Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

MATAKULIAH KELISTRIKAN MESIN

Disusun oleh :

Rakyan Pasingsingan

160515510215 / D3 TEKNIK OTOMOTIF

Pengampu matakuliah :

Windra Irdianto,S.Pd., M.Pd

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK MESIN

PRODI D3 TEKNIK OTOMOTIF


SISTEM STARTER
1.Fungsi Motor Starter

Motor starter berfungsi untuk merubah energi yang dialirkan dari baterai menjadi energi
gerak (tenaga), yang mana energi gerak (tenaga dalam bentuk putaran) ini digunakan untuk
memutar poros engkol pertama kali agar mesin dapat menjalankan siklus kerjanya (hidup).

Motor starter reduksi adalah motor starter yang disempurnakan dalam bentuk yang lebih
kecil dan lebih cepat putarannya. Selain itu juga model ini dapat menghasilkan gaya putar yang
lebih kuat, karena memakai idle gear. Dengan idle gear tersebut , gaya rotasi dari armature
diperlambat sampai sepertiga agar dapat menghasilkan momen putir yang lebih kuat pada pinion
gear, walaupun bentuk motor starternya lebih kecil.

2. Komponen motor starter reduksi

1. Starter Clutch dan Pinion Gear

Starter clutch (kopling starter) merupakan pengaman dari armature coil ketika roda penerus (ring
gear) cenderung memutar gigi pinion, ini dapat terjadi ketika mesin sudah hidup (putara mesin lebih
cepat). Kemudian pinion gear yang juga menjadi satu kontruksi dengan starter clutch berfungsi untuk
memindahkan tenaga putar dari armature shaft ke ring gear. Pinion gear inilah yang berhubungan
langsung dengan ring gear.

2. Magnetic Switch (solenoid)

Magnetic switch pada motor starter merupakan komponen yang memiliki fungsi ganda, yang
pertama adalah untuk mendorong pinion gear sehingga berhubungan dengan ring gear. Kemudian yang
kedua adalah berfungsi sebagai main switch atau relay yang memungkinkan arus yang besar langsung dari
baterai mengalir ke motor starter.

3. Field Coil

Jika pada sistem pengapian ada komponen yang namanya ignition coil, pada starter juga ada yang
bernama field coil. Fungsi field coil ini adalah untuk membangkitkan medan magnet, agar mampu dialiri
arus yang besar field coil ini terbuat dari lempengan tembaga.

4. Armature
Fungsi armature adalah untuk merubah energi listrik menjadi energi mekanik dalam gerak putar.
5. Brush atau Sikat

Bahan utama pembuat brush ini adalah tembaga lunak dan karbon, fungsi dari brush ini adalah
untuk mengalirkan listrik dari field coil ke armature coil kemudian dialirkan ke massa melalui komutator.
Pada umumnya brush atau sikat ini pada motor starter jumlahnya ada empat buah, yang terdiri dari dua
jenis yaitu brush positif dan brush negatif.

6. Yoke dan Pole Core

Komponen pada motor starter yang berbentuk seperti silinder disebut dengan yoke, yoke ini
merupakan dudukan dari pole core yang diikat menggunakan sekrup. Jadi yoke merupakan dudukan pole
core, dan pole core merupakan komponen yang berfungsi sebagai penopang field coil dan memperkuat
medan magnet yang dihasilkan field coil ketika dialiri arus listrik.

PERALATAN : Bahan :

1. Tool Box 1. Accu ( Baterai )


2. Multitester 2. Motor Starter
3. Jangka Soronng
4. Dial Gauge
5. V Block
6. Neraca Pegas
7. Watt Meter
3.Hasil Pemeriksaan
1. Percobaan menghidupkan system starter

Hasil Pemeriksaan : Sistem starter berkerja dengan baik dan berputar dengan halus
dengan arus baterai pada 11V

Kesimpulan : Baik

2. Pemeriksaan Pull In Coil

Hasil Pemeriksaan : Pinion dalam kondisi menonjol pada saat magnetic switch di
hubungkan dengan baterai

Kesimpulan : Baik

3.Pemeriksaan Hold In Coil

Hasil Pemeriksaan : Pinion masih dalam keadaan menonjol pada saat terminal C di
lepaskan

Kesimpulan : Baik

4.Pemeriksaan Plunger

Hasil Pemeriksaan : Plunger kembali dengan cepat setelah body switch di lepaskan

Kesimpulan : Baik

5.Pemeriksaan Magnetic Switch

Hasil Pemeriksaan : Pada saat plunger di tekan masuk dan kemudian di lepas ,plunger
langsung kembali dengan cepat

Kesimpulan : Baik
6.Pemeriksaan sirkuit pull in coil

Hasil Pemeriksaan : terminal 50 dan terminal C dihubungkan dengan avometer tidak


ada hubungan pada 2 terminal tersebut

Kesimpulan : Coil putus harus diganti

7.Pemeriksaan hold in coil

Hasil Pemeriksaan : terminal 50 pada magnetic switch di hubungkan dengan coil case
dengan avo meter jarum pada avo meter bergerak atau berhubungan

Kesimpulan : Baik
8.Pemeriksaan ketebalan brush/sikat

Hasil Pemeriksaan : 16,40

Kesimpulan: Baik

9.Pemeriksaan ketegangan brush spring

Hasil Pemeriksaan : 31

Kesimpulan : Baik

10.Pemeriksaan brush holder

Hasil pemeriksaan : brush holder positif dan negatif di dengan avometer menunjukkan
tidak adanya hubungan

Kesimpulan : Brush holder dalam keadaan baik dan tidak perlu diganti
11.Pemeriksaan keolengan atau keausan comutator dan armature

Hasil Pemeriksaan : 0,80

Kesimpulan : Terlalu aus harus di ganti

12.Pemeriksaan comutator dari keausan

Hasil Pemeriksaan : 2,90

Kesimpulan : Jelek, terlalu aus harus ganti


13.Pemeriksaan kedalaman insulator comutator

Hasil pemeriksaan : 0,90

Kesimpulan : Harus ganti karena mendekati jarak standart yaitu (0,5-1,0 mm)

14.Pemeriksaan segmen comutator dan armature

Hasil Pemeriksaan : Berhubungan

Kesimpulan : Harus ganti


15.Pemeriksaan segmen comutator

Hasil pemeriksaan : segmen comutaor saling berhubungan

Kesimpulan : Baik

16.Pemeriksaan field coil

Hasil pemeriksaan : Ada hubungan

Kesimpulan : Harus ganti

Anda mungkin juga menyukai