjadi Kecelakaan

C. Pengembangan Desain

Saat kecelakaan, kendaraan mengalami mengalami perlambatan yang

signifikan, atau tiba-tiba berhenti. Dengan memanfaatkan efek ini, bisa merancang

mekanisme dengan menggunakan bola baja dan engsel yang bergulung dengan bebas,

Bola ditempatkan di sisi lain retractor, dan sprocket terhubung ke poros retractor.

Dengan hal ini berarti, apabila bahwa setiap kali sabuk bergulung masuk atau keluar,

sprocket akan berputar, dalam kondisi mengemudi normal, bola dalam kondisi

istirahat, namun saat kendaraan berhenti tiba-tiba, bola akan maju karena momen

inersianya. Pergerakan ini akan memicu engsel dan menyebabkan mekasnisme

penguncian. Penguncian ini akan mencegah pelepasan wepping dari retractor, yang

berarti sabuk pengaman akan menahan penumpang saat terjadi saat terjadi tabrakan.
Gambar 4. Bola Bergerak Maju Karena Momen Inersia Membuat Mekanisme

Penguncian

Teknologi pergerakan bola, belum dapat diuji dengan orang biasa, sehingga

perlu dikembangkan mekanisme yang didasarkan pada kecepatan webbing. Jika

webbing bergerak cepat, maka akan mengunci, jika terjadi sebaliknya, maka webbing

tidak akan mengunci sama sekali. Mekanisme penguncian berbasis kecepatan ini,

dapat dicapai dengan bantuan beberapa komponen lainnya. Pertama bagian tengah

dipasang ke poros webbing dan gear internalnya dipasang dengan menempelkannya

pada bagian frame. Bagian lain (warna jingga) berada di atas bagian tengah. Potongan

jingga tidak terpasang erat pada bagian tengah, bagian potongan jingga terpasang

sedikit longgar dan bebas bergerak. Jika bagian tengah berputar perlahan, bagian

jingga akan bisa bergerak bersamanya. Namun ketika bagan tengah berputar cepat,
bagian jingga tidak akan bisa menyusul gerakkannya dan akan terkunci. Sabuk akan

terkunci ketika penumpang bergerak maju dengan cepat.

Gambar 5. Mekanisme Penguncian Berbasis Kecepatan

Yang paling penting adalah mekanisme ini mudah dan dapat diuji oleh

semua orang yang akan meningkatkan kepercayaan konsumen, dalam penggunaan

sabuk pengaman. Mekanisme kedua ini, memiliki kegunaan lain, apabila mekanisme

pertama gagal, mekanisme kedua ini bisa bertindak sebagai cadangan. Namun

masalah yang terkait dengan desain sabuk pengaman, belum sepenuhnya

terselesaikan. Misalnya, jika sabuk pengaman menghalangi gerakan penumpang

sepenuhnya selama kecelakaan, sabuk akan menciptakan tekanan luar biasa pada

dada penumpang yang bisa menyebabkan cidera organ dalam.


Gambar 6. Sabuk Menahan Gerakan Penumpang Sepenuhnya Selama Kecelakaan

Resiko ini adalah alasan mengapa retractor sabuk pengaman modern

dilengkapi batang torsi/torsion bar (force limiter). Batang torsi membantu

melepaskan sabuk sedikit ketika mencapai ambang beban, sehingga menyelamatkan

dada penumpang dari tekanan berlebih. Ujung webbing sabuk pengaman bisa

dihubungkan pada batang torsi. Konsep mekanisme ini sederhana, ketika beban pada

sabuk mencapai ambang batas, batang torsi akan mengalami torsi (terkunci) salah

satu ujung poros tetap melekat karena mekanisme penguncian. Putaran batang torsi

tidak seragam dengan selaras panjangnya, nol (0) di satu ujung, dan maksimum di

ujung lainnya. Jika sabuk dihubungkan langsung pada poros batang torsi, maka tidak

akan didapatkan pelepasan sabuk.


f

Gambar 7. Tidak Ada Pelapasan Sabuk Pada Batang Torsi

Untuk mengatasi masalah tersebut, webbing sabuk terhubung pada spindle,

dan spindle terhubung ke ujung batang torsi bebas. ini berarti bahwa selama torsi

berlangsung, seluruh spindle akan merubah sudut putaran maksimum batang torsi.
Unit ini menggantikan poros normal retractor. Sabuk akan dilepaskan sedikit ketika

tekanan sabuk mencapai nilai ambang yang akan menyelamatkan penumpang dari

cidera organ dalam.

Gambar 8. Sabuk Dilepaskan Sedikit Ketika Mencapai Nilai Ambang

Satu lagi mekanisme keselamatan yang lebih cerdik dan lebih umum adalah

Pre-Tenisoner. Ketika penumpang duduk dengan santai tidak bersandar ke kursi

dengan sempurna, sehingga akan mengurangi jumlah waktu mekanisme

penyemalatan hidup secara drastis, namun Pre-Tensioner membantu penumapang

duduk sedekat mungkin dengan kursi sebelum kecelakaan. Tepat sebelum benturan,

kita kebanyakan akan menginjak pedal rem dengan sekuat tenaga, controller pintar

akan memprediksi kecelakaan dengan merasakan gerakan-gerakan cepat pada pedal

rem. Retractor dengan Pr-Ttensioner memiliki mekanisme piston tambahan.

Mekanisme piston diisi dengan bahan yang mudah meledak. Segera setelah
pengontrol mendeteksi kemungkinan kecelakaan, ia akan menyalakan bahan tersebut

yang kemudian akan mendorong piston, dan sabuk pengaman akan mengencang.

Singkatnya bahkan sebelum kendaraan menabrak, penumpang akan siap menghadapi

kecelakaan. Seiring berjalannya waktu, kadar keamanan pada kendaraan bisa bekerja

menjadi lebih baik.

Gambar 9. Bahan Mudah Meledak Membuat Piston Terdorong dan Sabuk Pengaman

Mengencang

Anda mungkin juga menyukai