Anda di halaman 1dari 7

CP Capaian Pembelajaran TP Tujuan Pembelajaran

Pada akhir fase F, peserta didik mampu Siswa dapat mengetahui perawatan dan overhaul
melakukan perawatan meliputi: Sistem (pembongkaran, pemeriksaan, perbaikan dan
transmisi, Setiap pekerjaan dilakukan sesuai pemasangan) : Sistem kemudi sesuai Prosedur
Prosedur Operasional Standar (POS). Operasional Standar dan (POS) dan Penggunaan Alat
Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) atau Pelindung Diri (APD) ) atau peraturan keselamatan kerja
peraturan keselamatan kerja yang berlaku. yang berlaku.
A. Prinsip dan Fungsi Sistem Kemudi
Prinsip sistem kemudi
Steering linkage ini ditemukan dan dipatenkan pertama kali oleh Ackerman dan kemudian
dikembangkan oleh Jeantaud. Secara umum prinsip ini disebut prinsip Ackerman.
Bila roda depan kanan dan kiri mempunyai sudut belok yang besar, maka radiusnya harus sama
besar. Akan tetapi masing-masing roda berputar mengelilingi titik pusat yang berbeda, akibatnya
kendaraan tidak dapat berputar dengan lembut karena terjadibya side slip pada kendaraan.

Untuk mencegah hal tersebut, maka knuckle arm dan tie rod disusun agar pada saat membelok roda
depan kanan dan kiri sedikit toe out. Akibatnya sudut belok roda sisi dalam lebih besar dari pada
sudut belok roda sisi luar dan titik pusat putaran roda depan kiri dan kanan berimpit akan tetapi
radiusnya berbeda.
Sistem kemudi (steering system) pada kendaraan berfungsi untuk untuk merubah, mengatur dan
mengendalikan arah gerak kendaraan melalui roda, serta harus dapat memberikan informasi /
petunjuk pada pengemudi tentang posisi roda depan.
Syarat sistem kemudi:
 Mampu merubah arah dengan mudah
 Mampu merubah arah dengan cepat, ketika membuat radius putar yang kecil
 Mampu untuk menjaga control arah tanpa ada gangguan yang disebabkan oleh tumbukan
permukaan jalan, dan lain-lain
 Mempunyai kemampuan balik stering yang baik dan mudah dikemudikan
B. Macam Sistem Kemudi dan Komponennya
Ada dua sistem kemudi :
1. Manual steering, suatu sistem kemudi dimana tenaga untuk menggerakan sistem kemudi dilakukan
oleh pengemudi itu sendiri.
2. Power Steering, suatu sistem kemudi, dimana tenaga untuk menggerakan sistem kemudi
disamping oleh pengemudi itu sendiri juga dilakukan oleh suatu mekanisme yang bekerja secara
hidrolik.
Pada umumnya bagian sistem
kemudi (steering system) terdiri
dari :
1. Roda kemudi (Steering wheel)
2. Kolom kemudi (Steering column)
3. Gigi kemudi (Steering gear)
4. Sambungan kemudi (Steering linkage)

 Steering wheel
Dilihat dari ukurannya ada 2 macam roda kemudi (steering wheel)
Kecil Besar
Peka terhadap setiap Moment yang dipindahkan
gerakan yang besar dan lebih stabil.
diberikan. Makan tempat
Tenaga untuk memutar
berat

 Kolom kemudi (Steering column)


Steering coulomn terdiri dari main shaft yang meneruskan putaran steering wheel ke steering gear
dan coulomn tube yang mengikat main shaft ke body. Pada kendaraan tertentu, steering coulomn
dilengkapi dengan :
 Steering lock yang berfungsi untuk mengunci main shaft.
 Tilt steering yang berfungsi untuk memungkinkan pengemudi menyetel posisi vertikal steering
wheel.
 Telescopic steering yang berfungsi untuk mengatur panjang main shaft,agar diperoleh posisi
yang sesuai.
 Gigi kemudi (Steering gear)
Steering gear berfungsi untuk mengarahkan roda depan dan dalam waktu yang bersamaan juga
berfungsi sebagai gigi reduksi untuk meningkatkan momen agar kemudi menjadi ringan.
Jenis-jenis steering gear :
 Recirculating ball type
1. Roda gigi sektor (sector gear)
2. Mur kemudi (nut)
3. Bola baja (ball)
4. Penyetel celah kontak (adjusting bolt)
5. Penyetel preload bantalan (adjusting preload)
6. Baut kemudi (sector roller)
7. Poros sektor (sector shaft)
8. Bantalan poros sektor (bearing sector)

Preload adalah besarnya momen untuk menggerakkan / memutar awal suatu poros (poros baut kemudi),
berat atau ringannya gerakan putar tersebut disebabkan oleh tegangan bantalan. Untuk menyetel tegangan
batalan dengan baut penyetelan preload. Celah kontak (Back less) adalah jarak kontak antara gigi sektor
terhadap gigii mur kemudi (lihat gambar) bila gigi sektor dinaikan keatas, celah kontak semakin besar bila
gigi sektor diturunkan ke bawah celah kontak semakin kecil (semakin rapat). Untuk menaikan / menurunkan
gigi sektor dengan memutar baut penyetel back less.

 Worm and sector type

1. Baut penyetel celah kontak


2. Bantalan
3. Bantalan
4. Tutup (Penyetel Preload)
5. Poros gigi roll
6. Gigi cacing
7. Gigi roll
8. Bantalan
9. Bantalan
10.Sil
Model penyetel preload tersebut diatas dengan shim penyetel (adjusting shim) yaitu menambah atau
mengurangi tebal shim yang terdapat antara rumah gigi kemudi dengan tutup.
Penyetelan back less

Back less (celah kontak) adalah jarak antara roda gigi cacing dan rak gigi roll bila poros roda gigi di naikkan
jauh / back lessnya semakin besar, bila poros roda gigi roll di turunkan back less semakin kecil (rapat) untuk
menaikkan / menurunkan poros roll gigi roda dengan memutar baut penyetel back less.
 Rack and pinion type
1 Sambungan bola (ball joint)
2 Tie rod
3 Pinion
4 Rack
5 Karet penutup debu (booth)
6 Penyetel (adjusting)
Ada 2 jenis konstruksi rack and pinio :
Pinion tengah tie rod pinggir dan Pinion pinggir tie rod
tengah. Gerakan putaran pinion dirubah langsung oleh
rack menjadi gerakan mendatar, memiliki konstruksi
sederhana, sudut beloknya tajam dan ringan, tetapi
goncangan yang diterima dari permukaan jalan mudah
diteruskan ke roda kemudi.

 Sambungan kemudi (Steering linkage)


Steering linkage terdiri dari tie rod dan arm yang meneruskan tenaga gerak dari steering gear ke
roda depan. Ada beberapa tipe steering linkage yaitu :
 Steering linkage untuk suspensi rigid
Steering linkage tipe ini
terdiri dari pitman arm,
drag link, knuckle arm, tie
rod dan tie rod end. Tie
rod mempunyai pipa untuk
menyetel panjangnya rod.
Steering linkage berguna
untuk meneruskan tenaga
gerak dari steering gear
ke roda depan. Gerakan
roda kemudi harus
diteruskan ke roda-roda
depan dengan akurat
walaupun mobil bergerak
naik turun.
 Steering linkage untuk suspensi independence.
Pada tipe ini terdapat sepasang tie rod yang disambungkan dengan relay rod (pada tipe rack
dan pinion) rack berfungsi sebagai relay rod. Untuk menyetel panjangnya rod, maka
dipasangkan sebuah pipa diantara tie rod dan tie rod end.

Gambaran Umum Power Steering System


Power steering menggunakan tekanan hidrolik untuk mengurangi daya pengemudian,
sehingga dapat memperingan operasi steering wheel. Keuntungan : mengurangi steering
effort, kestabilan yang sangat tinggi selama pengemudian, dan pencegahan goncangan dari
ketidak ratanya permukaan jalan yang disalurkan pada steering wheel.
Konstruksi power steering system :
1 Vane pump
2 Power steering pump
3 Reservoir tank
4 Control valve
5 Gear housing
6 Power cylinder
Tipe power steering :
Rack and pinion type

Integral type
Bagian-bagian :

Referensi : Volume fluida power


steering tidak berubah terkecuali jika
terdapat kebocoran.

Anda mungkin juga menyukai