Anda di halaman 1dari 31

NAMA : TEDI ALAMSYAH

KEKAS : XI TBSM

Kemudi merupakan salah satu komponen sepeda motor yang meentukan


kenyamanan mengendarai sepeda motor dalam segala medan/kondisi jalan.
Kenyamanan mengendarai sepeda motor menjadi factor keselamatan bagi
pengemudi. Nyaman berarti mengemudi dengan enak dan tidak melelahkan dalam
segal medan/kondisi jalan
Untuk dapat mempunyai kompetensi tentang system kemudi maka modul ini
dapat menuntun untuk dapat mengerjakan perawatan, pemeriksaan dan penyetelan
system kemudi. Modul ini terdiri dari dua bagian yaitu informasi Pengantar Teori
dan informasi Pengantar Praktik

Indicator Hasil Belajar


Setelah mempelajari modul ini siswa diharapkan dapat:
1. Menjelaskan fungsi dari system kemudi
2. Menjelaskan nama, fungsi dan susunan dari komponen system kemudi
3. Menyebutkan jenis dan fungsi batang kemudi
4. Menjelaskan factor dan fungsi Caster dan Trail dalam system kemudi sepeda
motor
5. Melaksanakan pembongkaran dan pemasangan kembali system kemudi
6. Melaksanakan pemeriksaan system kemudi
7. Melaksanakan penyetelan kemudi
8. Mengatasi gangguan – gangguan pada system kemudi

system kemudi sepeda motor 1


I. STRATEGI DAN PELAKSANAAN KEGIATAN BELAJAR
MENGAJAR
A. PENGANTAR TEORI
1. Fungsi dari Sistem Kemudi
Sistem kemudi pada sepeda motor berfungsi untuk mengendalikan sepeda
motor agar dapat berjalan lurus atau membelok. Pengendalian sepeda motor
dilakukan dengan mengendalikan batang kemudi yang diarahkan lurus atau
membelok oleh pengemudi kemudian diteruskan ke garpu depan sehingga sepeda
motor dapat berjalan lurus atau membelok.
Jari-jari lingkaran perputaran atau sudut belok dari sepeda motor ditentukan
oleh besar kecilnya sudut sewaktu batang kemudi dibelokkan dan juga ditentukan
oleh besar kecilnya sudut kemiringan sepeda motor sewaktu membelok atau
menikung

2. Susunan Komponen Sistem Kemudi


Sistem kemudi terdiri dari
1.) Batang kemudi (Handle bar)
Berfungsi sebagai pegangan pengemudi untuk mengendalikan sepeda
motor. Batang kemudi ditambatkan/dipasang pada jembatan garpu abgian
atas atau pada pemegang batang kemudi tyang diikat oleh pengapit
batang kemudi.
Batang kemudi juga berfungsi sebagai dudukan lampu depan, holder
saklar, kaca spion dan tuas-kopling dan rem depan
Batang kemudi dibagi menjadi 2 jenis yaitu:
a. Batang Kemudi Jenis Tubular (berbentuk pipa)
Jenis ini umum dipergunakan pada kebanyakan sepeda motor
berbagai merk.
Contoh :
Honda CB, GL, CG, C 70/80, Astrea Star/Prima
Suzuki A100, Soghun
Yamaha RX, Crypton, Force 1, dan sebagainya

system kemudi sepeda motor 2


Gambar 1. Batang Kemudi Jenis Tubular
b. Batang Kemudi Jenis Pressed Steel
Jenis batang kemudi ini digunakan pada sepeda motor tipe bebek
(cup type), contoh ; Sepeda Motor Honda C50/70 atau C90
Pada jenis ini mempunyai susunan bentuk dan fungsi yang sama
dengan jenis tubular dan dibuat dari pelat baja yang dipres /
dibentuk sebagai penutup lekukan dari batang kemudi serta
sekaligus sebagai dudukan lampu depan dan sepedo meter

Gambar 2. Batang Kemudi Jenis Pressed Steel

2.) Penghubung / jembatan garpu bagian atas

system kemudi sepeda motor 3


Pada suspensi jenis telescopic sepeda motor laki-laki jembatan garpu bagian
atas selain sebagai pemegang garpu (batang shockabsorber) juga berfungsi
sebagai dudukan batang kemudi yang menghubungkan batang kemudi dengan
poros kemudi
Pada suspensi jenis telescopic sepeda motor bebek batang kemudi dihubungkan
pada pemegang batang kemudi

Penjepit Batang
kemudi

Jembatan Garpu
bagian atas

Gambar 3. Jembatan Garpu Bagian Atas (suspensi telescopic sepeda motor laki-
laki)

Gambar 4. Jembatan Garpu Bagian Atas (suspensi telescopic sepeda motor


bebek)
3.) Penjepit batang kemudi

system kemudi sepeda motor 4


Berfungsi untuk mengikat batang kemudi pada jembatan garpu bagian atas atau
pemegang batang kemudi.(lihat Gambar 3)
4.) Poros kemudi (Steering Stem)
Berfungsi sebagai penghubung antara kemudi, garpu depan dan roda depan
dengan kepala rangka.
Hubungan antara poros kemudi dengan kepala rangka dilengkapi dengan bola-
bola/peluru bantalan(bearing jenis terpisah) yang dapat disetel kekerasannya
untuk mengatur berat ringannya kemudi
5.) Mur penyetel (mur ulir atas), cincin konus atas dan bawah, peluru bantalan,
cincin dudukan bola peluru atas dan bawah
Berfungsi untuk medudukkan pors kemudi pada kepala rangka, lancar tidaknya
pergerakkan bola peluru pada dudukannya akan mempengaruhi berat ringannya
kemudi
6.) Sil penutup debu, kotoran dan air
Berfungsi untuk mencegah debu, kotoran dan air masuk ke bantalan peluru agar
tidak mudah aus atau macet.

Gambar 5. Komponen-komponen Poros Kemudi (Sterring Stemp)

system kemudi sepeda motor 5


Gambar-gambar berikut ini adalah susunan dari system kemudi dari beberapa tipe
sepeda motor

Gambar 5. Sistem Kemudi Sepeda Motor Yamaha Force 1

system kemudi sepeda motor 6


BATANG KEMUDI

Pemegang Batang
Kemudi

POROS KEMUDI

Gambar 6. Sistem Kemudi Sepeda Motor Honda Astrea Prima

system kemudi sepeda motor 7


Batang Kemudi

Jembatan/Pemegang
Garpu Bagian Atas

Gambar 7. Sistem Kemudi Sepeda Motor Honda GL

system kemudi sepeda motor 8


Gambar 8. Sistem Kemudi Speda Motor Yamaha Crypton

system kemudi sepeda motor 9


Keterangan :
1. Batang Kemudi
2. Baut Pengikat Dudukan
Batang Kemudi
terhadap Poros Kemudi
3. Baut Pengikat Batang
Kemudi terhadap
Dudukannya
4. Dudukan Batang
Kemudi

Bagian-bagian dari
Bantalan Peluru

Poros Kemudi

Gambar 9. Sistem Kemudi Sepeda Motor Suzuki Smash

system kemudi sepeda motor 10


3. CASTER DAN TRAIL
CASTER
Caster adalah sudut kemiringan dari poros kemudi dalam satuan derajat. Dengan menarik
garis sejajar poros kemudi maka akan mendapatkan sudut yang dimulai dari garis mendatar
(horizontal) dengan garis sejajar poros kemudi.

Garis Sejajar
Poros Kemudi

Gambar 10. Sudut Caster

Gambar 11. Jarak Trail

system kemudi sepeda motor 11


Trail adalah jarak antara titik potong dari garis melalui poros kemudi dengan jalan
mendatar ke titik tumpu ban depan (poros roda depan) diatas jalan.
Caster dan Trail akan saling berhubungan artinya semakin besar sudut caster semakit kecil
jarak Trailnya.
Pada sepeda motor telah diperhitungkan secara tepat agar ketabilan system kemudi dapat
optimal dan kenyamanan pengemudi terjamin dalam segala kondisi jalan. Apabila sudut
Caster yang kecil berarti memperpanjang jarak Trail. Untuk kondisi ini pengendalian
sepeda motor terasa baik untuk jalan lurus dengan kecepatan tinggi. Tetapi pada kecepatan
rendah pengendalian terasa berat dan kurang baik pada saat membelok (berat).

system kemudi sepeda motor 12


B. MEMBONGKAR, MEMERIKSA, MEMASANG DAN PENYETELAN
SISTEM KEMUDI
1. BATANG KEMUDI (HANDLE BAR) DENGAN SUSPENSI TIPE
TELESCOPIC (LAKI/SPORT)
Proses/langkah kerja membongkar/melepas dan memasang kembali Batang
Kemudi (Handle Bar)
Sebelum melaksanakan pekerjaan pembongkaran batang kemudi perhatikan
gambar susunan/rangkaian komponen sistem kemudi di bawah ini

Baut pengikat
pemegang batang
kemudi

Gambar 12. Susunan/rangkaian komponen sistem kemudi pada tipe suspensi telescopic
PELEPASAN
Lepaskan bagian-bagian batang kemudi sebagai berikut:
 Kaca spion
 Tutup batang kemudi(stang kemudi
 Holder kanan dan kiri
 Kabel gas
 Master silinder

system kemudi sepeda motor 13


Perhatian:
 Dalam pelepasan master silinder amankan minyak rem yang ada di dalam master
silinder, jangan sampai tumpah atau terkontaminasi air / kotoran.
 Jangan sampai minyak rem tumpah mengenai bagian-bagian yang dicat, bila
ketumpahan basahi segera dengan air

Gambar 13. Pelepasan holder, kabel gas dan master rem


 Lepaskan baut-baut pengikat penjepit batang kemudi angkat penjepit
batang kemudi kemudian lepas batang kemudi

Gambar 14. Pelepasan penjepit batang kemudi


PEMASANGAN KEMBALI

system kemudi sepeda motor 14


Pemasangan kembali batang kemudi (handle bar)
 Letakkan batang kemudi pada pemegang batang kemudi bagian bawah
(lower handle bar holder), tepatkan tanda pemasangan yang terdapat pada
batang kemudi dengan permukaan pemegang bagian bawah..
 Pasang pemegang atas pada batang kemudi dengan bagian bertanda titik
menghadap ke depan. Kencangkan baut-baut pengikat depan terlebih
dahulu kemudian baru kencangkan baut bagian belakang.

Gambar 15. Pemasangan batang kemudi


 Tepatkan garis pisah dari pada rumah sakelar kiri dan kanan dengan tanda
yang ada pada batang kemudi. Kencangkan sekerup depan dulu
kemudian baru yang belakang

Gambar 16. Pemasangan rumah saklear (holder)


 Lapisi permukaan geser batang kemudi dengan lapisan tipis minyak
pelumas kemudian pasang pegangan gas tangan

system kemudi sepeda motor 15


Gambar 17. Pelumasan pegangan gas tangan
 Sambungkan kabel gas pada ujung pegangan gas tangan

Gambar 18. Pemasangan kabel gas


 Pasang kembali tutup batang kemudi dan periksa sekali lagi pekerjaan
pemasangan kembali batang kemudi

system kemudi sepeda motor 16


2. BATANG KEMUDI DENGAN SUSPENSI TIPE TELESCOPIC (BEBEK)
Proses/langkah kerja membongkar/melepas dan memasang kembali batang
kemudi (handle bar)
Sebelum melaksanakan pekerjaan pembongkaran batang kemudi perhatikan
gambar susunan/rangkaian komponen sistem kemudi di bawah ini

Gambar 19. susunan komponen system kemudi dengan suspensi tipe telescopic sepeda
motor bebek

system kemudi sepeda motor 17


PELEPASAN
 Lepaskan komponen-komponen yang berhubungan dengan batang kemudi
sebagai berikut:
 Melepas lampu depan.

Gambar 20. Melepas lampu depan


 Melepas konektor sakelar kunci kontak

Gambar21. Melepas konektor kunci kontak

system kemudi sepeda motor 18


 Melepas tutup depan
 Melepas tutup depan atas dan turunkan penutup bawah batang kemudi
(stang kemudi)
 Melepas kaca spion
 Melepas speedometer dari kotak speedometer
 Melepas sakelar kanan dan kiri batang/stang kemudi dan putaran gas tangan
 Melepas tutup atas batang/stang kemudi

Gambar 22. Pelepasan kaca spion, speedometer, tutup batang kemudi dan putaran gas

system kemudi sepeda motor 19


 Lepaskan baut-baut pemasangan batang/stang kemudi, cincin, collar dan
stang kemudi

Gambar 24. Melepas batang/stang kemudi


PEMASANGAN KEMBALI
 Pemasangan kembali pada langkahnya prinsipnya kebalikan dari pelepasan.
 Pasang batang kemudi pada tempat pemasangan, pasang collar, cincin
washer dan baut pemasangan batang kemudi
 Olesi tipis permukaan geser putaran gas tangan dengan gemuk/vet

Gambar 25. Melumasi permukaan geser putaran geser gas tangan


 Pasang putaran gas tangan pada batang kemudi, olesi ujung kabel gas
dengan gemuk kemudian hubungkan ke putaran gas tangan.

system kemudi sepeda motor 20


 Pasanglah holder sakelar kanan dan kiri pada batang kemudi dengan
menepatkan tonjolan (PIN) dengan lubang pada batang kemudi.
 Periksa kembali putran gas tangan dapat berputar ringan atau tidak dan
dapat menutup kembali dengan otomatis

Gambar 27. Pemasangan holder sakelar, putran gas tangan


 Pasang tutup atas batang kemudi dan kaca spion serta tutupnya
 Pasang speedometer kemudian hubungkan kabel speedometer dan
kencangkan mur kabel dengan baik.

Gambar 28. Pemasangan kaca spion, speedometer


 Pasang tutup bawah batang kemudi dan keraskan sekerup-sekerupnya

system kemudi sepeda motor 21


Gambar 29. Pemasangan tutup bawah batang kemudi
 Pasangkan tutup depan (bebeknya), tutup atas depan

Gambar 30. Pemasangan tutp depan dan tutup atas depan


 Hubungkan kembali kabel-kabel lampu dan kunci kontak kemudian pasang
lampu depan

Gambar 31. Menghubungkan kembali kabel lampu, kunci kontak


3. POROS KEMUDI (STEERING STEM)

system kemudi sepeda motor 22


Sebelum melaksanakan pembongkaran, pemeriksaan, pemasangan kembali dan
penyetelan poros kemudi perhatikan susunan komponen poros kemudi sebagai
berikut:

Gambar 32. Susunan komponen poros kemudi


PEMBONGKARAN POROS KEMUDI JENIS TELESCOPIC
Langkah kerja:
 Buka batang kemudi dengan prosedur pelepasan yang telah dijelaskan di atas.
 Lepaskan roda depan dan suspensi depan
 Buka jembatan garpu atas – pemegang batang kemudi

Gambar 33. Membuka batang kemudi, jembatan garpu atas/pemegang batang kemudi

 Buka mur poros kemudi dengan kunci shock khusus/kunci pipa


 Buka mur penyetel dengan membuka terlebih dahulu plat/cincin penguncinya

system kemudi sepeda motor 23


Gambar34. Membuka mur poros kemudi
 Melepas poros kemudi, konus atas dan peluru-peluru baja, jaga peluru-peluru
jangan sampai hilang

Gambar 35. Melepas poros kemudi


PERHATIAN
 Sewaktu melepas poros kemudi, apabila menggunakan jenis bantalan
yang terlepas tempatkan kain lap di bawahnya, agar bola peluru tidak
berjatuhan atau berantakan
 Hitung jumlah bola peluru dan pastikan tidak ada yang tercecer atau
hilang

system kemudi sepeda motor 24


PEMERIKSAAN KOMPONEN-KOMPONEN POROS KEMUDI
 Periksa bola peluru, cincin konus atas, cincin konus bawah, cincin
bantalan atas, cincin bantalan bawahterhadap keausan, kerusakan atau
cacat. Gantilah bila menemukan kerusakan pada komponen-komponen
tersebut.

Gambar 36. Cincin konus, cincin bantalan dan macam-macam bantala bola peluru
 Apabila menganti cincin bantalan atas dan bawah maka harus
dikeluarkan dari kepala rangka dengan alat khusus. Demikian juga untuk
memasang cincin bantalan harus dengan alat khusus supaya cincin
bantalan dapat duduk tepat pada kepala rangka

Gambar 37. Melepas dan memasang cincin bantalan


CATATAN:
 Apabila sepeda motor pernah mengalami kecelakaan, ada
kemungkinan terjadi keretakan pada kepala rangka atau poros kemudi
 Pasanglah cincin bantalan dengan tepat dan pastikan bahwa posisinya
sudah tepat pada dudukannya

system kemudi sepeda motor 25


PEMASANGAN KEMBALI POROS KEMUDI
 Pada prinsipnya pemasangan kembali merupakan kebalikan dari
pembongkaran, namun perhatikan langkah-langka berikut:
 Beri vet khusus bearing secukupnya pada cincin bantalan atas dan bawah
 Pasang bantalan peluru atas dan bawah, apabila bola peluru tipe lepas
pastikan jumlahnya tidak ada yang kurang
 Masukan poros kemudi dengan hati-hati agar bantalan peluru tidak lepas
dari dudukannya
 Peganglah poros kemudi pada posisi mengarah ke depan, kemudian
pasangkan cincin konus atas dan mur penyetel dikencangkan dengan
kekerasan 0,2 kg-m atau poros kemudi diputar terasa tidak berat atau
tidak terlalu ringan, serta tidak pergerakan vertical.

Gambar 38. Pemasangan poros kemudi dan penyetelan kekerasan mur penyetel
 Pasang jembatan garpu atas dan keraskan mur poros kemudi

Gambar 39. Pemasangan dan pengerasan mur poros kemudi


 Pasang suspensi depan berikut komponen-komponen lain yang terlepas
kebalikan dari saat pelepasan.

system kemudi sepeda motor 26


PEMERIKSAAN AKHIR
Apabila seluruh komponen sudah terpasang dengan benar lakukan pemeriksaan
akhir yaitu dengan posisi roda terangkat kemudian kemudi diputar ke kanan dan
ke kiri, kemudi harus terasa lancar tidak terlalu ringan dan tidak terlalu berat.

Gambar 40. Pemeriksaan akhir setelah pembongkaran

system kemudi sepeda motor 27


C. CARA MENGATASI GANGGUAN PADA SISTEM KEMUDI

Gangguan yang sering terjadi pada sistem kemudi sepeda motor adalah:
1. Kemudi terasa terlalu berat
Kemungkinan penyebab:
 Penyetelan mur penyetel kekerasan bantalan pada poros kemudi terlalu keras
akibatnya poros kemudi pergerakannya terhambat karena bantalan peluru
tertahan pergerakannya, apabila diteruskan dapat mempercepat keausan pada
komponen-komponen yang berhubungan dengan bantalan peluru poros kemudi
 Peluru-peluru pecah atau kekurangan minyak vet yang menyebabkan poros
kemudi tidak dapat berputar dengan lancar dan gerakannya berat apabila satu
atau lebih dari pelurunya tergores, aus atau pecah.
 Poros kemudi bengkok
Hal ini dapat terjadi apabila pernah mengalami suatu benturan yang keras
akibat tabrakan.
 Tekanan angin ban terlalu rendah
Apabila tekanan angin dalam ban depan terlalu rendah, maka luas bidang
kontak antara ban dengan permukaan jalan akan bertambah besar sehingga
kemudi menjadi berat.
Pemecahan/perbaikan gangguan:
 Setel mur penyetel hingga kemudi terasa lancar tidak terlu ringan dan tidak
terlalu berat dan tidak ada pergerakan vertical
 Apabila penyetelan dilakukan tetapi masih berat maka bongkarlah
sistemkemudi dan periksalah bantalan peluru, cincin konis, cincin bantalan
apakah aus, tergores, pecah atau kotor. Gantilah komponen-komponen tersebut
bila perlu.
 Periksa poros kemudi dan kepala rangka dari kemungkinan bengkok atau retak
bila terjadi demikian maka poros kemudi harus diganti

system kemudi sepeda motor 28


2. Kemudi terasa ringan dan kocak
Kemungkinan penyebab :
 Penyetelan terlalu kendor
Poros kemudi disetel terlalu kendor akibatnya hubungan antara poros kemudi
dengan bantalan tidak tepat dan juga terjadi kekocakan/kelonggaran, bila
diteruskan dapat menyebabkan keausan yang tidak merata pada bantalan
peluru dan kemudi tidak stabil
Pemecahan/perbaikan gangguan:
 Setel mur penyetel hingga kemudi terasa lancar tidak terlu ringan dan tidak
terlalu berat dan tidak ada pergerakan vertical

3. Kemudi yang cenderung membelok ke satu arah


Kemungkinan penyebab :
 Kedudukan peredam kejut ( shock absorter ) tidak seimbang
Apabila salah satu garpu depan lebih pendek dudukannya, maka pergerakan
kemudi akan cenderung menarik ke arah bagian garpu yang pendek tadi.
Kondisi ini adalah akibat pegas peredam kejut yang tidak sama panjang
bebasnya.
 Gapu depan atau belakang bengkok
Hal ini mungkin terjadi kecuali bila motor pernah mengalami suatu benturan
yang keras ( kecelakaan ) atau motor pernah jatuh.
 Poros roda depan bengkok
Apabila poros roda depan bengkok, maka roda depan menjadi miring dan
kemudi akan cenderung begerak ke arah bagian yang dituju roda yang miring
itu.

system kemudi sepeda motor 29


Pemecahan/perbaikan gangguan:
 Periksa pemasangan shockabsorber bila kurang tepat dan imbang lakukan
perbaikan.
 Periksa shockabsorber dari kemungkinan kebocoran minyak atau kekurangan
minyak shocabsorber
 Periksa kelurusan batang shockabsorber bila bengkok luruskan atau ganti
 Periksa garpu belakang dari kemungkinan bengkok
 Periksa poros roda depan dari kemungkinan bengkok dan periksa roda dari
kemungkinan penyetelan jeruji yang tidak balans/imbang.

system kemudi sepeda motor 30


system kemudi sepeda motor 31

Anda mungkin juga menyukai