Anda di halaman 1dari 35

BAB 7

SISSTEM KEMUDI

1. PENGANTAR
Fungsi sistem kemudi adalah untuk mengatur arah kendaraan dengan cara membelokkan roda
depan. Cara kerjanya bila steering wheel (roda kemudi) diputar, steering coulomn (batang
kemudi) akan meneruskan tenaga putarnya ke steering gear (roda gigi kemudi).
Steering gear memperbesar tenaga putar ini sehingga dihasilkan momen puntir yang lebih
besar untuk diteruskan ke steering lingkage.
Steering lingkage akan meneruskan gerakan steering gear ke roda-roda depan. Jenis sistem
kemudi pada kendaraan menengah sampai besar yang banyak digunakan adalah model
recirculating ball dan pada kendaraan ringan yang banyak digunakan adalah model rack dan
pinion.
Sistem kemudi berfungsi mengatur arah kendaraan dengan cara, membelokkan roda depan.
Bila roda kemudi diputar, kolom kemudi meneruskan putaran ke roda gigi kemudi. Roda gigi
atau sering disebut steering gear kemudi ini memperbesar momen putar, sehingga
menghasilkan tenaga yang lebih besar untuk menggerakkan roda depan melalui sambungan-
sambungan kemudi (steering linkage).

Gambar Sistem Kemudi

166
Gambar Komponen sistem kemudi

2. TIPE KEMUDI PADA KENDARAAN :,


a. Recirculating Ball
Cara kerjanya : Pada waktu pengemudi memutar roda kemudi, poros utama yang
dihubungkan dengan roda kemudi langsung membelok. Di ujung poros utama kerja dari gigi
cacing dam mur pada bak roda gigi kemudi menambah tenaga dan memindahkan gerak putar
dari roda kemudi ke gerakan mundur maju lengan pitman (pitman arm).
Lengan-lengan penghubung (linkage), batang penghubung (relay rod), tie rod, lengan idler
(idler arm) dan lengan nakel arm dihubungkan dengan ujung pitman arm. Mereka
memindahkan gaya putar dari kemudi ke roda-roda depan dengan memutar ball joint pada
lengan bawah (lower arm) dan bantalan atas untuk peredam kejut. Jenis ini biasanya
digunakan pada mobil penumpang atau komersial, seperti jeep dan truck.

167
Keuntungan :
Komponen gigi kemudi relative besar, bisa digunakan untuk mobil ukuran sedang,
mobil besar dan kendaraan komersial
Keausan relative kecil dan pemutaran roda kemudi relative ringan
Kerugian :
Konstruksi rumit karena hubungan antara gigi sector dan gigi pinion tidak langsung
Biaya perbaikan lebih mahal

1. Steering wheel
2. Steering coloumn
3. Steering gear
4. Pitman arm
5. Idle arm
6. Tie rod
7. Relay rod
8. Knuckle arm
Gambar Sistim kemudi model Recirculating ball

b. Rack and Pinion

168
Cara kerja :Pada waktu roda kemudi diputar, pinion pun ikut berputar. Gerakan iniakan
menggerakkan rack dari samping ke samping dan dilanjutkan melalui tie rod ke lengan nakel
pada roda-roda depan sehingga satu roda depan didorong, sedangkan satu roda tertarik, hal
ini menyebabkan roda-roda berputar pada arah yang sama.
Kemudi jenis rack and pinion jauh lebih efisien bagi pengemudi untuk mengendalikan roda-
roda depan. Pinion yang dihubungkan dengan poros utama kemudi melalui poros
intermediate, berkaitan denngan rack. Penggunaan : Pada kendaraan ringan,seperti kendaraan
sedan dan pick up.

Keuntungan :
Konstruksi ringan dan sederhana
Persinggungan antara gigi pinion dan rack secara langsung
Pemindahan momen relatif lebih baik, sehingga lebih ringan
Kerugian :
Bentuk roda gigi kecil, hanya cocok digunakan pada mobil penumpang ukuran kecil
atau sedang
Lebih cepat aus
Bentuk gigi rack lurus, dapat menyebabkan cepatnya keausan

169
1. Steering wheel
2. Steering coulomn
3. Universal joint
4. Housing steering rack
5. Booth steer
6. Tie rod
Gambar Sistim kemudi model Rack dan pinion

3. BAGIAN UTAMA SISTEM KEMUDI ;


Pada umumnya sistem kemudi dibagi menjadi 3 bagian :
a. Steering Column
b. Steering Gear
c. Streering Linkage

Gambar Komponen Kemudi

Keterangan selanjutnya adalah sebagai berikut :


a. Steering column

170
Steering column terdiri dari main shaft yang meneruskan putaran roda kemudi ke steering
gear, dan column tube yang mengikat main shaft ke body. Ujung atas dari main shaft dibuat
meruncing dan bergerigi, dan roda kemudi diikatkan ditempat tersebut dengan sebuah mur.
Steering column juga merupakan mekanisme penyerap energi yang menyerap gaya dorong
dari pengemudi pada saat terjadinya tabrakan. Steering column dipasang pada body melalui
bracket column tipe breakaway sehingga steering column dapat bergeser turun pada saat
terjadinya tabrakan.
Disamping mekanisme penyerap energi, pada steering column kendaraan tertentu terdapat
sistem control kemudi. Misalnya mekanisme steering lock untuk mengunci main shaft,
mekanisme tilt steering untuk memungkinkan pengemudi menyetel posisi vertikal roda
kemudi, telescopic steering untuk mengatur panjang main shaft agar diperoleh posisi yang
sesuai dan sebagainya.
Bagian bawah main shaft dihubungkan pada steering gear melalui flexible joint atau universal
joint yang berfungsi untuk memperkecil pengiriman kejutan yang diakibatkan oleh keadaan
jalan dari steering gear ke roda kemudi.

b. Steering gear
Steering gear tidak hanya berfungsi untuk mengarahkan roda depan, tetapi dalam waktu yang
bersamaan juga berfungsi sebagai gigi reduksi untuk meningkatkan momen agar kemudi
menjadi ringan. Untuk itu diperlukan perbandingan reduksi yang disebut juga perbandingan
steering gear. Biasanya perbandingan steering gear antara 18-20 : 1. Perbandingan semakin
besar akan menyebabkan kemudi menjadi semakin ringan akan tetapi jumlah putaran akan
bertambah banyak, untuk sudut belok yang sama.
Ada beberapa macam tipe steering gear antara lain :
Model rack dan pinion
Model peluruc. Model screw dan nut
Model screw pin
Model worm dan sector
Tetapi yang banyak digunakan dewasa ini adalah rack dan pinion.

c. Steering Linkage

171
Steering linkage terdiri dari rod dan arm yang meneruskan tenaga gerak dari steering gear ke
roda depan. Walaupun mobil bergerak naik turun, gerakan roda kemudi harus diteruskan
keroda-roda depan dengan sangat tepat (akurat) setiap saat.

Gambar Sistem Kemudi mobil

172
Gambar Kolom Kemudi

Cara kerja sistem kemudi ;

173
Ketika roda kemudi (steering gear) diputar, maka kolom kemudi (steering column) akan
meneruskan tenaga putaran tersebut ke roda gigi kemudi (steering gear), dan steering gear
memperbesar tenaga atau momen putar tersebut sehingga menghasilkan momen yang lebih
besar untuk menggerakan roda depan kendaraan melalui sambungan sambungan kemudi
(steering lingkage).
Untuk tipe atau jenis system kemudi pada kendaraan yang pada umumnya di gunakan dewasa
ini adalah tipe recirculating ball dan tipe rack and pinion.

Trek roda ketika berbelok

Gambar Sudut Pembelokan


kemudi

Roda Kemudi ( steering wheel )


Dilihat dari diameter ukurannya steering wheel ada dua macam yaitu :
1. Steering Wheel Diameter Besar
Keuntungan : Moment yang dipindahkan besar dan lebih stabil.
Kerugian : Makan tempat.
2. Steering Wheel Diameter Kecil
Keuntungan : Peka terhadap setiap gerakan yang diberikan
Kerugian : Tenaga untuk memutar berat.

174
4. MEKANISME PENYERAP ENERGI STEERING COLUMN

a. Kolom Kemudi ( Steering Column )


Steering Column berfungsi sebagai rumah dari main shaft. Bagian atas (upper main shaft )
pada main shaft dibuat bergerigi dan agak meruncing berfungsi untuk menempatkan roda
kemudi (steering wheel).
Steering column terdiri dari main shaft yang meneruskan putaran steering wheel ke steering
gear, dan column tube yang mengikat main shaft ke body.
Steering column juga merupakan mekanisme penyerap energi yang menyerap gaya dorong
pengemudi saat tabrakan. Steering column dipasangkan pada body melalui breakaway
bracket sehingga steering column dapat bergeser turun pada saat terjadi tabrakan.
Pada steering column juga terdapat sistem kontrol kemudi, seperti mekanisme steering lock
untuk mengunci main shaft, mekanisme tilt steering untuk memungkinkan pengemudi
menyetel posisi vertikal roda kemudi, telescopic steering untuk mengatur panjang main shaft
yang sesuai.

b. Steering Main Shaft


Steering main shaft berada di dalam steering column.Dan berfungsi untuk meneruskan
putaran dari steering wheel ke steering gear.
Adapun konstruksi dari steering main shaft dibuat rapuh untuk keselamatan pengemudi, di
saat kendaraan mengalami kecelakaan.

175
Semakin berkembangnya zaman maka steering main shaft sendiri semakin berkembang baik
tipe atau keamanan untuk keselamatan pengmudi itu sendiri.
Untuk tipe dari seering main shaft dapat terbagi menjadi beberapa bagian yaitu sebagai
berikut :
1) Steering Main Shaft Collapsible Type

Untuk tipe ini, column


mempunyai mata jaring, main shaftnya terbagi 2 (dua) bagian yaitu bagian atas dan bawah
yang disambung dengan platic pin. Pada Column braketnya dipasang capsule.
Jika mobil tabrakan, steering gear box mendapat tekanan yang kuat, maka main shaft dan
columnnya akan runtuh.
2) Steering Main Shaft Ball Type

Pada type ini, Columnnya terdiri dari 2(dua) bagian yaitu bagian atas dan bawah yang
disambung dengan ball bearing. Main shaftnya terdiri dari 2(dua) bagian yang disambung
dengan plastik pin.
Jika mobil tabrakan, steering gear box mendapat tekanan yang kuat, maka mian shaft dan
columnnya akan menyusut, tengana benturan tersebut akan diserap oleh ball bearing.

176
3) Steering Main Shaft Solid Silicon Rubber Sealed (tipe tepung)

Pada type ini,Main shaftnya terdiri dari 2 (dua) bagian yaitu bagian atas dan bawah yang
disambung dengan plastik pin.Didalam main shaft bagian bawah di isikan silicon rubber dan
braketnya dipasangkan caster wedge.
Jika mobil tabrakan, steering gear box mendapat tekanan yang kuat, maka braketnya akan
runtuh dan main shaftnya menyusut, dengan menyusutnya mainshaft ini maka silicon rubber
akan hancur menjadi seperti tepung dan tersembur keluar melalui orifice pada steering main
yoke Pada saat inilah silicon rubber menyerap tenaga benturan.

4) Steering Main Shaft Non Collapsible Type

Pada type ini main


shaftnya terbuat dari besi
yang langsung
berhubungan dengan steering gear box.

Cara Penyambungan Steering Main Shaft ;


Cara penyambungan steering main shaft dengan gear box ada empat macam yaitu :
1. One piece (langsung)
2. Universal joint dan spline
3. Universal joint
4. Flexible joint

177
5. STEERING GEAR
Steering gear berfungsi untuk memperbesar momen putar yang diberikan dari main shaft,
sehingga menghasilkan momen yang lebih besar untuk menggerakan roda depan melalui
steering lingkage.

178
`

Pada steering gear terdapat perbandingan antara momen putaran steering wheel
dengan putaran yang diperbesar oleh steering gear,perbandingan steering gear tersebut
antara 18-20 : 1. Perbandingan yang semakin besar akan menyebabkan kemudi
menjadi semakin ringan akan tetapi jumlah putaran akan bertambah banyak, untuk
sudut belok yang sama.
Untuk tipe steering gear sendiri ada beberapa tipe, namun yang paling banyak digunakan
dewasa ini adalah tipe recirculating ball dan rack & pinion.
Untuk tipe cecirculating ball digunakan pada tipe mobil penumpang ukuran
sedang sampai ukuran besar dan mobil komersil.
Sedangkan untuk tipe rack & pinion digunakan pada mobil penumpang ukuran
kecil sampai sedang.

Perbandingan Pada Steering Gear ;
Untuk tipe recirculating ball, perbandingan steering gear diperoleh dengan
cara membagi jumlah putaran roda kemudi ( steering wheel) dengan jumlah gerakan
pitman arm :

179
Untuk tipe rack & pinion, perbandingan steering gear diperoleh dengan cara
membagi jumlah putaran steering wheel dengan sudut kemudi roda depan :

180
Tipe Steering Gear Box

Worm gear Pin yang Pada bagian bawah Peluru ( ball )


berkaitan berbentuk tirus main shaft terdapat diisikan dalam
langsung bergerak ulir dan sebuah nut lubang lubang
dengan sector sepanjang terpasang padanya. nut untuk
roller dibagian worm gear. Pada nut terdapat membentuk
tengahnya. bagian yang hubungan yang
menonjol dan menggelinding
dipasang tuas yang antara worm
terpasang pada gear.
rumahnya.

Gerak putar pinion dirubah langsung menjadi gerakan mendatar, konstruksi sederhana, sudut
belok tajam dan ringan. Tetapi goncangan yang diterima dari permukaan jalan mudah
diteruskan ke roda kemudi.

181
6. STEERING LINGKAGE
Fungsi dari steering lingkage adalah untuk memindahkan tenaga dari roda kemudi
(steering wheel) ke roda roda depan.

Steering Lingkage pada Sistem Kemudi Model Rack & Pinion.

182
7. POWER STEERING
Sistem power steering berfungsi untuk meringankan kemudi. Sistem power steering
direncanakan untuk mengurangi usaha pengemudian bila kendaraan bergerak pada putaran
rendah, dan menyesuaikannya sesuai tingkat kecepatan.

Gambar Power Steering

Tipe Power Steering ;


1) Tipe Integral
Sesuai dengan nama (integral), control valve dan power piston terletak di dalam gear
box.

183
2) Tipe Rack and Pinion
Pada tipe ini control valve termasuk di dalam gear housing dan power piston terpisah
dalam power cylinder. Bagian utama terdiri dari tangki reservoir, vane pump untuk
membangkitkan tekanan hidraulis, control valve untuk mengatur aliran fluida, pipa-
pipa dan selang fleksibel yang mengalirkan fluida.

3) Vane Pump
Vane pump berfungsi untuk membangkitkan tekanan hidraulis. Dalam vane pump
terdapat flow control valve yang berfungsi untuk mengatur kuantitas dan tekanan dari
vane pump agar tetap konstan, dan pressure relief valve untuk mencegah kenaikan
tekanan yang berlebihan saat kendaraan dibelokkan penuh (tekanan maksimum 80
kg/cm2).

Gambar Vane Pump

8. WHEEL ALIGNMENT

184
Wheel alignment (kelurusan roda) adalah suatu penyetelan yang meliputi komponen suspensi
dan steering, roda dan rangka kendaraan. Pabrik pembuat kendaraan menentukan sudut
penyetelan whell alignment ini berdasarkan kontruksi kendaraan dan kegunaannya. Banyak
mekanisme penyetelan yang dapat dipakai seperti misalnya dengan pemakaian shims, cams,
threaded rod dan slotted frame yang biasanya memberikan pengaturan yang baik, pengaturan
ketinggian yang benar, sehingga mendapatkan mobil yang sesuai dengan spesifikasinya. Saat
semua sudut telah sesuai dengan spesifikasinya, mobil atau truk telah disusun dengan tepat,
dan merupakan kompromi yang paling baik antara gesekan rolling yang kecil, usia
pemakaian roda yang paling lama, stabilitas mobil di jalan dan kontrol steering oleh
pengemudi.
Front wheel alignment adalah penyetelan sudut geometris dan ukuran roda-roda depan, yang
terdiri dari camber, caster, toe angle, kingpin inclination, turning radius.
Wheel alignment berfungsi untuk menghasilkan stabilitas dalam pengemudian kendaraan.
Apabila salah satu dari elemen wheel alignment tidak tepat, maka akan timbul masalah
sebagai berikut :
Pengemudian berat.
Kemudi kurang stabil.
Pengembalian roda kemudi setelah belok kurang baik.

Gambar Wheel Alignment

Jenis-jenis Wheel Alignment ;

1) Camber

185
Camber adalah sudut yang dibentuk antara kemiringan roda dan garis vertikal dilihat
dari depan kendaraan. Bila miringnya ke arah luar disebut camber positif, dan bila
miringnya ke arah dalam disebut camber negatif. Camber positif berfungsi untuk
memungkinkan terbentuknya camber nol saat kendaraan diberi beban, dan
mengurangi beban pada steering.

Gambar Sudut Camber

Tujuan camber negatif adalah untuk mengutamakan kendaraan dapat lurus dan stabil.
Camber negatif mengurangi ground camber (kemiringan kendaraan saat membelok)
dan menyempurnakan kemampuan belok.

Gambar Sudut Camber negatif

186
2) Steering Axis (King Pin) Inclination
Steering axis adalah sumbu tempat roda berputar saat berbelok King pin inclination
adalah sudut yang dibentuk oleh steering axis dengan garis vertikal dilihat dari depan
kendaraan. Offset adalah jarak dari titik potong garis tengah ban dengan jalan ke titik
potong steering axis dengan jalan. Offset yang lebih kecil akan menyebabkan kemudi
menjadi lebih ringan dan daya balik kemudi baik.

Gambar Sudut King pin inclination

3) Caster
Caster adalah sudut yang dibentuk oleh steering axis dengan garis vertikal dilihat dari
samping kendaraan. Caster positif berfungsi untuk kestabilan pengemudian dan daya
balik kemudi setelah membelok. Jarak dari titik potong sumbu steering axis dengan
jalan, ke titik pusat singgung ban dengan jalan disebut trail.
Caster yang terlalu positif akan menyebabkan trail semakin panjang dan daya balik
kemudi makin baik, tetapi kemudi menjadi lebih berat.
Caster negatif membuat kemudi ringan, tetapi kestabilan kendaraan saat berjalan lurus
menjadi berkurang.

187
Gambar Sudut Caster

4) Toe Angle (Toe In dan Toe Out)


Kendaraan dapat disebut memiliki toe in apabila jarak bagian depan roda depan (A)
lebih kecil dari pada bagian belakang roda depan (B). dan dinyatakan dalam satuan
mm (BA). Toe in berfungsi untuk mengimbangi camber roll (menggelindingnya roda
ke arah luar) yang disebabkan oleh camber positif.

Gambar Sudut Toe In dan Toe Out

5) Turning Radius
Bila roda depan kanan dan kiri mempunyai sudut belok (turning radius) roda yang
sama besar, akan menyebabkan roda-roda berputar mengelilingi titik pusat yang
berbeda (01 dan 02), akibatnya kendaraan tidak dapat membelok dengan lembut
karena terjadinya side slip pada roda-roda. Untuk mencegah hal ini, knuckle arm
188
diserongkan ke dalam, akibatnya sudut belok roda inner sedikit lebih besar daripada
sudut belok roda outer. Prinsip ini disebut prinsip ackerman.

6) Side Slip
Side slip adalah jumlah slipnya roda depan (kiri dan kanan) ke arah samping saat
kendaraan berjalan lurus. Side slip diukur dengan side slip tester pada saat kendaraan
bergerak lurus dan perlahan. Side slip dinyatakan dalam mm/m, umumnya besar side
slip adalah 03 mm. Tujuan mengukur side slip adalah untuk menilai wheel alignment
secara keseluruhan. Terjadinya side slip terutama disebabkan oleh camber atau toe in.

189
Tanda tanda saat mobil perlu untuk pelurusan roda :
1. Pemandangan yang tidak semestinya pada roda. Lihatlah dengan cermat 4 roda anda.
Jika salah satu dari mereka, memperlihatkan keausan roda yang berlebihan di salah
satu roda, terlihat meliuk, terdapat strip diagonal pada pinggiran atau memotong serat
ban atau mulai timbulnya bulu akibat serat ban pada pinggir, menandakan
diperlukannya pelurusan lagi.
2. Ketidaknormalan yang dirasakan saat mengemudi. Jika kemudi terasa berat dari
biasanya, atau jika roda tidak dapat balik ke posisi tengah saat kemudi dilepas, atau
jika mobil terasa tersendat sendat, mungkin roda rodanya sudah tidak lurus lagi.
3. Jika kemudi harus dimiringkan ke salah satu sisi saat roda depan diarahkan lurus ke
depan, maka pelurusan roda diperlukan.
4. Saat mengemudi, jika mobil ingin di dorong ke salah satu sisi, cenderung
menyimpang atau bergelombang, atau bergetar, anda harus lakukan pengecekan
kelurusan roda segera.
5. Ada tiga dasar sudut sudut roda, seperti Camber, Caster dan Toe yang menentukan
sebuah mobil disetel dengan tepat dan bergerak kearah yang ditentukan. Ketiga sudut
ini harus di set dengan tepat untuk mendapatkan kelurusan roda secara benar.
6. Kelurusan empat roda sangat penting untuk mobil dengan tipe FWD (front wheel
drive) dan suspensi belakang yang independen. Roda bagian belakang harus
mengikuti roda depan yang terhubung secara paralel. Jika roda belakang mempunyai
arah sedikit berbeda, mereka akan mempengaruhi keausan roda dan kestabilan mobil.

Fakta-fakta lain yang harus diketahui tentang kelurusan roda :


1. Pelurusan roda harus dimulai dan diakhiri dengan test drive.

190
2. Keausan ujung bagian depan dan sambungan kemudi harus di cek sebelum melakukan
kelurusan.
3. Roda roda harus mempunyai bentuk yang bagus dengan pola keausan yang sama.
4. Masalah tarikan tidak selalu disebabkan oleh kelurusan roda, dapat juga disebabkan
oleh masalah dengan roda, rem, dan kekuatan kemudi. Hal ini tergantung pada teknisi
pelurusan roda untuk mengetahui penyebabnya.

Apa yang dilakukan selama Pelurusan ;


Sebelum dilakukan pelurusan roda, semua pemeriksaan dari bagian bawah mobil secara
menyeluruh, termasuk bagian suspensi, paking/ring, sambungan kemudi, ball joint dan
bantalan/bearing roda, roda dan ban, termasuk juga frame mobil dan ketinggiannya.
Kekenduran dan kekencangan suku cadang perlu untuk dicek. Setelah pemeriksaan lengkap,
mobil dicek dan diatur pada mesin pelurus, untuk camber, caster, dan toe, dimulai dengan
roda bagian belakang.
Hal-hal yang harus di cek sebelum mengukur kelurusan roda antara lain :
Tekanan angin pada roda (dalam kondisi standard)
Keausan pemakain roda yang tidak sama dan perbedaan ukuran roda.
Pergerakan Ball joint akibat pemakaian
Pergerakan Tie rod end akibat pemakaian
Pergerakan bearing roda depan akibat pemakaian
Panjang dari batang penyangga di bagian kiri dan kanan
Perubahan bentuk atau keausan suku cadang kemudi
Perubahan bentuk atau keausan suku cadang yang berhubungan dengan suspensi
depan.
Jarak chasis ke-ground

9. PEMERIKSAAN SISTEM KEMUDI


a. Pemeriksaan steering coulomn
Gerakkan roda ke atas bawah, kiri-kanan, maju mundur dan periksa apakah roda kemudi
terpasang dengan baik pada main shaft, apakah main shaft keadaannya longgar dan apakah
steering coulomn terpasang dengan kuat.

191
b. Pemeriksaan kebebasan roda kemudi (steering wheel)
Putar roda depan hingga pada posisi lurus kemudian putar roda kemudi perlahan-lahan
tetapi jangan sampai roda bergerak. Besarnya gerakan roda kemudi pada saat ini disebut
dengan kebebasan (free play). Besarnya kebebasan tergantung pada model mobil, tetapi
biasanya tiak melebihi dari 30 mm.
Bila kebebasannya berlebihan, penyebabnya dapat berasal dari salah satu diantara yang
tersebut berikut :
Mur roda kemudi kurang keras
Keausan atau penyetelan steering gear yang tidak tepat
Linkage joint aus
Pemasangan linkage bracket longgar
Bantalan roda longgar
Main shaft joint longgar

c. Pemeriksaan kelonggaran steering linkage


Dongkraklah bagian depan mobil dan goyangkan roda depan maju mundur, dan dari satu
sisi ke sisi lainnya. Bila gerakannya berlebihan kemungkinan linkage atau wheel
bearingnya aus.

192
d) Pemeriksaan kelonggaran bantalan roda (wheel bearing)
Dongkrak bagian depan mobil dan periksa kelonggaran ini dengan menggoyangkan bagian
atas dan bawah pada tiap roda. Bila ternyata longgar, penyebabnya kemungkinan suspension
arm bushing, ball join atau wheel bearing longgar. Periksa kelonggaran dengan jalan
menekan pedal rem. Bila kelonggarannya berkurang, berarti ada bagian selain wheel bearing
yang longgar.
Bila kelonggarannya hilang sama sekali berarti penyebabnya berasal dari bantalan roda yang
sudah aus.

e) Pemeriksaan ketinggian minyak steering gear, jika rendah, periksa kebocoran, tambah
minyak atau perbaiki.
f) Pemeriksaan steering gear berat

193
Gerakkan roda kemudi yang berat biasanya disebabkan oleh tahanan yang terlalu besar pada
sistem kemudi atau oleh gaya pengembalian roda-roda yang berlebihan setelah belok.
Dongkrak naik bagian depan kendaraan. Lepaskan steering gear dan stearing linkage agar
dapat memeriksa bagian-bagian satu persatu. Bila gerakan gigi kemudi (steering gear) berat,
penyebabnya mungkin kerusakan pada gigi kemudi, penyetelan preload yang tidak tepat,
minyak atau gemuk kurang, bearing atau bushingnya cacat.
g) Pemeriksaan ball joint
Lepaskan steering knuckle arm dengan linkage dan gerakan knuckle arm. Bila terasa berat,
kemungkinan kingpin atau ball joint keadaannya rusak.

d.Mengatasi Gangguan Kemudi Mobil


Kenyamanan dalam berkendara akan terganggu jika ada kendala pada sistem kemudinya.
Gangguan-gangguan pada kemudi mobil tersebut jika anda biarkan akan semakin parah dan
ujung-ujungnya anda harus membawanya ke bengkel. Dan pastinya butuh biaya yang tidak
murah. Untuk itu sebaiknya lakukan tindakan perawatan yang tepat, dan juga bisa mendeteksi
lebih dini gejala-gejala awal munculnya keluhan pada sistem kemudi sebelum terlambat dan
mengalami kerusakan yang parah.

Gangguan-gangguan pada kemudi ;


Tali kipas (V-belt) yang sudah kendur, atau biasanya kehabisan oli pada power
steeringnya akan menyebabkan kemudi menjadi lebih berat.
Bentuk ban yang cenderung radial lebar dan tekanan angin yang kurang juga bisa
menyebabkan kemudi terganggu. Hal ini mengakibatkan bidang gesek yang
bersentuhan dengan permukaan jalan bertambah lebih besar. Pada kendaraan model
gear box juga biasa mengalami hal serupa seperti ini, yaitu kemudi menjadi lebih
berat.
Kemudi yang berat pada jenis kendaraan gear box biasanya disebabkan karena
penyetelan sector shaft tidak benar terhadap steering worm, sehingga free playnya
juga tidak ada.
Pada kendaraan bermodel rack dan pinion, kemudi yang berat biasanya
disebabkan oleh tidak cukupnya tekanan yang ada didalam ban. Penyebab lain
yang biasa dialami kendaraan bermodel rack dan pinion ini adalah penyetelan
baut yang kelonggaran giginya terlalu kencang. Selain beberapa hal diatas, gerak

194
bebas (free play) yang berlebihan ternyata juga bisa menyebabkan gangguan pada
kemudi. Hal ini terjadi karena penyetelan pada sector shaft yang memang kurang
tepat atau bisa jadi penyetel yang terlalu kendur pada model rack dan pinion ini.
Pada kendaraan jip, kemudinya terganggu karena center arm bracket mengalami
keausan, dan akan cenderung menarik kendaraan ke satu arah saja.
Pegas (suspensi) depan mobil yang lemah juga bisa menyebabkan kemudi
bertambah berat. Gangguan ini disebabkan oleh diamater ban yang tidak sama dan
ausnya bantalan roda depan.
Getaran juga bisa membuat kemudi anda tidak nyaman. Biasanya getaran pada
kemudi ini dikarenakan batang penghubung yang ada pada sistem kemudi sudah
longgar, sehingga perlu dibawa ke bengkel dengan segera untuk dilakukan
penyetelan ulang. Batang penghubung pada kemudi yang sudah aus juga perlu
diganti.

Mengatasi gangguan pada kemudi mobil ;


Periksalah gerak bebas yang terdapat pada mobil dengan cara mendongkraknya pada
bagian depan mobil sampai kedua roda terangkat. Anda juga perlu memeriksa sistem
kemudi Anda. Jika ada sambungan yang longgar segera kencangkan. Biasanya,
beberapa bagian sistem kemudi yang harus Anda periksa adalah sambungan pada
sistem kemudi, bantalan rodanya, pasangan roda pada gigi kemudi dan baut pada
pusat pegas.
Periksa juga tekanan pada ban mobil anda. Sesuaikanlah tekanan ban dengan tekanan
standartnya.
Pada bagian roda depan mobil yang tidak seimbang biasanya akan menyebabkan
kemudi mobil bergetar. Tips untuk mengatasinya, Anda harus terlebih dahulu
menyeimbangkan roda dengan memberikan pemberat pada velg. Setelah itu Anda
sebaiknya harus membawa ke bengkel untuk penyetelan lebih lanjut.
Jika mobil masih terlihat miring meskipun sudah diparkirkan di tempat yang datar,
Anda tidak perlu cemas. Kemungkinan penyebabnya adalah kondisi atau bebannya
tidak sama, bisa jadi salah satu pegas bagian suspensi mengalami patah. Periksa
kembali pegas pada masing-masing roda. Tumpuan-tumpuan pada pegas juga perlu
Anda periksa. Selain itu, Periksa juga ketinggian kendaraan dengan menggunakan alat

195
ukur yang terletak di lampu utama mobil, periksa ketinggian mobil dari lampu utama
ke landasan/tanah.
Jika kemudi pada mobil anda arak geraknya cenderung ke satu arah saja, meskipun
mobil anda sedang melaju di jalanan yang datar dan lurus, ada kemungkinan
gangguan pada kondisi roda, kelurusan roda, salah satu rem yang menggesek atau bisa
jadi gangguan yang terdapat pada suspensi depan. Pastikan dulu tekanan kedua roda
belakang dan depan sama, kemudian periksa lingkar roda, jika masih belum sama,
samakan dulu. Setelah itu periksa rem. Pastikan daya cengkeram rem sudah lepas
penuh ketika pedal rem tidak sedang diinjak.

d. Pemeriksaan/Diagnosis
Diagnosis (trouble shooting) sistem kemudi dilakukan secara manual. Pada saat memeriksa
sistem kemudi, perhatikan bahwa antara sistem kemudi dengan roda-roda depan ada
kaitannya, demikian juga dengan suspensi, poros dan rangka. Adanya hubungan tersebut
disebabkan oleh sistem kemudi, suspensi atau yang lainnya. Oleh karena itu, sebelum
memutuskan bahwa gangguan terdapat pada sistem kemudi, pertimbangkan dan periksa
semua penyebab lain yang mungkin ada.
Memeriksa tinggi permukaan oli pada gear box
Cara memeriksanya sebagai berikut :
Tempatkan kendaraan pada tempat yang rata
Periksa tinggi permukaan oli
Bersihkan bagian atas dan roda gigi kemudi
Kendorkan dan lepaskan sumbat pembuang
Masukkan obeng kecil ke dalam lubang pengisi oli dan ukur jaraknya.
Tambahkan oli apabila permukaan rendah, kemudian ada kebocoran atau tidak.
Pasang kemlai sumbat penguapan
Memeriksa lengan penghubung kemudi (steering linkage) ;
Cara memeriksanya sebagai berikut :
Tempatkan kendaraan pada tempat yang rata
Periksa tinggi permukaan oli
Bersihkan bagian atas dari roda gigi kemudi
Kendorkan dan lepaskan sumbat pembuang
Masukkan obeng kecil ke dalam lubang pengisi oli dan ukur jaraknya
196
Tambahkan oli apabila permukaan rendah, kemudian ada kebocoran atau tidak
Pasang kembali sumbat penguapan.
Memeriksa tinggi permukaan oli pada gear box.
Memeriksa lengan penghubung kemudi (steering linkage )

Pemeriksaan kebebasan roda kemudi ;


Langkah-langkahnya :
Putar roda kemudi hingga pada posisi lurus
Putar perlahan-lahan roda kemudi jangan samapai roda bergerak
Besarkan gerakan roda kemudi (free play)
Besarnya kebebasan roda kemudi bergantung pada model mobil, biasanya tidak lebih
dari 30 mm


Kemudi berat ;
Langkah-langkahnya :
1) Periksa tekanan ban
2) Periksa steering systemnya (tinggi minyak, steering linkage, steering gear)
3) Periksa ball joint atau king pin
4) Periksa suspension arm
5) Periksa tinggi kendaraan
6) Periksa wheel aligment

Memeriksa sabuk penggerak pompa pada power steering, yaitu :


Sabuk penggerak pompa harus diperiksa dan diganti bila pecah-pecah
Mengkilat/terbakar
Kerusakan lain/tergencet

197
Apabila sabuk penggerak pompa berbunyi pada saat kendaraan sedang membelok, berarti
sabuk dalam keadaan kendor, oleh karena itu, perlu disetel. Penyetelan dapat dilakukan
menggunakan alat khusus uji ketegangan sabuk.

Langkah langkah pemeriksaan tekanan kerja power steering adalah sebagai berikut :
Lepaskan saluran tekanan dari rumah pompa
Pasangkan meter tekanan dan kran, antara saluran yang dilepas dengan saluran ke luar
pompa
Untuk pemeriksaan teliti, perlu bantuan termometer dan tachometer
Keluarkan angin yang kemungkinan ada pada sistem dengan jalan menghidupkan
motor dan memutar kemudi ke kanan dan ke kiri berkali-kali. Periksa ketinggian
cairan, tambahkan bilamana perlu, dan biarkan meter katup sampai cairan mencapai
suhu spesifikasi.
Ukur tekanan cairan pada rumah gigi kemudi, harga spesifikasi tekanan lebih dari 72
kg/cm2.

10. MELAKUKAN TES JALAN


Setelah menyetel front axle, suspensi, kemudi dan/atau front wheel alignment, lakukan test
jalan berikut untuk memeriksa hasil penyetelan :
a. Berjalan Lurus
Pada saat kendaraan berjalan lurus, roda kemudi harus pada posisi yang tepat.
Pada saat berjalan dijalan datar dan rata, kendaraan harus berjalan lurus tanpa
kecenderungan belok kiri atau kanan.
Tidak boleh ada goncangan atau bergetar pada kemudi.
b. Membelok

198
Roda kemudi harus dapat berputar mudah pada kedua arah, dan pada saat dibebaskan
harus kembali ke posisi semula (lurus) dengan cepat dan lembut.
c. Mengerem
Roda kemudi harus tidak narik ke salah satu arah pada saat direm dijalan datar dan
lurus.
d. Periksa dari kemungkinan suara janggal
Selama test jalan harus dilakukan pemeriksaan terhadap suara-suara yang janggal.
Pada saat dibelokkan penuh, komponen suspensi dan kemudi tidak menyentuh body
atau chassis.

12. TEST SIDE SLIP


Side slip adalah jumlah jarak slipnya roda kiri dan kanan ke arah samping pada saat
kendaraan bergerak.
Side slip diukur dengan side slip tester pada saat kendaraaan bergerak lurus dan
perlahan.
Side slip pada umumnya dinyatakan dalam mm, per 1 m bergeraknya kendaraan ke
depan. Pada umumnya besarnya side slip adalah 0-3 mm (0 - 0,118 in).
Tujuan mengukur side slip adalah untuk menilai wheel alignment secara keseluruhan
pada saat kendaraan berjalan lurus.
Terjadinya side slip terutama disebabkan oleh kesalahan camber atau toe-in, akan
tetapi caster dan sudut kingpin (steering axis inclination) perlu mendapat perhatian
pula.
Side slip dilakukan bagi yang memiliki side slip tester.

Cara melakukan tes side slip ;


(1) Alat yang diperlukan :
Tire pressure gauge
Side slip tester
(2) Langkah kerja :
Pemeriksaan sebelum pengukuran
Ukurlah chassis ground clearance
Ukurlah side slip

199
Jalankan kendaraan pelan-pelan dan lurus ke depan di atas side slip tester. Baca penunjukan
side slip pada saat roda melewati tester. Limit side slip : Kurang dari 3,0 mm/m (0,118 in/3,3
ft). Kalau side slip melebihi limit, maka toe in atau faktor front wheel alignment lainnya
mungkin tidak tepat. Jangan berhenti pada saat roda depan berada diatas tester. Bila
menggunakan portable side slip tester, pasangkan blok kayu yang sama tingginya dengan
tester dibawah roda belakang untuk menyamakan tinggi kendaraan.

200

Anda mungkin juga menyukai