A. Keselamatan Kerja
1. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya
2. Gunakan pakaian kerja / wear pack
3. Ikutilah instruksi dari instruktur atau prosedur kerja yang tertera pada lembar kerja
4. Gunakan tekanan kompresor yang sesuai dengan tekanan yang diijinkan
5. Bila perlu,mintalah buku manual ban yang menjadi training object
Gb.Wheel Balancer
1. Kunci Roda.
2. Mesin Balance Roda (Wheel Balancer).
3. Width Measuring Gauge.
4. Amplas.
5. Timbel/Beban/Bobot Balancer.
6. Sepasang roda
7. Timah temple dan timah ketok
8. Tang potong
9. Sekrap
C. Langkah Kerja
Langkah kerja dalam melakukan praktek Balance Roda, ialah antara lain :
1. Sebelum dilakukan balance roda, terlebih dahulu mengendorkan mur roda pada
roda yang akan dibalance menggunakan kunci roda.
2. Setelah mur roda dikendorkan, kemudian mendongkrak kendaraan menggunakan
dongkrak, selanjutnya bagian yang didongkrak ditopang menggunakan jack stand.
3. Selanjutnya, melepas mur roda dan melepas roda yang akan dibalance dari
kendaraan.
4. Setelah itu, memastikan tekanan ban dalam keadaan standar, berikutnya
membersihkan permukaan peleg roda dari bobot balancer sisa yang menempel, serta
segala kotoran pada permukaan peleg.
5. Kemudian, memasang roda yang akan dibalance ke dudukan roda pada Mesin
Balance Roda (Wheel Balancer) dan dikunci dengan menggunakan pengunci roda,
serta memastikan roda sudah terpasang dengan kuat.
Gb.Pemasangan Roda Ke Wheel Balancer
11. Setelah itu,atur angka yang letaknya dikanan.Angka yang letaknya di kanan
merupakan diameter roda.Di pelek terdapat kode kode yang menunjukkan lebar dan
diameter pelek.jika kodenya hilang atau tidak terlihat,maka ukurlah diameter pelek
menggunakan Width Measuring Gauge.Setelah itu,atur angkanya dengan menekan
tombol c+ atau c-.
Gb.Pengukuran Diameter Pelek
18. Setelah terpasang,tutup penutup ban lalu tekan tombol start lagi.
19. Lihat hasil pemeriksaan,jika hasilnya”Gud” sebelah dan yang sebelahnya
menunjukkan angka tertentu maka balancing belum jadi.Putar roda lagi sampai tanda
disebelah angka full.setelah itu,pasang lagi bobot balancer.
20. Setelah itu,tutup penutup ban dan tekan tombol start.maka mesin bekerja.
21. Setelah mesin berhenti,lihat hasil pemeriksaan.Jika hasilnya”Gud….Gud”.Maka roda
telah berhasil dibalance.
Gb.Hasil Balancing Roda Pada Wheel Balancer Yang Sukses
22. Setelah proses balance selesai,lepas roda dari Mesin Balance Roda (Wheel
Balancer), dengan melepas pengunci roda pada dudukan roda,
23. Setelah itu,lakukan pemasangan roda pada kendaraan.
5. Aus pada ban sebelah dalam atau luar Penyebab keausan jenis ini bisa
dipengaruhi gaya berkendara, misalnya belok dengan kecepatan berlebihan. Selain
itu deformasi atau kelonggaran berlebihan pada suspensi juga mengakibatkan
keausan ban tidak normal. Kemungkinan lain yang menyebabkan sebelah ban lebih
cepat aus ketimbang lainnya karena kesalahan sudut camber. Pada camber negatif
keausan ban sebelah dalam akan lebih cepat, begitu juga dengan sebaliknya.
Kondisi ban aus berbulu(popularmechanics.com)
6. Aus “berbulu” Ban yang aus lantas “berbulu” pada bagian tapak disebabkan
kondisi toe intidak tepat. Toe in terlalu besar menyebabkan roda selip keluar dan
menggesek bidang tapak bagian dalam ke permukaan jalan. Keausan yang terjadi
membentuk susunan seperti bulu. Cara mengetahuinya jika mengusap tangan pada
tapak dari bagian dalam ke luar.
Kerusakan ban dengan ciri motif tapak terangkat.(popularmechanics.com)
7. Aus toe dan heel (motif tapak terangkat) Biasanya keausan seperti ini terjadi
pada ban yang bukan penggerak. Keausan seperti ini terjadi karena pengereman
dilakukan berulang-ulang secara cepat pada jarak pendek terutama pada
permukaan yang rusak. Penyebab lainnya, bushing suspensi, ball joints,
dan bearing roda tidak dalam kondisi prima.
Jenis kerusakan pada ban, salah satunya spot aus pada tapak yang
beraturan.(postimg.org)
8. Aus Spot (lekukan) Aus yang bentuknya seperti lekukan seperti mangkok pada
pinggir ban terjadi sebab tapak roda mengalami selip pada interval yang teratur.
Kondisi itu bisa terjadi jika bearing roda, ball joint, tie rod end, dan bagian lain-
lain rusak, yang akhirnya membuat ban oleng pada titik tertentu.
Kondisi toe in dan toe out pada ban.(uktyres.co.uk)
Penyebab :
1. Tekanan angin kurang / lebih
2. Spooring tidak pas
3. Kaki-kaki dan suspensi tidak bekerja dengan baik
Pencegahan :
1. Gunakan tekanan angin standar
2. Lakukan spooring secara berkala
3. Periksa kondisi sistem kaki-kaki/ suspensi
Spot Wear
Penyebab :
1. Pengereman mendadak
2. Suspensi yang rusak
3. Balance roda tidak bagus
Pencegahan :
1. Hindari pengereman mendadak
2. Ganti suspensi yang rusak
3. Lakukan balancing secara berkala
Penyebab :
Ban melindas benda tajam hingga menembus
Pencegahan :
Hati-hati berjalan pada jalan rusak/banyak benda tajam
Cut Burst
Penyebab :
1. Membentur/melindas benda tajam hingga pecah
2. Tekanan angin terlalu tinggi
Pencegahan :
1. Berhati-hati ketika mlelewati jalan rusak
2. Sesuaikan tekanan angin dengan standar
Tread Chipping
Penyebab :
1. Kondisi jalan kasar dan tajam.
2. Kasar ketika mengemudi.
3. Salah dalam pemakaian tipe ban.
Pencegahan :
1. Kurangi kecepatan saat melewati jalan rusak.
2. Pakai tipe ban yang sesuai dengan kondisi jalan
1.Tread Separation
Penyebab;
Tekanan angin kurang,beban dan kecepatan berlebihan
Pencegahan;
- sesuaikan tekanan angin dengan Beban dan kecepatan sesuai dengan Rekomendasi
dari KUNLUN TIRE.
- Lakukan istirahat yang cukup saat Pengendaraan jarak jauh (cooling Down).
Penyebab ;
- Tertusuk benda tajam,sehingga Menyebabkan terpisahnya lapisan Karet telapak ban
dengan casing.
- Cara Penambalan yang tidak baik.
Pencegahan ;
1.Berhati-hati ketika melewati jalan Rusak.
2.Tambal dengan cara baik.
Penyebab ;
Ban melindas benda tajam hingga,-Menembus casing.
Pencegahan ;
1.Berhati-hati ketika melewati jalan rusak.
2.sesuaikan tekanan angin dengan standar.
4.Cut Burst
Penyebab ;
Ban melindas benda tajam hingga pecah.
Pencegahan ;
1.Hati-hati ketika melewati jalan rusak.
2.sesuaikan tekanan angin standar.
5.Shock Burst
Penyebab ;
Ban membentur benda keras hingga pecah.
Pencegahan ;
1.Berhati-hati ketika melewati jalan rusak.
2.Sesuaikan tekanan angin dengan standar.
6.Groove Crack
Penyebab ;
1.Tekanan angin kurang
2.Beban berlebih.
3.Luka pada alur&berekspansi.
Pencegahan ;
1.Sesuaikan tekanan angin dengan standar.
2.Hindari beban berlebih.
7.Tread Chipping
Penyebab ;
1.Kasar dalam mengemudi
2.Pemakaian tipe telapak ban yang salah.
3.Kondisi jalan berbatu dan tajam.
Pencegahan ;
1.Kurangi kecepatan ketika melewati jalan berbatu dan tajam.
2.Sesuaikan tipe ban dengan kondisi jalan.
8.Rib Tear
Penyebab ;
1.Naik/turun bahu jalan
2.Terpotong benda tajam.
3.Kasar dalam mengemudi.
Pencegahan ;
Berhati-hati ketika melewati jalan rusak
Jalan rusak dan naik/turun bahu jalan.
9.Bleeding CBU
Penyebab ;
Ban dijalankan pada kondisi tekanan angin kurang.
Pencegahan ;
1.Sesuaikan tekanan angin dengan beban.
2.Pakai selalu tutup pentil
3.Check tekanan angin secara berkala.
Penyebab ;
Dinding samping ban terbentur benda tajam hingga menembus casing.
Pencegahan ;
1.Berhati-hati ketika melewati jalan rusak.
2.Sesuaikan tekanan angin standar.
11.Flat Running
Penyebab ;
Ban dijalankan dalam keadaan kempes sehingga menyebabkan casing ban rusak
Pencegahan ;
1. Jaga tekanan angin sesuai standar
2. Pakailah flap dan ban dalam merk UMA untuk menghindari tube bocor terjepit flap
3. Tidak menjalankan ban dalam kondisi kurang angin
Penyebab;
1.Tekanan angin kurang dan beban yang berlebih
2. Tromol rem macet
3. Ukuran pelek tidak standar ( lebar pelek lebih kecil )
Pencegahan ;
1. Jagalah tekanan angin dan beban dalam keadaan standar
2. Pakailah ukuran pelek sesuai standar
13.Bead CBU
Penyebab;
1.Tekanan angin tinggi dan beban yang berlebih.
2.Ukuran pelak tidak standar ( lebar pelak lebih kecil.
Pencegahan ;
1. Jagalah tekanan angin dan beban dalam keadaan standar.
2.Pakailah ukuran pelak sesuai standar
14..Rim cut/friction
Penyebab ;
1.Ukuran pelak tidak standar (sempit)
2.Pemakaian pelak atau ring pelak yang rusak,bekas repair atau berkarat
3.Tekanan angin kurang.
Pencegahan ;
1.Pakailah ukuran pelak standar
2.Jangan pakai pelak yang rusak dan repair/berkarat.
3.Sesuaikan tekanan angin pada standar.
http://www.bridgestone.co.id/tire-information_pemakaian-dan-perawatan.html
1. Perawatan ban yang pertama adalah Melakukan pemeriksaan angin secara rutin.
Penting nih sob, angin pada ban pneumatic itu merupakan nyawanya sob, karena tanpa
dirimu oh angin i’am nothing kata si ban. tanpa angin ban pneumatic tidak bisa berfungsi
sob.
jangan lupa juga sob untuk memeriksa dan memasang kembali tutup pentilnya dan kalo
habis memeriksa, menambah atau mengurangi tekanan angin jangan di ludahin sob kasian
tuh ban tambah menyedihkan lagi. hehehe
selain itu dianjurkan juga untuk mengisi tekanan angin ban dengan Nitrogen (N2) sob.
karena memiliki banyak keuntungan bagi ban, untuk keuntungan N2 kita bahas terpisah
saja sob.
perawatan ban : periksa tekanan angin secara
berkala
2. Perawatan ban yang kedua adalah melakukan pemeriksaan terhadap kondisi ban
Periksa dengan teliti apakah pada ban yang kita gunakan ada benda asing yang
mengganggu perfurma ban kita seperti tertusuk paku dll. jika ada segera lakukan
penanganan medis terhadap ban tersebut.
periksa juga apakah ban yang kita gunakan tersebut keausannya rata atau tidak rata, jika
terlihat keausannya tidak rata berarti ada gejala pada kaki kaki kendaraan kita segera lah
untuk melakukan spooring. dan periksa apakah ban kita masih layak pakai ata sudah
gundul? jika sudah gundul segera ganti sob biar aman dan nyaman tentunya.
Dengan melakukan perawatan ban secara rutin tadi itu bertujuan untuk menjadikan ban
dapat bekerja dengan maksimal dan memiliki umur pakai yang lebih lama serta
memberikan keamanan dan kenyaman pada saat kita berkenda. (SG)